Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

PEMBERDAYAAN DAN PENGEMBANGAN KETERAMPILAN WARGA BINAAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II B TULUGAGUNG Cahyono, Anang Sugeng
Jurnal BONOROWO Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : UPT Perpustakaan Universitas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.509 KB)

Abstract

Abstrak Permasalahan sosial merupakan problem yang hampir setiap hari dijumpai masyarakat di Indonesia. Berbagai macam kompleksitas perbedaan stratifikasi sosial dimasyarakat sering mengakibatkan kecemburuan yang berujung pada tindak kriminalitas. Dari pemetaan sosial yang penulis lakukan di Kabupaten Tulungagung, menunjukkan bahwa masalah kemiskinan dan penurunan tingkat kualitas sumberdaya manusia sebagian besar menjadi pemicu lahirnya permasalahan yang dapat membawa pada tindakan kriminalitas. Grafik  kriminalitas di Kabupaten Tulungagung dapat diketahui dengan besarnya jumlah Tahanan/Narapidana pada Lembaga Permasyarakatan (LP) Kelas IIB Tulungagung. Sampai pada saat peneliti melakukan penelitian ini, jumlah warga binaan di LP Kelas IIB Tulungagung sebanyak 273 orang. Jumlah tersebut masih relevan dengan ruang/kapasitas bangunan.Berbagai upaya dalam meningkatkan kualitas sumberdaya manusia diKabupaten Tulungagung senantiasa dilakukan oleh Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Tulungagung. Hal tersebut ditunjukkan dari beberapa kegiatan yang dikembangkan oleh para warga binaan dengan pihak LP sebagai fasilisator. Upaya nyata ini dilakukan tidak hanya untuk mengisi kegiatan di LP akan tetapi kemampuan para warga binaan tersebut dapat terus berkembang ketika mereka sudah selesai menjalani masa binaan. Berbagai produk unggulan seperti keset, matras, meja lipat dan berbagai hasil olahan berbahan dasar kayu telah dihasilkan oleh para warga binaan. Dengan kata lain pemberdayaan melalui kegiatan positif diharapkan mampu menciptakan enterpreneur baru tanpa memandang status artifisialnya. Tujuan besar dari upaya ini adalah menciptakan sumberdaya manusia baru yang mampu adaptif melalui jalur kewirausahaan. Pada tahapan pelaksanaannya LP Kelas IIB Tulungagung memiliki beberapa kendala. Diantaranya keterbatasan sumberdaya manusia khususnya petugas pada bagian keterampilan (binker) dan modal untuk pengembangan usaha pemberdayaan keterampilan bagi warga binaan. Akan tetapi kendala tersebut tidak menyurutkan LP Kelas IIB Tulungagung untuk terus mengembangkan dan memberdayaan keterampilan bagi warga binaannya.AbstractSocial problems is a problem that almost every day found in Indonesian society . Various kinds of complexity of social stratification difference in the community often lead to jealousy that led to the crime . From a social mapping by the author in Tulungagung , show that the problem of poverty and reduction of quality of human resources largely to trigger the birth of the problems that could lead to criminal acts.Graph criminality in Tulungagung can be identified by the large number of detainees/inmates at the Correctional Institution (LP) Class IIB Tulungagung.Until the time researchers conducted the study,the number of inmates in prison Class IIB Tulungagung 273 people .The amount is still relevant to the space/capacity building.Various efforts in improving the quality of human resources in Tulungagung always done by the Penitentiary Class IIB Tulungagung.It is evident from some of the activities developed by the inmates at the prison as a facilitator . Real effort is made not only to fill in the LP activity but the ability of the inmates can continue to grow when they are finished serving his target . A wide range of excellent products such as mats , mattresses , folding tables and a variety of processed products made from wood has been produced by the inmates.In other words empowerment through positive activities are expected to create new entrepreneurs regardless artificial status.The objective of this effort is to create a new human resources capable of adaptively through entrepreneurship.In the implementation phase II LP Class B Tulungagung has some constraints.Among the limitations of human resources,especially officers in the skills (binker) and capital for business development empowerment skills for inmates. However, these obstacles did not deter the LP Class IIB Tulungagung to continue to develop skills for the citizens and the empowerment of proxies .
OTONOMI DAERAH DALAM RANGKA MEMBANGUN KARAKTER PEMIMPIN BANGSA BERBASIS BUDAYA LOKAL UNTUK MEMPERTAHANKAN KEUTUHAN NKRI Cahyono, Anang Sugeng
Jurnal BONOROWO Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : UPT Perpustakaan Universitas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.433 KB)

