Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PENGARUH EDUKASI TERHADAP PENAMBAHAN BERAT BADAN DIANTARA DUA WAKTU DIALISIS PADA PASIEN HEMODIALISIS DI RSUD KOTA TASIKMALAYA Rosdiana, Ida; Cahyati, Yanti
Media Informasi Vol 11, No 1 (2015): BULETIN MEDIA INFORMASI
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.928 KB)

Abstract

Penambahan berat badan diantara dua waktu dialisis merupakan salah satu masalah yang sering dialami pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis, yang jika berada pada angka diatas 5% dapat menyebabkan beberapa komplikasi yang serius. Salah satu penyebab masalah tersebut adalah karena ketidakmampuan pasien dalam melakukan perawatan diri (self care), sehingga diperlukan suatu tindakan educative supportive keperawatan. Penelitian bertujuan untuk menjelaskan pengaruh edukasi terhadap penambahan berat badan diantara dua waktu dialisis. Desain penelitian menggunakan metode quasi experiment, dengan rancangan pretest and post test group tanpa kelompok kontrol. Jumlah sampel 34 responden dengan teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Responden diberikan edukasi sebanyak 3 sesi dengan materi yang berbeda pada setiap sesinya dan dilakukan observasi berat badan selama dua minggu setelah sesi edukasi berakhir. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan yang signifikan rata-rata penambahan berat badan diantara dua waktu dialisis antara sebelum dan setelah dilakukan edukasi (p-value = 0,0001). Penelitian ini merekomendasikan perlunya penelitian lebih lanjut dan pemberian edukasi secara terprogram kepada pasien hemodialisis. 
FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP KEJADIAN STROKE ULANG Cahyati, Yanti; Rosdiana, Ida
Media Informasi Vol 13, No 1 (2017): BULETIN MEDIA INFORMASI
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.411 KB)

Abstract

Stroke ulang merupakan bahaya yang mengancam penderita stroke yang dapat berakibat fatal dan mengakibatkan kualitas hidup yang lebih buruk dari serangan pertama. Salah satu hal yang menyebabkan terjadinya stroke ulang adalah karena pasien tidak mengendalikan factor resiko yang ada (Misbach & Kalim, 2006).Faktor resiko yang diketahui bisa dijadikan dasar untuk mencegah terjadinya stroke berulang (Nurhadi, 2005). Pasien yang pernah mengalami stroke 30% kemungkinan akan mengalami stroke berulang apabila tidak bisa mengendalikan factor resiko stroke. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang factor-faktor yang berkontribusi terhadap kejadian stroke ulang pada pasien stroke di RSUD  Dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, dimana pengukuran variabel-variabelnya dilakukan hanya satu kali. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara jenis kelamin, kadar kolesterol darah, kadar gula darah dan kebiasaan minum kopi dengan kejadian stroke ulang. Saran diberikan kepada perawat dan responden agar selalu memperhatikan factor-faktor yang bisa menyebabkan terjadinya stroke ulang.
PENGARUH RELAKSASI OTOT TERHADAP INSOMNIA PASIEN HEMODIALISIS Rosdiana, Ida; Cahyati, Ai
Media Informasi Vol 14, No 2 (2018): BULETIN MEDIA INFORMASI
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Insomnia merupakan salah satu masalah yang sering dikeluhkan oleh pasien hemodialisis.Hal tersebut dapatmenyebabkan pasien mengalami beberapa konsekuensi, diantaranya: 1) rasa kantuk di siang hari; 2) perasaan depresi; 3) kurang energi; 4) gangguan kognitif; 5) gangguan memori; 6) lekas marah; 7) disfungsi psikomotor dan 8) penurunan kewaspadaan serta konsentrasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh relaksasi otot terhadap insomnia pasien hemodialisis. Desain penelitian quasi experiment, dengan rancangan pretest and post test group.Teknik pengambilan sampel consecutive sampling,berjumlah25  orang.Analisis statistik yang dipergunakan univariat dan bivariatdenganmenggunakanuji t dependen (paired t-test) untukmengujiperbedaanskor insomnia sebelumdansesudahlatihanrelaksasi otot.Hasil penelitian menunjukkanada perbedaan yang signifikan rata-rata skor insomnia antara sebelum dan setelah dilakukan intervensi pada kelompok intervensi (p value=0.001).Dapat disimpulkanbahwalatihanrelaksasiototdapatmenurunkan insomnia padapasienhemodialisis.Penelitianinimerekomendasikan perlunya pemakaianterapirelaksasiototsebagaiintervensikeperawatanuntukmengatasi insomnia padapasienhemodialisis.
PENGARUH RELAKSASI OTOT TERHADAP INSOMNIA PASIEN HEMODIALISIS Ida Rosdiana; Ai Cahyati
Media Informasi Vol 14, No 2 (2018): BULETIN MEDIA INFORMASI
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.69 KB) | DOI: 10.37160/bmi.v14i2.208

