Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH GAS COOLER DAN FILTER PADA PROSES GASIFIKASI BIOMASSA CANGKANG BIJI KARET MENGGUNAKAN DOWNDRAF GASIFER Muarif, Bahtiar; Irawan, Dwi
TURBO [Tulisan Riset Berbasis Online] Vol 4, No 2 (2015): Desember 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.737 KB) | DOI: 10.24127/trb.v4i2.69

Abstract

Karet merupakan salah satu komoditas penting di indonesia maupun lingkup internasional. Dari perkebunan karet akan menghasilkan cangkang serta biji karet yang sangat banyak. Untuk para petani, biji karet sebagian hanya dijadikan bibit dan sebagian lain di buang sedangkan cangkang dari biji karet tersebut dianggap sebagai limbah oleh sebagian petani. Dari berbagai upaya cara penaggulangan limbah ini dapat dijadikan sebagai bahan bakar untuk gasifikasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan gas cooler dan filter terhadap suhu gas yang keluar dari burner dan untuk mengetahui pengaruh penambahan gas cooler dan filter terhadap lama waktu gas produktif yang keluar. Penelitian ini menggunakan variasi rangkaian A1 (reaktor, cyclone, dan burner), A2 (reaktor, cyclone, gas cooler dan burner) dan A3 (reaktor, cyclone, gas cooler, filter dan burner) dan penelitian dilakukan di desa Tanjung Intan, Kec. Purbolinggo, Kab.Lampung timur. Hasil penelitian ini menyebabkan temperatur syngas di burner turun sebesar 180C  setelah ditambahkan gas cooler dan turun 240C  setelah ditambahkan gas cooler dan filter. Lama syngas yang keluar bertambah 15 detik seteleh ditambahkan gas cooler dan bertambah lama 51 detik dengan pemasangan gas cooler dan filter. Penurunan temperatur syngas berdampak pada kualitas api yang semakin membaik, dimana suhu sebelum menggunakan gas cooler adalah 2530C sedangkan setelah penambahan gas cooler dan filter suhu api menjadi 3630C.
PENGARUH DIAMETER DAN JUMLAH SUDU RUNNER TERHADAP KINERJA TURBIN CROSS-FLOW Mafruddin, Mafruddin; Irawan, Dwi
TURBO [Tulisan Riset Berbasis Online] Vol 7, No 2 (2018): Desember 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (578.024 KB) | DOI: 10.24127/trb.v7i2.766

Abstract

Kebutuhan energi listrik di Indonesia saat ini masih didominasi oleh energi yang berasal dari bahan bakar fossil yang merupakan sumber energi tak terbarukan dan ketersediannya semakin berkurang, sehingga perlu dikembangkan sumber energi yang berasal dari energi terbarukan salah satunya yaitu pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH). PLTMH umumnya menggunakan turbin Cross-flow sebagai mesin konversi energi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh variasi perbandingan diameter dalam dengan diamater luar (D2/D1) yaitu 0.6, 0.66 dan 0.72 dan jumlah sudu runner yaitu 16, 18 dan 20 terhadap kinerja turbin Cross-flow yang diaplikasikan sebagai PLTMH di desa Rantau Fajar Kabupaten Lampung Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu eksperimen nyata dengan empat tahapan yaitu 1. Tahap persiapan meliputi studi pustaka, observasi, pengolahan data lapangan dan desain turbin. 2. Tahap pembuatan alat meliputi tahap perencanaan dan pelaksanaan, 3. Tahap pengujian meliputi pengujian putaran turbin, daya dan efisiensi turbin. 4. Analisa dan kesimpulan. Pengujian turbin dilakukan dengan metode pengereman untuk mengetahui daya yang dihasilkan turbin. Dari hasil penelitian diketahui bahwa variasi perbandingan diameter dalam dengan diameter luar (D2/D1) dan jumlah sudu runner berpengaruh terhadap kinerja turbin. Putaran turbin maksimal sebesar 352 rpm, daya turbin sebesar 363,98 watt dan efisiensi maksimal turbin 62% diperoleh dengan perbandingan diameter dalam dengan diameter luar (D2/D1) runner yaitu 0,66 dan jumlah sudu 18. Daya listrik maksimal yang dihasilkan generator yaitu 202,5 watt.
PENGARUH JARAK ANTAR PIPA PADA KOLEKTOR TERHADAP PANAS YANG DIHASILKAN SOLAR WATER HEATER (SWH) Susanto, Helmi; Irawan, Dwi
TURBO [Tulisan Riset Berbasis Online] Vol 6, No 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (879.935 KB) | DOI: 10.24127/trb.v6i1.470

