cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
E-Jurnal Medika Udayana
Published by Universitas Udayana
ISSN : 23031395     EISSN : 25978012     DOI : -
Core Subject : Health,
Majalah ilmiah E-Jurnal Medika Udayana menerima naskah dari mahasiswa PSPD FK UNUD, baik berupa karangan asli atau laporan penelitian, ikhtisar pustaka, laporan kasus, maupun surat-surat untuk redaksi. Naskah yang dikirimkan untuk majalah ilmiah E-Jurnal Medika Udayana adalah naskah belum pernah atau tidak akan dikirim ke majalah lain. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia
Arjuna Subject : -
Articles 18 Documents
Search results for , issue "Vol 9 No 10 (2020): Vol 9 No 10(2020): E-Jurnal Medika Udayana" : 18 Documents clear
KARAKTERISTIK PENDERITA KATARAK KONGENITAL DI DIVISI PEDIATRI OFTALMOLOGI POLIKLINIK MATA RSUP SANGLAH DENPASAR PERIODE 1 JANUARI–31 DESEMBER 2015 Melin Eka Khotimah
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 10 (2020): Vol 9 No 10(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i10.P02

Abstract

Katarak kongenital adalah kekeruhan lensa yang terjadi sebelum usia 2-3 bulan dimana refleks fiksasi belum berkembang. Katarak kongenital bertanggung jawab terhadap sekitar 10% dari seluruh kehilangan penglihatan pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik katarak kongenital berdasarkan usia, jenis kelamin, lateralitas, kausa dan pilihan terapi pada pasien katarak kongenital di Divisi Pediatri Oftalmologi RSUP Sanglah periode 1 Januari hingga 31 Desember 2015. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif cross-sectional menggunakan data sekunder berupa rekam medis. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode total sampling dengan total sampel berjumlah 13 orang. Proporsi penderita katarak kongenital pada kelompok usia <6 bulan adalah sebesar 53,8%, kelompok usia 6–24 bulan sebesar 15,4%, kelompok usia 1–3 tahun sebesar 15,4% dan kelompok usia 4–6 tahun sebesar 15,4%. Katarak kongenital lebih banyak diderita oleh laki-laki (61,5%) dibandingkan perempuan (38,5%). Katarak kongenital unilateral (53,8%) lebih banyak ditemukan dibanding katarak kongenital bilateral (48,2%). Penyebab katarak kongenital yang ditemukan pada penelitian adalah infeksi rubela (46,2%), dan penyebab lainnya tidak diketahui atau idiopatik (53,8%). Sebanyak 84,6% subjek mendapat tindakan terapi aspirasi massa lensa dan sebanyak 15,4% tidak menjalani terapi pembedahan. Penelitian ini menunjukkan perlunya dilakukan pengkajian lebih lanjut mengenai prevalensi pasien katarak kongenital sesuai karakteristik umum. Hal tersebut diperlukan dalam upaya mengurangi prevalensi kejadiannya yang tinggi, sehingga mampu menurunkan angka kebutaan pada anak akibat katarak kongenital dan mewujudkan vision WHO 2020. Kata kunci: Katarak kongenital, rubela, aspirasi massa lensa
KARAKTERISIK LUARAN BAYI YANG LAHIR DENGAN SECTIO CAESAREA DI RSUP SANGLAH DENPASAR Hendry Raymen Satria; I Made Kardana; I GAN Sugitha Adnyana
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 10 (2020): Vol 9 No 10(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i10.P13

Abstract

Researches about the health effect of caesarean section (CS) on maternal and perinatal morbidity, pediatric outcomes, psychologic or social well-being are still unclear and limited. This research aims to study the characteristics outcome and indications of CS baby in Sanglah General Hospital. The descriptive cross-sectional research was conducted on 36 eligible babies out of 72 cesarean cases by medical record throughout 2017. As a result, 22 (61.1%) were male, 18 (50%) were preterm, 19 (52.8%) were normal weight baby. Four most common indications found were antepartum bleeding placenta previa, fetal distress, breech presentation and locus minoris resitentiae (LMR) with 3 (8.3%) cases each. In conclusion, CS delivery rate were higher in male gender. Proportion of baby between aterm and preterm, also normal and low birth weight were similar. Placenta previa, fetal distress, breech presentation and LMR as the most common indication for cesarean babies in Sanglah General Hospital. Keywords: Cesarean Section, Characteristics, Indication, Neonatal, Pediatrics Outcome
IDENTIFIKASI BAKTERI Salmonella Sp. PADA CEKER AYAM DALAM MAKANAN SOTO AYAM DARI PEDAGANG KAKI LIMA DI KOTA DENPASAR I Dewa Ayu Made Dian Lestari; Made Agus Hendrayana; Ni Nengah Dwi Fatmawati; Ni Nyoman Sri Budayanti
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 10 (2020): Vol 9 No 10(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i10.P10

Abstract

Salmonellosis merupakan infeksi oleh karena Salmonella sp. dengan transmisi melalui makanan (food-borne disease), lalat, feses, jari-jari dan benda mati. Salmonella sp. memiliki kemampuan hidup pada periode waktu lama pada air, saluran dan pembuangan serta dapat bertahan pada proses pengolahan yang tidak sesuai. Soto ayam merupakan produk makanan yang bahan utama nya daging ayam sehingga rawan terkontaminasi oleh Salmonella sp. jika tidak memerhatikan higienitas selama proses pengolahan, pemasaran dan penyimpanan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya kontaminasi Salmonella sp. pada sampel ceker ayam yang dijual oleh pedagang kaki lima di Kota Denpasar. Penelitian ini ialah penelitian potong lintang deskriptif dengan teknik cluster purposive sampling didapatkan 12 sampel yang memenuhi kriteria inklusi. Pengambilan sampel dengan teknik aseptik dilakukan di pedagang kaki lima dari 4 wilayah kota Denpasar. Kemudian, dilakukan uji keberadaan Salmonella sp. di Laboratorium Mikrobiologi FK Unud dengan cara kultur pada media SSA, pewarnaan gram, uji katalase, uji oksidase dan identifikasi bakteri di Laboratorium Nikki Medika Denpasar dengan uji konfirmasi menggunakan Tes KIT API 20E. Hasil penelitian menunjukkan dari 12 sampel ceker dalam makanan soto ayam, tidak terdapat satupun sampel yang teridentifikasi Salmonella sp. (0%) tetapi ditemukan bakteri Proteus mirabilis. Hasil negatif kontaminasi Salmonella sp. karena ceker ayam disimpan dalam suhu yang tidak baik untuk pertumbuhan bakteri. Sedangkan, kontaminasi Proteus mirabilis pada 1 sampel terjadi ketika pedagang melakukan proses pengolahan dan pemasaran dengan higienitas serta sanitasi yang kurang baik. Kata kunci: ceker ayam, Salmonella sp. , tingkat cemaran Salmonella sp.
PARITAS DAN JARAK KELAHIRAN SEBAGAI PROFIL PASIEN DENGAN RUPTUR PERINEUM PADA PERSALINAN NORMAL DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2018 Airin Priskah Lenden
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 10 (2020): Vol 9 No 10(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i10.P05

Abstract

Ruptur Perineum pada persalinan normal dapat menyebabkan perdarahan post partum jika tidak ditangani secara cepat dan tepat. Perdarahan dan komplikasi ruptur perineum lainnya seperti fistula, hematoma dan infeksi memiliki korelasi kuat terhadap meningkatnya mortalitas dan morbiditas ibu bersalin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil pasien dengan ruptur perineum pada persalinan normal di RSUP Sanglah Denpasar tahun 2018 berdasarkan paritas, jarak kelahiran, berat badan lahir, umur ibu, lama kala II, dan lingkar kepala bayi. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif observasional dengan desain penelitian cross-sectional. Sampel dikumpulkan menggunakan teknik consecutive sampling yaitu sebanyak 96 pasien. Data dikumpulkan dari rekam medik pasien di RSUP Sanglah Denpasar tahun 2018 dan kemudian diolah menggunakan perangkat lunak SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di RSUP Sanglah tahun 2018 pasien yang mengalami kejadian ruptur perineum sebagian besar merupakan primipara (61,5%), melahirkan dengan jarak kelahiran <2 tahun (67,7%), melahirkan bayi dengan berat lahir 2500-4000 gram (76%), berada pada kelompok usia 20-35 tahun (79,2%), memiliki durasi kala II normal (96,6%) dan melahirkan bayi dengan lingkar kepala ?35 cm (97,9%). Dapat disimpulkan bahwa kejadian ruptur perineum terbanyak pada pasien dengan paritas primipara, memiliki jarak kelahiran <2 tahun, melahirkan bayi dengan berat normal, berada pada kelompok usia produktif, memiliki durasi kala II normal dan melahirkan bayi dengan lingkar kepala normal. Kata kunci : Ruptur perineum, profil pasien ruptur perineum, persalinan normal.
HUBUNGAN KELAINAN REFRAKSI MATA, DURASI, DAN JARAK PENGGUNAAN LAPTOP DENGAN KELUHAN KELELAHAN MATA PADA MAHASISWA PSSKPD ANGKATAN 2017-2018 UNIVERSITAS UDAYANA Achmad Munif
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 10 (2020): Vol 9 No 10(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i10.P03

