cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Fakultas Pertanian
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Arjuna Subject : -
Articles 486 Documents
PENGARUH PUPUK UREA DAN PUPUK KALIUM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL LABU KUNING (Cucurbita moschata D.) ., Juandi; ., Sutoyo; Hapsari, Ricky Indri
Fakultas Pertanian Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.297 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh pupuk urea dan pupuk KCl terhadap pertumbuhan dan hasil labu kuning. Penelitian dilaksanakan di Desa Bawang Kelurahan Tunggul Wulung Kota Malang dan berlangsung dari bulan pebruari sampai juni 2014. Penelitian mengunakan Rancangan Petak Terbagi (Split Plot Design) dimana pupuk urea sebagai meanplot terdiri dari N1, N2, N3 dan pupuk KCl sebagai subplot terdiri dari K1, K2, K3. Hasil analisis ragam menunjukan perlakuan pupuk nitrogen berpengaruh nyata terhadap parameter panjang batang, luas daun, umur berbunga, jumlah buah perpetak, bobot buah pertanaman, bobot buah perpetak dan bobot buah perhektar. Pada Parameter pengamatan vegetatif, dosis perlakuan pupuk urea 100 kg/ha memberikan hasil terbaik dengan panjang batang umur 42 hst sebesar 176.48 cm dan luas daun 292.42 cm2, sedangkan perlakuan pupuk KCl berpengaruh terhadap luas daun umur 14 hst dengan dan dosis 50 kg/ha memberikan respon yang baik terhadap luas daun dan menghasilkan luas daun sebesar 47.14 cm2. Pada fase pengamatan generatif, perlakuan pupuk urean dosis 100 kg/ha menghasilkan umur berbungan rata-rata 58.56 hari, bobot buah per tanaman mengahasilakan bobot sebesar 1.34 kg. Interaksi perlakuan terdapat pada dosis perlakuan 150 kg urea/ha dan 50 kg KCl/ha dengan menghasilkan bobot buah perpetak sebesar 16.32 kg dan sedangkan untuk perhektarnya mengahasilkan bobot buah sebesar 29.50 ton/ha.
PENGARUH LEVEL ENZIM (0,1 & 0,2%) TERHADAP APPARENT METEBOLIZABLE ENERGI (AME) TEPUNG BULU AYAM (BGA DAN BAG) PADA TIKTOK GOBAY, MELIANUS; Achmanu, Achmanu; Sari, Eka Fita
Fakultas Pertanian Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitihan ini dilaksanakan di laboratorium Lapang Fakultas Pertanian Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang mulai tanggal bulan april sampai juni 2012. Analisa daya cerna asam amino threonin dilaksanakan di laboratorium Sarawanti Indonesia Genetech, Jl. Rasamala No.20 Taman Yasmin Bogor, 16006. Materi yang digunakan dalam penelitihan ini adalah ternak tiktok persilangan dari entok jantan dan itik betina yang berjenis kelamin jantan sebanyak 20 ekor dengan berat badan rata-rata 2089,10 ± 0,22. Metode yang digunkan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yaitu dengan 5 perlakuan (P0= Pakan Kontrol, P1= Enzim Alizyme fd 0,1% ditambakan 5% Tepung Bulu Ayamm (BGA), P2= Enzim Alizyme fd 0,2% ditambakan 5% Tepung Bulu Ayam (BGA), P3= Enzim Alizyme fd 0,1% ditambakan 5% Tepung Bulu Ayam (BAG), dan P4= Enzim Alizyme fd 0,2% ditambakan 5% Tepung Bulu Ayam (BAG). Setiap perlakuan diulangi 4 kali, masing-masing menggunakan 1 ekor tiktok. Variabel yang diamati adalah kecernaan Apparent Metabolizable Energi (AME) pada tiktok. Hasil penelitian menunjukan bahwa penambaan enzim alizyme fd dan tepung bulu ayam pada ransum perlakuan terhadap daya kecernaan Apparent Metabolizable Energi (AME) pada tiktok memberikan pengaruh yang sangat nyata (P>0,01). Hasil penelitihan dapat disimpulkan bahwa penambaan enzim alizyme fd dan tepung bulu ayam pada ransum terhadap daya cerna Apparent Metabolizable Energi (AME) pada tiktok pejantan. Perlakuan P1 dengan penaambaan enzim alizyme fd 0,1% dan tepung bulu ayam (BGA) 5% pada ransum tiktok memberikan hasil yang baik pada nilai ekonomis pakan, dan daya cerna Apparent Metabolizable Energi (AME) pada tiktok pejantan, sehingga dapat disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjutan dengan menggunakan obyek yang sama
