cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Prosiding KPSDA
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 54 Documents
Pengolahan Limbah Cair Industri Alkohol Bekonang Menggunakan Proses Fermentasi Budi_Utami, Karina Nurcahyani A -
Prosiding KPSDA Vol 1, No 1 (2015): Prosiding KPSDA 2015
Publisher : Prosiding KPSDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.198 KB)

Abstract

This study aims to determine: (1) Wastewater treatment Bekonang alcohol industry using fermentation methods; (2) The content of wastewater alcohol Bekonang; (3) Glucose levels contained in wastewater alcohol Bekonang; (4) The optimum time alcoholic fermentation of liquid industrial waste Bekonang to produce the highest ethanol content. This study used an experimental method. Alcohol industry wastewater comes from Sembung, Bekonang, Mojolaban, Sukoharjo . The first step is to test the alcohol industry wastewater Bekonang with benedict test, Seliwanoffs test and the iodine test. Then analyzing glucose levels using Somogyi Nelson method. The second stage is fermentation process, namely in the form of liquid waste mixing with 0,529 grams of urea, NPK much as 0,106 g and 0,212 g Saccaromyces cerevisiae as to the erlenmeyer. Erlenmeyer sealed and allowed to stand for 24 , 48 , 72 , 96 and 120 hours. For the standing variation, waste water settling in advance for 2 , 6 and 10 days and then fermented for 96 hours . The third stage is the process of distillation of the fermented at a temperature of 70-800C. The last stage is to determine the concentration of ethanol by using Gas Chromatography (GC) by comparing the area of standards and an area of the sample. Based on this study it can be concluded that : (1) Waste water treatment Bekonang alcohol industry can use the method of fermentation to produce ethanol again; (2) Alcohol industry wastewater containing dextrin identified by test benedict , Seliwanoffs test and test iodine; (3) Glucose contained in wastewater alcohol Bekonang is 1,3285 %; (4) The optimum time alcoholic fermentation of liquid industrial waste Bekonang is 96 hours due to ethanol results obtained showed the highest ethanol content is 81.83 %
Model Green School di Sekolah Menengah Pertama di Kota Bandung: Studi Pendahuluan Sriyati, Siti
Prosiding KPSDA Vol 1, No 1 (2015): Prosiding KPSDA 2015
Publisher : Prosiding KPSDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.163 KB)

Abstract

Telah dilakukan studi pendahuluan berkaitan dengan pengembangan model green school   melalui mata pelajaran PLH dalam upaya penyediaan sumber belajar IPA di SMP. Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mengidentifikasi pembelajaran PLH dan IPA terutama materi keanekaragaman tumbuhan, (2) mengidentifikasi jenis-jenis tumbuhan yang ada di pekarangan sekolah, dan (3) mengembangkan model green school. Subjek penelitian adalah guru-guru PLH dan IPA yang berasal dari  lima SMP pilihan yang ada di Wilayah Timur Kota Bandung. Instrumen yang digunakan meliputi: (1) Angket guru PLH untuk mengidentifikasi pembelajaran yang biasa dilaksanakan pada pelajaran PLH pada materi penghijauan dan angket guru IPA untuk mengidentifikasi pembelajaran pada  materi keanekaragaman tumbuhan terutama klasifikasi tumbuhan, dan (2) Lembar observasi untuk mendata jenis-jenis tumbuhan yang ada di pekarangan sekolah. Hasil menunjukkan bahwa: (1) pada pembelajaran PLH yang biasa dilaksanakan oleh guru, kegiatan menaman tanaman merupakan salah satu tugas yang diberikan oleh semua guru PLH pada materi penghijauan; (2) pada pembelajaan IPA yang biasa dilaksanakan, menunjukkan bahwa semua guru yang menjadi subjek penelitian menggunakan media tumbuhan asli ketika membelajarkan klasifikasi tumbuhan; (3) Jenis-jenis tumbuhan yang ditanam di halaman sekolah masing-masing sekolah subjek penelitian sangat bervariasi; dan (4) adanya ketidaksesuaian antara tumbuhan yang dipilih untuk ditanam pada mata pelajaran PLH dan yang dibutuhkan guru IPA untuk media pembelajaran keanekaragaman tumbuhan serta tuntutan buku ajar, maka perlu dikembangkan model green school.
Penentuan Lebar Sempadan Sebagai Kawasan Lindung Sungai di Kabupaten Sukoharjo Sunarhadi, R. Muh. Amin
Prosiding KPSDA Vol 1, No 1 (2015): Prosiding KPSDA 2015
Publisher : Prosiding KPSDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.519 KB)

