cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota jambi,
Jambi
INDONESIA
JOURNAL ONLINE OF PHYSICS
Published by Universitas Jambi
ISSN : -     EISSN : 25022016     DOI : -
Core Subject : Science,
Jurnal Online of Physics muncul sebagai wadah publikasi ilmiah dibidang fisika murni dan fisika terapan. Jurnal ini terbit secara online dua kali setahun yaitu pada bulan Juni dan Desember. Jurnal ini di terbitkan oleh program Studi Fisika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Jambi.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol. 8 No. 1 (2022): JOP (Journal Online of Physics) Vol 8 No 1" : 10 Documents clear
MICRO-ZONATION STUDY OF POTENTIAL SEISMIC HAZARDS BASED ON PEAK GROUND ACCELERATION (PGA) VALUE IN THE NORTH KONAWE OFFICE AREA Prasepvianto Estu Broto; Nidya Lena Fitriah Laksana; Muh. Said L; Hernawati; Sefrilita; Sefrilita Risqi Adikaning Rani Rani
JOURNAL ONLINE OF PHYSICS Vol. 8 No. 1 (2022): JOP (Journal Online of Physics) Vol 8 No 1
Publisher : Prodi Fisika FST UNJA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jop.v8i1.20232

Abstract

The purpose of this study was to determine the potential for seismic hazard based on the peak ground acceleration value in the North Konawe office area. This study uses the HVSR method to obtain the dominant frequency, amplification factor, dominant period, seismic vulnerability index and Peak Ground Acceleration. The results obtained from the microzonation of the distribution of the dominant frequency value with a high category were found at 5 measurement points, the amplification factor with a low category was found at 1 measurement point, the dominant period with a low category was found at 6 measurement points and the seismic vulnerability index with a low category was found at 5 points. measurement. Overall the research area is included in the level of seismic hazard risk, not high potential but in the low category. While the microzonation of the distribution of PGA values ​​obtained values ​​ranging from 23,2381-23,3231 gal which belong to the low seismic hazard risk level. Where it can be described in this area the earthquake that occurred can be felt by many people but caused damage. The light objects that were hung swayed and the windows shook. So it can be concluded that this research area is included in the category of low seismic hazard level
PENGARUH KONSENTRASI AKTIVATOR H3PO4 TERHADAP KARBON AKTIF AMPAS TEBU : Hayatul Hasanah, Ratni Sirait, Ridwan Yusuf Lubis Hayatul Hasanah; Ratni Sirait; Ridwan Yusuf Lubis
JOURNAL ONLINE OF PHYSICS Vol. 8 No. 1 (2022): JOP (Journal Online of Physics) Vol 8 No 1
Publisher : Prodi Fisika FST UNJA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jop.v8i1.20265

Abstract

Ampas tebu adalah sisa penggilingan tebu yang sebagian belum dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat. Kurang lebih 50% ampas tebu yang diperoleh setiap pabrik gula dijadikan untuk bahan bakar boiler kemudian sisanya ditimbun sebgai buangan. Ampas tebu mempunyai kandungan karbon cukup tinggi sehingga bisa digunakan untuk bahan dasar karbon aktif. Dilakukan penelitian tentang pembuatan karbon aktif ampas tebu dengan menggunakan aktivator H3PO4. Metode penelitian yang dilakukan yaitu dengan metode eksperimen secara kuantitatif. Untuk mengetahui mutu karbon aktif dilakukan pengujian meliputi uji kadar air, kadar ZMM, kadar abu dan kadar karbon terikat. Serta diukur luas permukaannya dengan metode methylene blue serta karakterisasi dengan SEM dan FTIR. Luas permukaan terbesar diperoleh pada sampel yang teraktivasi H3PO4 5% yaitu 11,0893 m2/g. Hasil analisis SEM menunjukkan karbon aktif ampas tebu yang teraktivasi H3PO4 5% memiliki pori-pori lebih banyak dibandingkan karbon aktif yang teraktvasi H3PO4 0% dan 15%. Hasil penelitian FTIR menunjukkan terdapatnya gugus fungsi OH, N-H, C=C, C-H alkana, C-O, OH, C-H. Vaiasi karakteristik yang optimum pada karbon aktif ampas tebu terdapat pada sampel B yang memilki nilai kadar air, kadar ZMM, kadar abu dan kadar karbon terikat memenuhi SNI No 06-3730-1995 mengenai karbon aktif. Kata Kunci: Karbon aktif, Ampas Tebu, H3PO4 , SEM, FTIR
KARBON AKTIF TEMPURUNG BUAH NIPAH (NYPA FRUTICANS) MENGGUNAKAN AKTIVATOR NACL: Lisa Astari, Abdul Halim Daulay, Ridwan Yusuf Lubis Lisa Astari; Abdul Halim Daulay; Ridwan Yusuf Lubis
JOURNAL ONLINE OF PHYSICS Vol. 8 No. 1 (2022): JOP (Journal Online of Physics) Vol 8 No 1
Publisher : Prodi Fisika FST UNJA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jop.v8i1.20292

