cover
Contact Name
-
Contact Email
mediamesin@ums.ac.id
Phone
+62271-717417
Journal Mail Official
mediamesin@ums.ac.id
Editorial Address
Jl. A. Yani 1 Pabelan Kartasura Surakarta 57162 INDONESIA
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin
ISSN : 14114348     EISSN : 25414577     DOI : 10.23917/mesin
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 20, No 1 (2019)" : 12 Documents clear
PENGARUH VARIASI TEMPERATUR AIR SEBAGAI PENDINGINAN TERHADAP KARAKTERISTIK CORAN ALUMINIUM DENGAN MEDIA CETAKAN PASIR CO2 Masyrukan, M
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 20, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Logam akan mengalami perubahan fasa selama proses pengecoran, baik perubahan sifat fisis maupun mekanik yang disebabkan oleh proses pembekuan. Perubahan sifat ini antara lain dipengaruhi media pendingin yang digunakan pada saat proses pendinginan. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan variasi temperatur pendinginan terhadap kekerasan hasil coran aluminium karena sifat fisis dan mekanis suatu logam sangat penting dalam kontruksi permesinan. Maka dalam penelitian ini digunakan media pendinginan yang berbeda yaitu : Air dengan suhu 15°C, Air dengan suhu 27°C dan Air dengan suhu 55°C. Dari pengujian kekerasan benda uji dengan media pendinginan air suhu 15°C mempunyai nilai kekerasan yang lebih baik dibanding air dengan suhu 27°C dan 55°C. Dari hasil pengujian komposisi kimia terdapat 17 unsur, tetapi hanya 4 unsur yang paling berpengaruh pada aluminium cor yaitu Si, Fe, Cu, dan Zn yang paling dominan. Dilihat dari unsur yang ada pada material ini dapat digolongkan logam aluminium paduan seng (Al-Zn).
PENGARUH JENIS BIOMASSA PADA PEMBAKARAN PIROLISIS TERHADAP KARAKTERISTIK DAN EFISIENSIBIOARANG - ASAP CAIR YANG DIHASILKAN Ridhuan, Kemas; Irawan, Dwi; Zanaria, Yulita; Firmansyah, Fendi
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 20, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pirolisis merupakan proses pembakaran dengan menggunakan sedikit atau tidak ada udara. Produk yang dihasilkan dalam pembakaran pirolisis yaitu arang dan asap cair. Untuk mendapatkan hasil produk yang baik sangat dipengaruhi oleh suhu, waktu dan biomassa.Berbagai jenis biomassa yang sudah diteliti namun masih cukup banyak berbagai jenis biomassa yang memang belum dan perlu diteliti lebih lanjut. Beberapa karaktristik biomassa yaitu keras, porositas, besar butir danmassa jenis. Faktor ini yang dapat mempengaruhi proses pembakaran dan akhirnya hasil produk pirolisis yang didapat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jenis biomassa pada pembakaran pirolisis terhadap karakteristik dan efisiensi dari hasil bio-arang dan asap cair yang di dapatkan dari masing-masing biomassa. Metode penelitian yang di lakukan yaitu memvariasikan bahan jenis biomassa pada pembakaran pirolisis dengan jenis kayu jengkol, kayu rengas dan kayu jati putih. Biomassa dibakar di dalam reaktor dengan pembakaran langsung dan asap cairnya didinginkan dikondensor. Didapat data nilai kalor, kadar abu, kadar air terbanyak, dan untuk asap cair didapat data asam asetat dan nilai pH, Hasil penelitian menujukan nilai kalor terbaik pada jenis kayu rengas yaitu sebesar 6673,82 cal/g, dan nilai kalor terendah adalah jenis kayu jati putih yaitu sebesar 5728,89 cal/g. Untuk kadar air tertinggi terdapat pada jenis kayu jati putih yaitu sebanyak 42,22 % dan untuk kadar air terendah yaitu jenis kayu jengkol yaitu sebesar 10,18 %. Untuk kadar abu tertinggi adalah jenis kayu jengkol yaitu sebesar 50,96 % dan kadar abu terendah adalah jenis kayu jati putih yaitu sebanyak 5,35 %.Efisiensi hasil arang tertinggi pada kayu jati putih yaitu 28% Jumlah asap cair yang dihasikan tertinggi kayu rengas yaitu 86 ml dan terendah kayu jati putih yaitu sebesar 34 ml.
SIMULASI THERMAL TRANSIENT KACA LEMBARAN TERPAPAR TEMPERATUR RADIASI DENGAN ANALISA THERMAL STRESS Julianto, Eko; Siswanto, Waluyo Adi
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 20, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Untuk melakukan pengujian temperatur radiasi. Peneliti menggunakan simulasi untuk mempelajari perilaku kerusakan atau keretakan kaca float lembaran menggunakan sofware Mecway 8 FEA . Dimana waktu dan suhu sekitar pada lembaran kaca float yang pertama mengalami perubahan temperatur adalah parameter yang paling utama untuk mengetahui bagian kaca yang retak. Analisa hasil simulasi dari paparan panas radiasi dan konveksi mensimulasikan thermal transient kepermukaan kaca lembaran menjadi rusak atau retak dan mengetahui perkiraan waktu sampai kaca lembaran retak dengan simulasi thermal stress. Memberikan temperatur radiasi ke permukaan lembaran kaca, diasumsikan dengan paparan temperatur dari kurang lebih 20 menit yaitu 32º sampai 150ºC dengan ketebalan kaca 4 mm menggunakan software Mecway 8 FEA. Pada proses ini hasil simulasi dan exsperiment juga akan dibahas pada batas besaran temperatur radiasi sehingga lembaran kaca retak atau thermal shock. Perbedaan temperatur dan waktu akan meningkat seiring bertambahnya temperatur radiasi pada lembaran kaca. Waktu kritis dan perbedaan termperatur sebagai nilai referensi untuk memprediksi Thermal stress dalam aplikasi software Mecway 8 Fenite element analisis.
THE INVESTIGATION OF VOID FRACTION OF TWO-PHASE FLOW AIR-WATER AND GLYCERINE (0-30%) IN THE CAPILLARY PIPE WITH SLOPE OF 50 TO HORIZONTAL POSITION Sukamta, S; Ilham, Aldi Rahadian; Sudarja, S
