cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. aceh besar,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
JIM FKP Unsyiah terbit satu volume dan empat nomor dalam setahun, yaitu Februari, Mei, Agustus dan November.
Arjuna Subject : -
Articles 203 Documents
PENGARUH PEMBERIAN Daphnia sp. DIPERKAYA DENGAN VITERNA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN DEPIK (Rasbora tawarensis) Ridha Saputri; Irma Dewiyanti; Iwan Hasri; Nurfadillah Nurfadillah; Siska Melissa
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 4, No 1 (2019): Februari 2019
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK     Ikan Depik (Rasbora tawarensis) merupakan salah satu ikan endemik yang tersebar luas dan dominan tertangkap di Danau Laut Tawar (DLT), Aceh Tengah. Tujuan penelitian ini untuk menganalisa pengaruh pemberian Daphnia sp. yang diperkaya viterna dengan dosis berbeda terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan benih ikan depik. Penelitian ini dilakukan di BBI Lukup Badak, Aceh Tengah dari Juli - Agustus 2018. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 kali ulangan yaitu A (kontrol), B (Daphnia sp. diperkaya viterna 10 ml/L), C (Daphnia sp. diperkaya viterna 20 ml/L), D (Daphnia sp. diperkaya viterna 30 ml/L) dan     E (Daphnia sp. diperkaya viterna 40 ml /L). Ikan diberi pakan 2 kali sehari secara ad-libitum. Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa Daphnia sp. yang diperkaya dengan viterna dosis berbeda berpengaruh nyata terhadap kelangsungan hidup, pertumbuhan panjang mutlak, pertumbuhan bobot mutlak, serta laju pertumbuhan spesifik benih ikan depik (P0,05). Hasil penelitian ini memperlihatkan nilai tertinggi terdapat pada perlakuan D dengan kelangsungan hidup (88,89%), pertumbuhan panjang mutlak (0,70 cm), pertumbuhan bobot mutlak (0,36 gr) dan laju pertumbuhan spesifik (0,66%/ hari).Kata kunci : Daphnia sp, Kelangsungan hidup, Laju pertumbuhan, Rasbora tawarensis, Viterna ABSTRACT     Depik (Rasbora tawarensis) is one of the endemic fish that is widespread and dominantly caught on Danau Laut Tawar (DLT), Aceh Tengah. The objective of this study was to determine the effect of Daphnia sp. enriched by viterna with the different dosage on the survival rate and growth rate of Depik. This research was conducted at technical implementation unit of fish breeding center Lukup Badak, Pegasing district, Aceh Tengah on July - August 2018. The method used which were Completely Randomized Design (CRD) with 5 level of treatments and three replications namely a, A (control), B (Daphnia sp. enriched viterna 10 ml/L), C (Daphnia sp. enriched viterna 20 ml/L), D (Daphnia sp. enriched by 30 ml/L) and E (Daphnia sp. enriched viterna 40 ml/L). Fish was fed three times a day with ad-libitum method. The result of BNT showed that Daphnia sp. enriched by the different dosage of viterna gave the effect on the survival rate, absolute length growth, absolute weight growth and specific growth rate of Depik (P0.05). The optimum value for those parameters were obtained at treatment D, the absolute length growth was 0.70 cm, absolute weight growth was 0.36 g, specific growth rate was 0.66 % / day and survival rate was 88.89 %.Keywords: Daphnia sp., growth rate, viterna, survival rate, Rasbora tawarensis
TINGKAT KEPUASAN PEMILIK KAPAL TERHADA PELAYANAN DOKUMEN PERIZINAN BERLAYAR DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) SAWANG BA’U ACEH SELATAN Nur I. Sari; Alvi Rahmah; Ratna M. Aprilia; Muhammad Irham; Edy Miswar
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 5, No 1 (2020): Februari 2020