Abstract

Insomnia merupakan salah satu masalah yang sering dikeluhkan oleh pasien hemodialisis. Hal tersebut dapat menyebabkan pasien mengalami beberapa konsekuensi, diantaranya: 1) rasa kantuk di siang hari; 2) perasaan depresi; 3) kurang energi; 4) gangguan kognitif; 5) gangguan memori; 6) lekas marah; 7) disfungsi psikomotor dan 8) penurunan kewaspadaan serta konsentrasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh relaksasi otot terhadap insomnia pasien hemodialisis. Desain penelitian quasi experiment, dengan rancangan pretest and posttest group. Teknik pengambilan sampel consecutive sampling, berjumlah 25 orang. Analisis statistik yang dipergunakan univariat dan bivariat dengan menggunakan uji t dependen (paired t-test) untuk menguji perbedaan skor insomnia sebelum dan sesudah latihan relaksasi otot. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan yang signifikan rata-rata skor insomnia antara sebelum dan setelah dilakukan intervensi pada kelompok intervensi (p value=0.001). Dapat disimpulkan bahwa latihan relaksasi otot dapat menurunkan insomnia pada pasien hemodialisis. Penelitian ini merekomendasikan perlunya pemakaian terapi relaksasi otot sebagai intervensi keperawatan untuk mengatasi insomnia pada pasien hemodialisis.
PENGARUH EDUKASI TERHADAP PENAMBAHAN BERAT BADAN DIANTARA DUA WAKTU DIALISIS PADA PASIEN HEMODIALISIS DI RSUD KOTA TASIKMALAYA Ida Rosdiana; Yanti Cahyati
Media Informasi Vol 11, No 1 (2015): BULETIN MEDIA INFORMASI
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.928 KB) | DOI: 10.37160/bmi.v11i1.33

Abstract

Penambahan berat badan diantara dua waktu dialisis merupakan salah satu masalah yang sering dialami pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis, yang jika berada pada angka diatas 5% dapat menyebabkan beberapa komplikasi yang serius. Salah satu penyebab masalah tersebut adalah karena ketidakmampuan pasien dalam melakukan perawatan diri (self care), sehingga diperlukan suatu tindakan educative supportive keperawatan. Penelitian bertujuan untuk menjelaskan pengaruh edukasi terhadap penambahan berat badan diantara dua waktu dialisis. Desain penelitian menggunakan metode quasi experiment, dengan rancangan pretest and post test group tanpa kelompok kontrol. Jumlah sampel 34 responden dengan teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Responden diberikan edukasi sebanyak 3 sesi dengan materi yang berbeda pada setiap sesinya dan dilakukan observasi berat badan selama dua minggu setelah sesi edukasi berakhir. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan yang signifikan rata-rata penambahan berat badan diantara dua waktu dialisis antara sebelum dan setelah dilakukan edukasi (p-value = 0,0001). Penelitian ini merekomendasikan perlunya penelitian lebih lanjut dan pemberian edukasi secara terprogram kepada pasien hemodialisis. 
FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP KEJADIAN STROKE ULANG Yanti Cahyati; Ida Rosdiana
Media Informasi Vol 13, No 1 (2017): BULETIN MEDIA INFORMASI
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.411 KB) | DOI: 10.37160/bmi.v13i1.75