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 20, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Two-phase flow is a flow that is composed of two combined substances, i.e., liquid and gas. Two-phase flow phenomena can be a lot encountered in nature, for example, exhaust gas smoke, fog, rain, cloud, snow, and so forth. Moreover, in the practice of company or industry environment, the flow of the two phases can be encountered on the equipment in the form of heat exchangers, boilers, nuclear reactors, piping systems, geothermal, natural gas liquefaction, and others. Data collection in this research was carried out in 4 stages (from working fluid), namely: air-water, air-water+0% glycerin, air-water+10% glycerin, air-water+20% glycerin, and air-water+30% glycerin. The research aims to determine the void fraction by using the method of digital image processing with the software MATLAB R2014a. Based on the research results, it was obtained that when superficial gas velocity high then, the value of the void fraction obtained will increase, otherwise the higher speed of the superficial liquid then, the value of void fraction that is retrieved will decrease. The viscosity of the fluid very influenced the flow pattern bubbly and plug. It is because the higher the viscosity of fluid flow pattern speed then, the bubbly and the plug will increasingly decline, instead of getting down viscosity makes bubbly flow pattern speed, and the plug will progressively increase. The length of the bubbly and plug pattern is affected by the increasing value of homogeneous (β). As a consequence, the length of the pattern increases. In the frequency when the bubbly and plug occurred, it was obtained a high enough rate that led to the value of the void fraction generated considerable increases.Keyword: two-phase, fluid, void fraction, viscosity, flow pattern.
CHARACTERIZATION OF BAMBOO TUTUL CHARCOAL PARTICLE PRODUCED BY HIGH ENERGY BALL MILLING SHAKER TYPE Supriyono, S; Susilo, B
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 20, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The objective of this study is to characterize bamboo tutulcharcoal particles produced by High Energy Ball Milling (HBEM)shaker type.The HEBM process was conducted in the stainless steel vialsfor 2 million cycles at 900 motor RPM. The ball milling diameter was 1/4 inch made from steel.Therefore, perhaps the final particle sizewill be determined byempty space of the vial for the movement of the balls. In this study, the empty space is varied for 1/2, 1/3, 1/4, and 1/5 of vial volume. Particle Size Analyzer (PSA) is used to have the particle sizes and SEM-EDX is used to have surface morphology of the particle. The average final particle sizes are 547.8 nm, 522.9 nm, 422.7 nm, and 739.4 nm for 1/2, 1/3, 1/4, and 1/5 empty space of vial respectively. The surface morphologies of the particles are determined by fracture mechanism as they can be seen on the SEM results. Based on the results, it can be said that there is no correlation between the particle size and the empty space of the vial. As long as there is space for movement of the milling balls, the collision occurs and the reduction of the particle also happens.
KOREKSI NILAI KONSTANTA “K” DALAM PERHITUNGAN USIA PAKAI KOMPONEN UNDERCARRIAGE KOMATSU D375A-5 Akbar, Syaeful; Baharuddin, Randis
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 20, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Performa unjuk kerja Bulldozer Komatsu D375A-5 sangat bergantung pada komponen undercarriage. Jika komponen undercarriage mengalami keausan melebihi batas yang diijinkan, maka performa dan produktifitas kerjanya akan menurun. Oleh karena itu tindakan melakukan monitoring dan pengukuran tingkat keausan komponen undercarriage menjadi suatu hal yang sangat penting untuk memprediksi sampai seberapa lama lagi komponen tersebut masih bisa dipakai. Persamaan yang digunakan untuk memprediksi usia pakai komponen undercarriage adalah Wr = a.xk. Nilai konstanta “k” untuk setiap komponen berbeda. Komatsu telah menetapkan nilai “k” untuk link-pitch = 1,3; link-height = 2,0; Bushing O/D =2,0; Grouser Height = 1,0; Carrier Roller = 1,3 ; Idler = 1,8; Sprocket = 1,0; dan Track Roller = 1,5. Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji apakah prediksi usia pakai komponen undercarriage dengan nilai konstanta “k” sebagaimana tersebut diatas sesuai dengan fakta dilapangan ?. Metoda penelitian yang digunakan adalah dengan cara membandingkan hasil perdiksi perhitungan menggunakan persamaan dan nilai konstanta “k” yang sudah ditetapkan oleh Komatsu, dengan hasil perhitungan usia pakai secara actual dilapangan, selanjutnya kedua hasil perhitungan tersebut dilakukan uji paired “t” test. Adapun sampel data yang digunakan adalah data hasil pengukuran P2U Dozer Komatsu D375A-5 yang beroperasi di area tambang batubara site Batukajang antara tahun 2013 s/d tahun 2014. Dari hasil pengujian ditemukan bahwa nilai “k” untuk komponen Link Pitch, Link height dan Sprocket tidak sesuai dengan actual di lapangan dan terkoreksi menjadi Link Pitch = 1,6; Link height = 1,7 dan Sprocket = 2,5. Sedangkan nilai konstanta “k” untuk komponen yang lainnya sesuai dengan hasil perhitungan secara actual di lapangan.  
PENGARUH JENIS BIOMASSA PADA PEMBAKARAN PIROLISIS TERHADAP KARAKTERISTIK DAN EFISIENSIBIOARANG - ASAP CAIR YANG DIHASILKAN Kemas Ridhuan; Dwi Irawan; Yulita Zanaria; Fendi Firmansyah
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 20, No 1 (2019)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/mesin.v20i1.7976

