cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
E-Jurnal Medika Udayana
Published by Universitas Udayana
ISSN : 23031395     EISSN : 25978012     DOI : -
Core Subject : Health,
Majalah ilmiah E-Jurnal Medika Udayana menerima naskah dari mahasiswa PSPD FK UNUD, baik berupa karangan asli atau laporan penelitian, ikhtisar pustaka, laporan kasus, maupun surat-surat untuk redaksi. Naskah yang dikirimkan untuk majalah ilmiah E-Jurnal Medika Udayana adalah naskah belum pernah atau tidak akan dikirim ke majalah lain. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia
Arjuna Subject : -
Articles 19 Documents
Search results for , issue "Vol 9 No 9 (2020): Vol 9 No 09(2020): E-Jurnal Medika Udayana" : 19 Documents clear
GAMBARAN STRESOR DAN KOPING STRES DALAM PROSES PENYELESAIAN SKRIPSI PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2016 Putu Kresna Dwi Aryawan; Ni Ketut Sri Diniari
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 9 (2020): Vol 9 No 09(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i9.P15

Abstract

ABSTRAK Skripsi dapat menyebabkan stres bagi mahasiswa terutama pada bagian penyelesaian skripsi, tergantung individual mahasiswa tersebut sendiri. Kegagalan ketika penyelesaian skripsi disebabkan oleh stres yang terjadi dan beberapa mahasiswa mencoba untuk mengurangi stres mereka dengan menggunakan koping stres. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana gambaran tingkat stres, stresor, dan jenis koping stres yang digunakan oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana terutama yang sedang menyelesaikan skripsi. Terdapat 46 mahasiswa yang menjadi sampel target dari studi ini dan dilakukan studi deskripsi kepada mereka. Sampel terpilih adalah yang bersedia untuk ikut dalam penelitian ini, yaitu mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yang sedang mencoba menyelesaikan skripsi mereka setidaknya 4 bulan saat penelitian ini. SPSS 21 digunakan untuk menganalisis data, dan hasil menyatakan bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki tingkat stres ringan (73,9%, 34 mahasiswa), sebagian besar mahasiswa memiliki kesulitan mengolah dan menganalisis data (19 mahasiswa) sebagai stresor mereka, dan koping stres yang berfokus pada masalah (69,6%, 32 mahasiswa) digunakan oleh sebagian besar mahasiswa. Melalui hasil penelitian, mahasiswa diharapkan mampu untuk memperkirakan masalah-masalah yang akan dihadapi ketika menyusun skripsi dan mengurangi stres yang mungkin dialami. Kata kunci: Stres, Stresor, Koping Stres, Skripsi
PERBANDINGAN HASIL ANTARA METODE PEMERIKSAAN ELISA DAN RAPID TEST UNTUK SKRINING HIV/AIDS Tjokorda Istri Agung Sintya Dewi; I Nyoman Wande; Tjokorda Gde Oka
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 9 (2020): Vol 9 No 09(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i9.P12

