Riyanto Djoko
PS Arsitektur Lansekap Fakultas Pertanian Universitas Tribhuwana Malang

Published : 24 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Redesain Taman Wisata Pemandian Air Telga Jenon Di Kabupaten Malang Gare, Marianus Timotius; Djoko, Riyanto; Pandulu, Galih Damar
Fakultas Pertanian Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.585 KB)

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Malang, Jawa Timur, yang secara administratif terletak Kecamatan Tajinan tepatnya diDesa Gunung Ronggo. Waktu penelitian dilaksanakan mulai bulan Desember 2013 sampai dengan bulan Februari 2014. Desain kawasan wisata Pemandian Telaga Jenon ini merupakan wisata alam yang menyuguhkan air sangat bening serta bersumber dari kaki gunung Ronggo. Telaga Jenon dikarenakan belum lengkap maka perlu adanya dengan menembah fasilitas dan utilitas serta melakukan penataan. Masih banyak kekurangan dalam hal fasilitas yang belum tertata dengan baik, sof material maupun hard material oleh karena itu, tempat ini perlu dirancang ulang agar mempunyai daya tarik untuk menata sof material dan hard material sehingga pengunjung telaga jenon aman dan nyaman.Sarana dan prsarana yang kurang memadai dalam memenuhi kebutuhan penunjang, seperti: area parkir yang fungsional, drainase, gazebo, gapura, dan utilitas.Pola penataan vegetasi dan zonasi kawasan kurang sesuai dengan ruang yang ada sehingga tidak memiliki kesan unity. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa wisata pemandian air Telaga jenon sebagai kawasan wisata dan budaya masih memerlukan perancangan ulang (Redesign) untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada pengunjung, sehingga pengunjung dapat merasa nyaman dan aman. Agar aspek estetika, kenyamanan dan keamanan bagi pengunjung dapat terpenuhi dan karena keberadaan tapak dipinggiran kota, maka perancangan yang dilakukan haruslah berwawasan lingkungan yaitu keberadaan vegetasi maupun fasilitas yang ada didalam tapak sangatlah penting untuk memberikan daya dukung terhadap lingkungannya. Peracangan ulang tersebut dititik beratkan pada: penataan area taman dan area parkir
Penerapan Batu Alam Pada Desain Lanskap Ruang Terbuka Publik Kota Malang Nono, Marselinus M.; Djoko, Riyanto; Budiyono, Debora
Fakultas Pertanian Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (90.106 KB)

Abstract

Batu alam memiliki segudang pesona dan keindahan yang tak ternilai yang menyebabkan batu alam banyak digunakan untuk mempercantik tampilan ruamah, interiri maupun eksterior. Jenis batu alam dapat dibedakan dari proses penciptaan, tingkat kekerasan, kandungan mineral dan daya serap atau beasar kecil pori-pori. Desain ruang terbuka hijau saat ini telah banyak menggunakan batu alam sebagai material desain, diantaranya untuk pada dinding luar, dinding dalam, pembuatan taman, pagar halaman, kolam renang, car port, kolam minimalis. Para arsitek lanskap dituntut untuk mengembangkannya daya kreasinya, dalam mendesain ruang terbuka publik, tetapi harus mempertimbangkan kecelakaannya.
KAJIAN BENTUK DAN STRUKTUR HUTAN KOTA MALANG Heba, Agustinus Robinson; Hamzah, Amir; Djoko, Riyanto
Fakultas Pertanian Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ruang Terbuka Hijau (RTH) perkotaan adalah bagian dari ruang-ruang terbuka (open spaces) suatu wilayah perkotaan yang diisi oleh tumbuhan, tanaman dan vegetasi (endemik maupun introduksi) guna mendukung manfaat ekologis, sosial-budaya dan arsitektural yang dapat memberikan manfaat ekonomi keuntungan dan sosial (kesejahteraan) bagi masyarakatnya. Kajian Ruang Terbuka Hijau kota Malang dapat ditinjau dari aspek bentuk dan struktur. Klasifikasi dalam aspek bentuk ada yang bergerombol, menyebar dan menjalur dengan struktur yang menyerupai seperti hutan alam, membentuk habitat yang memungkinkan kehidupan bagi satwa dan menimbulkan lingkungan yang sehat. Secara struktur ini penting untuk meningkatkan manfaat ekologis, social – budaya dan arsitektural untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey, dimana metode ini dilaksanakan melalui pengamatan secara langsung di lapangan dan pengumpulan data kemudian data tersebut dianalisis. Pengambilan data dilakukan dengan membuat plot-plot pengamatan 20 x 20 meter yang diletakkan pada seluruh bagian hutan kota. Pemilihan plot pengamatan dilakukan secara purposive minimal 10 plot pada setiap hutan kota. Dari hasil pengamatan dan penilaian yang merupakan tahapan evaluasi kondisi tapak dengan cara pengukuran, pemotretan, dan studi literatur. Pengamatan dan penialaian dilakukan terhadap dominasi, keragaman, dan frekuensi setiap spesies tanaman pada hutan kota malang, Pelaksanaan metode studi meliputi pengamatan lapangan dengan cara menginventarisasi jenis-jenis vegetasi yang ada di tapak untuk mengetahui sebaran vegetasi/tanaman
ANALISIS KUALITAS VISUAL PADA LANSKAP ALUN – ALUN TUGU BALAI KOTA MALANG Sare, Maksimus; Djoko, Riyanto; Ameliawati, Presti
Fakultas Pertanian Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (47.051 KB)

Abstract

Alun-alun Tugu Balai Kota Malang merupakan tempat yang mempunyai nilai serta fungsi bagi perkembangan Kota Malang sejak tahun 1946 hinggga saat ini. Sebagai kawasan sejarah dan pusat pariwisata, Alun-alun Tugu harus di kelola untuk mempertahankan keberlangsunganya baik sosial budaya, manusia maupun alam. Banyaknya pengunjung di Alun-Alun Malang, membuat kualitas lingkungan semakin menurun. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat kualitas visual pada Lanskap Alun-Alun Tugu. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari hingga Oktober 2015. Menurut hasil analisis, diketahui bahwa nilai SBE paling tinggi terdapat pada Foto 1, Foto 4, Foto 12, Foto 17, Foto 18, dan Foto 30. Yang masing-masing memiliki nilai 8,03; 8,10; 8,10; 8,07; 8,17; dan 8,77. Keenam foto tersebut memiliki sudut pandang yang berbeda. Tidak hanya dari sudut pandang pengambilan foto, tetapi pengaruh pergerakan matahari (siang dan malam). Selain itu, adanya pengaruh cahaya dan ligthing (sinar lampu). Dari hasil penelitian, disimpulkan beberapa rekomendasi untuk mengelola Alun-Alun Tugu agar menjadi kawasan yang lebih baik. Rekomendasi tersebut : 1) Tugu atau monumen yang berada ditengah atau pusat Alun-Alun menjadi point dan perhatian utama kawasan. Oleh karena itu, keberadaan softscape (vegetasi) maupun hardscape tidak boleh menghalangi pandangan viewer yang berada dilokasi tapak; 2) Keenam titik gambar yang diambil dari arah pandang menuju tapak, sebaiknya menjadi prioritas penting untuk dijaga dan dilestarikan, baik dari keberadaan softscape maupun hardscapenya.
EVALUASI TAMAN KOTA SEBAGAI TAMAN KOTA LAYAK ANAK (STUDI KASUS: TAMAN SINGHA MERJOSARI, KOTA MALANG). Tae, Melania Asbina Kurniati; Djoko, Riyanto; Nailufar, Balqis
Fakultas Pertanian Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

City Park is an open area that is able to accommodate the needs of social activities for the community. Other functions of city parks, including. One of these parks is Malang Singha Merjosari Park. However, the forms of utilization for child-friendly city parks are still not functional. Based on the potential and problems, a study is needed to evaluate the function of the park in urban garden design by describing and analyzing the characteristics and design concepts of city parks, confirming respondents opinions and verifying the behavior of city park visitors, and compiling city park recommendations based on evaluation results. The study was conducted at Singha Merjosari Park (TSM), Malang City with the stages of data collection in August 2017. Descriptive analysis was conducted to determine the characteristics of TSM visitors based on questionnaire data. Evaluation is the next step that is carried out by the method of determining the value of the Key performance index (KPI) of the actual conditions of the park based on the design criteria compiled by the experts of the city proper child park. The results of TSM evaluation on the function of child-friendly city parks produce KPI values for physical components of 0.77, garden space components of 0.75, garden quality components of 0.75, garden element components of 0.76, and user activity components of 0.77. The total KPI value of all components is 0.77 with a value scale of 0-1. The results of confirmation of visitors activities and their perceptions of child-friendly city parks stated that there was an influence on the childrens decent city. Recommendations are given based on the results of the KPI value recapitulation of each component with the results of the respondents opinion confirmation and verification of visitor behavior. Taman kota merupakan area terbuka yang mampu mengakomodasi kebutuhan aktivitas sosial bagi masyarakat. Fungsi lain dari taman kota, di antaranya, sebagai area ekologis dan estetika perkotaan. Salah satu taman tersebut adalah Taman Singha Merjosari Kota Malang. Namun, bentuk-bentuk pemanfaatan untuk taman kota layak anak masih belum fungsional. Penelitian dilakukan di Taman Singha Merjosari ( TSM), Kota Malang dengan tahapan pengumpulan data pada agustus 2017. Analisis deskriptif dilakukan untuk menentukan karakteristik pengunjung TSM berdasarkan data kuesioner. Evaluasi merupakan tahapan selanjutnya yang dilakukan dengan metode penentuan nilai Key performance index ( KPI) dari kondisi aktual taman berdasarkan kriteria desain yang disusun dari para ahli taman kota layak anak. Hasil evaluasi TSM terhadap fungsi taman kota layak anak menghasilkan nilai KPI untuk komponen fisik sebesar 0.77, komponen ruang-ruang taman sebesar 0.75, komponen kualitas taman sebesar 0.75, komponen elemen taman sebesar 0.76, dan komponen aktivitas pengguna sebesar 0.77. Nilai total KPI dari seluruh komponen dihasilkan sebesar 0.77 dengan skala nilai 0-1. Hasil konfirmasi aktivitas pengunjung dan persepsinya terhadap taman kota layak anak menyatakan adanya pengaruh terhadap kota layak anak. Rekomendasi diberikan berdasarkan hasil rekapitulasi nilai KPI tiap komponen dengan hasil konfirmasi pendapat responden dan verifikasi perilaku pengunjung.
MANAJEMEN PENGELOLAAN HUTAN KOTA VELODROME GUNA MENINGKATKAN FUNGSI RUANG TERBUKA HIJAU Bete, Cornelio Rosalino Mau; Djoko, Riyanto; Alvian, Rizki
Fakultas Pertanian Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Urban Forests are areas covered by trees that are allowed to grow naturally which resemble forests that are not arranged like a park, and their location is in or around the city. This research took place in the Velodrome City Forest at Jln. Simpang Terusan Danau Sentani, Kecamatan, Kedung Kandang Malang City The data obtained will be analyzed using qualitative descriptive method, to find out the existing conditions in the form of physical, biophysical social with the City Forest management system related to the Planing Organizing, Actuating and Controling (POAC) aspects. Based on the results of the research conducted, it can be concluded in the Velodrome Urban Forest that several problems were identified, including the Housing and Settlement Area as a Velodrome City Forest Management not yet having a master plan, and the Velodrome Urban Forest management organization has not run properly according to its function and role, Housing Agency And the Poor Settlement Area has a special maintenance budget plan. From these problems there are several recommendations for several aspects, 1) Planning Aspects (Planing). there needs to be a Master Plan for planning the management of Velodrome Urban Forest and establishing a velodrome urban forest maintenance budget plan itself. 2) Organizing Aspects need to be redesigned in the organizational structure for Velodrome Urban Forest so that the organization is organized and organized. 3) Actuating aspects need an organization that regulates all Velodrome Urban Forest management activities. 