cover
Contact Name
Suriana
Contact Email
suriana0568@gmail.com
Phone
+6285396691601
Journal Mail Official
biowallacea@uho.ac.id
Editorial Address
alan H.E.A. Mokodompit, Kampus Baru, Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Halu Oleo Kendari
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
BioWallacea Journal of Biological Research
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : 23556404     EISSN : 26856360     DOI : https://doi.org/10.1234/1234
Core Subject : Health, Agriculture,
BioWallacea : Jurnal Penelitian Biologi (Journal of Biological Research) telah memiliki ISSN 2355-6404 (print) dan ISSN 2685-6360 (online) yang merupakan salah satu jurnal nasional dan diterbitkan oleh Jurusan Biologi FMIPA Universitas Halu Oleo. Jurnal ini fokus pada ilmu biologi dan serumpun. Jurnal BioWallacea menerima naskah-naskah terbaik dari penulis yang bersifat asli hasil penelitian maupun telaah (review). Naskah ditulis dengan baik untuk setiap topik berkaitan dengan biologi yang berkembang saat ini serta bidang-bidang lain, termasuk: Penelitian Ekologi Fisiologi Ekofisiologi Taksonomi Botani Zoologi Mikrobiologi Biologi Laut Ilmu terapan berkaitan dengan ilmu Biologi seperti Bioteknologi, Biokimia, dan Biologi Sel serta Molekuler. Penelitian yang berkaitan isu lingkungan, termasuk Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
Articles 157 Documents
ISOLASI DAN SELEKSI BAKTERI PROTEOLITIK LOKAL YANG BERPOTENSI DALAM EKSTRAKSI KOLAGEN DARI SISIK IKAN GABUS (Channa striata) Sugireng Sugireng
BioWallacea : Jurnal Penelitian Biologi (Journal of Biological Research) Vol 3, No 2 (2016): Biodiversity in Wallacea
Publisher : University of Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.546 KB) | DOI: 10.33772/biowallacea.v3i2.5815

Abstract

Abstrak – Tujuan penelitian ini adalah untuk untuk menemukan bakteri proteolitik yang berpotensi menghasilkan enzim protease yang dapat diaplikasikan dalam proses ekstraksi kolagen dari sisik ikan Gabus (Channa striata). Isolat bakteri proteolitik diisolasi dengan metode tuang menggunakan media Skim Milk Agar (SMA). Isolat bakteri proteolitik diseleksi berdasarkan aktivitas kualitatif dan kuantitatif serta uji patogenitas untuk mendapatkan bakteri yang berpotensi menghasilkan protease yang dapat diaplikasikan dalam proses ekstaksi kolagen dari sisik ikan gabus (Channa striata). Hasil penelitian menunjukkan 11 isolat bakteri yang memiliki kemampuan proteolitik secara kualitatif. Hasil seleksi berdasarkan uji patogenitas dan kuantitatif dihasilkan 3 isolat yang memiliki aktivas protease tertinggi dan tidak bersifat patogen yaitu SB38 (658,3 U/mL), SB16 (618,3 U/mL) dan SB23 (613,8 U/mL). Berdasarkan data tersebut, ketiga isolat bakteri tersebut sangat potensial digunakan dalam proses ektraksi kolagen sisik ikan gabus (Channa striata). Kata kunci: Bakteri, Protease, Kolagen, Sisik ikan Abstract – The purpose of study were to find potential proteolytic bacteria produce protease enzymes which can be applied in the process of extracting collagen from snakehead  fish scale (Channa  striata). Proteolytic bacterial isolates were  isolated by by the pour plate  method  using Skim Milk Agar (SMA). Proteolytic bacterial isolates were selected based on qualitative and quantitative activity and pathogenity test to get a bacteria that could potentially produce proteases that can be applied in the process of collagen from snakehead  fish scale (Channa striata). Results showed 11 bacterial isolates that have the ability to qualitatively proteolytic. Result selection based on pathogenity test and quantitative showed 3 isolates have highest protease activaties and nonpathogenic.This are SB38 isolates (658.3 U / mL), SB16 isolates (618.3 U / mL) and SB23 isolates (613.8 U / mL). Based on this data, three isolates of bacteria are potentially used in the extraction process of collagen snakehead  fish scale (Channa striata).  Keywords: Bacteria, Protease, Collagen, Fish scale
PENGARUH STATUS LENGAS TANAH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SEMANGKA LOKAL Dedi Erawan; Tresjia C. Rakian
BioWallacea : Jurnal Penelitian Biologi (Journal of Biological Research) Vol 5, No 2 (2018): Biodiversitas Wallacea
Publisher : University of Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.782 KB) | DOI: 10.33772/biowallacea.v5i2.5860

