cover
Contact Name
ARI HAYATI
Contact Email
ari.hayati@unisma.ac.id
Phone
+62341- 551932
Journal Mail Official
biosaintropis@unisma.ac.id
Editorial Address
Tata Usaha FMIPA Unisma Gedung Usman bin Affan Kompleks Unisma Jl. MT Haryono 193 Malang 65144
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Biosaintropis (Bioscience-Tropic)
ISSN : 23382805     EISSN : 24609455     DOI : https://doi.org/10.33474/e-jbst.v7i2.305
Core Subject : Agriculture, Social,
Jurnal ini mengkaji fenomena dan temuan penelitian di bidang biologi dan ilmu-ilmu dasar (sains) lainnya serta bidang studi di wilayah tropis. Jurnal ini ditujukan untuk menemukan solusi alternatif dalam perkembangan ilmu biologi demi kesejahteraan masyarakat Indonesia dan Dunia.
Articles 13 Documents
Search results for , issue "Vol 6 No 1 (2020): Kondisi Habitat" : 13 Documents clear
Keanekaragaman Plankton Di Kolam Pertumbuhan Ikan Bandeng (Chanos chanos Forsskal) Yang Terparasiti Di Desa Balongpanggang Gresik Rizki Kusuma Hantika; Ratna Djuniwati Lisminingsih; Nour Athiroh AS
Jurnal Ilmiah Biosaintropis (Bioscience -Tropic) Vol 6 No 1 (2020): Kondisi Habitat
Publisher : Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam - Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.091 KB)

Abstract

The role of plankton in ecology as a parameter of lush or not a waters, because plankton is the basis of the natural feed chain in the waters. The previous research has been done on the morphology and anatomy of milkfish (Chanos chanos Forsskal) at the pond in the village of Balongpanggang, Gresik, where the waters are polluted. Parasitic worms found nematodes in fish intestines have an impact on losses for fish farmers. The purpose of this study is to identify, find out the differences, determine the level of risk of the type of plankton and determine the condition of abiotic factors in the pond. The study used 24 samples from 3 parasites and 1 non-parasite pond using the Randomized Block Design (RBD) method. Based on the results of observations and identification of plankton in the Integrated Milkfish Growth Pool, there were 53 cells of Chlorococcum humicola and 37 individuals of Stentor roeseli. Phytoplankton found in all ponds, namely Chlorella variegatus, Chlorococcum humicola, Navicula cuspidata, Navicula placentula, Nostoc sphaericum, and Protococcus viridis. While Zooplankton is only 1 in all pools, namely Stentor roeseli. Unparasitic ponds have the highest plankton diversity level (5.7), rather than parasitic ponds 2 (5.0). The condition of abiotic factors (pH) in all ponds is still in accordance with water quality standards for aquaculture ponds. Keywords: Plankton, Identification, Diversity level ABSTRAK Peranan plankton dalam ekologi sebagai parameter subur tidaknya perairan, karena plankton merupakan dasar mata rantai pakan alami di perairan Penelitian terdahulu dilakukan pada morfologi dan anatomi ikan Bandeng (Chanos chanos Forsskal) dalam suatu tambak di desa Balongpanggang, Gresik yang perairannya tercemar. Ditemukan cacing parasit nematoda dalam usus ikan yang berimbas pada kerugian bagi petani ikan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi, mengetahui perbedaan, tingkat kenekargaman jenis plankton dan kondisi faktor abiotik kolam. Penelitian menggunakan 24 sampel dari 3 kolam yang terparasiti dan 1 kolam yang tidak terparasiti dengan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK). Berdasarkan hasil pengamatan dan identifikasi plankton pada Kolam Pertumbuhan Ikan Bandeng yang Terparasiti didapatkan spesies Chlorococcum humicola sebanyak 53 sel dan spesies Stentor roeseli sebanyak 37 individu. Ditemukan Fitoplankton yang keberadaannya ada di semua kolam, yaitu Chlorella variegatus, Chlorococcum humicola, Navicula cuspidata, Navicula placentula, Nostoc sphaericum, dan Protococcus viridis. Sedangkan Zooplankton hanya 1 disemua kolam, yaitu Stentor roeseli. Kolam tidak terparasiti merupakan kolam yang memiliki nilai tingkat keanekaragaman plankton tertinggi (5,7), daripada kolam terparasiti 2 (5,0). Kondisi faktor abiotik (pH) pada semua kolam masih sesuai standar kualitas air untuk budidaya tambak. Kata kunci: Plankton, Identifikasi, Indeks Keanekaragaman
Isolasi, Keanekaragaman Koloni dan Karakterisasi Bakteri Metanogenik pada Sedimen Kolam Ikan Lele (Clarias sp.) Badi'ah Lailun Nahdhlia; Ahmad Syauqi; Hasan Zayadi
Jurnal Ilmiah Biosaintropis (Bioscience -Tropic) Vol 6 No 1 (2020): Kondisi Habitat
Publisher : Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam - Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (413.448 KB)

