cover
Contact Name
Medina-Te : Jurnal Studi Islam
Contact Email
medinate@radenfatah.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
medinate@radenfatah.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota palembang,
Sumatera selatan
INDONESIA
Medina-Te : Jurnal Studi Islam
ISSN : 18583237     EISSN : 26230178     DOI : -
Core Subject : Religion,
Jurnal Medina-Te difokuskan Pada Studi Islam.
Arjuna Subject : -
Articles 147 Documents
Prinsip-prinsip Islam Tentang Demokrasi : Studi Pemikiran Nurcholish Madjid Tahun 1970-2005 Akmal Hawi
Medina-te : Jurnal Studi Islam Vol 15 No 1 (2019): Medina-Te : Jurnal Studi Islam
Publisher : Pascasarjana Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/medinate.v15i1.3776

Abstract

This article is a summary of research results written using descriptive and holistic methods. By reviewing primary and secondary sources to obtain accurate and clear data that contains: Islamic principles of democracy in the struggle of Nurcholish Madjid, Islamic Principles about Democracy in Learning Applying Islamic Principles about democracy in Indonesia. Democracy requires real effort from every citizen and its supporting devices, namely a conducive culture as a manifestation of a society's thinking and design to create democracy as a view of life in the country both by the people and the government. The regularity of the background, the importance of this article is discussed. This article will discuss more about discussing Nurcholish Madjid about Islam and democracy.
Duta Versus Ulama fitriah fitriah
Medina-te : Jurnal Studi Islam Vol 13 No 2 (2017): Medina-Te : Jurnal Studi Islam
Publisher : Pascasarjana Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/medinate.v13i2.3783

Abstract

In the era of the early 60's the city of Kayuagung, which was the capital of the Regency of Ogan Komering Ilir (OKI), was very well known for its nickname as the area of ​​the Koran because the city gave birth to many reciters and tahfidz. Along with the development of time, the nickname finally experienced a shift. Kayuagung, formerly known as the Qur'anic region, which has created hafizh and reciters' cadres, has changed its image to become an exporter of foreign ambassadors or bandits whose work is of course related to the world of crime, such as pickpocketing, stealing and grabbing. Although according to Islamic teachings, the actions and behavior of these ambassadors are classified into acts that are prohibited and contrary to the rules contained in the texts of the al-Quran and Hadits, but in reality in social reality, many religious phenomena that contribute to and complement its existence as a criminal as well as a Muslim who obeys his religion.
Pedagang Melayu di Kesultanan Sambas 1819-1942: Terbangunnya Perdagangan, Relasi dan Jaringan Jaelani Jaelani; Duski Ibrahim; Endang Rochmiatun
Medina-te : Jurnal Studi Islam Vol 15 No 2 (2019): Medina-Te : Jurnal Studi Islam
Publisher : Pascasarjana Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan perdagangan yang pesat, telah mendorong tumbuhnya kota-kota pelabuhan disepanjang pesisir nusantara. Bersamaan dengan itu pula muncul kerajaan-kerajaan Islam di kawasan pesisir seperti Kesultanan Sambas yang berdiri pada dekade ketiga awal abad XVII, yang bergerak dalam aktivitas perdagangan, sehingga tumbuh pula golongan pedagang Melayu dan pedagang-pedagang lainnya yang menjadi tulang punggung bagi aktivitas perekonomian masa itu. Sesungguhnya para pedagang atau saudagar yang bermukim di kota pelabuhan Sambas merupakan masyarakat yang hidup dari perdagangan dan pelayaran. Kelompok ini bersama sultan dan golongan bangsawan di kota pelabuhan Sambas banyak memberi warna pada pertumbuhan didua sektor kegiatan negara dan swasta. Sejarah sosial ekonomi dan politik Kesultanan Sambas abad XIX-XX, sesungguhnya tidak terlepas dari dua hal pokok yaitu terbentuknya kongsi-kongsi Cina di satu sisi dan hadirnya kekuasaan asing Eropa di sisi lain. Oleh karena itu, sejak munculnya jaringan perdagangan yang dikuasai pedagang-pedagang Cina dan menguatnya pengaruh politik serta ekonomi Belanda di Kesultanan Sambas, relasi dan jaringan perdagangan para pedagang Melayu mengalami perubahan. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses terbangunnya perdagangan Melayu, menganalisis relasi antara pedagang Melayu dengan pedagang-pedagang lainnya, dan jaringan perdagangan yang tumbuh di Kesultanan Sambas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah meliputi langkah-langkah: 1) heuristik, 2) kritik sumber, 3) interpretasi, dan 4) historigrafi.
Asimilasi Kultural Arab-Melayu Palembang Apriana Apriana
Medina-te : Jurnal Studi Islam Vol 15 No 2 (2019): Medina-Te : Jurnal Studi Islam
Publisher : Pascasarjana Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Palembang is a very plularis population, inhabited by various ethnic groups. The city is crossed by the Musi river channel which is one of its supporters. The diversity of the population has resulted in assimilation or assimilation between migrants and local residents. In this study examines Palembang Arabic-Malay Assimilation. The process of assimilation of Arabs and Malays in Palembang occurred at the time of the arrival of the Hadramaut colony to the archipelago, especially Palembang in the mid-16-17 century, most of them were men so it was not surprising that the Sayids needed women to fulfill their inner needs. Furthermore on the other hand the thing that is beneficial is that they are regarded as descendants and successors of the Prophet. Therefore, they get a high social position so they can easily marry noble women. With this marriage, that's when they can adopt the lifestyle, language and daily life of the Malay community. Palembang's Arabic-Malay kutural assimilation process in terms of the use of Malay, home architecture, food, clothing, ritual / ceremonial. The factors that influence the cultural assimilation of the Arab-Malay community in Palembang, namely supporting factors include: economic, religious, political, ethnicity and cultural factors. The inhibiting factors include: historical-political, economic, ideological and socio-cultural factors.
Akulturasi Islam dan Peradaban Melayu dalam Tradisi Kelahiran Orang Melayu Palembang Haljuliza Fasari P
Medina-te : Jurnal Studi Islam Vol 15 No 2 (2019): Medina-Te : Jurnal Studi Islam
Publisher : Pascasarjana Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This article discusses how Islam perceived, developed, and practiced in the context of birth traditions by the Malays-Palembangnese. On the one hand, Islam inluences the local traditions and Islam Impact each other. Resulting in modifications that are represented by particular symbols. Through a qualitative study with Geertz interpretive approach, this articel proves that the acculturation process occurs between Islam and Malay-Palembangnese culture on birth tradition practices; the process of the spread of Islam in Malay-Palembangnese society happens contestatively and gradually; and the Malay-Palembangnese form of religiosity in the context o birth traditions does not possess a single characteristic in contrast to the ideas proposed by Geetrz’s, Woodward’s, Nur Syam”s, and Ricleft’s Theories.
Kontruksi Politik Atas Kepemimpinan Wanita : Studi Peran Qadhi Malik Adli Pada Masa Pemerintahan Ratu Abad Ke 17 Toto Haryanto
Medina-te : Jurnal Studi Islam Vol 15 No 2 (2019): Medina-Te : Jurnal Studi Islam
Publisher : Pascasarjana Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kontruksi Politik Atas Kepemimpinan Wanita (Studi Peran Qadhi Malik Adli Pada Masa Pemerintahan Ratu Abad Ke 17) Para Sultanah, khususnya Sultanah Shafiyyah al-Din mampu memerintah kerajaan tanpa oposisi berarti dari agamawan dan ulama, setidaknya sampai wafatnya Syekh ‘Abd al-Ra’uf Sinkili tahun 1693. Beliau tidak melihat seorang perempuan terlarang menduduki jabatan tertinggi dan justru menekankan atribut moral penguasa daripada fitur lainnya. Hal ini sangat penting bahwa para ratu memainkan peranan utama dalam menegosiasikan aturan perempuan dalam Islam dan berhasil mendapatkan dukungan berkelanjutan dari para elit agamawan. Ini mereka lakukan dengan mendasarkan otoritas mereka pada kehendak Tuhan dan melegitimasi kekuasaan mereka berdasarkan cara-cara di mana mereka menjalankan hukum Tuhan. merupakan faktor-faktor penentu muncul dan bertahannya kekuasaan ratu di Kerajaan Aceh ketika itu. Dimensi agama kelihatannya memainkan peran yang lebih besar dan determinan. Ini dapat dibuktikan dari kenyataan bahwa bagi masyarakat Aceh, kontroversi ini bukan merupakan isu politik semata, akan tetapi yang lebih penting bagaimana persoalan yang menyentuh wilayah agama. Hanya dengan dukungan agama, khususnya yang datang dari al-Raniri, perempuan pertama naik takhta, dan juga hanya dengan kekuatan agama, yaitu fatwa, kekuasaan perempuan berakhir di kerajaan ini. Persetujuan (dukungan) agama juga berperan sangat vital dibalik sejarah pemerintahan ratu yang panjang, dan tokoh yang utama dalam hal ini adalah al-Sinkili. Statusnya sebagai pemegang otoritas agama yang tertinggi di kerajaan sangat dihormati, sehingga pandangannya yang moderat dan dukungannya terhadap pemerintahan perempuan tidak mendapat tantangan yang serius.
Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Lirik-lirik Lagu Dangdut Rhoma Irama : Suatu Pendekatan Hermeneutika-Semiotika Saefudiin Latif
Medina-te : Jurnal Studi Islam Vol 15 No 2 (2019): Medina-Te : Jurnal Studi Islam
Publisher : Pascasarjana Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berjudul “Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Lirik-Lirik Lagu Dangdut Rhoma Irama (Suatu Pendekatan Hermeneutika-Semiotik)”. Secara umum tujuan penelitian adalah mengungkapkan faktor-faktor yang mempengaruhi lagu-lagu tersebut diciptakan dan pemaknaan lirik-lirik lagu yang bertemakan nilai-nilai pendidikan Islam. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan sejumlah fakta yang dapat digunakan untuk menjelaskan dinamika sosial saat lagu itu diciptakan dan diskursus yang menyertainya. Secara teoritis, yakni untuk menambah khazanah pemikiran pendidikan Islam dan juga dapat dijadikan sebagai bahan untuk kegiatan-kegiatan lain yang bersifat akademik dan berkelanjutan. Dan secara praktis sebagai masukan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Penelitian menggunakan teori sosial kritik Jürgen Habermas dan teori strukturalisme genetik. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan Hermeneutik dan Semiotik, dan pendekatan sosial historis. Penelitian ini mengkaji musik dangdut Rhoma Irama dengan memilih bahan kajian lirik-lirik lagu yang bertemakan nilai-nilai pendidikan Islam. Jenis penelitian ini adalah penelitian analisis kualitatif, yaitu penelitian lapangan (field research) yang dikombinasikan studi kepustakaan (library research). Data primer dijaring melalui teknik wawancara langsung dengan Rhoma Irama dan data sekunder adalah lirik-lirik lagu dangdut karya Rhoma Irama. Temuan penelitian adalah; Pertama, munculnya lirik lagu Rhoma Irama yang menjadi obyek penelitian ini tidak terlepas dari konteks kondisi sosio-kultural dan politik pada waktu lirik lagu tersebut diciptakan. Artinya, isi pesan lirik lagu kritik sosial yang diciptakannya merupakan manifestasi dari peristiwa sosial politik dan lirik lagu yang diciptakan tidak semata berupa teks-teks kosong, tetapi simbol pemberontakan dan perlawanan kepada hal-hal yang dianggapnya sebagai ketidakberesan dalam realitas sosial. Kedua, lirik lagu Rhoma Irama yang jadi obyek penelitian ini sangat sarat dengan nilai-nilai pendidikan Islam dan pendidikan karakter yang “dibungkus” dakwah, baik bermuatan pendidikan tauhid (akidah), akhlak dan ibadah.
Islam Dan Politik Identitas : Studi Tentang Pemahaman Nilai-nilai Pendidikan Islam syafitri irwan
Medina-te : Jurnal Studi Islam Vol 15 No 2 (2019): Medina-Te : Jurnal Studi Islam
Publisher : Pascasarjana Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berjudul “Islam dan Politik Identitas (Studi Tentang Pemahaman Nilai-nilai Pendidikan Islam)”. Fokus utama penelitian ini mengkaji dan menemukan pemikiran FPI sebagai gerakan sosial yang berciri khas politik identitas tentang pendidikan Islam yang berkaitan dengan isu pluralisme, Pancasila, NKRI, Kebhinekaan dan Amar ma’ruf nahi munkar. Secara umum tujuan penelitian ini akan diarahkan untuk mengetahui, pertama, sejarah munculnya gerakan Front Pembela Islam (FPI); kedua, pemikiran Front Pembela Islam (FPI), tentang Pendidikan Islam (pluralisme, Pancasila, NKRI, Kebhinekaan dan ‘amar ma’ruf nahi munkar). Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan sejumlah fakta yang dapat digunakan untuk menjelaskan dan merumuskan corak, karakteristik, dan dinamika pemikiran Islam serta paradigma baru yang ditawarkannya dan bagaimana korelasinya dalam menjawab tantangan pendidikan Islam di Indonesia. Penelitian ini teorit berupaya menambah khazanah ilmiah dalam tradisi keilmuan Islam dan secara praktis sebagai masukan kepada pihak-pihak terkait. Penelitian ini menggunakan teori gerakan sosial Quintan Wiktorowicz untuk mengkaji FPI sebagai sebuah gerakan sosial massa berbasis ideologi Islam yang cenderung “radikal”. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan sosial historis untuk mengkaji sejarah FPI sebagai gerakan aktivisme dan pendekatan hermeneutik Gadamer untuk menganalisis pesan-pesan atau informasi yang dibawa oleh FPI, khususnya berkaitan dengan pendidikan Islam (Pluralisme, Pancasila, NKRI, Kebhinekaan dan Amar ma’ruf nahi munkar), Sebagai penelitian lapangan data primer dikumpulkan melalui teknik wawancara (interview) dengan key informan melalui teknik sampling snowball (bola salju) terhadap pengurus FPI dan teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan teknik triangulasi dan content analysis. Temuan penelitian ini adalah sebagai gerakan sosial Islam, FPI mempunyai kesamaan dengan organisasi Islam lainnya, seperti HTI, FUI, MMI, JAT, dan lainnya. Namun, tak jarang terkadang mereka berbeda tujuan, serta tidak mempunyai pola yang seragam. Berkaitan pemahaman nilai-nilai pendidikan Islam, khususnya Pancasila mereka ingin kembali ke Piagam Jakarta. Demikian pula dengan pluralisme mereka mnolaknya dengan alasan menyamakan semua agama, tetapi mereka menerima pluralisti dalam kaitannya dengan konsep kebhinekaan. Dalam hal, NKRI mereka menghendaki adanya NKRI Bersyari’ah dan konsep khalifah yang mirip dengan Paus di Vatican. Tapi konsep khalifah yang mereka inginkan tidak sama dengan HTI. Tetapi konsep khalifah dalam konsepsi FPI setelah datangnya Imam Mahdi.
Brand Image Grab Terhadap Loyalitas Pelanggan Dalam Pandangan Islam Kartika Wulandari; Fiantika Famela
Medina-te : Jurnal Studi Islam Vol 15 No 2 (2019): Medina-Te : Jurnal Studi Islam
Publisher : Pascasarjana Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tranportasi bukan lagi menjadi kemewahan namun telah menjadi kebutuhan. Khususnya bagi penduduk kota besar yang relatif sibuk dalam kehidupannya sehari-hari dan membutuhkan perpindahan yang cepat untuk memenuhi kebutuhannya. Di era globalisasi citra menjadi hal yang cukup penting bagi kebanyakan orang, termasuk dalam memilih transportasi yang digunakan sehari-hari. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh dari Brand Image GRAB terhadap Loyalitas pelanggan. Penelitian ini dilakukan dengan menyebar kuesioner kepada 96 responden dengan menggunakan nonprobability sampling yaitu convenience sampling. Penelitian menggunakan teknik Product Moment untuk pengujian validitasnya dan Cronbach Alpha untuk uji reliabilitas. Penelitian ini juga menggunakan regresi linear sederhana untuk tes hipotesis. Hipotesis dinyatakan memiliki pengaruh yang positif.
TINDAKAN SOSIAL JAMAAH TAREKAT NAQSYABANDIYAH KHALIDIYAH Nurfitria Dewi; Munir Munir
Medina-te : Jurnal Studi Islam Vol 16 No 1 (2020): Medina-Te: Jurnal Studi Islam
Publisher : Pascasarjana Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tindakan Sosial Jamaah Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah di kecamatan dilatar belakangi oleh fenomena modern sekarang yang mengarahkan perilaku seseorang cenderung kepada gaya hidup modern yang berorientasi kepada gaya hidup bebas yang tidak didasari oleh perilaku keagamaan, sehingga lupa terhadap tujuan hidup di dunia ini, disebabkan mengikuti arus zaman yang serba berkecukupan melupakan seseorang terhadap jati dirinya dan mengesampingkan kebutuhan spirtiual untuk membentuk kepribadian yang baik. Berbeda dengan fenomena di atas sebagian masyarakat tetap konsisten dengan filosofi kesederhanaan, kesalehan untuk menjaga kualitas spiritual keagamaan. Pencarian manusia akan tujuan dan makna dari pengalaman hidup dan ketenangan bathin merupakan bagian spiritual, salah satu tradisi spiriritualitas Islam yang melembaga adalah tarekat. Dengan mengamalan ajaran tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah di kecamatan Mungka mampu mempengaruhi aspek pencapaian akhlak yang baik. Berdasarkan latar belakang tersebut jawaban yang hendak dicari adalah bagaimana eksitensi tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah di kecamatan Mungka, bagaimana pengamalan ajaran tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah di kecamatan Mungka, bagaimana rasionalitas praktek keagamaan tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah di kecamatan Mungka.Di kecamatan Mungka ajaran tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah mampu membimbing dan mengarahkan perilaku jama’ahnya menurut ajaran Islam, baik itu dari segi individu maupun perilaku sosial keagamaan di tengah-tengan masyarakat.

Page 6 of 15 | Total Record : 147