Abstract

ABSTRAK Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) adalah kumpulan gejala atau penyakit yang diakibatkan menurunnya kekebalan tubuh akibat infeksi oleh virus Human Immunodeficiency Virus (HIV). Gold Standar pada pemeriksaan skrining yang digunakan adalah Enzyme Linked Immunosorbent Assay (ELISA). Pemeriksaan ELISA membutuhkan waktu lebih lama, maka dari itu terjadi pergeseran penggunaan ELISA ke Rapid Test.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan hasil dalam metode pemeriksaan ELISA dan metode pemeriksaan Rapid Test untuk skrining HIV/AIDS. Penelitian ini telah dilakukan di UDD PMI Kodya Denpasar/RSUD Wangaya pada bulan Maret sampai dengan Agustus 2016. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik dengan menggunakan pendekatan longitudinal terhadap 80 sampel donor. Hasil uji ELISA dan Rapis Test ditampilkan dalam bentuk tabel 2x2 dan diuji dengan uji diagnostik. Hasil dari uji diagnostik dilihat dari sensitivitasnya Rapid Test dapat mengklarifikasi sampel donor dengan HIV/AIDS benar-benar sakit pada kenyataannya adalah 100%. Jika dilihat dari spesifisitasnya Rapid Test dapat mengkonfirmasi sampel donor yang benar-benar bebas dari HIV/AIDS sesuai kenyataannya sebesar 100%. Sama halnya dengan Rapid Test, ELISA dapat mengklarifikasi sampel donor dengan HIV/AIDS benar-benar sakit pada kenyataannya adalah 100%. Jika dilihat dari spesifisitasnya ELISA dapat mengkonfirmasi sampel donor yang benar-benar bebas dari HIV/AIDS sesuai dengan kenyataannya sebesar 100%.Dapat disimpulkan tidak ada perbedaan hasil skrining HIV/AIDS dan tidak terdapat perbedaan antara metode pemeriksaan ELISA dan Rapid Test untuk skrining HIV/AIDS dilihat dari sensitivitas dan spesifisitas yang sama. Kata Kunci: HIV/AIDS, ELISA, Rapid Test
EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH (Piper betle L.) SEBAGAI LARVISIDA TERHADAP LARVA Aedes aegypti DI KECAMATAN DENPASAR SELATAN, KOTA DENPASAR, BALI Fuad Adi Rosyadi; I Kadek Swastika
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 9 (2020): Vol 9 No 09(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i9.P03

Abstract

Usaha pengendalian terbaik terhadap ancaman wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah dengan membasmi larvanya. Daun sirih merupakan bahan alami yang dapat digunakan untuk membunuh larva Aedes aegypti dengan kandungan zat aktif flavonoid, tanin dan terpenoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak etanol daun sirih sebagai larvisida terhadap larva Aedes aegypti di Kecamatan Denpasar Selatan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorium dengan rancangan penelitian sesuai panduan World Health Organization Pesticide Evaluation Scheme (WHOPES) 2005 yaitu the post test only controlled group design. Sampel berupa larva Aedes aegypti instar III hasil biakan dari nyamuk Aedes aegypti dari Kecamatan Denpasar Selatan. Larva dibagi menjadi 1 kelompok kontrol dan 5 kelompok uji dengan konsentrasi ekstrak etanol daun sirih yang berbeda-beda, yaitu 0,05%, 0,1%, 0,2%, 0,4%, dan 0,8% dalam 100ml air. Pada masing-masing kelompok diberi 25 larva dan dilakukan replikasi sebanyak 3 kali. Data yang diperoleh dari uji penelitian dianalisis menggunakan aplikasi Statistical Product and Service Solution (SPSS) dengan Analysis of variance (ANOVA) dan Analisis Probit. Hasil uji Anova diperoleh p<0,05 sehingga terdapat perbedaan yang bermakna. Analisis Probit didapatkan LC50 berada pada konsentrasi 0,208% dan LC90 berada pada konsentrasi 1,090%. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun sirih memiliki efek larvisida terhadap larva Aedes aegypti. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai dasar penelitian berikutnya guna mendapatkan larvisida yang lebih efektif. Kata kunci : larva Aedes aegypti, Piper betle L., larvisida
PREVALENSI OBESITAS PADA ANAK SD NEGERI 1 BATURITI KABUPATEN TABANAN TAHUN 2019 Made Arlita Dian Septiantari; Ni Putu Resti Harini; Aditya Permana Adriyanto; Putu Aryani
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 9 (2020): Vol 9 No 09(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i9.P09

