cover
Contact Name
Gema
Contact Email
gemarullyana@upi.edu
Phone
-
Journal Mail Official
jurnaledulib@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Edulib
ISSN : 20896549     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Edulib, practitioners in the field of LIS focuses on the main problems in the development of the information science, documentation science, library science, archieve, librarianship, and ICT in Library. It covers the theoretical and general aspects of Institutional management of information, information and libraries, libraries and communities in the 3.0 Era, libraries in all areas of education (formal, informal, informal), entrepreneurship information services, social librarianship, child and youth librarianship, curriculum and learning libraries, information literacy in all aspects of life, information society, and digital archives.
Arjuna Subject : -
Articles 221 Documents
METAMORFOSA PARADIGMA PERPUSTAKAAN; Dari not for profit sector menuju income generating unit dengan pemasaran perpustakaan Arya, Dian
Edulib Vol 1, No 1 (2011)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/edulib.v1i1.1141

Abstract

AbstrakPerpustakaan sudah dikenal sebagai sebuah sebuah organisasi non profit yang menyediakan jasa penyediaan informasi tanpa mengharapkan imbalan. Paradigma tersebut seyogianya berubah, agar pendanaan dari lembaga penaung tidak lagi menjadi satu-satunya harapan untuk berkembang. Perpustakaan harus bermetamorfosa agar bisa membiayai dirinya sendiri, dan terus berkembang sesuai dengan tuntutan zaman. Hal ini tentunya dimungkinkan bila perpustakaan mau mengaplikasikan prinsip-prinsip marketing dalam proses dan sistem layanan. Kata Kunci: metamorfosa perpustakaan, paradigma perpustakaan, not for profit sector, income generating unit, pemasaran perpustakaan
STRATEGI PEMBERIAN REWARD UNTUK MENINGKATKAN MINAT KUNJUNG MAHASISWA DI PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI SEMARANG Suharso, Putut; Setyowulandari, Yulika
Edulib Vol 4, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/edulib.v4i2.1130

Abstract

ABSTRACTIn the freedom of information age, the openness and easiness of information access is important. The provision of data and information has become crucial for many people. The diversity of the information needs drive many information provider institutions work hard to fulfill those needs. However, neither institution can provide complex information needs or information sources perfectly. Thus, those information institutions should have a good solution in order to provide information for all users with different requirement. One of the actions is by building network or cooperation between information provider institutions. The research objective are, first to investigate the Indonesia – Malaysia digital library networks; secondly, to find out the drivers and obstacles of the networks. The research method is by web observation and literature study. The research output is a recommendation for the improvement of the Indonesia - Malaysia digital library networks and cooperation. Keywords: library cooperation, library networking, Indonesia-Malaysia library ABSTRAKDalam era keterbukaan saat ini, penyajian data dan informasi sangat diperlukan untuk memberikan akses informasi seluas-luasnya kepada masyarakat. Keberagaman kebutuhan informasi, keterbatasan sumber daya informasi dan perubahan prilaku pengguna informasi menjadikan tidak satupun lembaga informasi yang dapat memenuhi semua kebutuhan penggunanya  tersebut. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan dan memberikan layanan yang optimal kepada pengguna maka diperlukan adanya kerjasama dan jaringan antar lembaga informasi. Salah satu lembaga informasi adalah perpustakaan yang akan di jadikan objek dalam makalah ini. Sosialisasi dan pertukaran informasi dilakukan berbagai lembaga baik di dalam maupun di luar negeri. Seperti yang telah dilakukan oleh Kementrian Ristek Republik Indonesia dengan Ministry of Science, Technology and Innovation (MOSTI) Malaysia. Makalah ini akan membahas tentang jaringan informasi dan kerjasama perpustakaan digital antara Indonesia dan Malaysia, bentuk bentuk kerjasama yang ada dan faktor penunjang serta penghambat kerjasama tersebut. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan studi pustaka baik tercetak maupun online. Hasil dari makalah ini adalah meyediakan data dan informasi tentang jaringan informasi dan kerjasama perpustakaan antara Indonesia dan Malaysia yang dapat digunakan untuk memberikan rekomendasi baik untuk perpustakaan di Indonesia maupun di Malaysia dalam hal kerjasama.Kata kunci: kerjasama perpustakaan, jaringan perpustakaan, Perpustakaan Indonesia-Malaysia
HAK AKADEMISI PELAKU PLAGIARISME DIPANDANG DARI SUDUT PANDANG ETIKA LIBERAL Arya, Dian
Edulib Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/edulib.v4i1.1175

