cover
Contact Name
Teguh Triyono
Contact Email
teknik@unwiku.ac.id
Phone
+6281804888643
Journal Mail Official
teknik@unwiku.ac.id
Editorial Address
Jl. Raya Beji KarangsalamPurwokerto 53152, Banyumas, Jawa Tengah
Location
Kab. banyumas,
Jawa tengah
INDONESIA
Teodolita: Media Komunikasi Ilmiah di Bidang teknik
ISSN : 14111586     EISSN : 27226204     DOI : -
Teodolita adalah jurnal imiah Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto yang merupakan wadah informasi berupa hasil penelitian, studi literatur maupun karya ilmiah terkait. Jurnal Teodolita terbit 2 kali setahun pada bulan Juni dan Desember. Memuat materi yang membahas tentang ilmu-ilmu teknik seperti sipil, arsitektur, elektro dan informatika. Pembahasan yang diberikan diharapkan dapat menambah wawasan bagi siapa saja yang membacanya. Kontribusi makalah dari berbagai pihak baik di dalam lingkungan kampus maupun di luar lingkungan kampus sangat redaksi harapkan agar dapat memberikan pengetahuan tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 20, No 2 (2019): Teodolita" : 9 Documents clear
THE DESIGN OF BANYUMAS DISTRIC PUBLIC SERVICES OFFICE WITH CONTEMPORARY ARCHITECTURE APPROACHED IN PURWOKERTO CITY Pritha Liana Dewayani; Basuki -; Wita Widyandini
Teodolita ( Media Komunikasi Ilmiah di Bidang Teknik ) Vol 20, No 2 (2019): Teodolita
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1492.729 KB) | DOI: 10.53810/jt.v20i2.305

Abstract

Purwokerto is the capital of Banyumas Regency which is developed since 2000. The development of Purwokerto was started by so many new facilities of the city such as restaurant, shopping mall, shop house,and hotel. This development was rapidly happen so the goverment of Banyumas Regency has program todevelop Purwokerto City. The plan to make a new city in Tanjung, South Purwokerto because there is awide area there and this is one of conservation activity of water absorption in north of the city and also oneof program to make an independent city. Along with the development of Purwokerto city, the performanceof goverment office must be developed too. One of the program is making a new public service office.Integrated office make the performance of office be more effective and efficient.  The plan of public service office is using integrated concept which make employee and user orsociety easier to have mobilty from goverment service office to public service office and go to anothergoverment service office. The integrated public service office apply contemporary architecture conceptwhich make a new face of building and can be one of Purwokerto City’s landmark.Key words : Contemporary Architecture, Public Services Office, Purwokerto City ABSTRAK Purwokerto merupakan ibukota dari Kabupaten Banyumas yang mulai berkembang tahun 2000-an.Perkembangan Kota Purwokerto ditandai dengan munculnya fasilitas- fasilitas di dalam kota, sepertirestoran, pusat perbelanjaan, pertokoan, serta hotel. Karena perkembangan yang pesat, PemerintahKabupaten Banyumas memiliki program pengembangan dan perencanaan kota Purwokerto menjadi kotabaru Purwokerto. Perencanaan sebuah kota baru di daerah Tanjung, Purwokerto Selatan karena memilikilahan yang luas serta sebagai upaya penyelematan daerah resapan air di utara kota. Hal ini juga merupakanupaya yang dilakukan Pemerintah Purwokerto untuk menjadikan kota ini sebagai kota yang mandiri.Seiring dengan pesatnya perkembangan kota Purwokerto, kinerja kantor pemerintahan harus berkembangjuga. Salah satunya adalah akan direncanakan kantor pelayanan publik terpadu. Hal ini merupakan suatulangkah untuk membuat sistem kerja kantor pelayanan publik menjadi efektif dan efisien.  Perencanaan Kantor Pelayanan Publik ini menggunakan konsep terpadu dalam suatu wilayah,sehingga para karyawan dan pengguna yaitu masyarakat akan lebih mudah untuk mobilitas dari kantordinas satu ke kantor pelayanan publik maupun ke kantor dinas lainnya. Kantor pelayanan publik ini juga akan menggunakan konsep arsitektur kontemporer yang nantinya diharapkan menjadi wajah baru dan salahsatu landmark dari Kota Purwokerto.Kata-kata Kunci :  Arsitektur Kontemporer, Kantor Pelayanan Publik, Kota Purwokerto
ANALYSIS OF CLEAN WATER DISTRIBUTION IN PDAM OF TIRTA DHARMA PURBALINGGA Reni Sulistyawati AM; Pingit Broto Atmadi
Teodolita ( Media Komunikasi Ilmiah di Bidang Teknik ) Vol 20, No 2 (2019): Teodolita
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1493.295 KB) | DOI: 10.53810/jt.v20i2.301