Abstract

ABSTRAK Obesitas merupakan kumpulan lemak abnormal yang dapat memberikan risiko gangguan kesehatan. Dalam kurun waktu 30 tahun, tingkat kejadian kelebihan berat badan dan obesitas mencapai dua kali jumlah penduduk dunia. Anak dengan obesitas perlu diperhatikan perkembangannya karena erat kaitannya dengan gangguan metabolik, gangguan kardiovaskular, dan komplikasi pernapasan. Maka diperlukan penerapan pola makan yang sehat dan seimbang sejak dini terutama untuk anak-anak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui prevalensi obesitas pada anak SD Negeri 1 Baturiti Kabupaten Tabanan tahun 2019. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif cross-sectional yang bertempat di SD Negeri 1 Baturiti dengan subyek 261 murid. Data diambil dengan melakukan pengukuran langsung dan menggunakan kuesioner yang berisi sekumpulan pertanyaan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa prevalensi kejadian obesitas di SD Negeri 1 Baturiti sebesar 13% dan kelebihan berat badan 14,6%. Angka ini lebih tinggi dibandingkan angka obesitas Nasional dan Provinsi Bali. Beberapa hal yang menunjang terjadinya obesitas seperti banyak makanan kurang sehat tersedia di kantin sekolah, sedikit anak yang membawa bekal, banyaknya kedai makanan siap saji, teknologi yang mengurangi aktivitas. Karakteristik responden dengan orang tua berpendidikan tinggi, anak berjenis kelamin laki-laki, pola makan 2 kali sehari, pola makan yang tidak baik, serta aktivitas bermain yang kurang cenderung menghasilkan anak yang obesitas. Diperlukan pola hidup yang seimbang antara pola makan dan aktivitas sejak dini untuk mencegah obesitas. Kata Kunci : Obesitas, Sekolah dasar, Masalah gizi, Prevalensi
KORELASI HASIL BASIL TAHAN ASAM DENGAN KADAR CD4 PADA PASIEN KOINFEKSI HIV-TB DI RSUP SANGLAH DENPASAR Nur Rizky Amaliah; I Made Susila Utama
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 9 (2020): Vol 9 No 09(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i9.P17

Abstract

ABSTRAK Tuberkulosis (TB) merupakan infeksi oportunistik yang sering ditemukan pada penderita HIV. TB dan HIV memiliki hubungan yang sangat kompleks. Saat tahap awal infeksi HIV dan kadar CD4 masih di atas 200 sel/mm3, infeksi oportunistik ini dapat terjadi. Tetapi pada kondisi dengan peningkatan supresi imun dapat mempengaruhi kadar CD4, diagnosis TB secara klinis akan menjadi lebih sulit untuk ditegakkan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adanya korelasi antara hasil sputum BTA dengan kadar CD4 pada pasien koinfeksi HIV-TB di RSUP Sanglah Denpasar. Jenis penelitian adalah observasional analitik dengan menggunakan design study potong-lintang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara consecutive sampling melalui data rekam medis. Pengambilan data rekam medis dilakukan pada bulan Maret-Juni 2016, diperoleh 175 subyek penelitian yang memenuhi kriteria inklusi. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji chi-square, p bermakna apabila <0,005. Hasil penelitian ini dari 175 subyek penelitian yaitu laki-laki ada 115 (65,7%) dan perempuan 60 (34,3%). Mayoritas kelompok usia yaitu 31-40 tahun (43,4%). Kadar CD4 50-200 sel/?L (50,3%). Dominasi hasil sputum BTA negatif (70,3 %). Uji korelasi hasil sputum BTA dengan kadar CD4 yang menggunakan uji Chi-Square diperoleh nilai p=0,000 yang artinya bahwa terdapat korelasi yang bermakna antara hasil BTA dengan kadar CD4 pada penderita koinfeksi HIV-TB di RSUP Sanglah. Kata kunci: HIV-TB, CD4, Sputum BTA
HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN KELEBIHAN BERAT BADAN PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI DESA SINGAKERTA, KECAMATAN UBUD, KABUPATEN GIANYAR Ni Wayan Japa Wrastiani
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 9 (2020): Vol 9 No 09(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i9.P04

