Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

TEACHER TRAINING: HOW TO MAKING LEARNING PLANS IN KKG CIBAL AND CIBAL BARAT Ndeot, Felisitas Ica; Palmin, Beata; Jaya, Petrus Redy
RANDANG TANA - Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 1 (2019): Randang Tana - Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : STKIP Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This activity aims to improve the competence of teachers of early childhood teachers pedagogic and professional in the PKG Cibal and Cibal Barat. Teachers as a members of PKG Cibal and Cibal Baratt realized the importance of this activity will be carried out as a form of activity which may increase the ability of teachers which is largely a HIGH-SCHOOL graduate. A learning plan is a means for teachers in designing activities around in the early childhood education. Teachers are expected to design a learning plan in accordance with the characteristics, circumstances, and conditions of early childhood so the learning given ongoing fun and exciting. The methods used in this activity is the method of discussion, mentoring, and training
EVALUASI PENYELENGGARAAN KB DAN TKK DI KABUPATEN MANGGARAI BERDASARKAN NORMA, STANDAR, PROSEDUR, DAN KRITERIA DITJEN PAUD Gomes, Fransiskus De; Rahmat, Stephanus Turibius; Palmin, Beata
JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar) Vol 3 No 1 (2019): Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar
Publisher : Program Studi Guru Sekolah Dasar STKIP Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Evaluasi Penyelenggaraan KB dan TKK Di Kabupaten Manggarai Berdasarkan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria Ditjen PAUD. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penyelenggaraan PAUD khususnya jalur Kelompok Bermain (KB) dan Taman Kanak-Kanak (TKK) yang ada di Kabupaten Manggarai Nusa Tenggara Timur. Evaluasi ini mengacu pada Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK) penyelenggaraan sebagaimana yang ditetapkan oleh Direktorat Pembinaan PAUD. Penelitian ini dirasakan sangat mendesak dan penting sebab penyelenggaraan PAUD di Kabupaten Manggarai sungguh memprihatinkan dan meresahkan masyarakat.    Metode penelitian ini adalah metode evaluasi dengan pendekatan kuantitatif-deskriptif. Desain evaluasi yang digunakan adalah goal attainment model yang dikembangkan oleh Tyler (1950). Langkah-langkah pendekatan evaluasi yang dilakukan mencakup penentuan tujuan evaluasi, mengembangkan instrumen, menjaring data, dan menganalisis data dengan cara membandingkan data dengan standar yang tersedia. Populasi penelitian berjumlah 158. Penentuan sampel menggunakan dispropotionated stratified random sampling. Jenis data yang dikumpulkan adalah data kuantitatif berkaitan dengan ketersediaan dokumen dan penerapan prinsip-prinsip pendidikan dan penyelenggaraan bagi siswa di KB dan TKK. Instrumen yang dipakai untuk mengumpulkan data angket tertutup. Analisis data dilakukan secara kuantitatif-deskriptif dengan menggunakan teknik persentasi. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa skor masing-masing komponen penyelenggaraan KB dan TKK di Kabupaten Manggarai adalah: (1) izin operasional dan syarat pendirian lembaga sebesar 46,11% atau terkategori cukup baik, (2) persyaratan prasarana dan sarana sebesar 25,24% atau terkategori kurang memadai, (3) kurikulum sebesar 26,81% atau terkategori kurang baik, (4) tenaga pendidik dan kependidikan sebesar 16,99% atau terkategori kurang memadai, (5) manajemen administrasi siswa, kepegawaian, keuangan, dan umum sebesar 29,86% atau terkategori kurang baik, (6) manajemen pembiayaan sebesar 29,52% atau terkategori kurang baik, (7) kemitraan sebesar 7,31% atau terkategori tidak baik, (8) manajemen evaluasi dan pengembangan lembaga sebesar 4,15% atau terkategori tidak baik, (9) penerapan prinsip-prinsip pendidikan bagi anak usia dini sebesar 33,01% atau terkategori kurang baik, (10) deteksi tumbuh kembang anak sebesar 0,12% atau terkategori tidak baik, dan (11) prinsip-prinsip penyelenggaraan PAUD sebesar 100% atau terkategori sangat baik. Secara keseluruhan, skor yang diperoleh dari evaluasi penyelenggaraan KB dan TKK di Kabupaten Manggarai adalah 29,01% atau terkategori kurang baik. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa penyelenggaraan KB dan TKK di Kabupaten Manggarai kurang baik berdasarkan norma, standar, prosedur, dan kriteria penyelenggaraan yang ditetapkan oleh Direktorat Pembinaan PAUD. Hal ini disebabkan oleh rendahnya kualitas sumber daya manusia dan minimnya sarana prasarana yang tersedia. 
ANALISIS KESULITAN GURU TK DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 DI KECAMATAN LANGKE REMBONG Palmin, Beata; Anwar, Maria Rahayu; Ndeot, Felisitas
JURNAL AUDI : Jurnal Ilmiah Kajian Ilmu Anak dan Media Informasi PAUD Vol 4, No 2 (2019): December 2019, 8 ARTICLES, PAGES 73 - 163
Publisher : UNIVERSITAS SLAMET RIYADI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.056 KB) | DOI: 10.33061/jai.v4i2.3322

