cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Psiko-Edukasi
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject :
Arjuna Subject : -
Articles 129 Documents
KEMAMPUAN BEREMPATI SISWA SMK SANTA MARIA TERHADAP TEMAN BERKEBUTUHAN KHUSUS Alicia Angelica; P.V. Sriyani Wikarta
Psiko-Edukasi Vol 18, No 2 (2020): Psiko Edukasi
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan berempati siswa terhadap teman berkebutuhan khusus. Penelitian dilakukan di SMK Santa Maria Jakarta dengan subjek penelitian sebanyak 52 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 38% siswa yang berada pada kategori sangat berempati, 50% siswa berada pada kategori berempati, 12% siswa berada pada kategori cukup berempati, 0% siswa pada kategori kurang berempati, dan 0% siswa yang berada pada kategori sangat kurang berempati. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemampuan empati SMK Santa Maria terhadap teman berkebutuhan khusus sebagian besar berada pada kategori berempati. Hasil analisis pada setiap komponen menunjukkan bahwa komponen empati komunikatif berada pada kategori berempati (80%), sedangkan komponen empati kognitif berada pada kategori rendah (59%).Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan seperti dosen, mahasiswa, atau guru BK SMK Santa Maria dapat merancang kegiatan yang dapat menumbuhkan kemampuan berempati pada siswa reguler terhadap teman berkebutuhan khusus melalui berbagai kegiatan positif seperti menonton film inspiratif, bermain peran, kelompok tugas yang bervariasi, seminar, mengunjungi panti, bakti sosial, maupun bimbingan kellompok. Selain itu perlu juga diadakan konseling individual terhadap anak berkebutuhan khusus untuk memantau perkembangan dan kebutuhan-kebutuhan siswa berkebutuhan khusus selama mengikuti kegiatan di sekolah.
KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN ANALISIS TRANSAKSIONAL DENGAN TEKNIK BERMAIN PERAN (ROLE PLAY) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL Imelda Susanti Lepa; Caroline Lisa Setia Wati
Psiko-Edukasi Vol 18, No 2 (2020): Psiko Edukasi
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan komunikasi interpersonal empat siswa yang mengalami hambatan dalam berkomunikasi secara interpersonal setelah mengikuti proses konseling kelompok pendekatan analisis transaksional menggunakan teknik bermain peran (role play). Penelitian menggunakan metode ekperimental desain pra eksperimen one group pretest-posttest. Pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan instrumen skala penilaian. Konseling kelompok dilakukan selama tujuh sesi mampu meningkatkan kemampuan komunikasi interpersonal empat siswa Pusat Kegiatan Anak, Yayasan Sahabat Anak Jakarta.
KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA KELAS XI SMA KATOLIK RICCI II Laurensia Laurianita Sari; Caroline Lisa Setia Wati
Psiko-Edukasi Vol 18, No 1 (2020): Psiko Edukasi
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemampuan komunikasi interpersonal adalah proses interaksi yang dilakukan antara dua orang atau lebih untuk menyampaikan pesan yang melibatkan individu sebagai pengirim pesan dan individu lain sebagai penerima pesan yang berguna untuk menjalin hubungan sosial yang positif. Kemampuan komunikasi interpersonal ditinjau dari membuka diri, membangun kepercayaan, mampu berkomunikasi secara verbal, mengungkapkan perasaan, saling menerima dan saling memberi dukungan, serta mampu memecahkan konflik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan komunikasi interpersonal siswa kelas XI SMA Katolik Ricci II. Subjek penelitian berjumlah dengan 46 siswa. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini yaitu skala penilaian. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah product moment. Hasil uji coba instrumen diperoleh 54 pernyataan yang valid dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,954. Teknik pengolahan data dilakukan menggunakan rumus menghitung persentase dan menghitung rata-rata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi interpersonal siswa kelas XI SMA Katolik Ricci II termasuk pada kategori tinggi. Berikut secara berurutan komponen komunikasi interpersonal tertinggi sampai terendah: komponen strategi mengatasi konflik, komponen saling menerima dan mendukung, yaitu komponen membangun kepercayaan, komponen membuka diri, komponen mengungkapkan perasaan, dan komponen berkomunikasi secara verbal.
