cover
Contact Name
Eko Siswoyo, Ph.D.
Contact Email
eko_siswoyo@uii.ac.id
Phone
+62274-896440
Journal Mail Official
jstl@uii.ac.id
Editorial Address
Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta Jl. Kaliurang Km 14,5 Yogyakarta 55584 Indonesia Telp. +62-274-896440 (ext. 3210) Fax. +62-274-895330
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan
ISSN : 20851227     EISSN : 25026119     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan (JSTL) published twice a year in January and June is a scientific journal that publishes scientific research papers and ideas in the field of science and technology related to environmental issues. The journal covers typical subjects of environmental sciences and technologies such as.: Drinking water treatment, wastewater treatment, solid waste treatment, solid waste management, cleaner production, air pollution management, resource recovery, water pollution, soil contamination, and other relevant fields. JSTL published by the Islamic University of Indonesia (UII) only accepts original scientific works that have not been published by other medias. All incoming articles will be reviewed in advance by competent reviewers before being eligible for publication. JSTL (e-ISSN 2502-6119) has been accredited by Ministry of Research, Technology and Higher Education of the Republic of Indonesia.
Arjuna Subject : -
Articles 193 Documents
Study of Slow Sand Filtration in Removing Total Coliforms and E.Coli Ekha Yogafanny; Stephan Fuchs; Ursula Obst
Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan Vol. 6 No. 2 (2014): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jstl.vol6.iss2.art4

Abstract

This study was aimed to evaluate the performance of SSF in removing bacteria (Total Coliforms and E. Coli) in regard to grain size distribution and grain shape intermittently. Two methodological approaches used in this reasearch were literature review and laboratory work. Bacteria removal was analyzed considering two different filter media (Rhine sand-spherical shape and Lava sand-angular shape) with three different grain size distributions. The best performance was attained by filter column F4 which consisted of Lava sand and had the configuration C2 (d10 = 0.07 mm; Cu = 4.2). This filter column achieved 4.7log-units removal of Total Coliforms and 5.0log-units removal of E. coli. The results show that a smaller grain size and an angular shape of sand grain lead to an increase in bacteria removal.
Bioremediasi Lumpur Minyak (Oil Sludge) dengan Penambahan Kompos sebagai Bulking Agent dan Sumber Nutrien Tambahan Any Juliani; Fudhola Rahman
Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan Vol. 3 No. 1 (2011): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jstl.vol3.iss1.art1