Abstract

Abstract                Watermelon fruit is favored because of its sweet and fresh fruit flavor, but in the market it is often found the taste of watermelon that is less sweet (tasteless). The sweet taste of watermelon is much influenced by environmental conditions, especially climate factors (rainfall). Generally fruit produced from areas with high rainfall often produces a less sweet taste. This study aims to determine the effect of soil moisture status on the growth and production of local watermelons. This study was compiled based on a Randomized Block Design (RBD) with 3 replications. The treatment given is soil moisture status, consisting of 4 levels, namely: L1 = KAT 100% of field capacity, L2 = KAT 80% of field capacity, L3 = KAT 60% of field capacity and L4 = KAT 40% of field capacity.  Observation data were analyzed using variance (F test) 5% real level and continued with further BNT test at the 5% test level. The results showed that soil moisture status and potassium fertilizer dosage had a significant effect on plant height at 4, 6 da, 8 weeks after planting and gave a significant effect on leaf area at 6 weeks of age. Keywords: Soil moisture, Watermelon. Abstrak            Buah semangka disukai karena rasa buahnya yang manis dan segar, namun dipasaran sering dijumpai rasa buah semangka yang kurang manis (tawar). Rasa manis buah semangka banyak dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, terutama factor iklim  (curah hujan).  Umumnya buah yang dihasilkan dari daerah dengan curah hujan tinggi sering menghasilkan rasa yang kurang manis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh status lengas tanah terhadap pertumbuhan dan produksi buah semangka lokal. Penelitian ini disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok dengan 3 kali ulangan.  Perlakuan yang diberikan adalah status lengas tanah,  terdiri dari 4 taraf yaitu : L1 = KAT 100% dari kapasitas lapang, L2 = KAT 80% dari kapasitas lapang, L3 = KAT 60% dari kapasitas lapang dan L4 = KAT 40% dari kapasitas lapang,  Data pengamatan dianalisa dengan menggunakan sidik ragam (uji F)  taraf nyata 5% dan dilanjutkan dengan uji lanjut BNT pada taraf uji 5%.  Hasil penelitian menunjukan bahwa status lengas tanah dan dosis pupuk kalium memberikan pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 4, 6 da, 8 minggu setelah tanam dan memberikan pengaruh nyata terhadap luas daun pada umur 6 minggu.   Kata Kunci : Lengas Tanah, Semangka
UJI EFIKASI EKSTRAK DAUN SEREH (Andropogon nardus) DAN BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla) TERHADAP MORTALITAS LARVA NYAMUK Aedes aegypti Amirullah Amirullah; Nurhayu Malik; Eis Nurhiliya
BioWallacea : Jurnal Penelitian Biologi (Journal of Biological Research) Vol 5, No 2 (2018): Biodiversitas Wallacea
Publisher : University of Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (946.074 KB) | DOI: 10.33772/biowallacea.v5i2.5876