Abstract

Bakteri metanogenik adalah bakteri penghasil gas metan. Bakteri ini digolongkan sebagai Archaebacteria yang secara alami hidup di rawa-rawa, tanah becek, kolam dan dalam alat pencernaan hewan besar. Sedimen pada kolam ikan mengandung elemen nutrien yang terbentuk dari aktivitas makhluk hidup seperti sisa pakan dan kotoran ikan sehingga menjadi habitat yang sangat mendukung pertumbuhan mikroorganisme. Penelitian bertujuan untuk mengetahui adanya bakteri metanogenik dan nilai indeks keanekaragaman pada sedimen kolam ikan lele (Clarias sp.) serta karakter bakteri metanogenik. Pengambilan sampel berasal dari kolam ikan lele (Clarias sp.) di Desa Bendosewu, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar. Metode yang digunakan yaitu teknik isolasi anaerobik menggunakan media thioglikolat, morfologi sel dengan pewarnaan gram dan fisiologi dengan MR-VP. Hasil yang didapatkan adalah dalam sedimen kolam ikan lele (Clarias sp.) terdapat bakteri metanogenik dengan nilai indeks keanekaragaman koloni kolam A lebih tinggi dibanding kolam B. Keduanya menunjukkan keanekaragaman rendah. Kata kunci : bakteri, metanogenik, sedimen. ABSTRACT Methanogenic bacteria are methane gas producing methane. This bacteria are classified as Archaebacteria which naturally live in swamps, muddy soil, ponds and in the digestive organs of large animals. Sediments in fish ponds contain nutrient elements which are formed from the activity of living things such as food waste and fish feces making it a habitat that strongly supports the growth of microorganisms. The study aimed to determine the presence of methanogenic bacteria and the diversity index value in catfish (Clarias sp.) pond sediments and the characteristics of methanogenic bacteria. Sampling came from catfish (Clarias sp.) ponds in Bendosewu village, Talun sub-district, Blitar district. The method used is anaerobic isolation technique using thioglycolate medium, cell morphology with gram staining and physiology with MR-VP. The result obtained were in catfish (Clarias sp.) pond sediments there were methanogenic bacteria with a diversity index of pond A colonies higher than pond B colonies. Both are showing low diversity. Keywords :bacteria, methanogenic, sediment.
Pengaruh Pemberian Sari Tebu (Saccharum officinarum L.) terhadap Kadar Gula Madu Lebah Apis mellifera Rodhiyatul Maghfiroh; Hari Santoso; Ratna Djuniwati Lisminingsih
Jurnal Ilmiah Biosaintropis (Bioscience -Tropic) Vol 6 No 1 (2020): Kondisi Habitat
Publisher : Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam - Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (47.175 KB)

