cover
Contact Name
Riris Triyustiana
Contact Email
riris.triyustiana@yahoo.com
Phone
-
Journal Mail Official
ejournal.unita@yahoo.com
Editorial Address
-
Location
Kab. tulungagung,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal BONOROWO
ISSN : 23027533     EISSN : 23390352     DOI : -
Core Subject : Education,
BONOROWO terbit 2 kali setahun yaitu Juli dan Desember. Menerima naskah bidang Ekonomi, Hukum, Pertanian, Sosial Politik dan Kebidanan.
Arjuna Subject : -
Articles 37 Documents
ANALISIS SALURAN DISTRIBUSI SELEKTIF AGEN DAN SUB AGEN TERHADAP VOLUME PENJUALAN (Studi Kasus Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk. Area Pemasaran Kabupaten Blitar) Nurani, Nurani
Jurnal BONOROWO Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : UPT Perpustakaan Universitas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.492 KB)

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh saluran distribusi selektif agen dan sub agen terhadap volume penjualan pada PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk. Area Pemasaran Kab. Blitar baik secara bersama-sama maupun secara partial dan untuk mengetahui pengaruh paling dominan diantara saluran distribusi agen dan sub agen terhadap volume penjualan.Subyek dalam penelitian ini adalah bagian pemasaran pada PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk. Area Pemasaran Kabupaten Blitar, yang berkaitan dengan usaha peningkatan volume penjualan dengan menggunakan pertimbangan jumlah distribusi agen dan sub agen.Metode penelitian menggunakan studi kasus, yakni untuk menjelaskan pengaruh variabel independen (bebas) yang terdiri dari distribusi agen dan sub agen terhadap variabel dependen (terikat) volume penjualan.Hasil penelitian adalah PT.CharoenPokphandIndonesiaTbk.(CPI) didirikan pada tahun 1972 di Ancol,JakartaUtara,sebagaiperusahaanJoint Venture (JV) yang bergerak dalam bidangagrobisnisdengankegiatanusahautamadalambidangproduksipakanunggas danpembibitanunggasuntukdipasarkanke pasardomestik. Permasalahan yang dihadapi oleh PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk. Area Pemasaran Kabupaten Blitar adalah usaha meningkatkan volume penjualan dengan memperhatikan saluran distribusi  selektif agen dan sub agen.Saluran distribusi selektif melalui agen dan sub agen, mempunyai pengaruh yang kuat terhadap volume penjualan yang ditunjukkan dari besarnya R Square sebesar 0.973, yang berarti saluran distribusi melalui agen dan sub agen berpengaruh sebesar 97.30% terhadap volume penjualan, sementara 2,70% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian ini.Dari hasil uji F diketahui besarnya Ftabel = 9.55, Fhitung = 123.868 (Fhitung > Ftabel) dan besarnya p = 0,0000 (p < 0.05) berarti ada pengaruh yang signifikan antara saluran distribusi melalui agen dan sub agen terhadap volume penjualan secara bersama-sama (simultan).Pengaruh secara parsial dari saluran distribusi selektif melalui agen dan sub agen terhadap volume penjualan yang ditunjukkan dari besarnya R partial untuk agen  (X1) = 0.689 atau 68.90%, R partial untuk sub agen (X2) = 0.692 atau 69.20%, sehingga saluran distribusi melalui sub agen lebih berpengaruh dibandingkan dengan saluran distribusi selektif melalui 
ANALISIS MATRIK BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) TERHADAP PORTOFOLIO PRODUK GUNA PERENCANAAN STRATEGI PEMASARAN DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN Wahyuandari, Wenni
Jurnal BONOROWO Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : UPT Perpustakaan Universitas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.157 KB)