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian yang berusaha menemukan model pengelolaan sempadan sungai sebagai strategi pengembangan wilayah.  Penelitian akan dilakukan dengan menggunakan pendekatan lingkungan sungai dengan didukung pendekatan dari disiplin ilmu  geomorfologi.Tujuan penelitian adalah menentukan model pengelolaan wilayah sempadan di sungai-sungai utama di Kabupaten Sukoharjo dengan mengikutsertakan peran masyarakat sekolah. Secara khusus, tujuan Tahun Pertama Menentukan kriteria apa yang diperlukan dalam penentuan lebar sempadan sungai berdasar kajian biofisik dan mengkaji lebar sempadan sungai di Kabupaten Sukoharjo.Tujuan Tahun Kedua 2013, melakukan kajian alternatif pola ruang di sempadan sungai dan mengkaji kesesuaian dengan struktur ruang arahan pola ruang dengan Rencana Umum Tata Ruang.Tujuan Tahun Ketiga 2014, menentukan jenis konservasi biologi dan teknis dan pengembangan keterlibatan masyarakat melalui pendidikan formal sekolah maupun non formal. Penelitian ini menggunakan pendekatan lingkungan sungai dengan dukungan pendekatan geomorfologi (statik, dinamik, dan terapan/geomorfologi lingkungan), dan pendekatan pola pemanfaatan sempadan oleh masyarakat. Metode yang digunakan adalah metode survei dan analisa data sekunder. Beberapa lokasi contoh akan dipilih berdasarkan atas penggunaan lahan, bentuklahan, dan perubahan penampang sungai. Kriteria yang diperlukan untuk penetapan lebar sempadan sungai di Kabupaten Sukoharjoadalah meliputi Kelas Kemampuan lahan dan Luas DAS Tangkapan.Lebar sempadan sungai terdiri atas sempadan mutlak dan sempadan penyangga.Sempadan mutlak ditetapkan selebar 6 meter. Sempadan penyangga ditetapkan 60 meter untuk sungai besar di lahan dengan Kelas Kemampuan Lahan I sampai V dan 35 meter untuk sungai besar di lahan dengan Kelas Kemampuan Lahan I sampai V. Sungai pada lahan dengan kelas kemampuan Lahan VI sampai VIII ditetapkan sempadan penyangganya adalah 35 meter. Perlu adanya riset lanjutan dalam menyusun model pengelolaan sempadan sungai sehingga didapatkan pengelolaan sempadan yang konservatif dan produktif dengan melibatkan masyarakat serta mengemnbangkan model pendidikan lingkungan sungai.
., Conservation Program Through Ex-Situ Cptive Breeding Of Primates at IPB Research Center Iskandar, Entang
Prosiding KPSDA Vol 1, No 1 (2015): Prosiding KPSDA 2015
Publisher : Prosiding KPSDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1632.213 KB)

Abstract

., Conservation Program Through Ex-Situ Cptive Breeding Of Primates at IPB Research Center
Uji Konsentrasi Klorofil Daun Temu Mangga (Curcuma mangga Val.), Temulawak (Curcuma xanthorrhiza), dan Temu Hitam (Curcuma aeruginosa) dengan Tipe Kertas Saring yang Berbeda Menggunakan Spektrofotometer Prastyo, Kurniawan Adi
Prosiding KPSDA Vol 1, No 1 (2015): Prosiding KPSDA 2015
Publisher : Prosiding KPSDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.687 KB)

Abstract

Chlorophyll is a dye that is widely available in the plant organs such as leaves and stem bark. Chlorophyll plays an important role in the establishment of the materials is needed by plants to grow and evolve as the process of photosynthesis. This study uses the leaves of the genus like Curcuma mangga Val., aeruginosa, and also xanthorrhiza. In this study used the testing of leaf chlorophyll content using filter paper different is Whattman type 1, 40, and 42. From the test results of the chlorophyll content, the results showed that the retrieval Curcuma mangga Val. the value of a high concentration of chlorophyll contained in filtering results with Whattman paper type 42. Curcuma aeruginosa high chlorophyll a concentration shown in the results of filtering with Whattman paper type 1, and Curcuma xanthorrhiza chlorophyll concentrations approaching the difference figures are not much different, which is between 6.4 to 6.6 with the highest value on the results of filtering with Whattman paper type 1.
Konsentrasi Logam Berat (Pb dan Cd) pada Bagian Tumbuhan Akuatik Coix lacryma-jobi (Jali) Irawanto, Rony
Prosiding KPSDA Vol 1, No 1 (2015): Prosiding KPSDA 2015
Publisher : Prosiding KPSDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (503.26 KB)