Abstract

Berdasarkan uraian pembahasan otonomi daerah dalam membangun karakter pemimpin bangsa berbasis budaya lokal untuk mempertahankan keutuhan NKRI, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: a. Otonomi Daerah memberi peluang yang besar bagi Pemerintah Daerah dalam melestarikan budaya lokal sehingga nilai luhur yang terkandung didalamnya dan menciptakan seorang pemimpin bangsa yang memiliki karakter.b. Sistem pendidikan nasional dan kurikulum didalamnya belum mengadopsi nilai – nilai kebudayaan lokal sehingga lembaga pendidikan sebagai unit pengkaderan calon pemimpin bangsa yang berkarakter belum bisa maksimal.
EVALUASI PERMASALAHAN SOSIAL TENAGA KERJA INDONESIA (TKI) DI DAERAH ASAL KABUPATEN TULUNGAGUNG CAHYONO, ANANG SUGENG
Jurnal PUBLICIANA Vol 8, No 1 (2015)
Publisher : Jurnal PUBLICIANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (123.012 KB)

Abstract

Masalah pengangguran merupakan masalah utama di Indonesia yang sulit dipecahkan. Berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah Indonesia dalam mengurangi angka pengangguran yang semakin hari semakin bertambah. Tingginya angka pengangguran di Indonesia, menjadikan pemerintah menetapkan pasar kerja luar negeri sebagai alternatif strategis dalam mengurangi pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia melalui Program Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri.Perlu disadari oleh semua masyarakat khususnya keluarga maupun Tenaga Kerja Indonesia (TKI) itu sendiri bahwa jenis pilihan penyambung keberlangsungan hidup keluarganya memiliki resiko yang tinggi. Sering kali permasalahan sosial menjadi hal yang bisa sewaktu – waktu mengancam Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan keluarganya. Tidak hanya terjadi kasus di daerah tujuan akan tetapi implikasi permasalahan sosial seringkali muncul didaerah asalnya. Didukung oleh Musni Umar (2011) bahwa TKI PLRT perempuan yang sudah berkeluarga, menimbulkan permasalahan dalam keluarga ketika meninggalkan rumah tangga dalam waktu lama, seperti anak-anak tidak terurus dan terhenti pendidikannya, dan suami menikah lagi.Sementara itu, perempuan mengalami kesepian di tempat bekerja, sehingga sering terjadi kasus perselingkuhan dengan TKI laki-laki atau dengan majikan atau anak majikan.Memperhatikan permasalahan calon TKI maupun TKI saat berada di luar negeri (pada keluarga di daerah asal), maka diperlukan strategi khusus dalam mengatasi permasalahan sosial yang dialami TKI dan Keluarganya di daerah asal. Keterlibatan pihak lain yang lebih memiliki kewenangan seperti peran pemerintah daerah seharusnya mampu berkoordinasi dengan pihak terkait seperti TKI dan keluarganya serta penyalur tenaga kerja luar negeri sehingga permasalahan sosial tersebut tidak berimbas negatif kepada pahlawan devisa.Berbagai kebijakan berupa program dan kegiatan yang ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan, memberikan layanan informasi, memberikan layanan sosial, dan memberikan perlindungan sosial kepada mereka dan keluarga yang berada di daerah asal. Untuk ini perlu dirancang strategi program dan kegiatan yang antisipatif terhadap permasalahan TKI tersebut.
PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT DI INDONESIA Cahyono, Anang Sugeng
Jurnal PUBLICIANA Vol 9, No 1 (2016)
Publisher : Tulungagung University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.146 KB)