Abstract

Stroke ulang merupakan bahaya yang mengancam penderita stroke yang dapat berakibat fatal dan mengakibatkan kualitas hidup yang lebih buruk dari serangan pertama. Salah satu hal yang menyebabkan terjadinya stroke ulang adalah karena pasien tidak mengendalikan factor resiko yang ada (Misbach Kalim, 2006).Faktor resiko yang diketahui bisa dijadikan dasar untuk mencegah terjadinya stroke berulang (Nurhadi, 2005). Pasien yang pernah mengalami stroke 30% kemungkinan akan mengalami stroke berulang apabila tidak bisa mengendalikan factor resiko stroke. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang factor-faktor yang berkontribusi terhadap kejadian stroke ulang pada pasien stroke di RSUD  Dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, dimana pengukuran variabel-variabelnya dilakukan hanya satu kali. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara jenis kelamin, kadar kolesterol darah, kadar gula darah dan kebiasaan minum kopi dengan kejadian stroke ulang. Saran diberikan kepada perawat dan responden agar selalu memperhatikan factor-faktor yang bisa menyebabkan terjadinya stroke ulang.
MENINGKATKAN KESEHATAN JIWA DAN KEMANDIRIAN MAYARAKAT MELALUI PEMBENTUKAN KADER SEHAT JIWA DAN PELATIHAN TERAPI SEFT DI WILAYAH PUSKESMAS CIBEUREUM Yanti Cahyati; Ridwan Kustiawan; Ida Rosdiana
Abdimas Galuh Vol 3, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v3i1.5037

Abstract

Masalah kesehatan jiwa merupakan salah satu masalah kesehatan yang memerlukan penanganan yang serius. Massalah kesehatan jiwa yang ada di masyarakat masih terhitung banyak dan memerlukan kerja sama dengan berbagai pihak terkait. Kader kesehatan jiwa yang berada di masyarakat sangat diperlukan untuk membantu mendeteksi dan mengatasi berbagai masalah kesehatan jiwa yang ada. Selain itu, masyarakat juga perlu berperan aktif dalam mengatasi masalah kesehatan jiwa serta bisa melakukan upaya kesehatan secara mandiri. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dan kader tentang upaya kesehatan jiwa dan upaya pemeliharaan kesehatan secara mandiri melalui pembentukan RW siaga sehat jiwa, deteksi dini keluarga sehat, keluarga berisiko masalah psikososial dan kelompok keluarga dengan gangguan jiwa di masyarakat. Kegiatan pengabdian masyarakat ini yang menjadi sasarannya adalah masyarakat dan kader di wilayah kerja Puskesmas Cibeureum yang merupakan daerah PKH di Kota Tasikmalaya. Metode kegiatan terdiri atas tahapan deteksi dini, pembentukan kades sehat jiwa dan penyuluhan kesehatan jiwa kepada masyarakat. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa terbentuknya kader sehat jiwa yang terdiri atas 40 orang kader yang sudah dilatih melalui kegiatan pelatihan kader sehat jiwa. Deteksi dini masalah kesehatan jiwa dilaksanakan dengan melibatkan seluruh kader yang sebelumnya telah mengikuti kegiatan pelatihan kader sehat jiwa. Seluruh masyarakat bisa teridentifikasi kategorisasi dari kesehatan jiwa dengan menggunakan form deteksi yang ada. Masyarakat memahami secara lebih jelas tentang kesehatan jiwa masyarakat dan dapat mempraktekan metode seft dalam menghadapi masalah-masalah kesehatan secara mandiri.
Upaya Pemberdayaan Masyarakat dalam Pencegahan dan Perawatan Mandiri Penyakit Covid-19 Ida Rosdiana; Yanti Cahyati; Yudi Triguna
KOLABORASI JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 2 No 4 (2022): Kolaborasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Inspirasi El Burhani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (657.379 KB) | DOI: 10.56359/kolaborasi.v2i4.148

Abstract

Introduction: The rapid spread of the coronavirus has caused a Covid-19 pandemic worldwide. Like other countries in the world, Indonesia is still trying to prevent and handle Covid-19. However, proactive and independent actions can prevent this Covid-19 disease from the community. Hence, people need to increase their awareness in various efforts to prevent the occurrence of the Covid-19 disease. Objective: This community service activity aims to increase the community's independence in carrying out prevention and self-care efforts for COVID-19. The target to be achieved is that health cadres and the community have the knowledge and skills to prevent COVID-19 disease and can provide initial treatment in emergency cases in the community. Method: The method used is conducting cadre training, making educational media and providing education to the community. During training, cadres were given pre-test questions at the beginning of the meeting and post-test at the end of the meeting as an evaluation of the activities carried out. Result: The result of this activity is an increase in the knowledge and skills of cadres and the community, as evidenced by the increase in post-test scores during cadre training and the dissemination of information about the COVID-19 disease to the public well as the availability of educational media. Conclusion: This community service activity can increase the knowledge and independence of the community in making efforts to prevent and independently treat the Covid-19 disease, as well as handling emergencies that occur at home.
PEMANFAATAN APLIKASI “RAWAT STROKE” DALAM PENCEGAHAN DAN PENANGANAN STROKE DI KOTA TASIKMALAYA Yanti Cahyati; Ida Rosdiana; Yudi Triguna
Abdimas Galuh Vol 4, No 2 (2022): September 2022
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v4i2.8302