Abstract

Tempurung buah nipah dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan karbon aktif setelah melakukan proses aktivasi secara fisika dan kimia hal ini terlihat dari mayoritas hasil pengujian yang telah memenuhi standar arang aktif teknis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karbon aktif tempurung buah nipah dengan karakteristik yang paling optimum. Metode yang dapat digunakan ialah metode eksperimental dengan pendekatan secara kuantitatif. Proses karbonisasi dilakukan menggunakan oven dengan suhu 500 ºC dalam waktu 1 jam. Proses aktivasi karbon dilakukan yaitu dengan menggunakan furnace pada suhu 105 ºC selama 2 jam. Aktivasi kimia dilakukan menggunakan larutan NaCl dengan variasi konsentrasi 0, 4, 6, dan 8 M, diaduk menggunakan magnetic strirrer. Analisis yang dilakukan yaitu uji kadar air, kadar zat mudah menguap, kadar abu, dan kadar karbon.Metode karakterisasi yang digunakan adalah Scanning Electron Microscopy (SEM) dan UV-Vis (ultra violet visible). Hasil pengukuran kadar air adalah sebesar 5,47 – 7,72%, kadar zat mudah menguap sebesar 24,62 – 36,10%, kadar abu sebesar 8,79 – 26,45%, dan kadar karbon sebesar 37,45 – 66,59%. Seiring dengan peningkatan konsentrasi aktivasi maka cenderung terjadi penurunan pada nilai kadar air, kadar zat mudah menguap, dan kadar abu. Serta terjadi kenaikan pada nilai kadar terikat. Mikrostruktur permukaan karbon aktif tempurung buah nipah menunjukkan terbentuknya pori-pori seiring dengan bertambahnya konsentrasi aktivasi. Karbon aktif tempurung buah nipah dengan karakteristik yang optimum dihasilkan pada konsentrasi aktivasi 8 M.
PENGOLAHAN FILTERING DAN CONTRAST ENHANCEMENT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS RESOLUSI CITRA ULTRASONOGRAFI ABDOMEN Aulia Firma; Sri Oktamuliani
JOURNAL ONLINE OF PHYSICS Vol. 8 No. 1 (2022): JOP (Journal Online of Physics) Vol 8 No 1
Publisher : Prodi Fisika FST UNJA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jop.v8i1.20607