Abstract

Penelitian ini merupakan Studi Kasus Pada Hotel Narita Tulungagung tahun 2013. Bertujuan untuk mengetahui pengelompokan dan pemetaan masing-masing produk item dalam matrik Boston Consulting Group (BCG) guna menentukan strategi bersaing yang efektif bagi Hotel Narita Tulungagung.Metode penelitian yang digunakan adalah metode diskriptif dengan desain penelitian studi kasus. Dan alat analisa yang digunakan adalah alat analisa Metode least Square untuk mengetahui tingkat pertumbuhan produk, tingkat pertumbuhan pasar, pangsa pasar relatif, pemetaan Boston Consulting Group (BCG) Hasil perhitungan Posisi type Superior (S) dalam matrik BCG adalah Cash Cow atau sapi perah, dimana tingkat pertumbuhan relatif rendah 2,3% akan tetapi menguasai pangsa pasar atau dengan analisa pangsa pasar relatif tinggi 1,3x, serta market share 57%. Posisi type deluxe (D) dalam matrik BCG adalah Cash Cow atau sapi perah, dimana tingkat pertumbuhan relatif rendah 3% akan tetapi menguasai pangsa pasar atau dengan analisa pangsa asar relatif tinggi.1,17x dengan market share 54%. Posisi type Suite (St) dalam matrik BCG adalah Cash Cow atau sapi perah, dimana tingkat pertumbuhan relatif rendah 2% akan tetapi menguasai pangsa pasar dengan pangsa pasar relatif 1,4x atau dengan analisa pangsa asar relatif tinggi dan market share 59%.
PENGARUH LATAR BELAKANG PETANI BERALIH PROFESI MATA PENCAHARIAN MENJADI BURUH MIGRAN (TKI/TKW) Faisal, Herry Nur
Jurnal BONOROWO Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : UPT Perpustakaan Universitas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.65 KB)

Abstract

Indonesia merupakan salah satu Negara dengan laju pertumbuhan penduduk terpesat di dunia. Salah satu akibatnya adalah pemenuhan kebutuhan pangan. Akan tetapi pada kenyataannya para para petani kita menghadapi tantangan yang cukup berat, selain tantangan dari alam, tantangan lainnya adalah dari sumber daya manusianya. Tantangan-tantangan tersebut berdampak pada tidak terpenuhinya kebutuhan para petani, sehingga sekarang ini banyak petani kususnya buruh tani banyak beraleh profesi matapencaharian menjadi buruh migran. Penelitian dilakukan untuk mengetahui bagaimana tingkat pendidikan petani, rata-rata usia petani, rata-rata jumlah keluarga petani dan alasan-alasan petani beralih profesi matapencaharian menjadi buruh migrant (TKI/TKW). Penelitian dilakukan dengan menggunakan quiaioner dan wawancara kepada para responden. Kesimpulan dari penelitian ini adalah rata-rata pendidikan petani tamat SD, rata-rata usia petani 30 tahun, jumlah keluarga rata-rata 4 orang dan para petani beralasan karena kebutuhan ekonomi dan untuk menaikan status social.
ANALISIS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT NELAYAN DI PANTAI PRIGI KECAMATAN WATULIMO KABUPATEN TRENGGALEK Hariyanto, Slamet
Jurnal BONOROWO Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : UPT Perpustakaan Universitas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (529.666 KB)

Abstract

Abstrak Rendahnya pendapatan nelayan di Prigi salah satunya dipengaruhi oleh faktor kondisi alam. Sehingga proses penangkapan ikan tidak berlangsung sepanjang tahun. Pada periode tertentu nelayan tidak melaut karena angin kencang, gelombang besar dan arus laut yang kuat. Kondisi seperti ini disebut dengan musim paceklik yaitu suatu musim yang dimana nelayan tidak beraktivitas sama sekali. Guna mencukupi kebutuhan hidup nelayan harus mencari pinjaman kepada pedagang atau menjual barang-barang yang dimilikinya.  Pinjaman akan dibayar saat musim sudah membaik dan hasil tangkapan ikan melimpah. Konsekuensi  yang harus dipenuhi adalah ketika musim ikan nelayan harus menjual hasil tangkapan dengan harga yang telah ditentukan oleh juragan atau pedagang. Dampak dari hubungan kurang baik  antara nelayan dengan juragan atau pedagang ini adalah pada saat musim ikan datang nelayan tidak mendapatkan hasil yang memuaskan. Dan akibatnya, pinjamannya sering kali tidak bisa dilunasi dan menumpuk karena pada musim paceklik berikutnya nelayan meminjam lagi.Untuk meningkatkan kondisi kehidupan masyarakat nelayan di pesisir Prigi yang demikian, diperlukan program pemberdayaan yang dapat diwujudkan melalui kemandirian masyarakat nelayan. Program pemberdayaan yang dilakukan harus mampu menjawab semua masalah yang di hadapi masyarakat nelayan di Prigi, selain itu program yang dilakukan harus melibatkan masyarakat sebagai peran utama dalam pemberdayaan masyarakat nelayan di Prigi. Keberhasilan program pemberdayaan bergantung pada stakeholders yang terlibat dalam pemberdayaan masyarakat nelayan dengan menempatkan masyarakat nelayan sebagai subyek dan objek pembangunan.Dengan adanya pendekatan pembangunan yang berpusat pada masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan, baik fisik maupun non fisik.Abstract The low income of fishermen in  Prigi beach influenced by natural conditions, so  the process of fishing does not take place throughout the year. At certain periods the fishermen not to fish because strong wind,big waves and strong ocean currents.These conditions are referred to the famine that is a season in which the fishermen do not move at all. In order to meet the needs of fishermen borrow merchants or sell its goods.Debt is paid when the season is getting better and abundant fish catches. the term conditions  is the fisherman has to sell the catch at a price which determined by the skipper or middlemen. The impact of this bad relationship between fisherman with skipper or middlemen when  during the fishing season does not get satisfactory results. And consequently,  the debt can’t be repaid and being accumulate  because the next famine season fishermen would borrow again.To improve living conditions in the coastal fishing communities in Prigi, needs empowerment program that can be realized through independence fishing communities. Empowerment programs should be able to answer all the problems faced by fishing communities in Prigi, besides that the programs undertaken should involve the community as the main actor in the empowerment of fishing communities in Prigi. The success of the empowerment program depends on  stakeholders which involved in the fishing community empowerment by placing the fishing communities as the subject and object of development. With the approach centered on community development can improve the welfare of fishermen, both physical and non-physical.   
PEMBERDAYAAN DAN PENGEMBANGAN KETERAMPILAN WARGA BINAAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II B TULUGAGUNG Cahyono, Anang Sugeng
Jurnal BONOROWO Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : UPT Perpustakaan Universitas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.509 KB)

