cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
Arjuna Subject : -
Articles 203 Documents
Produksi Buah Tengkawang Pada Beberapa Topografi dan Dimensi Pohon Supartini Supartini; Muhammad Fajri
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 8, No 2 (2014): Jurnal Penelitian Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2014.8.2.109-116

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui produksi buah Tengkawang pada beberapa topografi dan dimensi pohon. Lokasipenelitian di Dusun Sanke, Kecamatan Nanga Taman, Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat. Sampel buah yang diteliti diambil dari Shorea macrophylla dan S. stenoptera sebanyak 15 pohon dengan 5 ulangan. Data dianalisis dan diklasifikasikan berdasarkan topografi (lembah, lereng dan bukit) dan dimensi pohon (diameter, tinggi dan lebar tajuk). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rataan produksi buah Tengkawang di lembah (438 kg/pohon) berbeda nyata dibandingkan di lereng (231 kg/pohon) dan bukit (248 kg/pohon). Produksi buah tertinggi berdasarkan kelas diameter, tinggi total dan lebar tajuk masing-masing terdapat pada kelas diameter 91 – 100 cm (463 kg/pohon), kelas tinggi 41 –50 m (399 kg/pohon) dan kelas lebar tajuk 30 – 39 m (343 kg/pohon). Produksi buah Tengkawang semakin rendah pada areal yang memiliki topografi dengan kelerengan yang lebih besar. Produksi buah Tengkawang semakin tinggi dengan bertambahnya diameter dan lebar tajuk pohon. Di lain pihak, produksi buah Tengkawang semakin rendah dengan bertambahnya tinggi pohon.
PERTUMBUHAM TANAMAN Shorea leprosula Miq. DI PT INHUTANI I LONG NAH, KALIMANTAN TIMUR. Ayi Suyana; Abdurachman Abdurachman
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 2, No 1 (2008): Jurnal Penelitian Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2008.2.1.25-36

Abstract

Meranti tembaga (Shorea leprosula Miq) adalah satu dari beberapa species dipterokarpa yang saat ini sedang dikembangkan dalam skala industri.  Ada dua cara pengadaan bibit yang umum digunakan untuk membangun hutan tanaman dipterokarpa yaitu stek pucuk dan cabutan.  Penelitian ini menguji pertumbuhan meranti tembaga  dari dua cara tersebut.  Dua belas plot berukuran 50m x 50m dibuat di areal PT Inhutani I, Long Nah, Kalimantan Timur.  Parameter yang diukur adalah diameter batang dan tinggi.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman dari stek pucuk dan cabutan tidak menunjukkan perbedaan yang nyata di lapangan.
EFEKTIFITAS PENYARADAN DALAM PENERAPAN REDUCED IMPACT LOGGING PADA TEGAKAN DIPTEROKARPA DI HPH GUNUNG MERANTI, KALIMANTAN TENGAH Wahyudi Wahyudi; Sudin Panjaitan
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 2, No 1 (2008): Jurnal Penelitian Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2008.2.1.83-92

Abstract

Pengelolaan hutan alam secara lestari memerlukan sistem pembalakan yang mengkombinasikan efektifitas tinggi dan dampak ekologi yang rendah khususnya terhadap tegakan tinggal. Sistem pembalakan yang didisain untuk memenuhi persyaratan tersebut adalah Reduced Impact Logging (RIL). Penyaradan merupakan bagian dari kegiatan pembalakan yang paling berpotensi menimbulkan kerusakan tegakan tinggal, tetapi juga berpengaruh terhadap efisiensi finansial dari sistem secara keseluruhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas dari penyaradan RIL pada pembalakan hutan dipterokarpa. Dengan menggunakan empat ulangan di areal PT Gunung Meranti Kalimantan Tengah, penelitian ini menunjukkan bahwa penyaradan RIL lebih efisien daripada penyaradan secara konvensional. Parameter yang diukur meliputi produktifitas (daya jelahah, volume kayu yang disarad) dan biaya (waktu dan volume BBM yang dipakai).
MODEL PENDUGAAN VOLUME POHON DIPTEROCARPUS CONFERTUS V. SLOOTEN DI WAHAU KUTAI TIMUR, KALIMANTAN TIMUR Abdurachman Abdurachman
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 7, No 1 (2013): Jurnal Penelitian Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2013.7.1.29-34