Abstract

The disruption of nectar and pollen providers for honey bees is currently a problem in the availability of natural feed. During the dry season, alternative feed sources are given to bee colonies to increase honey production. The purpose of this study was to determine the effect of feeding of sugarcane juice (Saccharum officinarum) on the sugar content of Apis mellifera honey with a comparison of the original feed in the form of nectar and pollen. This research was conducted at Batu city beekeeping. The method in this study used 4 treatments and 6 replications using the ANOVA test which was processed using SPSS 16 Analysis of the results obtained were PS 881 Sugar Cane, BL Sugar Cane, PSJK Cane is the same, but different from the control. Sugar cane has an influence on increasing sugar levels in honey. Keywords: Artificial feed, refractometer ABSTRAK Terganggunya penyedia nektar dan polen bagi lebah madu saat ini merupakan permasalahan dalam ketersediaan pakan alami. Pada saat musim paceklik, diberikan sumber pakan alternatif kepada koloni lebah untuk meningkatkan produksi madu. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan sari tebu (Saccharum officinarum) terhadap kadar gula madu Apis mellifera dengan perbandingan pakan asli berupa nektar dan polen. Penelitian ini dilakukan di peternakan lebah kota Batu. Metode pada penelitian ini menggunakan 4 perlakuan dan 6 ulangan dengan menggunakan uji Anova yang diolah menggunakan SPSS 16. Analisis hasil yang didapatkan yaitu Tebu PS 881, Tebu BL , Tebu PSJK adalah sama, tetapi berbeda dengan kontrol. Tebu memiliki pengaruh terhadap peningkatan kadar gula pada madu. Kata Kunci: Pakan buatan, refraktometer
Diversitas Makrofauna Kaitannya Dengan Kualitas Air Sungai Metro Kecamatan Lowokwaru Kota Malang Novi Komariah; Saimul Laili; Hari Santoso
Jurnal Ilmiah Biosaintropis (Bioscience -Tropic) Vol 6 No 1 (2020): Kondisi Habitat
Publisher : Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam - Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.732 KB)

Abstract

Water is a natural resource that is needed for the life of human being, even for all the creatures. Therefore, these water resources must be protected so that humans and other living things can be utilized properly. The macrofauna community defines whether the water quality is good or not. The study of the effect of river water quality on the diversity of macrofauna in the Metro river flow of Lowokwaru Subdistrict, Malang City aims to determine the effect of river water quality and to compare the diversity of macrofauna in several Metro river locations in Lowokwaru District, Malang. The method used is quantitative descriptive by calculating the Shanon Winner diversity index. The results obtained for station I amounted to 1.95 classified as lightly polluted, at station II the results were 1,007 which were classified as moderately polluted, and at station III the results were 0.69 which were classified as heavily polluted. Key Words: water quality, macro fauna, Metro river ABSTRAK Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk kebutuhan hidup orang banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya air tersebut harus di lindungi agar tetap dapat di manfaatkan dengan baik oleh manusia dan makhluk hidup lainnya. Komunitas makrofauna menentukan kualitas air baik atau tidak. Penelitian tentang pengaruh kualitas air sungai terhadap keragaman makrofauna di aliran sungai Metro Kecamatan Lowokwaru kota Malang bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas air sungai dan untuk membandingkan keanekaragaman makrofauna di beberapa lokasi aliran sungai Metro Kecamatan Lowokwaru kota Malang. Metode yang di gunakan yaitu deskriptif kuantitatif dengan melakukan perhitungan indeks keanekaragaman Shanon Winner. Indeks keanekaragaman yang di hasilkan pada stasiun I sebesar 1,95 yang tergolong tercemar ringan, pada stasiun II indeks keanekaragaman yang di hasilkan sebesar 1,007 yang tergolong tercemar sedang, dan pada stasiun III di dapat hasil indeks keanekaragaman 0,69 yang tergolong tercemar berat. Kata kunci: Kualitas air, makrofauna, sungai metro.
Klasifikasi Kemampuan Lahan Sempadan dan Aktivitas Masyarakat di DAS Metro Kecamatan Lowokwaru Malang Faizatus sholihah; Saimul Laili
Jurnal Ilmiah Biosaintropis (Bioscience -Tropic) Vol 6 No 1 (2020): Kondisi Habitat
Publisher : Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam - Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.238 KB)