Abstract

AbstractPlagiarismis anacademicsin, but stillexistevenby the academic communityinIndonesia.Director Generalof Higher Educationat thenote that’s been circulated,there are 21state universitiesandsevenprivate universitiesin the list ofcases of plagiarism. Actorsin plagiarismobviouslyhaving a bigloss. Demotion,evena moratorium ontherecruitment of professorsfor theinstitutionsis definitely avery big loss. This papertriesto seehow theactorsrightfrom an ethical standpointof plagiaristliberalismwho exaltsindividualfreedom. By takingNozickas a characterthat upholdsindividualliberty, however,it was foundthat,still,the behavior ofplagiarismis an actthat violatesthe principles of justice. Keywords:Plagiarism, Academics, Ethics Liberalism AbstrakPlagiarisme adalah sebuah dosa besar dalam dunia akademik. Walaupun demikian, hal ini masih seringkali terjadi, yang bahkan dilakukan oleh para pelaku akademik itu sendiri. Direktorat Jeneral Pendidikan Tinggimenyatakan bahwa terdapat 21 perguruan tinggi negeri dan 7  perguruan tinggi swasta yang didaulat sebagai pelaku plagiarism. Pelaku plagiarisme dalam hal ini jelas besar pasak daripada tiang.Demosi sampai dengan moratorium pengangkatan profesor untuk institusi pelaku plagiarism jelas merupakan sesuatu yang sangat merugikan. Artikel ini mencoba untuk meninjau, bagaimana para pelaku plagiarism dari sudut pandang etika liberalism, yang sangat mennyanjung tinggi kebebasan individual. Dari hasil kajian, ternyata, dengan mengambil pendapat Nozick sebagai tokoh kebebasan individu sekalipun, perilaku plagiarism tetaplah sebuah tindakan yang melanggar prinsip-prinsip keadilan.Kata Kunci:Plagiarisme, Pendidikan Tinggi, Etika Liberalisme
PUSTAKAWAN, TUNJUKKAN GREGETMU! Rosinar, Euis
Edulib Vol 1, No 1 (2011)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/edulib.v1i1.1146

Abstract

AbstrakEra lama Pustakawan akan segera berakhir. Pustakawan berparadigma baru sudah saatnya menghidup-cerahkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan. Selama tiga puluh tahun profesi Pustakawan berkiprah, citra melekat yang kurang pas harus bergeser ke arah yang sebenarnya, yaitu pencerahan citra di satu sisi dan pengakuan masyarakat luas di sisi lainnya. Di Negara-negara maju, perpustakaan menjadi satu-satunya cerminan “kelas” sebuah lembaga pendidikan. Di Indonesia, jargon “jantungnya pendidikan” menjadi populer secara terabaikan: jantung yang sakit dan dibiarkan tetap berdenyut seadanya. Era tahun 1980-1990 menandai suramnya Pustakawan dengan citranya yang terpinggirkan. Citra yang berbanding terbalik dengan keadaan dimana Pustakawan adalah bagian elit politik dan berkedudukan sangat strategis sebagai sosok kepercayaan para penguasa pemerintahan. Profesi yang dilabelkan sebagai A Feminine Profession di sebuah Negara adidaya karena 83% Pustakawannya adalah wanita, perlu memanfaatkan peluang untuk justru menampilkan sisi cerdas seorang berprofesi Pustakawan tanpa harus mengusung citra wanita secara universal. Momen penting ini akan berupa semakin banyaknya jumlah Pustakawan di Indonesia karena mulai tahun 2013 seluruh sekolah dari tingkat SD sampai SMA/K harus memiliki perpustakaan yang dikelola dan ditangani Pustakawan murni – seseorang berpendidikan ilmu perpustakaan dan tuntas-fokus didalam pekerjaan profesinya. Seperti Dokter, Guru, dan Dosen, para Pustakawan ini akan bersertifikasi untuk apa yang sepatutnya dilabelkan yaitu berkiprah secara kompeten dan professional seutuhnya. Saatnya sudah tiba untuk para professional yang pernah terpinggirkan ini untuk menunjukkan gregetnya atau “taringnya”. Perlu ditunjukkan bahwa Bunny Watson – Bunny Watson baru akan bermunculan dan mencerahkan. Kata Kunci: Pustakawan
KOMUNIKASI ORGANISASI DI PERPUSTAKAAN BAPUSIPDA JAWA BARAT Gumilar, Widy; Cythia, Riche; Silvana, Hana
Edulib Vol 4, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/edulib.v4i2.1136