Abstract

Perkembangan teknologi informasi membawa sebuah perubahan dalam masyarakat. Lahirnya media sosial menjadikan pola perilaku masyarakat mengalami pergeseran baik budaya, etikan dan norma yang ada. Indonesia dengan jumlah penduduk yang besar dengan berbagai kultur suku, ras dan agama yang beraneka ragam memiliki banyak sekali potensi perubahan sosial. Dari berbagai kalangan dan usia hampir semua masyarakat Indonesia memiliki dan menggunakan media sosial sebagai salah satu sarana guna memperoleh dan menyampaikan informasi ke publik. Oleh sebab itu penelitian ini memiliki rumusan masalah sebagai berikut: apa pengertian media sosial, apa dampak media sosial terhadap masyarakat di Indonesia dan apa pengaruh media sosial terhadap perubahan sosial masyarakat di Indonesia.  Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Penelitian deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang tujuannya untuk menyajikan gambaran lengkap / eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan sosial.Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Dampak positif dari media sosial adalah memudahkan kita untuk berinteraksi dengan banyak orang, memperluas pergaulan, jarak dan waktu bukan lagi masalah, lebih mudah dalam mengekspresikan diri, penyebaran informasi dapat berlangsung secara cepat, biaya lebih murah. Sedangkan dampak negatif dari media sosial adalah menjauhkan orang-orang yang sudah dekat dan sebaliknya, interaksi secara tatap muka cenderung menurun, membuat orang-orang menjadi kecanduan terhadap internet, menimbulkan konflik, masalah privasi, rentan terhadap pengaruh buruk orang lain. Adanya media sosial  telah mempengaruhi kehidupan sosial dalam masyarakat. Perubahan-perubahan dalam hubungan sosial (social relationships) atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial dan segala   bentuk   perubahan-perubahan   pada   lembaga-lembaga kemasyarakatan didalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem  sosialnya,  termasuk  didalamnya nilai-nilai,  sikap  dan  pola perilaku diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Perubahan sosial positif seperti kemudahan memperoleh dan menyampaikan informasi, memperoleh keuntungan secara sosial dan ekonomi. Sedangkan perubahan sosial yang cenderung negatif seperti munculnya kelompok – kelompok sosial yang mengatasnamakan agama, suku dan pola perilaku tertentu yang terkadang menyimpang dari norma – norma yang ada.
PENGEMBANGAN POTENSI DESA BERSINERGI DENGAN PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS AGROPOLITAN (Studi di Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung) Cahyono, Anang Sugeng
Jurnal PUBLICIANA Vol 10, No 1 (2017)
Publisher : Tulungagung University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKTahun 2015 Kabupaten Tulungagung menjadi salah satu Kabupaten dari 6 (enam) Kabupaten di wilayah Jawa Timur yang ikut terlibat dalam Pelaksanaan Kerjasama Antar Daerah di Selingkar Gunung Wilis” TUNGGAL ROGO MANDIRI”.Penetapan kawasan strategis Agropolitan di Kabupaten Tulungagung yakni Kecamatan Sendang. Potensi di Kecamatan Sendang sangat mendukung dalam pengembangan konsep agrowisata. Tujuan dari artikel ini bertujuan : Mengetahui dan memahami potensi di Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung, mengidentifikasi dan memahami pengembangan potensi desa di Kecamatan Sendang berkaitan dengan penetapan kawasan strategis agropolitan, memberikan alternative strategi    untuk pengembangan potensi desa di Kecamatan Sendang berkaitan dengan penetapan kawasan strategis agropolitan. Pendekatan kualitatif menjadi desain dan metodologi pilihan dalam penelitian ini. Tempat atau lokasi penelitian berada di Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung. Untuk memperoleh data informasi yang dapat dijadikan bahan dalam penelitian ini, maka penulis mengumpulkan data dengan cara melalui Teknik Pengumpulan Data Primer (Wawancara, Kuisioner, Observasi,) sedangkan Teknik Pengumpulan Data Sekunder (Studi Kepustakaan, Dokumentasi). Teknik  analisis data yang digunakan adalah  SWOT dengan harapan strategi yang dihasilkan lebih komprehensif dan sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian. Potensi Desa di Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung yang dianalisa dan alternative solusi ditekankan pada jumlah Sumber daya manusia, Kelembagaan, Sarana dan Prasarana Umum, Pertanian dan Perkebunan, Peternakan, Penggalian dan Industri (Bahan Galian, IKKR Makan Minuman dan tembakau, tekstil dan barang kulit, barang kayu dan hasil hutan lain), Perdagangan dan Pariwisata. Pengembangan yang berfokus akan memberikan dampak yang baik bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
DAMPAK MEDIA SOSIAL TERHADAP PERMASALAHAN SOSIAL ANAK Cahyono, Anang Sugeng
Jurnal PUBLICIANA Vol 11, No 1 (2018)
Publisher : Tulungagung University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (76.845 KB)

Abstract

ABSTRAKFenomena penggunaan internet khususnya aplikasi media sosial saat ini dirasakan hampir menjadi konsumsi publik. Masyarakat modern pasti akan memiliki kecanduan dan ketergantungan terhadap internet. Yang perlu menjadi perhatian adalah siapa pengguna?,kapan digunakan? dan manfaat apa yang diperoleh? dari media sosial perlu diklasifikasikan. Lahir sebuah permasalahan sosial manakala    anak?anak sekarang memiliki kecanduan dan ketergantungan  terhadap penggunaan media sosial. Dari survei yang telah dilakukan berbagai dampak negatif muncul dan menjadi pemicu permasalahan sosial anak di Indonesia. Hampir sebagian besar     anak ? anak diIndonesia aktif menggunakan internet dan sebagian besar anak ? anak ini memakai media sosial sebagai interaksi terdominan dalam penggunaan internet. Dampak negatif yang muncul mulai dari permasalahan sosial seperti Cyber Bullying, Memicu Kejahatan, Pornografi, Komunikasi Buruk, Ancaman Ujaran Kebencian, Perkembangan Emosi, Perkembangan Fisik, Mengumbar Rahasia.Dampak inilah yang dirasakan perlu mendapat perhatian dan segera mendapatkan respon dari lingkungan terdekat sebagaimana peran dan kontrol orang terdekat mampu menjadi filter bagi anak dalam menggunakan media sosial.ABSTRACTThe phenomenon of internet usage, especially the application of social media, is now felt to be almost a public consumption. Modern society will definitely have addiction and dependence on the internet. What needs attention is who is the user? When is it used? and what benefits are obtained? from social media need to be classified. A social problem is born when children now have an addiction and dependence on the use of social media. From the surveys that have been carried out various negative impacts emerged and triggered the social problems of children in Indonesia. Most Indonesian children actively use the internet and most of these children use social media as a dominant interaction in internet usage. Negative impacts that arise from social problems such as Cyber Bullying, Triggering Crime,Pornography, Bad Communication, Threats of Speech, Emotional Development, Physical Development, Secret Spells. This impact is felt to need to get attention and immediately get a response from the closest environment as well as the role and control of the closest person can be a filter for children to use social media.
OTONOMI DAERAH DALAM RANGKA MEMBANGUN KARAKTER PEMIMPIN BANGSA BERBASIS BUDAYA LOKAL UNTUK MEMPERTAHANKAN KEUTUHAN NKRI Cahyono, Anang Sugeng
Jurnal BONOROWO Vol. 1 No. 1 (2013)
Publisher : UPT Perpustakaan Universitas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36563/bonorowo.v1i1.4