Abstract

Perkembangan pembangunan menyebabkan aktivitas manusia di berbagai sektor kehidupan. Kegiatan ini seringkali menghasilkan bahan pencemar yang berdampak terhadap lingkungan. Salah satu pencemaran yang serius adalah logam berat, karena bila terserap dan terakumulasi dalam tubuh manusia dapat mengganggu kesehatan dan menyebabkan kematian. Logam berat seperti Pb (timbal) dan Cd (kadmium) bersifat toksik dan merupakan pencemar di semua media lingkungan. Konsep yang melihat peran tumbuhan sebagai teknologi alami dalam ekosistem guna mengatasi permasalahan lingkungan dikenal dengan istilah Fitoteknologi. Jenis Coix lacryma-jobi (Jali) dipilih karena dijumpai dialam pada daerah riparian di hulu sungai yang kondisi saat ini dimungkinkan tercemar oleh logam berat dari aktivitas pertanian (pupuk dan pestisida) serta aktivitas lainnya. Pendekatan fitoteknologi ini yang digunakan dalam penelitian. Penelitian bertujuan mengetahui kemampuan tumbuhan akuatik Coix lacryma-jobi terhadap paparan logam berat Pb dan Cd, serta konsentrasi yang terdapat pada bagian tumbuhan sebagai metode dalam fitoforensik. Penelitian dilakukan di Teknik Lingkungan ITS selama Maret 2013 s/d Desember 2014. Parameter yang diamati berupa kandungan logam berat pada media tumbuhan (pasir dan air) serta bagian tumbuhan (akar, batang dan daun), dengan variasi jumlah tiga dan lima individu. Percobaan dilakukan di greenhouse TL-ITS dengan konsentrasi paparan Pb 10.000 ppm dan Cd 400 ppm, kemudian analisis kandungan logam Pb dan Cd di laboratorium LPPM-ITS mengunakan AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer). Hasil penelitian menunjukan bahwa Coix lacryma-jobi termasuk tumbuhan akumulator dengan nilai translokasi faktor 1,07 Konsentrasi logam Pb yang ditemukan di akar 8.197 ppm, batang 242 ppm dan daun 274 ppm. Sedangkan konsentrasi logam Cd yang ditemukan pada akar 194 ppm, batang 4 ppm dan daun 6 ppm. Sehingga fitoforensik untuk logam Pb dan Cd pada tumbuhan jali terletak di akar.
SETS (Science, Environmental, Technology and Society ) sebagai Pendekatan Pembelajaran IPA Modern pada Kurikulum 2013 Khasanah, Nur
Prosiding KPSDA Vol 1, No 1 (2015): Prosiding KPSDA 2015
Publisher : Prosiding KPSDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.436 KB)

Abstract

Dalam dunia pendidikan mulai diintegrasikan pendidikan berwawasan lingkungan, misalnya Pendidikan bervisi SETS (Science Environment Technology and Society) dimaknakan sebagai sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat, merupakan satu kesatuan yang dalam konsep pendidikan mempunyai implementasi agar anak didik mempunyai kemampuan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking). Pendidikan bervisi SETS akan membimbing peserta didik untuk berpikir global dan bertindak lokal maupun global dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi sehari-hari. Masalah-masalah yang berada di masyarakat dibawa ke dalam kelas untuk dicari pemecahannya menggunakan pendidikan SETS secara terpadu dalam hubungan timbal balik antar elemen-elemen sains, lingkungan, teknologi, masyarakat. Dalam implimentasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran IPA dengan pendekatan SETS di sekolah wawasan SETS yang diaplikasikan ke dalam proses pembelajaran IPA dapat menerapkan pengetahuan yang diperoleh siswa guna meningkatkan kualitas hidup manusia tanpa harus membahayakan lingkungannya.
Efek Antiangiogenik Ekstrak Metanolik Biji Nangka (Artocarpus heterophyllus Lamk.) pada Kultur Ex Ovo Membran Korio Alantois Embrio Ayam Oktavia, Swastika
Prosiding KPSDA Vol 1, No 1 (2015): Prosiding KPSDA 2015
Publisher : Prosiding KPSDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (89.234 KB)