Persepsi Masyarakat Terhadap Hutan Kota Malabar Kota Malang Kornela, Monika; Suwasono, Son; ., Sutoyo
Fakultas Pertanian Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kondisi pembangunan di perkotaan semakin hari semakin memberikan polusi dan perubahan iklim yang derastis karena tidak adanya sustainable development (pembangunan berkelanjutan). Untuk mengurangi berbagai dampak negatif kota akibat pembangunan yang tidak ramah lingkungan tersebut, maka alternative penyediaan RTH di areal perkotaan mutlak harus ada. Salah satu bentuk RTH tersebut adalah hutan kota. Hutan kota dapat mengendalikan polusi dan memiliki nilai estetika tinggi serta dapat dijadikan sarana rekreasi. Hutan kota merupakan pendekatan dan penerapan salah satu atau beberapa fungsi hutan dalam kelompok vegetasi di perkotaan untuk mencapai tujuan proteksi, rekreasi, estetika, dan kegunaan fungsi lainnya bagi kepentingan masyarakat perkotaan. Untuk itu, hutan kota tidak hanya berarti hutan yang berada di kota, tetapi dapat pula berarti bahwa hutan kota dapat tersusun dari komponen hutan, dan kelompok vegetasi lainnya yang berada di kota, seperti taman kota, jalur hijau, kebun raya, kebun binatang, maupun hutan lindung. Kota Malang adalah sebuah kota yang terletak di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Malang merupakan kota terbesar kedua di Jawa Timur, dan dikenal dengan julukan kotapelajar. Terletak pada ketinggian antara 440 – 667m dpl, serta terletak pada posisi 112,06-112,07 Bujur Timur dan 7,06-8,02 Lintang Selatan. Kota Malang memiliki luas 110.06 Km2. Kondisi iklim Kota Malang selama tahun 2007 tercatat rata-rata suhu udara berkisar antara 22,9⁰C sampai 24,1⁰C. Suhu maksimum mencapai 31,8⁰C dan suhu minimum 19,0⁰C. Rata rata kelembaban udara berkisar 54% - 66%, dengan kelembaban maksimum 73% dan minimum mencapai 42%. (sumber: Stasiun Klimatologi Karang Ploso, Malang).
COMPOST FERTILIZER USE ON THE GROWTH AND YIELD purple eggplant (Solanum melongena L.) Ouril, Delviana Nguda; ., Sutoyo; Hapsari, Ricky Indri
Fakultas Pertanian Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Eggplant is a vegetable plant that has a shape and color that diverse and widely cultivated in tropical and subtropical climates (mountain areas). The purpose of this study is to determine and study the effect of the optimal dose of fertilizer or compost to plant eggplant purple. The research was conducted in the village of Tlogowulan, Lowokwaru, Malang, East Java, which began in February to May 2014 in the study design environment using single factor RAK with 5 treatments and 4 replications, while the dose of the treatment applied is 4 levels of compost and 1 control. Parameters observed plant height, number of leaves, fruit weight and fruit weight per hectare plantation. If the results of analysis of variance was significantly different then followed by LSD test level of 5%. The results showed treatment of municipal solid waste compost significantly affect plant height (2, 4, 6, 8, 10 and 12 mst), number of leaves (4, 6, 8, 10 and 12 mst), planting fruit weight (10 and 12 mst) and fruit weight per hectare (12 mST). Municipal solid waste compost dose that gives the highest yield for each parameter eggplant purple plant is 1000 grams / plant.