Abstract

Water has an important role in the lives of human beings and other creatures in nature. None of the life in this world that doesn't need water. Water is a staple for human consumption and has become one of the richesthat are very important. The distribution PDAM of Tirta Dharma Purbalingga, which covers an area of serviceVillage Patemon, Gembong, and Brobot Subdistrict Bojongsari are getting the distribution of water from thereservoir the largest usage volume with Meri in 2018 on November of 31435 m3/month with coverage of a homeConnection as much as 1622 Connection House.  The research method used was on a needs analysis of the water PDAM: with the calculation of thetheoretical amount of water needs in accordance with the provision of the Director General of Public worksmultiplied by number of customers, while on the analysis of the distribution network: with a pipe calculate theenergy loss, great water pressure, and define the genre. research data used are secondary data obtained fromPDAM Tirta Dharma Purbalingga. Of the process in the get a splitter so the water needs in the service area of the installation of theBojongsari Township includes the village of Patemon, Gembong, and Brobot highest occurred in December of1056900 l/day and kind of flow on the pipeline No. 1 is turbulent flow of 18380.54, so that's not the case brokethe pipe can be done by dividing the 2 pipes so that the flow on the pipeline no 1 can be divided. Types of flow inthe pipeline no 17 and 32 laminar flow that is not going to be precipitation increase discharge pipe at no. 17 and32 in order to increase the speed of the flowmistakes.Key words : clean water,distribution, pipe network.ABSTRAK Air mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia dan makhluk lainnya di alam ini. Tidak adasatupun kehidupan di dunia ini yang tidak membutuhkan air. Air merupakan hal pokok bagi konsumsimanusia dan telah menjadi salah satu kekayaan yang sangat penting. Distribusi PDAM Tirta DharmaPurbalingga yang meliputi wilayah pelayanan Desa Patemon, Gembong, dan Brobot Kecamatan Bojongsari yangmendapatkan distribusi air dari reservoir Meri dengan volume pemakaian terbesar pada tahun 2018 yakni pada bulanNovember sebesar 31435 m3/bulan dengan cakupan Sambungan Rumah sebanyak 1622 Sambungan Rumah.Metode penelitian yang digunakan adalah pada analisa kebutuhan air PDAM yakni dengan perhitungan secara teoritis jumlah kebutuhan air sesuai dengan ketentuan Direktorat Jendran Pekerjaan Umum dikalikandengan jumlah pelanggan, sedangkan pada analisa pipa jaringan distribusi yakni dengan menghitung besarkehilangan energi, tekanan air, dan menentukan jenis aliran. data penelitian yang digunakan adalah datasekunder yang di dapatkan dari PDAM Tirta Dharma Purbalingga.  Dari proses tersebut di dapatkan Kebutuhan air yang ter jadi pada pelayanan wilayah Instalasi KotaKecamatan Bojongsari yang meliputi Desa Patemon, Gembong, dan Brobot tertinggi terjadi di bulan desembersebesar 1056900 l/hari dan Jenis aliran pada pipa no 1 yaitu aliran turbulen sebesar 18380,54, agar tidak terjadipecah pipa bisa dilakukan dengan membagi 2 pipa sehingga  aliran pada pipa no 1 bisa terbagi. Jenis aliran padapipa no 17 dan 32 yaitu aliran laminer agar tidak terjadi pengendapan bisa dengan menambah debit di pipa no 17dan 32 supaya bisa meningkatkan kecepatan aliran. Kata kunci: Air bersih, distribusi, jaringan pipa.
DesignING Post Modern ARCHITECTURE APARTMENT AT PURWOKERTO Tegar Pamungkas; Dwi Jati Lestariningsih; Yohannes Wahyu Dwi Yudono
Teodolita ( Media Komunikasi Ilmiah di Bidang Teknik ) Vol 20, No 2 (2019): Teodolita
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1617.028 KB) | DOI: 10.53810/jt.v20i2.306