Abstract

ABSTRAK              Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak tanaman sereh (Andropogon nardus), biji mahoni (Switenia macrophylla) dan kombinasi keduanya terhadap mortalitas larva nyamuk Aedes aegypti. Larva nyamuk Aedes aegypti untuk sampel adalah larva hasil rearing F2 yang diperoleh dengan ovitrap dari wilayah Kelurahan Kambu yang merupakan wilayah endemis Demam Berdarah Dengue (DBD). Penelitian ini dilakukan di laboratorium Zoologi, FMIPA UHO, Kendari. Ekstrak tanaman sereh (Andropogon nardus) dan ekstrak biji mahoni (Switenia macrophylla) masing-masing dengan konsentrasi 1,5% dan 3,0% dan 4.5%. kombinasi kedua jenis ekstrak tersebut dipaparkan selama 24 jam untuk melihat mortalitas larva nyamuk Aedes aegypti. Pengumpulan data dilakukan dengan menghitung mortalitas larva Aedes aegypti dalam setiap jam pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, perlakuan dengan ekstrak biji mahoni (Switenia macrophylla) konsentrasi 4,5% menyebabkan mortalitas larva mencapai 100%, sedangkan ekstrak sereh (Andropogon nardus) konsentrasi 4,5% menyebabkan mortalitas larva tertinggi (98%) dalam 24 jam pemaparan. Pada kombinasi ekstrak tanaman sereh (Andropogon nardus) dan biji mahoni (Switenia macrophylla) dengan konsentrasi masing-masing 3.0% +3.0% dan  4,5%+4.5% menyebabkan mortalitas larva mencapai 100%. Berdasarkan WHO (2009), perlakuan ekstrak tanaman sereh (Andropogon nardus) dan ekstrak biji mahoni (Switenia macrophylla) dengan konsentrasi tersebut efektif sebagai larvasida untuk larva Aedes aegypti. Kata kunci: Mortalitas, larva Aedes aegypti, ekstrak sereh (Andropogon nardus), ekstrak biji mahoni (Switenia macrophylla). ABSTRACT This study aims to determine the effect of sereh grass extract (Andropogon nardus), mahogany seeds (Switenia macrophylla) and a combination of both of them to the mortality of Aedes aegypti mosquito larvae. Aedes aegypti mosquito larvae for the sample were rearing F2 larvae obtained by ovitrap from the Kambu Village area which was an endemic area of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF). This research was conducted at the Zoology laboratory, FMIPA UHO Kendari. Lemon grass extract (Andropogon nardus) and mahogany seed extract (Switenia macrophylla) each with a concentration of 1.0% and 3.0% and a combination of the two types of extract were exposed for 24 hours to see the mortality of Aedes aegypti mosquito larvae. Data collection was done by calculating the mortality of Aedes aegypti larvae in each observation hour. The results showed that treatment with mahogany seed extract (Switenia macrophylla) concentration of 4.5% caused larval mortality to reach 100%, while lemongrass extract (Andropogon nardus) concentration of 4.5% caused the highest larval mortality (98%) in 24 hours of exposure. The combination of lemongrass extract (Andropogon nardus) and mahogany seeds (Switenia macrophylla) with a concentration of 3.0%+3.0% and 4.5% + 4.5% caused larval mortality to reach 100%. Based on WHO (2009), the treatment of citronella extract (Andropogon nardus) and mahogany seed extract (Switenia macrophylla) at that concentration were effective  as larvacidal for larval Aedes aegypti mosqouitoes. Keywords: Mortality, Aedes aegypti, Plant Extracts of Lemon Grass (Andropogon nardus), Mahogany Seed Extract (Switenia macrophylla)
UJI KEPEKAAN KULIT BATANG CEREMAI (Phyllanthus acidus L.) TERHADAP PERTUMBUHAN Escherichia coli Sernita Sernita; Anggriani Fusvita; Andri Lina Sumarni
BioWallacea : Jurnal Penelitian Biologi (Journal of Biological Research) Vol 3, No 2 (2016): Biodiversity in Wallacea
Publisher : University of Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (91.332 KB) | DOI: 10.33772/biowallacea.v3i2.5851