SALURAN PEMASARAN DAN BOBOT JUAL SAPI POTONG DI DESA SUMBER JATI KECAMATAN JATIREJO KABUPATEN MOJOKERTO Ratumara, Matius Hema; Supartini, Nonok; Santoso, Erik Priyo
Fakultas Pertanian Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.114 KB)

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sumberjati, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto.Pelaksanaan penelitian dilakukan pada tanggal 25 Februari 2013 sampai 25 Maret 2013. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui saluran pemasaran dan bobot jual sapi potong di Desa Sumberjati Kecamatan Jatirejo Kabupaten Mojokerto, melalui kajian pemasaran dan bobot jual sapi potong. Materi yang digunakan dalam penelitian adalah ternak sapi potong yang di pelihara oleh rumah tangga tani di Desa Sumber Jati Kabuapaten Mojokerto. Data yang di ambil yaitu kajian pemasaran dan bobot jual sapi potong. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode survey (survey research).Data yang diambil disesuakan dengan variable-variabel penelitian. Variable penelitian yang di amati adalah saluran pemasaran, bobot badan dan bobot jual sapi potong. Analisis data, data yang di peroleh di hitung persentase responden berdasarkan alternatif jawaban dan uraikan secara deskriftif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga saluran pemasaran sapi potong yaitu : Saluran I (Peternak Petani, Konsumen). Saluran II (Peternak Petani, Blantik Desa, Pedagang pemotong RPH, dan Konsumen). Saluran III (Peternak Petani, Blantik Desa, Pedagang Pengumpul, Pedagang Pemotong RPH, dan Konsumen). Bobot badan sapi potong rata-rata per ekor 281,93 kg. Bobot jual sapi potong rata-rata 281,93 kg per ekor dengan harga RP/kg rata-rata 27,44 dengan harga per ekor rata-rata RP 7.798.326. Berdasarkan hasil penelitian ini Disarankan peternak mengunakan pakan penguat seperti konsentrat agar dapat meningkatkan bobot badan dan harga jual sesuai yang di inginkan
PERENCANAAN TAMAN GAYAM BARENG – MALANG Samponu, Germanus; ., Sutoyo; Pandulu, Galih Damar
Fakultas Pertanian Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Taman Gayam dibangun tahun 1928 di Kelurahan Bareng Kota Malang menempati lahan seluas 12.899m2 dan di beri nama Taman Gayam karena area Taman identik dengan tanaman gayam. Taman Gayam diambil dari nama Pohon Gayam yang dikenal dengan nama latin Inocarpus fagiferus, merupakan tanaman khas Melanesia bagian timur khususnya dari Indonesia. Taman Gayam dibangun sebagai ruang terbuka hiaju (RTH) dan sarana olahraga berupa lapangan sepak bola dan bola voli, tetapi pada kenyataannya taman gayam tidak terawat dan jauh dari kesan estetis, sehingga penelitian ini bertujuan untuk membuat konsep perencanaan yang baik pada Taman Gayam. Kajian awal dilakukan dengan mempelajari tinjauan tentang pengertian perencanaan, tahapan perencanaan, unsur desain dan pengertian taman serta ruang terbuka hijau Kota Malang dan Kelurahan Bareng. Penelitian ini dilaksanakan di Taman Gayam Kelurahan Bareng Kota Malang pada bulan Juli sampai Agustus 2014 dengan menggunakan metode deskriptif dan alur penelitian menurut gold, (1980) dengan skema perencanaan yang terdiri dari inventarisasi (fisik dan biofisik), analisis (tapak , hambatan dan kesempatan, potensi dan pengembangan), sintesis ( memberikan solusi) serta konsep perencanaan dan site plan sebagai gambar akhir dari perencanaan Taman Gayam. Menurut skema yang dikemukakan oleh gold yang digunakan sebagai alur penelitian, dapat di analisa bahwa taman gayam belum memiliki konsep yang baik sehingga perlunya perencanaan menyeluruh pada taman gayam sehingga gambar akhir yang akan dihasilkan dari perencanaan taman gayam adalah berupa layout atau gambar site plan
