cover
Contact Name
Aqil Luthfan
Contact Email
walisongo@walisongo.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
aqilluthfan@walisongo.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan
ISSN : 08527172     EISSN : 2461064X     DOI : -
Core Subject : Humanities, Social,
Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan is an international social religious research journal, focuses on social sciences, religious studies, and local wisdom. It is intended to communicate original research and current issues on the subject. The subject covers literary and field studies with various perspectives i.e. philosophy, culture, history, education, law, art, theology, sufism, ecology and much more.
Arjuna Subject : -
Articles 12 Documents
Search results for , issue " Vol 19, No 2 (2011): Pendidikan Islam" : 12 Documents clear
PENGARUH ORIENTASI PEMBELAJARAN MOTIVASI KERJA DAN KOMITMEN TERHADAP KINERJA MADRASAH SWASTA Hakim, Lukman
Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan Vol 19, No 2 (2011): Pendidikan Islam
Publisher : LP2M - Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/ws.19.2.162

Abstract

A combination of the research by Asatuan (2004) and Kiuk (2007), gave a model for empowerment to private institutions like madrasah to become qualified institutions that can take part in education development in order to educate people through learning orientation, motivation and commitment as well as to improve the performance of private madrasah. Applying the combination the two research scheme, this research aims to determine the influence of (1) orientation on performance of private madrasah, (2) motivation of working on performance of private madrasah, (3) commitment to the performance of the private madrasah. The results showed that (1) Learning orientation affect the performance of the private madrasah, (2) Motivation of working affected the performance of private madrasah, (3) Commitment affected to the performance of private madrasah.***Kombinasi penelitian yang dilakukan oleh Asatuan (2004) dan Kiuk (2007) memberikan model pemberdayaan bagi lembaga swasta seerti madrasah untuk menjadi lembaga yang bermutu yang dapat ikut ambil bagian dalam pembangunan pendidikan untuk tujuan mendidik masyarakat melalui orientasi pendidikan, motivasi, dan komitmen serta perbaikan kinerja madrasah. Dengan menggunakan kombinasi dua desain penelitian, penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh: (1) orientasi kinerja madrasah swasta; (2) motivasi kerja pada kinerja madrasah swasta; dan (3) komitmen terhadap kinerja madrasah swasta. Hasil dari penelitian ini menunjukkan: (1) Orientasi belajar mem­pengaruhi kinerja madrasah swasta; (2) Motivasi kerja mempengaruhi kinerja madrasah swasta; (3) Komitmen mempengaruhi kinerja madrasah swasta.
PERGULATAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI KAWASAN MINORITAS MUSLIM Wahib, Abdul
Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan Vol 19, No 2 (2011): Pendidikan Islam
Publisher : LP2M - Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/ws.19.2.169

Abstract

This study was conducted with a qualitative approach. Data obtained by in-depth interviews, observation and documentation. Data were analyzed by phenomenological qualitative analysis model. This study concluded: (1) about the life of the Muslim minority in the school before and after the bombing; With imitate the concept of immersion, the good relations established between the Hindu-Muslim, but the bombs are up to two times it has damaged the relationship patterns that have progress, (2) the internal problems of PAI Teachers: The teachers of Islamic religious education in Bali faced a different problem that encompasses many domains of life. In school /classroom, in social life and so on, (3) materials additional Islamic Education, also called local curriculum include: Instilling a sense of respect for people who embrace different beliefs.***Kajian ini merupakan kajian dengan pendekatan kualitatif. Data penelitian di­peroleh dengan wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Data dianalisis dengan analisis fenomenologi. Kesimpulan dari kajian ini adalah: (1) ter­kait dengan kehidupan minoritas muslim disekolah sebelum dan sesudah peristiwa peledakan bom:hubungan yang semula baik kemudian menjadi rusak; (2) problem internal guru-guru PAI: Guru-guru PAI di Bali menghadapi masalah yang rentangnya sangat beragam terkait dengan wilayah kehidupan: sekolah, ruang kelas, dan kehidupan sosial; (3) bahan dalam kurikulum lokal: perlu dimasukkannya materi tentang penghormatan terhadap penganut keyakinan yang berbeda.
PENDIDIKAN DAMAI (PEACE EDUCATION) BAGI ANAK-ANAK KORBAN KONFLIK Sukendar, Sukendar
Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan Vol 19, No 2 (2011): Pendidikan Islam
Publisher : LP2M - Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/ws.19.2.158