Abstract

Energi surya yang sampai kepermukaan bumi dapat dikonversi menjadi energi panasdengan menggunakan kolektor surya. Didalam kolektor terdapat beberapa komponendiantaranya pipa pemanas sebagai media untuk mengalirkan air kedalam tangki penyimpanan.Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja kolektor surya diantaranya yaitu jarakataupun diameter belokan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perpindahan panas yangterjadi pada kolektor pemanas air tenaga surya dengan variasi jarak antar pipa tembaga sertamengetahui efisiensi perubahan panas yang terjadi dan mengetahui berapakah ukuran pipapemanas yang tepat pada pemanas air tenaga surya. Metode penelitiannya dilakukan denganbeberapa tahap yaitu studi pustaka, pembuatan alat, pengujian dan analisis hasil penelitian.Variasi jarak pipa tembaga yaitu 5 cm, 7 cm dan 9 cm. Dari hasil penelitian diperoleh bahwaperpindahan panas konveksi yang paling besar dengan jarak pipa tembaga 5 cm yaitu 549,73watt pada intensitas matahari tertinggi 723,33 W/m2 dengan efisiensi perubahan suhu sebesar33,33%. Sedangkan dengan jarak pipa 7 cm perpindahan panas konveksi yang terjadi sebesar256,33 watt pada intensitas tertinggi mencapai 758,67 W/m2 dengan efisiensi perubahan suhusebesar 21,98%. Dan jarak pipa 9 cm perpindahan panas konveksi yang terjadi sebesar 101,74watt pada intensitas matahari tertinggi 813,33 W/m2 dengan efisiensi perubahan suhu sebesar13,33%.Kata Kunci: Jarak Pipa, Kolektor Surya, Solar Water Heater.
PENGARUH JENIS BIOMASSA PADA PEMBAKARAN PIROLISIS TERHADAP KARAKTERISTIK DAN EFISIENSIBIOARANG - ASAP CAIR YANG DIHASILKAN Ridhuan, Kemas; Irawan, Dwi; Zanaria, Yulita; Firmansyah, Fendi
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 20, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pirolisis merupakan proses pembakaran dengan menggunakan sedikit atau tidak ada udara. Produk yang dihasilkan dalam pembakaran pirolisis yaitu arang dan asap cair. Untuk mendapatkan hasil produk yang baik sangat dipengaruhi oleh suhu, waktu dan biomassa.Berbagai jenis biomassa yang sudah diteliti namun masih cukup banyak berbagai jenis biomassa yang memang belum dan perlu diteliti lebih lanjut. Beberapa karaktristik biomassa yaitu keras, porositas, besar butir danmassa jenis. Faktor ini yang dapat mempengaruhi proses pembakaran dan akhirnya hasil produk pirolisis yang didapat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jenis biomassa pada pembakaran pirolisis terhadap karakteristik dan efisiensi dari hasil bio-arang dan asap cair yang di dapatkan dari masing-masing biomassa. Metode penelitian yang di lakukan yaitu memvariasikan bahan jenis biomassa pada pembakaran pirolisis dengan jenis kayu jengkol, kayu rengas dan kayu jati putih. Biomassa dibakar di dalam reaktor dengan pembakaran langsung dan asap cairnya didinginkan dikondensor. Didapat data nilai kalor, kadar abu, kadar air terbanyak, dan untuk asap cair didapat data asam asetat dan nilai pH, Hasil penelitian menujukan nilai kalor terbaik pada jenis kayu rengas yaitu sebesar 6673,82 cal/g, dan nilai kalor terendah adalah jenis kayu jati putih yaitu sebesar 5728,89 cal/g. Untuk kadar air tertinggi terdapat pada jenis kayu jati putih yaitu sebanyak 42,22 % dan untuk kadar air terendah yaitu jenis kayu jengkol yaitu sebesar 10,18 %. Untuk kadar abu tertinggi adalah jenis kayu jengkol yaitu sebesar 50,96 % dan kadar abu terendah adalah jenis kayu jati putih yaitu sebanyak 5,35 %.Efisiensi hasil arang tertinggi pada kayu jati putih yaitu 28% Jumlah asap cair yang dihasikan tertinggi kayu rengas yaitu 86 ml dan terendah kayu jati putih yaitu sebesar 34 ml.
Analisa perpindahan panas pada dies squeeze casting Mafruddin, Mafruddin; Iskandar, M. Nur; Irawan, Dwi
TURBO [Tulisan Riset Berbasis Online] Vol 9, No 1 (2020): Jurnal TURBO
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (766.616 KB) | DOI: 10.24127/trb.v9i1.1219

