Claim Missing Document
Check
Articles

Pengaruh Aerasi Terhadap Pretreatment Eceng Gondok Oleh Phanerochaete Chrysosporium Septria, Rully; Purwono, Suryo; Syamsiah, Siti; Sari, Eka
Jurnal Sains Dan Teknologi Lingkungan Vol 7, No 2 (2015): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Eceng gondok (Eichornia Crassipe) memiliki potensi dapat dikonversi menjadi bioetanol. Pretreatment biologi denganPhanerochaete Chrysosporium memerlukan waktu lama karena kurangnya pasokan oksigen untuk pertumbuhanP.Chrysosporium. Upaya untuk memenuhi kebutuhan oksigen dapat dibantu dengan aerasi. Variasi kecepatan aerasiyang digunakan 0 L/m2.men sampai 30,10 L/m2.men. Sampel diambil setiap 4 hari selama 24 hari. Kecepatan aerasi2,15 L/m2.men sampai dengan hari ke 24 menghasilkan degradasi lignin sebesar 0,3076 gram. Sedangkan kecepatanaerasi 15,05 L/m2.men; 17,20 L/m2.men; dan 30,10 L/m2.men menunjukkan degradasi lignin yang lebih tinggi yaitu0,3374 gram; 0,4151 gram; dan 0,3944 gram. Aerasi 2,15 L/m2.men merupakan kecepatan optimum. Hal tersebutdapat dilihat dari hasil lignin yang paling rendah.Kata Kunci : Aerasi, pretreatment, eceng gondok, lignoselulosa
Pengaruh Diameter Partikel Terhadap Konsentrasi L-Dopa, Kc Dan De Pada Ekstraksi L-Dopa Dari Biji Kara Benguk (Mucuna Pruriens Dc.) Budiyati, Eni; Mulyono, Panut; Purwono, Suryo
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 35 No. 2 Oktober 2013
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1184.533 KB)

Abstract

Mucuna pruriens (biji kara benguk) merupakan tanaman penghasil bahan obat-obatan karena mengandung senyawa L-Dopa. Senyawa tersebut dapat digunakan untuk pengobatan penyakit gangguan syaraf, anti bisa ular, meningkatkan bobot dan kekuatan otot, vitalitas seksual pria, zat anti-aging dan obat cacing pada manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengekstraksi L- Dopa dari biji kara benguk dengan menggunakan pelarut air. Di samping itu, penelitian ini juga mengevaluasi pengaruh dari diameter partikel terhadap konsentrasi L- dopa hasil ekstraksi, koefisien transfer massa (kC), dan difusivitas efektif (De). Tahapan yang digunakan pada penelitian ini adalah, persiapan bahan baku, proses ekstraksi, dan analisis L-Dopa. Proses ekstraksi dilakukan dalam tangki yang dilengkapi dengan thermometer. Analisis L-Dopa dilakukan dengan dengan High Performance Liquid Chromatography (HPLC). Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin kecil diameter partikel maka konsentrasi L-Dopa terekstrak semakin besar. Konsentrasi tertinggi diperoleh pada diameter partikel 0,5 mm yaitu 1739,56 ppm. Nilai difusivitas efektif (De) untuk variabel diameter partikel (0,5; 0,675; 2,18; dan 2,5 mm) hampir sama yaitu 2,99.10–5 sampai 3,07.10–5 cm2/menit. Sedangkan nilai koefisien transfer massa (kC) berbanding terbalik dengan diameter partikel. Nilai kC berkisar antara 2,83.10-2 sampai 3,98.10-2 g/cm2.menit. 
Tin (II) Chloride Catalyzed Esterification of High FFA Jatropha Oil: Experimental and Kinetics Study Kusumaningtyas, Ratna Dewi; Handayani, Prima Astuti; Rochmadi, Rochmadi; Purwono, Suryo; Budiman, Arief
International Journal of Renewable Energy Development Vol 3, No 2 (2014): July 2014
Publisher : Center of Biomass & Renewable Energy, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijred.3.2.75-81