Abstract

ABSTRACT This subject is examined in the study is whether the Organization's communication about to the performance of librarian at BAPUSIPDA in West Java. The purpose of this research is to determine (1) the Organization about the power performance communication library in BAPUSIPDA, West Java, (2) the communication line to the bottom about the performance of librarian in BAPUSIPDA, West Java, (3) the communication line to the top about the performance of librarian at BAPUSIPDA in West Java. The population in the study was BAPUSIPDA in West Java libraries powered by the sample as many as 56 people. Research methods using descriptive method quantitative approach. The results showed Organizational communication in West Java BAPUSIPDA categorized good. Organizational communication in West Java BAPUSIPDA categorized effectively, however we recommend that the library can create a more effective organization communications so that the performance of the library has increased horsepower.Keywords: Organizational Communication, Librarian, Performance  ABSTRAK Tulisan ini bermaksud untuk mengupas komunikasi organisasi yang ada di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BAPUSIPDA) Jawa Barat. Tujuan Penelitian ini yaitu untuk mengetahui (1) komunikasi organisasi dilihat dari kinerja tenaga perpustakaan di BAPUSIPDA Jawa Barat, (2) alur komunikasi ke bawah dilihat dari kinerja tenaga perpustakaan di BAPUSIPDA Jawa Barat, (3) alur komunikasi ke atas dilihat dari kinerja tenaga perpustakaan di BAPUSIPDA Jawa Barat. Populasi dalam penelitian adalah tenaga perpustakaan BAPUSIPDA Jawa Barat dengan sampel sebanyak 56 orang. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Komunikasi organisasi di BAPUSIPDA Jawa Barat, berlangsung secara baik.Komunikasi organisasi di BAPUSIPDA Jawa Barat dikategorikan efektif, namun sebaiknya perpustakaan dapat menciptakan komunikasi organisasi yang lebih efektif agar kinerja tenaga perpustakaan semakin meningkat.Kata Kunci: Komunikasi Organisasi, Tenaga Perpustakaan, Kinerja
KIAT MAHASISWA BERKOMUNIKASI DIDALAM BAHASA INGGRIS PASKA PENDEKATAN FRESHNESS DAN ENTHUSIASM Rusmono, Doddy
Edulib Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/edulib.v4i1.1171