Abstract

The squeeze casting process is a metal casting process that requires a tool called extortion. Diess on casting is a component that determines checking performance. Based on this excuse, it is necessary to do a performance analysis (thermal) on squeeze casting to determine components performances. This study aims to determine the performance of the diess in squeeze casting which requires the allocation of heat that occurs and thermal efficiency diess. This research was conducted with a real experimental method with variations in testing at temperatures of 100ºC, 200ºC, 300ºC, and 400ºC using Magnesium AZ31 material and combined with aluminum. From the results of research published on the biggest thermal heater that is at a temperature of 400° C of 970.68 W with a thermal efficiency of 18%. While the heat that occurs at a temperature of 100ºC is 489.25 W and thermal efficiency is 9%, at a temperature of 200ºC is 806.28 W and thermal efficiency is 15% and at a temperature of 300ºC is 864.98 W and thermal efficiency is 16%.Keywords: Temperature, diess, squeeze casting performance.
Pengaruh laju aliran biogas dan waktu penyalaan Terhadap kinerja motor bakar menggunakan sistem dual fuel pertamax-biogas Mafruddin, Mafruddin; Irawan, Dwi; Pratama, Edwin Dian; Pratama, Renno yoga
TURBO [Tulisan Riset Berbasis Online] Vol 10, No 2 (2021): Jurnal TURBO
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/trb.v10i2.1770

Abstract

Fuels such as oil, coal and gas are non-renewable energy sources. For this reason, renewable energy sources are needed to replace these non-renewable energy sources. The use of biogas as a renewable energy source for gasoline motor fuel can be done using a dual fuel system (pertamax-biogas). Combustion on a gasoline engine with a dual fuel system will affect the resulting performance. The combustion process in the combustion engine is influenced by several factors including the biogas flow rate and ignition time. The purpose of this study was to determine the effect of biogas flow rate and ignition timing on the performance of a motorcycle engine with a dual fuel system. The method used in this study is an experimental study by testing the performance of a motorcycle engine using a dual fuel system with variations in the flow rate of biogas fuel 1 lpm, 2 lpm and 3 lpm and variations in ignition time of 11°, 13° and 15°. before TDC. From the results of the study it can be concluded that the biogas flow rate and ignition timing affect the performance of the motor. The highest power was obtained by varying the biogas flow rate of 2 lpm and ignition time of 15° before TDC, while the best specific fuel consumption was obtained at variation of the biogas flow rate of 3 lpm and ignition time of 15° before TDC.
Pengaruh Jenis Biomassa Terhadap Karaktristik Pembakaran dan Hasil Bioarang Asap Cair dari Proses Pirolisis Kemas Ridhuan; Dwi Irawan
JURNAL MECHANICAL Vol 10, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/mech.v10.i1.201902

Abstract

Biomass merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang banyak kita jumpai disekitar kita, dengan berbagai jenis. Biomassa dapat dikonversi ke berbagai bentuk energi salah satunya yaitu pembakaran pirolisis. Pirolisis merupakan suatu dekomposisi kimia bahan organik (biomassa) melalui proses pemanasan pada suhu tinggi yang terjadi tanpa atau sedikit oksigen. Hasil proses pirolisis berupa produk bio-arang dan asap cair. Setiap biomassa memiliki karaktristik dan komposisi bebeda-beda, sehingga jika dibakar tentunya akan menghasilkan suhu dan produk pirolisis yang berbeda pula. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh jenis biomassa terhadap karaktristik pembakaran, nilai kalor dan jumlah bio-arang serta asap cair yang dihasilkan. Metode penelitian ini yaitu dengan menggunakan limbah biomassa cangkang karet, kulit kelapa muda dan sekan padi. Biomassa dibakar dengan proses prolisis slow di dalam sebuah reaktor. Pembakaran pada ruang bakar reaktor dari tabung pirolisis yang berisi biomassa dengan mengukur suhu, waktu, jumlah biomassa, bio-arang dan asap cair serta nilai kalor pada bio-arang tersebut yang di lakukan di laboratorium Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Metro, dan  Laboratorium Polinela. Dari hasil penelitian nilai kalor biomassa cangkang karet sebesar 6661,549 cal/gr, dengan lama pembakaran 270 menit, hasil padatan di dalam tabung pirolisis sebesar 47,6 %,  untuk biomassa kulit kelapa muda di dapat nila kalor 5388,561 cal/gr, dengan lama pembakaran 225 menit hasil padatan di  tabung pirolisis   sebesar 33,3 % , dan biomassa sekam padi di dapat nilai kalor 3626,482 cal/gr dengan lama waktu pembakaran 190 menit hasil padatan di tabung pirolisis sebesar 40,0 %.
PENGARUH JENIS BIOMASSA PADA PEMBAKARAN PIROLISIS TERHADAP KARAKTERISTIK DAN EFISIENSIBIOARANG - ASAP CAIR YANG DIHASILKAN Kemas Ridhuan; Dwi Irawan; Yulita Zanaria; Fendi Firmansyah
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 20, No 1 (2019)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/mesin.v20i1.7976

Abstract

Pirolisis merupakan proses pembakaran dengan menggunakan sedikit atau tidak ada udara. Produk yang dihasilkan dalam pembakaran pirolisis yaitu arang dan asap cair. Untuk mendapatkan hasil produk yang baik sangat dipengaruhi oleh suhu, waktu dan biomassa.Berbagai jenis biomassa yang sudah diteliti namun masih cukup banyak berbagai jenis biomassa yang memang belum dan perlu diteliti lebih lanjut. Beberapa karaktristik biomassa yaitu keras, porositas, besar butir danmassa jenis. Faktor ini yang dapat mempengaruhi proses pembakaran dan akhirnya hasil produk pirolisis yang didapat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jenis biomassa pada pembakaran pirolisis terhadap karakteristik dan efisiensi dari hasil bio-arang dan asap cair yang di dapatkan dari masing-masing biomassa. Metode penelitian yang di lakukan yaitu memvariasikan bahan jenis biomassa pada pembakaran pirolisis dengan jenis kayu jengkol, kayu rengas dan kayu jati putih. Biomassa dibakar di dalam reaktor dengan pembakaran langsung dan asap cairnya didinginkan dikondensor. Didapat data nilai kalor, kadar abu, kadar air terbanyak, dan untuk asap cair didapat data asam asetat dan nilai pH, Hasil penelitian menujukan nilai kalor terbaik pada jenis kayu rengas yaitu sebesar 6673,82 cal/g, dan nilai kalor terendah adalah jenis kayu jati putih yaitu sebesar 5728,89 cal/g. Untuk kadar air tertinggi terdapat pada jenis kayu jati putih yaitu sebanyak 42,22 % dan untuk kadar air terendah yaitu jenis kayu jengkol yaitu sebesar 10,18 %. Untuk kadar abu tertinggi adalah jenis kayu jengkol yaitu sebesar 50,96 % dan kadar abu terendah adalah jenis kayu jati putih yaitu sebanyak 5,35 %.Efisiensi hasil arang tertinggi pada kayu jati putih yaitu 28% Jumlah asap cair yang dihasikan tertinggi kayu rengas yaitu 86 ml dan terendah kayu jati putih yaitu sebesar 34 ml.
Otomotif Kendaraan Tempur ANALISA RODA OMNI WHEELS PADA ANOA WHEEL RELEASE PORTABLE 6X6: Teknologi Masuradi Simbolon; Harnyoto Harnyoto; Dwi Irawan
Jurnal Otoranpur Vol. 3 No. Mei (2022): Jurnal Otoranpur
Publisher : Pustaka Poltekad