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepekaan kulit batang ceremai (phyllanthus acidus L.) dan untuk mengukur diameter zona hambat kulit batang ceremai  terhadap pertumbuhan Escherichia coli ATCC 35218. Sampel dalam penelitian ini adalah kulit batang ceremai yang diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan etanol 96%. Dibuat pengenceran dengan konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100%. Pengujian kepekaan menggunakan media NA dengan metode cawan kertas. Biakan bakteri dari media NB dicampur dengan media agar, kemudian cawan kertas diletakkan di atas media agar. Diinkubasi pada suhu 37oC selama 48 jam. Diukur zona hambat menggunakan jangka sorong. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kulit batang ceremai konsentrasi 20% tidak dapat menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli. Pada konsentrasi 40% rata-rata diameter zona hambat 4,03 mm. Pada konsentrasi 60% rata-rata diameter zona hambat 4,36 mm. Pada konsentrasi 80% rata-rata diameter zona hambat 5,56 mm. Dan pada konsentrasi 100% dapat menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli secara optimal dengan rata-rata diameter zona hambat 7,03 mm. Kata Kunci : Escherichia coli, ceremai, Nutrient Agar ABSTRACTThis study aims to determine the sensitivity of the bark ceremai (Phyllanthus acidus L.) and to measure the diameter of inhibition zone ceremai bark on the growth of Escherichia coli ATCC 35218. The sample in this study is the bark ceremai extracted by maceration method using ethanol 96%. Created dilution with a concentration of 20%, 40%, 60%, 80% and 100%. NA sensitivity testing using media with paper plate method. NB bacterial culture media mixed with agar medium, then the paper cup is placed on an agar medium. Incubated at 37 ° C for 48 hours. Inhibition zone was measured using a caliper. The results show that the research is conducted bark ceremai concentration of 20% could not inhibit the growth of bacteria Escherichia coli. At a concentration of 40% average inhibition zone diameter of 4.03 mm. At a concentration of 60% average inhibition zone diameter of 4.36 mm. At a concentration of 80% average inhibition zone diameter of 5.56 mm. And at 100% concentration to inhibit the growth of bacteria Escherichia coli optimally with an average diameter of 7.03 mm zone of inhibition. Keywords : Escherichia coli, ceremai, Nutrient Agar
KANDUNGAN KARBON SERASAH DAUN KUMA (Palaquium luzoniense) DI KAWASAN HUTAN LINDUNG NANGA-NANGA PAPALIA SULAWESI TENGGARA Clara Sesilia Mekuo; Sitti Wirdhana Ahmad; Muhsin Muhsin
BioWallacea : Jurnal Penelitian Biologi (Journal of Biological Research) Vol 5, No 2 (2018): Biodiversitas Wallacea
Publisher : University of Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (498.779 KB) | DOI: 10.33772/biowallacea.v5i2.5864

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan karbon serasah daun Kuma (Palaquium luzoniense Vid.) di kawasan Hutan Lindung Nanga-Nanga Papalia Kota Kendari Sulawesi Tenggara. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi dengan menentukan 3 stasiun pengambilan sampel berdasarkan pengamatan ketersediaan tumbuhan Kuma (Palaquium luzoniense Vid.) dengan ketinggian yang berbeda yakni Titik I (ketinggian ±223 mpdL), Titik II (ketinggian ±246 mdpL) dan Titik III (ketinggian ±276 mdpL). Pengambilan serasah daun Kuma (Palaquium luzoniense Vid.) dilakukan secara purposive sampling. Kandungan karbon diperoleh dengan cara mengalikan nilai kadar karbon dan nilai biomassa serasah daun. Hasil perhitungan kandungan karbon sebesar 5501,565 gr/m2/bulan. Kata kunci: Kuma (Palaquium luzoniense Vid.), Serasah Daun, Kandungan Karbon, Hutan Lindung Nanga-Nanga   Abstract This study aimed to determine the carbon content of Kuma leaf litter (Palaquium luzoniense Vid.) in Nanga-Nanga Papalia Protected Forest area at Kendari Southeast Sulawesi. This study was an exploration research by determined three station sampling based on observation of availability Kuma (Palaquium luzoniense Vid.) species  with differet hight s.i.e first point (altitude of ± 223 mpdL), second point (altitude of ± 246 mdpL) and third point (altitude ± 276 mdpL). Sampling of  Kuma leaf litter (Palaquium luzoniense Vid.) used purposive sampling. The carbon content is obtained by multiplying %carbon content and biomass values. The result showed that carbon content of Kuma leaf litter (Palaquium luzoniense Vid.) of 5501.565g / m2 / mont. Keywords:  Kuma (Palaquium luzoniense Vid.), Leaf Litter, Carbon Content, Nanga-Nanga Papalia Protected Forest
INDENTIFKASI JENIS TUMBUHAN DI LOKASI PERTAMBANGAN NIKEL PT. CMMI (CAHAYA MODERN METAL INDUSTRI) KABUPATEN KONAWE SULAWESI TENGGARA Indrawati Indrawati; Sri Ambardini; Harmonika Nyiliantri
BioWallacea : Jurnal Penelitian Biologi (Journal of Biological Research) Vol 5, No 2 (2018): Biodiversitas Wallacea
Publisher : University of Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.471 KB) | DOI: 10.33772/biowallacea.v5i2.5877