Abstract

AbstractThrough DIMBI (Diskusi Ilmiah Mahasiswa Berbahasa Inggris – Student’s English Discussion) some can be drawn that learners (i.e. Students) want to have their messages accepted in a proper way by the receiver in the target language. By merely integrating vocabulary and grammar to communicate, the meaning of the expression could not reach the intended receiver and might end up with being incomprehensive on his part. Elelments of culture are neede to make other people understand what you are trying to say, especially when the one you are talking to is a native speaker of English language.  Learners are in the situation in which English fall into the category of a foreign, and not English as a second language. When learning English as a second language takes place, the learners are involved in the language in their daily life ectivities while  learning English as a foreign language as the case in Indonesia, acquisition and usage depend on and are restricted to learning structures as designed for classroom mode with its various impacts. However little any attempts made by the learners, appreciation and good points of view must emerge for the sake of skill developments. Ways of exploring with tricks by the learners everytime they try to communicate in English with a number of mistakesn needs to be ameliorated in such a way that hopes for betterments live a good endeavour. Approach in the light of teacher demeanor brings with it a positive impact. The approach generates freshness and enthusiasm as well and thus encouraging the learners to express with confidencde regardless of possible inaccuracies in their various forms.Keywords: vocabulary, grammar points, communication, culture, target language. AbstrakMelalui DIMBI (Diskusi Ilmiah Mahasiswa Berbahasa Inggris) terperoleh simpulan bahwa para pembelajar (baca: Mahasiswa) ingin agar pesan yang mereka komunikasikan dapat berterima. Dengan menggabungkan kosa-kata dan gramatika saja pesan yang mereka sampaikan sebagai penutur belum cukup untuk memenuhi keberterimaan oleh penerima pesan pada bahasa sasaran (Bahasa Inggris). Diperlukan unsur kultur untuk mencapai bahasa sasaran. Unsur kultur akan sangat menentukan makna yang ditangkap oleh penerima pesan, terutama bilamana penerima pesan tadi adalah penutur asli (native speaker).  Pembelajar berada dalam situasi yang dikategorikan Bahasa Inggris sebagai Bahasa Asing (English As A Foreign Language) , bukan sebagai Bahasa Kedua (English As A Second Language). Ketika bergagas melalui ujaran didalam Bahasa Inggris sebagai bahasa kedua, pembelajar dilibatkan dengan bahasa ini didalam kehidupan sehari-hari mereka sedangkan pembelajaran Bahasa Inggris sebagai bahasa asing seperti misalnya di Indonesia, perolehan dan penggunaan Bahasa Inggris tergantung dan terbatas pada rancangan belajar di ruang kelas dengan segala dampak penyertanya. Upaya sekecil apapun oleh pembelajar harus dilihat dari segi positifnya untuk kemudian dicarikan cara pengembangannya. Kiat penuh kekeliruan sekalipun perlu dihidupkan agar komunikasi tetap berlangsung lancar dan berterima. Pendekatan melalui teacher demeanor yang menyegarkan dan penuh semangat membawa dampak positif bagi pembelajar berupa keberanian berekspresi, terlepas dari ketidakpasan disana-sini.Kata kunci: kosa kata, gramatika, komunikasi, kultur, bahasa sasaran.
PENGEMBANGAN BAHAN PUSTAKA DAN INFORMASI Rusmono, Doddy; Santika, Santi
Edulib Vol 1, No 1 (2011)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/edulib.v1i1.1142

Abstract

AbstrakPerpustakaan sekolah merupakan Pemenuhan kebutuhan para siswa sebagai Pemustaka pada perpustakaan sekolah memerlukan kehandalan Pustakawan sebagai pengelola utama aset intelektual perpustakaan. Koleksi  yang berjumlah kurang dari 1000 judul dapat disiasati melalui kerjasama berjejaring antar perpustakaan sejenis. Idelanya, kedua sumber informasi berupa koleksi hard copy dan soft copy baik berupa buku maupun bukan-buku dapat dilayankan melalui system layanan perpustakaan hibrida. Kemasan demi kemasan informasi oleh Pustakawan sebaiknya dapat memberdayakan para siswa untuk memanfaatkan semaksimal mungkin kekayaan intelektual yang merupakan salah satu fasilitas sumber belajar. Tuga-tugas berupa PR - Pekerjaan Rumah (take-home assignment oleh Guru diberikan sedemikian rupa sehingga secara tidak langsung mengharuskan para siswa memanfaatkan fasilitas yang disediakan di perpustakaan: memillih sendiri bahan, mengolahnya, dan menyajikan hasil pemikirannya dalam bentuk tulisan yang berbobot. Khusus untuk koleksi soft copy, alat telusur elektronik sangat membantu  dan memperbaiki mutu perolehan bahan karena lebih mudah aksesnya, lebih akurat kontennya, dan biasanya lebih terkini dan lengkap. Sebagai intelektual muda yang merupakan harapan masa depan bangsa, para siswa perlu mendapat semacam Pendidikan Pemustaka agar pencarian berbagai sumber informasi menjadi lebih menyenangkan dan efektif.  Kata Kunci: bahan pustaka, sumber informasi
MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SEKOLAH BERBASIS SISTEM INFORMASI GUNA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN DAN OPTIMALISASI TATA KELOLA PERPUSTAKAAN SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN JATINANGOR Silvana, Tine; Rohman, Asep Saeful; Rosfiantika, Evi
Edulib Vol 4, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/edulib.v4i2.1132