Abstract

Berdasarkan uraian pembahasan otonomi daerah dalam membangun karakter pemimpin bangsa berbasis budaya lokal untuk mempertahankan keutuhan NKRI, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: a. Otonomi Daerah memberi peluang yang besar bagi Pemerintah Daerah dalam melestarikan budaya lokal sehingga nilai luhur yang terkandung didalamnya dan menciptakan seorang pemimpin bangsa yang memiliki karakter.b. Sistem pendidikan nasional dan kurikulum didalamnya belum mengadopsi nilai – nilai kebudayaan lokal sehingga lembaga pendidikan sebagai unit pengkaderan calon pemimpin bangsa yang berkarakter belum bisa maksimal.
PENGEMBANGAN POTENSI DESA BERSINERGI DENGAN PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS AGROPOLITAN (Studi di Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung) Anang Sugeng Cahyono
Publiciana Vol. 10 No. 1 (2017)
Publisher : Universitas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKTahun 2015 Kabupaten Tulungagung menjadi salah satu Kabupaten dari 6 (enam) Kabupaten di wilayah Jawa Timur yang ikut terlibat dalam Pelaksanaan Kerjasama Antar Daerah di Selingkar Gunung Wilis” TUNGGAL ROGO MANDIRI”.Penetapan kawasan strategis Agropolitan di Kabupaten Tulungagung yakni Kecamatan Sendang. Potensi di Kecamatan Sendang sangat mendukung dalam pengembangan konsep agrowisata. Tujuan dari artikel ini bertujuan : Mengetahui dan memahami potensi di Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung, mengidentifikasi dan memahami pengembangan potensi desa di Kecamatan Sendang berkaitan dengan penetapan kawasan strategis agropolitan, memberikan alternative strategi    untuk pengembangan potensi desa di Kecamatan Sendang berkaitan dengan penetapan kawasan strategis agropolitan. Pendekatan kualitatif menjadi desain dan metodologi pilihan dalam penelitian ini. Tempat atau lokasi penelitian berada di Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung. Untuk memperoleh data informasi yang dapat dijadikan bahan dalam penelitian ini, maka penulis mengumpulkan data dengan cara melalui Teknik Pengumpulan Data Primer (Wawancara, Kuisioner, Observasi,) sedangkan Teknik Pengumpulan Data Sekunder (Studi Kepustakaan, Dokumentasi). Teknik  analisis data yang digunakan adalah  SWOT dengan harapan strategi yang dihasilkan lebih komprehensif dan sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian. Potensi Desa di Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung yang dianalisa dan alternative solusi ditekankan pada jumlah Sumber daya manusia, Kelembagaan, Sarana dan Prasarana Umum, Pertanian dan Perkebunan, Peternakan, Penggalian dan Industri (Bahan Galian, IKKR Makan Minuman dan tembakau, tekstil dan barang kulit, barang kayu dan hasil hutan lain), Perdagangan dan Pariwisata. Pengembangan yang berfokus akan memberikan dampak yang baik bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
DAMPAK MEDIA SOSIAL TERHADAP PERMASALAHAN SOSIAL ANAK Anang Sugeng Cahyono
Publiciana Vol. 11 No. 1 (2018)
Publisher : Universitas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKFenomena penggunaan internet khususnya aplikasi media sosial saat ini dirasakan hampir menjadi konsumsi publik. Masyarakat modern pasti akan memiliki kecanduan dan ketergantungan terhadap internet. Yang perlu menjadi perhatian adalah siapa pengguna?,kapan digunakan? dan manfaat apa yang diperoleh? dari media sosial perlu diklasifikasikan. Lahir sebuah permasalahan sosial manakala    anak–anak sekarang memiliki kecanduan dan ketergantungan  terhadap penggunaan media sosial. Dari survei yang telah dilakukan berbagai dampak negatif muncul dan menjadi pemicu permasalahan sosial anak di Indonesia. Hampir sebagian besar     anak – anak diIndonesia aktif menggunakan internet dan sebagian besar anak – anak ini memakai media sosial sebagai interaksi terdominan dalam penggunaan internet. Dampak negatif yang muncul mulai dari permasalahan sosial seperti Cyber Bullying, Memicu Kejahatan, Pornografi, Komunikasi Buruk, Ancaman Ujaran Kebencian, Perkembangan Emosi, Perkembangan Fisik, Mengumbar Rahasia.Dampak inilah yang dirasakan perlu mendapat perhatian dan segera mendapatkan respon dari lingkungan terdekat sebagaimana peran dan kontrol orang terdekat mampu menjadi filter bagi anak dalam menggunakan media sosial.ABSTRACTThe phenomenon of internet usage, especially the application of social media, is now felt to be almost a public consumption. Modern society will definitely have addiction and dependence on the internet. What needs attention is who is the user? When is it used? and what benefits are obtained? from social media need to be classified. A social problem is born when children now have an addiction and dependence on the use of social media. From the surveys that have been carried out various negative impacts emerged and triggered the social problems of children in Indonesia. Most Indonesian children actively use the internet and most of these children use social media as a dominant interaction in internet usage. Negative impacts that arise from social problems such as Cyber Bullying, Triggering Crime,Pornography, Bad Communication, Threats of Speech, Emotional Development, Physical Development, Secret Spells. This impact is felt to need to get attention and immediately get a response from the closest environment as well as the role and control of the closest person can be a filter for children to use social media.
Building a Generation of Qualified Leaders: Leadership Education Strategies in Schools Anang Sugeng Cahyono; Laros Tuhuteru; Sinta Julina; Suherlan Suherlan; Abu Muna Almaududi Ausat
Journal on Education Vol 5 No 4 (2023): Journal on Education: Volume 5 Nomor 4 Mei-Agustus 2023
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia needs leaders who are able to face complex challenges in various fields, such as political, economic, social, and environmental. However, the quality of leaders in Indonesia is still far from expectations, especially in terms of integrity, effective leadership, and the ability to tackle complex problems. Education is one of the important factors in shaping the generation of qualified leaders. This study aims to analyse leadership education strategies in schools that are effective in shaping a generation of quality leaders. This research is qualitative in nature. Data collection techniques include listening and recording important information to conduct data analysis through data reduction, data display, and conclusion drawing. The results of this study reveal that leadership education in schools is an important strategy in building a generation of qualified leaders. To achieve this goal, a comprehensive and integrated programme is needed in the school curriculum such as instilling leadership values early on, providing leadership training to students, creating mentoring and self-development programmes, and encouraging students to be involved in leadership activities at school. Teachers and school staff should have the knowledge and skills in guiding students in developing their leadership abilities.
Co-Authors Abu Muna Almaududi Ausat Alianfa, Fikri Syahri Amalya, Bella Rizky Andreas Saputra ANDRI WAHYUDI, ANDRI Angelina, Stevi Nova Angkasawati Anugroho, Ridho Aprilliansyah , Amar Arinda Putri, Dewi Ariyanto, Nazhar Yoga Arnanda, Tania Yovi Ayu Maharani, Adelia Dyah Azhari, Luthfi Aufal Bahtiar, Saga Iman Bed, Abdurouf Qosdul Bella Saka Aulya Cahyanti, Sheffia Cintya, Anggun Meida Dewi Lestariningsih Dewi, Retno Sari Dhiya, Nabila Fara Diana, Desinta Fahma Domai, Tjajanulin Dwi Ima Herminingsih, Dwi Ima DWI IRIANI MARGAYANINGSIH, DWI IRIANI Eko S , Bambang Slamet Febriana Sal Sabila Ferdiansah, Alfian Haryanto, Slamet Jonathan, Alvin Kusuma, Andra Bisma LAILY PURNAWATI, LAILY Laros Tuhuteru Latifah, Binti Imtistal Aminatul Lestari, Nia Ayu Lusiana Mufarokhah, Dewi Fitrotul MUHARSONO MUHARSONO, MUHARSONO NUNUN NURHAJATI, NUNUN Nurhaja, Nunun Nurrouhiyyah, Siti Zubaidah Pramustika, Selma Regina Pratama, Oktaviana Eka Ayu Pujiati Pujiati Putri Laura, Jeany Farera Putri, Jovita Angelina Rahayuningtyas, Fatmala Desi Ravenda, Jenius Cahya Resmi, Kunti Setiya Risa Lailatul Maqviroh Santoso, Faiz Aura Diva Sari, Nike Yulita Sari, Sheyla Kurnia Sa’diyah Qurrotul A’yuni Sepia Diana Putri Septina Suci Dewi Shofiyulloh Alhadi, Nizar Sinta Julina Siswidiyanto Siswidiyanto Siswidiyanto SLAMET HARIYANTO, SLAMET Soesilo Zauhar Suherlan Suherlan, Suherlan SULISTYORINI, ENDAH Surjanti, Surjanti Tasya Nabila Al Zahra Putri Tjahjanulin Domai Triyosanti, Carina Wardani, Fahim Kusuma Wati, Erlina Rahma Yuliasih Yuliasih Yuliske, Amanda Salsa Yumarnis, Rebina Ika Fitria Zahrani, Tarissa Putri