Abstract

Land is the definition of an area that is on the surface of the earth, such as animals, hydrology, plants and the atmosphere, with all the consequences caused by human activities. The border area of the river has land functions directly or indirectly. One of the ways to use river border areas is to determine the class of a land by using a classification method to determine the suitability of land use in the villages of Merjosari and Tlogomas. The purpose of this study was to classify land capability classes and knowing the activities of the community in using land in the border of the Metro Watershed Lowokwaru District, Malang. The method used in this study is descriptive qualitative by looking at the quality of the land consisting of soil texture, slope, effective depth, drainage, and soil erosion. In this study, the results of the land capability class and community activities in Merjosari and Tlogomas sub-districts were class IV, and V, namely the types of rice fields, tegal, grass and natural cliffs. Human activities are carried out around rivers and river boundaries such as fishing, washing, bathing and land being used as houses and boarding houses. This can damage the land in its provisions. Key word : classification, integrated land, capability, Metro ABSTRAK Lahan adalah suatu wilayah yang ada di permukaan bumi, seperti hewan, hidrologi, tumbuhan dan atmosfer, dengan segala akibat yang ditimbulkan karena aktivitas manusia. Kawasan lahan sempadan daerah aliran sungai (DAS) memiliki fungsi secara langsung maupun tidak langsung. Salah satu kegiatan cara pemanfaatan kawasan sempadan sungai adalah dengan cara menentukan kelas suatu lahan dengan menggunakan cara klasifikasi untuk menentukan kesesuaian penggunaan lahan di kelurahan Merjosari dan Tlogomas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengklasifikasikan kelas kemampuan lahan dan melihat aktivitas masyarakat dalam menggunakan lahan sempadan sungai. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif dengan melihat kualitas lahannya yang terdiri dari tekstur tanah, kemiringan lereng, kedalaman efektif, drainase, dan erosi tanah. Pada penelitian ini didapat hasil kelas kemampuan lahan dan aktivitas masyarakat di kecamatan Merjosari dan Tlogomas adalah kelas IV, dan V, yaitu dengan jenis lahan sawah, tegal, ilalang dan tebing alam. Aktivitas manusia yang dilakukan di sekitar sungai dan lahan sempadan sungai seperti memancing, mencuci, mandi dan lahan dijadikan rumah dan kos-kosan. Hal ini dapat merusak lahan dalam ketentuannya. Kata Kunci : klasifikasi, kemampuan lahan, sempadan, Metro
Keanekaragaman dan Kepadatan Populasi Cacing Tanah di Perkebunan Jeruk Organik Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang Hurriatun Nisa; Hari Santoso; Saimul Laili
Jurnal Ilmiah Biosaintropis (Bioscience -Tropic) Vol 6 No 1 (2020): Kondisi Habitat
Publisher : Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam - Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.73 KB)