Abstract

Evaluasi penyaringan dan peningkatan kontras telah dilakukan untuk meningkatkan visualisasi gambar USG perut. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi hasil gabungan metode median filter dan filter Wiener menggunakan metode Histogram Equalization (HE), Contras Limited Adaptive Histogram Equalization (CLAHE), Contras Stretching (CS) secara kuantitatif menggunakan Mean Squared Error (MSE) dan Peak Signal-to-Noise Ratio (PSNR) dan kualitatif berdasarkan hasil wawancara dengan ahli radiologi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah 30 data sekunder dari pasien USG abdomen. Penelitian dilakukan dengan mengkonversi data citra dan menerapkan 6 kombinasi metode menjadi 30 data. Hasil yang diperoleh pada studi kuantitatif kombinasi median filter dengan CS menunjukkan hasil pengolahan yang mudah diinterpretasikan berdasarkan nilai rata-rata MSE dan PSNR dengan nilai 51,537 dan 31,355 dB, dan secara kualitatif ahli radiologi menunjukkan kombinasi median dan CS memiliki hasil yang mudah.
ANALISIS NEUTRONIK KEKRITISAN TERAS REAKTOR NUSCALE BERBAHAN BAKAR DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE OPENMC Canti Dwi Putri; Fiber Monado; Menik Ariani
JOURNAL ONLINE OF PHYSICS Vol. 8 No. 1 (2022): JOP (Journal Online of Physics) Vol 8 No 1
Publisher : Prodi Fisika FST UNJA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jop.v8i1.20812

Abstract

[Title: Neutronic Analysis of the criticality level of the nuscale reactor core with fuel using the openMC software] This study analyzed the design of the NuScale reactor, which aims to determine the level of criticality by modeling the shape of the cell pin, assembly, and core with nuclear fuel in the form of uranium dioxide, which will be varied by changing the percentage of uranium-235 content as much as 0% to 7% by using monte carlo methods in OpenMC program code. This study was conducted to obtain the design of nuclear reactors as well as the calculation of the effective multiplication factor, fission reaction rate, and neutron flux distribution for two years of the combustion process (Burn-up). The result of the calculation for the effective multiplication factor and reaction rate states that the greater the percentage of enrichment in uranium-235, the greater the value of the resulting in both parameters. While the distribution of neutron flux produces the most significant value in the middle region or center of the fuel and is seen from the average value produced, and the smallest value is at the edge of the cell. The analysis of this NuScale reactor can later be used as a reference in preparing a safe and efficient reactor core.
PERANCANGAN ALAT PENGUKUR KADAR UNSUR HARA NPK PUPUK KOMPOS Rustan; Fajar Dwi Ramadhan; M. Ficky Afrianto; Linda Handayani; Ardiyaningsih Puji Lestari; Fahmida Manin
JOURNAL ONLINE OF PHYSICS Vol. 8 No. 1 (2022): JOP (Journal Online of Physics) Vol 8 No 1
Publisher : Prodi Fisika FST UNJA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jop.v8i1.20838

Abstract

Pupuk kompos merupakan jenis pupuk organik yang berasal dari penguraian sampah organik seperti daun, jerami, rumput, dedak padi, kotoran hewan, dan bahan organik lain. Pupuk kompos dapat dibuat dengan cara memanfaatkan mikroorganisme untuk mengubah material organik seperti kotoran ternak, sampah, daun, sayuran menjadi kompos. Kandungan unsur hara didalam kompos cukup lengkap, meliputi unsur hara makro (N, P, K, Ca, Mg, S), dan unsur hara mikro (Fe, Cu, Mn, Mo, Zn, Cl, B) yang sangat diperlukan tanaman. Namun kandungan unsur hara tersebut tidak bisa diukur pasti oleh para petani, pengukuran kandungan unsur hara saat ini banyak dilakukan dengan cara uji laboratorium yang memerlukan waktu relatif lama sehingga dibutuhkan suatu rancangan sistem yang dapat mengukur nilai kandungan unsur hara didalam pupuk. Penelitian ini bertujuan untuk merancang alat pengukur nilai kadar unsur hara Nitrogen, Fosfor dan Kalium (NPK) didalam pupuk kompos. Pada penelitian ini digunakan arduino MEGA 2560, Lcd tft 2.4 dan sensor NPK untuk mendeteksi unsur hara NPK yang ada didalam pupuk kompos secara cepat. Sensor NPK berfungsi mengukur kadar Nitrogen (N), Phospor (P), dan Kalium (K) dalam kombinasi. Sensor NPK yang digunakan terdiri dari rangkaian PCB dengan probe berukuran panjang 85 mm dan merupakan sensor digital.Dalam penelitian ini penggunaan sensor NPK sangat penting untuk dapat mendeteksi nilai kandungan unsur hara NPK dalam pupuk kompos. Penelitian ini juga menggunakan lcd TFT untuk menampilkan hasil pembacaan dari sensor NPK, Untuk mengolah sensor dan lcd TFT digunakan arduino MEGA 2560 sebagai mikrokontroler.
STRUKTUR KRISTAL DAN SIFAT KEMAGNETAN NANOPARTIKEL CoZnFe2O4/PEG-4000) La Ode Rusman; Adrian Rahmat Nur; Ismail Saleh; Yumnawati; La Agusu; Abdin; Edi Suharyadi
JOURNAL ONLINE OF PHYSICS Vol. 8 No. 1 (2022): JOP (Journal Online of Physics) Vol 8 No 1
Publisher : Prodi Fisika FST UNJA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jop.v8i1.20978