PENGGUNAAN KOMPOS DAN BIOCHAR UNTUK PEMBIBITAN, PERTUMBUHAN DAN HASIL CABAI RAWIT (Capsicum frutenscen L) Rona, Yustina; ., Widowati; ., Sutoyo
Fakultas Pertanian Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.017 KB)

Abstract

Cabai rawit (Capsicum frutenscen L) merupakan salah satu jenis sayuran penting yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan cocok dikembangkan di wilayah tropika seperti di Indonesia, daerah penghasil jawa timur. Biochar merupakan bahan berwarna hitam yang kaya karbon yang memiliki ketahanan yang tinggi terhadap dekompoisi dan mineralisasi karena karbon didalam biochar dalam bentuk senyawa aromatik. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa biochar mampu meningkatkan kesuburan dan produktivitas tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari aplikasi kompos dan biochar dalam mempengaruhi pertumbuhan awal di persemaian dan hasil cabai rawit. Penelitian akan dilaksanakan dan diatur dalam Percobaan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 9 perlakuan,yaitu: BT12,5 ton/ha ,BS12,5 ton/ha, K12,5 ton/ha, KT7,5 K7,5 ton/ha, BS7,5 K7,5 ton/ha, BT12,5K2,5 ton/ha, BS12,5 K7,5 ton/ha, BT12,5 K7,5 ton/ha, BS7,5K12,5 5 ton/ha. Pemberian kompos dan biochar secara terpisah ataupu dikombinasi tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan bibit tanaman cabai, hasil terbaik diperoleh pada perlakuan BT2,5 K12,5 terhadap daya tumbuh bibit yaitu dengan daya tumbuh 100%, perlakuan BS2,5 K12,5 terhadap tinggi bibit tanaman cabai, dan perlakuan Kompos dengan dosis tinggi (12,5 ton/ha) yang dikombinasi dengan biochar dosis rendah (2,5 ton/ha) terhadap jumlah daun bibit serta perlakuan terbaik terhadap bobot kering bibbit tanaman cabai adalah pada perlakuan BS2,5 K12,5 ton/ha
TINGKAT KONSUMSI, KONVERSI DAN INCOME OVER FEED COST PADA PAKAN AYAM KAMPUNG DENGAN PENAMBAHAN ENZIM PAPAIN Mazi, Khairul; Supartini, Nonok; Darmawan, Hariadi
Fakultas Pertanian Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.722 KB)

Abstract

Penelitian dilaksanakan Desa Dadaprejo, Sumbersekar, Kota Batu, Kabupaten Malang Jawa Timur, pada bulan Agustus 2013 sampai September 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat protein dan enzim yang berpengaruh pada konsumsi, konversi, IOFC, dan bobot badan ayam kampung, serta mengetahui komposisi terbaik antara protein pakan dan penambahan enzim. Materi yang digunakan adalah ayam kampung yang dipelihara mulai umur 7 hari sampai 60 hari sebanyak 180 ekor yang berasal dari persilangan antara ayam kedu dengan ayam Bangkok. Penelitian ini terdapat 12 kombinasi perlakuan yaitu P1E1 (Protein 17% + Enzim 0,05%), P1E2 (Protein 17% + Enzim 0,075%), P1E3 (Protein 17% + Enzim 0,1%), P2E1 (Protein 16% + Enzim 0,05%), P2E2 (Protein 16% + Enzim 0.075%), P2E3 (Protein 17% + Enzim 0,1%), P3E1 (Protein 15% + Enzim 0,05%), P3E2 (Protein 15% + Enzim 0,075%), P3E3 (Protein 15% + Enzim 0,1%), P4E1 (Protein 14% + Enzim 0,05%), P4E2 (Protein 14% + Enzim 0.075%), P4E3 (Protein 14% + Enzim 0,1%). Metode yang digunakan adalah percobaan faktorial, menggunakan Rancangan Acak Lengkap dan dilanjutkan dengan Uji BNT. Ayam penelitian memiliki ciri fisik yang sama dengan ayam kedu. Uji statistik menunjukan bahwa perlakuan memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap masing-masing variabel penelitian. Penelitian dengan nilai perlakuan terbaik terhadap bobot badan, konsumsi, konversi, dan IOFC berturut-turut yaitu: P2E2 sebesar 539.64 gram; P2E2 sebesar 1.599,12 gram; P1E2 sebesar 2,78; P1E2 sebesar 6.832,63