Abstract

Earthworm is one of the soil fauna that plays an important role in soil fertility. The density of earthworm is influenced by the physical factor-kima soil. Research aims to determine the diversity and density of earthworm in organic citrus plantation in Karangploso district of Malang. The method of research conducted in a systematic, systematised quantitative use transect line of 50 m each line is taken 10 dots is 5 m with 3 times repeated at each station, the station 1 Citrus Garden fruitful (KJB), Station 2 Citrus groves have not been fruitful (KJBB). Observations were conducted in May 2019. The results of the research found 3 genus of earthworm species Pheretima, Pontoscolex and Microscolex. The highest density of earthworm in organic citrus plantations is a genus of Microscolex 0.348 individual/m2; The lowest density genus Pontoscolex 0.124 individual/m2. Earthworm density in organic citrus plantations is a genus Pontoscolex 0.156 individual/m2; Lowest density genus Pheretima 0.042 individual/m2. The ecological type of earthworm in this plantation is epigeic and anesic type. The correlation between the physics-chemistry factor of soils with earthworm density indicates a positive correlation in the genus Pheretima with temperature, humidity and soil pH. The genus Pontoscolex is positively correlated with temperature, moisture content and soil pH. In the genus Microscolex correlated positively with temperature, humidity and moisture content. The physical-chemical factor of the soil has a close connection with the existence of earthworm where strong correlation in temperature and humidity. Keywords: earthworms, density, orange plantations ABSTRAK Cacing tanah merupakan salah satu fauna tanah yang berperan penting dalam kesuburan tanah. Kepadatan cacing tanah dipengaruhi oleh faktor fisika-kima tanah. Penelitian bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman dan kepadatan cacing tanah di perkebunan jeruk organik kecamatan Karangploso Malang. Metoda penelitian dilakukan secara diskriptif kuantitatif secara sistemastis menggunakan transek garis sepanjang 50 m setiap garis diambil 10 titik berjarak 5 m dengan dilakukan 3 kali ulangan pada setiap stasiun, Stasiun 1 kebun jeruk berbuah (KJB), stasiun 2 kebun jeruk belum berbuah (KJBB). Pengamatan dilakukan pada bulan Mei 2019. Hasil penelitian ditemukan 3 genus cacing tanah yakni genus Pheretima, Pontoscolex dan Microscolex. Kepadatan cacing tanah tertinggi di perkebunan jeruk organik adalah genus Microscolex 0,348 individu/m2; kepadatan terendah genus Pontoscolex 0,124 individu/m2. kepadatan cacing tanah di perkebunan jeruk organik adalah genus Pontoscolex 0,156 individu/m2 ; kepadatan terendah genus Pheretima 0,042 individu/m2. Tipe ekologi cacing tanah pada perkebunan ini yaitu tipe epigeik dan anesik. Korelasi antara faktor fisika-kimia tanah dengan kepadatan cacing tanah menunjukkan korelasi positif pada genus Pheretima dengan suhu, kelembaban dan pH tanah. Pada genus Pontoscolex berkolerasi positif dengan suhu, kadar air dan pH tanah. Pada genus Microscolex berkolerasi positif dengan suhu, kelembaban dan kadar air. Faktor fisika-kimia tanah memiliki hubungan erat dengan keberadaan cacing tanah dimana korelasi yang kuat pada suhu dan kelembaban. Kata kunci: cacing tanah, kepadatan, perkebunan jeruk
Analisis Keanekaragaman Tumbuhan Invasif Di Kawasan Hutan Pantai Balekambang Desa Srigonco Kecamatan Bantur Kabupaten Malang Miftahul Mukarromah; Ari Hayati; Hasan Zayadi
Jurnal Ilmiah Biosaintropis (Bioscience -Tropic) Vol 6 No 1 (2020): Kondisi Habitat
Publisher : Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam - Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.889 KB)

