cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
E-Jurnal Medika Udayana
Published by Universitas Udayana
ISSN : 23031395     EISSN : 25978012     DOI : -
Core Subject : Health,
Majalah ilmiah E-Jurnal Medika Udayana menerima naskah dari mahasiswa PSPD FK UNUD, baik berupa karangan asli atau laporan penelitian, ikhtisar pustaka, laporan kasus, maupun surat-surat untuk redaksi. Naskah yang dikirimkan untuk majalah ilmiah E-Jurnal Medika Udayana adalah naskah belum pernah atau tidak akan dikirim ke majalah lain. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia
Arjuna Subject : -
Articles 18 Documents
Search results for , issue "Vol 9 No 2 (2020): Vol 9 No 02(2020): E-Jurnal Medika Udayana" : 18 Documents clear
AMPLIFIKASI SEKUEN IS6110 DENGAN EKSTRAKSI DNA MENGGUNAKAN METODE PEMANASAN (RAPID BOILING) UNTUK IDENTIFIKASI Mycobacterium tuberculosis I Gede Raka Adhyatma; Agus Eka Darwinata; Made Agus Hendrayana; Ni Nengah Dwi Fatmawati
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 2 (2020): Vol 9 No 02(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i2.P16

Abstract

Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Indonesia merupakan salah satu negara denga insiden Tuberkulosis tertinggi didunia. Diagnosis yang cepat dan tepat dapat membantu penanganan dan menuntaskan tuberkulosis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keberhasilan dan waktu optimal metode pemanasan (rapid boiling) dalam mengekstraksi DNA untuk identifikasi Mycobacterium tuberculosis. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental diagnostik yang menggunakan isolat Mycobacterium tuberculosis H37Rv dan tiga isolat klinis. Sampel dibagi menjadi kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif hasil ekstraksi DNA menggunakan kit komersial dan kelompok perlakuan yaitu pemanasan sampel dengan suhu 100±1oC berdasarkan waktu: P1n(5 menit), P2n(10 menit), P3n(15 menit) dan P4 (30 menit). Hasil isolasi DNA kemudian diamplifikasi dengan PCR pada sekuen IS6110. Rerata intensitas pita DNA meningkat seiring waktu pemanasan yang meningkat. Pemanasan dengan waktu 5 menit, 10 menit, 15 menit dan 30 menit secara berurutan memiliki rerata intensitas pita DNA yaitu 12724,35±4559,64; 14448,17 ± 5743,03; 15398,90 ± 6355,67; dan 21199,02 ± 10385,21. Berdasarkan uji statistik tidakbditemukan perbedaan yang signifikan antara rerata intensitas pita DNA hasil ekstraksi menggunakan metode pemanasan dibandingkan dengan rerata intensitas pita DNA pada kontrol positif. Metode pemanasan (rapid boiling) dengan suhu 100oC dapat digunakan untuk mengekstraksi genom DNA Mycobacterium tuberculosis sebagai template PCR untuk amplifikasi sekuen IS6110. Waktu optimal pemanasan adalah 10-30 menit. Penelitian lebih lanjut dengan ukuran sampel yang lebih besar dapat menjadi pengembangan penelitian selanjutnya. Kata kunci: Amplifikasi Sekuen IS6110, Ekstraksi DNA, Metode Pemanasan, Identifikasi Mycobacterium tuberculosis.
GAMBARAN KEBUGARAN AEROBIK DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA PADA PESERTA SENAM JANTUNG SEHAT USIA 20-40 TAHUN DI KOTA DENPASAR Putu Seriari Ambarini; I Putu Adiartha Griadhi; I Dewa Ayu Inten D. P
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 2 (2020): Vol 9 No 02(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i2.P12

Abstract

Kebugaran aerobik yang buruk dapat meningkatkan faktor risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler, sehingga penelitian mengenai faktor-faktor yang memepengaruhi kebugaran aerobik penting dilakukan. Tujuan yang diinginkan yakni menentukan apakah terdapat hubungan antara jenis kelamin, usia, status gizi, serta aktivitas fisik terhadap kebugaran aerobik. Metode yang digunakan adalah analitik cross sectional yang melibatkan 100 peserta senam jantung sehat di Lapangan Renon Kota Denpasar usia 20-40 tahun pada bulan April sampai September 2018. Kebugaran aerobik dilihat dari nilai VO2maxnya, nilai VO2max diukur dengan metode 3-minutes step test. Teknik pengumpulan sampel dengan metode consequtive non-random sampling. Analisis data dilakukan dengan program statistik komputer secara bertahap dengan analisi univariat dan bivariat. Faktor yang berhubungan dengan kebugaran aerobik pada peserta senam jantung sehat di Lapangan Renon Kota Denpasar adalah status gizi (p= 0,001) dan aktivitas fisik dengan nilai P = 0,020. Faktor usia (p = 0,984) dan jenis kelamin (p = 0,095) tidak memiliki hubungan dengan kebugaran aerobik. Kata Kunci: kebugaran aerobik, status gizi, aktivitas fisik, 3-minutes step test
KEJADIAN PENURUNAN TAJAM PENGLIHATAN PADA PELAJAR SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS IV DENPASAR SELATAN Putu Sindy Reiska Jayanti; Luh Seri Ani; Komang Ayu Kartika Sari
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 2 (2020): Vol 9 No 02(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i2.P13

Abstract

Secara global diestimasi orang hidup dengan masalah penglihatan semakin meningkat seiring dengan pertambahan populasi dan usia penduduk. Penurunan masalah kesehatan mata diupayakan untuk memperbaiki kehidupan orang dengan masalah penglihatan dan mencapai target sustainable development goals. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kejadian penurunan tajam penglihatan pada pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP). Studi deskriptif cross-sectional dilakukan terhadap 88 pelajar SMP Ganesha Denpasar. Sampel dipilih menggunakan metode cluster kelas. Tajam penglihatan diukur dengan metode observasi menggunakan Snellen Chart sedangkan data lain seperti jenis kelamin, riwayat keturunan, perilaku membaca, penggunaan gadget, dan kebiasaan menonton televisi diukur dengan metode wawancara. Data hasil penelitian dianalisis secara univariat dan bivariat. Sebanyak 67% pelajar dijumpai mengalami penurunan tajam penglihatan. Kejadian penurunan tajam penglihatan cenderung dijumpai pada jenis kelamin lelaki, ada riwayat keturunan, posisi membaca sambil tiduran, frekuensi penggunaan gadget setiap hari, durasi penggunaan gadget > 2 jam per hari dengan posisi tengkurap, frekuensi menonton televisi setiap hari, durasi menonton televisi ? 3 jam per hari dengan jarak antara layar televisi dan mata ? 2 meter. Dapat disimpulkan bahwa masalah penurunan tajam penglihatan pada siswa SMP dalam kategori tinggi sehingga diperlukan modifikasi terhadap gaya hidup terutama saat membaca, menggunakan gadget, dan menonton televisi. Kata Kunci: Tajam penglihatan, pelajar, penggunaan gadget, perilaku menonton televisi, dan perilaku membaca
HUBUNGAN KADAR ASAM URAT DALAM DARAH TERHADAP KEPARAHAN PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RSUP SANGLAH DENPASAR BALI Putu Rarassani; I Nyoman Wiryawan; I Made Putra Swi Antara
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 2 (2020): Vol 9 No 02(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i2.P11

Abstract

Penyakit Jantung Koroner atau PJK merupakan salah satu penyebab mortalitas utama pada orang dewasa. PJK disebabkan oleh banyak faktor dimana salah satu faktor yang masih menjadi perdebatan adalah kadar asam urat dalam darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar asam urat dalam darah terhadap keparahan PJK di RSUP Sanglah Denpasar Bali. Jenis penelitian cross-sectional analitik dengan metode pengambilan data consecutive sampling, dari rekam medis dan data laboratorium kateterisasi jantung pada Juni 2017 sampai Agustus 2018. Subjek dari penelitian merupakan pasien yang melakukan kateterisasi di laboratorium kateterisasi pelayanan jantung terpadu RSUP Sanglah. Keparahan PJK dilihat dari skor vessel disease (0VD, 1VD, 2VD, 3VD) hasil kateterisasi dan kadar asam (mg/dl) dari hasil pemeriksaan laboratorium pada data rekam medis. Data dianalisis bivariat dengan uji korelasi dan multivariat dengan regresi linear pada 196 sampel (166 laki-laki dan 30 perempuan). Laki-laki dengan kadar asam urat ? 7 mg/dl dominan PJK 3VD 42,3% (p = 0,02 r = 0,15), analisis multivariat (p = 0,031). Perempuan dengan kadar asam urat ? 6 mg/dl dominan PJK 3VD 33,3% (p = 0,13 r = - 0,20). Kesimpulan dari penelitian ini adalah kadar asam urat dalam darah berhubungan signifikan dan sangat lemah dalam meningkatkan keparahan penyakit jantung koroner (PJK) pada laki-laki. Kadar asam urat bukan merupakan faktor tunggal melainkan dipengaruhi juga oleh faktor usia dan kadar kolesterol LDL. Sementara pada perempuan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kadar asam urat dalam darah terhadap keparahan PJK. Kata kunci: asam urat, keparahan, penyakit jantung koroner
KARAKTERISTIK KLINIKOPATOLOGI PENDERITA ENDOMETRIOSIS DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2017-2018 Putu Ayu Widya Pramesti; I Gusti Ayu Sri Mahendra Dewi; I Wayan Juli Sumadi; Ni Putu Sriwidyani
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 2 (2020): Vol 9 No 02(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i2.P17

