cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
E-Jurnal Medika Udayana
Published by Universitas Udayana
ISSN : 23031395     EISSN : 25978012     DOI : -
Core Subject : Health,
Majalah ilmiah E-Jurnal Medika Udayana menerima naskah dari mahasiswa PSPD FK UNUD, baik berupa karangan asli atau laporan penelitian, ikhtisar pustaka, laporan kasus, maupun surat-surat untuk redaksi. Naskah yang dikirimkan untuk majalah ilmiah E-Jurnal Medika Udayana adalah naskah belum pernah atau tidak akan dikirim ke majalah lain. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia
Arjuna Subject : -
Articles 18 Documents
Search results for , issue "Vol 9 No 3 (2020): Vol 9 No 03(2020): E-Jurnal Medika Udayana" : 18 Documents clear
HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN TEKANAN DARAH PADA PENGUNJUNG LAPANGAN RENON PADA TAHUN 2018 Theodorus Kevin Putra Johansyah
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 3 (2020): Vol 9 No 03(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.758 KB) | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i3.P01

Abstract

Hipertensi telah menjadi suatu permasalahan kesehatan masyarakat dunia, baik itu di negara maju maupun negara berkembang seperti Indonesia. Hubungan antara pola hidup yang buruk dan konsumsi makanan yang tidak teratur sering kali diabaikan, padahal hal tersebut telah diketahui berhubungan erat dengan risiko penyakit hipertensi. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menganalisis hubungan antara indeks massa tubuh (IMT) dengan tekanan darah pada pengunjung Lapangan Renon pada tahun 2018. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode non probability consecutive sampling. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional analitik dengan mengambil data berupa data primer dari pengukuran langsung IMT dan tekanan darah di Lapangan Renon. Data berat badan dan tinggi badan digunakan untuk menghitung dan mengklasifikasikan IMT. Dari 79 responden yang terlibat dalam penelitian ini, sebesar 44,3% responden berasal dari rentang umur 50 - 69 tahun dengan didominasi responden laki - laki yaitu sebesar 58,2%. 53,2% responden berada pada status prehipertensi untuk tekanan darah sistol dan sebesar 50,6% untuk tekanan darah diastol. 43% responden memiliki IMT yang normal. Hasil analisis statistik menunjukkan hubungan yang signifikan (p<0,05) antara indeks massa tubuh dengan tekanan darah dengan koefisien korelasi sebesar 0,330 untuk tekanan darah sistol dan 0,316 untuk tekanan darah diastol. Penelitian ini menunjukkan bahwa indeks massa tubuh menjadi salah satu faktor yang perlu diperhatikan dan berkontribusi terhadap tekanan darah. Kata kunci : indeks massa tubuh, tekanan darah, Lapangan Renon
PERSEPSI REMAJA USIA 18–21 TAHUN YANG TINGGAL DI PROVINSI BALI PADA TAHUN 2017 MENGENAI KERAHASIAAN MEDIS Made Arlita Dian Septiantari; . Henky; Ida Bagus Putu Alit
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 3 (2020): Vol 9 No 03(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.478 KB) | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i3.P06