Abstract

Angiogenesis is the formation of blood vessels from preexisting vessels and it related to cancer growth. Cancer growth required new support for nutrients and oxygen, which is provided by new vessel resulted from angiogenesis. The release of tumor angiogenic factor (TAF), such as basic fibroblast growth factor (bFGF), is the key factor for new vessel formation and further cancer development. The compounds that are able to inhibit angiogenesis is a potential  therapeutic agent for cancer treatment. Some of well known antiangiogenic compounds are flavonoids, saponins, and tannins. It is already known that seed extract of jackfruit (Artocarpus heterophyllus) contain some amount of that compounds. This study used ex ovo culture of chicken chorioallantoic membrane (CAM), which has advantage compare to other method in term of easy visualization of blood vessel formation. The aim of this study was to examine the effects of jackfruit seed methanolic extract effective concentration on angiogenesis inhibition. The research methods were jackfruit seeds metanolic extraction, ex ovo culture, antiangiogenic assay, and macroscopic observation on CAM blood vessel formation. The results showed that jackfruit seeds could inhibit bFGF-induced angiogenesis in ex ovo CAM at concentration of 35 µg/mL with inhibition of 61,14±15,73% through macroscopic observation.
Analisis Kandungan Klorofil Gandasuli (Hedychium gardnerianum Shephard ex Ker-Gawl) pada Tiga Daerah Perkembangan Daun yang Berbeda Pratama, Andi Jaya
Prosiding KPSDA Vol 1, No 1 (2015): Prosiding KPSDA 2015
Publisher : Prosiding KPSDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.698 KB)

Abstract

The study on chlorophyll concentration of yellow ginger leaf with different area of development has not been conducted thoroughly. Yellow ginger leaf is one of the body plant organ which contains a mountain of fibers which is one of many benefits of this plant. This study aimed to compare the chlorophyll concentration of yellow ginger leaf with different area of development. After extracting leaf chlorophyll using etanol 96%, chlorophyll concentration was measured using spectrometer on λ 649 and 665 nm. The result showed that the chlorophyll concentration was different among the leaves with different area of development, exactly in the base of leaf contains the most of chlorophyll.
Konsentrasi Pelepasan CO2 Cacing Tanah Kaitannya dengan Perilaku Petani dalam Penggunaan Lahan Dwiastuti, Sri
Prosiding KPSDA Vol 1, No 1 (2015): Prosiding KPSDA 2015
Publisher : Prosiding KPSDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.933 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran cacing tanah terhadap konsentrasi CO2, kaitanya dengan perilaku petani dalam penggunaan lahan. Penelitian ini difokuskan pada cacing tanah musim kemarau dalam berbagai  lahan. Lokasi penelitian adalah areal penggunaan lahan hutan, agroforestri kompleks, agroforestri sederhana, jati, jati-akasia dan kacangtanah didaerah Gondangrejo Karanganyar, merupakan lahan kering berbasis kapur yang miskin hara, yang semula hutan rakyat diubah menjadi lahan pertanian, alih guna lahan ini merupakan salah satu penyebab meningkatnya emisi CO2. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksperimental yang didukung oleh data kuantitatif dan kualitatif. Data yang dikumpulkan didapatkan dari dokumentasi, observasi,  eksperimen lapang, wawancara dan angket.Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kepadatan cacing tanah akan berdampak pada peningkatan konsentrasi CO2 yang akan diakhiri dengan peningkatan emisi CO2 di atmosfer. Ada hubungan yang sangat kuat antara perilaku petani dalam hal umur, pengalaman dalam bertani, pendidikan akhir dan aktivitas keikut sertaan dalam penyuluhan dengan kepadatan cacing tanah. Ada hubungan yang kuat antara perilaku manusia berupa umur petani dengan konsentrasi CO2, sedang perilaku berupa pengalaman bertani, pendidikan dan aktivitas penyuluhan, pemupukan dan pemakaian pestisida bergerak dari hubungan cukup sampai sangat rendah.