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54317/oto.v3iMei.234

Abstract

Perkembangan dunia otomotif memiliki unsur perkembangan teknologi saat ini. Beberapa Omni wheels menggunakan platform segitiga dan juga persegi empat. Dimana dalam platform segitiga tersebut menggunakan tiga buah roda omni yang terpisah sejauh 120° dan pada platform persegi empat, roda omni menggunakan empat buah roda omni. Dalam penelitian ini, roda penggerak.roda omni wheels yang memiliki struktur kinematic holonomik. Mobile robot didefinisikan bergerak dalam kawasan 2D. Omni wheels yang dirancang hanya untuk pada medan rata, jadi bisa diasumsikan bergerak dalam Kawasan sumbu XY saja. Hasil dari penelitian ini dapat ditentuan nilai dari matriks hambatangeser diperoleh dari perhitungan vector kecepatan roda dengan memperhatikan jari-jari roda (r), kecepatan putaran roda, arah putaran roda, dan kecepatan sudut. Roda 1 berada pada 90° sumbu global dan roda lain (roda 2, roda 3 dan roda 4) masing-masing terpisah sebesar 90°. Alat ini dapat dikembangkan dengan metode yang lain agar dapat dimanfaatkan oleh pengguna serta dapat dikembangkan oleh penelitian selanjutnya.
Kajian Tekno-Ekonomi Produksi Reaktor Pirolisis dalam Menghasilkan Bioarang dan Asap Cair Kemas Ridhuan; Dwi Irawan; Yulita Zanaria
TURBO [Tulisan Riset Berbasis Online] Vol 8, No 2 (2019): Jurnal Turbo Desember 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.622 KB) | DOI: 10.24127/trb.v8i2.1079

Abstract

The techno-economy of pyrolysis products is very important because it is related to the profit and loss of production business. On the other hand, this product is very potential and good prospect, due to it can generate energy from wasted and problematic environmental waste. In addition, the equipment is very simple and very easy to make, maintain and operate, it does not require a large cost or capital. The research objective is to determine the economic value and BEP (Break Even Point) of pyrolysis combustion in producing liquid smoke and bio charcoal with biomass raw materials. Figure the characteristics of liquid smoke and bio-charcoal obtained such as heat value, pH, acid, specific gravity, viscosity, and color. The method used is initiated by testing the pyrolysis reactor, at this stage bio-charcoal products and liquid smoke are obtained, influenced by such as pyrolysis temperature, processing time and equipment. Followed by making bio charcoal briquette, this stage is mashed charcoal, making dough or packing, drying, then printing briquettes. And finally the process of re-liquidation of liquid smoke, by means of redestilation or continued heating so that it will produce liquid smoke grade 3, grade 2, and grade 1. The results obtained are known to have an economic cost of Rp. 244.720.000, and for equipment depreciation costs Rp. 144.839.000. For the cost of production per year, that is Rp. 100.925.000 and for the variable cost per kg, which is Rp. 4.888/kg. The initial capital required is Rp. 129.839.000. For the production cost of Rp. 7.476/kg. For the total price of sales is Rp. 100.939.306 and for BEP (Rp) which is Rp. 100.939.306 and BEP (kg) which is Rp. 13.495/kg. Keywords: BEP, economy, pyrolysis, bio charcoal, liquid smoke.