Abstract

Pirolisis merupakan proses pembakaran dengan menggunakan sedikit atau tidak ada udara. Produk yang dihasilkan dalam pembakaran pirolisis yaitu arang dan asap cair. Untuk mendapatkan hasil produk yang baik sangat dipengaruhi oleh suhu, waktu dan biomassa.Berbagai jenis biomassa yang sudah diteliti namun masih cukup banyak berbagai jenis biomassa yang memang belum dan perlu diteliti lebih lanjut. Beberapa karaktristik biomassa yaitu keras, porositas, besar butir danmassa jenis. Faktor ini yang dapat mempengaruhi proses pembakaran dan akhirnya hasil produk pirolisis yang didapat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jenis biomassa pada pembakaran pirolisis terhadap karakteristik dan efisiensi dari hasil bio-arang dan asap cair yang di dapatkan dari masing-masing biomassa. Metode penelitian yang di lakukan yaitu memvariasikan bahan jenis biomassa pada pembakaran pirolisis dengan jenis kayu jengkol, kayu rengas dan kayu jati putih. Biomassa dibakar di dalam reaktor dengan pembakaran langsung dan asap cairnya didinginkan dikondensor. Didapat data nilai kalor, kadar abu, kadar air terbanyak, dan untuk asap cair didapat data asam asetat dan nilai pH, Hasil penelitian menujukan nilai kalor terbaik pada jenis kayu rengas yaitu sebesar 6673,82 cal/g, dan nilai kalor terendah adalah jenis kayu jati putih yaitu sebesar 5728,89 cal/g. Untuk kadar air tertinggi terdapat pada jenis kayu jati putih yaitu sebanyak 42,22 % dan untuk kadar air terendah yaitu jenis kayu jengkol yaitu sebesar 10,18 %. Untuk kadar abu tertinggi adalah jenis kayu jengkol yaitu sebesar 50,96 % dan kadar abu terendah adalah jenis kayu jati putih yaitu sebanyak 5,35 %.Efisiensi hasil arang tertinggi pada kayu jati putih yaitu 28% Jumlah asap cair yang dihasikan tertinggi kayu rengas yaitu 86 ml dan terendah kayu jati putih yaitu sebesar 34 ml.
SIMULASI THERMAL TRANSIENT KACA LEMBARAN TERPAPAR TEMPERATUR RADIASI DENGAN ANALISA THERMAL STRESS Eko Julianto; Waluyo Adi Siswanto
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 20, No 1 (2019)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/mesin.v20i1.7977