Abstract

Endometriosis merupakan kelainan ginekologi ditandai dengan ditemukannya jaringan mukosa endometrium meliputi kelenjar dan stroma diluar endometrium. Tingkat kejadian endometriosis tinggi secara global, namun di Indonesia belum banyak di dilakukan studi terkait dengan tingkat kejadian dan karakteristik penderita endometriosis. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui karakteristik usia, lokasi, manifestasi klinis, gambaran makroskopis, dan gambaran mikroskopis pasien endometriosis di Instalasi Laboratorium Patologi Anatomi RSUP Sanglah Denpasar tahun 2017-2018. Metode penelitian yang digunakan adalah potong lintang deskriptif. Data diperoleh dari arsip data pemeriksaan pasien di Instalasi Laboratorium Patologi Anatomi RSUP Sanglah Denpasar tahun 2017-2018 yang memenuhi kriteria. Jumlah data yang diperoleh adalah sebanyak 139 sampel. Hasil penelitian menunjukkan kasus endometriosis memiliki tingkat kejadian tertinggi pada rentang usia 41-50 tahun yaitu pada 52 kasus (37%), pada lokasi ovarium sinistra yaitu sebanyak 51 kasus (37%), dan manifestasi klinis nyeri haid yaitu sebanyak 53 kasus (35%). Secara makroskopis, endometriosis paling banyak terjadi pada ukuran > 3 cm yaitu sebanyak 97 kasus (70%) dengan bentuk unilokular sebanyak 100 kasus (72%). Pada 132 kasus (95%) tidak ditemukan pendarahan makroskopis. Secara mikroskopis, epitel pelapis yang paling banyak ditemukan adalah sel epitel kolumnar yaitu sebanyak 44 kasus (32%). Pada 90 kasus (64,7%) ditemukan adanya kelenjar endometrium dan pada 107 kasus (77,0%) ditemukan adanya stroma endometrium. Pada 105 kasus (76%) tidak ditemukan adanya pendarahan secara mikroskopis. Ditemukan pula adanya sel radang seperti hemosiderofag, limfoplasmasitik, PMN neutrofil, dan eosinofil. Kata kunci : Endometriosis, Karakteristik.
HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN OBESITAS REMAJA PADA SISWA-SISWI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) DI DENPASAR Nyoman Arya Shridewi Abhigamika; Made Ratna Saraswati
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 2 (2020): Vol 9 No 02(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i2.P14

