cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Fashion and Fashion Education Journal
ISSN : 22526803     EISSN : 28280237     DOI : -
Arjuna Subject : -
Articles 202 Documents
PERANGKAT LUNAK BERBASIS MULTIMEDIA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN MENGHIAS BUSANA KELAS X JURUSAN BUSANA BUTIK DI SMK NEGERI 1 AMPELGADING PEMALANG dewi, Dian Puspita Ariestia
Fashion and Fashion Education Journal Vol 2 No 1 (2013)
Publisher : Fashion and Fashion Education Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

UPAYA PENGEMBANGAN USAHA KERAJINAN BORDIR Ahyani, Rahmania; -, Widowati; Wahyuningsih, Urip
Fashion and Fashion Education Journal Vol 1 No 1 (2012)
Publisher : Fashion and Fashion Education Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PENGARUH DAYA SERAP AIR TERHADAP KUALITAS BATIK WET ON WET Megawati, Oka Indah
Fashion and Fashion Education Journal Vol 3 No 1 (2014)
Publisher : Fashion and Fashion Education Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Batik merupakan salah satu warisan Indonesia yang telah mendunia dan telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak benda hasil karya manusia (Masterpieces of the Oral and Intangible Cultural Heritage of Humanity). Teknik Wet On Wet yaitu cat air disapukan pada kertas menggunakan kuas sehingga menghasilkan efek motif yang bergradasi akibat warna berbaur dengan air. Berdasarkan latar belakang masalah dilakukan penelitian dengan tujuan sebagai berikut: (1) mengetahui daya serap air kain mori, sutera dan belacu yang digunakan pada penelitian ini; (2) mengetahui kandungan air dalam kain pada beberapa variasi waktu penirisan; (3)mengetahui  pengaruh  waktu penirisan setelah perendaman kain terhadap batik Wet on wet. Hasil dari penelitian ini adalah (1) terdapat perbedaan ketuaan warna pada kain mori dengan variasi waktu penirisan,namun nilai ketuaan warna pada kain belacu dan sutera dengan variasi waktu tidak terdapat perbedaan terhadap ketuaan warna. (2) tidak ada perbedaan ketahanan luntur terhadap pencucian pada kain mori, belacu dan sutera dengan variasi waktu penirisan menggunakan zat warna procion MX dengan teknik wet on wet. (3) terdapat perbedaan efek wet on wet pada hasil pewarnaan batik pada kain mori, belacu dan sutera dengan variasi waktu penirisan  menggunakan zat warna procionMX dan teknik wet on wet.Batik is one Indonesian heritage has had become worldwide and designated by UNESCO as an intangible cultural heritage of human handiwork (Masterpieces of the Oral and Intangible Cultural Heritage of Humanity). Technique wet on wet by added water cat to the paper by using brush so that it produced graded effect pattern because the color blanded with the water. Based on the basic problem, research done with the following objective: (1) knowing the water absorbing ability on mori fabric, silk and blaco that used on this research. (2) knowing the water content on fabric for various time seepage, (3) knowing the influence of seepage time after soaking the fabric on wet on wet. The result of this research was (1) There were differences in the color aging on the mori fabric with the various time of seepage, but the value of aging color on the blaco and silk with the various time Hd made no different on the colour aging. (2) Nothing different on the colour fastness when washing the mori fabric, blaco and silk with the various seepage using procion MX colouring substance with the technique of wet on wet. (3) There were differences on wet on wet effect for the result of the batik colouring on mori fabric, blaco and silk with the various seepage using procion MX colouring substance and technique wet on wet
PENGARUH KONSTRUKSI KAIN TERHADAP KUALITAS BATIK DENGAN TEKNIK WET ON WET (WOW) Apriliani, Silviana Silvan
Fashion and Fashion Education Journal Vol 3 No 1 (2014)
Publisher : Fashion and Fashion Education Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teknik Wet On Wet (WOW) merupakan terapan pada lukisan cat air diatas kertas ataua kanfas yang basah. Pembuatan batik WOW ini pada dasarnya menggunakan bahan yang sama ketika membuat batik pada umumnya. Kain merupakan salah satu bahan dasar yang dibutuhkan untuk membatik. Kain umumnya menggunakan kain mori, kain mori merupakan jenis kain katun, yaitu kain yang bahan bakunya dari serat kapas. Kain katun mempunyai konstruksi yang berbeda. Penelitian ini mengungkapkan bagaimana konstruksi kain katun yang dipilih, dan bagaimana menentukan kualitas batik WOW pada kain katun ini. Kemudian apakah ada pengaruh konstruksi kain terhadap kualitas batik WOW. Penelitian ini bersifat Deskriptif Kuantitatif. Sampelnya adalah jenis kain katun. Metode analisis