Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Analisis Penggunaan Gadget: Studi Kasus terhadap Perilaku Keagamaan Remaja Ummahatul Mukminiati; Duski Ibrahim; K.A Bukhori; Ari Sandi
AL-WIJDÁN: Journal of Islamic Education Studies Vol. 5 No. 2 (2020): November 2020
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM RADEN RAHMAT MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (688.455 KB) | DOI: 10.33379/alwijdn.v5i2.504

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meganalisis penggunaan gadget tehadap perilaku keagamaan remaja, menganalisis dampak negatif dan positif penggunaan gadget terhadap perilaku keagamaan remaja, dan untuk menganalisis perilaku keagamaan remaja di Desa Kuang Dalam Barat. Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan metode pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini adalah remaja. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah reduksi data, sajian data, verifikasi data, dan triangulasi. Sumber data penelitian menggunakan data primer dan data skunder. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan gadget oleh remaja umumnya digunakan sebagai alat komunikasi melalui media sosial saja, terdapat dampak positif dan negatif dalam penggunaan gadget di kalangan remaja, dampak positifnya adalah memperlancar komunikasi dan negatifnya adalah remaja suka menunda-nunda dalam hal beribadah, perilaku keagamaan remaja suka menunda-nunda shalat akan tetapi mereka tetap melaksanakannya   Kata Kunci: Penggunaan Gadget, Perilaku Keagamaan Remaja.
Strategi Peningkatan Mutu Pelayanan Perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Palembang Ade Akhmad Saputra; Syafi'i Syafi'i; Ahmad Zainuri; Duski Ibrahim
Intelektualita Vol 8 No 2 (2019): Jurnal Intelektualita: Keislaman, Sosial, dan Sains
Publisher : Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/intelektualita.v8i2.5460

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi peningkatan mutu layanan perpustakaan di MAN 3 Palembang dan menganalisis karakteristik strategi peningkatan mutu layanan perpustakaan di MAN 3 Palembang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, adapun yang menjadi sumber primer dalam penelitian ini berjumlah 3 orang, yakni kepala perpustakaan, dua orang pengelola perpustakaan. Adapun teknik analisis data menggunakan metode analisis mengunakan Model Miles dan Huberman yang terdiri dari tiga tahapkan yaitu: reduksi data, tampilan data, dan gambar kesimpulan atau verifikasi. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka untuk strategi peningkatan mutu layanan perpustakaan di MAN 3 Palembang ada lima strategi yang dilakukan, yaitu; Realiabilitas, memberikan layanan perpustakaan sesuai dengan SOP perpustakaan. Daya tangggap, merespon permintaan pemustaka. Jaminan, akses layanan dengan mudah. Empati, pengelola perpustakaan berusaha berpikir untuk bisa memahami kebutuhan pemustaka. Bukti fisik, menata dan merawat sarana prasarana agar suasana nyaman. Ciri dari strategi peningkatan mutu layanan perpustakaan di MAN 3 Palembang, yaitu: Pertama, Fokus dari strategi peningkatan mutu layanan perpustakaan adalah pengembangan koleksi, promosi layanan dan buku baru. Kedua, Keunikan pada program book lover, program promosi, layanan infak buku, dan layanan pendampingan diperuntukkan kepada siswa yang akan mengikuti olimpiade dan perlombaan di luar sekolah. Ketiga, perpustakaan memiliki nama Baitul Hikmah dan slogan-slogan yang menarik.
Rekonstruksi Konsep Ijtihad: Studi Pemikiran Ben’umar tentang al-Ijtihad fi al-Waqi’ Duski Ibrahim
Intizar Vol 21 No 2 (2015): Intizar
Publisher : Pusat Penelitian dan Penerbitan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This paper is the result of a research that evaluating the reconstruction the concept of ijtihad, by discuss the idea of al-Ijtihad Ben'umar fi al-waqi’. This paper concludes that Al-Ijtihad fi al-waqi’ is actually a form of collective ijtihad (al ijtihad al-jama'i), by gathering the experts of shari'ah law (fuqaha` ash-shar'i) and experts Researchers and scientists (khubara` al-'ashr). Because experts know the nash purposes, while researchers and scientists (al-khubara`) know the reality (al-waqi’), the effects in the future (ma'alat = future effect) and challenges (tahaddiyat). The idea of formulating the concept of al-ijtihad fi al-waqi’ emerged based on a premise that ijtihad is a creation of experts to implement Islamic law in society. Therefore, the concept of ijtihad experienced a significant development, start from using the nash from the language aspects, continue to the using of logic. At the moment when the situation people are increasingly develop, then the creation of ijtihad become a necessary to developed, for example in the form of al-ijtihad fi al-waqi’ . About the source of the formation of the concept of al -ijtihad fi al-waqi’ comes from theory about the functions of nash, al-manath theory in Islamic law, and supported by the theory of al-mashlalah al-mursalah.
Metodologi Penelitian dalam Kajian Islam (Suatu Upaya Iktisyaf Metode-Metode Muslim Klasik) Duski Ibrahim
Intizar Vol 20 No 2 (2014): Intizar
Publisher : Pusat Penelitian dan Penerbitan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Makalah ini mengkaji tentang metode-metode penelitian dalam kajian-kajian Islam. Hal ini berlandaskan bahwa Islam tidaklah meletakan ilmu itu dalam kerangka dikotomis. Yang membedakannya adalah nilai-nilai manfaat dan maslahat. Munculnya pemikiran yang diklaim sebagai paham dikotomis ilmu agamawi dan duniawi, secara historis, tampaknya salah satu konsekuensi dari era disintegrasi. Kelanjutannya, muncul statemen bahwa ilmu yang agamawi (ilmu-ilmu agama) harus mendapat perhatian yang lebih ketimbang ilmu yang duniawi (ilmu-ilmu dunia). Kemudian, pahala ilmu agamawi dipandang lebih banyak dibanding ilmu-ilmu duniawi. Statemen dan pandangan semacam ini tentu saja tidak memiliki dasar pijakan atau dalil yang jelas. Sedangkan metode-metode penelitian dalam kajian-kajian Islam ada empat macam, yakni: metode bayani, metode burhani, metode tajribi, metode ‘irfani. This paper examined about the methods of research in Islamic studies. It was based on that Islam did not put science in a dichotomous framework. What distinguished it was the benefit values and benefit. The emergence of thought which was claimed as a dichotomous understanding of the science of religious and secular, historically, it seemed one of the consequences of the era of disintegration. The sequel, appear statement that the science of religion (religious sciences) should receive more attention than the secular science (science world). Then, the reward of religion science was seen more than secular sciences. Such statements and views certainly did not have a foundation or a clear proposition. While the methods of research in Islamic studies there were four kinds, namely: bayani method, the method Burhani, tajriibi method, the method of 'Irfani.
Fikih Zakat Hewan Ternak dalam Perspektif Syekh Ahmad bin al-Hasan al-Asfahani (Abu Syuja’) Indra Pratama; Duski Ibrahim; KA Bukhori
Intizar Vol 26 No 1 (2020): Intizar
Publisher : Pusat Penelitian dan Penerbitan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/intizar.v26i1.5843

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meninjau dan mengkaji fikih zakat hewan ternak dalam persfektif Abu Syuja’. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitif dengan pendekatan studi kepustakaan. Penelitian ini menunjukkan bahwa kajian tersebut sangat mudah diaplikasikan, dihapal dan dipelajari untuk pemula di Indonesia dengan bentuk karangan yang sistematik sehingga terasa sangat berbeda dengan kitab-kitab fikih yang lainnya, ditambah lagi bahwa Abu Syuja’ merupakan ulama ternama Syafi’iyah (Imam Syafi’i), sehingga sangat efektif ketika dipraktekkan di Indonesia bahkan di Asia yang mayoritas masyarakatnya mengadopsi dari mazhab Imam Syafi’i. Dan dalam tinjauan ini Abu Syuja’ mengutip bahwa hewan ternak yang wajib dikeluarkan zakatnya terdiri atas unta, sapi atau kerbau dan kambing atau domba yang sudah mencapai haul dan nisab serta telah memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan, ternyata Beliau juga ber-istidlal dengan hadis-hadis sahih yaitu derajatnya marfu’ atau disandarkan langsung kepada Nabi Muhammad SAW.
Pandangan Tokoh Masyarakat terhadap Pernikahan Dini pada Remaja Etnis Melayu di Kota Palembang Desliana Desliana; Duski Ibrahim; Muhammad Adil
Intizar Vol 27 No 1 (2021): Intizar
Publisher : Pusat Penelitian dan Penerbitan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/intizar.v27i1.8435

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gejala pernikahan usia dini, pandangan tokoh pada etnis Melayu Palembang serta pemecahan masalahnya. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dalam ranah budaya dengan pendekatan fenomonelogi. Dalam menjaring data digunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Data ini dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Penelitian ini menemukan bahwa pertama, angka pernikahan dini di Kota Palembang terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun yang disebabkan berbagai faktor di antaranya ekonomi rendah dan terjadinya kehamilan di luar pernikahan. Kedua, tokoh masyarakat berpandangan bahwa pernikahan merupakan perintah Allah Swt. dan perintah Rasul. Dalam Islam, batas usia diperbolehkannya menikah tidak dijelaskan secara rinci tetapi Islam menyaratkan adanya kesiapan fisik dan mental. Dan ketiga, dengan pembinaan nilai-nilai moral dan optimalisasi fungsi kekerabatan melalui fungsi keagamaan, sosial budaya, cinta, perlindungan, reproduksi, sosialisasi dan pendidikan, ekonomi, dan bina lingkungan diharapkan dapat mencegah terjadinya pernikahan dini. Selanjutnya upaya pemerintah untuk mengurangi pernikahan usia muda sangat ditentukan oleh penguatan kerjasama dengan lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif, serta melibatkan partisipasi masyarakat, media dan dunia usaha secara terstruktur, holistik, dan integratif di Indonesia.
Pedagang Melayu di Kesultanan Sambas 1819-1942: Terbangunnya Perdagangan, Relasi dan Jaringan Jaelani Jaelani; Duski Ibrahim; Endang Rochmiatun
Medina-te : Jurnal Studi Islam Vol 15 No 2 (2019): Medina-Te : Jurnal Studi Islam
Publisher : Pascasarjana Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan perdagangan yang pesat, telah mendorong tumbuhnya kota-kota pelabuhan disepanjang pesisir nusantara. Bersamaan dengan itu pula muncul kerajaan-kerajaan Islam di kawasan pesisir seperti Kesultanan Sambas yang berdiri pada dekade ketiga awal abad XVII, yang bergerak dalam aktivitas perdagangan, sehingga tumbuh pula golongan pedagang Melayu dan pedagang-pedagang lainnya yang menjadi tulang punggung bagi aktivitas perekonomian masa itu. Sesungguhnya para pedagang atau saudagar yang bermukim di kota pelabuhan Sambas merupakan masyarakat yang hidup dari perdagangan dan pelayaran. Kelompok ini bersama sultan dan golongan bangsawan di kota pelabuhan Sambas banyak memberi warna pada pertumbuhan didua sektor kegiatan negara dan swasta. Sejarah sosial ekonomi dan politik Kesultanan Sambas abad XIX-XX, sesungguhnya tidak terlepas dari dua hal pokok yaitu terbentuknya kongsi-kongsi Cina di satu sisi dan hadirnya kekuasaan asing Eropa di sisi lain. Oleh karena itu, sejak munculnya jaringan perdagangan yang dikuasai pedagang-pedagang Cina dan menguatnya pengaruh politik serta ekonomi Belanda di Kesultanan Sambas, relasi dan jaringan perdagangan para pedagang Melayu mengalami perubahan. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses terbangunnya perdagangan Melayu, menganalisis relasi antara pedagang Melayu dengan pedagang-pedagang lainnya, dan jaringan perdagangan yang tumbuh di Kesultanan Sambas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah meliputi langkah-langkah: 1) heuristik, 2) kritik sumber, 3) interpretasi, dan 4) historigrafi.
Karakteristik Manajemen Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta Berbasis Pesantren di Sumatera Selatan Syamsuddin Tubingan; Duski Ibrahim; Saipul Annur; Ari Sandi
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 10, No 02 (2021): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v10i02.1536

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui karakteristik Pesantren pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta di Sumatera Selatan. Penelitian ini merupakanpenelitian kualitatif, dengan menggunakan model penelitian fenomenologi. Subjek penelitian dalam tulisan ini adalah perguruan tinggi agama islam swasta pada (PTKIS) Berbasis Pesantren Di Sumatera Selatan (Studi Di STITQI  Ittifaqiyah, Ogan Ilir, IAI Al-Azhar Lubuk Linggau Dan STIQ Annur  OKI). Data dalam penelitian ini diperoleh melalui metode dokumentasi, observasi dan wawancara mendalam. Sedangkan teknik analisisnya melalui proses reduksi, verifikasi, display, dan triangulasi. Hasil penelitian ini adalah karakteristik manajemen di perguruan tinggi berbasis pondok pesantren, suasana pembelajaran yang meliputi pola interaktif, metode, bahan ajar, media pembelajaran, struktur organisasi memiliki dua sayap di perguruan tinggi, serta memprioritaskan para alumni yang memiliki kompetensi dalam ha lilmu Al-Qur’an, menyelenggarakan pembelajaran yang lebih mendalam mengenai ilmu Al Qur’an menjadikannya sebagai cirri khas perguruan tinggi berbasis pesantren yang memiliki visi mencetak kader-kader calon ulama.
Konsep Pendidikan Sufistik Menurut Syeh Abu Hasan Asy-Sadzily (Tela’ah Kitab Risalatul Amin Fi Wusuli Li Robbil Alamin) Muhammad Rizal Ansori; Duski Ibrahim; Munir Munir
Bahasa Indonesia, Bahasa English Vol 2 No 1 (2019): Muaddib : Islamic Education Journal
Publisher : Program Magister Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/muaddib.v2i1.5658

Abstract

Development of technology has an impact on high intellectuality, but beside it is also low morality and spirituality. This condition important to revitalization religious education and a self-approach to Allah SWT namely Sufism education. The formation of religious, steady and stable human beings. This is a qualitative research and including in library research, the approach used is the thought of figure, and the object of this research is Sufism . The purpose of this study is to achieve a comprehensive understanding of Sheikh Abul Hasan asy-Syadzili thoughts, founder of a Syadziliyah order of mystics. Results of this research is morality-amali Sufism education of Sheikh Abul Hasan asy-Syadzili. His thinking is influenced by Sufism and thinkers previous him, especially al Imam Ghazali and Sufisms implementer. Second, the basic concept of Sufism education in Risalatul Amin fi Wusuli Li Robbil Alamin's book can be classified into four categories, that is remembrance, thinking (tafakur), really need (faqir), and love. Characteristics Sufism of Sheikh Abul hasan is flexibility. He said, Sufism is not have to away from the worldly, but true Sufism are associate with society and resolve their problem, true Sufism are have treasure but they are not controlled by it.
Pengaruh Penerapan Metode Turki Utsmani dalam Pembelajaran Tahfiz Al-Qur’an Terhadap Jaudah Hafalan Santri di Pondok Pesantren Al-Qur’an Sirojul ‘Ulum Sungai Lilin Musi Banyuasin Faisal Fuadi; Duski Ibrahim; Dian Erlina
Bahasa Indonesia, Bahasa English Vol 3 No 2 (2020): Muaddib : Islamic Education Journal
Publisher : Program Magister Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/muaddib.v3i2.6817

Abstract

This research was based on the process of learning peaces tahfidz which was only used the method of conventional or ‘arad al-Qira’ah. That was the students only demonstrated their memorization in front of supervissor without replay their memorization before in terms of methodology. This research was the quantitative research with post-test only control design. The data collection had gotten from observation, documentation and the memorization of al-Qur’an exam. The population in this research was all the male students class of wusth that consisted from four calsses, and the sample were two classes, that was class A and class B. The total students were 44. class A as the experiment class and class Bas the control class. From the data analysis it was concluded that Jaudah or the Quality of memorization al-Qur’an students in Islamic Boarding School al-Qur’an Sirojul ‘Ulum sungai Lilin Musi Banyuasin had categorized as average. It had seen based on the calculation of value “t” at pairred differences which had the value negative (-3,95. it showed that it had the different result, that was thr different average it was happened between Experiment class and Control class had the characteristic of ooposite(away from each other). It was mean the value average of Experiment class was more bigger and underwent significant changed after the students got the treatmentand bassd on the result exam “t “ had gotten ‘t ‘(calculate) as big as -3,95 (it was absolute became 3,95) with df-21 had gotten “t” (table) as big as 1,720 so ‘t’ (calculate) 3,95> t (table) 1,720. In other word, Ha the resaerch that counded. The influence of Applying thr Turkish Utsmani method in the learning tahfiz toward Jaudah or Quality the Syudents memorization had accepted while Ho had rejected.