Abstract

Kelelahan mata beririsan dengan computer vision syndrome, dimana suatu sindrom yang sangat penting untuk diatasi di era modern ini. Kelelahan mata merupakan suatu masalah kesehatan kerja yang selalu timbul pada mahasiswa dan pekerja pengguna laptop. Kelainan refraksi mata, durasi, dan jarak penggunaan laptop merupakan faktor risiko terjadinya keluhan kelelahan mata. Studi ini memiliki tujuan untuk melihat hubungan tiga variabel yaitu kelainan refraksi mata, durasi, dan jarak penggunaan laptop dengan keluhan kelelahan mata pada mahasiswa PSSKPD angkatan 2017-2018 Universitas Udayana. Design penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional serta jumlah sampel sebanyak 218 mahasiswa PSSKPD angkatan 2017-2018 Universitas Udayana. Sampel dikumpulkan dengan metode purposive sampling yaitu dengan cara peneliti menentukan kriteria inklusi dan eksklusi. Data penelitian hanya data primer berupa kuesioner yang berisi pertanyaan bersifat subjektif. Reliabilitas dari keluhan kelelahan mata diuji dengan mencari koefisien cronbach-alpha. Hubungan kelainan refraksi mata, durasi, dan jarak penggunaan laptop dengan keluhan kelelahan mata dianalisis dengan uji korelasi chi-square. Dari 218 sampel Sebagian besar mahasiswa PSSKPD angkatan 2017- 2018 Universitas Udayana 88,5% mengeluhkan kelelahan mata. Uji korelasi chi-square SPSS versi 22.0 menunjukkan terdapat hubungan antara kelainan refraksi (Pvalue 0,033) dan durasi penggunaan laptop (Pvalue 0,000) dengan keluhan kelelahan mata. Jarak penggunaan laptop tidak menunjukkan adanya hubungan dengan keluhan kelelahan mata. Simpulan studi ini menunjukkan dua variabel yaitu kelainan refraksi mata dan durasi penggunaan laptop pada mahasiswa PSSKPD angkatan 2017-2018 Universitas Udayana terdapat hubungan bermakna dengan keluhan kelelahan mata. Kata kunci: kelelahan mata, kelainan refrakasi, durasi
GAMBARAN KARAKTERISTIK PENDERITA SYOK SEPTIK DI RUANG TERAPI INTENSIF RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SANGLAH DENPASAR PERIODE OKTOBER 2017–OKTOBER 2018 Jeremy Jonathan; I Putu Kurniyanta; Kadek Agus Heryana
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 10 (2020): Vol 9 No 10(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i10.P14

