cover
Contact Name
Rachmat Hidayat
Contact Email
jurnaliptekspspuh@gmail.com
Phone
+6285241717899
Journal Mail Official
jurnaliptekspspuh@gmail.com
Editorial Address
Universitas Hasanuddin, JL. Perintis Kemerdekaan Km. 10, Kec. Tamalanrea, Kota Makassar
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
JURNAL IPTEKS PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN
Published by Universitas Hasanuddin
ISSN : 2355729X     EISSN : 26145014     DOI : -
Jurnal IPTEKS Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan is a peer-reviewed journal published by the Faculty of Marine Science and Fisheries Hasanuddin University. The journal is a scientific and independent journal covering original research and review on fishing technology, fishing strategy and management, marine fisheries information system, and fish handling and processing technology, including: Aquatic Science, Fishing Technology, Fishing Gear and vessel, Fishing Ground, Fish Handling and Processing, Fisheries Information System, Fishing Management, Fisheries Oceanography, Estimation of Fish Stock and Conservation, This journal publishes papers in the field of marine and fisheries science for the first time in the April 2014 issue and the Faculty of Marine and Fisheries Sciences is its publisher. This journal is the Scientific Journal of Science, Technology, and the Art of Fisheries Resources Utilization which is published twice a year (April and October).
Articles 166 Documents
ANALISIS PRODUKTIVITAS PURSE SEINE YANG MENGGUNAKAN ALAT BANTU PENANGKAPAN IKAN RUMPON DI PERAIRAN TELUK BONE Nurwahidin Nurwahidin; Musbir Musbir; Muhammad Kurnia
Jurnal IPTEKS Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Vol. 3 No. 6 (2016)
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (703.99 KB) | DOI: 10.20956/jipsp.v3i6.3061

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan antara panjang atraktor rumpon, kedalaman perairan, dan jarak rumpon dari garis pantai dengan produktivitas purse. Metode survei dilaksanakan dengan mengumpulkan data primer meliputi: titik koordinat lokasi rumpon, panjang atraktor,  kedalaman perairan dan jarak rumpon dari garis pantai terdekat dan produktivitas jumlah hasil tangkapan purse seine setiap hauling serta data tambahan melalui wawancara dengan nelayan purse seine. Data sekunder berupa peta lokasi penelitian dan data statistik dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Bone.  Data diolah dengan menggunakan program Excel dan ArcGIS 10.1 yang kemudian divisualisasikan dalam bentuk deskriptif (Peta dan grafik).  Hasil penelitian menunjukkan bahwa 107 unit  rumpon berhasil dipetakan di perairan Teluk Bone.   Hubungan antara panjang atraktor dan kedalaman perairan dengan produktivitas purse seine tidak signifikan, dan tidak hubungan  antara jarak  rumpon dari garis pantai dengan produktivitas purse seine. Produktivitas purse seine tertinggi diperoleh pada rumpon kode A2B2C1.
Pola Musim Penangkapan Ikan Cakalang Di Teluk Bone Berdasarkan Data Time Series Pada Tempat Pendaratan Ikan Di Lappa, Sinjai, Sulawesi Selatan Mukti Zainuddin; Safruddin Safruddin; Sarip Hidayat; Aisjah Farhum
Jurnal IPTEKS Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Vol. 3 No. 5 (2016)
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1651.325 KB) | DOI: 10.20956/jipsp.v3i5.1944