Abstract

Etika harus diperhatikan saat melakukan pelayanan kesehatan. Salah satunya adalah menghormati hak dan kewenangan pasien. Untuk melindungi dokter dalam menjalankan tugasnya diperlukan sebuah pedoman etika kedokteran. Bagian dari etika kedokteran adalah kerahasiaan medis yang merupakan kewajiban bagi dokter di seluruh dunia. Meskipun demikian, ada sebuah persoalan dalam kerahasiaan medis yang berhubungan dengan usia dewasa di Indonesia, terutama diantara usia 18-21 tahun yang berada diantara batasan usia menurut hukum pidana dan perdata. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui berbagai variabel terkait persepsi remaja terhadap kerahasiaan medis yaitu sifat dalam mengambil keputusan, keadaan sosial, suasana dalam keluarga, serta keadaan ekonomi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif – analitik cross-sectional yang bertempat di Provinsi Bali dengan subyek 101 remaja usia 18–21 tahun. Data diambil dengan menggunakan kuesioner yang berisi sekumpulan pertanyaan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa remaja usia 18–21 tahun cenderung setuju bahwa kerahasiaan medis milik remaja dan tidak perlu campur tangan orangtua/wali. Dari 101 sampel yang telah diteliti, 63,4% setuju mengenai kerahasiaan medis dan 36,6% tidak setuju. Adapun hal-hal yang mempengaruhi persepsi remaja, diantaranya yaitu sifat dalam mengambil keputusan (p=0,000) dan keadaan ekonomi (p=0,022) remaja sendiri. Sedangkan variabel lainnya yaitu keadaan sosial (p=0,128) dan suasana dalam keluarga (p=0,769) tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap persepsi remaja mengenai kerahasiaan medis. Hal ini menunjukkan bahwa menghormati keputusan remaja sangat penting dan dapat mempengaruhi keinginan mereka dalam mencari pelayanan kesehatan. Kata Kunci : Kerahasiaan Medis, Etika Kedokteran, Remaja, Persetujuan Medis
KARAKTERISTIK KANKER PAYUDARA WANITA DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR TAHUN 2014-2015 Janaari Pramana Putri Gelgel; INW Steven Christian
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 3 (2020): Vol 9 No 03(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.787 KB) | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i3.P10

Abstract

Kanker payudara adalah salah satu penyebab tingginya mortalitas wanita di seluruh dunia. Kanker payudara wanita memiliki karakteristik yang berbeda sesuai pola demografi dan klinisnya. Penelitian ini memiliki tujuan mengetahui karakteristik kanker payudara wanita yang akan bermanfaat dalam pencegahan kanker payudara wanita. Metode penelitian menggunakan studi deskriptif retrospektif dengan cross-sectional design, dan menggunakan data sekunder yaitu rekam medis di RSUP Sanglah tahun 2014 sampai 2015. Pengumpulan data dilakukan tanggal 2 Mei 2016 sampai 30 Juni 2016. Dari total 170 sampel, hanya 86 sampel yang memiliki catatan medis lengkap. Variabel yang diteliti adalah umur, tingkat pendidikan, paritas, Indeks Massa Tubuh, jenis histopatologi, grade dan stadium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 86 pasien kanker payudara wanita, 44,2% berumur 40-49 tahun; 41,9% berpendidikan Sekolah Menengah Atas; 75,6% multiparitas; 52,3% memiliki Indeks Massa Tubuh normal; 68,6% memiliki jenis histopatologi Invasive Ductal Carcinoma; 50% grade 2; dan 46,5% stadium IIIB. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah karakteristik kanker payudara wanita di RSUP Sanglah Denpasar tahun 2014-2015 adalah berumur 40-49 tahun, tingkat pendidikan SMA, multiparitas, memiliki Indeks Massa Tubuh normal, jenis histopatologi Invasive Ductal Carcinoma, grade 2 dan stadium IIIB. Kata Kunci : Karakteristik, Kanker Payudara Wanita, Umur, Tingkat Pendidikan, Paritas, Indeks Massa Tubuh, Jenis Histopatologi, Grade, Stadium
PREVALENSI CANDICA ALBICANS PADA SPUTUM PASIEN TB DAN TB-HIV DI INSTALASI MIKROBIOLOGI KLINIK RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR Gede Wirya Diptanala Putra Duarsa; Ida Bagus Nyoman Putra Dwija
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 3 (2020): Vol 9 No 03(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (478.942 KB) | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i3.P02

Abstract

Tuberkulosis (TB) dan HIV adalah penyakit infeksi dengan spektrum yang luas, penyakit ini dapat menyerang hampir semua sistem organ tubuh serta sering didapatkan bersamaan dengan penyakit infeksi lainnya termasuk jamur. Salah satu jenis jamur yang sering didapatkan adalah jenis jamur Candida albicans yang merupakan flora normal yang sering didapatkan di saluran gastrointestinal. Penurunan sistem imun pada pasien dengan penyakit TB/HIV menyebabkan jamur ini menjadi virulen dan menjadi agen oportunistik tersering pada pasien TB/HIV. Sputum diambil pada pasien yang sudah terdiagnosa TB/HIV, kemudian dilakukan pengecatan Ziehl Neelsen (Zn) untuk mengetahui status BTA dan jamur di Instalasi Mikrobiologi RSUP Sanglah. Sampel dengan status jamur positif selanjutnya ditanam pada media Sabouraud Dextrose Agar (SDA) dan diinkubasi selama 7 hari. Selanjutnya sampel yang didapatkan koloni jamur pada media SDA dilakukan pengecatan gram untuk membedakan jenis jamur Candida atau non-Candida. Proses identifikasi terakhir menggunakan serum germ tube untuk membedakan jenis Candida albicans atau non-albicans, dengan mengambil koloni jamur, lalu dihomogenkan dan diinkubasikan pada suhu 37oC selama 2 jam untuk identifikasi di bawah mikroskop. Sampel dinyatakan positif Candida albicans bila didapatkan pseudohypae. Dari hasil penelitian didapatkan 64,5% sampel yang digunakan positif Candida albicans, 19,35% sampel dinyatakan Candida non-albicans dan 16,12% sampel dinyatakan non-Candida. Candida albicans merupakan jenis jamur yang paling dominan baik menurut umur, jenis kelamin, status BTA dan status TB/HIV. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ditemukan bahwa jamur jenis Candida albicans merupakan jamur dengan prevalensi tertinggi sebagai ko-infeksi pada pasien TB/HIV. Kata Kunci: Candida albicans, TB/HIV, prevalensi, ko-infeksi
PROFIL RETINOPATI DIABETIK DI DIVISI VITREO–RETINA RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR 1 JANUARI–30 JUNI 2015 Inge Nandya Hertapanndika; I Wayan Eka Sutyawan; A.A. Mas Putrawati Triningrat
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 3 (2020): Vol 9 No 03(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.944 KB) | DOI: 10.24843/10.24843.MU.2020.V09.i3.P07

Abstract

Retinopati diabetik merupakan kelianan mata pada pasien DM yang disebabkan kerusakan kapiler retina. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui prevalensi mengenai data karakteristik retinopati diabetik dan bagaimana jenis kelainan retinopati diabetik di divisi Vitreo–Retina RSUP Sanglah periode 1 Januari hingga 30 Juni 2015. Penelitian deskriptif cross–sectional ini dilakukan dengan total sampling terhadap 57 pasien retinopati diabetik dengan riwayat DM tipe 2. Pengambilan sampel menggunakan data sekunder berupa rekam medis. Sampel yang tidak memenuhi kriteria inklusi atau memenuhi kriteria eksklusi tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Kriteria inklusi pada sampel yaitu seluruh pasien yang memeriksakan diri di divisi Vitreo–Retina RSUP Sanglah Denpasar periode 1 Januari hingga 30 Juni 2015 dan didiagnosis mengalami kelainan retinopati diabetik. Pasien dengan rekam medis yang tidak lengkap dan pasien yang terdiagnosis memiliki penyakit lain dieksklusi dari sampel penelitian. Frekuensi umur <45 tahun sebesar 10,50%, 45-64 tahun sebesar 80,70%, dan ?65 tahun sebanyak 8,80%. Frekuensi jenis kelamin laki-laki pada kelompok NPDR didapatkan sebesar 47,80%, sedangkan perempuan sebanyak 52,20%. Kemudian frekuensi jenis kelamin laki-laki pada kelompok PDR yaitu sebesar 52.90%, sedangkan perempuan sebesar 47,10%. Frekuensi pada kelompok NPDR berdasarkan tingkat keparahan, yaitu ringan sebesar 40,00%, sedang sebesar 46,70%, dan berat sebesar 13,30%. Kelompok PDR memiliki rerata lama riwayat menderita DM yaitu 11,26 ± 6,35 tahun, sedangkan kelompok NPDR yaitu 9,22 ± 6,10 tahun. Penelitian ini menunjukkan bahwa prevalensi pasien retinopati diabetik sesuai karakteristik umum perlu untuk diteliti lebih lanjut. Hal itu diperlukan untuk mengurangi prevalensi yang tinggi, sehingga mampu menurunkan angka morbiditas maupun mortalitas pada retinopati diabetik. Kata kunci: Retinopati diabetik, DM tipe 2, karakteristik umum
PROFIL PEMBERIAN ANTIBIOTIK DAN PERBAIKAN KLINIS DEMAM PADA PASIEN ANAK DENGAN DEMAM TIFOID DI RSUP SANGLAH DENPASAR Putu Bihan Surya Kinanta; Desak Gde Diah Dharma Santhi; Anak Agung Ngurah Subawa
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 3 (2020): Vol 9 No 03(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.383 KB) | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i3.P03

Abstract

Demam tifoid merupakan masalah kesehatan di Indonesia karena insiden demam tifoid yang tinggi dan terus meningkat. Diperkirakan 1,08 juta kasus demam tifoid baru terjadi di Indonesia setiap tahunnya. Terapi antibiotika merupakan terapi utama pada demam tifoid. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil antibiotik pada pasien anak dengan demam tifoid yang diberi antibiotik dan mengetahui perbaikan gambaran klinis demam tifoid anak pada pemberian berbagai antibiotik di RSUP Sanglah Denpasar. Jenis penelitian yang digunakan adalah cross-sectional analitik dengan pengambilan data secara retrospektif. Sampel diambil dari rekam medis pasien demam tifoid anak yang dirawat di RSUP Sanglah Denpasar. Teknik pemilihan subjek menggunakan total sampling. Subjek merupakan pasien demam tifoid anak yang dirawat di RSUP Sanglah Denpasar. Total sampel diperoleh sebanyak 25 pasien demam tifoid anak. Golongan antibiotik yang digunakan di RSUP Sanglah adalah kloramfenikol, seftriakson, ampisilin, sefiksim, dan antibiotik yang paling banyak digunakan adalah seftriakson (60%) dengan rute pemberian secara intravena (80%) dengan dosis 2gr/hari (40%) selama 5 hari (24%). Rerata lama perbaikan klinis demam menggunakan antibiotik kloramfenikol adalah 6 + 1 hari, seftriakson 5 + 1 hari, ampisilin 6 + 1 hari dan sefiksim 5 + 2 hari. Dapat disimpulkan bahwa hasil analisis statistik dengan uji One Way Anova menunjukkan tidak terdapat hubungan yang bermakna antar penggunaan jenis antibiotik dengan lama perbaikan klinis demam. Diharapkan parameter ini dapat digunakan untuk meningkatkan efektifitas waktu dalam pengobatan demam tifoid anak. Kata kunci: Demam tifoid, Jenis antibiotik, Anak
PROFILE PENDERITA LUKA BAKAR DI UNIT LUKA BAKAR RSUP SANGLAH DENPASAR (2013-2015) Pande Putu Esa Cesarani; Agus Roy Rusly Hariantana Hamid; I Gede Eka Wiratnaya
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 3 (2020): Vol 9 No 03(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.916 KB) | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i3.P08