Abstract

Obesitas merupakan suatu kondisi penumpukan lemak yang abnormal atau berlebih yang mengganggu kesehatan. Prevalensi kegemukan pada anak-anak di Indonesia menurut data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2013 di berbagai rentang usia terbilang masih tinggi terutama saat usia remaja (usia 10-19 tahun) yang dapat disebabkan oleh interaksi kompleks dari banyak faktor seperti genetik, pola makan, aktivitas fisik, status sosial-ekonomi, serta lingkungan. Secara sederhana, obesitas dapat diukur dengan menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT) maupun mengukur lingkar pinggang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pola makan dengan obesitas remaja pada siswa-siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) di Denpasar. Penelitian ini menggunakan studi observasional analitik potong lintang dengan sampel sebanyak 100 siswa SMA di Denpasar yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Variabel bebas penelitian ini meliputi kualitas makanan, kuantitas makanan, dan intensitas makan. Data yang diperoleh adalah data primer dengan pengumpulan data menggunakan media kuesioner 24 hour recall serta mengukur berat badan, tinggi badan, dan lingkar pinggang sampel. Pengambilan data dilakukan sejak bulan Agustus-Oktober 2015 di SMAN 8 Denpasar, SMAN 3 Denpasar, SMAK Santo Yoseph Denpasar, dan SMAN 2 Denpasar. Penelitian ini menghitung nilai Chi-square hitung lalu membandingkan dengan nilai Chi-square tabel, koefisien korelasi (r), determination coefficient (R2), dan nilai contingency coefficient (C) dari masing-masing variabel bebas. Pada penelitian ini didapatkan hasil nilai Chi-square hitung seluruh variabel bebas lebih kecil daripada nilai Chi-square tabel yang menunjukkan adanya hubungan ketiga variabel bebas terhadap obesitas remaja di Denpasar. Variabel kualitas makanan memiliki r = 0,063, R2 = 0,39%, dan C = 1,74%. Variabel kuantitas makanan memiliki r = 0,068, R2 = 0,46%, dan C = 1,4%. Variabel intensitas makan memiliki r = 0,068, R2 = 0,46%, dan C = 1,27%. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa variabel kualitas makanan, kuantitas makanan, dan intensitas makan memiliki hubungan dengan kejadian obesitas remaja dan hubungan tersebut searah meskipun dengan tingkat keyakinan yang kecil. Tingkat keyakinan yang kecil tersebut menunjukkan bahwa masih terdapat faktor lain yang turut mempengaruhi obesitas pada remaja selain pola makan yang tidak diteliti pada studi ini. Kata kunci : Pola Makan, Obesitas, Remaja
PREVALENSI RAWAT INAP AKIBAT GEJALA INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA USIA DI BAWAH LIMA TAHUN YANG DITITIPKAN DI TAMAN PENITIPAN ANAK (TPA) KOTA DENPASAR Alvin Alvelino Putra Sutrisna; Ayu Setyorini Mestika Mayangsari; Eka Gunawijaya
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 2 (2020): Vol 9 No 02(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i2.P18

Abstract

Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) salah satunya pneumonia, merupakan salah satu penyebab tertinggi kematian pada balita usia di bawah lima tahun. Berkurangnya waktu antara anak dan orang tua akibat tuntutan ekonomi dan pekerjaan membuat pengawasan terhadap anak, terutama mengenai tumbuh kembang dan kesehatan anak mulai berkurang. Alasan ini membuat orang tua memilih Taman Penitipan Anak (TPA) sebagai salah satu solusi tempat anak tumbuh dan berkembang. TPA diduga mampu menjadi risiko tempat penyebaran penyakit pada balita, salah satunya adalah ISPA. Atas dasar tersebut penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui prevalensi dan karakteristik faktor balita, lingkungan, dan TPA pada balita yang di rawat inap akibat gejala ISPA yang dititipkan di TPA Kota Denpasar. Penelitian deskriptif potong lintang dengan sampel sebanyak 120 sampel didapat melalui data primer berupa kuesioner yang telah dilakukan di 12 TPA, tersebar di empat wilayah administratif Kota Denpasar. Sampel diambil menggunakan metode Multi Stage Random Sampling. Prevalensi balita yang dirawat inap menunjukkan angka total 10,8%, di mana empat balita dirawat inap akibat gejala ISPA (3,3%) yang diduga seluruhnya menderita pneumonia. Karakteristik balita berupa usia, jenis kelamin, berat lahir, status gizi, rirwayat imunisasi, dan riwayat ASI eksklusif, serta karakteristik lingkungan balita seperti kepadatan hunian, pendidikan ibu, penghasilan, adanya anggota keluarga yang merokok, dan kepadatan TPA pun dievaluasi untuk dapat dijadikan acuan penelitian lebih lanjut. Kata kunci: prevalensi, rawat inap, ISPA, pneumonia, TPA, penitipan anak
PREVALENS DAN GAMBARAN KETERLAMBATAN PERKEMBANGAN ANAK DI POLIKLINIK TUMBUH KEMBANG ANAK RSUP SANGLAH Ricky Theddy; I Gusti Ayu Trisna Windiani
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 2 (2020): Vol 9 No 02(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i2.P15