Abstract

Balekambang Beach is the most visited beach destination in Malang Regency until the end of 2015. One of the invasive pathways of invasive plants is Tourism. The purpose of this study was to identify invasive plant species, diversity and compare the value of the diversity index with abiotic factors.This research method is descriptive with systematic sampling techniques using Belt Transect, and measurements of abiotic factors include edafic factors and climatic micro factors. Invasive alien plant species found in the Balekambang coastal forest are identified as seventeen species namely (Hemighraphis glaucescens), (Oplismenus sp), (Amomum coccineum), (Arenga obtusifolia), (Leucaena leucochephana), (Mimosa sp), (Cassia siamea), (Eupatorium odoratum), (Hyptis capitata), (Cynodon dactylon), (Sida rhombifolia), (Synedrella nudiflora), (Chromolaena odorata), (Leucaena leucochepala), (Mimosa pudica), and (Ruellia tuberosa) with the index value of invasive plant diversity in protected forests and production classified as high compared to mangroves. The results of the diversity index value with abiotic factors showed a positive (+) direction on soil sailinity where the R2 value was 0.5606 or 50%, which means it showed a relationship between soil salinity and an abundance of invasive plants in Balekambang coastal forest area of 50%. Keywords:invasive plants, Balekambang beach, belt transect, diversity ABSTRAK Pantai Balekambang adalah destinasi wisata alam pantai di Kabupaten Malang yang paling banyak dikunjungi hingga akhir tahun 2015.Salah satu jalur invasi dari tumbuhan invasif adalah Tourism (Wisata). Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi jenis tumbuhan invasif, keanekaragaman dan membandingkan nilai indeks keanekaragaman dengan faktor abiotik. Metode penelitian ini deskriptif dengan tehnik pengambilan sampling secara sistematis menggunakan Belt Transect, dan pengukuran faktor abiotik meliputi faktor edafik dan faktor mikro klimatik. Jenis spesies tumbuhan asing invasif yang terdapat di hutan pantai Balekambang diidentifikasi sebanyak tujuh belas spesies yaitu Hemighraphis glaucescens, Oplismenus sp, Amomum coccineum, Arenga obtusifolia, Leucaena leucochephana, Mimosa sp, Cassia siamea, Eupatorium odoratum, Hyptis capitata, Cynodon dactylon, Sida rhombifolia, Synedrella nudiflora.Chromolaena odorata, Leucaena leucochepala, Mimosa pudica, dan Ruellia tuberose dengan nilai indeks keanekaragaman tumbuhan invasif pada hutan lindung dan produksi tergolong tinggi dibanding mangrove. Hasil analisis uji korelasi nilai indeks keanekaragaman dengan faktor abiotik menunjukkan arah positif (+) pada salinitas tanah dimana nilai R2 sebesar 0.5606 atau 50%, yang artinya menunjukkan hubungan antara salinitas tanah dengan kelimpahan tumbuhan invasif di kawasan hutan pantai Balekambang sebesar 50%. Kata kunci: tumbuhan invasif, pantai Balekambang, belt transect, keanekaragaman
Diversitas Tumbuhan Liar Pada Lahan Jagung (Zea mays L.) di Desa Bungbungan Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep Khoiratul Hasanah; Ari Hayati; Hasan Zayadi
Jurnal Ilmiah Biosaintropis (Bioscience -Tropic) Vol 6 No 1 (2020): Kondisi Habitat
Publisher : Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam - Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.378 KB)

Abstract

Wild plants are plants whose presence on agricultural land can reduce crop yields. Losses due to wild plants to cultivated plants vary depending on the type of plant cultivated, climate, species of wild plants and technical cultivation applied. This study aims to determine the diversity of wild plants in the land of maize (Zea mays L.) in Bung-bungan Village Bluto District Sumenep Regency. This method uses a descriptive exploratory method, for each wild plant found in ± 3600 m2 of corn land. Sampling of wild plants using a 4x4 m plot method. The measured data includes the number of species and the number of individuals calculating important values ​​and diversity indices. The results of the study showed that the Shannon-Wienner Diversity Index analysis of the highest value in maize plants in plantations was found in land II, which was 2.678 indicating moderate diversity, categorized as moderate because there were not too many wild plants on maize. Keywords: Corn, diversity, wild plants, ABSTRAK Tumbuhan liar merupakan tumbuhan yang kehadirannya pada lahan pertanian dapat menurunkan hasil tanaman. Kerugian akibat tumbuhan liar terhadap tanaman budidaya beragam bergantung dari jenis tanaman yang diusahakan, iklim, jenis tumbuhan liar dan teknis budidaya yang diterapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui diversitas tumbuhan liar di lahan jagung (Zea mays L.) di Desa Bung-bungan Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep. Metode ini menggunakan metode deskriptif eksploratif, terhadap setiap tumbuhan liar yang ditemukan pada lahan jagung seluas ±3600 m2. Pengambilan sampel tumbuhan liar menggunakan metode plot berukuran 4x4 m. Data yang diukur meliputi jumlah spesies dan jumlah individu menghitung nilai penting dan indeks diversitas. Hasil penelitian menunjukkan analisis Indeks Keanekaragaman Shannon-Wienner tumbuhan liar nilai tertinggi pada tanaman jagung di lkebun terdapat pada lahan II yaitu 2,678 menunjukkan keanekaragaman sedang, di kategorikan sedang karena jenis tanaman liar yang ada pada lahan jagung tidak terlalu banyak. Kata kunci: Jagung, Diversitas, Tanaman liar
Klasifikasi Kelas Kemampuan Lahan Perkebunan dan Pemetaannya di Desa Sumberejo Poncokusumo Malang Subhan Maulidi K.B.F; Saimul Laili; Hasan Zayadi
Jurnal Ilmiah Biosaintropis (Bioscience -Tropic) Vol 6 No 1 (2020): Kondisi Habitat
Publisher : Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam - Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1414.672 KB)

Abstract

Every land holds classes or level way that are different from each other. Lands or physical environment is consist of relief, climate, land, vegetation and water and all above her during influence of land us. This study attemppts to aware of information the village class land ability Sumberejo Poncokusumo Malang in the form of geographical information system (Map). In order to know class ability sumberejo poncokusumo malang. Village land for research equipment used GPS, Covering the Compass, Map satellite (RBI), clinometer, a ruler, stationery, writting, camera and computters(to data processing). The kind of research this is descriptive kualitatif, research the class data the land done with observation directly in proceed with, recording classification and a categorization directly from the field to be supported by land, map data The land mapping by recording the GPS coordinates of GPS (Global Positioning System) in the village land sumberejo poncokusumo malang. The object of the research is geospatial data the spatial data map RBI sumberejo poncokusumo malang village area. Subject to the research is an unfortunate sumberejo village poncokusumo malang land. In general the village land sumberejo have characteristic land both in terms of texture slope the, the depth of effective drainage and erosion. The result indicate that the ability of land in the study areas consisting of class II and II. Keywords: classification land, mapping, geospatial, map (RBI), Sumberejo village Land ABSTRAK Setiap lahan memiliki kelas atau tingkat kemampuannya yang berbeda-beda antara satu sama lainnya. Lahan atau lingkungan fisik ini terdidri atas relief, iklim, tanah, vegetasi dan air serta segala yang berada di atasnya selama mempengaruhi penggunaan lahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui informasi kelas kemampuan lahan desa Sumberejo Poncokusumo Malang dalam bentuk sistem informasi geografis (Peta). Sehingga dapat diketahui kelas kemampuan lahan desa Sumberejo Poncokusumo Malang. Selama penelitian peralatan yang digunakan meliputi GPS , kompas, Peta Satelit (RBI), Klinometer, Penggaris, alat tulis menulis, kamera, dan Perangkat Komputer/ Laptop (untuk pengolahan data). Jenis Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, perolehan data kelas kemampuan lahan dilakukan dengan pengamatan secara langsung yang dilanjutkan dengan pencatatan, klasifikasi dan kategorisasi secara langsung dari lapangan didukung dengan data peta lahan, survei pemetaan lahan dengan merekam titik koordinat dari GPS (Global Positioning System) di wilayah kawasan lahan desa sumberejo poncokusumo malang. Objek dalam penelitian ini adalah data geospasial, yaitu data spasial peta RBI daerah desa Sumberejo Poncokusumo Malang. Subjek pada penelitian ini adalah Lahan desa Sumberejo Poncokusumo Malang. Secara umum, kemampuan lahan desa Sumberejo mempunyai karakteristik lahan yang baik dari segi tekstur, kemiringan lereng, kedalaman efektif, drainase dan erosi. Hasil kajian menunjukkan bahwa penentuan kemampuan lahan di daerah penelitian yang terdiri atas kelas II dan III. Kata kunci : Klasifikasi Lahan, Pemetaan, Geospasial, Peta Satelit (RBI), Lahan desa Sumberejo
Diversitas Makrofauna Berdasarkan Kualitas Air di Sungai Alo Kecamatan Jabon Kabupaten Sidoarjo Nurul Latifah; Saimul Laili; Hari Santoso
Jurnal Ilmiah Biosaintropis (Bioscience -Tropic) Vol 6 No 1 (2020): Kondisi Habitat
Publisher : Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam - Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.22 KB)