4) Controlling activities, is the most important thing in an activity, it is necessary to add field officers to control all activities in the field so that all activities in the Velodrome Urban Forest can run smoothly. Hutan Kota adalah kawasan yang ditutupi pepohonan yang dibiarkan tumbuh secara alami yang menyerupai hutan tidak tertata seperti taman, dan lokasinya berada di dalam atau di sekitar perkotaan. Penelitian ini bertempat di Hutan Kota Velodrome di Jln. Simpang Terusan Danau Sentani, Kecamatan, Kedung Kandang Kota Malang Data yang didapat akan dianalisis menggunakan metode diskriptif kualitatif, untuk memgetahui kondisi eksisting yang berupa fisik, biofisik sosial dengan sistem pengelolaan Hutan Kota terkait aspek Planing Organizing, Actuating dan Controling (POAC). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan di Hutan Kota Velodrome terdapat beberapa permasalahan yang teridentifikasi diantaranya, Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman sebagai pengelolah Hutan Kota Velodrome belum memiliki master plan, dan organisasi pengelolaan Hutan Kota Velodrome belum berjalan dengan baik sesuai fungsi dan perannya, Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman belun mempunyai rencana anggaran pemeliharaan yang khusus. Dari permasalahan-permasalahan tersebut terdapat beberapa rekomendasi untuk beberapa aspek, 1) Aspek Perencanaan (Planing). perlu adanya Master Plan untuk perencnaan pengelolan Hutan Kota Velodrome dan menetapkan rencana anggaran pemeliharaan hutan kota velodrome itu sendiri 2) Aspek Organisasi (Organizing) perlu dirancang ulang struktur pengorganisasian untuk Hutan Kota Velodrome agar organisasinya terarah dan teratur. 3) aspek pelaksanaan (Actuating) perlu adanya organisasi yang mengatur seluruh kegiatan pengelolaan Hutan Kota Velodrome. 4) Kegiatan pengawasan (Controling), merupakan hal terpenting dalam suatu kegiatan, maka perlu ditambahkan petugas lapangan untuk mengotrol seluruh kegiatan dilapangan agar semua kegiatan di Hutan Kota Velodrome dapat berjalan dengan lancar.
PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA PANTAI KOLBANO KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR DENGAN ANALISIS SWOT Hauteas, Deonisius; Alfian, Rizki; Djoko, Riyanto
Fakultas Pertanian Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia is a country of origin and has a coastline + 81,000 KM, as well as the diversity of its ecosystem. This diversity is the main attraction that makes coastal areas a potential area, especially in the tourism sector. Kolbano Beach as one of the beaches in Timor Tengah Selatan Regency as an object of tourist attraction. The purpose of this research is to identify physical, bio-physical, and local government policies in developing tourism on Kolbano Beach. This research was conducted by collecting data including: (observation, interviews, questionnaires and documentation). SWOT analysis is used to identify strengths, weaknesses, opportunities and threats. As well as deeper analysis to find out the potential and opportunities that exist and can minimize weaknesses and threats that will threaten tourism development. From the results of the study it can be concluded that the physical strength that exists is still natural conditions, vegetation, colorful pebbles, white sand and clean sea water conditions as the strength of tourist attraction. While the existing biophysics is in the form of government policy in developing tourism in Kolbano Beach. The results of the Kolbano Beach tourism area development strategy priorities show an aggressive development strategy, due to a very profitable strategy by demonstrating strong strengths and opportunities so that it can take advantage of the opportunities in the form of local government policies in the development of a sustainable and able Kolbano Beach tourist area tourist that is worth visiting for domestic and foreign tourists. Indonesia merupakan negara kepulaun dan memiliki garis pantai + 81.000 KM, serta keberagaman ekosistemnya. Keberagaman ini merupakan daya tarik utama yang menjadikan wilayah pesisir yang sangat berpotensial, antara lain dalam sektor wisata. Pantai Kolbano sebagai salah satu pantai di Kabupaten Timor Tengah Selatan sebagai obyek daya tarik wisatawan. Tujuan dari penilitian ini untuk mengidentifikasi kondisi fisik, bio fisik, dan kebijakan pemerintah daerah dalam mengembangankan pariwisata di Pantai Kolbano. Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data antara lain: (observasi, wawancara, kuesioner dan dokumentasi). Analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Serta analisis lebih dalam untuk mengetahui potensi dan peluang yang ada serta dapat meminilisirkan kelemahan dan ancaman yang akan mengancam dalam pengembangan pariwisata. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kekuatan fisik yang ada ialah kondisinya masih alami, vegetasi, batu kerikil berwarna-warni, pasir putih dan kondisi air laut bersih sebagai kekuatan daya tarik wisatawan. Sedangkan biofisik yang ada berupa kebijakan pemerintah dalam pengembangan wisata Pantai Kolbano. Hasil dari prioritas strategi pengembangan kawasan wisata Pantai Kolbano menunjukkan strategi pengembangan yang agresif, karna strategi yang sangat menguntungkan dengan menunjukan kekuatan dan peluang yang kuat sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada berupa kebijakan pemerintah daerah dalam pelaksanaan pengembangan kawasan wisata Pantai Kolbano yang berkelanjutan serta dapat meningkatkan tempat wisata yang layak untuk dikunjungi bagi para wisatawan dalam negeri maupun manca negara.