Abstract

ABSTRAK Sepsis adalah keadaan disfungsi organ karena disregulasi respon tubuh terhadap infeksi. Sepsis yang tidak tertangani bisa menjadi syok septik, yaitu sepsis dengan abnormalitas metabolisme seluler dan sirkulatorik meskipun telah diresusitasi secara adekuat. Tingkat mortalitas syok septik sangat tinggi. Namun, data karakteristik pasien syok septik khususnya di Bali belum banyak diteliti. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasien syok septik di ruang terapi intensif RSUP Sanglah periode Oktober 2017–Oktober 2018 berdasarkan usia, jenis kelamin, sumber infeksi, pola mikroorganisme, dan pemberian antibiotika. Penelitian ini menggunakan metode potong lintang deskriptif observasional. Pengambilan sampel dilakukan memakai total sampling. Pada 44 pasien yang terlibat, sebesar 40,9% pasien berasal dari rentang umur >65 tahun. Penyakit syok septik lebih banyak ditemukan pada laki-laki sebanyak 56,81%. Sumber infeksi terbanyak adalah infeksi sistem respirasi sebanyak 61,36%. Antibiotika yang paling sering digunakan ialah sefoperazon sebanyak 30%, dan antibiotika kombinasi yang paling sering digunakan yaitu sefoperazon-levofloksasin sebanyak 45,16%. Pada 26 pasien dengan hasil kultur, patogen terbanyak adalah Pseudomonas aeruginosa sebanyak 8%. Pada 18 pasien lainnya tidak ditemukan hasil kultur. Kata Kunci: Syok septik, karakteristik syok septik, pasien ruang terapi intensif.
HUBUNGAN LAMA DUDUK DAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) TERHADAP KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI SARJANA KEDOKTERAN GIGI DAN PROFESI DOKTER GIGI UNIVERSITAS UDAYANA ANGKATAN TAHUN 2013 DAN 2014 Ni Luh Sari Darmayanti
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 10 (2020): Vol 9 No 10(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i10.P04

Abstract

Keluhan musculoskeletal merupakan permasalahan yang terjadi pada komponen pergerakan yang meliputi otot, tendon, skeleton, kartilago, ligamen, dan saraf. Angka kejadian dari keluhan musculoskeletal terus meningkat setiap tahunnya dengan pengeluaran biaya yang tinggi. Dokter gigi dan mahasiswa kedokteran gigi merupakan profesi yang rentan mengalamiLkeluhan muskuloskeletal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara lama duduk dan indeks massa tubuh terhadap keluhan muskuloskeletal pada mahasiswa program studi sarjana kedokteran gigi dan profesi dokter gigi Universitas Udayana Angkatan tahun 2013 dan 2014. Penelitian ini merupakan analitik observasional dengan rancangan penelitian potong lintang. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan total sampling. Sebanyak 84 mahasiswa diikutkan dalam penelitian ini. Data penelitian merupakan data primer yang didapat dari pengisian kuesioner Occupational Sitting and Physical Activity Questionnaire (OSPAQ) dan Nordic Body Map. Data dianalisis dengan analisis univariat dan bivariat menggunakan program SPSS. Mayoritas mahasiswa mengalami keluhan ringan (81%) dan sedang (19%). Distribusi keluhan muskuloskeletal yang paling sering dialami adalah pada bagian punggung (73,8%), pinggang (57,1%) dan bahu kanan (53,5%). Hasil uji statistik menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara lama duduk (p=0,013) dan indeks massa tubuh (p=0,0001 ) dengan keluhan muskuloskeletal (p<0,05). Bekerja dengan posisi duduk secara terus-menerus menyebabkan kontraksi otot yang statis sehingga terjadi gangguan aliran darah yang berujung pada penumpukkan asam laktat. Berat badan berlebih menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan mekanik pada sistem muskuloskeletal. Kedua kondisi tersebut berujung pada terjadinya keluhan muskuloskeletal. Berdasarkan penelitian terdapat hubungan yang bermakna antara lama duduk dan indeks massa tubuh terhadap keluhan muskuloskeletal Kata kunci :JKeluhan Muskuloskeletal,JIndeks Massa Tubuh,JLama Duduk
KARAKTERISTIK KASUS APENDISITIS DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR BALI TAHUN 2018 I Gusti Ngurah Bagus Rai Mulya Hartawan; Ni Putu Ekawati; Herman Saputra; I Gusti Ayu Sri Mahendra Dewi
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 10 (2020): Vol 9 No 10(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i10.P11