Abstract

Nanopartikel CoZnFe2O4 dengan struktur mixed spinel yang dienkapsulasi dengan PEG-4000 telah berhasil disintesis menggunakan metode kopresipitasi. Hasil analisis X-Ray diffraction (XRD) menunjukkan nanopartikel CoZnFe2O4 mempunyai karakteristik struktur spinel ferit dengan ukuran kristalit sebesar 14,4 ± 0,2 nm. Setelah dienkaspulasi dengan PEG-4000 ukuran kristalit sedikit menurun menjadi 9,7 ± 0,2 nm. Hasil analisis Fourier Transform Infrared (FTIR) untuk CoZnFe2O4 menunjukkan puncak serapan pada bilangan gelombang sekitar 401-563 cm-1 yang merupakan ikatan vibrasi M-O. Setelah dienkapsulasi dengan dengan PEG-4000 muncul vibrasi baru khas PEG yaitu C-O (1064 cm-1). Pada saat dienkapsulasi, ikatan M-O masih tetap muncul yang menandakan keberadaan nanopartikel CoZnFe2O4. Hasil Transmission Electron Microscopy (TEM) menunjukkan bahwa nanopartikel tampak mengalami aglomerasi. Setelah dienkapsulasi dengan PEG-4000 aglomerasi menjadi berkurang dan nanopartikel menjadi lebih terdispersi. Hasil analisis Vibrating Sample Magnetometer (VSM) menunjukkan nilai koersivitas CoZnFe2O4 adalah 251,9 Oe. Nilai koersivitas menurun menjadi 49,9 Oe setelah dienkapsulasi dengan PEG-4000. Hal ini disebabkan karena perubahan ukuran kristalit. Magnetisasi saturasi nanopartikel CoZnFe2O4 sebelum dienkapsulasi adalah 29,0 emu/g dan menurun setelah dienkapsulasi dengan PEG-4000 menjadi 19,7 emu/g. Hal ini disebabkan karena PEG bersifat paramagnetik dan nonmagnetik.
KARAKTERISASI TiO2/KARBON AKTIF DARI AMPAS KOPI DAN UJI ADSORPSI-NYA TERHADAP LIMBAH TETRASIKLIN (C22H24N2O8) Frastica Deswardani; Damris Muhammad; Poni Dwi Manda
JOURNAL ONLINE OF PHYSICS Vol. 8 No. 1 (2022): JOP (Journal Online of Physics) Vol 8 No 1
Publisher : Prodi Fisika FST UNJA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jop.v8i1.21083