Abstract

Luka bakar merupakan penyebab kasus trauma berat dalam keadaan darurat perawatan kesehatan di dunia. 1 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi penderita luka bakar tahun 2013 sampai tahun 2015 di RSUP Sanglah Denpasar. Data yang didapat dianalisa secara deskriptif cross-sectional. Penelitian telah dilaksanalan pada bulan Januari 2018 sampai dengan bulan Juli 2018 di Divisi Bedah Plastik RSUP Sanglah Denpasar. Data dikumpulkan dengan teknik total sampling dengan mengumpulkan data sekunder. Data yang dicari yaitu etiologi luka bakar, usia, jenis kelamin, derajat luka bakar, dan juga luas luka bakar. Hasil penelitian dianalisis menggunakan SPSS secara desktiptif untuk mengetahui presentase jumlah penderita luka bakar. Berdasarkan hasil pengumpulan data dari 57 sampel ditemukan usia yang sering mengalami luka bakar yakni usia 31-40 tahun (28,1%), sering dialami oleh perempuan (70,2%). Kejadian luka bakar sering diakibatkan oleh api (70,2%) dan derajat II (77,1%) paling sering dialami dengan luas luka tersering yakni kurang dari 20% (57,1%). Dapat disimpulkan bahwa api merupakan etiologi utama yang menyebabkan luka bakar. Derajat II dengan luas luka bakar kurang dari 20% lebih sering ditangani dan perempuan lebih rentan mengalami luka bakar. Rentang usia 31 sampai 40 tahun merupakan penderita terbanyak luka bakar di RSUP Sanglah tahun 2013 hingga 2015. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu pembaca megetahui profil atau prevalensi penderita luka bakar di Bali tahun 2013-2015 yang diwakili sampel pasien di Divisi Bedah Plastik, RSUP Sanglah. Kata Kunci: Luka Bakar, usia, jenis kelamin, etiologi, derajat, luas luka
PROFIL DERMATITIS KONTAK AKIBAT KERJA PADA KARYAWAN PENCUCIAN MOBIL DAN SEPEDA MOTOR DI KOTA DENPASAR SELATAN PADA TAHUN 2016. Putu Yonika Budiarisma; Nyoman Suryawati
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 3 (2020): Vol 9 No 03(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.361 KB) | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i3.P04

Abstract

Dermatitis Kontak Akibat Kerja (DKAK) adalah salah satu dermatitis kontak yang terjadi pada pekerja, salah satunya pada karyawan pencucian mobil dan sepeda motor. Kondisi DKAK dapat menurunkan produktivitas karyawan dan mempengaruhi kualitas hidup pekerja. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil DKAK pada karyawan pencucian mobil dan sepeda motor, dimana data DKAK pada karyawan pencucian mobil dan sepeda motor di Denpasar belum diketahui. Penelitian dilakukan selama 9 bulan dengan metode deskriptif dan pendekatan cross sectional study, dengan jumlah sampel 47 orang yang didapatkan dengan teknik convenient purposive sampling. Seluruh sample kemudian diwawancara dengan menggunakan kuisioner. Hasil penelitian didapatkan kejadian tersering DKAK pada rentang usia 21-30 tahun (57%). Terbanyak pada laki-laki (100%). Gejala dan tanda DKAK tersering kulit mengelupas (60%), dengan bagian tubuh dominan terkena adalah bagian telapak tangan (66%). Keseluruhan responden (100%) mengalami kontak dengan bahan kimia selama proses kerja dengan lama kontak >6 jam/hari (62%), serta frekuensi >10 jam/hari (77%). Responden DKAK yang memiliki riwayat atopi sebanyak 26% sedangkan riwayat atopi keluarga (17%). Detergent adalah bahan kimia yang terbanyak digunakan (89%). Lama waktu bekerja 0-2 tahun (87%). Sebanyak 30% responden sebelumnya memiliki riwayat pekerjaan sebelumnya yang berhubungan dengan bahan kimia dan 22% responden memiliki riwayat penyakit kulit sebelumnya. Angka DKAK yang tinggi menunjukkan masih kurangnya pemahaman mengenai DKAK dan pentingnya penggunaan Alat Perlindungan Diri (APD) ketika melakukan pekerjaan. Selain itu, penelitian selanjutnya disarankan menggunakan ruang lingkup yang lebih luas dan juga sampel yang lebih banyak. Kata kunci: Profil, Dermatitis Kontak Akibat Kerja, Karyawan, Pencucian Mobil, Sepeda Motor.
KARAKTERISTIK PENDERITA OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIK DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR PERIODE JANUARI-DESEMBER 2014 Taufan Hendra Wirawan; I Made Sudipta; Sari Wulan Dwi Sutanegara
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 3 (2020): Vol 9 No 03(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.032 KB) | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i3.P09