Abstract

Abstrak Permasalahan sosial merupakan problem yang hampir setiap hari dijumpai masyarakat di Indonesia. Berbagai macam kompleksitas perbedaan stratifikasi sosial dimasyarakat sering mengakibatkan kecemburuan yang berujung pada tindak kriminalitas. Dari pemetaan sosial yang penulis lakukan di Kabupaten Tulungagung, menunjukkan bahwa masalah kemiskinan dan penurunan tingkat kualitas sumberdaya manusia sebagian besar menjadi pemicu lahirnya permasalahan yang dapat membawa pada tindakan kriminalitas. Grafik  kriminalitas di Kabupaten Tulungagung dapat diketahui dengan besarnya jumlah Tahanan/Narapidana pada Lembaga Permasyarakatan (LP) Kelas IIB Tulungagung. Sampai pada saat peneliti melakukan penelitian ini, jumlah warga binaan di LP Kelas IIB Tulungagung sebanyak 273 orang. Jumlah tersebut masih relevan dengan ruang/kapasitas bangunan.Berbagai upaya dalam meningkatkan kualitas sumberdaya manusia diKabupaten Tulungagung senantiasa dilakukan oleh Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Tulungagung. Hal tersebut ditunjukkan dari beberapa kegiatan yang dikembangkan oleh para warga binaan dengan pihak LP sebagai fasilisator. Upaya nyata ini dilakukan tidak hanya untuk mengisi kegiatan di LP akan tetapi kemampuan para warga binaan tersebut dapat terus berkembang ketika mereka sudah selesai menjalani masa binaan. Berbagai produk unggulan seperti keset, matras, meja lipat dan berbagai hasil olahan berbahan dasar kayu telah dihasilkan oleh para warga binaan. Dengan kata lain pemberdayaan melalui kegiatan positif diharapkan mampu menciptakan enterpreneur baru tanpa memandang status artifisialnya. Tujuan besar dari upaya ini adalah menciptakan sumberdaya manusia baru yang mampu adaptif melalui jalur kewirausahaan. Pada tahapan pelaksanaannya LP Kelas IIB Tulungagung memiliki beberapa kendala. Diantaranya keterbatasan sumberdaya manusia khususnya petugas pada bagian keterampilan (binker) dan modal untuk pengembangan usaha pemberdayaan keterampilan bagi warga binaan. Akan tetapi kendala tersebut tidak menyurutkan LP Kelas IIB Tulungagung untuk terus mengembangkan dan memberdayaan keterampilan bagi warga binaannya.AbstractSocial problems is a problem that almost every day found in Indonesian society . Various kinds of complexity of social stratification difference in the community often lead to jealousy that led to the crime . From a social mapping by the author in Tulungagung , show that the problem of poverty and reduction of quality of human resources largely to trigger the birth of the problems that could lead to criminal acts.Graph criminality in Tulungagung can be identified by the large number of detainees/inmates at the Correctional Institution (LP) Class IIB Tulungagung.Until the time researchers conducted the study,the number of inmates in prison Class IIB Tulungagung 273 people .The amount is still relevant to the space/capacity building.Various efforts in improving the quality of human resources in Tulungagung always done by the Penitentiary Class IIB Tulungagung.It is evident from some of the activities developed by the inmates at the prison as a facilitator . Real effort is made not only to fill in the LP activity but the ability of the inmates can continue to grow when they are finished serving his target . A wide range of excellent products such as mats , mattresses , folding tables and a variety of processed products made from wood has been produced by the inmates.In other words empowerment through positive activities are expected to create new entrepreneurs regardless artificial status.The objective of this effort is to create a new human resources capable of adaptively through entrepreneurship.In the implementation phase II LP Class B Tulungagung has some constraints.Among the limitations of human resources,especially officers in the skills (binker) and capital for business development empowerment skills for inmates. However, these obstacles did not deter the LP Class IIB Tulungagung to continue to develop skills for the citizens and the empowerment of proxies .
ANALISIS PERSEPSI IBU TENTANG PROGRAM KELUARGA BERENCANA (KB) DENGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI DI DESA SUMBERDADI KECAMATAN SUMBERGEMPOL KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2014 Maryam, Siti
Jurnal BONOROWO Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : UPT Perpustakaan Universitas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.895 KB)

Abstract

AbstrakTingginya laju pertumbuhan penduduk saat ini memang menjadi masalah besar di Indonesia. Untuk menangani hal tersebut maka terus dilakukan penanganan yaitu dengan program Keluarga Berencana (KB) guna menurunkan laju pertumbuhan penduduk (BKKBN, 2010). Agar dapat mencapai hal tersebut, maka dibuatlah beberapa cara atau alternatif untuk mencegah ataupun menunda kehamilan. Dalam program ini salah satu tujuannya adalah menjarangkan kehamilan dengan menggunakan metode kontrasepsi, termasuk kontrasepsi atau pencegahan kehamilan dan perencanaan keluarga (Sulistyawati, 2011). Permasalahan kontrasepsi yang ada dalam masyarakat adalah munculnya persepsi negatif tentang alat kontrasepsi. Berbagai rumor yang berkembang di masyarakat sering kali menyebabkan masyarakat ketakutan menggunakan metode kontrasepsi. Adanya persepsi tersebut menyebabkan masyarakat menjadi takut untuk mengikuti cara metode kontrasepsi yang ada dalam program keluarga berencana Tujuan penelitian Membuktikan persepsi ibu tentang program berencana (KB) dengan penggunaan kontrasepsi di Desa Sumberdadi Kecamatan Sumbergempol Kecamatan Sumbergempol.Jenis penelitian analitik dengan pendekatan observasional dan Pendekatan waktu cross sectional, Tehnik sampling proportionate random sampling, dilakukan pada tanggal 11 Februari  s/d 17 Maret 2014 dan didapatkan jumlah sampel 89 responden. Analisis menggunakan  uji statistik uji chi-square, didapatkan (p: 0,01) maka ada hubungan antara persepsi ibu tentang program berencana (KB) dengan penggunaan kontarsepsi. Pemilihan alat kontrasespsi yang akan digunakan responden tergantung dari apa yang responden ketahui sehingga akan berdampak pada respon dan perilaku dalam penggunaan kontrasepsi tersebut. Hal ini bisa disebabkan karena responden berfikir dan memilih untuk menggunakan alat kontrasepsi yang cepat, praktis dan murah.                                  AbstractThe high rate of population growth is indeed a big problem in Indonesia. To deal with the matter, that continued treatment with the family planning program (KB) to reduce the rate of population growth (BKKBN, 2010). In order to achieve this, then made some alternative means or to prevent or delay pregnancy. In this program one of its aims is to space pregnancy by using contraception, including contraceptive or birth control and family planning (Sulistyawati, 2011). Contraceptive issues in society is the emergence of negative perceptions about contraceptives. Various rumors in the community often cause people fear using contraceptive methods. The perception that the community be afraid to follow the way of contraceptive methods in family planning research objective Proving mothers perception of program planning (FP) with the use of contraceptives in the village Sumberdadi Subdistrict Sumbergempol.Type of observational analytic study approach and time cross-sectional approach, sampling technique proportionate random sampling, conducted on February 11, up to March 17, 2014 and found the number of samples of 89 respondents. The analysis uses statistical test chi-square test, it was found (p: 0.01) then there is a relationship between maternal perception of program planning (FP) with the use of contraception.Contraception selection tool to be used depends on what the respondents know that the respondent will have an impact on the response and behavior in the use of contraception. This could be due to the respondents to think and choose to use contraceptives is fast, practical and inexpensive. 
OTONOMI DAERAH DALAM RANGKA MEMBANGUN KARAKTER PEMIMPIN BANGSA BERBASIS BUDAYA LOKAL UNTUK MEMPERTAHANKAN KEUTUHAN NKRI Cahyono, Anang Sugeng
Jurnal BONOROWO Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : UPT Perpustakaan Universitas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.433 KB)

Abstract

Berdasarkan uraian pembahasan otonomi daerah dalam membangun karakter pemimpin bangsa berbasis budaya lokal untuk mempertahankan keutuhan NKRI, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: a. Otonomi Daerah memberi peluang yang besar bagi Pemerintah Daerah dalam melestarikan budaya lokal sehingga nilai luhur yang terkandung didalamnya dan menciptakan seorang pemimpin bangsa yang memiliki karakter.b. Sistem pendidikan nasional dan kurikulum didalamnya belum mengadopsi nilai – nilai kebudayaan lokal sehingga lembaga pendidikan sebagai unit pengkaderan calon pemimpin bangsa yang berkarakter belum bisa maksimal.
TINJAUAN KOMPILASI HUKUM ISLAM TERHADAP POLIGAMI DI INDONESIA Surjanti, Surjanti
Jurnal BONOROWO Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : UPT Perpustakaan Universitas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.149 KB)

Abstract

Pada dasarnya asas perkawinan menurut hokum positif Indonesia adalah monogamy, tetapi tidak tertutup kemungkinan seorang laki-laki bagi seorqang laki-laki untuk mempunyai istri lebih dari satu pda saat yang sama. Hal ini menurut syariat Islam merupakan suatu kelonggaran ketika darurat. Seorang laki-laki akan diijinkan oleh Pengadilan Agama untuk beristri lebih dari satu apabila memenuhi syarat-syarat seperti yang tercantum dalam UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Praktek poligami dalam masyarakat telah menimbulkan problem sosial yang meluas dan sudah memprihatinkan. tingginya angka kekerasaan terhadap perempuan dalam rumah tangga, tingginya kasus pelanggaran hak-hak anak, dan terlantarnya para isteri dan anak-anak terutama secara psikologis dan ekonomi.
KOMITMEN PUS TENTANG PELAKSANAAN PAP SMEAR UNTUK MENCEGAH KANKER SERVIKS di PUSKESMAS NGUNUT KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2014 Handayani, Ernawati Tri; Ningtiyasari, Nunik
Jurnal BONOROWO Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : UPT Perpustakaan Universitas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.094 KB)