Abstract

Kejadian kelebihan berat badan pada anak sekolah merupakan masalah yang serius karena dapat berlanjut hingga usia dewasa dan dapat menimbulkan berbagai komplikasi. Penyebab dari kelebihan berat badan adalah asupan energi yang berlebihan dari makanan dan pengeluaran energi yang kurang dari rendahnya aktivitas fisik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola makan dan aktivitas fisik terhadap kejadian kelebihan berat badan pada anak sekolah dasar di Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan rancangan penelitian potong lintang Singakerta dengan mengambil 114 sampel dengan cara simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan jumlah anak yang kelebihan berat badan sebanyak 21,9%. Hasil analisis uji Chi-Square menunjukkan bahwa hubungan pola makan anak dan kelebihan berat badan seperti, pola makan karbohidrat (p=0,019), protein (p=0,013), sayuran (p=0,071), buah (p=0,183), susu atau olahanya (p=0,092), makanan cepat saji (p=0,818), minuman manis (p=0,007), dan camilan (p= 0,828). Hasil analisis uji Chi-Square terhadap aktivitas fisik dan kelebihan berat badan didapatkan p=0,302. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pola makan karbohidrat, protein, dan minuman manis terhadap kelebihan berat badan, namun tidak terdapat hubungan antara pola makan sayuran, buah, susu, makanan cepat saji, dan camilan terhadap kejadian kelebihan berat badan pada anak sekolah dasar. Penelitian ini juga tidak menunjukkan terdapat hubungan antara aktivitas fisik terhadap kelebihan berat badan pada anak sekolah dasar. Kata kunci: Kelebihan berat badan, anak sekolah dasar, pola makan, aktivitas fisik
HUBUNGAN KADAR HbA1c TERHADAP TERAPI OBAT ANTI DIABETES ORAL DAN KOMBINASI OBAT ANTI DIABETES ORAL-INSULIN PADA PENDERITA DM TIPE 2 DI POLIKLINIK DIABETES RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2016 Ni Made Alit Arini; I Made Pande Dwipayana
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 9 (2020): Vol 9 No 09(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i9.P16

Abstract

ABSTRAK Diabetes melitus tipe 2 memiliki angka kejadian relatif lebih tinggi daripada tipe 1 dan terus mengalami kenaikan. Sebagian besar peningkatan berdampak dari pengelolaan pasien yang kurang tepat dan berujung pada pesatnya perkembangan komplikasi makrovaskuler dan mikrovaskuler. Menurut algoritme tatalaksana pasien diabetes melitus (DM), terdapat pengobatan dengan monoterapi dan kombinasi. Berdasarkan penelitian, terapi kombinasi obat anti diabetes (OAD) oral dan insulin memberikan efek penurunan HbA1c lebih baik dibandingkan monoterapi OAD. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan kadar HbA1c terhadap terapi OAD oral dan kombinasi OAD oral-insulin pada pasien DM tipe 2 di RSUP Sanglah sehingga hasil penelitian dapat digunakan sebagai studi konfirmatif. Penelitian ini termasuk penelitian analitik cross-sectional dengan sampel penelitian adalah semua pasien DM tipe 2 di poliklinik diabetes RSUP Sanglah yang mendapat terapi OAD oral atau kombinasi dengan insulin dan memenuhi kriteria inklusi. Teknik pemilihan sampel adalah simple random sampling dan jumlah minimal adalah 76 sampel. Analisis univariat menunjukkan jumlah sampel terbanyak pada kelompok usia ?50 tahun (53,95%), laki-laki (51,3%), mayoritas aktivitas ringan (50%), tanpa riwayat merokok 85,5% dan 57,9% dengan riwayat hipertensi. Sebanyak 56,6% sampel menderita DM tipe 2 selama <10 tahun, dengan tingkat kepatuhan terapi tinggi (80,3%), dan dominan ras Bali, serta kadar HbA1c <7% sebanyak 64,47%. Analisis bivariat menunjukkan terapi kombinasi OAD-insulin dan monoterapi OAD berhubungan dengan penurunan HbA1c. Terapi kombinasi OAD-insulin memberikan hasil yang lebih baik dengan nilai p 0,012. Terdapat hubungan antara kadar HbA1c dan terapi OAD oral dan kombinasi OAD oral-insulin pada pasien DM tipe 2 di Poliklinik Diabetes RSUP Sanglah dengan terapi kombinasi memberikan efek penurunan HbA1c yang lebih baik. Kata Kunci : diabetes melitus tipe 2, HbA1c, OAD.
KARAKTERISTIK ULTRASONOGRAFI PADA KECURIGAAN KLINIS KANKER TIROID DI RSUP SANGLAH DENPASAR PERIODE JANUARI 2015-DESEMBER 2015 Yosep Made Pius Cardia; Elysanti Dwi Martadiani; Firman Parulian Sitanggang
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 9 (2020): Vol 9 No 09(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i9.P13