Abstract

Otitis media supuratif kronik (OMSK) merupakan salah satu penyakit yang umum ditemukan pada praktik otorhinolaryngology. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran karakteristik penderita otitis media supuratif kronik di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar periode Januari sampai Desember 2014. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap; 1) Pengumpulan data sekunder yang dilakukan dengan pencatatan data rekam medik di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah berdasarkan kriteria inklusi dan eklusi penelitian, 2) Data sekunder yang telah diperoleh akan diolah dengan menggunakan aplikasi software SPSS dan kemudian hasilnya akan dianalisa secara deskriptif. Dari 144 sampel yang didapatkan, diperoleh data bahwa umur penderita OMSK yang terbanyak adalah pada umur 10-20 tahun yaitu sebesar 25,7% dan umur yang paling jarang menderita adalah umur lebih dari 60 tahun yaitu sebesar 4,9%. Penderita dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 51,4% dan wanita sebanyak 48,6%. Tipe OMSK yang paling banyak diderita adalah tipe benigna sebesar 93,8% dan tipe maligna sebesar 6,2%. Gejala yang paling banyak dialami oleh penderita OMSK adalah gejala otore sebanyak 97,2% dan yang paling jarang adalah gejala vertigo sebanyak 3,5%. Pasien OMSK tipe benigna di RSUP Sanglah tahun 2014 tidak ada yang mengalami komplikasi dan semua pasien OMSK tipe maligna mengalami komplikasi. Dapat disimpulkan bahwa jumlah total penderita OMSK di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar tahun 2014 adalah sebanyak 144 orang. Pasien OMSK berdasarkan usia penderita terbanyak adalah pada umur 10-20 tahun, jenis kelamin terbanyak yaitu laki-laki, tipe OMSK tersering yaitu tipe benigna, gejala klinis terbanyak adalah otore dan pasien OMSK jarang mengalami komplikasi. Kata kunci: karakteristik, OMSK, RSUP Sanglah
UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK ETANOL DAUN KELOR (Moringa oleifera) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI METHICILLIN RESISTANT STAPHYLOCOCCUS AUREUS (MRSA) Putu Indri Widiani; Komang Januartha Putra Pinatih
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 3 (2020): Vol 9 No 03(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.586 KB) | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i3.P05

Abstract

Penyakit infeksi merupakan masalah kesehatan serius yang masih dihadapi Indonesia karena masih tingginya mobiditas dan mortalitas. Salah satu bakteri yang sering mengakibatkan infeksi dan dapat berakibat fatal adalah bakteri MRSA.Infeksi bakteri MRSA sering menimbulkan masalah dalam pengobatan karena sifat bakteri ini yang resisten terhadap banyak antibiotika.Penggunaan bahan-bahan yang bersal dari tanaman obat bisa menjadi alternative untuk pengobatan infeksi oleh bakteri MRSA, salah satunya adalah daun kelor (Moringa oleifera).Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas ekstrak etanol daun kelor sebagai antibakteri terhadap bakteri MRSA.Metode yang digunakan adalahmetode eksperimental dengan ekstraksi menggunakan pelarut etanol 96%.Bakteri MRSA akan diuji dengan etanol (kontrol negatif), linezolid 30mg (kontrol positif) dan konsentrasi ekstrak (25%, 50%, 75%, 100%) dengan 6 kali pengulangan. Hasil yang didapatkan diketahui konsentrasi 25%, 50%, 75% dan 100% mampu menghambat pertumbuhan bakteri MRSA secara in vitro, dimana konsentrasi 75% memiliki kekuatan daya hambat tertinggi namun masih lebih lemah dibandingkan dengan antibiotik linezolid (kontrol positif). Kata Kunci: Bakteri MRSA, daun kelor, etanol 96%