Abstract

Beberapa persamaan sederhana dianalisis dari pohon Dipterocarpus confertus yang datanya diambil di PT Gunung Gajah Abadi Wahau Kutai Timur,  Kalimantan Timur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membangun persamaan yang akurat yang dapat dipakai untuk penaksiran volume pohon pada daerah penelitian.Model persamaan yang dibuat hanya berdasarkan satu peubah saja yaitu diameter. Analisis model dengan satu peubah ini dilanjutkan setelah dilakukan pengujian hubungan diameter dan tinggi bebas cabang. Pemilihan  model terbaik berdasarkan nilai -nilai, koefisien determinasi (R2), galat baku (Se), simpangan agregatif (SA) dan simpangan rataan (SR). Hasil analisis menunjukkan ada hubungan yang erat antara diameter dan tinggi bebass cabang dengan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0.85. Adapun persamaan terpilih yang diusulkan untuk pembuatan tabel volume pohon adalah V =  0.2758 - 0.0286 d + 0.0014d2.
KONDISI TEGAKAN MERANTI MERAH (Shorea Parvifolia Dyer) UMUR 13 TAHUN PADA HUTAN BEKAS TERBAKAR DI SAMBOJA, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA, KALIMANTAN TIMUR Ayi Suyana; Abdurachman Abdurachman
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 3, No 1 (2009): Jurnal Penelitian Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2009.3.1.33-42

Abstract

Kegiatan merehabilitasi hutan bekas terbakar baik ringan, sedang maupun berat pada suatu tempat perlu dilakukan dengan melakukan usaha penanaman dengan berbagai jenis tanaman terutama jenis asli setempat. Penelitian ini dilaksanakan pada areal hutan bekas terbakar berat. Tujuan dari penelitian ini adalab untuk mengetahui kondisi tegakan meranti merah (Shorea parvifolia Dyer) yang ditanam pada areal bekas terbakar berat pada umur 13 tahun. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa struktur tegakan memiliki bentuk genta atau kurva normal. Nilai rataan riap pertahun sebesar 1,22 cm untuk diameter dan 1,24 m untuk tinggi. Pohon dapat dikatakan cukup ramping dengan rataan nisbah tinggi dengan diameter sebesar 107,96.
BIAYA INVESTASI LANGSUNG PENGELOLAAN HUTAN DENGAN SISTEM SILVIKULTUR TEBANG PILIH TANAM JALUR (TPTJ) OLEH PT INTRACAWOOD MANUFACTURING DI KALIMANTAN TIMUR Catur Budi Wiati; Karmilasanti Karmilasanti
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 7, No 2 (2013): Jurnal Penelitian Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2013.7.2.75-84

Abstract

Pelaksanaan sistem silvikultur Tebang Pilih Tanam Jalur (TPTJ) diharapkan dapat menjawab permasalahan menurunnya produktivitas hutan di Indonesia. Di sisi lain, besarnya biaya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan system silvikultur ini membutuhkan komitmen yang tinggi dari perusahaan, mengingat belum adanya kepastian besarnya keuntungan perusahaan jika melaksanakan TPTJ. Oleh karena itu, penelitian yang bertujuan untuk memberikan informasi tentang biaya investasi langsung yang dilakukan PT Intracawood Manufacturing (PT IWM)  dalam pengelolaan hutan dengan sistem Silvikultur Tebang Pilih Tanam Jalur (TPTJ) menjadi penting dilakukan. Penelitian yang dilaksanakan oleh penulis sekitar bulan Juni - Juli 2012 di PT IWM menunjukkan bahwa biaya investasi langsung dalam kegiatan TPTJ di PT IWM pada RKT 2011, tidak termasuk biaya tenaga kerja karyawan perusahaan yang melakukan pengawasan kegiatan ini, mencapai Rp 6.591.270 per Ha.
VARIASI STRUKTUR ANATOMI BERDASARKAN TINGKAT KETINGGIAN DAN ARAH RADIAL DARI KAYU MERANTI MERAH (Shorea parvistipulata) Supartini Supartini; Agus Kholik
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 4, No 1 (2010): Jurnal Penelitian Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2010.4.1.35-48

Abstract

Kelengkapan data dari Shorea parvistipulata akan membuka peluang yang lebih baik bagi prospek pemanfaatan kayu ini Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi sifat anatomi kayu S. parvistipulata. Kayu ini diambil dari areal HPH PT. Balikpapan Forest Industri di Kalimantan Timur. Penelitian ini menggunakan analisis random acak dengan dua faktor yaitu arah aksial dan radial pada batang. Pengukuran struktur anatomi kayu menggunakan standar international Assosiation 0f Wood Anatomist (IAWA), yang melipuli pori (diameter, tinggi, jumlah), jari-jari (tinggi, lebar, jumlah), persentase (pori, jari-jari, parenkim aksial, serat) dan dimensi serat (diameter serat, diameter lumen, tebal dinding serat). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pori kayu soliter pola tata baur dengan tylosis dalam jumlah sedikit. Jari-jari heterogen, sel parenkim aksial bertipe paratrakeal sepihak dan pita tangensial panjang. Panjang serat termasuk sedang, diameter serat besar, diameter lumen sangat besar dan tebal dinding serat tergolong sangat tipis. Lagipula, faktor aksial dan arah radial batang menunjukkan hasil yang signifikan terhadap sifat anatomi kayu S parvistipulata. Kualitas serat pada tingkat ketinggian dan arah radial batang adalah seragam, termasuk kelas kualita II. Kayu dengan kelas kualita serat ini bila digunakan untuk bahan baku kertas menghasiLkan lembaran kertas yang halus dan kekuatan tarik sedang.
KAJIAN ATURAN ADAT PEMANFAATAN TANE' OLEN OLEH MASYARAKAT LOKAL DI DESA SETULANG KABUPATEN MALINAU, KALIMANTAN TIMUR Catur Budi Wiati
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 7, No 2 (2013): Jurnal Penelitian Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2013.7.2.123-130

Abstract

Keberadaan Tane Olen yang masih dipelihara dan dikelola secara bijaksana menunjukkan bahwa  masyarakat Desa Setulang memiliki suatu aturan adat dalam pemanfaatannya. Keberadaan aturan adat dalam pemanfaatan sumberdaya hutan mencerminkan pentingnya keberadaan sumberdaya hutan bagi masyarakat lokal. Penelitian yang dilakukan antara April – Mei 2012 di Desa Setulang, Kabupaten Malinau, Kalimantan Timur ini bertujuan untuk menginformasikan hasil identifikasi hukum adat dalam pemanfaatan Tane’ Olen oleh masyarakat Desa Setulang. Hasilnya menunjukkan bahwa aturan adat pemanfaatan Tane’ Olen yang dimiliki masyarakat Desa Setulang sangat dipengaruhi oleh aturan adat leluhur mereka dari suku Dayak Kenyah Oma’ Longh saat masih di Long Sa’an, hulu Sungai Pujungan, Kabupaten Malinau. Aturan adat tersebut berupa aturan pembatasan pemanfaatan Tane’ Olen agar seluruh masyarakat Desa Setulang dapat memperoleh manfaatnya secara adil dan berkelanjutan.
Studi Iklim Mikro dan Topografi Pada Habitat Parashorea malaanonan Merr Muhammad Fajri; Ngatiman Ngatiman
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2017.3.1.1-12

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi iklim mikro dan topografi pada habitat Parashorea malaanonan Merr di hutan alam. Metode penelitian sebagai berikut:1. Lokasi penelitian di KHDTK Labanan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur dan Tane Olen, Desa Setulang kabupaten Malinau, Kalimantan Utara. 2. Penentuan plot menggunakan metode Purposive Sampling di hutan tropis dataran rendah, dimana plot-plot tersebut dipilih setelah diketahui adanya jenis P. malaanonan Merr di lokasi tersebut. Plot penelitian berbentuk bujur sangkar dengan luas 1 hektar; 3. Pengambilan data berupa: a. Data iklim mikro, yaitu suhu, kelembaban udara, intensitas cahaya; b. Data topografi; 4. Analisis Data: a. Untuk data iklim mikro, data lapangan akan ditabulasi dan di analisis secara deskriptif; b. Untuk topografi, data kontur lapangan akan dianalisa dan dibuat peta topografinya dengan menggunakan software ArcGIS dan selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian :1. Untuk intensitas cahaya: a. Pada plot 1 KHDTK Labanan, intensitas cahaya pada pagi hari rata-rata 21,28% (425,3Lm), pada siang hari rata-rata 29,63% (592,3Lm) dan pada sore hari rata-rata 19,73% (394,3Lm); b. Pada plot 2 Tane olen, Desa Setulang, intensitas cahaya pada pagi hari rata-rata 20,04% (400,67Lm), pada siang rata-rata 23,46% (469Lm) dan pada sore hari rata-rata sekitar 12,52% (250,33Lm). 2. Untuk suhu dan kelembaban: a. Pada plot 1,KHDTK Labanan, pada pagi hari, suhu lingkungan rata-rata 23,8°C, pada siang hari rata-rata sekitar 26°C dan pada sore hari rata-rata 24,2°C. untuk kelembaban udara pada pagi rata-rata 84%, pada siang hari rata-rata sekitar 84,7% dan pada sore hari rata-rata sekitar 86,7%; b. Untuk suhu dan kelembaban pada plot 2 di Tane olen, Desa Setulang, Pada pagi hari suhu lingkungan rata-rata sekitar 24,5°C, pada siang hari rata-rata 25,67°C dan pada sore hari rata-rata 24,17°C. Untuk kelembaban udara pada pagi hari rata-rata 80%, pada siang hari rata-rata 80% dan pada sore hari rata-rata 85,33%. 3. Untuk topografi: a. Pada plot 1, KHDTK Labanan, mempunyai topografi antara 0 % s/d 110 %, dengan komposisi sebagai berikut kelerengan lahan kategori datar/flat (0-8 %) sekitar 2,69 %, kategori landai/lower slope (8-15 %) 9,42 %, kategori agak curam/mid slope (15-25 %) sekitar 2,76 %, kategori curam/steep (25-40 %) sekitar 40,91 % dan kategori sangat curam/upper steep (> 40 %) sekitar 23,22 %;b. Untuk topografi plot 2, Tane olen, Desa Setulang mempunyai dengan kelerengen lahan antara 0 s/d 50 %, dengan komposisi sebagai berikut kelerengan lahan kategori datar/flat (0-8 %) sekitar 19,27 %, kategori landai/lower slope (8-15 %) 28,78 %, kategori agak curam/mid slope (15-25 %) sekitar 25,54 %, kategori curam/steep (25-40 %) sekitar 19,33 % dan kategori sangat curam/upper steep (> 40 %) sekitar 7,07 %.
PERTUMBUHAN DAN MUTU FISIK BIBIT MERAWAN (Hopea odorata Roxb.) ASAL SISTEM KOFFCO DI POLIBAG DAN POTRAY Ahmad Junaedi
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 6, No 1 (2012): Jurnal Penelitian Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2012.6.1.41-50

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan mutu fisik bibit (Hopea odorata Roxb.) asal sistem KOFFCO pada polibag dan potray. Penelitian dilakukan melalui pengamatan parameter pertumbuhan dan penilaian mutu fisik bibit merawan asal KOFFCO sistem berumur enam bulan setelah sapih (6 BSS) yang ditumbuhkan pada polibag (volume 500 cm3) dan potray (potray kotak volume 400 cm3 dan potray bulat volume 350 cm3). Pengamatan dan penilaian tersebut dilakukan terhadap 10 sampel bibit pada tiap macam wadah yang dipilih secara sampling menggunakan teknik simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diameter tunas bibit di polibag (A) secara nyata (p<0,05) lebih baik dibandingkan bibit di potray kotak (B) dan bulat (C). Berdasarkan pertumbuhan biomassanya (berat kering total), laju pertumbuhan A lebih cepat 0,29 kali dibandingkan B dan C. Sementara itu nilai kualitas fisik bibit menunjukkan bahwa bibit A lebih baik dibandingkan bibit B dan C, walaupun secara statistik tidak berbeda nyata (p<0,05). Pada umur 6 BSS, bibit A sudah siap tanam karena mempunyai tinggi lebih dari 20 cm (21,59 cm), rasio pucuk akar ada pada kisaran 2-5 (2,1) dan indeks mutu bibit lebih dari 0,09 (0,46). 

Page 10 of 21 | Total Record : 203


Filter by Year

2007 2022


Filter By Issues
All Issue Vol 8, No 2 (2022): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 8, No 1 (2022): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 7, No 2 (2021): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 7, No 1 (2021): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 6, No 2 (2020): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 6, No 1 (2020): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 5, No 2 (2019): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 4, No 2 (2018): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 1, No 2 (2015): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 1, No 2 (2015): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 1, No 1 (2015): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 1, No 1 (2015): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 8, No 2 (2014): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 8, No 2 (2014): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 8, No 1 (2014): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 8, No 1 (2014): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 7, No 2 (2013): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 7, No 1 (2013): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 7, No 1 (2013): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 6, No 2 (2012): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 6, No 1 (2012): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 5, No 2 (2011): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 5, No 1 (2011): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 4, No 1 (2010): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 3, No 1 (2009): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 2, No 1 (2008): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 1, No 1 (2007): Jurnal Penelitian Dipterokarpa More Issue