cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. aceh besar,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
JIM FKP Unsyiah terbit satu volume dan empat nomor dalam setahun, yaitu Februari, Mei, Agustus dan November.
Arjuna Subject : -
Articles 203 Documents
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C TERHADAP FEKUNDITAS IKAN BAWAL (Colossoma macropomum) Ra’aisyah Ra’aisyah; Siska Melissa; Iko I. Arisa; Nurfadillah Nurfadillah; Irma Dewiyanti
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 5, No 1 (2020): Februari 2020
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian dosis vitamin C terhadap fekunditas ikan bawal (Colossoma macropomum). Penelitian ini berlangsung pada bulan Agustus – September 2019 di unit pelayanan Teknis Balai Benih Ikan (UPT-BBI) Krueng Batee, Aceh Barat Daya. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan, yaitu perlakuan A (kontrol) tidak diberikan vitamin C, sedangkan pada perlakuan B, C dan D masing-masing diberikan vitamin C dengan dosis 600 mg/kg pakan, 1200 mg/kg pakan, dan 1800 mg/kg pakan. Parameter yang diamati adalah pertambahan bobot induk, diameter telur dan fekunditas.Data dianalisis dengan menggunakan analysis of varians (ANOVA).Hasil  uji ANOVA menunjukkan bahwa pemberian vitamin C pada induk ikan bawal berpengaruh nyata (P0,05) terdapat pertambahan bobot induk, diameter telur dan fekunditas. Berdasarkan uji lanjut Duncan hasil terbaik pada penelitian ini diperoleh pada perlakuan C, dengan dosis 1200 mg/kg pakan dengan nilai pertambahan bobot induk 0,044 kg, diameter telur 1,23 mm dan fekunditas 216,47 butir. Kata Kunci: Ikan bawal (Colossoma macropomum),fekunditas, vitamin C.ABSTRACTThe objective of this study was to investigate the effect of vitamin C on the fecundity of Colossoma macropomum. The study was carried out from August – September 2019 at Unit Pelaksana Teknis Balai Benih Ikan (UPT-BBI) Krueng Batee, Aceh Barat Daya. The method used in this study was a completely randomized design (CRD) with 4 treatments and 3 replications, namely A (control) treatment was not given vitamin C, while on the treatment of B, C and D respectively administered vitamin C at a dose of 600 mg/kg feed, 1200 mg/kg feed, and 1800 mg/kg feed. The measured parameters were broodstock weight gain, egg diameter, and fecundity. The Data was analyzed using the one-way analysis of variance (ANOVA). The ANOVA test showed the vitamin C administration on the broodstocks of Colossoma macropomum significantly affect (P0.05) the broodstock weight gain, egg diameter, and fecundity. Based on Duncan's test the best result on this study was obtained at the C treatment, at a dose of 1200 mg/kg feed with broodstock weight gain 0.044 kg, the egg diameter 1.23 mm and the fecundity 216.47 eggs.Keyword: Colossoma macropomum, fecundity, Vitamin C
STUDI KEBUTUHAN BAHAN BAKU INDUSTRI PENGOLAHAN IKAN (SKALA MIKRO) DI KOTA BANDA ACEH Ihdina Ruliza; Junaidi Affan; Rian Juanda
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 3, No 4 (2018): November 2018
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT       Fisheries production in Aceh Sea has a very important role in the fish processing industry. The fisheries production not only used to utilize the unsold fish or the less popular one in the community, but also as a new innovation in the field of fish processing industry. The availability of raw materials in an industry is needed to anticipate the lack of raw material supply during non-fish season in order to ensure the sustainability of a business. The purpose of this study was to identify the types of industrial raw materials and determine the amount of raw material requirements needed by the fish processing industry (micro scale) in the city of Banda Aceh. This research used survey and interview methods. The number of respondents was determined by purposive sampling consisting of 18 industries in the city of Banda Aceh. Analysis of the needs of raw materials for fish processing industry was carried out in a quantitative descriptive method. The results of the study showed that there were three dominant types of fish which were used as raw material for processing fish including little tuna, goatfish, and tuna which were processed such as dried tuna (keumamah), fish meatballs, fish nuggets, fish jerky, and shredded fish. From the three raw materials, the numbers were varied from year to year where the highest number of raw materials needs for tuna in 2018 was 383,750 kg, for goats in 2016 there was a stock shortage of 54,582 kg and tuna fish was fulfilled every year with the highest raw material needs in 2015 at 9,000 kg. The most processed type of fish was little tuna about 66% which was used as raw material in making dried tuna, while 2% in making jerky fish using raw materials of goatfish.Keywords: Fish processing industry, raw materials, catch productionABSTRAK       Produksi perikanan di laut Aceh memiliki peranan yang sangat penting dalam industri pengolahan ikan. Di samping untuk memanfaatkan ikan yang tidak laku dijual atau ikan yang kurang digemari masyarakat, produksi hasil perikanan juga dapat dijadikan suatu inovasi baru dalam bidang industri pengolahan ikan. Ketersediaan bahan baku di suatu industri sangat dibutuhkan untuk mengantisipasi kekurangan suplai bahan baku pada saat tidak musim ikan guna terjaminnya keberlangsungan suatu usaha. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi jenis bahan baku industri dan mengetahui jumlah kebutuhan bahan baku yang diperlukan oleh industri pengolah ikan (skala mikro) di kota Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan metode survei dan wawancara. Jumlah responden ditentukan secara purposive sampling yang terdiri dari 18 industri yang terdapat di kota Banda Aceh. Analisis kebutuhan bahan baku industri pengolahan ikan dilakukan secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga jenis ikan dominan yang dijadikan bahan baku pengolahan ikan diantaranya yaitu ikan tongkol, ikan kambing-kambing, dan tuna yang dijadikan olahan seperti ikan kayu, bakso ikan, nugget ikan, dendeng ikan, dan abon ikan, dari ketiga bahan baku tersebut memiliki jumlah yang bervariasi dari tahun ke tahun dimana jumlah kebutuhan bahan baku ikan tongkol tertinggi pada tahun 2018 sebesar 383.750 kg, untuk ikan kambing-kambing pada tahun 2016 terjadi kekurangan stok sebesar 54.582 kg dan untuk ikan tuna terpenuhi setiap tahunnya dengan kebutuhan bahan baku tertinggi pada tahun 2015 sebesar 9.000 kg. Jenis ikan yang paling banyak diolah yaitu ikan tongkol sekitar 66% yang digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan ikan kayu, sedangkan 2% dalam pembuatan dendeng ikan yang menggunakan bahan baku ikan kambing-kambing.Kata kunci: Industri pengolahan ikan, bahan baku, produksi hasil tangkapan
HUBUNGAN PANJANG-BERAT DAN KEBIASAAN MAKAN IKAN TONGKOL ABU-ABU (THUNNUS TONGGOL) DI PERAIRAN KABUPATEN ACEH BARAT DAYA Novianti M. Risti; Irma Dewiyanti; Nurfadillah Nurfadillah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 4, No 3 (2019): Agustus 2019
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 ABSTRACT     The purposes of study were to determine the relationship between weight length and hand feeding habits of longtailThunnus (Thunnus tonggol). This research was conducted in the water at Southwest Aceh from August 2018 to November 2018 which was located at the  PPI (Fish Landing Base) in Ujung Serangga, Susoh sub-district. Longtail Thunnus (Thunnus tonggol) is known as pelagic fish that has economic value in Indonesian fisheries. The spread of this species is quite unique compared to other species belonging to the genus Thunnus which are commonly found in the deep see. This study used the Analysis of Linear Allometrick Model (LAM) equation. The longtail (Thunnus tonggol) was taken  from the catch of the fishermen. The number of longtail (Thunnus tonggol) observed by the weight-length were 246 fish and the observation sample of fish feeding habit was 27 fish. The total length of the fish ranges from 39.5 cm - 67.5 cm and the weigh t of the  fish is around  956 - 4847g. The results analysis of the long-weight relationship of longtail (Thunnus tonggol) using the formula found that the longtail growth pattern was negative Allometric with a value of b 2.792 where the length increase was faster than the body weight gain. The food of longtail (Thunnus tonggol) is composed of anchovies, shrimp, and squid. The main feed of longtail is anchovy with the highest preponderance  index value of 95.4%. Fish intestine length of an average of  20-34 (cm). Therefore, it was obtained that the relative intestine length (RLG) of longtail 1: 0.29 of the total length.Keywords : Length–Weight Relationship, Feeding Habits, Longtail  ABSTRAK     Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  hubungan panjang berat dan kebiasaan makan ikan tongkol abu-abu (Thunnus tonggol). Penelitian ini dilakukan di perairan Kabupaten Aceh Barat Daya pada bulan Agustus 2018 sampai bulan November 2018 yang berlokasi di PPI (Pangkalan Pendaratan Ikan) Ujung Serangga, Kecamatan Susoh, Kabupaten setempat. Ikan tongkol abu-abu (Thunnus tonggol) adalah ikanpelagis yang mempunyai nilai ekonomis dalam perikananIndonesia. Penyebaran spesies ini tergolong unikdibandingkan spesies lain yang termasuk genus Thunnusyang umumnya ditemukan di laut dalam. Penelitian ini menggunakan metode Analisis persamaan Linear Allometrick Model (LAM). Ikan tongkol abu-abu (Thunnus tonggol) tersebut adalah di peroleh dari hasil tangkapan para nelayan. Jumlah ikan tongkol abu-abu (Thunnus tonggol) yang diamati panjang berat berjumlah 246 ekor ikan dan sampel pengamatan kebiasaan makan ikan adalah berjumlah 27 ekor. Panjang total ikan bekisar 39,5 cm – 67,5 cm dan berat ikan antara 956 - 4847g. Hasil analisa hubungan panjang berat ikan tongkol abu-abu (Thunnus tonggo)dengan menggunakan rumus didapatkan Pola pertumbuhan ikan tongkol Abu-abu bersifat Allometrik negatif dengan nilai b 2,792 dimana pertambahan panjang lebih cepat berbanding pertambahan bobot tubuh. Kebiasaan makan ikan tongkol abu-abu (Thunnus tonggol)adalah terdiri dari ikan teri, udang, dan cumi-cumi. Makanan utama ikan tongkol abu-abu yaitu ikan teri dengan nilai indeks preponderance yang paling tertinggi nilainya sebesar 95,4%. panjang usus ikan rata-rata 20-34 (cm). maka diperoleh panjang usus relative (RLG) ikan tongkol abu-abu 1 : 0,29 dari panjang total nya. Kata kunci : Hubungan Panjang Berat, Kebiasaan Makan, Tongkol