Abstract

Houses are one of the basic human needs that function as a place to live and shelter from outside threats,the need for housing or shelter is increasing in line with the increasing population. Purwokerto is a citywith a fairly high population development, this affects the number of residential needs and the less landthat can be utilized. For this reason, the concept of developing vertical housing or apartments arises,apartments can be a solution to the lack of available land. The architectural style that developed in the cityof Purwokerto is modern architecture that can be seen from existing buildings, for which the writer uses apost modern architectural style so that it can lift local elements. Key Words: Apartement, Purwokerto, Post ModernABSTRAKRumah merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang berfungsi sebagai tempat tinggal dan tempatberlindung dari acaman luar, kebutuhan akan rumah atau hunian semakin meningkat sejalan denganbertambahnya jumlah penduduk. Purwokerto merupakan kota dengan perkembangan penduduk yang cukuptinggi hal ini berpengaruh terhadap jumlah kebutuhan hunian dan semakin sedikitnya lahan yang dapatdimanfaatkan. Untuk itu munculah konsep pembangunan hunain vertikal atau apartemen, Apartemen dapatmenjadi solusi dari minimnya lahan yang tersedia. Gaya arsitektur yang berkembang di kota Purwokertoadalah arsitektur modern yang dapat dilihat dari bangunan existing yang ada, untuk itu penulismenggunakan gaya arsitektur post modern sehingga dapat mengangkat unsur lokal.Kata Kunci : Apartemen, Purwokerto, Post Modern
DESIGN ANALYSIS OF EXCAVATION IN LIMESTONE QUARRIES IN REDISARI VILLAGE, ROWOKELE SUBDISTRICT, KEBUMEN DISTRICT, CENTRAL JAVA PROVINCE Ary Sismiani; Novi Andhi Setyo Purwono
Teodolita ( Media Komunikasi Ilmiah di Bidang Teknik ) Vol 20, No 2 (2019): Teodolita
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1513.862 KB) | DOI: 10.53810/jt.v20i2.302

Abstract

Redisari is a village located in Rowokele Sub-District, Kebumen District, Central Java. Located about 35km to the west, which is the border area between the districts of Kebumen, Banyumas and Banjarnegara. Inthis village, many limestone deposits are found, which are tertiary rocks with fan structures. With thecondition of the area consisting of these limestone deposits, the village of Redisari has the potential to be alimestone producing village. The existence of a community mine that has been running provides ideas forresearchers to participate in designing the design of excavation or mining in the first five years. From themine plan design results using the Surpac program, five designs were obtained with each volume asfollows: year 1 = 276,625 m3, year 2 = 276,825 m3, year 3 = 272,475 m3, year 4 = 278,400 m3, year 5 = 280,650 m3. The mine design at the end of year 5 is as follows: slope angle = 70, mine slope = 12%, levelheight = 10 meters and width width = 10 meters, with Safety Factor1.625. Whereas the value of safetyfactors at the end of the first year up to the end of the 5th year in a row is as follows:1.601 ; 1.589 ; 1.583 ;1.579 ; 1.577.Keywords: Mine Design, Limestone, Volume, Safety Factor of BenchABSTRAK Redisari adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Rowokele Kabupaten Kebumen  Jawa Tengah.Terletak sekitar 35 km ke arah barat yang merupakan wilayah perbatasan antara Kabupaten Kebumen,Banyumas dan Banjarnegara. Di desa ini baanyak dijumpai adanya endapan batugamping, yang merupakanendapan batuan tersier dengan struktur kipas. Dengan kondisi wilayah yang terdiri dari endapanbatugamping ini, maka desa Redisari berpotensi sebagai desa penghasil batugamping. Adanya tambangrakyat yang sudah berjalan memberikan ide bagi peneliti untuk berperan serta merancang desain penggalianatau penambangan pada lima tahun pertama. Dari hasil perencanaan desain tambang dengan menggunakanprogram Surpac didapatkan lima buah desain dengan masing-masing volume sebagai berikut : akhir tahunke-1 = 276,625 m3,akhir  tahun ke-2 = 276,825 m3, akhir  tahun ke-3 = 272,475 m3, akhir  tahun ke-4 =278,400 m3, tahun ke-5 = 280,650 m3. Desain tambang pada awal tahun ke-1 adalah sebagai berikut : sudutkemiringan lereng = 70, kemiringan jalan tambang = 12%, tinggi jenjang = 10 meter dan lebar jenjang = 10 meter, dengan nilai Faktor Keamanan adalah 1.625. Sedangkan nilai Faktor Keamanan lereng  padaakhir tahun ke-1 sampai dengan akhir tahun ke-5 berturut-turut adalah sebagai berikut : 1.601; 1.589; 1.583; 1.579; 1.577.Kata kunci : Desain Tambang, Batugamping, Volume, Faktor Keamanan lereng 
STUDY ON THE USE OF SIDEWALKS IN THE CITY OF PURWOKERTO, BANYUMAS DISTRICT Corona Dwi Istiningsih; F. Eddy Poerwodihardjo
Teodolita ( Media Komunikasi Ilmiah di Bidang Teknik ) Vol 20, No 2 (2019): Teodolita
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53810/jt.v20i2.292

Abstract

Walking is an activity that is always carried out by everyone. Walking activity requires an area orcontainer. The sidewalk is an area reserved specifically for pedestrians in movement, and is a safe place forpedestrians to move. Everyone, from children, adults, parents and even elderly people need sidewalks as ameans of movement. People with disabilities and The sidewalk is always next to the road. The situation made the sidewalk a strategic place, and easilyaccessible, so that it attracted many people to take part in making use of it. The use of sidewalks is no longerfor pedestrians only. There are several uses that are not in accordance with the function of the sidewalk.These uses include; sidewalks are used for trading by street vendors. Sidewalks are used for businessexpansion. The sidewalk is used as a parking area for both 2-wheeled and 4-wheeled four-wheeled vehicles.Utilization is then given the name of the sidewalk utilization function. There are 2 (two) uses of the sidewalk, the author will reveal the two uses that have occurred on thesidewalk. The fact that this happens is that the sidewalks have been well utilized by pedestrians. All people ofall ages can make good use of it. The disabled are still lacking, and the most populous utilization time ismorning and afternoon. There are 66% of sidewalks on which there are functions of sidewalk utilization.Observations show that both uses occur in a single sidewalk, and the results show that on sidewalks withhigh conversion there is a low utilization. Keywords: sidewalk, pedestrians, sidewalk utilizationABSTRAK Berjalan adalah aktivitas yang selalu dilakukan oleh setiap orang . Aktivitas berjalan membutuhkan suatu area atau wadah. Trotoar adalah area yang disediakan khusus  untuk pejalan kaki dalam pergerakan,dan menjadi tempat yang aman bagi pejalan kaki dalam beraktivitas. Semua orang , dari anak-anak, orangdewasa, orang tua bahkan orang lanjut usia membutuhkan trotoar sebagai sarana dalam pergerakannya.Kaum difabel dan  Letak trotoar selalu bersebelahan dengan jalan. Keadaan tersebut menjadikan trotoar tempat yangstrategis, dan mudah dicapai, sehingga menarik banyak orang untuk turut memenafaatkan. Pemanfaatantrotoar tidak lagi untuk pejalan kaki saja. Terdapat beberapa pemanfaatan yang tidak sesuai dengan fungsidari trotoar. Pemanfaatan tersebut antara lain; trotoar digunakan untuk berdagang oleh Pedagang Kaki Lima (PKL ). Trotoar digunakan untuk perluasan tempat usaha. Trotoar digunakan sebagai area parkir kendaraanbaik roda 2 (dua) maupun roda 4 (empat). Pemanfaatan tersebut, selanjutnya diberi nama alihfungsipemanfaatan trotoar. Terdapat 2 ( dua) pemanafaatan trotoar , penulis akan mengungkap kedua pemanfaatan yang telah terjadi di trotoar. Kenyataan yang terjadi adalah trotoar sudah dimanfaatakan dengan baik oleh pejalan kaki.Semua orang dari berbagai umur telah dapat memanfaatkan  dengan baik. Kaum difabel masih sangat kurang,dan waktu pemanfaatan terpadat adalah pagi dan siang hari. Terdapat 66 % trotoar yang di atasnya terdapatalihfungsi pemanfaatan trotoar. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa kedua pemanfaatan terjadi dalam satutrotoar, dan diperoleh hasil bahwa pada trotoar dengan alihfungsi tinggi terdapat pemanfaatan yang rendah.Kata kunci : trotoar,pejalan kaki, pemanfaatan trotoar)
EXPERT SYSTEM OF DIAGNOSIS OF ANDROID-BASED COMPUTER HARDWARE DAMAGE Eko Sudaryanto; Asep Suryanto
Teodolita ( Media Komunikasi Ilmiah di Bidang Teknik ) Vol 20, No 2 (2019): Teodolita
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53810/jt.v20i2.307

Abstract

The rapid advances in computer technology can help human life even in fields outside ofcomputer science. Expert systems are computer programs that simulate the reasoning ofan expert with expertise in a particular area of knowledge. A computer is an electronicdevice used to manipulate information or data. Continuous use of computers can causedamage to the computer itself, and this is a problem especially for ordinary people. Thereare times when damage to a computer occurs because of a small problem that canactually be resolved quickly without having to bring it to a service that requires money.Based on these problems, the authors make an expert system application to diagnoseandroid-based hardware damage. Data collection techniques used by the writer areinterview and literature study. In making the program the writer uses the ForwardChaining method. This application consists of 4 main menus, namely diagnosis, info,about and exit. This application is expected to facilitate users in learning computerhardware damage and provide solutions to a computer hardware damage with the help ofan expert system. Keywords: Expert System, Hardware, Computer, Forward Chaining, AndroidABSTRAKKemajuan teknologi komputer yang pesat dapat membantu kehidupan manusia bahkan didalam bidang-bidang di luar disiplin ilmu komputer. Sistem pakar adalah programkomputer yang menirukan penalaran seorang pakar dengan keahlian pada suatu wilayahpengetahuan tertentu. Komputer adalah perangkat elektronik yang digunakan untukmemanipulasi informasi atau data. penggunaan komputer yang terus menerus dapatmengakibatkan kerusakaan pada komputer itu sendiri, dan hal ini merupakan suatupersoalan   terutama bagi orang awam. Ada kalanya kerusakan pada komputer terjadikarena masalah kecil yang sebenarnya bisa  diatasi dengan cepat tanpa harusmembawanya ke tempat servis yang memerlukan biaya. Berdasarkan permasalahantersebut, penulis membuat aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosis kerusakan hardwareberbasis android. Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah wawancaradan studi pustaka. Dalam membuat program penulis menggunakan metode Forward Chaining. Aplikasi ini terdiri dari 4 menu utama yaitu diagnosa, info, tentang dan keluar.Aplikasi ini diharapkan dapat memudahkan pengguna dalam mempelajari kerusakanhardware komputer dan memberikan solusi suatu kerusakan hardware komputer denganbantuan sistem pakar.Kata Kunci : Sistem Pakar, Hardware, Komputer, Forward Chaining, Android
REVIEW OF THE ROOFING MATERIAL OF THE PURBALINGGA CATHOLIC CHURCH ON THE IMPACT OF SPACE HEAT Yohanes Wahyu Dwi Yudono
Teodolita ( Media Komunikasi Ilmiah di Bidang Teknik ) Vol 20, No 2 (2019): Teodolita
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53810/jt.v20i2.303

Abstract

Starting from observing the roof of the Purbalingga Parish Catholic Church (which in this case serves as the crown of the building), every observer will be quickly attracted because it has a beautifulappearance. But beauty alone is not enough, there are at least 3 aspects according to Vitruvius that need tobe considered in terms of buildings, namely Function, Robustness, and beauty. The two aspects have atleast been fulfilled, leaving for the aspect of the function of the church building which is still questionable.The function of the building in question here concerns the beauty of the roof that does not functionoptimally in fending off solar radiation. The function of the roof as a building shield is to ward off heatradiation from the sun, so that the roof itself is demanded not to be an easy source of heat radiation whichforwards most of the heat radiation it receives from the sun into the space it is supposed to protect. This isrelated to the nature of heat conductivity of the roofing material used. High temperatures in buildings are not only caused by the shape of the building (construction ofroofs, walls, and floors of buildings), but are also caused by the use of materials and completion ofbuilding construction, each of which has heat resistance. Therefore it is necessary to find out how much thevalue of heat prisoners on the application of the Catholic church roof material in Purbalingga. From the observations it can be concluded that, in addition to the way of constructing the churchroof which causes air to gather on the top of the main roof, also found the coefficient of heat transfercoefficient of the church roof of 2.725 kcal / m2.jam0C. This means that the value of the heat transfercoefficient (K) of roof construction is greater than the requirement of 1.00 kcal / m2.jamC, thus the roofconstruction applied to the church does not meet the requirements for the interests of the ability of heatprisoners. Key Words: Roof Forms, How to Construct a Roof Frame, Heat Conductivity of Roofing Materials. ABSTRAKBermula dari mengamati Atap Gereja katolik Paroki Purbalingga (yang dalam hal ini berlaku sebagai mahkota bangunan), setiap pengamat akan cepat tertarik karena memiliki tampilan bentuk yangindah. Namun keindahan saja belum cukup, paling tidak ada 3 aspek menurut Vitruvius yang perludiperhatikan dalam hal bangunan, yaitu Fungsi, Kekokohan, dan keindahan. Dua aspek paling tidak sudahterpenuhi, tinggal untuk aspek fungsi bangunan gereja yang masih mungkin dipertanyakan. Fungsibangunan yang dipertanyakan disini menyangkut indahnya atap yang tidak berfungsi secara optimal dalammenangkis radiasi matahari. Fungsi atap sebagai perisai bangunan yaitu menangkal radiasi panas darimatahari, sehingga atap sendiri dituntut jangan mudah menjadi sumber radisi panas yang meneruskan sebagian besar radiasi panas yang diterimanya dari matahari ke dalam ruang yang semestinyadilindunginya.  Hal inilah yang berhubungan dengan sifat daya penghantaran panas dari bahan atap yangdipakainya. Temperatur yang tinggi dalam bangunan tidak hanya disebabkan oleh bentuk bangunan (konstruksiatap, dinding, dan lantai bangunan), namun juga disebabkan oleh penggunaan material dan penyelesaiaankonstruksi bangunan yang masing-masing memiliki tahanan kalor. Oleh karena itu perlu untuk mengetahuiberapa besar nilai tahanan kalor pada penerapan material atap gereja Katolik di Purbalingga tersebut. Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa, selain cara berkonstruksi atap gereja yangmengakibatkan udara mengumpul pada bagian atas atap utama, juga ditemukan nilai koefisien perpindahankalor atap gereja sebesar 2,725 kcal / M2.jam0C.  Artinya nilai  koefisien perpindahan kalor (K) konstruksiatap lebih besar dari persyaratan yaitu 1,00 kcal / M2.jam0C, dengan demikian konstruksi atap yangditerapkan pada gereja tidak memenuhi persyaratan bagi kepentingan kemampuan tahanan kalor.Kata-kata Kunci :  Bentuk Atap, Cara Ber-Konstruksi Rangka Atap, Daya Hantar Panas MaterialAtap. 0
DESIGN OF LINEMANTOOLS WITH VOLTAGE DETECTOR Ahmad Ridowi; Dody Wahjudi; Tri Watiningsih
Teodolita ( Media Komunikasi Ilmiah di Bidang Teknik ) Vol 20, No 2 (2019): Teodolita
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53810/jt.v20i2.308

Abstract

PLN officers often experience obstacles in placing equipment and materials when working on poles. Toovercome this problem, officers use ropes, carabiners, and safety belts or safety belts there are specialplaces to put the equipment, but the existing equipment has many shortcomings, namely difficulty in placingand retrieving equipment and constrained in movement or maneuvering. This can cause the equipment ormaterial to fall, thus endangering the staff underneath and causing loss due to damage to the tool or theenvironment.In order to achieve K2 (Electricity Safety) and K3 (Occupational Safety and Health) and maintain company image, in overcoming this problem, a tool called "Lineman Aids with Voltage Detector" is a tool to assist in carrying and placing equipment or materials when working on electric poles. This toolis designed using a magnetic system that is strong, safe and practical so that the lineman or officer easilyputs and picks up items when maneuvering and working on poles. This tool is also equipped with a voltagedetection alarm to maintain a safe distance from the voltage source when doing maintenance work withoutoutages.Key Word : Lineman, Safety Belt, K2 and K3, ProtectionABSTRAKPetugas PLN sering mengalami kendala dalam menaruh peralatan maupun materialsaat bekerja diatastiang.Untuk mengatasi masalah tersebut, petugas menggunakan tali, carabiner, dan sabuk pengaman atausafety belt terdapat tempat khusus untuk menaruh peralatan, tetapi alat yang sudah ada mempunyai banyakkekurangan, yaitu kesulitan dalam menaruh dan mengambil peralatan serta terkendala dalam pergerakanatau manufer. Hal tersebut dapat menyebabkan peralatan atau material terjatuh, sehingga membahayakanpetugas dibawahnya serta menyebabkan kerugian akibat kerusakan alat maupun lingkungan. Gunatercapainya K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) dan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) serta menjagacitra perusahaan maka dalam mengatasi masalah tersebut, dibuatlah alat yang diberi nama “Alat BantuLineman dengan Voltage Detector”, yaitu alat untuk membantu dalam membawa dan menaruh peralatanatau material  pada saat bekerja di atas tiang listrik. Alat ini didesain menggunakan sistem magnet yangkuat ,aman dan praktis sehingga lineman atau petugas mudah menaruh dan mengambil barang pada saatmanuver dan bekerja diatas tiang. Alat ini juga dilengkapi dengan alarm pendeteksi tegangan untukmenjaga jarak aman dari sumber tegangan pada saat melakukan pekerjaan pemeliharaan tanpa padam.Kata Kunci : Lineman, Safety Belt, K2 dan K3, Proteksi  
PARK DESIGN FOR ELDERLY (CONTINUE AGE) IN WISMA LANSIA HUSNUL KHOTIMAH "AISYIAH" GUNUNG PATI SEMARANG Dwi Ananta Devy; Upik Farida
Teodolita ( Media Komunikasi Ilmiah di Bidang Teknik ) Vol 20, No 2 (2019): Teodolita
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53810/jt.v20i2.304

Abstract

The purpose of this study is 1) to describe the condition of the Khusnul Khotimah guesthouse in meetingspiritual / recreational and physical therapy needs for the elderly (2) to know the criteria for the elderlygarden in meeting the social and physical needs of the Wisma Khusnul Khotimah ‘Aisyiah’ (3) to designand design elderly garden design in Wisma Khusnul Khotimah ‘Aisyiah’ in meeting spiritual and physicalneeds.The approach of this research is qualitative with research subjects elderly residents. The informantof this research is the manager of the elderly guesthouse. The instruments of this study were observationguidelines, interview guidelines and documentation.The results of the study are (1) the condition of the Wisma Khusnul Khotimah ‘Aisyiah’ homestead parkhas provided facilities to fulfill spiritual / indoor needs and does not provide light physical / physicaltherapy activities (2) the needs of elderly residents are spiritual / outdoor facilities and the provision ofphysical facilities /Sports. The provision of these facilities needs to be equipped with ornaments that haveaesthetic value. (3) garden design for the elderly is to accommodate spiritual and physical needs. Keywords: Elderly Garden Design, Spiritual Needs, Physical Therapy Needs  ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah 1) mendeskripsikan kondisi taman Wisma Khusnul Khotimah‘Aisyiah’dalam memenuhi kebutuhan rohani/rekreasi dan terapi fisik bagi lansia (2) mengetahui kriteriataman lansia dalam memenuhi kebutuhan sosial dan fisik di Wisma Khusnul Khotimah ‘Aisyiah’(3)membuat desain dan rancangan taman lansia di Wisma Khusnul Khotimah ‘Aisyiah’dalam memenuhikebutuhan rohani dan fisik. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif dengan subyek penelitian penghuniwisma lansia. Informan penelitian ini adalah pengelola Wisma Khusnul Khotimah ‘Aisyiah’. Instrumenpenelitian ini adalah pedoman observasi, pedoman wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian adalah(1) kondisi taman lansia Wisma Khusnul Khotimah ‘Aisyiah’telah menyediakan fasilitas untuk memenuhikebutuhan rohani/rekresi di dalam ruangan dan tidak menyediakan aktivitas ringan terapi fisik/olahraga(2) kebutuhan lansia penghuni adalah fasiltias rohani/rekreasi di luar ruangan serta penyediaan fasilitasfisik/olahraga. Penyediaan fasilitas tersebut perlu dilengkapi ornament yang mempunyai nilai estetika. (3)desain rancangan taman bagi lansia adalah mengkomodasi kebutuhan rohani dan fisik. Kata Kunci : Desain Taman Lansia, Kebutuhan Rohani, Kebutuhan Terapi Fisik

Page 1 of 1 | Total Record : 9