Abstract

Keterlambatan perkembangan merupakan masalah yang sering ditemukan oleh tenaga kesehatan. Keterlambatan perkembangan dapat dideteksi melalui skrining perkembangan dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui prevalens keterlambatan perkembangan anak di poliklinik tumbuh kembang anak RSUP Sanglah Denpasar. Desain penelitian menggunakan potong selama tahun 2014. Subjek penelitian adalah anak yang berusia kurang atau sama dengan 6 tahun. Skrining perkembangan menggunakan Denver II. Pada hasil penelitian dari 123 anak didapatkan prevalens keterlambatan perkembangan anak 41,5% terdiri atas 31 (25,2%) lelaki dan 20 (16,3%) perempuan, paling banyak pada usia 36-72 bulan. Proporsi anak berdasarkan berat badan lahir yang terbanyak 2500 - 4000 gram (90,2%). Status Gizi gizi normal 75 anak (61,0%) dan lingkar kepala normosefali 110 anak (89,4%). Berdasarkan jumlah anak, sebagian besar memiliki satu sampai dua anak (64,2%). Pendidikan terakhir orang tua terbanyak pada tamat SMA (52,0%) dan yang masih bekerja (91,1%). Dapat disimpulkan bahwa prevalens keterlambatan perkembangan anak di poliklinik tumbuh kembang anak RSUP Sanglah sebesar 41,5%, sebagian besar pada usia 36-72 bulan. Kata kunci: prevalens, keterlambatan perkembangan, Denver II

Page 2 of 2 | Total Record : 18


Filter by Year

2020 2020


Filter By Issues
All Issue Vol 13 No 07 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 9 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 8 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 6 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 5 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 4 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 3 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 2 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 1 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 12 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 11 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 10 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 9 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 8 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 7 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 6 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 5 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 4 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 3 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 2 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 1 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 6 (2022): Vol 11 No 06(2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 12 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 11 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 10 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 9 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 8 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 7 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 6 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 5 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 4 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 3 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 2 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 1 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 12 (2021): Vol 10 No 12(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 11 (2021): Vol 10 No 11(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 10 (2021): Vol 10 No 10(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 9 (2021): Vol 10 No 09(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 8 (2021): Vol 10 No 08(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 7 (2021): Vol 10 No 07(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 6 (2021): Vol 10 No 06(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 5 (2021): Vol 10 No 05(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 4 (2021): Vol 10 No 04(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 3 (2021): Vol 10 No 03(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 2 (2021): Vol 10 No 02(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 1 (2021): Vol 10 No 01(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 12 (2020): Vol 9 No 12(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 11 (2020): Vol 9 No 11(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 10 (2020): Vol 9 No 10(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 9 (2020): Vol 9 No 09(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 8 (2020): Vol 9 No 08(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 7 (2020): Vol 9 No 07(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 6 (2020): Vol 9 No 06(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 5 (2020): Vol 9 No 05(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 4 (2020): Vol 9 No 04(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 3 (2020): Vol 9 No 03(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 2 (2020): Vol 9 No 02(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 1 (2020): Vol 9 No 01(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 5 (2019): Vol 8 No 5 (2019): Vol 8 No 5 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 12 (2019): Vol 8 No 12 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 11 (2019): Vol 8 No 11 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 10 (2019): Vol 8 No 10 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 9 (2019): Vol 8 No 9 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 8 (2019): Vol 8 No 8 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 7 (2019): Vol 8 No 7 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 6 (2019): Vol 8 No 6 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 3 (2019): Vol 8 No 3 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 2 (2019): Vol 8 No 2 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 1 (2019): Vol 8 No 1 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 12 (2018): Vol 7 No 12 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 11 (2018): vol 7 no11 2018 E-jurnal medika udayana Vol 7 No 10 (2018): Vol 7 No 10 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 9 (2018): Vol 7 No 9 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 8 (2018): Vol 7 No 8 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 7 (2018): Vol 7 No 7 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 6 (2018): Vol 7 No 6 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 5 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 4 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 3 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 2 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 1 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 12 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 11 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 10 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 9 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 8 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 7 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 6 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 5 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 4 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 3 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 2 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 1 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 5, No 12 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5, No 11 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 10 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 9 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 8 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 7 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 6 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 5 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 4 (2016): E-jurnal medika udayana vol 5 no 3(2016):e-jurnal medika udayana vol 5 no 2(2016):e-jurnal medika udayana vol 5 no 1(2016):e-jurnal medika udayana vol 4 no 12(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 11(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 10(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 9(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 8(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 7(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 6(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 5(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 4(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 3 (2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 2 (2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 1 (2015):e-jurnal medika udayana vol 3 no 12(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 11(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 10(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 9 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 8 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 7 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 6 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 5 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 4 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 3 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 2 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 1 (2014):e-jurnal medika udayana vol 2 no 12 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 11 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 10 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 9 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 8 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 7 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no6(2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no5(2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no4 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no3 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no2 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no1 (2013):e-jurnal medika udayana Vol 1 No 1 (2012): e-jurnal Medika Udayana More Issue