Abstract

TiO2/Karbon aktif dari ampas kopi telah berhasil dilakukan. Sampel karbon aktif diuji kualitasnya dengan melakukan uji kadar air, kadar abu dan daya serap Iod yang selanjutnya dibandingkan dengan SNI (Standar Nasional Indonesia) 06-3730-1995. Uji kadar air karbon aktif ampas kopi adalah 13,8 % (SNI: maks 15%), kadar abu adalah 9,7% (SNI: maks 10%), dan daya serap Iod adalah 1.173,8 mg/g (SNI: min 750 mg/g). Ketiga uji menunjukkan bahwa kualitas karbon aktif sudah sesuai dengan SNI. Selanjutnya, TiO2/Karbon aktif dikarakterisasi dengan spektrofotometer UV-Vis untuk menentukan nilai energi gapnya dan menunjukkan hasil nilai energi gap sebesar 3 eV. Hasil FTIR (Fourier Transform Infra Red) untuk sampel karbon aktif ampas kopi menunjukkan puncak serapan C-H (2934,16 cm-1), C=C (1581,75 cm-1), C-O (1236,37 cm-1) dan C-C (580,91 cm-1) yang merupakan khas ikatan vibrasi karbon aktif. Keberadaan air juga masih dapat dilihat dengan adanya puncak serapan O-H (3674,95 cm-1). Pada sampel TiO2 murni terdapat puncak serapan milik Ti-O-Ti (600,94 cm-1 dan 493,10 cm-1) yang menunjukkan keberadaan TiO2 pada sampel. Pada sampel TiO2/Karbon aktif juga terdapat puncak serapan Ti-O-Ti (600,94 cm-1 dan 524,64 cm-1) yang menunjukkan keberadaan TiO2 didalam sampel. Lalu terdapat juga puncak serapan Ti-O-C (1505,63 cm-1) yang merupakan serapan khas dari TiO2 yang telah berikatan dengan karbon aktif. Pada hasil uji adsorpsi menunjukkan persentase degradasi yang relatif rendah yaitu untuk variasai waktu 4, 5, dan 6 jam berturut-turut adalah 28,5%, 2,71% dan 28,84%.
ANALISIS NILAI KONDUKTIVITAS TERHADAP PERUBAHAN UNSUR HARA PADA TANAH INSEPTISOL Samsidar, Samsidar; Maison, Maison; Mutia Angraini, Rista; Afrianto, M. Ficky; Peslinof, Mardian; Handayani, Linda; Rustan, Rustan; Nurhidayah, Nurhidayah; Puji Lestari, Ardiyaningsih
JOURNAL ONLINE OF PHYSICS Vol. 8 No. 1 (2022): JOP (Journal Online of Physics) Vol 8 No 1
Publisher : Prodi Fisika FST UNJA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jop.v8i1.21089

Abstract

Telah dilakukan pengujian nilai konduktivitas dengan menggunakan alat Impedansi Analizer, dimana nilai impedansi dijadikan sebagai parameter penentuan perubahan konduktivitas akibat penambahan pupuk NPK (tambahan unsur hara tanah). Sampel yang digunakan adalah jenis tanah inseptisol dengan 5 variasi jenis tanah, sampel diambil dari 5 titit berebeda pada lahan perkebunan daerah kampus Universitas Jambi.Tahap awal pengujian dilakukan pengukuran nilai impedansi pada H-1 (hari pertama) dengan penambahan pupuk NPK sebesar 0%, 1%, 3%, 5% dan 7% terhadap masing-masing sampel, untuk memastikan nilai konduktivitas hanya dipengaruhi unsur hara NPK maka kelembaban di berikan konstant pada kisaran 40%-45%. Setelah pengambilan data tahap awal sampel dibiarkan dan ditutup dalam pelastik agar terjadi penguraian pupuk pada tanah, penguraian dilakukan secara Anaerobdengan estimasi penguraian 12 hari, setelah hari ke- 12 dilakukan kembali pengujian nilai impedansi terhadap masing-masing sampel. Hasil pengukuran nilai konduktivitas mengalami kenaikan terhadap penambahan pupuk dan setelah terjadi penguraian, hal ini dapat dilihat dengan berkurangnya nilai impedansi. Secara kuantitatif semua jenis sampel tanah mempunya hubungan linier dengan nilai regresi >99% terhadap penambahan pupuk dan penguraian unsur hara, untuk itu penelitian ini akan menjadi dasar pemodelan alat kesuburan tanah dengan parameter nilai konduktivitas.
BIOSENSOR FOR THIAMINE DETECTION USING YEAST SACCHAROMYCES CEREVISIAE Leonardus Riski Nainggolan; Siti Rahmawati Ibmar; Sumi Komala; Vira Annisa Rosandi; Lazuardi Umar
JOURNAL ONLINE OF PHYSICS Vol. 8 No. 1 (2022): JOP (Journal Online of Physics) Vol 8 No 1
Publisher : Prodi Fisika FST UNJA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jop.v8i1.21411