Abstract

ABSTRAKTujuan penelitian ini untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan yang tumbuh di lokasi pertambangan nikel PT. CMMI (Cahaya Modern Metal Industri) Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. Prosedur penelitian dimulai dengan penetapan lokasi penelitian, kemudian dilanjutkan koleksi tumbuhan dan identifikasi jenis-jenis tumbuhan. Penelitian dilakukan dengan metode jelajah pada 3 stasiun pengamatan (stasiun I, stasiun II dan stasiun III). Hasil penelitian teridentifikasi 51 jenis tumbuhan yang tergolong dalam divisi Spermatophyta dan Pteridophyta. Divisi Spermatophyta terdistribusi dalam kelas Dicotyledoneae sebanyak 15 suku, kelas Monocotyledoneae sebanyak 2 suku, Divisi Pteridophyta terdistribusi dalam kelas Pteridopsida sebanyak 2 suku, yaitu Polypodiaceae dan Schizaeaceae. Stasiun I ditemukan sebanyak 40 jenis, stasiun II ditemukan sebanyak 15 jenis dan stasiun III ditemukan sebanyak 32 jenis. Kata Kunci : Identifikasi, Tumbuhan,Tambang nikel, PT. CMMI ABSTRACTThe purpose of this research was to find out the species of plants that grow in the nickel mining location of PT CMMI (Modern Light Metal industry) Konawe district, Southeast Sulawesi. Study Procedure begins with the determination of the area of research, collections of plants dan identification of plant species. Results of the study identified 51 species of plants that are classified indivisins Spermatophyta and Pteridophyta. The Divisio Spermatophyta distributed  class Dicotyledoneae 15 family and the class Monocotyledoneae 2 family. The Divisin Pteridophyta distributed in class Pteridopsida as much as 2 family, Schizaeaceae and Polypodiaceae. The station I found as much as 40 species, station II found as much as 15 species and station III found as much as 32 species.Keyword : Identification, Plant, Nickel mine , PT. CMMI
KOMPOSISI DAN KEANEKARAGAMAN FITOPLANKTON DI PERAIRAN LAUT SEKITAR PLTU Nii TANASA KABUPATEN KONAWE PROVINSI SULAWESI TENGGARA Muhsin Muhsin; Sitti Wirdhana Ahmad; Rati Cahyati
BioWallacea : Jurnal Penelitian Biologi (Journal of Biological Research) Vol 3, No 2 (2016): Biodiversity in Wallacea
Publisher : University of Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.546 KB) | DOI: 10.33772/biowallacea.v3i2.5814

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi dan keanekaragaman fitoplankton di perairan laut sekitar PLTU Nii Tanasa, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga minggu (3-24 September 2015). Pengambilan sampel fitoplankton dilakukan pukul 07.00-08.00 pada pagi hari dan pukul 16.00-17.00 pada sore hari.  Pengambilan sampel dilakukan  dengan menggunakan metode purposive sampling. Stasiun I terletak di titik pembuangan limbah air  panas PLTU, stasiun II terletak ± 50 m sebelah timur dari titik pembuangan limbah air panas PLTU, stasiun III terletak di sebelah barat ± 50 m dari titik pembuangan limbah air panas PLTU dan stasiun terletak di sebelah utara ± 200 m dari titik pembuangan limbah air panas PLTU. Terdapat empat kelas fitoplankton yang menempati perairan laut sekitar PLTU Nii Tanasa kelas Cyanophyceae yang terdiri atas 3 spesies, Bacillariophyceae 26 spesies, Euglenophyceae 1 spesies dan Dinophyceae 3 spesies. Kelas Bacillariophyceae  merupakan kelas yang paling dominan di perairan laut sekitar PLTU Nii Tanasa. Nilai indeks keanekaragaman fitoplankton berkisar 0,1732 - 1,9404. keanekaragaman fitoplankton yang terdapat di perairan laut sekitar PLTU Nii Tanasa termasuk dalam kategori keanekaragaman yang rendah dan stabil. Kata kunci : Fitoplankton, Komposisi, Keanekaragaman, PLTU Nii Tanasa. AbstractResearch aims to know the composition and diversity of marine phytoplankton in around PLTU Nii Tanasa, Regency Konawe, Southeast Sulawesi. This study was conducted for three weeks (September 3rd-24th, 2015). The sample collection of phytoplankton was done in the morning (07.00-09.00 AM) and in the afternoon (16.00-17.00 PM). The sample collection is done by using the purposive sampling method in the 4 sites. The site I located in the waste disposal of PLTU, site II located in east (50 m) from the waste disposal PLTU, site III located in western (50 m) from the waste disposal PLTU and site IV to the north of ± 200 m from the waste disposal PLTU Nii Tanasa. There is four class phytoplankton who occupies the sea about coal-fired power Nii Tanasa class cyanophyceae consisting of 3 species, bacillariophyceae 26 species, euglenophyceae 1 species, and dinophyceae 3 species. Class bacillariophyceae constituting a class of the most dominant in the sea about coal-fired power Nii Tanasa. Index value diversity phytoplankton range 0,1732-1,9404. Diversity of phytoplankton in the sea around Coal-Fired Power Nii Tanasa included in the category of low and stable. Keywords: Phytoplankton, Composition, Diversity, PLTU Nii Tanasa
STUDI ETNOBIOLOGI TENTANG PEMANFAATAN TUMBUHAN RURUHI (Syzygium polycephalum Merr.) DI KOTA KENDARI SULAWESI TENGGARA Nanang Trisna Dewi; Adi Karya
BioWallacea : Jurnal Penelitian Biologi (Journal of Biological Research) Vol 5, No 2 (2018): Biodiversitas Wallacea
Publisher : University of Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.943 KB) | DOI: 10.33772/biowallacea.v5i2.5874