Abstract

Untuk melakukan pengujian temperatur radiasi. Peneliti menggunakan simulasi untuk mempelajari perilaku kerusakan atau keretakan kaca float lembaran menggunakan sofware Mecway 8 FEA . Dimana waktu dan suhu sekitar pada lembaran kaca float yang pertama mengalami perubahan temperatur adalah parameter yang paling utama untuk mengetahui bagian kaca yang retak. Analisa hasil simulasi dari paparan panas radiasi dan konveksi mensimulasikan thermal transient kepermukaan kaca lembaran menjadi rusak atau retak dan mengetahui perkiraan waktu sampai kaca lembaran retak dengan simulasi thermal stress. Memberikan temperatur radiasi ke permukaan lembaran kaca, diasumsikan dengan paparan temperatur dari kurang lebih 20 menit yaitu 32º sampai 150ºC dengan ketebalan kaca 4 mm menggunakan software Mecway 8 FEA. Pada proses ini hasil simulasi dan exsperiment juga akan dibahas pada batas besaran temperatur radiasi sehingga lembaran kaca retak atau thermal shock. Perbedaan temperatur dan waktu akan meningkat seiring bertambahnya temperatur radiasi pada lembaran kaca. Waktu kritis dan perbedaan termperatur sebagai nilai referensi untuk memprediksi Thermal stress dalam aplikasi software Mecway 8 Fenite element analisis.
THE INVESTIGATION OF VOID FRACTION OF TWO-PHASE FLOW AIR-WATER AND GLYCERINE (0-30%) IN THE CAPILLARY PIPE WITH SLOPE OF 50 TO HORIZONTAL POSITION S Sukamta; Aldi Rahadian Ilham; S Sudarja
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 20, No 1 (2019)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/mesin.v20i1.7385

Abstract

Two-phase flow is a flow that is composed of two combined substances, i.e., liquid and gas. Two-phase flow phenomena can be a lot encountered in nature, for example, exhaust gas smoke, fog, rain, cloud, snow, and so forth. Moreover, in the practice of company or industry environment, the flow of the two phases can be encountered on the equipment in the form of heat exchangers, boilers, nuclear reactors, piping systems, geothermal, natural gas liquefaction, and others. Data collection in this research was carried out in 4 stages (from working fluid), namely: air-water, air-water+0% glycerin, air-water+10% glycerin, air-water+20% glycerin, and air-water+30% glycerin. The research aims to determine the void fraction by using the method of digital image processing with the software MATLAB R2014a. Based on the research results, it was obtained that when superficial gas velocity high then, the value of the void fraction obtained will increase, otherwise the higher speed of the superficial liquid then, the value of void fraction that is retrieved will decrease. The viscosity of the fluid very influenced the flow pattern bubbly and plug. It is because the higher the viscosity of fluid flow pattern speed then, the bubbly and the plug will increasingly decline, instead of getting down viscosity makes bubbly flow pattern speed, and the plug will progressively increase. The length of the bubbly and plug pattern is affected by the increasing value of homogeneous (β). As a consequence, the length of the pattern increases. In the frequency when the bubbly and plug occurred, it was obtained a high enough rate that led to the value of the void fraction generated considerable increases.Keyword: two-phase, fluid, void fraction, viscosity, flow pattern.
CHARACTERIZATION OF BAMBOO TUTUL CHARCOAL PARTICLE PRODUCED BY HIGH ENERGY BALL MILLING SHAKER TYPE S Supriyono; B Susilo
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 20, No 1 (2019)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/mesin.v20i1.7978

Abstract

The objective of this study is to characterize bamboo tutulcharcoal particles produced by High Energy Ball Milling (HBEM)shaker type.The HEBM process was conducted in the stainless steel vialsfor 2 million cycles at 900 motor RPM. The ball milling diameter was 1/4 inch made from steel.Therefore, perhaps the final particle sizewill be determined byempty space of the vial for the movement of the balls. In this study, the empty space is varied for 1/2, 1/3, 1/4, and 1/5 of vial volume. Particle Size Analyzer (PSA) is used to have the particle sizes and SEM-EDX is used to have surface morphology of the particle. The average final particle sizes are 547.8 nm, 522.9 nm, 422.7 nm, and 739.4 nm for 1/2, 1/3, 1/4, and 1/5 empty space of vial respectively. The surface morphologies of the particles are determined by fracture mechanism as they can be seen on the SEM results. Based on the results, it can be said that there is no correlation between the particle size and the empty space of the vial. As long as there is space for movement of the milling balls, the collision occurs and the reduction of the particle also happens.

Page 1 of 2 | Total Record : 12