Abstract

Pola musim penangkapan ikan cakalang dipengaruhi oleh berbagai aspek yang salingterkait seperti aspek teknis, biologis ikan dan lingkungan perairan.  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola musim penangkapan ikan cakalang di Teluk Bone berdasarkan data time series CPUE (Kg/bulan) dari Tempat Pendaratan Ikan Lappa, Sinjai tahun 2011-2013. Selain itu citra satelit suhu permukaan laut (SPL) dan klorofil-a juga digunakan untuk mendeskripsikan kondisi lingkungan pada musim puncak penangkapan. Analisis deret waktu dan pergerakan rata-rata CPUE digunakan untuk mengkalkulasi indeks musim penangkapan (IMP).   Hasil penelitian menunjukkan bahwa musim puncak  penangkapan ikan cakalang memiliki dua modus, yaitu pertama terjadi pada bulan Mei dengan IMP sekitar 112, 44% dan kedua pada bulan November dengan IMP tertinggi sekitar 123,73%.  Nilai SPL dan klorofil-a di sekitar daerah penangkapan ikan cakalang diperoleh masing-masing sekitar 30,5°C dan 31°C. Sedangkan nilai klorofil-a didapatkan sekitar 0.2 mg m-3  dan 0.15 mg m-3, masing- masing pada bulan Mei dan November.  Musim penangkapan ikan cakalang pada bulan Mei diduga dipengaruhi faktor front dan pada bulan November diduga terkait pengaruh upwelling.
Mortalitas Dan Laju Eksploitasi Rajungan (Portunus Pelagicus) Di Perairan Pulau Salemo Kabupaten Pangkajene Kepulauan Muh. Saleh Nurdin; Syamsul Alam Ali; Dewi Yanuarita Satari
Jurnal IPTEKS Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Vol. 2 No. 4 (2015)
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1177.495 KB) | DOI: 10.20956/jipsp.v2i4.1901

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis mortalitas dan laju eksploitasi kepiting bakau yang tertangkap di perairan pulau Salemo. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret sampai Juli 2015. Jumlah total sampel yang tertangkap sebesar 457.  Mortalitas dan laju eksploitasi kepiting bakau dianalisis dengan menggunakan FISAT II.  Hasil penelitian kepiting bakau menunjukkan bahwa total mortalitas (Z) spesies ini sebesar 2,99/tahun, natural mortalitas (M) 1,31/tahun mortalitas penangkapan (F) sebesar 1,68/tahun, dan laju eksploitasi sebesar 0,56. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pemanfaatan kepinting bakau di perairan pulau Salemo sudah over eksploitasi.
ESTIMASI POTENSI DAN PREDIKSI DAERAH POTENSIAL PENANGKAPAN IKAN TERI (Stolephorus spp) DI TELUK BONE Safruddin Safruddin; Andi Suciati; Mukti Zainuddin
Jurnal IPTEKS Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Vol. 4 No. 8 (2017)
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1606.114 KB) | DOI: 10.20956/jipsp.v4i8.3893

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi lestari sumberdaya perikanan teri dan prediksi daerah potensial penangkapan ikan teri berdasarkan dinamika kondisi oseanografi (sebaran suhu permukaan laut dan densitas klorofil-a) di perairan Teluk Bone.  Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer (seperti posisi penangkapan ikan teri dan hasil tangkapan ikan teri setiap trip), diambil dengan mengikuti operasi penangkapan ikan dengan menggunakan bagan rambo (in-situ), dan data sekunder, yang terdiri dari data oseanografi rata-rata bulanan yang diperoleh dari data citra satelit Aqua / MODIS dan data statistik perikanan tahun 2007- 2016.  Dalam penelitian ini didapatkan  nilai rata-rata CPUE ikan teri dalam 10 tahun terakhir adalah 8,68 ton/unit standar bagan perahu, dengan estimasi potensi lestari (MSY) sebesar 9.736 ton/tahun, dan upaya penangkapan ikan masih bisa ditingkatkan (belum melebihi upaya maksimum). Daerah potensial penangkapan ikan (DPPI) teri ditemukan berbeda setiap bulannya. Pada bulan September, DPPI  relatif  sedikit namun berkembang pada bulan Oktober dan menurun di bulan November. Pembentukan DPPI cenderung ditemukan di daerah pantai, hal ini kemungkinan karena makanan yang relatif lebih melimpah di daerah tersebut.Kata Kunci:  estimasi potensi, prediksi daerah potensial penangkapan, ikan teri, Teluk Bone
PEMANFAATAN TEKNOLOGI HIDROAKUSTIK UNTUK PENGEMBANGAN USAHA PERIKANAN BAGAN PERAHU Muhammad Kurnia; Sudirman Sudirman; Alfa F. P. Nelwan
Jurnal IPTEKS Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Vol. 4 No. 7 (2017)
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (839.536 KB) | DOI: 10.20956/jipsp.v4i7.3120

Abstract

Pemanfaatan teknologi salah satu upaya dan solusi untuk pengembangan usaha perikanan bagan perahu dengan alat bantu penangkapan hidroakustik untuk peningkatan produktivitas nelayan.  Teknologi hidroakustik bidang penangkapan ikan merupakan salah satu teknologi dengan keunggulan dapat mendeteksi sumberdaya hayati laut keberadaan ikan secara langsung dan relatif lebih akurat dari metode konvensional yang digunakan nelayan selama ini. Penelitian dilakukan di perairan Selat Makassar pada Juni-September 2016 dengan metode experimental fishing yakni mengikuti pengoperasian bagan perahu. Analisis dilakukan berdasarkan produktivitas bagan perahu dengan pemanfaatan teknologi hidroakustik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produktivitas alat tangkap yang dioperasikan dengan menggunakan alat bantu hidroakustik meningkat dibandingkan dengan usaha penangkapan tanpa alat bantu hidroakustik. Hasil ini diharapkan menjadi referensi untuk penelitian pemanfaatan teknologi hidroakustik pada berbagai alat penangkapan ikan dan menjadi acuan pemanfaatan IPTEK dalam mendukung pengembangan usaha penangkapan ikan skala kecil secara berkelanjutan.
PENDUGAAN MUSIM PENANGKAPAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus Pelamis) DI TELUK BONE Dwi Fajrianti; Achmar Mallawa; Musbir Musbir
Jurnal IPTEKS Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Vol. 3 No. 6 (2016)
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (884.858 KB) | DOI: 10.20956/jipsp.v3i6.3057

Abstract

Perairan Teluk Bone yang terletak di wilayah pengelolaan perikanan (WPP 713) merupakan salah satu daerah penangkapan ikan cakalang terbaik di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini menentukan musim penangkapan ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) di Teluk Bone dan menganalisis hubungan antara hasil tangkapan ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) dengan faktor oseanografi di Teluk Bone. Metode yang digunakan adalah metode survey, penelitian ini menggunakan dua kelompok data yaitu data primer adalah data hasil pengamatan langsung dilapangan, sedangkan data sekunder meliputi data citra suhu permukaan laut dan klorofil serta data hasil tangkapan perbulan selama kurun waktu 4 tahun terakhir (2011 – 2014) dari dinas perikanan kabupaten Luwu. Hasil penelitian menunjukkan puncak musim penangkapan ikan cakalang di Teluk Bone dalam kurun waktu tahun 2011 – 2014 terjadi pada kuartal IV (Oktober, November dan Desember). Distribusi suhu permukaan laut di daerah penangkapan ikan cakalang berkisar antara 29.5°C – 30°C dan konsentrasi klorofil-a berkisar 0,22 – 0,25 mg/m³. Terdapat korelasi yang signifikan antara hasil tangkapan cakalang dengan suhu permukaan laut, sedangkan tidak terdapat korelasi yang signifikan antara hasil tangkapan cakalang dengan klorofil-a.
Analisis Hubungan Suhu Permukaan Laut, Salinitas, Dan Arus Dengan Hasil Tangkapan Ikan Tuna Di Perairan Bagian Barat Pulau Halmahera Umar Tangke; John W. Ch. Karuwal; Achmar Mallawa; Mukti Zainuddin
Jurnal IPTEKS Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Vol. 3 No. 5 (2016)
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3089.955 KB) | DOI: 10.20956/jipsp.v3i5.1927

Abstract

Banyak parameter oseanografi yang mempengaruhi ruaya dan keberadaan ikan tuna di suatu perairan antara lain suhu perairan, salinitas, arus dan kesuburan perairan. Beberapa penelitian mendapatkan bahwa sebaran ikan tuna dapat diprediksi melalui analisis parameter tersebut pada perairan secara berkala dan dipetakan untuk menunjang kegiatan perikanan tuna setempat. Di perairan Maluku Utara bagian barat diperkirakan parameter ini juga terbentuk sehingga dapat dijadikan indikator keberadaan ikan tuna. Penelitian ini dilakukan pada sisi barat perairan laut Pulau Halmahera selama bulan Agustus hingga Oktober 2015 dengan tujuan mengetahui hubungan antara suhu permukaan laut, salinitas dan arus terhadap hasil tangkapan ikan tuna di wilayah ini.Pengambilan data menggunakan metode survey dan dianalisis dengan analisis regresi linier berganda diharapkan dapat menjelaskan hubungan antara suhu permukaan laut, salinitas, arus dengan hasil tangkapan yellowfin tuna tersebut.  Hasil penelitian didapatkan bahwa secara bersama ketiga faktor oseanografi yang diuji memberikan pengaruh yang nyata terhadap hasil tangkapan ikan tuna dengan nilai fhitung  3,317 dengan signifikansinya sebesar 0,000. Namun secara parsial hanya dua   faktor oseanografi yang berpengaruh nyata terhadap hasil tangkapan ikan tuna, yaitu suhu permukaan laut (SPL) dan kecepatan arus pada perairan ini.
PENGARUH DESAIN ALAT TANGKAP DAN KAPASITAS KAPAL PURSE SEINE TERHADAP PRODUKTIVITAS TANGKAPAN IKAN DI KABUPATEN BONE Arham Rumpa; Najamuddin Najamuddin; St. Aisjah Farhum
Jurnal IPTEKS Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Vol. 4 No. 8 (2017)
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1023.783 KB) | DOI: 10.20956/jipsp.v4i8.4372

Abstract

Produktivitas hasil tangkapan ikan menggunakan alat tangkap purse seine sangat terkait dengan pengaruh kesesuaian dimensi alat tangkap, kapasitas kapal dan alat bantu penangkapan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh desain dan kapasitas kapal purse seine terhadap produktivitas  tangkapan ikan. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan Oktober 2015 hingga Maret 2016 di Kabupaten Bone, sebanyak 25 sampel alat tangkap  dan kapal. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey yaitu mengambil sampel dari populasi model alat tangkap purse seine, untuk analisis data mengenai  ukuran dimensi alat tangkap dan kapasitas kapal menggunakan perhitungan formula teoritis yang relevan dalam rancang bangun purse seine, sedangkan pengaruhnya terhadap produktivitas tangkapan ikan menggunakan uji regresi linier berganda. Hasil penelitian yang didapat ialah berdasarkan uji regresi linier berganda mengenai  pengaruh desain alat tangkap dan kapasitas kapal terhadap jumlah hasil tangkapan, dari hasil pengujian secara parsial memperlihatkan bahwa panjang jaring (X1), dalam jaring (X2), kecepatan tenggelam alat tangkap (X3), ukuran kapal (X4) dan PK Kapal (X5) secara keseluruhan memberikan pengaruh nyata secara langsung terhadap produksi purse seine  . Dimana faktor panjang jaring, dalam jaring, kecepatan tenggelam dan ukuran kapal (GT) perlu ditambah sedangkan  kekuatan mesin (PK) yang langsung berhubungan  dengan kecepatan melingkar kapal di rumpon perlu dikurangi untuk mengoptimalkan produktivitas tangkapan ikan di Kabupaten Bone. Kata Kunci: Desain alat tangkap, Kapasitas kapal, Produktivitas tangkapan, Kabupaten Bone
ANALISIS UNIT PENANGKAPAN IKAN PELAGIS DI KABUPATEN PINRANG Najamuddin Najamuddin; Muhammad Abduh Ibnu Hajar; Muthmainnah Sarira
Jurnal IPTEKS Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Vol. 4 No. 7 (2017)
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (772.402 KB) | DOI: 10.20956/jipsp.v4i7.3136