Abstract

Biodiesel is one of the promising energy source alternatives to fossil fuel. To produce biodiesel in a more economical way, the employment of the low-cost feed stocks, such as non-edible oils with high free fatty acid (FFA), is necessary. Accordingly, the esterification reaction of FFA in vegetable oils plays an important role in the biodiesel production. In this work, esterification of FFA contained in Crude Jatropha Oil (CJO) in the presence of tin (II) chloride catalyst in a batch reactor has been carried out. The esterification reaction was conducted using methanol at the temperature of 40-60 °C for 4 hours. The effect of molar ratio of methanol to oil was studied in the range 15:1 to 120:1. The influence of catalyst loading was investigated in the range of 2.5 to 15% w/w oil. The optimum reaction conversion was obtained at 60 °C with the catalyst loading of 10% w/w oil and molar ratio of methanol to oil of 120:1. A pseudo-homogeneous reversible second order kinetic model for describing the esterification of FFA contained in CJO with methanol over tin (II) chloride catalyst was developed based on the experimental data. The kinetic model can fit the data very well.
Modifikasi SLS dengan epoksida dari asam oleat dan hidrogen peroksida untuk meningkatkan kualitas surfaktan pada EOR Chitra Ria Ariska; Suryo Purwono; Bardi Murachman
Jurnal Teknik Kimia Indonesia Vol 10, No 3 (2011)
Publisher : ASOSIASI PENDIDIKAN TINGGI TEKNIK KIMIA INDONESIA (APTEKIM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jtki.2011.10.3.5

Abstract

SLS modification using epoxyde from oleat acid and hydrogen peroxyde to improve the quality of surfactant in EORSurfactant is one of the compounds used in Enhanced Oil Recovery (EOR) which function is to enhance the oil production. One of the surfactants widely used is Sodium Ligno Sulfonat (SLS) due to its high degradability. However the modification with another compound is still needed in orderto decrease its Inter Facial Tension (IFT) until reach the ultralow IFT(±10-3 mN/m). One of the chemical compounds used to modify the surfactant is epoxidebecause it has reactive oxirane ring. The addition of oleic epoxide will increase solubility of surfactant in oil so it brings more stable microemulsion. Epoxidation of oleic acid was carried out with peroxyacetic acid that was generated insitu from aqueous hydrogen peroxide and glacial acetic acid. The modification of SLS was then done by adding the epoxide in various conversion resulted from epoxidation. The experiment was investigated at temperature, ratio of epoxide to SLS and reaction time of 70oC, 1:2 and 1 hour, respectively. The modified product were then measured their IFTat temperature of 30-60oC and tested the stability of microemulsion based on time of formation of microemulsion up back in its original state. The present study revealed that epoxides has capability to decrease IFT. The results of experiment shows that the lowest IFT is modification of epoxide with the conversion of 10% as 3,7 x10-3 mN/m and has most excellent stability with time 113 minutes.Keywords: epoxide, Sodium Ligno Sulfonat (SLS), microemulsion, surfactant, EOR AbstrakSurfaktan adalah salah satu bahan kimia yang digunakan dalam Enhanced Oil Recovery (EOR) untuk meningkatkan produksi minyak. Salah satu jenis surfaktan yang banyak digunakan adalah Sodium Ligno Sulfonat (SLS) karena mudah didegradasi limbahnya. Namun modifikasi dengan senyawa lain masih perlu dilakukan untuk menurunkan tegangan antarmuka atau Inter Facial Tension (IFT) hingga mencapai ultralow IFT (±10-3 mN/m). Salah satu bahan kimia yang dapat digunakan untuk modifikasi surfaktan adalah epoksida karena memiliki cincin oksiren yang reaktif. Penambahan epoksi oleat ini akan meningkatkan kelarutan surfaktan dalam minyak sehingga didapatkan mikroemulsi yang lebih stabil. Modifikasi SLS dibuat dengan menambahkan epoksida dengan variasi konversi yang dihasilkan dari proses epoksidasi. Percobaan dilakukan pada temperatur 70oC, rasio perbandingan epoksida:SLS adalah 1:2 dengan waktu reaksi 1 jam. IFT produk modifikasi diukur pada temperatur 30-60oC dan diuji kestabilan mikroemulsinya berdasarkan waktu pembentukan mikroemulsi sampai kembali pada keadaan semula. Dari penelitian didapatkan bahwa epoksida dapat menurunkan IFT. IFT paling rendah dihasilkan dari modifikasi epoksida dengan konversi 10%, yaitu 3,7 x10-3 mN/m dan memiliki kestabilan paling baik dengan waktu emulsi 113 menit.Kata kunci: epoksida, Sodium Ligno Sulfonat (SLS), mikroemulsi, surfaktan, EOR
Pengaruh Diameter Partikel Terhadap Konsentrasi L-Dopa, Kc Dan De Pada Ekstraksi L-Dopa Dari Biji Kara Benguk (Mucuna Pruriens Dc.) Eni Budiyati; Panut Mulyono; Suryo Purwono
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 35 No. 2 Oktober 2013
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24817/jkk.v35i2.1884

Abstract

Mucuna pruriens (biji kara benguk) merupakan tanaman penghasil bahan obat-obatan karena mengandung senyawa L-Dopa. Senyawa tersebut dapat digunakan untuk pengobatan penyakit gangguan syaraf, anti bisa ular, meningkatkan bobot dan kekuatan otot, vitalitas seksual pria, zat anti-aging dan obat cacing pada manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengekstraksi L- Dopa dari biji kara benguk dengan menggunakan pelarut air. Di samping itu, penelitian ini juga mengevaluasi pengaruh dari diameter partikel terhadap konsentrasi L- dopa hasil ekstraksi, koefisien transfer massa (kC), dan difusivitas efektif (De). Tahapan yang digunakan pada penelitian ini adalah, persiapan bahan baku, proses ekstraksi, dan analisis L-Dopa. Proses ekstraksi dilakukan dalam tangki yang dilengkapi dengan thermometer. Analisis L-Dopa dilakukan dengan dengan High Performance Liquid Chromatography (HPLC). Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin kecil diameter partikel maka konsentrasi L-Dopa terekstrak semakin besar. Konsentrasi tertinggi diperoleh pada diameter partikel 0,5 mm yaitu 1739,56 ppm. Nilai difusivitas efektif (De) untuk variabel diameter partikel (0,5; 0,675; 2,18; dan 2,5 mm) hampir sama yaitu 2,99.10–5 sampai 3,07.10–5 cm2/menit. Sedangkan nilai koefisien transfer massa (kC) berbanding terbalik dengan diameter partikel. Nilai kC berkisar antara 2,83.10-2 sampai 3,98.10-2 g/cm2.menit. 
Kontrol Pemuda Terhadap Tata Kelola Migas Dan Implikasinya Pada Ketahanan Wilayah Di Kawasan Migas Blok Cepu Kabupaten Bojonegoro Danang Wahyuhono; Suryo Purwono; Dyah Mutiarin
Jurnal Ketahanan Nasional Vol 25, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkn.38265

Abstract

ABSTRACTThis study aimed to analyzed form and capabilities of youth control, as well as to assessed their implications for regional resilience. Regional resilience was analyzed through the aspect of environmental, economic, social and security resilience, in which they were directly related to the oil and gas project activities in Cepu Block, namely Banyuurip area, Jambaran Tiung Biru area, and Pipe Line area. This study used qualitative methods, as it seeked to revealed the complex and deep social reality in the Cepu Block area. Using theory of access from Ribbot and Peluso (2003) which emphasized the ability of youth in controlling the flow of benefits and the impact of a resource. Control was defined as the ability to organized and directed relational actions. The flow of benefits and impacts were controlled in the form of employment benefits and Corporate Social Responsibility (CSR) programs, as well as environmental impacts. Youth had bundle of power to strengthened their control in the form of identity and social relations. This study revealed the diverse realities associated with youth control capabilities, and their implications for regional resilience. The most significant implications were environmental resilience, while economic, social, and security resilience were still vulnerable.ABSTRAKPenelitian ini bertujuan mengkaji bentuk dan kemampuan kontrol pemuda, serta implikasinya terhadap ketahanan wilayah. Ketahanan wilayah dikaji dalam gatra ketahanan lingkungan, ekonomi, sosial, dan keamanan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, karena berupaya mengungkap realitas sosial yang kompleks dan mendalam di kawasan Blok Cepu. Kontrol pemuda dianalisis menggunakan teori akses dari Ribbot dan Peluso (2003) yang menekankan kemampuan pemuda dalam mengontrol aliran manfaat dan dampak dari suatu sumber daya.Kontrol didefinisikan sebagai kemampuan mengatur dan mengarahkan tindakan relasional. Aliran manfaat dan dampak yang dikontrol berupa manfaat pekerjaan dan program CSR, serta dampak lingkungan. Pemuda menggunakan ikatan kekuatan (bundle of power) untuk memperkuat kontrolnya, terutama berupa identitas dan relasi sosial. Penelitian ini mengungkap realitas yang beragam terkait kemampuan kontrol pemuda, dan implikasinya padaketahanan wilayah. Implikasi yang paling signifikan terdapat pada ketahanan lingkungan, sedangkan ketahanan ekonomi, sosial, dan keamanan masih bersifat rentan.   
Permodelan Ekstraksi Lignin Mentah dari Black Liquor dengan Metode Asidifikasi pada pH Rendah Pasca Giffari Jusuf; Suryo Purwono; Ahmad Tawfiequrahman
Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia "Kejuangan" 2019: PROSIDING SNTKK 2019
Publisher : Seminar Nasional Teknik Kimia Kejuangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Development of Ultralow Interfacial Tension Lignosulfonate from Kraft Black Liquor for Enhanced Oil Recovery Muhammad Mufti Azis; Fergie Febrina; Ignesti Anindia; Galuh Almas Darmawati; Desi Amalia Fenyka; Suryo Purwono; Rochmadi Rochmadi
Journal of Engineering and Technological Sciences Vol. 53 No. 2 (2021)
Publisher : Institute for Research and Community Services, Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/j.eng.technol.sci.2021.53.2.10

Abstract

Indonesia aims to implement large-scale enhanced oil recovery (EOR) to increase the national oil production. Chemical EOR is a promising technology to boost the production of old reservoirs with the aid of surfactants and polymers. Thus, the production of low-cost EOR surfactants from local resources with acceptable performance is highly attractive. The objective of the present work was to demonstrate the development of low-cost lignosulfonate surfactant production from kraft black liquor (BL). First, lignin was isolated from black liquor using a novel CO2 bubbling technique, followed by addition of coagulants. Next, sodium lignosulfonate (SLS) was synthesized from the resulting lignin, followed by formulation of SLS with octanol and palm fatty acid distillate (PFAD) soap to obtain an ultralow interfacial tension (IFT) surfactant. The initial IFT value of the SLS solution was already high at 0.7 mN/m. After formulation, the composition SLS:PFAD soap:octanol = 70:22:8 (wt%) improved the IFT value to 3.1 10-3 mN/m. An ultralow IFT in the range of 10-3 mN/m as achieved here fulfills the required IFT value for EOR surfactant.
Pengaruh Diameter Partikel Terhadap Konsentrasi L-Dopa, Kc Dan De Pada Ekstraksi L-Dopa Dari Biji Kara Benguk (Mucuna Pruriens Dc.) Eni Budiyati; Panut Mulyono; Suryo Purwono
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 35 No. 2 Oktober 2013
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1184.533 KB) | DOI: 10.24817/jkk.v35i2.1884