Abstract

ABSTRACTThe present activities of Community Services are carried out in the Subdistrict of Jatinangor. Two places accommodate the activities: the Auditorium of UPTD TK, SD, and PNF Offices of Jatinangor Subdistrict. Being the partner community in the present PKM is the offices of Technical Management Unit of TK, SD, and PNF of the Jatinangor Subdistrict. The target of PKM includes those who are responsible for managing the SD libraries a cross Jatinangor Subdistrict. The activity accomplished includes FGD to identify the target needs followed by Seminar and Workshop attended by SD Headmasters and those who are responsible for managing the libraries of 29 state-owned as well as private SDs, ended by the activities of Monitoring and Evaluating. The aim of the present PKM is the capability and copetency supposedly owned by the target in managing and making benefit of the library collections and giving services using an information system more easily to use. Through the FGD, it proves to be apparent that almost all of the managers of school libraries have yet had the skills of how to run a library. No systematic way of managing the collection takes place. Althouggh some of them realize that there available a system to manage the collections , they have not know how to use it. From the sessions run in the seminar, the SD Headmasters learn more about the importance of managing school libraries in a more professional manner. Fur there more, they are now demanded to get ready to provide data and all those thing relating to good governance of running a library for the sake of reporting, evaluating, and acreditation of the school. From the sessions run in the Workshop, participants, consisting of those librarians to be, get additional knowledge and technical skills of preparing collections to users. Those technical skills comprise stock taking, classifying, cataloging, services in general and library administrative tasks in an casier, clearer, more effective, and efficient manner. To every participan was given a variety of tools includng e-DDC, e-Books, Perpusnas Subject Heading SNI School Library of the Badan Standarisasi Nasional and Information System Software Application of Library-Acces Version 0.1. designed by Laboratorium Pengelolaan Informasi-Information and Library Departement of Fikom UNPAD it self. The version is designed to make things easier to use withe the same function as qualified as other applications existing. The version is readilywed to manage collections and elementary school library services. Key Words: School library, competency, librarian, skills. ABSTRAKKegiatan Pengabdian Masyarakat ini dilaksanakan di Kecamatan Jatinangor dengan mengambil tempat pelaksanaan di Aula Kantor UPTD TK, SD dan PNF Kecamatan Jatinangor dan di Ruang Pertemuan GERKOPIN Kecamatan Jatinangor. Sebagai Masyarakat Mitra dalam PKM ini yakni Unit Pengelola Teknis Dinas TK, SD dan PNF Kecamatan Jatinangor. Pencapaian Sasaran PKM ini adalah para Pengelola Perpustakaan Sekolah Dasar Se-Kecamatan Jatinangor. Kegiatan PKM yang telah dilaksanakan yakni dimulai dari kegiatan FGD untuk mengetahui kebutuhan pencapaian sasaran, kemudian Seminar dan Workshop yang diikuti oleh para Kepala Sekolah Dasar serta para Pengelola Perpustakaan dari 29 SD Negeri maupun Swasta. Berikutnya kegiatan Monitoring dan Evaluasi Akhir. Tujuan dari Program PKM ini adalah agar pencapaian sasaran dapat memiliki pengetahuan dan keterampilan teknis dalam mengelola dan mengolah koleksi bahan pustaka maupun layanan perpustakaan sekolah dengan menggunakan sistem informasi perpustakaan yang lebih mudah digunakan. Dalam kegiatan FGD diketahui bahwa hampir semua pengelola perpustakaan sekolah belum dapat menangani pengolahan koleksi secara sistematis. Meskipun sebagian diantara mereka sudah mengetahui adanya sistem informasi yang dapat digunakan untuk mengolah dan mengelola koleksi, mereka belum mengetahui dan belum dapat memanfaatkan dan menggunakannya. Dalam sesi Seminar, para Kepala Sekolah mendapatkan pemahaman lebih lanjut tentang pentingnya mengelola perpustakaan sekolah secara lebih profesional. Terlebih lagi bahwa mereka saat ini mulai dituntut untuk selalu siap menyediakan data dan informasi tentang tata kelola perpustakaan baik untuk pelaporan dan evaluasi maupun untuk kepentingan akreditasi sekolah. Dalam sesi Workshop, para peserta yang umumnya para pelaksana pengelola perpustakaan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan teknis tentang tata cara pengolahan koleksi yang terdiri dari inventarisasi, klasifikasi, katalogisasi, pelayanan serta administrasi perpustakaan secara lebih jelas, lebih mudah, lebih efektif dan efisien. Kepada setiap peserta juga diberikan berbagai pedoman pengolahan koleksi seperti e-DDC, e-Books Tajuk Subyek terbitan Perpustakaan Nasional, SNI Perpustakaan Sekolah dari Badan Standardisasi Nasional dan Aplikasi Software Sistem Informasi Perpustakaan yakni Library-Access Version 0.1 yang dirancang oleh Laboratorium Pengelolaan Informasi - Departemen Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fikom Unpad sendiri. Aplikasi tersebut dirancang lebih mudah untuk digunakan namun dengan fungsi yang sama baiknya dengan produk aplikasi lain yang telah ada. Aplikasi tersebut digunakan untuk manajemen dan tata kelola koleksi maupun layanan perpustakaan sekolah dasar.Kata kunci:
KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH Nurhalisma, Lisna; Silvana, Hana
Edulib Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/edulib.v4i1.1176