KAJIAN BENTUK DAN STRUKTUR HUTAN KOTA MALANG Heba, Agustinus Robinson; Hamzah, Amir; Djoko, Riyanto
Fakultas Pertanian Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ruang Terbuka Hijau (RTH) perkotaan adalah bagian dari ruang-ruang terbuka (open spaces) suatu wilayah perkotaan yang diisi oleh tumbuhan, tanaman dan vegetasi (endemik maupun introduksi) guna mendukung manfaat ekologis, sosial-budaya dan arsitektural yang dapat memberikan manfaat ekonomi keuntungan dan sosial (kesejahteraan) bagi masyarakatnya. Kajian Ruang Terbuka Hijau kota Malang dapat ditinjau dari aspek bentuk dan struktur. Klasifikasi dalam aspek bentuk ada yang bergerombol, menyebar dan menjalur dengan struktur yang menyerupai seperti hutan alam, membentuk habitat yang memungkinkan kehidupan bagi satwa dan menimbulkan lingkungan yang sehat. Secara struktur ini penting untuk meningkatkan manfaat ekologis, social – budaya dan arsitektural untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey, dimana metode ini dilaksanakan melalui pengamatan secara langsung di lapangan dan pengumpulan data kemudian data tersebut dianalisis. Pengambilan data dilakukan dengan membuat plot-plot pengamatan 20 x 20 meter yang diletakkan pada seluruh bagian hutan kota. Pemilihan plot pengamatan dilakukan secara purposive minimal 10 plot pada setiap hutan kota. Dari hasil pengamatan dan penilaian yang merupakan tahapan evaluasi kondisi tapak dengan cara pengukuran, pemotretan, dan studi literatur. Pengamatan dan penialaian dilakukan terhadap dominasi, keragaman, dan frekuensi setiap spesies tanaman pada hutan kota malang, Pelaksanaan metode studi meliputi pengamatan lapangan dengan cara menginventarisasi jenis-jenis vegetasi yang ada di tapak untuk mengetahui sebaran vegetasi/tanaman
Perancangan Taman Wisata Pada Kawasan Pantai Pasir Putih Dolok-Oan, Dili, Timor-Leste da Costa Lam, Angelo Simplisio
Fakultas Pertanian Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kawasan Pantai Pasir Putih Dolok-Oan merupakan kawasan wisata yang berada di distrik Dili, Timor-Leste. Pantai ini memiliki Potensi alam yang baik seperti air laut yang jernih, pasir berwana putih dan di sebelah barat ada objek wisata pendukung seperti patung Kristu Raja, sehingga dapat memikat para pengunjun lokal maupun dari manca Negara. Tujuan dari Penelitian ini, melakukan analisis dan membuat kosep perancangan. Pantai wisata yang berkelanjutan merupakan upaya untuk mencapai tujuan yang dapat mengharmoniskan dan mengoptimalkan lingkungan, keterlibatan masyarakat dan pembangunan ekonomi. Penelitian ini digunakan metode survey secara langsung dan tahap desain termasuk penyusunan laporan dengan studi literatur. Hasil analisis ini menggunakan empat variabel yaitu analisis kepekaan, analisis kemiringan lahan, analisis kesesuaian tanah, analisis objek dan atraksi. Dari ke empat hasil analisis ini disatukan dalam bentuk peta komposit yang tergolong dalam tiga zona. Dari ketiga zona tersebut akan dipilih satu zona yang sesui untuk melanjutkan tahap kosep perancangan. Konsep yang dilakukan pada kawasan Dolok-oan ini akan dominasi degan gazebo sebagai tempat penistirahatan atau peneduh dan vegetasi dimanfaatkan sebagai RTH atau penyangga. Berdasarkan aspek fisik-biofisik, sosial serta potensi objek dan atraksi wisata, maka kawasan Pantai Dolok-oan ini berpotensi untuk di jadikan kawasan wisata

Page 2 of 49 | Total Record : 486