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK     Dokumen-dokumen perizinan berlayar sangat penting diperhatikan untuk mencegah terjadinya aktivitas penangkapan ikan yang ilegal. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi proses pelayanan dokumen perizinan berlayar di PPI Sawang Ba’u dan menilai tingkat kepuasan pemilik kapal terhadap kualitas pelayanan penerbitan dokumen perizinan berlayar di PPI Sawang Ba’u. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2019 bertempat di PPI Sawang Ba’u. Teknik pengambilan sampel yaitu dengan purposive sampling dengan respondennya adalah pemilik kapal. Pengolahan data menggunakan analisis Chi-Square dengan program SPSS. Hasil penelitian menunjukan bahwa berdasarkan 5 variabel yang diuji (buktifisik, kehandalan, daya tanggap, jaminan keamanan dan kepedulian), yang berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pemilik kapal adalah variable bukti fisik (p-0,0100,05), kehandalan (p-0,0240,05) dan daya tanggap (p-0,0210,05).Kata kunci: Aceh Selatan, kepuasan pemilik kapal, kualitas pelayanan, PPI Sawang ABSTRACT     Sailing licensing documents is of particular interest to prevent illegal fishing activities. This study aims to identify the service process licensing documents to sail in PPI Sawang Ba'u and assess the level of satisfaction of the shipowner to quality publishing services licensing documents Sawang Ba'u sailing in PPI. This study was conducted in June 2019 at Fish Landing Base Sawang Ba'u. The sampling technique is purposive sampling with the respondent is the owner of the vessel. Processing data using Chi-square analysis using SPSS. The result showed that based on 5 variables (physical evidence, reliability, responsiveness, security, and care) that had a significant effect on fisherman satisfaction were physical evidence variables (p-0.0100.05), reliability (p-0.0240.05) and responsiveness (p-0.0210.05).Keywords: quality of service, satisfaction ship owner,  Sawang Ba'u, South Aceh
PENGARUH PEMBERIAN CACING TANAH (Lumbricus sp.) DARI PETERNAKAN YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN PATIN (Pangasius sp.) Nilawati Ali Akbar; Sayyid A. El-Rahimi; Siska Melissa; Abdullah A. Muhammadar; Irma Dewiyanti
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 3, No 4 (2018): November 2018
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTThis study has purposed to determine effect of giving earthworm (Lumbricus sp.) from different farms  (chickens, ducks and cattle) to the growth of catfish.  The method used was a Completely Randomized Design (CRD) with 4 levels of treatment. That was treatment A (pellets), treatment B (earthworms from chicken manure media), treatment C (earthworms from duck dung media) and treatment D (earthworms from cow dung media) and every treatment is repeated 4 times.The result of ANOVA test showed that earthworm gave the effect (P0,05) on absolute  growth of length, but it didn’t give effect on absolute  growth of weight, specific growth rate and survival rate of catfish. The result of Duncantest showed that treatment D was the highest value of absolute growth of length, is was significantly different from treatment A, B, and C. For other parameters, the highest was treatment D, but it didn’t significantly different from other treatments.Keywords: Earthworm (Lumbricus sp.), catfish (Pangasius sp.), protein, growth. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan  untuk mengetahui pengaruh pemberian cacing tanah (Lumbricus sp.) dari peternakan yang berbeda (ayam, bebek dan sapi) terhadap pertumbuhan ikan patin. Metode yang digunakan ialahRancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 taraf perlakuan yaitu Perlakuan A (pemberian pelet), perlakuan B (cacing tanah dari media kotoran ayam), perlakuan C (cacing tanah dari media kotoran bebek) dan perlakuan D (cacing tanah dari media kotoran sapi) dan setiap perlakuan dilakukan4 kali pengulangan. Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa pemberian cacing tanah berpengaruh nyata (P0,05) terhadap pertumbuhan panjang mutlak namun tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan bobot mutlak, laju pertumbuhan spesifik dan kelangsungan hidup ikan patin.Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa perlakuan D memiliki pertumbuhan panjang tertinggi, hal ini berbeda nyata dengan perlakuan A, B, dan C. Untuk parameter lainya paling tinggi perlakuan D, namu tidak berbeda nyata dengan perlakuan lain.Kata Kunci: Cacing tanah (Lumbricus sp.), ikan patin (Pangasius sp.), protein, pertumbuhan.