Abstract

Mucuna pruriens (biji kara benguk) merupakan tanaman penghasil bahan obat-obatan karena mengandung senyawa L-Dopa. Senyawa tersebut dapat digunakan untuk pengobatan penyakit gangguan syaraf, anti bisa ular, meningkatkan bobot dan kekuatan otot, vitalitas seksual pria, zat anti-aging dan obat cacing pada manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengekstraksi L- Dopa dari biji kara benguk dengan menggunakan pelarut air. Di samping itu, penelitian ini juga mengevaluasi pengaruh dari diameter partikel terhadap konsentrasi L- dopa hasil ekstraksi, koefisien transfer massa (kC), dan difusivitas efektif (De). Tahapan yang digunakan pada penelitian ini adalah, persiapan bahan baku, proses ekstraksi, dan analisis L-Dopa. Proses ekstraksi dilakukan dalam tangki yang dilengkapi dengan thermometer. Analisis L-Dopa dilakukan dengan dengan High Performance Liquid Chromatography (HPLC). Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin kecil diameter partikel maka konsentrasi L-Dopa terekstrak semakin besar. Konsentrasi tertinggi diperoleh pada diameter partikel 0,5 mm yaitu 1739,56 ppm. Nilai difusivitas efektif (De) untuk variabel diameter partikel (0,5; 0,675; 2,18; dan 2,5 mm) hampir sama yaitu 2,99.10–5 sampai 3,07.10–5 cm2/menit. Sedangkan nilai koefisien transfer massa (kC) berbanding terbalik dengan diameter partikel. Nilai kC berkisar antara 2,83.10-2 sampai 3,98.10-2 g/cm2.menit. 
Koefisien Perpindahan Massa pada Ekstraksi Aspal Buton dari Kabungka dan Bau-Bau dengan Pelarut n-Heksan Suryo Purwono; Bardi Murachman; Dyah Tri Yulianti; dan Suwati
Forum Teknik Vol 29, No 1 (2005)
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Butonion  natural  asphalt  can be used for binder in road construction after its impurities were  removed  by  extraction  using  suitable  solvent.  Researches  on  extraction of Butonion asphalt  have been  done. However, most of them  are  explorative  research.This  experiment  tried  to find mass  transfer  coeficient for Butonion  asphalt  extraction.  The mass tronsfer  coefficient  will be  used  in  extraction  tower  design. In  this  experiment,  multi-stage  cross-cwrent  extraction  was  used  using  n-hexane  as  a solvent.  The number  of  stages was  seven.  Bitumen  obtained  was then  distilled to  separate  the  n-hexane. The operation  variables  were  :  size  of  solid,  rotation  and extTaction  time.The  relationship  of the  mass transfer  coefficient with other variables  can  be written  as:The  constant  values  of  Kabungka  asphalt  are  :  K=6.43558x10tt,  a=0.141569, b=0.2825804,  c =1.76857,  d=  -  1.381755,  e=t.636537x102 ;  those  of Bau-Bau  asphalt  are  : K=  6.3x  I0tt'a  = 0.0891,  b=  0.28258,  c=  L7699,  d = -1.3821Keywords  :  extraction,  mass transfer,  Butonion asphalt
Co-Authors Ady Mara, Ady Ahmad Tawfiequrahman Yuliansyah Ahmad Tawfiequrrahman Yuliansyah Ana Lestari Anak Agung Gede Sugianthara Andriani, Anisa Novi Aprilia Siti Purwanti Arief Budiman Arief Budiman Arief Budiman Ariff Trisetia Anggara Arista Putranto Atika Dwi Farini Bambang Soehendro Bardi Murachman Bardi Murachman Bardi Murachman Budiyansah, Amsal Chitra Ria Ariska dan Suwati Danang Wahyuhono Desi Amalia Fenyka Dyah Mutiarin Dyah Tri Yulianti Eka Sari, Eka Eni Budiyati Fergie Febrina Fitri Trapsilawati Fitriani Fitriani Galuh Almas Darmawati Handayani, Destias Selly Handirofa Handirofa Hanum, Farrah Fadhillah Herni Hasifah Iga Maliga Ignesti Anindia Ikhsana, Mifta Aulia Indriana Kartini Indriana Kartini Jonas Kristanto Karna Wijaya Kartini, Indriyana Mohammad Fahrurrozi Muhamad Johar Ardany Muhammad Irsan B Muhammad Khoirul Anam Muhammad Kusumawan Herliansyah Muhammad Mufti Azis Muhammad Mufti Azis Nurcahyo Iman Prakoso Panut Mulyono Pasca Giffari Jusuf Prima Astuti Handayani Ratna D Kusumaningtyas Ratna Dewi Kusumaningtyas Rika Harini Rizki Purnaini Rochmadi Rochmadi Rochmadi Rochmadi Rochmadi Rochmadi Rochmadi Rochmadi Rochmadi Rochmadi Rodiansono Rukmana Rully Septria Rully Septria, Rully Sang Kompiang Wirawan Sarto Sarto Satriyo Dibyo Sumbogo Siti Salamah Siti Salamah Siti Syamsiah Siti Syamsiah Subagyo Sudarmadji Sudarmadji Sudarmadji Sudarmadji Sudarmadji Sudarmadji Supranto Supranto Supranto Sutijan Sutijan Teguh Ariyanto Triyono Triyono Triyono Triyono Triyono Wega Trisunaryanti Wega Trisunaryanti Wega Trisunaryanti Wega Trisunaryanti Wega Trisunaryanti Wega Trisunaryati, Wega Yelmira Zalfiatri Yundari, Yundari Yusmardhany Yusuf