KONDISI BELAJAR SATU SISWA KELAS VII SMP KRISTOFORUS I YANG MENGALAMI HAMBATAN AKADEMIK Damayanti Damayanti; Gerda K. Wanei
Psiko-Edukasi Vol 18, No 2 (2020): Psiko Edukasi
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kondisi belajar adalah suatu situasi belajar (learning situation) yang dapat menghasilkan perubahan perilaku (performance) pada seseorang yang setelah ia ditempatkan pada situasi tertentu. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kondisi belajar satu siswa Kelas VII SMP Kristoforus I. Penelitian ini adalah penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah observasi dan wawancara.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi belajar internal NV terkait dengan indikator kondisi fisiologis tidak mengalami hambatan namun NV mengalami hambatan pada indikator kondisi psikologis. Kondisi belajar eksternal NV terkait indikator kondisi lingkungan sosial kurang mendukung proses belajar subjek NV. Selain itu, kondisi belajar eksternal terkait indikator kondisi instrumental, menunjukkan bahwa guru belum berperan secara optimal dalam menunjang keberhasilan belajar subjek NV. Peneliti memberikan saran kepada guru Wali Kelas, Guru BK, dan Mahasiswa Prodi Bimbingan dan Konseling Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya.
HUBUNGAN ANTARA PENGENDALIAN DIRI DAN PROKRASTINASI AKADEMIS SISWA KELAS XI SMA BUNDA HATI KUDUS TAHUN AJARAN 2019/2020 Jean Michelle
Psiko-Edukasi Vol 19, No 1 (2021): Psiko Edukasi
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan pembelajaran di sekolah menuntut siswa agar menyelesaikan pekerjaan sekolah yang diberikan oleh guru. Tugas yang diberikan bertujuan untuk mengembangkan kemampuan siswa. Namun, fakta di sekolah memperlihatkan masih banyak siswa yang belum mampu mengendalikan dirinya sendiri sehingga mereka lebih mengutamakan perilaku yang membuat dirinya senang dari pada melakukan kewajiban mereka. Pengendalian diri adalah kemampuan yang dimiliki individu dalam mengendalikan perilaku dengan cara menunda kepuasan, mengantisipasi dan menafsirkan peristiwa serta mengendalikan keputusan yang akan diambil. Prokrastinasi akademis adalah penundaan yang dilakukan siswa dalam memulai atau menyelesaikan tugas sekolah dikarenakan ketidaksesuaian antara rencana dan kinerja aktual dengan melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan sehingga menyebabkan keterlambatan dalam pengumpulan tugas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan pengendalian diri para siswa, mengetahui prokrastinasi akademis dan hubungan antara pengendalian diri dan prokrastinasi akademis siswa kelas XI SMA Bunda Hati Kudus. Instrumen pengendalian diri terdiri 43 pernyataan dari, 50 pernyataan yang dinyatakan valid dengan koefisien reliabilitas instrumen sebesar 0,950. Instrumen prokrastinasi akademis terdiri dari 37 pernyataan dari, 42 pernyataan yang dinyatakan valid dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,947. Berdasarkan hasil analisis korelatif antara variabel pengendalian diri dan prokrastinasi akademis diperoleh koefisien korelasi sebesar -0,395 dengan nilai p sebesar 0,003. Hasil tersebut menunjukkan nilai probabilitas kesalahan (p) yang didapat lebih kecil dari taraf signifikan yang ditentukan sebesar 0,05. Dari hasil penelitian ini terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara pengendalian diri dan prokrastinasi akademis. Semakin tinggi pengendalian diri yang dimiliki maka semakin rendah prokrastinasi akademis siswa. sumbangan variabel pengendalian diri terhadap prokrastinasi akademis siswa kelas 11 SMA BHK sebesar 16%. Saran kepada guru BK SMA Bunda Hati Kudus adalah memberikan bimbingan klasikal seperti tips dan trick mengatasi penundaan pengerjaan tugas, dampak buruk prokrastinasi akademis, dan pentingnya pengendalian diri untuk mengerjakan tugas tepat waktu. Selain itu guru BK juga dapat memberikan bimbingan kelompok atau konseling individual bagi anak yang memiliki kebiasaan melakukan prokrastinasi akademis atau siswa yang sering terlambat dalam pengumpulan tugas.
KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA ANAK DENGAN GANGGUAN ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVITY DISORDER (ADHD) Lisa Gunawan
Psiko-Edukasi Vol 19, No 1 (2021): Psiko Edukasi
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Komunikasi interpersonal anak dengan gangguan ADHD menjadi sangat terbatas karena adanya hambatan dalam proses berpikir sehingga anak sulit mengintegrasikan audio dan visual serta berpikir mengenai orang lain. Tiga ciri utama anak dengan gangguan ADHD adalah kesulitan dalam pemusatan perhatian, impulsivitas dan hiperaktivitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komunikasi interpersonal pada anak dengan gangguan ADHD. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif studi kepustakaan. Studi kepustakaan ini mengumpulkan berbagai teori sebagai data yang bersumber dari buku-buku yang berkaitan dengan ADHD serta jurnal-jurnal hasil penelitian sebelumnya tentang ADHD dan hambatan komunikasi interpersonal yang dirangkum dalam sebuah kartu data. Teknik analisis data bersifat induktif yaitu menganalisis semua data yang diperoleh, dikembangkan dan dibuat kesimpulan. Hasil yang didapat dari studi ini adalah bahwa anak dengan gangguan ADHD dengan hambatan komunikasi interpersonal yang berasal dari karakteristik gangguan tersebut bukan disebabkan karena keterlambatan berbahasa atau pengalaman traumatis. Oleh sebab itu, peran orangtua dan guru dalam mendampingi anak dengan gangguan ADHD adalah untuk mengembangkan komunikasi interpersonalnya. 
KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP 177 JAKARTA SELATAN TAHUN AJARAN 2019/2020 Anastasia Noengsih
Psiko-Edukasi Vol 19, No 1 (2021): Psiko Edukasi
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemandirian belajar adalah kemampuan siswa dalam merencanakan dan memilih kegiatan belajar, berinisiatif dan memacu diri untuk belajar, bertanggungjawab, dan belajar dengan penuh percaya diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemandirian belajar siswa SMPN 177 Jakarta Selatan. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen skala penilaian kemandirian belajar Ujicoba terpakai dilakukan untuk mengetahui reliabilitas instrumen dan validitas pernyataan menggunakan rumus persentase. Diketahui reliabilitas instrumen sebesar 0.968 dan pernyataan valid sebanyak 52 pernyataan dan pernyataan tidak valid sebanyak 12 pernyataan. Subjek penelitian adalah siswa SMPN 177 yang berjumlah 34. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar siswa SMPN 177 memiliki tingkat kemandirian belajar pada klasifikasi tinggi siswa (47%). Berdasarkan hasil analisis rata-rata skor komponen, diketahui bahwa komponen yang paling dominan adalah komponen bertanggung jawab. Peneliti memberikan saran kepada guru BK SMP 177 Jakarta Selatan agar mengadakan konseling individual agar siswa dapat meningkatkan rasa percaya diri dalam merencanakan kegiatan belajar yang tepat bagi dirinya.
AKTIVITAS MOTORIK DUA SISWA DOWN SYNDROME KELAS 3 SLB C DIAN GRAHITA JAKARTA Lusia Suryati
Psiko-Edukasi Vol 19, No 1 (2021): Psiko Edukasi
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aktivitas motorik adalah suatu aktivitas yang dilakukan dengan penggunaan tangan yang memerlukan koordinasi antara otot jari tangan, otot bahu, dan pengendalian pergelangan tangan. Down syndrome merupakan suatu bentuk hambatan yang ditandai oleh keterbelakangan mental. Down syndrome terjadi karena terdapat kelebihan sebuah kromosom ke-21. Kromosom tambahan ini terjadi karena gen-gen yang terkandung di dalamnya menyebabkan protein-protein tertentu terbentuk secara berlebihan di dalam sel. Tujuan dari penilitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana aktivitas motorik yang mampu dilakukan anak penyandang down syndrome di sekolah luar biasa bagian C Dian Grahita. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah panduan observasi, panduan wawancara, dan dokumentasi aktivitas siswa. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata persentase kemampuan yang diperoleh kedua subjek tergolong tinggi, yaitu subjek Pi sebanyak 73,39% dan subjek Ch sebanyak 64,10%. Hal ini berarti kedua subjek telah mampu melakukan aktivitas motorik yang melibatkan pengendalian otot jari tangan, pengendalian otot bahu, dan pengendalian pergelangan tangan dengan baik.