Abstract

ABSTRAK Gangguan yang cukup sering ditemukan pada kelenjar tiroid adalah munculnya nodul pada kelenjar tiroid. Nodul tiroid dapat berupa benign atau malignant. Nodul tiroid yang berupa malignant atau kanker kasusnya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan nodul tiroid yang sifatnya benign. Walaupun lebih sedikit, kanker tiroid merupakan keganasan yang sering ditemukan pada kelenjar endokrin. Ultrasonografi atau USG merupakan modalitas imaging utama dalam mengevaluasi nodul tiroid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik USG kanker tiroid di RSUP Sanglah, Denpasar. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif potong lintang (cross-sectional). Pengambilan sampel dilakukan dengan metode consecutive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 74 lobus tiroid dari 37 pasien kanker tiroid. Data dikumpulkan berdasarkan data rekam medis pasien. Hasil penelitian ini menunjukkan karakteristik USG kanker tiroid bahwa 2 (3,7%) ukuran nodul kurang dari 1 cm, dan 35 (64,8%) ukuran nodul lebih dari 1 cm, 22 (40,7%) nodul solid, 11 (20,4%) nodul kistik, dan 9 (16,7%) nodul solid kistik, 8 (14,8%) nodul bertepi reguler, dan 12 (22,2%) nodul bertepi irregular, 16 (29,6%) nodul tidak tampak kalsifikasi, dan 26 (48,1%) nodul tampak mengalami kalsifikasi, 10 (18,5%) kelenjar tiroid terdapat single nodul, dan 12 (22,2%) kelenjar tiroid terdapat multiple nodul, 19 (35,2%) regio colli yang di USG tidak tampak adanya pembesaran pada kelenjar getah bening, dan 14 (25,9%) regio colli yang di USG tampak mengalami pembesaran pada kelenjar getah bening, 12 (22,2%) kelenjar tiroid tidak tampak adanya hipervaskularisasi pada CDUS, dan 22 (40,7%) kelenjar tiroid tampak adanya hipervaskularisasi pada CDUS. Kata Kunci: Kanker Tiroid, Karakteristik, USG.
PREVALENSI FLATFOOT PADA ANAK USIA 7-12 TAHUN DI SEKOLAH DASAR CIPTA DHARMA DENPASAR Anak Agung Sagung Karinia Jaya; I Nyoman Gede Wardana; I Nyoman Mangku Karmaya
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 9 (2020): Vol 9 No 09(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Flatfoot adalah kondisi medis yang ditandai dengan hilangnya arkus longitudinalismedialis. Flatfoot biasanya disebabkan oleh obesitas, kelemahan ligamen, gangguan neurologi, kelainanotot, sindrom genetik, gangguan kolagen, iatrogenik, trauma. Flatfoot dapat menyebabkan komplikasiyang memiliki pengaruh terhadap kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi flatfootpada anak usia tujuh sampai dua belas tahun di Sekolah Dasar Cipta Dharma Denpasar. MetodePenelitian: Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif menggunakan studi cross-sectional.Penelitian ini dilakukan pada 930 murid. Sampel penelitian dipilih berdasarkan total sampling. Hasil:Hasil penelitian ini mengungkapkan prevalensi flatfoot sebesar 53,3%. Prevalensi flatfoot tertinggiditemukan pada usia tujuh tahun. Simpulan: Flatfoot ditemukan pada anak usia tujuh sampai dua belastahun. Kata kunci : Flatfoot, Usia, Siswa sekolah dasar.