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jenis alat penangkapan ikan yang beroperasi di perairan Kabupaten Pinrang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Oktober 2014 di Kabupaten Pinrang, menggunakan metode survei. mengambil data sampel berdasarkan variasi ukuran dari setiap alat tangkap ikan. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui penggolongan jenis alat tangkap berdasarkan klasifikasi alat penangkapan ikan dan evaluasi keberlanjutannta. Alat tangkap ikan di Kabupaten Pinrang teridentifikasi terdapat tujuh jenis alat tangkap yang berada pada tiga kecamatan yaitu Kecamatan Suppa, Kecamatan Lanrisang dan Kecamatan Mattirosompe di Kabupaten Pinrang yakni pukat cincin (purse seine), bagan tancap, jaring insang dasar, sodok, pancing ulur, rawai dasar, dan bubu. Dari ketujuh jenis alat tangkap ikan tersebut digolongkan kedalam enam jenis alat tangkap yakni jaring lingkar, jaring angkat, jaring insang, pukat dorong, pancing, perangkap. Karakteristik dan tingkat penerapan teknologi penangkapan pada ketujuh alat tangkap ikan spesifik berdasarkan alat tangkap masing-masing. Dari tujuh alat tangkap yang beroperasi di perairan Kabupaten Pinrang ditemukan 12 jenis ikan hasil tangkapan, ikan pelagis yaitu layang (Decapterus ruselli), cakalang (Katsuwonus pelamis), tongkol (Auxis thazard), teri (Stolephorus sp), tembang (Sardinella sp), kembung perempuan (Rastrelliger branchysoma), layaran dan marlin. Keberlanjutan usaha penangkapan ikan sangat menghawatirkan karena alat penangkap ikan yang digunakan nelayan tidak selektif.
TINGKAT KESEGARAN IKAN KEMBUNG LELAKI (Rastrelliger kanagurta) YANG DIJUAL ECERAN KELILING DI KOTA MAKASSAR A. Sri Nurqaderianie; Metusalach Metusalach; Fahrul Fahrul
Jurnal IPTEKS Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Vol. 3 No. 6 (2016)
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (789.01 KB) | DOI: 10.20956/jipsp.v3i6.3062

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober hingga November 2013 di tiga wilayah, yakni bagian timur, selatan, dan utara Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kualitas ikan kembung lelaki yang diterima oleh konsumen di Kota Makassar dari penjual ikan keliling (pa'ggandeng).  Penelitian dilakukan dengan mengambil sampel secara acak dari dua Pa’gandeng pada tiga titik penjualan (waktu penjualan) di masing-masing bagian kota. Parameter fisik dan organoleptik diukur secara langsung di lokasi sampling, sedangkan parameter kimiawi dan mikrobiologis diuji di laboratorium. Pengaruh waktu terhadap parameter kesegaran ikan diuji menggunakan anova dengan tingkat kepercayaan 95% (p<0,05). Selanjutnya, dilakukan uji LSD (Least Significant Difference) untuk mengetahui perbedaan signifikan antar titik pengamatan. Hubungan antar parameter yang diukur selanjutnya dianalisis menggunakan regresi. Berdasarkan hasil uji organoleptik, parameter mikrobiologis, dan kimiawi, ikan kembung lelaki yang dipasarkan eceran keliling oleh Pa’gandeng di Kota Makassar hingga titik akhir, untuk nilai pH menurun dari 5,86 hingga 5,91nilai TVB meningkat dari 15,01 hingga 19,26 mgN/100g nilai angka peroksida meningkat dari 23,65 hingga 27,83 meq/kg, nilai ALT meningkat dari 0,51x104 menjadi 12,39x104 cfu/g nilai koliform meningkat dari 24,97 kemudian menurun 14,23 MPN/g dan nilai organoleptik menurun hingga 8,42 hingga 7,08. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan kembung lelaki (Rastrelliger kanagurta) yang dijual keliling di Kota Makassar hingga konsumen akhir masih layak untuk di konsumsi meskipun penjualan akhir sudah mendekati batas kelayakan.

Page 4 of 17 | Total Record : 166