Abstract

Apendisitis merupakan inflamasi pada apendik vermiformis serta penyebab paling sering gejala akut abdomen. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia memasukkan apendisitis sebagai prioritas kesehatan utama pada tingkat lokal dan nasional akibat frekuensinya yang sering dijumpai serta berdampak besar pada kesehatan masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik kasus apendisitis di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar Bali tahun 2018. Penelitian dilakukan menggunakan metode deskriptif dengan studi potong lintang. Pemilihan sampel berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi yang dipilih dari populasi. Data dianalisis menggunakan software SPSS versi 22 untuk mendapatkan karakteristik kasus apendisitis berdasarkan usia, jenis kelamin, keluhan utama, diagnosis klinis, jumlah leukosit, dan diagnosis histopatologi. Hasil penelitian menunjukkan kasus apendisitis di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar Bali tahun 2018 terbanyak terjadi pada kelompok rentang 17-25 tahun (remaja akhir) sebesar 34,5%, dengan didominasi oleh jenis kelamin laki-laki (58,2%). Keluhan utama yang sering dirasakan pasien berupa nyeri perut kanan (90,0%). Sebagian besar kasus apendisitis memiliki karakteristik diagnosis klinik berupa apendisitis akut (32,7%) serta karakteristik jumlah leukosit berupa leukositosis (80,9%). Selain itu, mayoritas kasus apendisitis memilki karakteristik diagnosis histopatologi berupa apendisitis phlegmonosa/suppuratif (57,3%). Temuan ini bermanfaat karena dapat memberikan wawasan mengenai gambaran karakteristik apendisitis di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar tahun 2018. Perlu dilakukan studi analitik lebih lanjut guna mencari hubungan antara berbagai variabel karakteristik Kata Kunci: Apendisitis, Karakteristik, Histopatologi
POLA BAKTERI PADA PASIEN KAKI DIABETIK DAN RESISTENSINYA TERHADAP ANTIBIOTIK DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH PERIODE 1 JANUARI 2017 – 28 FEBRUARI 2018 Sonia Elvira Salim; I Dewa Made Sukrama; Ni Nengah Dwi Fatmawati; Made Agus Hendrayana
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 10 (2020): Vol 9 No 10(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i10.P17

Abstract

Diabetes adalah salah satu penyakit kronis di dunia. Diabetes sendiri jika tidak segera ditangani dapat menyebabkan berbagai komplikasi, kaki diabetik merupakan salah satu komplikasinya. Dimana pada umumnya kaki diabetik ini disebabkan oleh adanya infeksi bakteri. Adanya ketidaktepatan pemberian antibiotik pada pasien kaki diabetik menyebabkan terjadinya resistensi antibiotic pada beberapa bakteri. Oleh karena itu pola bakteri dan resistensinya terhadap antibiotik pada pasien kaki diabetik perlu diketahui. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pola bakteri pada pasien kaki diabetik dan resistensinya terhadap antibiotik di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah pada periode 1 Januari 2017 – 28 Februari 2018. Potong lintang deskriptif digunakan pada penelitian ini. Pengumpulan data menggunakan teknik total sampling, dimana semua data uji kultur pasien kaki diabetik yang ada pada buku Registrasi Pemeriksaan Pasien Laboratorium Klinik Mikrobiologi RSUP Sanglah pada periode 1 Januari 2017 - 28 Februari 2018 digunakan pada penelitian ini. Sebanyak 118 data hasil kultur bakteri pada pasien kaki diabetik ditemukan pada buku Registrasi Pemeriksaan Pasien Laboratorium Klinik Mikrobiologi RSUP Sanglah periode 1 Januari 2017 - 28 Februari 2018, dengan 84 isolat bakteri yang berhasil tumbuh. Bakteri klebsiella pneumoniae ssp pneumonia, proteus mirabilis, acinetobacter baumannii merupakan tiga bakteri yang mendominasi. Bakteri-bakteri yang ditemukan juga resisten terhadap beberapa antibiotik. Kata kunci: Kaki Diabetik, Antibiotik, Pola Bakteri, Pola Resistensi
HUBUNGAN KETINGGIAN HAK SEPATU TERHADAP POTENSI TIMBULNYA VARISES VENA TUNGKAI BAWAH PADA SALES PROMOTION GIRLS DI SEBUAH DEPARTEMENT STORE KOTA DENPASAR Diah Kusumawati
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 10 (2020): Vol 9 No 10(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i10.P06

Abstract

Penggunaan sepatu dengan ketinggian ? 5 cm dan posisi kerja berdiri menyebabkan otot gastrocnemius berkontraksi lebih besar. Kondisi ini menyebabkan kelelahan karena sirkulasi darah terhambat. Hal ini dialami oleh Sales Promotion Girls (SPG). Penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan ketinggian hak sepatu terhadap potensi timbulnya varises vena tungkai bawah pada SPG di sebuah departement store Kota Denpasar. Desain penelitian menggunakan cross-sectional analytical study dengan jumlah sampel 40 orang. Potensi varises diukur dari timbulnya rasa nyeri saat beraktivitas menggunakan sepatu hak tinggi. Analisis data melalui SPSS menggunakan uji Kolmogorov Smirnov didapatkan data tidak berdistribusi normal. Kemudian dilakukan analisis korelasi dengan Spearman didapatkan r = -0,661 dan p = 0,0001. Disimpulkan bahwa ada hubungan ketinggian hak sepatu terhadap potensi timbulnya varises vena tungkai bawah pada SPG di sebuah departement store Kota Denpasar. Kata kunci : sepatu hak tinggi, Sales Promotion Girls, potensi varises

Page 1 of 2 | Total Record : 18


Filter by Year

2020 2020


Filter By Issues
All Issue Vol 13 No 07 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 9 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 8 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 6 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 5 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 4 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 3 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 2 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 1 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 12 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 11 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 10 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 9 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 8 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 7 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 6 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 5 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 4 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 3 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 2 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 1 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 6 (2022): Vol 11 No 06(2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 12 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 11 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 10 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 9 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 8 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 7 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 6 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 5 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 4 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 3 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 2 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 1 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 12 (2021): Vol 10 No 12(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 11 (2021): Vol 10 No 11(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 10 (2021): Vol 10 No 10(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 9 (2021): Vol 10 No 09(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 8 (2021): Vol 10 No 08(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 7 (2021): Vol 10 No 07(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 6 (2021): Vol 10 No 06(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 5 (2021): Vol 10 No 05(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 4 (2021): Vol 10 No 04(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 3 (2021): Vol 10 No 03(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 2 (2021): Vol 10 No 02(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 1 (2021): Vol 10 No 01(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 12 (2020): Vol 9 No 12(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 11 (2020): Vol 9 No 11(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 10 (2020): Vol 9 No 10(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 9 (2020): Vol 9 No 09(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 8 (2020): Vol 9 No 08(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 7 (2020): Vol 9 No 07(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 6 (2020): Vol 9 No 06(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 5 (2020): Vol 9 No 05(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 4 (2020): Vol 9 No 04(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 3 (2020): Vol 9 No 03(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 2 (2020): Vol 9 No 02(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 1 (2020): Vol 9 No 01(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 5 (2019): Vol 8 No 5 (2019): Vol 8 No 5 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 12 (2019): Vol 8 No 12 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 11 (2019): Vol 8 No 11 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 10 (2019): Vol 8 No 10 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 9 (2019): Vol 8 No 9 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 8 (2019): Vol 8 No 8 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 7 (2019): Vol 8 No 7 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 6 (2019): Vol 8 No 6 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 3 (2019): Vol 8 No 3 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 2 (2019): Vol 8 No 2 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 1 (2019): Vol 8 No 1 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 12 (2018): Vol 7 No 12 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 11 (2018): vol 7 no11 2018 E-jurnal medika udayana Vol 7 No 10 (2018): Vol 7 No 10 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 9 (2018): Vol 7 No 9 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 8 (2018): Vol 7 No 8 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 7 (2018): Vol 7 No 7 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 6 (2018): Vol 7 No 6 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 5 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 4 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 3 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 2 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 1 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 12 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 11 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 10 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 9 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 8 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 7 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 6 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 5 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 4 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 3 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 2 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 1 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 5, No 12 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5, No 11 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 10 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 9 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 8 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 7 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 6 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 5 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 4 (2016): E-jurnal medika udayana vol 5 no 3(2016):e-jurnal medika udayana vol 5 no 2(2016):e-jurnal medika udayana vol 5 no 1(2016):e-jurnal medika udayana vol 4 no 12(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 11(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 10(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 9(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 8(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 7(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 6(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 5(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 4(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 3 (2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 2 (2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 1 (2015):e-jurnal medika udayana vol 3 no 12(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 11(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 10(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 9 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 8 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 7 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 6 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 5 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 4 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 3 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 2 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 1 (2014):e-jurnal medika udayana vol 2 no 12 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 11 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 10 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 9 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 8 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 7 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no6(2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no5(2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no4 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no3 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no2 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no1 (2013):e-jurnal medika udayana Vol 1 No 1 (2012): e-jurnal Medika Udayana More Issue