Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

CHARACTERIZATION OF BAMBOO TUTUL CHARCOAL PARTICLE PRODUCED BY HIGH ENERGY BALL MILLING SHAKER TYPE Supriyono, S; Susilo, B
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 20, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The objective of this study is to characterize bamboo tutulcharcoal particles produced by High Energy Ball Milling (HBEM)shaker type.The HEBM process was conducted in the stainless steel vialsfor 2 million cycles at 900 motor RPM. The ball milling diameter was 1/4 inch made from steel.Therefore, perhaps the final particle sizewill be determined byempty space of the vial for the movement of the balls. In this study, the empty space is varied for 1/2, 1/3, 1/4, and 1/5 of vial volume. Particle Size Analyzer (PSA) is used to have the particle sizes and SEM-EDX is used to have surface morphology of the particle. The average final particle sizes are 547.8 nm, 522.9 nm, 422.7 nm, and 739.4 nm for 1/2, 1/3, 1/4, and 1/5 empty space of vial respectively. The surface morphologies of the particles are determined by fracture mechanism as they can be seen on the SEM results. Based on the results, it can be said that there is no correlation between the particle size and the empty space of the vial. As long as there is space for movement of the milling balls, the collision occurs and the reduction of the particle also happens.
CHARACTERIZATION OF BAMBOO TUTUL CHARCOAL PARTICLE PRODUCED BY HIGH ENERGY BALL MILLING SHAKER TYPE Supriyono, S; Susilo, B.
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 20, No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/mesin.v20i2.8534

Abstract

The objective of this study is to characterize bamboo tutul charcoal particles produced by High Energy Ball Milling (HBEM) shaker type. The HEBM process was conducted in the stainless steel vials for 2 million cycles at 900 motor RPM. The ball milling diameter was 1/4 inch made from steel. Therefore, perhaps the final particle size will be determined by empty space of the vial for the movement of the balls. In this study, the empty space is varied for 1/2, 1/3, 1/4, and 1/5 of vial volume. Particle Size Analyzer (PSA) is used to have the particle sizes and SEM-EDX is used to have surface morphology of the particle. The average final particle sizes are 547.8 nm, 522.9 nm, 422.7 nm, and 739.4 nm for 1/2, 1/3, 1/4, and 1/5 empty space of vial respectively. The surface morphologies of the particles are determined by fracture mechanism as they can be seen on the SEM results. Based on the results, it can be said that there is no correlation between the particle size and the empty space of the vial. As long as there is space for movement of the milling balls, the collision occurs and the reduction of the particle also happens.
KAJIAN PARTIKEL ARANG DAUN BAMBU TUTUL HASIL TUMBUKAN HIGH ENERGY BALL MILLING TIPE SHAKER MILL Saputro, Yoyo; Supriyono, S; Anggono, Agus Dwi
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 20, No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/mesin.v20i2.8530

Abstract

Arang daun bambu tutul sebagai kajian produk nanopartikel dan penghasil silica yang memiliki berbagai keunggulan dari segi sifat fisika dan kimia. Pada penelitian ini produksi nanopartikel menggunakan High Energy Milling (HEM) tipeshaker mill untuk memproduksi nanopartikel dari arang daun bambu tutul. Pada penelitian ini dilakukan uji PSA untuk menganalisa ukuran partikel, untuk menganalisa distribusi morfologi partikel dan komposisi kimia yang terkandung dalam material menggunakan uji SEM dan EDX. Siklus yang digunakan pada penelitian adalah 2 juta siklus dengan putaran motor listrik 1000 rpm, dan diameter bola baja 1/4 inchi. Tabung stainless steel berjumlah 4 dengan diameter tabung 2 inchi dan tinggi tabung 120 mm dengan perbandingan volume ruang kosong tabung yaitu 1:1, 1:2, 1:3, dan 1:4 dengan material. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh volume ruang kosong tabung dan rata ? rata diameter partikel, distribusi partikel, dan komposisi yang terkandung dalam partikel hasil tumbukan dengan alat shaker mill. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa volume ruang kosong tabung sangat berpengaruh pada mekanisme tumbukan. Dari uji PSA semakin besar volume ruang kosong tabung, semakin kecil ukuran partikel material yang dihasilkan. Hasil uji SEM dan EDX didapatkan unsur kimia karbon yang paling tinggi 68,47 % pada volume 1:1 ruang kosong tabung. Sehingga arang daun bambu tutul merupakan sumber potensi sebagai penghasil silica.
WORKSHOP PENINGKATAN KEMAMPUAN MERANCANG KEGIATAN LABORATORIUM BERORENTASI PADA PENDEKATAN SAINTIFIK BAGI GURU FISIKA SIDOARJO Admoko, Setyo; Supriyono, S
Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA) Vol 6, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpfa.v6n1.p34-42

Abstract

Kemampuan guru dalam merancang kegiatan laboratorium inkuiri masih rendah, sehingga mereka tidak melaksanakan kegiatan itu dalam pembelajaran Fisika. Kegiatan workshop pelatihan ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan merancang dan melaksanakan kegiatan laboratorium Fisika berbasis inkuiri bagi Guru Fisika MGMP Sidoarjo. Kegiatan ini dilakukan dengan melatihkan tujuh aspek yang diduga dapat mendukung pengembangan kemampuan merancang kegiatan laboratorium tersebut, yaitu (1) menentukan tujuan kegiatan laboratorium; (2) menentukan jenis percobaan yang sesuai dengan tujuan; (3) menentukan alat dan bahan laboratorium sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan; (4) menentukan rangkaian percobaan dan menggambarkan diagramnya;(5) merencanakan sendiri prosedur percobaan dan melaksanakannya; (6) menyusun lembar kerja siswa berbasis inkuiri; dan (7) merancang evaluasi kegiatan laboratorium. Aspek-aspek kemampuan tersebut dikembangkan melalui tiga tahap pelatihan, yaitu penyelenggaraan contoh (atau pemodelan) kegiatan laboratorium Fisika berbasis inkuiri, perancangan kegiatan laboratorium inkuiri, dan implementasi hasil rancangan dalam simulasi pembelajaran. Keberhasilan pengembangan kemampuan tersebut dievaluasi menggunakan Lembar Kerja Pelatihan dan Angket Respon peserta pelatihan terhadap pelaksanaan pelatihan. Hasil kemampuan merancang kegiatan laboratorium bagi guru-guru Fisika MGMP Sidoarjo mendapatkan nilai rerata skor 3,49 yang masuk dalam kategori sangat baik. Respon guru-guru yang memberi tanggapan positif terhadap kegiatan pelatihan merancang kegiatan laboratorium sebanyak 91 %., hal ini mennunjukkan bahwa kegiatan pelatihan  yang dilaksakan sesuai keinginan dan kebutuhan guru fisika peserta pelatihan.
Teman sebaya dan resiliensi korban perundungan siswa SMA di Bandung Nabila, Listiana Salsa; Malihah, Elly; Supriyono, S
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol. 13 No. 1 (2024): Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi
Publisher : Departemen Pendidikan Sosiologi FISHIPOL UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/dimensia.v13i1.68245

Abstract

Perundungan merupapakan isu yang signifikan di kalangan remaja dan memiliki dampak sangat serius di berbagai aspek kehidupan. Bertahan dan bangkit dari tekanan masalah, individu memerlukan resiliensi sebagai kekuatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk menyelidiki tingkat pemahaman resiliensi siswa SMA korban perundungan. Penelitian ini dilakukan kepada 389 siswa SMA di Kota Bandung. Teknik pengolahan data dilakukan dengan menggunakan analisis data statistik deskriptif. Kesimpulannya, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa teman sebaya memiliki pengaruh sebesar 37.8% terhadap tingkat pemahaman resiliensi remaja. Berdasarkan pada aspek pembentuk resiliensi dalam diri individu, aspek "I Am" memiliki tingkat pemahaman yang tinggi. Hasil yang tinggi juga dipengaruhi oleh dukungan sosial yang diterima, salah satunya dari teman sebaya. Dengan demikian, dapat tergambarkan bahwa remaja yang pernah mengalami perundungan mampu bangkit dan menghadapi tantangan hidup dengan tingkat resiliensi yang tinggi.Bullying is a significant issue among teenagers and has a very serious impact on various aspects of life. To survive and rise from the pressure of problems, individuals need resilience as a strength. This research uses a quantitative approach to investigate the level of understanding of resilience in high school students who are victims of bullying. This research was conducted on 389 high school students in Bandung City. Data processing techniques are carried out using descriptive statistical data analysis. In conclusion, the results of this study show that peers have an influence of 37.8% on the level of understanding of adolescent resilience. Based on the aspects that form resilience in individuals, the "I Am" aspect has a high level of understanding. High results are also influenced by the social support received, one of which is from peers. Thus, it can be illustrated that teenagers who have experienced bullying are able to rise up and face life's challenges with a high level of resilience.
Analisa Sistem Turbocharger Motor Grader XCMG GR 135 Prasetyo, Ferry; Supriyono, S; Sulistyanto, Amin
Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri 2024: Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Turbocharger adalah sebuah kompresor sentrifugal yang mendapat daya dari turbin yang sumber tenaganya berasal dari asap gas buang engine. Biasanya digunakan dalam pembakaran mesin untuk meningkatkan tenaga dan efisiensi mesin dengan meningkatkan tekanan udara yang memasuki mesin. Keuntungan dari turbocharger adalah memberi udara yang lebih sehingga menghasilkan peningkatan yang lumayan banyak dalam power atau tenaga mesin. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa Sistem Turbocharger, pengaruh nilai end play yang besar, dan mengidentifikasi terjadinya trouble sebelum masa waranty pada unit Motor Grader GR 135. Prosedur pemeriksaan pada turbocharger yaitu pemeriksaan secara visual pada turbocharger sistem, dust indikator, dan engine. Selain itu, juga dilakukan pengukuran nilai end play pada turbin shaft untuk mengetahui standart besar nilai end play pada turbocharger yang mengalami trouble, dan pengukuran tekanan oli lubrication untuk mengetahui besar tekanan oli yang masuk ke sistem pelumasan turbocharger. Hasil dari analisa menunjukkan bahwa penyebab trouble pada turbocharger adalah tersumbatnya saluran oli pada sistem lubrication karena banyak kotoran yang masuk pada sistem pelumasan dan operator sering mengabaikan prosedur yang ada dalam unit.
Analisis Komposit dengan Penguat Serat Enceng Gondok 40% dan Serbuk Kayu Sengon 60% pada Fraksi Volume 40%, 50%, 60% Bermatrik Resin Polyester untuk Panel Akuistik Nugroho, Tri Martanto Adi; Wijianto, W; Supriyono, S
Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri 2024: Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian komposit dengan penguat serat enceng gondok dan serbuk kayu sengon ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan tarik, bending, serap bunyi dan mendeskripsikan foto makro hasil dari pengujian tarik dan bending fraksi volume 40%, 50%, 60%. Proses awal pengambilan batang enceng gondok dilanjutkan dengan menjemur dibawah sinar matahari selama kurang lebih 10 hari sampai benar-benar kering, selanjutnya penyerutan batang enceng gondok dengan menggunakan sikat kawat sampai terpisah serat dan kulit enceng gondok. Pembuatan spesimen dengan metode Hand Lay-up, dengan perbandingan 40% serat enceng gondok dan 60% serbuk kayu sengon menggunakan resin polyester seri BQTN 157. Adapun proses pengujian yaitu pengujian tarik menggunakan standart ASTM D638-02 dan pengujian bending menggunakan standart ASTM D790-02 dan serapan bunyi dengan menggunakan standar uji ANSI S1-13 dengan fraksi volume 40%, 50%, 60% Hasil pada pengujian tarik komposit dengan fraksi volume 40%, 50%, 60%, keku atan tarik rata-rata maksimum pada komposit fraksi volume 60% yaitu sebesar 15,883 N/mm2dan kekuatan tarik rata-rata terkecil pada fraksi volume 40% yaitu sebesar 9,736 N/mm2. Pengujian bending komposit dengan fraksi volume 40%, 50%, 60%, kekuatan bending rata rata maksimum pada komposit fraksi volume 60% yaitu sebesar 31,438 Mpa dan kekuatan bending rata-rata terkecil pada fraksi volume 40% yaitu sebesar 22,774 Mpa dan Hasil pengujian serap bunyi komposit serat enceng gondok, daya serap tertinggi pada fraksi volume 60% sebesar 10,03 dB, dan daya serap terkecil pada fraksi volume 50%. Pada foto makro pengujian tarik dan bending struktur patahan spesimen komposit bergelombang dan tidak beraturan.Pada fraksi volume 40%, 50%, 60% terjadi proses pembesaran void dan pull-out fiber sangat mendominasi.
Pengaruh Komposisi Kompon Ban dengan Batikan Zig-Zag terhadap Koefisien Gesek Ban pada Lintasan Aspal Basah dan Kering Rahmanto, Ary Dwi; Purboputro, Pramuko Ilmu; Supriyono, S
Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri 2024: Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan manusia akan mobilitas yang cepat aman dan nyaman saat ini sangatlah penting. Dizaman yang sudah modern seperti ini manusia dituntut lebih kreatif agar bisa menyesuaikan zaman. Kebutuhan dalam hal transportasi saat ini menjadi suatu keharusan bagi manusia. Penggunaan kendaraan bermotor seperti sepeda motor, mobil serta bus ini sudah tidak asing lagi di kalangan masyarakat. Karena dalam keseharianya manusia pasti menggunakan alat transportasi seperti ini. Salah satu komponen pendukung alat transportasi diatas adalah ban. Ban merupakan bagian yang penting dalam kendaraan seperti di atas. Faktor keamanan dan kenyamanan sangat ditentukan oleh komposisi yang ada daam ban tersebut. Tujuan penelitian disini adalah untuk mengetahui komposisi kompon yang baik dalam pembuatan ban, serta mengeahui kuat tarik dan kekerasan pada ban tersebut Bahan yang digunakan dalam pembuatan kompon adalah karet alam RSS dan karet sintetis SBR dicampur dengan bahan kimia black carbon, white oil, Zno, strearic acid, prafin wax, MBTS, resin cumaron dan sulfur, dicampur menggunakan alat rolling mixing hingga membentuk lembaran. Dilakukan pengujian rheometer untuk mengetahui nilai kematangan setelah itu divulkanisasi dengan mold batikan zig-zag pada mesin vulkanizing press. Pengujian kekerasan menggunakan alat uji shore hardness tester dengan standar SNI dengan hasil kompon pasaran 60, kompon 1,2,3 masing-masing 68,33, 69, 74. Pengujian tarik menggunakan alat uji rubber testing equipment dengan standar SNI dengan hasil kompon pasaran 205,163, kompon 1,2,3 masing-masing 178,64, 141,007, 111,737. Pengujian koefisien gesek dengan menggunakan alat uji kampas rem yang telah direkayasa untuk pengujian grip ban dengan hasil kompon pasaran 0,773, kompon 1,2,3 masing-masing 0,756, 0,751, 0,725 pada kondisi kering dan kompon pasaran 0,727, kompon 1,2,3 masing-masing 0,702, 0,693, 0,685 dalam kondisi basah.
Produksi Nanopartikel Arang Bambu Wulung menggunakan High Energy Milling Model Shaker Mill Joharwan, Johanes Wawan; Supriyono, S; Ngafwan, N
Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri 2024: Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Arang bambu wulung sebagai karbon nanopartikel memiliki berbagai keunggulan dari segi sifat fisika dan kimia. Pada penelitian ini, nanopartikel arang bambu wulung diproduksi dengan menggunakan High Energy Milling (HEM) model shaker mill. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara siklus, bola baja, dan rata-rata diameter partikel yang dihasilkan serta mengetahui distribusi diameter partikel dan komposisi kimia. Karakterisasi nanopartikel dengan PSA untuk menganalisa diameter partikel, sedangkan SEM dan EDX untuk menganalisa distribusi diameter partikel dan komposisi kimia yang terkandung dalam material hasil tumbukan. Siklus yang digunakan adalah 2 juta, 3 juta, dan 4 juta, dengan panjang langkah 54 mm dan putaran 233 rpm. Diameter bola baja yang digunakan adalah 1/8 inchi, 5/32 inchi, 3/16 inchi, dan 1/4 inchi. Tabung terbuat dari silinder stainless steel dengan diameter 2 inchi dan panjang 120 mm. Tabung diisi dengan perbandingan volume 1:3 dimana 1/3 arang bambu wulung, 1/3 bola baja dan 1/3 ruang kosong. Hasil produksi menunjukkan bahwa semakin lama siklus, rata-rata diameter partikel akan menurun hingga mencapai 273,8 nm pada bola baja diameter 1/4 inchi. Distribusi diameter partikel pada 4 juta siklus menunjukkan bahwa diameter partikel tidak homogen pada bola baja diameter 1/4 inchi, 1/8 inchi, 5/32 inchi, dan 3/16 inchi. Komposisi kimia pada 4 juta siklus menunjukkan bahwa pada bola baja diameter 1/4 inchi menghasilkan unsur karbon yang paling banyak sebesar 93,03%. Unsur kimia yang paling dominan adalah karbon, sehingga arang bambu wulung merupakan sumber potensial untuk menghasilkan karbon nanopartikel.
Sifat Fisis dan Mekanis Baja Karbon Rendah dengan Perlakuan Carburizing Arang Bambu Karim, Muhammad Rizqi; Supriyono, S
Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri 2024: Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pack carburizing merupakan metode karburisasi yang paling sederhana, yaitu menggunakan serbuk arang sebagai penambahan unsur Karbon. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan sifat-sifat dari baja, baik sifat fisis maupun sifat mekanis setelah mengalami proses pack carburizing dengan bahan karbon arang bambu. Pemilihan bahan dilakukan dengan cara menguji baja lunak (mild steel) < 0,3 % C, sebagai raw material dengan alat Optical Emission Spectrometer. Specimen bersama campuran arang bambu dan NaCO3 dimasukkan dalam gerabah, kemudian dipanaskan dalam dapur pemanas (furnace) pada temperatur 980ºC dengan waktu penahan selama 2 jam. Specimen hasil pack carburizing diuji kekerasannya dengan metode micro Vickers menggunakan alat Micro Hardness Tester, sebanyak 9 titik. Untuk pengamatan struktur mikro digunakan alat Inverted Metallurgical Microscope. Hasil pengujian komposisi kimia unsur yang paling banyak setelah besi (Fe= 98,83%) adalah mangan (Mn= 0,264%), unsur mangan (Mn) kurang dari 8,0%, sehingga raw material ini termasuk dalam baja paduan rendah. Hasil pengamatan struktur mikro raw material lebih banyak kristal ferrit dibandingkan kristal perlit. Sedangkan struktur mikro pack carburizing 2 jam dengan menggunakan media arang bambu lebih banyak kristal perlit dibandingkan ferrit. Hal ini menunjukan bahwa benda kerja baja mengalami peningkatan nilai kekerasan setelah mengalami proses carburizing. Hasil pengujian kekerasan pada raw materials memiliki nilai kekerasan Vickers rata-rata sebesar 183.817 VHN. Sedangkan kekerasan rata-rata benda setelah mengalami proses carburizing dengan media arang bambu sebesar 219.085 VHN. Jadi benda kerja setelah di carburizing mengalami peningkatan kekerasan sebesar 19,18%.