Abstract

Alo river is one of the rivers in Sidoarjo, the river is a branch of the Porong river, as long as there are residential, agricultural, aquaculture streams, hereas the estuary area is the place for fishing. The Alo River is also used by the surrounding community for daily needs such as washing clothes, bathing, agricultural irrigation and so on. However, the current condition of the waters in the river can no longer be used for daily activities due to waste disposal either from Lapindo or household waste flowed into the river. The waste is in the form of solid and liquid waste, which may consist of organic material, which is either toxic or non-toxic. The purpose of research is to find out the quality of the waters and the diversity of macrofauna in them. This research method uses quantitative descriptive, river water quality test using physical and chemical parameters namely temperature, pH, DO, BOD, TSS, TDS, salinity, brightness, depth. Calculation of macrofauna diversity using the Shannon Winner formula, the results showed no macrofauna species were high in these waters. The species found were Trichogaster pectoralis, Caesio chyrsosonus, Anadara granosa, Corbicula javanica, Macrobrachium rosenbergii, Oreocromis musambicus, Portunus pelagicus, Hypsiscus plumbea, Moolgarda seheli. Keywords: macrofauna diversity, water quality, Alo river ABSTRAK Untuk kepentingan sehari-hari seperti mencuci baju, mandi, irigasi pertanian dan lain sebagainya. Namun kondisi perairan di sungai tersebut saat ini sudah tidak dapat di manfaatkan lagi untuk kegiatan sehari-hari akibat pembuangan limbah baik dari lapindo ataupun limbah rumah tangga yang di alirkan ke sungai. Limbah tersebut berupa limbah padat dan cair, yang mungkin terdiri atas bahan organik, yang bercaun ataupun tidak beracun. Tujuan dari penelitan untuk mengetahui kualitas perairan dan diversitas makrofauna di dalamnya. Metode penelitian ni menggunakan deskriptif kuantitatif, uji kualitas air sungai menggunakan parameter fisika dan kimia yaitu suhu, pH, DO, BOD, TSS, TDS, salinitas, kecerahan, kedalaman. Diversitas makrofauna Sungai Alo merupakan salah satu sungai yang ada di Sidoarjo, sungai tersebut merupakan cabang dari sungai porong, sepanjang alirannya terdapat pemukiman, pertanian, pertambakan. Sedangkan daerah muaranya menjadi tempat tangkapan ikan. Sungai Alo juga di manfaatkan oleh masyarakat sekitar menggunakan rumus Shannon Winner dan di identifikasi, hasil penelitian menunjukkan spesies makrofauna yang tinggi di dalan perairan tersebut. Speseies yang di temukan antara lain yaitu Trichogaster pectoralis, Caesio chyrsosonus, Anadara granosa, Corbicula javanica, Macrobrachium rosenbergii, Oreocromis musambicus, Portunus pelagicus, Hypsiscus plumbea, Moolgarda seheli. Kata Kunci: diversitas makrofauna, kualitas air, sungai Alo

Page 1 of 2 | Total Record : 13