Abstract

Penyakit Tidak Menular (PTM) terus mengalami peningkatan setiap tahunnya, termasuk di wilayah kerja Puskesmas Tamansari Kota Tasikmalaya. Salah satu masalah PTM yang banyak ditemukan di masyarakat adalah penyakit stroke. Penyakit stroke merupakan salah satu penyakit tidak menular yang angkanya selalu mengalami peningkatan. Stroke bisa dicegah dengan pengaturan pola hidup yang baik, pengelolaan stress dan pengobatan yang teratur. Stroke sering kali menimbulkan masalah yang membutuhkan tindakan darurat dan segera. Pada saat paska stroke pun permasalahan yang dialami oleh pasien stroke sangat banyak, karena pasien akan mengalami beberapa keterbatasan dalam aktifitas sehari-hari. Berkaitan dengan hal tersebut masyarakat perlu membekali dirinya agar memiliki kemandirian dalam mencegah kejadian stroke, mengenali dan menangani kasus kegawatdaruratan stroke, dan melakukan penanganan mandiri pasien stroke. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kemandirian masyarakat dalam melakukan upaya pencegahan, penanganan kegawatdaruratan dan penanganan umum pasien stroke. Metode yang digunakan adalah dengan cara melakukan edukasi pada masyarakat, membuat dan mensosialisasikan aplikasi “Rawat Stroke” sebagai aplikasi yang membantu masyarakat dalam mencegah dan menangani stroke secara mandiri. Hasil pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam mengelola secara mandiri kasus stroke melalui pemanfaatan aplikasi “Rawat Stroke”.
PEMBENTUKAN TIM PENGGERAK DESA SEHAT PENYAKIT TIDAK MENULAR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN MASYARAKAT KOTA TASIKMALAYA Ida Sugiarti; Iwan Somantri; Yanti Cahyati; Ida Rosdiana; Ai Cahyati; Arief Tarmansyah Iman; Tri Kusuma Agung Puruhita
Jurnal Pengabdian Masyarakat (Jupemas) Vol 2, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Bakti Tunas Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36465/jupemas.v2i2.864

Abstract

Jumlah kasus Covid-19 meningkat dengan cepat, terutama gejala muncul pada pasien dengan comorbid yang mengakibatkan kematian. Salah satu comorbid yaitu Penyakit Tidak menular (PTM), diantaranya DM dan Hipertensi. Identifikasi sedini mungkin diperlukan agar penanganan kasus PTM dapat dilakukan lebih awal agar tidak berakibat fatal. Pemerintah memiliki sumber daya yang terbatas dalam penatalaksanaan kesehatan. Situasi pandemik Covid-19 juga membutuhkan perhatian khusus dan sumber daya yang tidak sedikit. Oleh karena itu pentingnya melibatkan partisipasi masyarakat untuk terlibat terutama dalam pencegahan dan deteksi dini melalui pembentukan Tim Penggerak PTM. Metode yang digunakan berupa pelatihan dan pembentukan tim penggerak PTM yang didukung dengan aplikasi lembur sehat PTM. Hasil pengabdian kepada masyarakat terdapat peningkatan pengetahuan dari kader dan tim penggerak, setelah pelatihan. Rata-rata nilai pre test pada tim penggerak wilayah Tamansari  yaitu sedangkan rata-rata nilai post test yaitu. Rata-rata nilai pre test pada tim penggerak wilayah Cipedes yaitu sedangkan rata-rata nilai post test yaitu. Hasil monitoring dan observasi menunjukkan kader melakukan pendataan berupa pengukuran gula darah dan tensi serta mengisi data di aplikasi Lembur Sehat PTM. Jumlah kader yang mengikuti pelatihan sebanyak 60 kader dan karang taruna. Hasil observasi pada aplikasi tercatat 600 data masyarakat yang sudah dientri Hasil pengukuran menjadi data bagi Puskesmas setempat dan akan ditindaklanjuti. Data juga dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya