Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

DAMPAK DOMINASI PEREMPUAN DALAM PROFESI GURU PAUD Fransiskus de Gomes
JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar) Vol. 2 No. 1 (2018): JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar)
Publisher : PGSD UNIKA SANTU PAULUS RUTENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Dampak Dominasi Perempuan dalam Profesi Guru PAUD.Dominasi perempuan dalam profesi guru PAUDmerupakan suatu fenomena yang tak terbantahkan. Di satu pihak, fenomena ini bisa menjadi antitesis terhadap upaya keseteraan peran gender yang selama ini digalakkan oleh kaum feminis. Namun di lain pihak, masih ada anggapan bahwa profesi guru PAUD sebenarnya bukanlah bentuk superioritas perempuan atas laki-laki tetapi sebaliknya sebagai bentuk subordinisasi perempuan oleh laki-laki. Tulisan ini secara umum mengulas tentang proses pembentukkan stereotip peran gender dalam diri anak usia dini sebagai dampak dominasi perempuan dalam profesi guru PAUD. Selain itu, artikel ini juga menguraikan dampak fenomena ini terhadap profesi guru PAUD itu sendiri.
DIAGNOSIS DAN METODE BELAJAR MEMBACA SISWA SEKOLAH DASAR YANG BERKESULITANBELAJAR MEMBACA TAHAP PERMULAAN Fransiskus De Gomes
JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar) Vol. 1 No. 2 (2017): JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar)
Publisher : PGSD UNIKA SANTU PAULUS RUTENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Diagnosis dan Metode Belajar Membaca bagi Siswa Sekolah Dasar yang Berkesulitan Belajar Membaca Tahap Permulaan. Artikel ini menjelaskan teori kesulitan belajar membaca, asesmen kesulitan belajar membaca permulaan, dan metode pembelajaran alternatif bagi siswa SD yang mengalami kesulitan belajar membaca permulaan. Tujuannya adalah membantu guru atau calon guru SD dalam mengidentifikasi siswa yang mengalami kesulitan belajar membaca permulaan dan menentukan metode pembelajaran yang efektif sebagai solusinya.
PROSEDUR PENGUBAHAN TINGKAH LAKU DALAM PESRPEKTIF BEHAVIORISME Fransiskus De Gomes
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol. 7 No. 2 (2015): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio
Publisher : Unika Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.318 KB) | DOI: 10.36928/jpkm.v7i2.44

Abstract

Pembentukan karakter yang baik merupakan salah satu tujuan pendidikan selain penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan. Hal itu dapat dilakukan melalui proses belajar tingkah laku yang baru. Proses belajar tingkah laku yang baru para siswa di sekolah dapat dilakukan melalui prosedur-prosedur pengubahan tingkah laku. Oleh sebab itu, para guru harus memiliki pengetahuan dan keterampilan akan prosedur-prosedur pengubahan tingkah laku. Dalam perspektif behaviorisme terdapat beberapa prosedur pengibahan tingkah laku, yakni: prosedur penguatan yang berbeda, penghentian penguatan, penarikan stimuli yang diinginkan, dan pemberian stimuli yang menyakitkan. Tulisan ini mendeskripsikan prosedur-prosedur pengubahan tingkah laku dalam perspektif behaviorisme yang dapat digunakan oleh para guru untuk membentukan tingkah laku yang baik bagi para siswa
KETERAMPILAN BERTANYA: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN BERBAHASA ANAK USIA DINI Fransiskus De Gomes
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol. 8 No. 2 (2016): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio
Publisher : Unika Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (76.726 KB) | DOI: 10.36928/jpkm.v8i2.110

Abstract

Masa anak usia dini merupakan periode yang sangat penting bagi perkembangan anak pada masa selanjutnya. Jika anak mendapatkan banyak stimulasi dari lingkungannya maka kecerdasan anak akan semakin meningkat. Sebaliknya, jika anak memeroleh sedikit stimulasi, maka kecerdasan yang terbentuksemakin minim. Hal ini berimplikasi pada upaya memberikan stimulasi yang tepat bagi anak. Stimulasi terhadap aspek perkembangan anak harus dipertimbangan secara tepat agar tidak menimbulkan risiko pada anak. Salah satu strategi pengembangan kemampuan kognitif dan berbahasa anak usia dini adalah keterampilan bertanya. Keterampilan bertanya (pertanyaan) memotivasi anakuntuk terlibat dalam kegiatan mental sehingga mendapatkan pemahaman yang mendalam. Artikel ini merupakan telaah konsep stimulasi perkembangan anak
PARENTAL GUIDANCE SERVICE: KIAT MENINGKATKAN KETERLIBATAN ORANG TUA DALAM PAUD Fransiskus de Gomes
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol. 9 No. 1 (2017): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio
Publisher : Unika Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.891 KB) | DOI: 10.36928/jpkm.v9i1.114

Abstract

Salah satu faktor penghambat keberhasilan PAUD adalah rendahnya keterlibatan orang tua siswa. Hal ini disebabkan oleh minimnya pemahaman orang tua akan bentuk dan manfaat keterlibatannya dalam proses dan pengalaman belajar anaknya di PAUD. Mereka tidak terlibat karena tidak mengerti. Solusinya adalah sekolah menyediakan suatu layanan bimbingan yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman orang tua siswa akan bentukdan manfaat keterlibatannya di PAUD. Pemahaman itulah yang akan memotivasi orang tua untuk terlibat aktif dalam pendidikan anaknya di PAUD.
IDENTIFIKASI SEKOLAH RAMAH ANAK PADA SATUAN PAUD DI KECAMATAN LANGKE REMBONG BERDASARKAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SEKOLAH RAMAH ANAK Adriani Tamo Ina Talu; Fransiskus De Gomes
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol. 11 No. 1 (2019): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio
Publisher : Unika Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (898.354 KB) | DOI: 10.36928/jpkm.v11i1.148

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) mengidentifikasi sekolah ramah anak pada satuan PAUD di Kecamatan Langke Rembong, (2) menemukan faktor pendukung dan penghambat yang memengaruhi terbentuknya sekolah ramah anak. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui angket, wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan konsep Miles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, 19 satuan PAUD yang ada di Kecamatan Langke Rembong belum memenuhi kriteria sekolah ramah anak. Kedua, faktor pendukung dan penghambat terbentuknya sekolah ramah anak di 19 satuan PAUD di Kecamatan Langke Rembong. (1) Ada 3 hal sebagai faktor pendukung yaitu (a) adanya standar pelayanan minimal PAUD. (b) Memiliki kebijakan anti kekerasan. (c) Menanamkan nilai-nilai luhur dan budaya dalam pembelajaran melalui pengembangan tema budayaku. (2) Ada beberapa faktor penghambat yaitu: (1) sekolah belum memikirkan perlunya pengembangan sekolah ramah anak. (2) Sekolah tidak paham tentang sekolah ramah anak. (3) Belum memiliki kode etik penyelenggaraan satuan pendidikan berdasarkan pengembangan sekolah ramah anak. (4) Program dan fasilitas kesehatan di PAUD belum memadai. (5) Lingkungan dan infrastruktur yang aman, nyaman, sehat, bersih serta aksesibel yang memenuhi SNI konstruksi. (6) Layanan kegiatan di PAUD belum berpihak pada kepentingan anak. (7) Pendidik dan tenaga kependidikan tidak terlatih dengan panduan konvensi hak anak. (8) Partisipasi masyarakat dan dunia usaha di sekolah belum maksimal
ANALISIS KESULITAN GURU PAUD DALAM MENILAI ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN AUD DI KECAMATAN LANGKE REMBONG Fransiskus De Gomes
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol. 11 No. 2 (2019): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio
Publisher : Unika Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3054.653 KB) | DOI: 10.36928/jpkm.v11i2.161

Abstract

Penilaian terhadap aspek-aspek perkembangan anak usia dini acapkali dirasakan sulit oleh guru sebab mencakup banyak aspek yang bersifat abstrak. Hal ini dirasakan oleh guru PAUD di Kecamatan Langke Rembong. Penelitian ini bertujuan: pertama, mendeskripsikan faktor penyebab kesulitan guru PAUD di Kecamatan Langke Rembong dalam melakukan penilaian terhadap perkembangan AUD; kedua, mendekripsikan jenis kesulitan guru PAUD di Kecamatan Langke Rembong dalam melakukan penilaian terhadap perkembangan AUD. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan subjek penelitian adalah para guru PAUD di Kecamatan Langke Rembong. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, angket, dan studi dokumen. Analisis data menggunakan teknik Model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab kesulitan guru dalam menilai perkembangan anak usia dini adalah minimnya kompetensi mereka. Guru tidak memahami prinsip dan prosedur penilaian secara komprehensif. Ada empat jenis kesulitan guru dalam menilai aspek-aspek perkembangan anak usia dini. Pertama, guru belum mampu membuat perencanaan penilaian perkembangan anak usia dini secara tepat dan benar. Kedua, guru belum mampu merekam atau mengumpulkan data perkembangan anak secara komprehensif. Ketiga, pengolahan data dan pengukuran penilaian tidak dilakukan secara berkesinambungan dan tidak didasarkan pada data yang lengkap. Keempat, pelaporan hasil penilaian perkembangan anak usia dini dibuat dalam bentuk deskripsi namun sulit memahami tren perkembangan anak dari waktu ke waktu.
IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN MUATAN KURIKULUM BERBASIS KEARIFAN LOKAL MANGGARAI DI PAUD BUNDA MARIA GRAZIA Fransiskus De Gomes; Yasinta Sidi
NANAEKE: Indonesian Journal on Early Childhood Education Vol 5 No 1 (2022): Januari-Juni
Publisher : Early Childhood Islamic Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/nananeke.v5i1.27602

Abstract

Stimulation of early childhood development should be based on local wisdom of children's culture to build the basis for their behavior. For this reason, the Early Childhood Education Unit needs to develop a curriculum based on local wisdom as the basis for implementation in stimulating children's development. This study aims to describe the implementation of the development of curriculum content based on Manggarai local wisdom in PAUD Bunda Maria Grazia in Langke Rembong District. This study uses a qualitative descriptive research method. The subjects of this study were the principal, teachers who numbered 2 people. Data collection techniques in this study use observation, interviews, and documentation. The validity test of the researcher data is using technical triangulation technique. Data analysis used in this research is qualitative data analysis of the Miles and Huberman models. The results showed that first, the implementation of local content in learning in PAUD Bunda Maria Grazia was the development of simple local content values. This means that the values of local content developed are the values of local content that are close to children's lives, for example about local customs, traditional houses, regional dances. Second, the implementation of local content values in the learning process is developed based on the themes and sub-themes that already exist. The teacher developed the theme of sports and cultural arts into several sub-themes that have cultural elements, including sub-themes of lawo agu meong playing, sub-themes of rangkuk alu dance, ndundu dake music, painting and drawing of mbaru gendang. The sub-themes were developed into a range of material covering types, names, characteristics, and ways of the lawo agu meong role playing, dancing the rangkuk alu, dancing the ndundu dake, painting and drawing mbaru gendang. The results of this study conclude that: first, local content values ​​developed by schools are more of cultural values, while regional characteristics and potentials have not been developed and integrated into the learning process. Second, the implementation model for developing local content values ​​at PAUD Bunda Maria Grazia is an introduction to simple local content values ​​that are close to children's lives or what children encounter on a daily basis.
STUDI DESKRIPTIF DAMPAK POLA KOMUNIKASI ORANGTUA TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA LISAN PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN DI DUSUN DAMPEK DESA SATAR PADUT KECAMATAN LAMBA LEDA : STUDI DESKRIPTIF DAMPAK POLA KOMUNIKASI ORANGTUA TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA LISAN PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN DI DUSUN DAMPEK DESA SATAR PADUT KECAMATAN LAMBA LEDA Maria Fatima Mardina Angkur; Fransiskus De Gomes; Merici Agustina
PRATAMA WIDYA : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 7 No 1 (2022): Pratama Widya April 2022
Publisher : UHN I GUSTI BAGUS SUGRIWA DENPASAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25078/pw.v7i1.744

Abstract

This research is motivated by the fact that there are still children aged 4-5 years who experience obstacles to the development of spoken language. This study aims to determine the types of patterns and the impact of parental communication patterns on the development of spoken language for children aged 4-5 years in Dampek Hamlet, Satar Padut Village, Lamba Leda District. The approach in this study used a qualitative descriptive approach with the research subjects of parents and children aged 4-5 years. Data was collected using open interviews, observation and documentation. The data analysis technique uses the Miles and Huberman model. Testing the validity of the data using triangulation techniques. The results showed that parental communication patterns that were unidirectional or authoritarian had a negative impact on the oral language development of children aged 4-5 years with a total of 6 children experiencing barriers and at the stage of starting to develop while 4 other children used two -way (democratic) communication patterns, reaching the stage of development in accordance with expectations is proven to have a positive impact on children. The negative impact of unidirectional (authoritarian) communication patterns in the form of children tend to be insecure and silent when spoken to and communicated by teachers and their friends. While the two-way (democratic) communication pattern has a positive impact and supports the development of children's spoken language, which is reflected in the attitude of being able to tell experiences confidently without feeling afraid.
Analisis Praktik Kepemimpinan Servant Leadership para Kepala Sekolah TK/PAUD Katolik Febryanto R Bora , Ignasius; De Gomes, Fransiskus; Dissriany Vista Banggur, Maria; A Sum, Theresia; R Lubienki, Maria
Murhum : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol. 5 No. 1 (2024): Juli
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal (PPJ) PAUD Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/murhum.v5i1.565

Abstract

Kepala Sekolah wajib menggerakkan organisasi sekolah demi keberhasilan pembelajaran. Gaya kepemimpinan dan kompetensi profesional kepala sekolah berdampak pada peningkatan kinerja guru. Namun, keandalan manajemen sekolah amat dipengaruhi oleh kepemimpinan kepala sekolah. Dalam pola kepemimpinan modern, Servant Leadership adalah satu teori kepemimpinan modern bagi kepala sekolah sebagai pelayan, fokus pada upaya membangun komunitas, semangat berbagi, berempati, aktif mendengarkan, berlaku rendah hati, dan altruistik. Kekuatan servant leader adalah karakteristik yang menggerakkan dan memengaruhi bawahan agar bekerja sesuai tuntutan sekolah. Penelitian ini bertujuan :( 1) mendeskripsikan model implementasi kepemimpinan Kepala Sekolah; (2) menganalisis praktik Servant Leadership kepala sekolah; (3) mendeskripsikan trend Servant Leadership serta upaya kepala sekolah dalam mengatasi kesulitan implementasi Servant Leadership. Penelitian deskriptif kualitatif ini memakai pendekatan survey dan menggunakan instrumen angket serta pedoman wawancara. Penelitian dilakukan pada 8 TK/PAUD yang dikepalai biarawati atau awam Katolik. Subyek penelitian berjumlah 74 orang guru. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif. Kesimpulan ditemukan: implementasi Servant Leadership kepala sekolah TK/PAUD nyata dalam pola kepemimpinan, dilihat dari rata-rata delapan indikator guru dan pegawai, dalam peningkatan: pengembangan diri, komitmen pelayanan guru dan pegawai, kemampuan pengelolaan konflik, kohesivitas tim kerja, kinerja guru dan pegawai, kepuasan kerja, iklim kerja dan kondisi kegiatan belajar mengajar dan budaya organisasi.