Abstract

Bioremediasi merupakan salah satu alternatif pengolahan limbah berbahaya yang relatif lebih ekonomis, mudah dan ramah lingkungan. Teknologi ini memanfaatkan aktivitas mikroba untuk mengolah limbah berbahaya tadi menjadi lebih rendah bahayanya atau bahkan tidak berbahaya sama sekali. Salah satu limbah yang berpotensi menjadi limbah berbahaya dari aktivitas industri adalah limbah oil sludge. Oil sludge memiliki karakteristik tertentu sehingga untuk proses bioremediasinya perlu dicampur dengan tanah. Pencampuran dengan tanah bertujuan untuk memperbaiki porositas bahan sehingga pertukaran oksigen dapat berlangsung lebih baik. Oksigen diperlukan mikroba untuk penguraian limbah. Selain oksigen, mikroba juga memerlukan nutrien penunjang yang minim disediakan oleh lingkungan. Kompos mempunyai kemampuan untuk meningkatkan porositas, merupakan bahan nutrien tambahan bagi mikroba serta sumber mikroba yang sangat kaya. Oleh karena itu, kompos dapat ditambahkan pada proses bioremediasi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan kompos pada bioremediasi oil sludge PT Pertamina Cilacap. Selain itu diteliti juga porsi penambahan kompos dan proporsi tanah dan oil sludge yang dapat memberikan hasil degradasi oil sludge terbaik. Berdasarkan hasil penelitian, kompos memberikan pengaruh positif terhadap proses bioremediasi. Reaktor yang diberi kompos lebih banyak yaitu sebanyak 10% memberikan angka penurunan Total Petroleum Hydrocarbon (TPH) yang lebih baik dari reaktor yang hanya diberi 5% kompos. Kompos pada penelitian ini lebih berperan sebagai bulking agent serta sumber nutrien tambahan dibanding sebagai penyumbang mikroba pendegradasi. Mikroba yang berperan lebih banyak selama proses adalah mikroba indigenous dari limbah oil sludge. Hasil terbaik juga diberikan oleh reaktor dengan proporsi tanah dan oil sludge yang sama. Efisiensi penurunan TPH tertinggi adalah sebesar 39% selama 21 hari.
Peningkatan Kinerja Unit Filtrasi di Instalasi Pengolahan Air Minum Unit Sewon-Bantul dengan Penggantian Sistem Backwash Ditinjau dari Parameter Besi (Fe) dan Mangan (Mn) Prasasti, Delvira Jayatri; Yulianto, Andik; Hakim, Luqman
Jurnal Sains&Teknologi Lingkungan Vol 3, No 2 (2011): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) Unit Sewon-Bantul memiliki kapasitas produksi 10 L/det.Permasalahan pada IPAM unit Sewon adalah tingginya kadar mangan (Mn) dalam air baku, bahkansetelah melalui pengolahan hingga didistribusikan ke masyarakat kadar mangan juga masih tinggi. Padaunit filtrasi khususnya, sistem backwash yang digunakan selama ini adalah menggunakan air yangmengandung klorin sehingga dapat mempengaruhi kinerja mikroorganisme. Untuk itulah diperlukanpeningkatan kinerja unit pengolahan air bersih pada IPAM unit Sewon agar dihasilkan air bersih yangsesuai dengan standar kesehatan. Metode penelitian yang digunakan adalah pemeriksaan langsung dilapangan dan pengujian yang dilakukan di laboratorium. Pengambilan sampel dilakukan pada lima titikyaitu inlet filter, tiga outlet filter, dan air yang siap didistibusikan. Pada penelitian dilakukan trialdengan mengganti sistem backwash pada salah satu dari tiga unit filtrasi yaitu dengan menggunakan airbaku dan memanfaatkan prinsip kinerja mikroorganisme. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwasecara umum ketiga unit filter memiliki performance yang sama dalam removal besi (Fe) dan mangan(Mn). Penggantian sistem backwash yang dilakukan tidak memberikan hasil yang lebih baikdibandingkan kinerja kedua unit filter. Operasional dan pemeliharaan unit filter merupakan faktorpenting yang menentukan keberhasilan trial yang dilakukan. Selain itu faktor lain yaitu kondisilingkungan dan media filter yang digunakan juga berpengaruh terhadap kinerja filter. Secara umumkadar besi pada filter telah memenuhi baku mutu sedangkan kadar mangan masih di atas baku mutu yangditetapkan.
Pengaruh Simultan Parameter Suhu dan Konsentrasi Larutan NaOH Terhadap Kuantitas dan Kualitas Hasil Cellulose Powder pada Proses Delignifikasi Tongkol Jagung Suprianto Suprianto; Ahmad Tawfiequrrahman;; Dedi Eko Yunanto; Claudino de Almeida Cabral; Ahmad Hanafi
Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan Vol. 6 No. 2 (2014): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jstl.vol6.iss2.art2

Abstract

Jagung merupakan sumber karbohidrat ketiga di Indonesia setelah padi dan ketela. Produksi jagung Indonesia meningkat terus menerus selama 10 tahun terakhir, yang diikuti dengan konsekuensi meningkatnya tongkol jagung sebagai produk ikutan pertanian jagung. Jumlah tongkol jagung dapat mencapai 40% dari produksi jagung. Fakta ini menunjukkan semakin tinggi potensi tongkol jagung untuk dapat dimanfaatkan bagi penunjang kehidupan manusia. Pemanfaatan tongkol jagung secara langsung sebagai bahan bakar maupun tidak langsung, yaitu melalui tahapan proses fisika dan kimia, sebelum dimanfaatkan langsung, telah mulai banyak menarik perhatian. Penelitian ini dimaksudkan untuk menambah informasi pengolahan tongkol jagung menghasilkan selulosa powder yang dapat digunakan sebagai cellulose gel, selulose membrane filter penjernihan air maupun sebagai bahan baku turunan senyawa selulosa, seperti selulosa asetat, carboxy methyl cellulose dan nitro selulosa.Proses pengolahan tongkol jagung menjadi cellulose prowder dilakukan dalam tiga tahapan proses, masing-masing untuk menghilangkan komponen hemiseluola, lignin dan warna dalam tongkol jagung. Proses tahap pertama menggunakan larutan asam nitrat 7,5% pada suhu 80 o C selama 2 jam, dilanjutkan dengan proses tahap kedua menggunakan larutan NaOH selama 2 jam dengan variasi suhu 80 sampai 100 o C dan variasi konsentrasi NaOH dari 1 N sampai 3 N dan selanjutnya proses tahap ketiga menggunakan hydrogen peroksida dengan konsentrasi 4%, suhu 80 o C dan waktu 2 Jam. Keberhasilan proses diidentifikasi dengan kuantitas dan kualitas hasil cellulose powder.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi proses yang baik dalam tahap proses delignifikasi adalah suhu antara 85 sampai 95 o C dan konsentrasi NaOH antara 1,25 N sampai 2 N. Produk pengolahan dari tongkol jagung, dengan proses tiga tahap ini diperoleh hasil cellulose powder warna putih dengan kadar   selulosa sekitar 88 sampai 90%, dengan yield investor sekitar 30% dan yield akademik sekitar 80%.
Pengendalian Kebisingan pada Fasilitas Pendidikan Studi Kasus Gedung Sekolah Pascasarjana UGM Yogyakarta Jarwa Prasetya S. Handoko
Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan Vol. 2 No. 1 (2010): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jstl.vol2.iss1.art4

Abstract

Kebisingan merupakan masalah yang menyertai perkembangan pembangunan kota, sebagai akibat meningkatnya jumlah penduduk dan aktivitas penduduk di perkotaan. Kebisingan yang kita dirasakan, dapat kita kurangi tingkat gangguannya dengan melakukan upaya pengurangan atau pengendalian kebisingan. Seiring dengan berkembangnya pembangunan disegala bidang di Indonesia dan di Yogyakarta pada khususnya, meningkatnya pertumbuhan sarana dan prasarana transportasi darat menyebabkan kebisingan dari arus lalu lintas yang ada menjadi tidak terhindarkan.Gedung Sekolah Pascasarjana UGM sebagai salah satu bangunan milik UGM yang berfungsi untuk kegiatan pendidikan, berlokasi di Bulaksumur utara yang merupakan kawasan yang sangat pesat perkembangannya, baik pertumbuhan permukiman penduduk maupun arus lalu lintasnya, sehingga memiliki tingkat kebisingan lingkungan yang cukup tinggi.Sebagai gedung untuk pendidikan perguruan tinggi, Gedung Sekolah Pascasarjana UGM diharapkan dapat menjadi tempat yang kondusif bagi terlaksananya kegiatan akademik, sehingga dibutuhkan tingkat kebisingan yang rendah. Hal tersebut membutuhkan suatu pengendalian kebisingan lingkungan di Gedung Sekolah Pascasarjana UGM. Pengendalian kebisingan dilakukan terhadap kebisingan ekterior dan interior seluruh bangunan.Dengan makalah ini dapat diperoleh gambaran umum tentang upaya yang dilakukan, manfaat yang diperoleh dan kekurangan- kekurangan yang terdapat dalam pengendalian kebisingan pada fasilitas pendidikan dengan studi kasus Gedung Sekolah Pasca Sarjana UGM Yogyakarta. Makalah ini merupakan suatu proses evaluasi purna huni level indikatif dengan metode deskriptif mengenai pengendalian kebisingan yang dilakukan dikaitkan dengan indikasi keberhasilan pengendalian kebisingan pada bangunan.Terdapat beberapa rekomendasi dari pembahasan yang dilakukan pada makalah ini yaitu: (1) pemilihan site atau lokasi fasilitas pendidikan dioptimalkan pada daerah dengan kepadatan penduduk rendah dan diusahakan tidak pada pusat ekonomi, (2) pengendalian kebisingan interior, efektif dilakukan dengan perancangan organisasi ruang yang mempertimbangkan fungsi dan tingkat kebisingan yang diijinkan untuk fungsi bersangkutan, (3) pengendalian eksterior dapat dilakukan dengan menggunakan penghalang dan atau barier bising, memperluas sempadan bangunan, meletakan bangunan yang membutuhkan ketenangan pada posisi terjauh dari sumber kebisingan lingkungan yang ada. Selain itu dapat menggunakan parfum akustik yang berupa gemericik air untuk menyamarkan kebisingan lingkungan yang terjadi.
Metode Pumping Test sebagai Kontrol Untuk Pengambilan Airtanah Secara Berlebihan Harjito Harjito
Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan Vol. 6 No. 2 (2014): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jstl.vol6.iss2.art7

Abstract

Tujuan studi ini adalah untuk mengetahui perkiraan potensi debit airtanah, debit optimum yang tersedia dan mengetahui debit airtanah yang telah diambil atau dieksploitasi pada salah satu pelaku usaha di kota Yogyakarta. Metode analisis yang digunakan adalah metode Pumping Test Theis Recovery, dengan uji sumur dan uji akuifer. Berdasarkan uji sumur (well test) dan uji akuifer (aquifer test) berdasarkan hasil rekonstruksi litologi, maka potensi airtanah di daerah studi (Qp) adalah 69,65 liter/detik. Debit optimum (Qopt.) yang tersedia 5,8 liter/detik, sedangkan debit pengambilan atau debit operasi sumur yang terjadi berdasarkan data daerah studi (Qop) adalah 7,3108 liter/detik sehingga debit pemompaan tidak melebihi debit potensi airtanah. Pengaruh pengambilan airtanah yang berlebihan adalah penurunan permukaan airtanah yang berakibat buruk terhadap kondisi ketersediaan air. Langkah-langkah pengelolaan airtanah dan konservasinya antara lain menjaga kelestarian lingkungan dan mengendalikan eksplorasi airtanah serta memperhatikan pengaruh pemompaan dan penurunan muka airtanah, dengan menentukan jarak minimum (2R) antar titik sumur dan debit pemompaan tidak melebihi debit optimum yang tersedia. Dengan langkah-langkah pengelolaan seperti tersebut di atas diharapkan perubahan atau penurunan permukaan airtanah akibat pemompaan tidak melebihi titik batas yang seharusnya. Kata Kunci : Debit optimum, debit pengambilan, potensi airtanah, pumping test.
IMPROVING CARRYING CAPACITY BY DEVELOPING RAINWATER HARVESTING: A CASE OF OYO WATERSHED, GUNUNGKIDUL, INDONESIA Widodo Brontowiyono; Ribut Lupiyanto; A.H. Malik
Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan Vol. 1 No. 1 (2009): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jstl.vol1.iss1.art6

Abstract

Oyo watershed, which mainly consists of rural area with 517,352 inhabitants and 0.65%/annum population growth, is one of degraded watersheds in Indonesia. Although the local government has formulated various watershed developments, the agriculture productivity of this area is still low. Water resources are the main factor that influences the low carrying capacity of its agriculture sector. Its abundant water availability (225,278,277 m3/year) indicates the potential water carrying capacity. With the annual rainfall of 1,858 mm and the low water demand (25,095,223 m3/year), it has a potential water surplus of 200,183,054 m3/year. In reality, due to the low rainwater harvesting, the carrying capacity is also low, indicated by the value of 0.67 with the population pressure of 1.49. This causes a revenue deficit for farmers who earn Rp 160,017.36 million/year while the normal living cost is Rp 2,483,289.60 million. This indicates the low optimality of water resources management. Therefore, the main target of Oyo Watershed management program is to use the available rainwater optimally to guarantee the stability of water availability in dry seasons.
Aplikasi Bahan Amelioran (Asam Humat; Lumpur IPAL Tambang Batu Bara) terhadap Pertumbuhan Tanaman Reklamasi pada Lahan Bekas Tambang Batu Bara Syafrinaldi Adhiatma; Trisno Budi Susanto; Awaluddin Nurmiyanto; Hudori Hudori
Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan Vol. 6 No. 1 (2014): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jstl.vol6.iss1.art3

Abstract

Air limbah yang dihasilkan oleh PT Baradinamika Mudasukses (BDMS) merupakan lumpur yang bersifat koloid dan susah mengendap. Pemanfaatan lumpur kembali dalam proses reklamasi bekas lahan tambang batubara sebagai alternatif untuk mengangani permasalahan lumpur tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh penambahan lumpur dan asam humat pada lahan bekas tambang batubara dengan tanaman reklamasi. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan variasi media T1S1 (100% tanah; 0% lumpur), T2S2 (50% tanah; 50% lumpur), dan T3S3 (75% tanah; 25% lumpur) dengan variasi dosis asam humat H1 (0ml), H2 (7,5ml), dan H3 (15ml) dengan menggunakan tanaman Sengon (Paraserienthes falcataria) dan Akasia (Acacia mangium). Hasil dari penelitian ini menunjukan pada perlakuan T1S1 dan T2S2 dengan dosis 7,5ml (H2) pada kadar hara N-Total dan P-Tersedia sedangkan pada kadar hara K dan Ca pada perlakuan T2S2 dengan dosis 15ml (H3). Hasil pertumbuhan tinggi pada pada perlakuan T3S3 dengan dosis 7,5ml (H2) sebesar 16,1% dengan hasil nilai uji statistik sebesar 4,0b pada tanaman sengon dan pada tanaman akasia mengalami peningkatan tinggi sebesar 18% dan nilai hasil uji statistik sebesar 3,75b. Hasil pertumbuhan daun pada tanaman sengon memiliki nilai sebesar 2,75a dan pada tanaman akasia sebesar 3,0a. Kata kunci : Air Limbah, Lumpur, Asam Humat, Reklamasi
Pengaruh Aerasi Terhadap Pretreatment Eceng Gondok Oleh Phanerochaete Chrysosporium Rully Septria; Suryo Purwono; Siti Syamsiah; Eka Sari
Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan Vol. 7 No. 2 (2015): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jstl.vol7.iss2.art2

Abstract

Eceng gondok (Eichornia Crassipe) memiliki potensi dapat dikonversi menjadi bioetanol. Pretreatment biologi dengan Phanerochaete Chrysosporium memerlukan waktu lama karena kurangnya pasokan oksigen untuk pertumbuhan P.Chrysosporium. Upaya untuk memenuhi kebutuhan oksigen dapat dibantu dengan aerasi. Variasi kecepatan aerasi yang digunakan 0 L/m2.men sampai 30,10 L/m2.men. Sampel diambil setiap 4 hari selama 24 hari. Kecepatan aerasi 2,15 L/m2.men sampai dengan hari ke 24 menghasilkan degradasi lignin sebesar 0,3076 gram. Sedangkan kecepatan aerasi 15,05 L/m2.men; 17,20 L/m2.men; dan 30,10 L/m2.men menunjukkan degradasi lignin yang lebih tinggi yaitu 0,3374 gram; 0,4151 gram; dan 0,3944 gram. Aerasi 2,15 L/m2.men merupakan kecepatan optimum. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil lignin yang paling rendah.
Penurunan Logam Timbal (Pb) pada Limbah Cair TPA Piyungan Yogyakarta dengan Constructed Wetlands Menggunakan Tumbuhan Eceng Gondok (Eichornia Crassipes) Eko Siswoyo; Ir Kasam; L.M. Subhan Abdullah
Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan Vol. 3 No. 1 (2011): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jstl.vol3.iss1.art6

Abstract

Salah satu permasalahan lingkungan yang ditimbulkan dari adanya lindi di TPA Piyungan yaitu pencemaran pada badan air, sungai dan air tanah. Untuk mengatasi permasalahan ini salah satunya dengan sistem Constructed Wetlands dengan menggunakan tumbuhah eceng gondok. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat penurunan konsentrasi Timbal (Pb) yang terdapat dalam limbah cair TPA Piyungan dengan Constructed Wetlands menggunakan tumbuhan eceng gondok dan untuk mengetahui seberapa besar kapasitas serapan tumbuhan eceng gondok terhadap kandungan Timbal (Pb) dalam limbah cair TPA Piyungan.Dalam penelitian ini digunakan reaktor yang terbuat dari kayu yang dilapisi plastik dengan ukuran 0,5 m x 1,0 m. Setiap reaktor diberi media tanah 5 cm, dan diberi tumbuhan sebanyak 14 buah. Reaktor tersebut diberi perlakuan dengan konsentrasi limbah yang bervariasi (100%, 75%, 50%, 25%, dan 0%), dan waktu pengambilan sampel (0, 3, 6, 9, 12 hari). Dengan menggunakan metode SSA (Spektrofotometri Serapan Atom).Berdasarkan pengujian diperoleh bahwa penurunan logam Pb pada limbah cair TPA Piyungan hari ke- 12, yaitu sebesar 0.0501mg/L pada konsentrasi 100%, 0.0295mg/L pada konsentrasi 75%, 0.0267mg/L pada konsentrasi 50% dan 0.0041 mg/L pada konsentrasi 25%.

Page 5 of 20 | Total Record : 193


Filter by Year

2009 2025


Filter By Issues
All Issue Vol. 17 No. 1 (2025): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 16 No. 2 (2024): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 16 No. 1 (2024): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 15 No. 2 (2023): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 15 No. 1 (2023): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 14 No. 2 (2022): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 14 No. 1 (2022): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 13 No. 2 (2021): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 13 No. 1 (2021): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 12 No. 2 (2020): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 12 No. 1 (2020): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 11 No. 2 (2019): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 11 No. 1 (2019): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 10 No. 2 (2018): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 10 No. 1 (2018): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 9 No. 2 (2017): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 9 No. 1 (2017): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 8 No. 2 (2016): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 8 No. 1 (2016): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 7 No. 2 (2015): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 7 No. 1 (2015): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 6 No. 2 (2014): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 6 No. 1 (2014): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 5 No. 2 (2013): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 5 No. 1 (2013): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 4 No. 2 (2012): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 4 No. 1 (2012): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 3 No. 2 (2011): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol 3, No 2 (2011): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 3 No. 1 (2011): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 2 No. 2 (2010): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 2 No. 1 (2010): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 1 No. 2 (2009): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 1 No. 1 (2009): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN More Issue