Abstract

Abstrak Jumlah kasus kanker serviks di Kabupaten Tulungagung masih tinggi  dan  cenderung  meningkat  yaitu: pada tahun 2011 sebanyak 53 kasus sedangkan pada  tahun 2012 berjumlah 65 kasus. Kanker servik bias dicegah secara dini dengan pemeriksaan pap smear secara rutin dan dapat disembuhkan jika segera diobati pada stadium dini.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui komitmen PUS tentang pelaksanaan pap smear untuk mencegahkan kanker servik di Puskesmas Ngunut Kabupaten Tulungagung.Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif melalui wawancara mendalam dan observasi.Informanutama adalah 12 istri PUS,dan informantriangulasi 12 suami PUS, 3 Bidan desa serta 1 bidan koordinator Puskesmas Ngunut.Data dikumpulkan dengan wawancara mendalam dan selanjutnya dilakukan analisa data dengan metode content  analisis.Hasil penelitian ini menunjukkan istri PUS yang sudah melakukan pemeriksaan pap smear pengetahuannya baik tentang pap smear,hal tersebut berkaitan dengan frekwensi dan lama kurun waktu pemeriksaan pap smear yang pernah dijalani, sedangkan sikapnya juga baik berkaitan dengan pengetahuannya tentang pemeriksaan pap smear, untuk motivasi juga baik,hal ini berkaitan dengan pengetahuan dan sikap informanutama tentang pap smear, serta dukungan yang baik dari suami/keluarga, kebijakan tempat informanutama bekerja tentang pap smear, rasa takut terkena penyakit kanker serviks menjadi motivasi melakukan pemeriksaan pap smear.Sedangkan pada istri PUS yang belum melakukan pap smear didapatkan pengetahuannya baik dan kurang hal ini berkaitan dengan pengalaman pernah mengantar saudaranya melakukan pemeriksaan pap smear,dan pernah melakukan pemeriksaan inspekulo karena keputihan serta kontrol IUD.Untuk sikapnya juga positip tentang pap smear hal ini berkaitan dengan pengetahuan, pengalaman dani nformasi yang ia dapatkan.Sedangkan motivasinya baik dan pernah mendapatkan dukungan dari suami, tetapi tidak mau melakukan pemeriksaan pap smear dengan alasan rasa takut, malu dan biaya serta takut diketahui penyakitnya mempengaruhi mereka untuk tidak melakukan pemeriksaan pap smear. Pelayanan kesehatan sangat mendukung keberadaannya dalam pelaksanaan pap smear tetapi sayang hal tersebut belum didukung dengan kebijakan pemerintah daerah serta belum adanya dana khusus untuk pelaksanaan pap smear dari pemerintahan taupun Dinas Kesehatan setempat.Disarankan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung untuk menyediakan fasilitas pelatihan untuk menunjang proses sosialisasi pap smear pada masyarakat, menyediakan dana dan melakukan koordinasi dengan instansi terkait baik steak holder dan pemangku kebijakan untuk membuat suatu kebijakan dan mengadakan dana agar mendukung pemeriksaan pap smear.Abstract The number of cerviks cancer cases in the Tulungagung district still high and likely to increase, such as: in 2011 as many as 53 cases, while in 2012 amounted to 65 cases. Cerviks cancer can be prevented early with regular pap smears and can be healty if promptly treated at an early stage. The purpose of this research to know the the commitment couples of fertile age couples pap smear for cerviks cancer prevention in health centers Tulungagung Ngunut district.This research is descriptive qualitative research through in-depth interviews and observation. The main informant was the wife 12 wifes of couples of fertile age and informant triangulation husband 12 couples of fertile age, 3 midwives and one midwife coordinator Ngunut health centers. Data were collected by in-depth interviews and subsequent analysis of data by the method of analysis contains.These results indicate wife couples of fertile age who already perform pap smears good knowledge about Pap smear, it is related to the frequency and duration of the period of pap smears that ever lived, while also good attitude with regard to his knowledge of Pap smear, for motivation also good, this is related to knowledge and attitudes about Pap key informants, fear of cancer of the cervix into the motivation perform pap smears. as well as good support from the husband or family, a policy key informants working on a pap smear, fear of cancer of the cervix into the motivation perform pap smears. while at an early age couples wife who has not been doing well pap smears obtained knowledge and less, this is related to the experience never drove his brother perform pap smears, and never do a inspekulo because whiteness and control IUD. To also positive attitude about pap smears it relates to the knowledge, experience and information that he got. whereas both the motivation and the support of her husband, but did not want to do pap smears by reason of fear, shame and cost constraints as well as the fear of an unknown illness affects them not to perform pap smears. Strongly supports the existence of health services in the implementation of pap smears, but unfortunately, it has not been supported by government policies and the lack of a special fund for the implementation of government pap smear or local health department.It is recommended to the district health office Tulungagung to provide training facilities to support the socialization process pap smears in the community, providing funding and coordinating with related instantsi good and stakeholders to create a policy and hold the funds in order to support a pap smears.
KEMITRAAN DUKUN BAYI DAN BIDAN TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK Maryam, Siti; Rustiana, Ernik
Jurnal BONOROWO Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : UPT Perpustakaan Universitas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (71.11 KB)