Page 1 of 2 | Total Record : 18


Filter by Year

2020 2020


Filter By Issues
All Issue Vol 13 No 07 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 9 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 8 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 6 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 5 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 4 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 3 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 2 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 1 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 12 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 11 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 10 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 9 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 8 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 7 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 6 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 5 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 4 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 3 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 2 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 1 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 6 (2022): Vol 11 No 06(2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 12 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 11 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 10 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 9 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 8 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 7 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 6 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 5 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 4 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 3 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 2 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 1 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 12 (2021): Vol 10 No 12(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 11 (2021): Vol 10 No 11(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 10 (2021): Vol 10 No 10(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 9 (2021): Vol 10 No 09(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 8 (2021): Vol 10 No 08(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 7 (2021): Vol 10 No 07(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 6 (2021): Vol 10 No 06(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 5 (2021): Vol 10 No 05(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 4 (2021): Vol 10 No 04(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 3 (2021): Vol 10 No 03(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 2 (2021): Vol 10 No 02(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 1 (2021): Vol 10 No 01(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 12 (2020): Vol 9 No 12(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 11 (2020): Vol 9 No 11(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 10 (2020): Vol 9 No 10(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 9 (2020): Vol 9 No 09(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 8 (2020): Vol 9 No 08(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 7 (2020): Vol 9 No 07(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 6 (2020): Vol 9 No 06(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 5 (2020): Vol 9 No 05(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 4 (2020): Vol 9 No 04(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 3 (2020): Vol 9 No 03(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 2 (2020): Vol 9 No 02(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 1 (2020): Vol 9 No 01(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 5 (2019): Vol 8 No 5 (2019): Vol 8 No 5 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 12 (2019): Vol 8 No 12 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 11 (2019): Vol 8 No 11 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 10 (2019): Vol 8 No 10 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 9 (2019): Vol 8 No 9 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 8 (2019): Vol 8 No 8 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 7 (2019): Vol 8 No 7 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 6 (2019): Vol 8 No 6 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 3 (2019): Vol 8 No 3 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 2 (2019): Vol 8 No 2 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 1 (2019): Vol 8 No 1 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 12 (2018): Vol 7 No 12 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 11 (2018): vol 7 no11 2018 E-jurnal medika udayana Vol 7 No 10 (2018): Vol 7 No 10 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 9 (2018): Vol 7 No 9 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 8 (2018): Vol 7 No 8 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 7 (2018): Vol 7 No 7 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 6 (2018): Vol 7 No 6 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 5 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 4 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 3 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 2 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 1 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 12 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 11 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 10 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 9 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 8 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 7 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 6 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 5 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 4 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 3 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 2 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 1 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 5, No 12 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5, No 11 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 10 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 9 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 8 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 7 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 6 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 5 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 4 (2016): E-jurnal medika udayana vol 5 no 3(2016):e-jurnal medika udayana vol 5 no 2(2016):e-jurnal medika udayana vol 5 no 1(2016):e-jurnal medika udayana vol 4 no 12(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 11(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 10(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 9(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 8(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 7(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 6(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 5(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 4(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 3 (2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 2 (2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 1 (2015):e-jurnal medika udayana vol 3 no 12(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 11(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 10(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 9 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 8 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 7 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 6 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 5 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 4 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 3 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 2 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 1 (2014):e-jurnal medika udayana vol 2 no 12 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 11 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 10 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 9 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 8 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 7 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no6(2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no5(2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no4 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no3 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no2 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no1 (2013):e-jurnal medika udayana Vol 1 No 1 (2012): e-jurnal Medika Udayana More Issue