Abstract

AbstrakEtnobotani merupakan ilmu botani yang mempelajari tentang pemanfaatan tumbuh-tumbuhan dalam keperluan sehari-hari dan adat suku bangsa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat tentang pemanfaatan tumbuhan Ruruhi (Syzygium polycephalum Merr.) di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Metode penelitian ini menggunakan Metode deskriptif (kualitatif) untuk memperoleh gambaran seutuhnya mengenai suatu hal menurut pandangan manusia yang diteliti. Metode pengambilan data dengan cara terjun langsung ke lapangan atau masyarakat Kota Kendari.Pengambilan data menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi gambar. Hasil  penelitian  menunjukkan bahwa persepsi masyarakat tentang pemanfaatan tumbuhan Ruruhi sangat beragam, diantaranya adalah dijadikan sebagai bahan bangunan sebesar (0,024%), kayu bakar sebesar (0,061%), obat-obatan sebesar (0,049%), bahan makanan (0,35%), penghias kebun (0,11%), penghasil buah (0,39%) dan pewarna alami (0,012%).Organ tumbuhan yang dimanfaatkan adalah batang berjumlah sembilan orang, daun berjumlah 30 orang, bunga berjumlah dua orang, akar berjumlah satu orang orang dan buah berjumlah 82 orang. Kata kunci: Etnobotani, Tumbuhan Ruruhi (Syzygium polycephalum Merr.) dan Pemanfaatannya Abstract Ethnobotany is a botanical science that studies the use of plants in the daily needs and customs of ethnic groups. This study aims to determine the public perception about utilization of Ruruhi Plants (Syzygium polycephalum Merr.) in Kendari City, Southeast Sulawesi. This research uses descriptive method (qualitative) to obtain the full image of a matter according to the human perspective studied. Methods of data collection by way of going directly to the field or the people of Kendari City. Retrieving data using interview techniques and image documentation. The results showed that community perceptions about the use of Ruruhi plants were very diverse, including building materials (0.024%), firewood (0.061%), medicines (0.049%), food ingredients (0.35%), garden decoration (0.11%), fruit producers (0.39%) and natural dyes (0.012%). Plant organs that are utilized are nine people in stem, 30 in leaves, two in flowers, one person in roots and 82 people. Keywords: Ethnobotany, Ruruhi Plants (Syzygium polycephalum Merr.) and Utilization
Uji Daya Hambat Ekstrak Etanol, Fraksi n-heksana dan Etanol Daun Ceremai (Phyllanthus acidus L.) Skeels) Terhadap Salmonella thypi Sernita Sernita; Irnawati Irnawati; Syamsinar Syamsinar
BioWallacea : Jurnal Penelitian Biologi (Journal of Biological Research) Vol 6, No 1 (2019): Biology and Wallacea
Publisher : University of Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (62.289 KB) | DOI: 10.33772/biowallacea.v6i1.8743

Abstract

ABSTRAK Penyakit yang sering diobati dengan tanaman herbal adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai obat herbal adalah daun ceremai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metabolit sekunder dan zona hambat ekstrak etanol, fraksi n-heksana dan etanol daun ceremai (Phyllanthus acidus L.) skeels) terhadap Salmonella thypi. Penyarian daun ceremai dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96% dilanjutkan fraksinasi dengan pelarut n-heksana dan etanol. Hasil ekstrak dan fraksi daun ceremai kemudian dilakukan uji skrining fitokimia untuk mengetahui senyawa metabolit sekunder yang terdapat dalam sampel. Metode pengujian aktivitas antibakteri yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sumuran. Berdasarkan hasil penelitian, skrining fitokimia ekstrak etanol dan fraksi etanol mengandung senyawa saponin, tanin, flavonoid dan alkaloid sedangkan fraksi n-heksana mengandung senyawa tanin, flavonoid dan alkaloid. Aktivitas antibakteri metode sumuran ekstrak dan fraksi daun ceremai dengan konsentrasi 15%, 20%, dan 25% memiliki diameter rata-rata zona hambat secara berturut-turut adalah ekstrak etanol yaitu 13,24 mm, 13,74 mm, dan 14,13 mm, Fraksi n-heksan 13,806 mm, 14,32 dan 14,763 mm dan Fraksi etanol 13,096 mm, 13,416 mm, dan 13,486 mm. Hasil identifikasi aktivitas antibakteri ekstrak etanol, fraksi n-heksana dan fraksi etanol menunjukkan fraksi n-heksana memiliki zona hambat yang paling tinggi walaupun masih tergolong dalam zona hambat kategori lemah. Kata Kunci: Daun Ceremai, Ekstrak Etanol, Fraksi n-Heksana, Fraksi Etanol Salmonella thypi. ABSTRACT Diseases that are often treated with herbal plants are infections caused by bacteria. One plant that can be used as an herbal medicine is ceremai leaves. This study aims to determine secondary metabolites and inhibitory zones of ethanol extract, n-hexane fraction and etanol fraction of ceremai leaves (Phyllanthus acidus L.) Skeels) on Salmonella thypi. The extraction of ceremai leaves by maceration method used 96% ethanol was continued by fractionation with n-hexane and ethanol solvents. The results of extracts and fraction of ceremai leaves were then carried out by phytochemical screening test to determine the secondary metabolites found in the sample. Antibacterial activity test method used in this study is the method of wells. Based on the results of the study, phytochemical screening of ethanol extract and ethanol fraction contained saponin, tannin, flavonoid and alkaloid compounds while the n-hexane fraction contained tannin, flavonoid and alkaloid compounds. Antibacterial activity of wells method of ceremai leaf extract and fraction with a concentration of 15%, 20%, and 25% had an average inhibitory zone diameter, respectively, of ethanol extract 13,24 mm, 13,74 mm, and 14,13 mm, n-hexane fraction 13,806 mm, 14,32 mm and 14,763 mm and ethanol fraction 13,096 mm, 13,416 mm, and 13,486 mm. The results of the identification of antibacterial activity of ethanol extract, n-hexane fraction and ethanol fraction showed that the n-hexane fraction had the highest inhibition zone although it was still classified as a weak inhibition zone. Keywords : Ceremai Leaf, Ethanol Extract, n-Hexane Fraction, Salmonella thypi.
Uji Efektivitas Bacillus thuringiensis var. Israelensis yang Telah Kedaluwarsa Terhadap Larva Nyamuk Aedes aegypti Novia Kurnia Sari; E Setyaningrum; Emantis Rosa
BioWallacea : Jurnal Penelitian Biologi (Journal of Biological Research) Vol 6, No 1 (2019): Biology and Wallacea
Publisher : University of Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (93.652 KB) | DOI: 10.33772/biowallacea.v6i1.8750