Abstract

The conflict is as natural of law (sunnatullah) that always there in the course of human life. So that conflicts do not lead to violence and social disaster, the conflicts need to be managed properly. Managing conflicts is not solely aimed at the cessation of conflict, or the signing of a peace agreement between the parties to the dispute. Over, conflict manage­ment must be followed by the management of post-conflict conditions. Among the efforts the condition of post-conflict is recovery of the affected populations, especially children who are the most vulnerable groups in a conflict. One remedy is to educate children affected by conflict through peace education. This needs to be done so that they are free from the trauma, did not carry a grudge in life, and capable of being a man who loves peace. This study will explore the efforts of peace education for children affected by conflict in the Latansa Islamic Boarding School, Cangkring, Karang­anyar, Demak.***Konflik merupakan sesuatu yang alami yang selalu ada dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu agar konflik tidak mengakibatkan kekerasan dan petaka sosial maka konflik perlu dikelola dengan tepat. Mengelola konflik tidak semata-mata ditujukan bagi penghentian konflik atau penandatanganan kesepakatan antara kelompok-kelompok yang bertikai. Lebih dari itu, manajemen konflik harus diikuti dengan manajemen post-konflik. Di antara berbagai upaya manajemen post-konflik adalah pemulihan terhadap orang-orang yang menjadi korban konflik, khususnya anak-anak yang memang rentan terhadap efek konflik. Salah satu penanganannya adalah melalui pendidikan agar mereka terbebas dari perasaan traumatik, tidak membawa kedukaan mereka, serta mampu menjadi orang yang mencintai perdamaian. Kajian ini akan melihat bagaimana upaya pendidikan damai yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Latansa Cangkring Karanganyar Demak.
PENDIDIKAN NONFORMAL DAN PENGURANGAN KEMISKINAN DI PEDESAAN Tohani, Entoh
Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan Vol 19, No 2 (2011): Pendidikan Islam
Publisher : LP2M - Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/ws.19.2.163

Abstract

Non-formal education through life skills education has shown a positive contribution to poverty reduction in rural development efforts, although still requiring efforts to life skills education development. The research was conducted in Kulonprogo, and the District of Gunungkidul, with research and development approach on life skills education programs are being implemented in two districts e.i KWK Rabbits Livestock in Gunungkidul and KWD Hair Dressers in Kulonprogo. The results showed that: life skills education needs assessment in the two target groups were performed using the idea of life skills 4-H shows are not much different conditions, and based on the needs of the development, 4-H life skills education model developed with a focus on experience-based learning. Development of validated models show the results (output) is positive. Therefore, in the context of poverty reduction in 4-H PKH models should be developed more structured and integrative and guarantee all the life skills that are the focus of life skills development efforts to overcome poverty.***Pendidikan non-formal melalui pendidikan ketrampilan telah menunjukkan kontribusi positif terhadap penurunan angka kemiskinan dalam pembangunan pedesaaan. Penelitian ini dilaksanakan di Kulonprogo dan Gunung Kidul dengan pendekatan penelitian dan pengembangan yang diimplementasikan di kelompok peternakan kelinci di Gunungkidul dan di kelompok perawatan rambut di Kulonprogo. Hasilnya menunjukkan bahwa: estimasi kebutuhan pendidikan ketrampilan di dua kelompok target yang dilaksanakan dengan menggunakan ide tentang life skill 4-H menunjukkan kondisi yang tidak jauh berbeda, model life skill 4-H dikembangkan dengan fokus pembelajaran berbasis pengalaman. Pengembangan model validasi memberikan hasil positif. Oleh karena itu dalam konteks penurunan angka kemiskinan dalam model PKH 4-H harus di­kembang­kan secara lebih terstruktur dan integratif serta menjamin semua pendidikan ketrampilan berorientasi pada penanganan kemiskinan.
STRATEGI PENINGKATAN MUTU PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM BERBASIS BALANCED SCORECARD Machasin, Machasin
Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan Vol 19, No 2 (2011): Pendidikan Islam
Publisher : LP2M - Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/ws.19.2.180