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN PENYESUAIAN AKADEMIK MAHASISWA ANGKATAN 2019 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS PENDIDIKAN DAN BAHASA UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA Chatarina Chintya Dwianti; Yoseph Pedhu
Psiko-Edukasi Vol 19, No 1 (2021): Psiko Edukasi
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecerdasan emosi adalah kemampuan individu untuk merasakan, memahami dan mengelola perasaan sehingga dapat menggunakannya untuk memandu pikiran dan tindakan. Penyesuaian akademik adalah proses yang dialami oleh seseorang dalam memenuhi tuntutan dan persyaratan akademis secara bermanfaat dan memuaskan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kecerdasan emosi, penyesuaian akademik dan hubungan antara keduanya pada mahasiswa angkatan 2019 Program Studi Bimbingan dan Konseling di UNIKA Atma Jaya. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa mahasiswa angkatan 2019 Program Studi Bimbingan dan Konseling memiliki kecerdasan emosi dan penyesuaian akademik yang tinggi. Hasil penelitian ini juga menunjukan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara kecerdasan emosi dan penyesuaian akademik yang menggambarkan bahwa semakin tinggi kecerdasan emosi, maka semakin baik pula penyesuaian akademik mahasiswa. Variabel kecerdasan emosi memberikan sumbangan sebesar 18% terhadap penyesuaian akademik. 
SIKAP SISWA SMA TERHADAP PROFESI GURU Maria Claudia Wahyu Trihastuti; Clara Ika Sari Budhayanti; Francine Avanti Samino; Paulina Chandrasari Kusuma; V. M. Nilawati Hadisantosa
Psiko-Edukasi Vol 19, No 1 (2021): Psiko Edukasi
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sikap terhadap profesi guru adalah evaluasi positif atau negatif secara kognitif, afeksi, dan psikomotorik terhadap profesi guru yang terkait kompetensi guru (pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial) dan kompensasi serta penghargaan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui sikap siswa SMA dan SMK di Jabodetabek terhadap profesi guru. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Sampel penelitian terdiri dari 50 siswa sebagai sampel ujicoba dan 414 siswa sebagai sampel penelitian dari lima sekolah swasta di Jakarta. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang dikembangkan berdasarkan komponen dan karakteristik sikap yang dikaitkan dengan kompetensi guru serta kompensasi dan penghargaan. Berdasarkan hasil ujicoba diketahui bahwa dari 50 pernyataan, terdapat 43 pernyataan valid dengan koefisien realibilitas instrumen sebesar 0,956. Data penelitian diolah dengan menggunakan statistik deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa terdapat 92 siswa (22%) memiliki sikap yang sangat positif terhadap profesi guru, 259 (63%) siswa memiliki sikap positif, 58 (14%) siswa memiliki sikap cukup positif, 5 (1%) siswa memiliki sikap kurang positif, dan tidak ada siswa yang memiliki sikap negatif terhadap profesi guru. Indikator yang dinilai positif oleh siswa yaitu indikator gaji guru yang memadai dan indikator profesi guru dihargai masyarakat. Indikator yang terkait dengan kompetensi kepribadian yang dinilai positif adalah kepribadian utuh, seperti kebiasaan guru berpakaian rapi dan sopan. Kompetensi sosial guru yang dinilai positif adalah kemampuan guru dalam mempengaruhi siswa untuk berubah ke arah yang baik namun guru dinilai kurang mampu berkomunikasi secara efektif dengan siswa. Kompetensi profesional guru yan dinilai positif antara lain terkait dengan penguasaan materi yang diajarkan namun guru dinilai kurang mampu mengembangkan pengetahuan yang telah dimilikinya. Kompetensi pedagogik guru cenderung dinilai kurang positif oleh siswa, antara lain guru dinilai kurang tegas, belum mampu mengajar sesuai dengan gaya belajar dan karakteristik siswa, kurang menguasai keterampilan mengajar, serta kurang mampu menyampaikan materi dengan menarik dan kreatif.Saran diberikan kepada kepala sekolah, guru, dan kepala program studi Fakultas Pendidikan dan Bahasa Unika Atma Jaya: (1) Kepala sekolah hendaknya menyusun program pengembangan sumber daya guru terutama yang terkait dengan peningkatan kompetensi pedagogik. Pembinaan kompetensi pedagogik guru hendaknya dilakukan secara kontinu dan berkelanjutan agar pelaksanaan proses pembelajaran lebih efektif dan guru lebih kreatif dalam menggunakan metode pembelajaran; (2) Guru diharapkan secara terus menerus mengembangkan keilmuan yang telah dimiliki sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan; dan (3) Kepala program studi beserta tim penyusun kurikulum hendaknya memperkaya kurikulum dengan menambah bobot mata kuliah yang terkait keterampilan mengajar calon pendidik.

Page 12 of 13 | Total Record : 129