Abstract

AbstractA principal is the highest leader in school. The operation of school library is not separated from the principal leadership. This study aimed to investigate the principal leadership of SMAN 10. The principal management was measured by the leading indicators which include decision-making, communicating, motivating, selecting people and developing people with the use of management theory of Lewis A. Allen. The organization of school library was measured through the indicators of service, collections, and budget. The population of this study was students of SMAN 10 Bandung, with a sample of 95 people. This study used descriptive method with quantitative approach. The data was collected using closed questionnaire and interview. Based on the results of data analysis, it was found that principal leadership make a positive contribution to the school organization. Broadly speaking, the principal management of SMAN 10 Bandung is in good category. The test results of principal management in school library organization show that the leading indicators are in the moderate category.Keywords: leadership, school library, principal managementAbstrakKepala Sekolah adalah pimpinan tertinggi yang berada di sekolah.  Penyelenggaraan perpustakaan sekolah tidak terlepas dari kepemimpinan Kepala Sekolah. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui Kepemimpinan Kepala Sekolah di SMAN 10 Bandung. Manajemen kepala sekolah diukur melalui indikator leading yang terdiri dari pengambilan keputusan, pengkomunikasian, pemberian motivasi, penyeleksian orang-orang dan pengembangan orang-orang dengan menggunakan teori manajemen dari Lewis A.Allen. Penyelenggaraan perpustaka sekolah diukur melalui indikator layanan, koleksi dan anggaran. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMAN 10 Bandung, dengan sampel 95 orang. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan   data menggunakan angket  tertutup dan  wawancara. Berdasarkan hasil analisis data diketahui kepemimpinan Kepala Sekolah memberikan  kontribusi positif pada penyelenggaraan Sekolah. Secara garis besar manajemen Kepala Sekolah SMAN 10 Bandung termasuk dalam kategori baik. Hasil pengujian terhadap manajemen Kepalab Sekolah terhadap penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah menunjukkan indikator leading berada dalam kategori sedang.Kata Kunci: Kepemimpinan, Perpustakaan Sekolah, manajemen kepala sekolah 
MENJADI PUSTAKAWAN PROFESIONAL BERSAMA IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA (IPI) Hapsari, Dian
Edulib Vol 1, No 1 (2011)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/edulib.v1i1.1147

Abstract

AbstrakSalah satu dampak perkembangan teknologi informasi yang semakin canggih adalah semakin membludaknya arus informasi. Teknologi informasi telah menciptakan era baru dalam masyarakat yakni era masyarakat informasi. Pada era ini, kebutuhan masyarakat terhadap informasi juga semakin meningkat, bahkan bisa diibaratkan bagai udara yang dibutuhkan untuk bernafas. Masyarakat semakin membutuhkan informasi  dalam setiap aspek kehidupan. Informasi tidak hanya digunakan sebagai kebutuhan tersier atau sekunder tetapi sudah meningkat menjadi kebutuhan primer, bahkan seringkali informasi digunakan sebagai alat bertahan hidup.. Kata Kunci: Pustakawan Profesional, Ikatan Pustakawan Indonesia

Page 2 of 23 | Total Record : 221