Abstract

Abstrak Kepercayaan/kebiasaan masyarakat  dari segi kemampuan biaya dengan perilaku pemanfaatan pelayanan kesehatan masih sangat rendah. Dimana masyarakat lebih memilih dukun bayi yang memberi pertolongan karena masyarakat menilai lebih murah di bandingkan dengan pelayanan kesehatan. Angka kematian ibu (AKI) sebagai salah satu indikator kesehatan ibu yang sampai sekarang ini masih tinggi dibandingkan dengan AKI dinegara ASEAN lainnya. Salah satu indicator dalam menurunkan AKI adalah bidan menjalin kemitraan dan kerjasama dengan dukun bayi dalam meningkatkan kesehatan ibu dan anak. Tujuan penelitian Membuktikan Bagaimana kemitraan  Dukun Bayi dan Bidan Terhadap Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak.Jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan observasional, tehnik sampling yang digunakan adalah purposive random sampling, dengan wawancara mendalam. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh dukun bayi yang ada di desa wilayah kerja puskesmas sendang yang berjumlah 5 dukun bayi dan 5 bidan sebagai mitra, 2 masyarakat sebagai informan dan 1 KUPT. Bentuk kemitraan antara dukun bayi dan bidan dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak di desa wilayah puskesmas sendang meliputi rujukan kehamilan maupun persalinan tepat waktu, perawatan masa nifas dan bayi sudah berjalan dengan baik, namun dalam hal pemberian penyuluhan kepada ibu hamil, nifas dan keluarga masih terbatas pada salah satu dukun bayi yang sudah melakukan. Upaya yang dilakukan meliputi koordinasi, mengahargai, pelatihan /pembinaa, reaward, dan fasilitas.Abstract Belief/habit costs society in terms of the ability of the behavioral health service utilization is still very low. Where people prefer traditional birth attendants who provide help for assessing community is cheaper in comparison with health care. The maternal mortality rate (MMR) as one indicator of the health of the mother which until now is still high compared with other ASEAN country AKI. One of the indicators in reducing the MMR was midwife to establish a partnership and cooperation with traditional midwives in improving maternal and child health. The purpose of the study Proving How Shamanspartnership Babies and Midwives Against Maternal and Child Health Services.Qualitative research with observational approach, the sampling technique used was purposive random sampling, with in-depth interviews. The population in this study are all traditional birth attendants in the village health center spring working area totaling 5 5 TBAs and midwives as a partner, 2 community as informants and 1 KUPT.Form partnerships between TBAs and midwives in maternal and child health services in rural health centers spring region include referral of pregnancy and childbirth on time, care during childbirth and the baby is going well, but in terms of providing counseling to pregnant women, childbirth and the family is still limited on one of the traditional birth attendants who are already doing. Efforts are being made include coordination, training, reaward, and facilities. 

Page 2 of 4 | Total Record : 37