EVALUASI TAMAN RENUNGAN BUNG KARNO SEBAGAI TAMAN BERSEJARAH KOTA ENDE Bato, Edmundus; Djoko, Riyanto; Nailufar, Balqis
Fakultas Pertanian Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

City Park is a Green Open Space. In general city parks are made not only for beauty and social functions for the city, but city parks can also be used as a specific function, namely as a historical park in accordance with the history that has ever happened. Bung Karno's Reflection Park is still not in accordance with the criteria as a historical park. For this reason, this research was conducted to identify and analyze the value of Bung Karno Reflection Park as a historical park and the evaluation was carried out by looking at the criteria of the historic park and the public perception of the park. The results of the analysis questionnaire using descriptive analysis were then evaluated using the KPI (Key Performance Index) method. Based on the results of the inventory and evaluation based on criteria from historic parks, it can be concluded that Bung Karno's Reflection Park has not yet met the criteria of a historic park. Taman kota merupakan Ruang Terbuka Hijau. Secara umum taman kota dibuat tidak hanya sekedar untuk keindahan dan fungsi sosial bagi kota, namun taman kota juga dapat digunakan sebagai fungsi yang spesifik, yaitu sebagai taman bersejarah sesuai dengan sejarah yang pernah terjadi. Taman Renungan Bung karno masih belum sesuai dengan krtiteria sebagai taman bersejarah. Untuk itu penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi dan menganalisis nilai Taman Renungan Bung Karno sebagai taman bersejarah dan Evaluasi dilakukan dengan melihat kriteria dari taman bersejarah dan presepsi masyarakat terhadap taman. Hasil kuisoner analsis menggunakan analisis deskriptif kemudian di evaluasi menggunakan Metode KPI (Key Perfomance Index). Berdasarkan hasil inventarisasi dan evaluasi berdasarkan kriteria dari taman bersejarah dapat simpulkan bahwa Taman Renungan Bung Karno belum sesuai dengan kriteria sebagai taman bersejarah.
KAJIAN PENATAAN LANSKAP JALAN VETERAN DI KOTA MALANG Tanggela, Ardian; Nuraini, Nuraini; Djoko, Riyanto
Fakultas Pertanian Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Development of the town always followed with the construction of city facilities are adequate. One of them, namely adequate road infrastructure. The potential in the build Setup me-dian road solution specifically conceived on the main street of Malang on Veteran Street Malang se-like the green line has an important role in improving the quality of the environment, and the quality must be observed in order not to experience a decrease. The purpose of this research is to examine the Setup or knowing the landscape in the median Veteran Street Malang. The penelian method is used in the data retrieval method using ob-servasi and inventory, data collection consists of primary data and secondary data. The type and amount of vegetation that is in the median of the road Veteran Malang i.e. totalling 40 type of vegetation including Elephant Grass (Pennisetum Purpureum), Baby Blue (Nemophila menziesii), Decorative Broccoli (Enodia), Peanut (Arachis pintoi) Ornamental, Paris (Lili Chlorophytum comosum), Bronjol/Ornamental Onion (Zephyranthes candida), White Jaburan (Ophiopogon jaburan) tea-tehan (Acalypha siamensis), Ornamental Banana (Calathea lutea), Codiaeum Variegatum (Codiaeum variegatum) Gecko, galangal (Alpinia purpurata), Song of India ( Dracaena reflexa), Palm Sadeng (Saribus rotundifolius), Codiaeum Variegatum (Codiaeum variegatum) Bali, mahogany (Swietenia mahagoni), Trembesi (Samanea saman), Soka (modern Ixora coccinea), (Cerbera manghas) Bintaro etc. Based on the observations in what research it can be concluded that the characteristics Setup/layout vegitatiton median that is on the main street of Malang is pretty