Abstract

This study is a policy research, which use STAIN in Central Java as objects of research, while faculty, students, employees, officers and graduates of the unit being analyzed. The analysis technique used is exploratory descriptive. To implement the balanced scorecard at STAIN would require accurately data and documents, it is to be aware of changes in key indicators that can be used as the basis of evidence the organization’s activities. In this study, the perspective which used is the perspective of stakeholders, administrative and financial management, and the teaching and learning process, work ethos, culture and good governance. The results of the five perspective are referred to the differences of implementation, but for administrative and financial management perspective STAIN, in Central Java, faced the same thing that is the not optimal care units so that are still limited contribution to STAIN revenue.***Kajian ini merupakan kajian kebijakan, yang menggunakan STAIN di Jawa Tengah sebagai obyek penelitian, dengan pejabat fakultas, mahasiswa, pegawai, dan lulusan yang menjadi obyek analisis. Teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif eksploratif, dengan perspektif stakeholder, pejabat administratif dan keuangan, proses belajar mengajar, etos kerja, budaya, dan dan good governance. Hasil dari lima perspektif ini menunjukkan adanya perbedaan implementasi, sementara dari perspektif pengelola administrasi dan keuangan menghadapi masalah yang sama yaitu tidak optimalnya unit-unit perawatan sehingga masih kecil kontribusinya bagi perolehan STAIN.
BUDAYA PESANTREN DAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA PONDOK PESANTREN SALAF Zuhriy, M. Syaifuddien
Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan Vol 19, No 2 (2011): Pendidikan Islam
Publisher : LP2M - Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/ws.19.2.159

Abstract

As part of the community, pesantren with typical of the main elements such as kiai, santri, mosque, cottage and classical instruction books (kitab kuning), has become its own subculture. Therefore, despite modernization and globalization invaded, pesantren can still maintain its existence. Further­more, many stakeholders indicated that the pesantren are educational institutions that can serve as a model of character education in Indonesia. How the strategies and patterns of character education by pesantren so as to create culture? What are these cultures? These are the two main questions are answered through qualitative research is in pesantren Langitan, Tuban and pesantren Ihyaul Ulum, Gilang.***Sebagai bagian dari komunitas, pesantren dengan unsur utama nya yaitu kiai, santri, masjid, pondok, dan kitab kuning telah menjadi sub-kultur tersendiri. Oleh karena itu, meskipun adanya modernisasi dan globalisasi, pesantren masih tetap bertahan. Selain itu, banyak stakeholder yang menyatakan bahwa pesantren adalah institusi pendidikan yang dapat berperan sebagai model pendidikan karakter di Indonesia. Dua pertanyaan yang akan dijawab dalam tulisan ini adalah bagaimana strategi dan pola pendidikan karakter yang diterapkan oleh pesantren untuk membentuk sub kultur dan bagaimana bentuk sub kultur tersebut. Kajian ini memfokuskan perhatiannya di PesantrenLangitan Tuban dan Pesantren Ihyaul Ulum Gilang dengan menggunakan penelitian kualitatif.
RINTISAN SEKOLAH BERSTANDAR INTERNASIONAL: ANTARA CITA DAN FAKTA Ma’arif, Syamsul
Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan Vol 19, No 2 (2011): Pendidikan Islam
Publisher : LP2M - Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/ws.19.2.164

Abstract

This paper is the result of research on junior school of RSBI 2 Semarang. By using qualitative descriptive research methods and approaches case can be concluded that no other RSBI founding purpose is only to get to quality education in Indonesia and are able to compete at international level. Moreover, the fact that Indonesia is part of the life of a globalized world, it is in harmony with the global demands should be considered in order to have an accredited educational international. Where the quality of our educational institution recognized internationally. Indonesia does not need education “embarrassed” let alone to be arrogant in the face of the criteria used at the international level. Although in practice RSBI, faces a number of problems both economic, psychological, cultural and governance management.***Artikel ini merupakan hasil penelitian di SMP RSBI 2 Semarang. Dengan meng­guna­kan pendekatan deskriptif kualitatif dapat disimpulkan bahwa tujuan pendirian RSBI tidak lain adalah hanya untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas di Indonesia dan mampu bersaing di tingkat internasional. Selain itu, fakta bahwa Indonesia adalah bagian dari kehidupan dunia yang mengglobal. Selaras dengan tuntutan global itu adalah harus dipertimbangkan dalam rangka untuk memiliki pendidikan yang terakreditasi secara internasional. Dimana kualitas lembaga pendidikan kita diakui secara internasional. Meskipun dalam prakteknya RSBI, menghadapi sejumlah masalah baik manajemen ekonomi, psikologis, budaya, dan pemerintahan.
PERGESERAN MITOLOGI PESANTREN DI ERA MODERN Junaidi, Arif
Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan Vol 19, No 2 (2011): Pendidikan Islam
Publisher : LP2M - Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/ws.19.2.181

Abstract

The main problem of this study is how to root, pattern and function of beliefs about karamah of the kiai pesantren Futuhiyyah Mranggen Demak and the extent of the shift of mythology that occurred at the school in line with the social changes in the modern era. This study is a field research. The paradigm used in this study is a qualitative paradigm, because the study intended to find meaning. The findings of this study is that the lives of the kiai in the pesantren Futuhiyyah also widely covered by the myths of “kiaiship”, it is a belief that the kiai has karamah.***Masalah utama dari kajian ini adalah mencari akar, pola, dan fungsi keyakinan mengenai karamah kiai pesantren Futuhiyah Mranggen Demak dan sejauh mana pergeseran mitologi yang terjadi di kalangan masyarakat sejalan dengan perubahan masyarakat di era modern ini. Kajian ini merupakan kajian lapangan. Paradigma yang digunakan adalah kualitatif karena kajian ini berupaya menemukan makna. Adapun penemuan dari kajian ini adalah bahwa kehidupan kiai di pesantren Futuhiyah Mranggen juga diliputi mitos kiai, dalam makna keyakinan bahwa kiai memiliki karamah.
PENDIDIKAN KARAKTER DI MADRASAH SALAFIYAH Sa’adah, Fihris
Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan Vol 19, No 2 (2011): Pendidikan Islam
Publisher : LP2M - Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/ws.19.2.160

Abstract

Theoretically, one of the dominant factors that influence the development of individual character are environmental factors which is a condition that allows the process of personal character development. Creating an conducive environment to the development of character Girikusumo Salaf Islamic School students is done by creating a tradition /habituation practical in everyday life in all their daily activities in relation to the quality of their religious or otherwise. Attempt the formation of character through this Salaf Islamic school in addition to the above character education, can also be done simultaneously through the educational value of the following steps. First, apply a “modeling” or “exemplary” or “uswah hasanah”. Second, efforts to explain or clarify to students constantly about the value of good and evil has been done in the Girikusumo Salaf Islamic School. Third, implement the SIS is based on character education.***Secara teoritik, salah satu faktor dominan yang mempengaruhi perkembangan karakter individu adalah faktor-faktor lingkungan yang merupakan kondisi yang memungkinkan proses perkembangan karakter pribadi. Menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan karakter di kalangan siswa Sekolah Islam Salaf Girikusumo dilakukan dengan cara menciptakan tradisi atau praktek pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari yang terkait dengan peningkatan kualitas keagamaan atau kehidupan mereka. Di samping upaya di atas, pembentukan karakter juga dilakukan dengan simultan melalui penanaman nilai dengan langkah-langkah sebagai berikut: pertama, menerapkan pencontohan atau uswah hasanah. Kedua menjelaskan tentang nilai yang baik dan buruk. Ketiga, mengimplementasikan SIS yang didasarkan pada pendidikan karakter.
NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM SURAT LUQMAN Mukodi, Mukodi
Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan Vol 19, No 2 (2011): Pendidikan Islam
Publisher : LP2M - Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/ws.19.2.166

Abstract

The result of this study —library research— showed that the values of Islamic education are contained in the Holy Qur’an surah Luqman verses 12-19. There are at least three basic education, namely aqidah education, syari’ah education and character education. Aqidah education, there are two things: (1) prohibition of associating partners with Allah. Luqman al-Hakim himself had to prioritize monotheism education (tauhid) to his children, (2) believe in the place of hereafter. Luqman ordered his children to believe the reward of all his deeds. Especially retaliation for our gratitude to Him for every blessing and our sense of respect for both parents. Syari’ah Education, there are two things, namely a command set up prayer and amar ma‘rūf nahy munkar. Character education, which is the command to ingratitude towards Allah SWT. For all the blessings and grace of God, we should be grateful to Him.***Artikel ini merupakan penelitian kepustakaan. Penelitian menunjukkan bahwa pendidikan Islam termuat dalam al-Qur’an Surat Lukman 12-19. Setidaknya ada tiga tingkatan yaitu pendidikan aqidah, pendidikan syari’ah, dan pendidik­an karakter. Pendidikan aqidah meliputi dua hal: (1) larangan mensekutukan Allah. Lukman Hakim memprioritaskan pendidikan tauhid kepada anak-anak; (2)mempercayai hari akhir. Lukman Hakim mengajarkan kepada anak-anaknya untuk mempercayai balasan atas perbuatan yang dilakukan di dunia. Pendidikan syariah meliputi dua hal, yaitu mendirikan sholat dan amar ma‘rūf nahy munkar. Pendidikan karakter meliputi perintah untuk bersyukur kepada Allah atas semua karunia-Nya.

Page 1 of 2 | Total Record : 12


Filter by Year

2011 2011


Filter By Issues
All Issue Vol. 33 No. 1 (2025) Vol. 32 No. 2 (2024) Vol. 32 No. 1 (2024) Vol. 31 No. 2 (2023) Vol 31, No 1 (2023) Vol 30, No 2 (2022) Vol 30, No 1 (2022) Vol 29, No 2 (2021) Vol 29, No 1 (2021) Vol 28, No 2 (2020) Vol 28, No 1 (2020) Vol 27, No 2 (2019) Vol 27, No 1 (2019) Vol 26, No 2 (2018) Vol 26, No 2 (2018) Vol 26, No 1 (2018) Vol 26, No 1 (2018) Vol 25, No 2 (2017) Vol 25, No 2 (2017) Vol 25, No 1 (2017) Vol 25, No 1 (2017) Vol 24, No 2 (2016): Agama, Politik dan Kebangsaan Vol 24, No 2 (2016): Agama, Politik dan Kebangsaan Vol 24, No 1 (2016): Ekonomi (Bisnis) Islam Vol 24, No 1 (2016): Ekonomi (Bisnis) Islam Vol 23, No 2 (2015): Agama dan Sains untuk Kemanusiaan Vol 23, No 2 (2015): Agama dan Sains untuk Kemanusiaan Vol 23, No 1 (2015): Pendidikan dan Deradikalisasi Agama Vol 23, No 1 (2015): Pendidikan dan Deradikalisasi Agama Vol 22, No 2 (2014): Dakwah Multikultural Vol 22, No 2 (2014): Dakwah Multikultural Vol 22, No 1 (2014): Relasi Agama dan Negara Vol 22, No 1 (2014): Relasi Agama dan Negara Vol 21, No 2 (2013): Agama Lokal Vol 21, No 2 (2013): Agama Lokal Vol 21, No 1 (2013): Resolusi Konflik Vol 21, No 1 (2013): Resolusi Konflik Vol 20, No 2 (2012): Spiritualisme Islam Vol 20, No 2 (2012): Spiritualisme Islam Vol 20, No 1 (2012): Fundamentalisme Agama Vol 20, No 1 (2012): Fundamentalisme Agama Vol 19, No 2 (2011): Pendidikan Islam Vol 19, No 2 (2011): Pendidikan Islam Vol 19, No 1 (2011): Ekonomi Islam Vol 19, No 1 (2011): Ekonomi Islam More Issue