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi efektif dan mortalitas Bti kedaluwarsa terhadap larva nyamuk Ae. aegypti. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2018 di Laboratorium Zoologi II, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung. Rancangan penelitian yaitu RAL (Rancangan Acak Lengkap) menggunakan Bti kedaluwarsa sebagai faktor utama dengan 6 taraf konsentrasi : 0 ppm (kontrol positif), 50 ppm, 100 ppm, 150 ppm, 200 ppm, 250 ppm, 300 ppm dan Bti normal 20 ppm sebagai kontrol negatif yang terdiri dari 4 ulangan. Parameter yang di uji adalah tingkat mortalitas larva Ae. aegypti. Data di olah dengan uji ANOVA dan dilanjut uji BNT pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi Bti kedaluwarsa 300 ppm merupakan konsentrasi Bti kedaluwarsa yang paling tinggi dan lamanya waktu kontak yang paling cepat menyebabkan kematian larva Ae. aegypti hingga 100%. Kesimpulannya Bti kedaluwarsa masih efektif dan memiliki pengaruh terhadap kematian larva Ae. aegypti. Kata kunci : Ae. aegypti , Bacillus thuringiensis var. Israelensis, Mortalitas ABSTRACTThis study aims to determine the effective concentration and mortality of Bti who have expired mosquito larvae Ae. aegypti. This research was conducted in December 2018 at the Zoology Laboratory II, Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, University of Lampung. This research was conducted with RAL (Complete Random Design) using Bti expiration as the main factor with 6 levels of concentration: 0 ppm (positive control), 50 ppm, 100 ppm, 150 ppm, 200 ppm, 250 ppm, 300 ppm and normal Bti 20 ppm as a negative control consisting of 4 replications. As a parameter is the mortality rate of larvae Ae. aegypti. Data was analyzed using ANOVA test and continued with LSD test at the 5% level. The results showed that the Bti concentration expiry of 300 ppm the highest expiration Bti concentration and the longest contact time to cause death to the larvae Ae. aegypti up to 100%. In conclusion, the Bti expired has an effective and influence on the death of the larvae Ae. aegypti. Keywords: Ae. aegypti, Bacillus thuringiensis var. Israelensis, Mortality

Page 9 of 16 | Total Record : 157