data menggunakan analisis Deskripstif Presentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh konstruksi jenis kain terhadap ketuaan warna dan ada pengaruh konstruksi jenis kain dengan efek WOW. Wet on Wet (WOW) technique is an application in water colored painting on a wet paper or fabric. The making of WOW is basically use the same material when make batik as a general rule. Fabric is a kind of basic material which is needed to make batik. Generally, fabric uses mori fabric, mori fabric is a kind of cotton fabric, this is a fabric that is made from cotton fiber. Cotton fabric has a different construction. This research reveals how is cotton fabric construction is chose, and how does determine the quality of WOW batik in this cotton fabric. Then, is there any fabric construction effect toward to WOW batik quality. This research is quantitative descriptive research. The sample is cotton fabric. Data analysis method uses percentage descriptive analysis. The result of the research shows that there is no fabric construction effect toward to colour darkness and there is fabric construction effect with WOW effect. Wet on Wet (WOW) technique is an application in water colored painting on a wet paper or fabric. The making of WOW is basically use the same material when make batik as a general rule. Fabric is a kind of basic material which is needed to make batik. Generally, fabric uses mori fabric, mori fabric is a kind of cotton fabric, this is a fabric that is made from cotton fiber. Cotton fabric has a different construction. This research reveals how is cotton fabric construction is chose, and how does determine the quality of WOW batik in this cotton fabric. Then, is there any fabric construction effect toward to WOW batik quality. This research is quantitative descriptive research. The sample is cotton fabric. Data analysis method uses percentage descriptive analysis. The result of the research shows that there is no fabric construction effect toward to colour darkness and there is fabric construction effect with WOW effect.
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN MUATAN LOKAL BORDIR PADA SISWA TATA BUSANA KELAS XI DI SMK NEGERI 1 KENDAL Fitriani, Wiyatul
Fashion and Fashion Education Journal Vol 2 No 1 (2013)
Publisher : Fashion and Fashion Education Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

SMK Negeri 1 Kendal merupakan SMK yang menjadikan mata pelajaran muatan lokal bordir sebagai muatan lokal. Tujuan pemberian muatan lokal bordir supaya siswa mengenal dan paham tentang bordir yang menjadi potensi khas dari Kendal, siswa dapat mengidentifikasi desain atau hiasan bordir, dapat mengoperasikan mesin bordir, dan siswa dapat membordir. Kegiatan belajar muatan lokal bordir diadakan pada hari Rabu dan Sabtu setelah jam pelajaran selesai. Kegiatan pembelajaran muatan lokal bordir dilakukan selama 2 jam pelajaran dan siswa menggunakan mesin bordir secara bergantian. Tujuan penelitian ini yaitu: Untuk mengetahui pembelajaran mata pelajaran bordir bisa dikatakan efektif atau tidak di SMK Negeri 1 Kendal, Untuk mendeskripsikan upaya belajar siswa dan guru yang efektif pada pembelajaran mata pelajaran muatan lokal bordir di SMK Negeri 1 Kendal.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Lokasi penelitian di SMK Negeri 1 Kendal. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber dan teknik. Analisis data melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan/verifikasi data.AbstractVocational high school 1 Kendal is the one of vocational high school that create embroidery extra lesson as an extra lesson. The purpose of Embroidery lesson to make students know and understand embroidery which has been an potential icon of Kendal city, students are able to identify, students are able desaign or embroidery ornament. This lesson held on Wednesday and Saturday after the learning time. Learning activities for local content embroidery done about 2 hours of lessons and students use embroidery machine in turn. The purpose of this research is: to measure embroidery lesson can be held effective or not in Vocational High School 1 Kendal, To describe an effective effort in the learning students and teacher of embroidery lesson in Vocational High School 1 Kendal.The research method that used is qualitative. The research location is in the Vocational High School 1 Kendal. The data collection is done with observation method, interview and documentation. The investigation of validity data use triangulation technique, source and technique. The data analysis is done through several steps such as collecting data, reducting data, presenting data, conclusion or verification data.
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PEMBUATAN KAMISOL MENGGUNAKAN MODUL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK Sugiyarningsih, Anik; Setyowati, Erna; Marwiyah, Marwiyah
Fashion and Fashion Education Journal Vol 4 No 1 (2015)
Publisher : Fashion and Fashion Education Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengetahui apakah pembelajaran pembuatan kamisol menggunakan modul efektif terhadap hasil belajar siswa SMK dan seberapa besarkah efektifitas pembelajaran pembuatan kamisol menggunakan modul terhadap hasil belajar siswa SMK.Populasi yaitu dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK Yasiha dengan jumlah 26 siswa. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode tes, observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunakan uji T dan uji Gain.Hasil perhitungan analisis uji T yang dieroleh  = 16,974, untuk nilai   α = 5% dan dk = 25 diperoleh  = 1,71. Karena > . Perhitungan uji rata-rata gain ternormalisasi yang diperoleh 0,64 atau 64%. Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa pembelajaran pembuatan kamisol menggunakan modul efektif terhadap hasil belajar siswa SMK dengan rata rata hasil belajar. Besarnya efektivitas pembelajaran pembuatan kamisol menggunakan  modul terhadap hasil belajar siswa SMK mengalami peningkatan dengan kriteria sedang. Saran 1) Guru SMK Yasiha dapat menerapkan dan memeberikan modul pada mata pelajaran yang lain untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 2) Guru dapat membuat, menggunakan dan meningkatkan media pembelajaran.The research objective was to determine whether the learning module manufacture camisole using effective against SMK student learning outcomes and how much learning effectiveness camisole manufacture using modules for student learning outcomes SMK.Populasi which in this study is a class XI student of SMK Yasiha the number of 26 students. Methods of data collection in this study is the method of testing, observation and documentation. Data analysis using T test and test calculations Gain. T test analysis dieroleh t_hitung = 16.974, for the value of α = 5% and df = 25, obtained t_tabel = 1.71. Because t_hitung> t_tabel. Calculations the average normalized gain obtained 0.64 or 64%, due to the gain value obtained is less than 0.7, the improvement of learning outcomes are included in the criteria. The conclusions of this study is that learning camisole manufacture using effective module for student learning outcomes with the average vocational learning outcomes. Suggestion 1) Yasiha Vocational Teachers can apply and give the modules in other subjects to improve student learning outcomes. 2) Teachers can create, use and improve instructional media.
PENGELOLAAN UNIT PRODUKSI SANGGAR BUSANA DALAM UPAYA MENUMBUHKAN JIWA WIRAUSAHA Sari, Agustina Nurlita; Achmad, Uchiyah; Setyowati, Erna
Fashion and Fashion Education Journal Vol 1 No 1 (2012)
Publisher : Fashion and Fashion Education Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractUnit Produksi merupakan suatu sarana pembelajaran berwirausaha bagi siswa dan guru serta memberi dukungan operasional sekolah. Siswa menyelesaikan pekerjaan dengan cepat, rapi, dan berkualitas menjadi bekal untuk membuka usaha sendiri. Dengan modal yang mereka dapat selama di sekolah diharapkan siswa mempunyai gambaran tentang suatu usaha dibidang busana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengelolaan unit produksi sanggar busana dan bagaimana upaya menumbuhkan jiwa wirausaha siswa di SMK N 3 Purwokerto. Pengumpulan data menggunakan metode angket, dokumentasi, observasi; sedangkan data dianalisis menggunakan regresi linier. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan unit sanggar busana termasuk dalam kategori baik, hal ini dapat dilihat pada aspek perencanaan, organisasi dan pelaksanaan dan pengawasan secara keseluruhan termasuk dalam kategori baik. Pengelolaan yang baik tersebut dapat digunakan oleh para siswa untuk belajar berwirausaha dibidang busana dan mengetahui gambaran pengelolaan usaha, terutama di bidang busana.Kesimpulannya bahwa pengelolaan unit produksi sanggar busana di SMK N 3 Purwokerto, termasuk dalam kategori baik. Demikian halnya, upaya menumbuhkan jiwa wirausaha juga termasuk dalam kategori baik. Hal ini terlihat dari minat siswa yang melakukan praktek kerja di unit produksi.Production Unit is a means of learning entrepreneurship for students and teachers as well as provide operational support for schools. Students completing the job quickly, neatly, and qualified to open their own business. With the capital that they can during the school expected students to have a picture of a business in fashion. This study aims to determine how the management of studio production unit of clothing and how the management of the production unit fashion studio in an effort to foster the entrepreneurial spirit of students at SMK N 3 Navan. Data collected by the questionnaire method , documentation, observation. Data were analyzed using linear regression. The results showed that the management of the studio units are included in the good category in aspects of planning, organization and implementation. Overall supervision is included in either category. Good management can be used by students to study entrepreneurship in fashion and know the description of business management, particularly in the management of production. Result shown fashion studio in SMK N 3 Navan, included in either category. Similarly, efforts to foster the entrepreneurial spirit is also included in either category. It is seen from the interest of the students who perform work practices in the production unit.