PENGARUH PEMBERIAN PROBIOTIK DAN VITAMIN C DALAM PAKAN KOMERSIL TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN DEPIK (RASBORA TAWARENSIS) Nadrah Fuadi; Irma Dewiyanti; Iwan Hasri
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 4, No 3 (2019): Agustus 2019
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT     The aims of this study is to understand the effect of probiotic and vitamin C addition in commercial feed on the growth of Depik fish (Rasbora tawarensis). This study used complete randomized design consisting 5 treatments and 3 repetitions. Treatment tested are addition of probiotic and vitamin C in feed namely A as control, B (probiotic 30 ml/g), C (Vitamin C 300 mg/l), D (probiotic 30 ml/kg in the morning + Vitamin C 300 mg/kg in the afternoon), E (Vitamin C 300 mg/kg in the morning + probiotic 30 ml/kg in the afternoon). ANOVA test result show that probiotic and vitamin c addition gave significant result againts absolute weight growth, absolute length growth and feed efficiency (p≤0.05) but did not significantly affect the specific growth rate (p≥0.05). This study shows that the highest absolute weight, absolute length and efficiency of Depik fish (Rasbora tawarensis) are found in treatment C (vitamin c 300 mg / l) with the highest absolute weight value of 0.61 grams, the highest absolute length of 3.96 cm.Keywords: Rasbora tawarensis, probiotics, vitamin C, growth  ABSTRAK     Penelitian ini bertujuan adalah mengetahui pengaruh pemberian probiotik dan vitamin C dalam pakan komersil terhadap pertumbuhan ikan depik (Rasbora tawarensis). Penelitian ini menggunakan metode rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri atas 5 perlakuan 3 kali pengulangan. Perlakuan yang diuji adalah pemberian probiotk dan vitamin c pada pakan yaitu A (kontrol), B (probiotik 30 ml/g), C (vitamin c 300mg/l), D (Probiotik dosis 30 ml/kg (pagi) + vitamin C dosis 300 mg/kg (sore)), E (Vitamin C dosis 300 mg/kg (pagi) + probiotik dosis 30 ml/kg (sore)). Hasil uji ANNOVA menunjukkan bahwa penambahan probiotik dan vitamin c berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan berat mutlak, pertumbuhan panjang mutlak dan efisiensi pakan (p≤0,05) tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap laju pertumbuhan spesifik (p≥0,05). Penelitian menunjukkan bahwa nilai pertumbuhan berat mutlak, panjang mutlak dan efisiensi pakan ikan depik (Rasbora tawarensis) tertinggi terdapat di perlakuan C (vitamin c 300 mg/l) dengan nilai berat mutlak tertinggi 0,61 gram, panjang mutlak tertinggi 3,96 cm. Kata kunci : ikan depik, probiotik, vitamin c, pertumbuhan
PEMETAAN LOKASI PENANGKAPAN IKAN BERDASARKAN HASIL IDENTIFIKASI LOKASI TERUMBU KARANG DI WILAYAH PENGELOLAAN PERIKANAN PANGLIMA LAOT LHOK LHOK KRUET, ACEH JAYA Ammar Imstiyaz; Edy Miswar; Muhammad Irham
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 4, No 1 (2019): Februari 2019
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTAceh province is one of the areas that has considerable potential in the field of fisheries catch that must be put to their best. Lack of knowledge of the regional fisheries being one part is important for fishermen to increase the catch. One of the potential utilization of fisheries is to map out areas that are considered as the area of fisheries so as to assist fishermen in fish catching operations. Panglima Laot is the highest institution of customary sea, who have authority in the management of territorial zone and the fisheries in the province of Aceh. This research aims to define and mapping spot fishing in fisheries management region Panglima Laot Lhok Lhok Kruet Subdistrict Sampoinet Aceh Jaya Regency. The research was conducted in december 2017 and the collection of research data is done using the method of survey by way of direct observation. Data retrieval is done by boat as well as 5GT GPS and Fishfinder. The data obtained in the form of point coordinates of the coral has been marked using the GPS and Fishfinder is seen through. The data collected in the sport use applications of geographic information systems (GIS) to get clearly spot fishing in the form of thematic maps. From the results of this study show that in the area of management of fisheries Panglima Laot Lhok Lhok Kruet reef point there were 28 alleged spot fishing and more dominant scattered around the Raya Island. 13 of 28 points was the location of potential fishing because there are coral and fish.Keywords: Spot Fishing, Panglima Laot Lhok Lhok Kruet, Geographic Information System (GIS). ABSTRAKProvinsi Aceh adalah salah satu daerah yang memiliki potensi yang cukup besar di bidang perikanan tangkap yang harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Kurangnya pengetahuan daerah penangkapan ikan menjadi salah satu bagian penting bagi nelayan untuk meningkatkan hasil tangkapan. Salah satu pemanfaatan potensi perikanan adalah dengan memetakan wilayah yang dianggap sebagai daerah penangkapan ikan sehingga dapat membantu nelayan dalam melakukan operasi penangkapan ikan. Panglima Laot merupakan lembaga adat tertinggi yang memiliki kewenangan dalam pengelolaan wilayah perairan dan hasil perikanan di Provinsi Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dan memetakan Spot Fishing di Wilayah Pengelolaan Perikanan Panglima Laot Lhok Lhok Kruet Kecamatan Sampoinet Kabupaten Aceh Jaya. Penelitian dilakukan pada desember 2017 dan pengumpulan data penelitian dilakukan menggunakan metode survey dengan cara observasi langsung. Pengambilan data dilakukan dengan boat 5GT serta alat GPS dan Fishfinder. Data yang didapat berupa titik koordinat karang yang telah ditandai menggunakan GPS dan dilihat melalui Fishfinder. Data yang terkumpul di olah menggunakan aplikasi sistem informasi geografis (SIG) untuk mendapatkan gambaran secara jelas Spot Fishing dalam bentuk peta tematik. Dari hasil penelitian ini menujukkan bahwa di Wilayah Pengelolaan Perikanan Panglima Laot Lhok Lhok Kruet terdapat 28 titik karang yang diduga sebagai Spot Fishing dan dominan lebih tersebar di sekitaran Pulau Raya dari 28 titik adalah lokasi potensial penangkapan ikan dikarenakan terdapat karang dan ikan.  Kata Kunci: Lokasi Penangkapan Ikan, Panglima Laot Lhok Lhok Kruet, Sistem Informasi Geografis (SIG).
Studi Hasil Tangkapan Hiu yang Didaratkan di Pelabuhan Perikanan Dedi Andrian; Rizwan Rizwan; Maria Ulfah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 4, No 2 (2019): April 2019
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTThis study aims to analyze the sex ratio of species and the measurement of the morphological characteristics of sharks, find out the maturity level of male sharks, identify the conservation status of sharks caught at VAT Idi Rayeuk. This research was conducted in July, August and September by using the survey method, which is direct observation by looking at the species captured, measuring the body of the fish and seeing the sex. Data analysis was carried out by measuring the morphology of sharks including total length (TL), fork length (FL), standard length (SL), by placing fish on a flat surface then measuring its length using a meter in units of cm. Calculation of sex ratio through a comparison of the number of male and female fish tabulated in excel. The maturity level of male sharks is measured by the length of male genitals (Claspers) starting from the base of the curve of the outer part to the tip. The results showed that 4 of the most dominant shark species were caught by Carcharhinidae Sorrah Sharks, Rhyncbatus australiae, Carcharhinidae melanopterus, and Alopias pelagicus. Size the total length (TL) types of sharks landed in Idi Rayeuk VAT Carcharhinidae Sorrah (Lanjaman shark) 197 cm, Shark-Carcharhinidae melanopterus (shark aron) 110 cm Rhynchobatus australiae(shark epigraph) 204 cm pelagicus and Alopigas (shark monkey) 248 cm. The level of maturity of the male shark research investigation showed only one species in Rhynchobatus australiae (shark epigraph) that the male sex who enter into the category of Non-Full Calcification (NFC) which is almost ready to fertilize females with klasper length 32 cm. The conservation status of sharks being down in Idi Rayeuk VAT of 4 species in Carcharhinidae melanopterus and Carcharhinidae Sorrah in category NT (near threatened) whereas Alopias pelagicus) and Rhynchobatus australiae fall into the category of (vulnerable).Keywords: Sex Ratio, Shark, Idi Rayeuk Fishing port, Conservation Status. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis rasio jenis kelamin terhadap spesies dan pengukuran karakteristik morfologi hiu, mengetahui tingkat kedewasaan hiu jantan, mengidentifikasi status konservasi hiu yang tertangkap di PPN Idi Rayeuk. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli, Agustus dan September dengan menggunakan metode survei, yaitu pengamatan secara langsung dengan melihat jenis yang tertangkap, mengukur tubuh ikan dan melihat jenis kelamin. Analisis data dilakukan dengan mengukur morfologi hiu meliputi dari panjang total (TL), panjang cagak (FL), panjang standar (SL), dengan meletakkan ikan di atas permukaan yang datar kemudian diukur panjangnya dengan menggunakan meteran dalam satuan cm. Perhitungan rasio kelamin melalui perbandingan jumlah ikan jantan dan betina ditabulasi dalam excel. Tingkat kedewasaan hiu jantan, diukur panjang alat kelamin jantan (Claspers) dimulai dari pangkal lekukan bagian luar sampai ujung. Hasil penelitian menunjukan 4 spesies hiu paling dominan tertangkap yaitu Hiu Carcharhinidae Sorrah, Rhyncbatus australiae, Carcharhinidae melanopterus dan Alopias pelagicus. Ukuran panjang total (TL) rata-rata spesies Hiu yang didaratkan di PPN Idi Rayeuk Carcharhinidae Sorrah (Hiu Lanjaman) 88-197 cm, hiu Carcharhinidae melanopterus (Hiu aron) 88-110 cm Rhynchobatus australiae (Hiu lontar) 127-204 cm dan terakhir Alopigas pelagicus (Hiu monyet) 248 cm. Tingkat kedewasaan Hiu Jantan berdasarakan penelitian menunjukan hanya satu spesies  Rhynchobatus australiae (Hiu Lontar) yang berjenis kelamin jantan yang masuk ke kategori Non-Full Calcification (NFC) yaitu hampir siap membuahi betina dengan panjang klasper 32 cm. Status konservasi Hiu yang didaratkan di PPN Idi Rayeuk dari 4 spesies Carcharhinidae melanopterus  dan Carcharhinidae Sorrah   masuk dalam kategori NT (Near threatened) sedangkan Alopias pelagicus dan Rhynchobatus australiae  masuk dalam kategori (Vulnerable).Kata Kunci:Rasio Kelamin, Hiu , PPN Idi Rayeuk,Status konservasi.
KAJIAN POLA GERAK LOBSTER TERHADAP LINTASAN BUBU LIPAT SKALA LABORATORIUM Suheri Suranta; Edy Miswar; Ratna M. Aprilla
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 4, No 4 (2019): November 2019
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT     Lobster (Panulirus sp) is one of the water commodities that has a high selling value. One of the capture equipment used for catching the lobster is pot trap (trap). Pot trap usually uses natural bait like a trash fish because it is cheap, easy to obtain and still has good freshness. The appropriate use of feed, operating time, and slope of pot trap construction can be improve the efficiency of the catching. Therefore, this study aims to know the pattern of motion and speed creeping lobster against the entrance of pot trap with a slope of 450. The study was conducted in December 2017 untill January 2018 at the Marine Biology Laboratory, Faculty of Marine and Fisheries, Syiah Kuala University. Data collection is done by direct observation and with the help of HP camera to record motion patterns as well as the speed of the lobsters past the entrance frames of pot trap and analysis with a comparative descriptive method. The results obtained during the study, there is diversity of patterns and speeds because of the difference in the weight of lobster with a weight of 100-210 g. Slope at the entrance of pot trap folding will cause different motion patterns in each lobster. This is because the lobster has a difference in the speed of climbing wall traps with certain angles. The number of breakpoints also resulted in increased time crawling in lobster. Different distances and travel times produce different speeds and make a different picture of the pattern. 450 slope provides a simple trajectory pattern with an average length is 25.93 cm, average travel time is 103.8 seconds, and an average speed is 0.33 cm/sec.Keywords: Lobster (Panulirus sp), slope of entrance, pot trap, motion patterns, speed creeping ABSTRAK     Lobster (Panulirus sp) merupakan salah satu komoditi perairan yang mempunyai nilai jual tinggi. Salah satu alat tangkap yang digunakan untuk menangkap lobster adalah bubu lipat (trap). Alat tangkap bubu lipat biasanya menggunakan umpan alami berupa ikan rucah karena harganya murah, mudah diperoleh dan masih memiliki kesegaran yang baik. Penggunaan umpan, waktu pengoperasian, dan kemiringan konstruksi bubu lipat yang sesuai dapat meningkatkan efesiensi penangkapan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola gerak dan kecepatan merayap lobster terhadap lintasan masuk bubu lipat dengan kemiringan 450. Penelitian ini dilakukan pada Desember 2017-Januari 2018 di Laboratorium Biologi Laut, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Syiah Kuala. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi langsung dan dengan bantuan kamera hp untuk merekam pola gerak serta kecepatan lobster melewati frame lintasan masuk bubu lipat dan di analisis dengan metode deskriptif komparatif. Hasil yang diperoleh selama penelitian, didapat keragaman pola dan kecepatan karena adanya perbedaan pada berat lobster dengan bobot 100-210 g. Kemiringan pada pintu masuk bubu lipat akan menyebabkan pola gerak yang berbeda-beda pada setiap lobster. Hal ini disebabkan pada lobster yang memiliki perbedaan dalam kecepatan memanjat dinding perangkap dengan sudut tertentu. Banyaknya titik henti juga mengakibatkan bertambahnya waktu merayap pada lobster. Jarak dan waktu tempuh yang berbeda menghasilkan kecepatan yang berbeda pula dan membuat gambaran pola yang berbeda. Kemiringan 45o memberikan pola lintasan yang sederhana dengan panjang lintasan rata-rata 25,93 cm, waktu tempuh rata-rata 103,8 detik, dan kecepatan rata-rata 0,33 cm/detik.Kata Kunci : Lobster (Panulirus sp), kemiringan pintu masuk, bubu lipat, pola gerak, kecepatan merayap.
PEMETAAN ATURAN KEARIFAN LOKAL PADA PENGGUNAAN ALAT TANGKAP DI WILAYAH PENGELOLAAN PERIKANAN PANGLIMA LAOT LHOK - LHOK KRUET ACEH JAYA Muhammad Fajar Ilham; Edy Miswar; Alvi Rahmah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 3, No 4 (2018): November 2018
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPemetaan wilayah merupakan proses yang dilakukan dalam mengumpulkan data yang bertujuan untuk mengelompokkan sebuah wilayah berdasarkan keadaan sebenarnya dan menyajikan ke dalam bentuk peta. Kabupaten Aceh Jaya merupakan salah satu kawasan pesisir yang letaknya berdekatan dengan Samudera Hindia menjadikan wilayah ini menjadi salah satu wilayah yang memiliki potensi sumberdaya laut yang besar. Dalam melindungi kekayaan lautnya, Kabupaten Aceh Jaya juga memiliki petugas kearifan lokal atau yang lebih dikenal dengan nama Panglima Laot. Atas dasar ini perlu kiranya memetakan wilayah pengelolaan perikanan berdasarkan kearifan lokal dan memberikan informasi melalui sebuah peta yang mana menyelaraskan penggunaan alat tangkap dengan aturan kearifan lokal yang berlaku. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis penggunaan alat tangkap pada wilayah pengelolaan Panglima Laot Lhok - Lhok Kruet dan memetakan alat tangkap pada wilayah pegelolaan perikanan panglima laot lhok yang disesuaikan dengan kearifan lokal. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan pengamatan langsung dilapangan. Hasil penelitian menyatakan tedapat 4 (empat) jenis alat tangkap yang digunakan oleh nelayan Lhok Kruet yaitu bagan rakit, pancing ulur, pancing rawai dan jaring insang. Dalam penggunaan jenis alat tangkap yang dipakai memiliki wilayah operasi penangkapan masing-masing dan memilki aturan dalam penggunaannya dan jika ada yang melanggar aturan maka ada pula sanksii yang akan diterima yang diberikan oleh Panglima Laot Lhok Kruet. Salah satu tugas Panglima Laot Lhok- Lhok kruet adalah sebagai pengawas dalam berjalannya kearifan lokal yang terjadi. Kata Kunci: Alat tangkap, Kearifan local, Panglima Laot Lhok - Lhok Kruet  ABSTRACTMapping the region is a process which is done in collecting data that aims to classify a territory based on the actual state and presents into the shape of the map. Aceh Jaya Regency is one of the coastal area that is located adjacent to the Indian Ocean make this region became one of the areas that have the potential of marine resources. In protecting its wealth, Aceh Jaya Regency also has officers’ local wisdom or better known by the name of Panglima Laot. On this basis may need to map the region fisheries management based on local wisdom and provide information through a map which align the use of the fishing gears with the prevailing local wisdom rule. This study aims to describe the types of use of a fishing gears on the management of Panglima Laot Lhok - Lhok Kruet and mapped the fishing gearson the region Panglima LaotLhok Lhok Kruet of the fisheries areas lhok kruet tailored to local wisdom. Data collection was done with interviews and direct observation in field. The research stated there is a four (4) types of fishing gearswhich is used by fishermen lhok kruet. Lift net, hand line, long line and gill nets. In the use of this type of fishing gearsused has an area of operation interception each and have the rules in its use and if anyone violates the rules then there are sanctions that will be received by warlord given laot. One of the tasks of Panglima Laot Lhok - Lhok Kruet is as trustees in the passage of local wisdom happens. Keywords: Fishing gears, Local wisdom, Panglima Laot Lhok - Lhok Kruet
Pengkayaan Rotifera (Brachionus plicatilis) dengan Chlorella sp. Untuk Pakan Larva Ikan Kakap Putih ( Lates calcarifer) Teuku C. Darosman; Abdullah A. Muhammadar; S. Satria
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 4, No 2 (2019): April 2019
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT The objective of this research was to determine the effect of the enriched rotifer with Chlorella powder, Chlorellaconcentrate and Chlorella live on the growth and maintenance of snapper larvae (Lates calcarifer). This research was conducted at Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Ujung Batee in March 2018. This study used an experimental method with complete randomized design with 4 treatment levels and 4 replications. Difference of treatments tested were A; feeding of rotifer without Chlorella (control), B; feeding of enriched rotifer with Chlorella powder, C; feeding of enriched rotifer with Chlorella concentrates and D; feeding of enriched rotifer with fresh Chlorella. The results of ANOVA test showed that giving of Chlorella sp. which is different to rotifers, has a significant effect on absolute long growth and survival rate of white snapper larvae (P 0.05). The results of this study indicate that the highest absolute long growth value is found in treatment D with a value of 3.80 mm and a survival rate of 55.5%.Keywords: Chlorella sp., Brachionus plicatilis, Lates calcarifer, snapper. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rotifer yang diperkaya Chlorella tepung, Chlorella konsentrat dan Chlorella hidup terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan kakap putih (Lates calcarifer). Penelitian ini dilaksanakan di Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Ujung Batee pada bulan Maret 2018. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial dengan 4 taraf perlakuan dan 4 kali ulangan. Perbedaan perlakuan yang diuji adalah A; pemberian rotifer tanpa Chlorella (kontrol), B; pemberian rotifer diperkaya Chlorella tepung, C; pemberian rotifer diperkaya Chlorella konsentrat dan D; pemberian rotifer diperkaya Chlorella hidup. Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa pemberian Chlorella sp. yang berbeda terhadap rotifer, berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan panjang mutlak (PPM) dan kelangsungan hidup (SR) larva kakap putih (P0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai pertumbuhan panjang mutlak tertinggi terdapat pada perlakuan D dengan nilai 3,80 mm dan tingkat kelangsungan hidup 55,5%. Kata kunci: Chlorella sp., Brachionus picatilis, Lates calcarifer, kakap putih.
APLIKASI EKSTRAK DAUN JARAK PAGAR (JATROPHA CURCAS) PADA TELUR IKAN MAS KOKI (CARASIUS AURATUS) UNTUK MENCEGAH SERANGAN JAMUR Muhammad R. Maulana; Irma Dewiyanti; Sofyatuddin Karina
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 4, No 1 (2019): Februari 2019
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTThe objective of the study was to figure out the effect of Jatropha curcas leaf extract on the hatching rate and prevalence of fungal infection on goldfish eggs (C. auratus). The research was conducted at Marine Fish Hatchery Laboratory, Marine and Fisheries Faculty, Syiah Kuala University on February 2018. The research used Completely Randomized Design with Seven treatment of extract concentration, namely ; 0, 20, 40, 60, 80, 100 and 120 ppm with Three replications. The result of ANSIRA showed that J. curcas leaf extract gave the significant effect on hatching rate and prevalence of fugal infection on goldfish eggs (P0,05). The highest hatching rate (79,66%) and the lowest prevalence (20,33%) were obtained at extract concentration of 120 ppmKey Word : Jatropha curcas, Prevalence, Hatching rate, Goldfish. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun jarak pagar (Jatropha curcas) terhadap daya tetas telur dan prevalensi infeksi jamur pada telur ikan mas koki (C. auratus). Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pembenihan ikan Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Syiah Kuala, pada bulan Februari 2018. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 7 taraf perlakuan konsentrasi yaitu: 0, 20, 40, 60, 80, 100 dan 120 ppm dengan 3 kali pengulangan. Hasil uji ANSIRA menunjukkan bahwa ekstrak daun jarak pagar berpengaruh nyata terhadap daya tetas dan prevalensi infeksi jamur pada telur ikan mas koki (P0,05). Nilai daya tetas telur tertinggi 79,66% dan nilai prevalensi terendah 20,33% yang diperoleh pada konsentrasi ekstrak 120 ppm.Kata kunci : Daun jarak, Prevalensi, Hatching rate, Ikan mas koki. PENDAHULUANIkan mas koki (Carasius auratus) merupakan salah satu dari beberapa komoditi ikan hias air tawar yang banyak diminati di dalam maupun luar negeri serta memiliki peluang bisnis yang menjanjikan untuk dikembangkan. Potensi ikan hias di Aceh masih berpeluang besar untuk dikembangkan hal ini mengingat produksi ikan hias yang sebahagian besar masih mengandalkan pemasokan dari luar daerah misalnya Medan, Jawa dan beberapa wilayah lainnya. Data Kementrian Perdagangan menyebutkan bahwa neraca permintaan ikan hias setiap tahunya terus mengalamai peningkatan. Kontribusi ekspor ikan hias pada 2011 mencapai 13,26 juta dollar AS dan hingga April 2012 telah mencapai 5,24 juta dollar AS. Sehingga bisnis ikan hias memiliki pontensi besar untuk dikembangkan. Hal ini juga didukung dengan adanya wacana pengembangan ekspor ikan hias oleh Menteri Perdagangan pada tahun 2013 menyatakan produksi ikan hias ini dapat dimanfaatkan sebagai cadangan devisa negara (Kemendag, 2013). Budidaya ikan mas koki ini cukup diminati disebabkan oleh siklus pemijahannya yang singkat yaitu 2 – 3 bulan (Lingga dan Susanto, 1999). Namun, tahap awal budidaya, pembenihan ikan mas koki masih terkendala oleh beberapa hal seperti rendahnya kualitas induk unggul, kelangsungan hidup larva serta derajat penetasan telur yang masih rendah yang berkisar antara 40 – 50% (Fajrin et al., 2012).Derajat penetasan adalah persentase penetasan telur selama pemeliharaan. Menurut Tang dan Affandi (2000), daya tetas telur ikan sangat didukung oleh beberapa aspek, salah satunya kondisi lingkungan. Kondisi lingkungan yang kurang mendukung seperti kualitas air dapat menyebabkan telur ikan terserang jamur sehingga menghambat daya tetas telur serta kelangsungan hidup larva. Menurut Hapsari (2014), jamur dari jenis Saprolegnia merupakan jenis jamur yang umumnya paling banyak ditemukan pada telur dan ikan air tawar maupun air payau. Penggunaan obat – obatan kimia seperti malachite green, asam asetat dan formalin akan bersifat residu serta dapat berefek negatif terhadap lingkungan (Purwakusuma, 2002). Untuk mencegah permasalahan tersebut, diperlukan salah satu obat yang ramah lingkungan seperti ekstrak bahan alam.Beberapa kajian terhadap bahan alam yang pernah digunakan untuk mencegah serangan jamur pada telur ikan adalah A. marina konsentrasi 50 ppm (Rahmi, 2016), Jahe (Zingiber officinale) konsentrasi 50% (Hapsari et al., 2011), Kunyit (Curcuma domestica) konsentrasi 70% (Harisna, 2010) dan Mahoni (Swietenia macrophylla King) konsentrasi 50 ppm(Mardisadora, 2010). Kajian ini akan difokuskan pada penggunaan ekstrak daun jarak untuk mencegah jamur saprolegnia pada telur ikan mas koki. Sari (2012) menyatakan daun jarak selama ini hanya dimanfaatkan sebagai obat – obatan tradisional yaitu sebagai antibakteri (Pratiwi, 2008). Namun penggunaanya pada bidang perikanan belum pernah dikaji. Menurut Agnita et al. (2014), ekstrak daun jarak (J. curcas) mengandung senyawa flavonoid. Flavonoid pada umumnya dapat bersifat antioksida maupun anti jamur. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengkajian mengenai efektifitas konsentrasi ekstrak daun jarak pagar (Jatropha curcas) terhadap daya tetas telur ikan mas koki (C. auratus) yang terserang serangan jamur. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengkajian mengenai pengaruh ekstrak daun jarak pagar terhadap daya tetas telur dan prevalensi infeksi jamur pada telur ikan mas koki (C. Auratus).