Page 2 of 2 | Total Record : 19


Filter by Year

2020 2020


Filter By Issues
All Issue Vol 13 No 07 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 9 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 8 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 6 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 5 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 4 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 3 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 2 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 1 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 12 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 11 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 10 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 9 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 8 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 7 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 6 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 5 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 4 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 3 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 2 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 1 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 6 (2022): Vol 11 No 06(2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 12 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 11 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 10 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 9 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 8 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 7 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 6 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 5 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 4 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 3 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 2 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 1 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 12 (2021): Vol 10 No 12(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 11 (2021): Vol 10 No 11(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 10 (2021): Vol 10 No 10(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 9 (2021): Vol 10 No 09(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 8 (2021): Vol 10 No 08(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 7 (2021): Vol 10 No 07(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 6 (2021): Vol 10 No 06(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 5 (2021): Vol 10 No 05(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 4 (2021): Vol 10 No 04(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 3 (2021): Vol 10 No 03(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 2 (2021): Vol 10 No 02(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 1 (2021): Vol 10 No 01(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 12 (2020): Vol 9 No 12(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 11 (2020): Vol 9 No 11(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 10 (2020): Vol 9 No 10(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 9 (2020): Vol 9 No 09(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 8 (2020): Vol 9 No 08(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 7 (2020): Vol 9 No 07(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 6 (2020): Vol 9 No 06(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 5 (2020): Vol 9 No 05(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 4 (2020): Vol 9 No 04(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 3 (2020): Vol 9 No 03(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 2 (2020): Vol 9 No 02(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 1 (2020): Vol 9 No 01(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 5 (2019): Vol 8 No 5 (2019): Vol 8 No 5 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 12 (2019): Vol 8 No 12 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 11 (2019): Vol 8 No 11 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 10 (2019): Vol 8 No 10 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 9 (2019): Vol 8 No 9 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 8 (2019): Vol 8 No 8 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 7 (2019): Vol 8 No 7 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 6 (2019): Vol 8 No 6 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 3 (2019): Vol 8 No 3 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 2 (2019): Vol 8 No 2 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 1 (2019): Vol 8 No 1 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 12 (2018): Vol 7 No 12 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 11 (2018): vol 7 no11 2018 E-jurnal medika udayana Vol 7 No 10 (2018): Vol 7 No 10 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 9 (2018): Vol 7 No 9 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 8 (2018): Vol 7 No 8 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 7 (2018): Vol 7 No 7 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 6 (2018): Vol 7 No 6 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 5 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 4 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 3 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 2 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 1 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 12 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 11 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 10 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 9 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 8 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 7 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 6 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 5 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 4 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 3 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 2 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 1 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 5, No 12 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5, No 11 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 10 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 9 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 8 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 7 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 6 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 5 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 4 (2016): E-jurnal medika udayana vol 5 no 3(2016):e-jurnal medika udayana vol 5 no 2(2016):e-jurnal medika udayana vol 5 no 1(2016):e-jurnal medika udayana vol 4 no 12(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 11(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 10(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 9(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 8(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 7(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 6(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 5(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 4(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 3 (2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 2 (2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 1 (2015):e-jurnal medika udayana vol 3 no 12(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 11(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 10(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 9 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 8 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 7 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 6 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 5 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 4 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 3 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 2 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 1 (2014):e-jurnal medika udayana vol 2 no 12 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 11 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 10 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 9 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 8 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 7 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no6(2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no5(2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no4 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no3 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no2 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no1 (2013):e-jurnal medika udayana Vol 1 No 1 (2012): e-jurnal Medika Udayana More Issue