DAMPAK PENGAKUAN DUNIA TERHADAP BATIK INDONESIA PADA ASPEK PRODUKSI DI KELURAHAN KERGON KOTA PEKALONGAN Aditya, Desy Firdha
Fashion and Fashion Education Journal Vol 3 No 1 (2014)
Publisher : Fashion and Fashion Education Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana dampak pengakuan batik oleh dunia terhadap peningkatan produksi batik di Kelurahan Kergon Kota Pekalongan dan untuk mengetahui seberapa besar dampak pengakuan batik oleh dunia terhadap peningkatan produksi batik di Kelurahan Kergon Kota Pekalongan. Metode penelitian menggunakan metode survey. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi..Analisis data penelitian menggunakan analisis deskriptif kualitatif untuk menyusun data secara sistematis yang diperoleh dari wawancara dan dokumentasi dan analisis data kuantitatif digunakan untuk menyusun data jumlah produksi batik. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pengakuan dunia terhadap batik berdampak pada terbentuknya sentra industri batik, peningkatan jumlah produksi, peningkatan kualitas produk dan pembuatan motif batik baru.Jumlah produksi batik meningkat setelah adanya pengakuan dunia terhadap batik sebesar 27% pada tahun 2010.Purpose of this research is to know how impact impact of batik recognition by world to the increase of batik Pekalongan production in Kergon Pekalongan and how much impact of batik recognition by world to the increase of batik Pekalongan production in Kergon Pekalongan. Subjects of this research are 28 batik producer at Kergon Pekalongan. the method to this research is survey. Techniques to collect data use observation, interview and documentation. Data analysis research use quantitative descriptive analysis to arrange data on a systematic data which get from the interview and documentation and qualitative analysis used to arrange amount of batik production data. The result of this research showed that world recognition to batik impact to formed batik industry center, increasing of  production, increasing of product quality and making new motif of batik. Amount of batik production increase after world recognition to batik is 27% at 2010.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MEMBUAT HIASAN PADA BUSANA DI SMK NEGERI 2 TEMANGGUNG Karimah, Eni
Fashion and Fashion Education Journal Vol 2 No 1 (2013)
Publisher : Fashion and Fashion Education Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

EFEKTIFITAS PELAKSANAAN PRAKERIN DI SEKOLAH DAN DI BUTIK Lestari, Rina Puji; Setyowati, Erna; -, Musdalifah
Fashion and Fashion Education Journal Vol 1 No 1 (2012)
Publisher : Fashion and Fashion Education Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractProgram prakerin disusun dengan menyesuaikan peraturan antara sekolah dan industri. Pelaksanaan prakerin di SMK N 1 Tengaran dilaksanakan di 2 tempat yaitu industri (butik) dan sekolah. Asumsi sementara prakerin di sekolah lebih efektif karena guru mengawasi secara langsung. Penilaian parakerin di sekolah dilakukan oleh guru dan mengacu pada kurikulum, sedangkan di butik dilakukan oleh pemilik butik dan mengacu pada kepuasan konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pelaksanaan prakerin di sekolah dan di butik, serta untuk mengetahui seberapa besar efektifitas pelaksanaan prakerin di sekolah dan di butik pada siswa kelas XI SMK N 1 Tengaran. Data dikumpulkan menggunakan metode observasi, wawancara, angket, dan dokumentasi. Populasi penelitian adalah siswa kelas XI SMK N 1 Tengaran dengan jumlah 115, dengan sampel penelitian berjumlah 66. Hasil uji analisis perbandingan persentase rata-rata data prakerin di butik sebesar 81,25%, sedangkan prakerin di sekolah sebesar 74,14% kategori. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan prakerin di butik lebih efektif dibandingkan prakerin di sekolah. Besarnya efektifitas pelaksanaan prakerin di butik termasuk dalam kategori sangat baik, sedangkan prakerin di sekolah termasuk dalam kategori baik.Prakerin Program arranged by adjusting between schools and industry regulations. Implementation Prakerin at SMK N 1 held in two places, namely industry (boutique) and the school. Assumptions states that at school Prakerin more effective because teachers supervise directly. Prakerin Assesment conducted by teachers in schools and referred to the curriculum, while at the boutique by boutique owners and referring to consumer satisfaction. This study aims to determine the effectiveness of Prakerin in school and in the boutique, as well as to find out how effectively implementation of Prakerin in schools and at boutiques for class XI student at SMK N 1 . Data were collected by observation, interviews, questionnaires, and documentation. The study population was 115 student class XI SMK N 1 with 66 sample. Comparative analysis average of percentage of data on the boutiques is 81.25%, while in school is 74.14% . Based on the research results can be concluded that the implementation Prakerin in the boutique more effective than at school. Implementation Prakerin in the boutique included in the excellent category, while in school Prakerin included in either category.

Page 2 of 21 | Total Record : 202