good just need a cleaner Setup so that it can further beautify and increased the green line's aesthetic value in the way Veteran Malang Kajian Penataan Lanskap Jalan Veteran di Kota Malang. Fakultas Pertanian Program Studi S1 Arsitek Lanskap Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang. Pembimbing I : Riyanto Djoko, SP., MP, Pembimbing II : Nuraini, S.Sarl., M.Si. Pembangunan kota selalu diikuti dengan pembangunan fasilitas kota yang memadai. Sa-lah satunya yaitu prasarana jalan yang memadai. Potensi dalam membangun penataan me¬dian jalan kususnya di jalan utama Kota Malang tepatnya di Jalan Veteran Kota Malang se¬bagai jalur hijau mempunyai peranan penting dalam meningkatkan kualitas lingkungan, dan kualitas tersebut harus diperhatikan agar tidak mengalami penurunan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengkaji atau mengetahui penataan lanskap di median jalan Veteran Kota Malang. Metode penelian yang digunakan dalam pengambilan data menggunakan metode ob¬servasi dan inventarisasi, pengumpulan data terdiri dari data primer dan data sekunder. Jenis dan jumlah vegetasi yang ada di median jalan Veteran Kota Malang yaitu berjumlah 40 jenis veg-etasi diantaranya Rumput Gajah (Pennisetum Purpureum), Baby Blue (Nemophila menziesii), Brokoli Hias (Enodia), Kacang Hias (Arachis pintoi), Lili Paris (Chlorophytum comosum), Bawang Bronjol/ Hias (Zephyranthes candida), Jaburan Putih (Ophiopogon jaburan)Teh-tehan (Acalypha siamensis), Pisang Hias (Calathea lutea), Puring tokek (Codiaeum variegatum), Lengkuas Merah (Alpinia purpurata), Song of India (Dracaena reflexa), Palem Sadeng (Saribus rotundifolius), Puring Bali (Codiaeum variegatum), Mahoni (Swietenia mahagoni), Trembesi (Samanea saman), Soka (Ixora coccinea), Bintaro (Cerbera manghas) dll. Berdasarkan hasil pengamatan dilokasi penelitian dapat disimpulkan bahwa karateristik penataan/tata letak veg¬etasi yang ada di median jalan utama Kota Malang sudah cukup bagus hanya perlu penataan yang lebih rapi sehingga dapat lebih memperindah dan meningkat¬kan nilai estetika jalur hijau di Jalan Veteran Kota Malang.
ANALISIS KUALITAS VISUAL PADA LANSKAP ALUN – ALUN TUGU BALAI KOTA MALANG Sare, Maksimus; Djoko, Riyanto; Ameliawati, Presti
Fakultas Pertanian Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Alun-alun Tugu Balai Kota Malang merupakan tempat yang mempunyai nilai serta fungsi bagi perkembangan Kota Malang sejak tahun 1946 hinggga saat ini. Sebagai kawasan sejarah dan pusat pariwisata, Alun-alun Tugu harus di kelola untuk mempertahankan keberlangsunganya baik sosial budaya, manusia maupun alam. Banyaknya pengunjung di Alun-Alun Malang, membuat kualitas lingkungan semakin menurun. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat kualitas visual pada Lanskap Alun-Alun Tugu. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari hingga Oktober 2015. Menurut hasil analisis, diketahui bahwa nilai SBE paling tinggi terdapat pada Foto 1, Foto 4, Foto 12, Foto 17, Foto 18, dan Foto 30. Yang masing-masing memiliki nilai 8,03; 8,10; 8,10; 8,07; 8,17; dan 8,77. Keenam foto tersebut memiliki sudut pandang yang berbeda. Tidak hanya dari sudut pandang pengambilan foto, tetapi pengaruh pergerakan matahari (siang dan malam). Selain itu, adanya pengaruh cahaya dan ligthing (sinar lampu). Dari hasil penelitian, disimpulkan beberapa rekomendasi untuk mengelola Alun-Alun Tugu agar menjadi kawasan yang lebih baik. Rekomendasi tersebut : 1) Tugu atau monumen yang berada ditengah atau pusat Alun-Alun menjadi point dan perhatian utama kawasan. Oleh karena itu, keberadaan softscape (vegetasi) maupun hardscape tidak boleh menghalangi pandangan viewer yang berada dilokasi tapak; 2) Keenam titik gambar yang diambil dari arah pandang menuju tapak, sebaiknya menjadi prioritas penting untuk dijaga dan dilestarikan, baik dari keberadaan softscape maupun hardscapenya.