Abstract

Nowadays, people's lifestyles have undergone significant changes, such as decreased physical activity and increased sedentary behavior, as well as an increase in nutritionally unbalanced diets, especially in vitamin B1 (thiamine) intake. Deficiency and excess of thiamine can cause various diseases. Based on this, it is important to know the level of thiamine intake in dietary supplements and medicines. This study used a biosensor with amperometric principles to determine the effect of thiamine on the yeast Saccharomyces cerevisiae as a cell model. Measurements were made by adding controlled vitamins to cell metabolic activity using an amperometric biosensor based on Pt/Ag electrodes. An amperometric biosensor will measure the current from a reduction and oxidation reaction with a constant potential. The effect of adding vitamins to yeast cells was observed in the form of cellular respiration, which was expressed as a parameter of dissolved oxygen level (DO). Vitamins used as samples were given various concentrations of 30 mM, 45 mM, and 60 mM. The addition of thiamine causes an increase in the potential value for each increase in concentration, indicating that DO levels in the cell environment have decreased due to yeast cells consuming O2 during the respiration process. The results of this study indicate that yeast cell-based biosensors can detect variations in the concentration of thiamine for further health applications.

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2022 2022


Filter By Issues
All Issue Vol. 11 No. 1 (2025): JOP (Journal Online of Physics) Vol 11 No 1 Vol. 10 No. 3 (2025): JOP (Journal Online of Physics) Vol 10 No 3 Vol. 10 No. 2 (2025): JOP (Journal Online of Physics) Vol 10 No 2 Vol. 10 No. 1 (2024): JOP (Journal Online of Physics) Vol 10 No 1 Vol. 9 No. 3 (2024): JOP (Journal Online of Physics) Vol 9 No 3 Vol. 9 No. 2 (2024): JOP (Journal Online of Physics) Vol 9 No 2 Vol. 9 No. 1 (2023): JOP (Journal Online of Physics) Vol 9 No 1 Vol. 8 No. 3 (2023): JOP (Journal Online of Physics) Vol 8 No 3 Vol. 8 No. 2 (2023): JOP (Journal Online of Physics) Vol 8 No 2 Vol. 8 No. 1 (2022): JOP (Journal Online of Physics) Vol 8 No 1 Vol. 7 No. 2 (2022): JOP (Journal Online of Physics) Vol 7 No 2 Vol. 7 No. 1 (2021): JOP (Journal Online of Physics) Vol 7 No 1 Vol. 6 No. 2 (2021): JOP (Journal Online of Physics) Vol 6 No 2 Vol. 6 No. 1 (2020): JOP (Journal Online of Physics) Vol 6 No 1 Vol. 5 No. 2 (2020): JOP (Journal Online of Physics) Vol 5 No 2 Vol. 5 No. 1 (2019): JOP (Journal Online of Physics) Vol 5 No 1 Vol. 4 No. 2 (2019): JOP (Journal Online of Physics) Vol 4 No 2 Vol. 4 No. 1 (2018): JOP (Journal Online of Physics) Vol 4 No 1 Vol. 3 No. 2 (2018): JOP (Journal Online of Physics) Vol 3 No 2 Vol. 3 No. 1 (2017): JOP (Journal Online of Physics) Vol 3 No 1 Vol. 2 No. 2 (2017): JOP (Journal Online of Physics) Vol 2 No 2 Vol. 2 No. 1 (2016): JOP (Journal Online of Physics) Vol 2 No 1 Vol. 1 No. 2 (2016): JOP (Journal Online of Physics) Vol 1 No 2 Vol. 1 No. 1 (2015): JOP (Journal Online of Physics) Vol 1 No 1 Vol 1, No 1 (2015): JoP More Issue