Abstract

This study specifically aims to (1) describe the implementation of an authentic 2013 curriculum assessment in kindergartens in Langke Rembong Sub-district; (2) describes the difficulties of kindergarten teachers in implementing the 2013 curriculum authentic assessment in Langke Rembong sub-district; (3) describe the efforts of teachers in overcoming the difficulties of implementing an authentic 2013 Curriculum assessment in Langke Rembong sub-district. The subjects of the study were the teachers and principals of kindergartens in Langke Rembong sub-district and the object of the assessment was the difficulty of kindergarten teachers in implementing authentic assessment in 2013. Data collection techniques used were interviews, FGD, documentation and observation. The technique used to analyze data is description analysis with the Miles and Huberman model which includes 4 stages. The results showed that first, teachers had difficulty planning the use of various assessment, secondly, the difficulty of the teacher in carrying out authentic assessment includes three stages of conducting the assessment, not all The teacher has an understanding of the importance of documenting all child development data in one special container for each child so that lack of data stored in the child's portfolio causes the teacher to experience confusion when compiling data, cause described almost the same result for all children.  AbstrakPenelitian ini secara khusus bertujuan untuk (1) mendeskripsikan impelementasi penilaian autentik kurikulum 2013 pada Taman Kanak-kanak (TK) di Kecamatan Langke Rembong; (2) mendeskripsikan kesulitan guru TK dalam mengimpelementasikan penilaian autentik Kurikulum 2013 di Kecamatan Langke Rembong; (3) mendeksripsikan upaya guru dalam mengatasi kesulitan mengimplementasikan penilaian autentik Kurikulum 2013 di Kecamatan Langke Rembong. Subjek penelitian adalah para guru dan kepala sekolah TK di kecamatan Langke Rembong dan objek penilaiannya adalah kesulitan guru TK dalam mengimplementasi penilaian autentik kurikulum 2013.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, FGD, dokumentasi dan observasi. Teknik yang digunakan untuk menganalisis data adalah analisis deskripsi dengan model Miles and Huberman yang mencakup 4 tahap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, para guru mengalami kesulitan untuk merencanakan penggunaan teknik penilaian yang bervariasi, kedua, kesulitan guru dalam melaksanakan penilaian autentik mencakup tiga tahapan melakukan penilaian,  belum semua guru memiliki pemahaman pentingnya mendokumentasikan seluruh data perkembangan anak dalam satu wadah khusus untuk setiap anak sehingga kurangnya data yang tersimpan dalam portofolio anak menyebabkan guru mengalami kebingungan saat akan melakukan kompilasi data, menyebabkan laporan akhir perkembangan dideskripsikan hampir sama hasilnya untuk semua anak.
PELATIHAN MENYUSUN RENCANA PEMBELAJARAN BAGI GURU PAUD DI PKG CIBAL DAN CIBAL BARAT Felisitas Ndeot; Beata Palmin; Petrus Redy Partus Jaya
Randang Tana - Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 1 (2019): Randang Tana - Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Unika Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36928/jrt.v2i1.281

Abstract

Pelatihan Menyusun Rencana Pembelajaran bagi Guru PAUD di PKG Cibal dan Cibal Barat. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pedagogik dan profesional guru PAUD yang bergabung dalam PKG Cibal dan Cibal Barat. Para guru anggota PKG Cibal dan Cibal Barat menyadari akan pentingnya kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk kegiatan yang dapat menambah kemampuan para guru yang sebagian besar merupakan tamatan SMA/setara. Rencana pembelajaran merupakan sarana bagi guru dalam merancang kegiatan main di PAUD. Para guru diharapkan mampu merancang rencana pembelajaran sesuai dengan karakteristik, situasi, dan kondisi di mana satuan PAUD berada agar pemeblaajaran yang diberikan berlangsung menyenangkan dan menarik. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode diskusi, pendampingan, dan latihan.
PELATIHAN MEMBUAT ALAT PERMAINAN EDUKATIF UNTUK PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN BAGI ANAK USIA DINI Beata Palmin; Felisitas Ndeot; Maria Rahayu Anwar
Randang Tana - Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 2 (2021): Randang Tana - Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Unika Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36928/jrt.v4i2.796

Abstract

Preliminary numeracy skills are very important to develop from early childhood. This ability is needed in everyday life, especially the concept of numbers which is also the basis for developing mathematical skills. The development of preliminary numeracy skills in early childhood must be done through fun play activities and using interesting educational play tools. However, the lack of availability of educational play tools plus limited financial capacity is still an urgent problem for almost all early childhood education institutions. This condition is exacerbated by the fact that many early childhood education teachers are not creative because of their limited knowledge and experience in providing educational game tools independently by utilizing existing tools and materials. A similar condition is experienced by teachers who are members of the cluster work center organization Ca Nai Cibal. This training activity aims to add insight and increase the creativity of early childhood education teachers in the cluster work center organization Ca Nai Cibal in making an appropriate educational play tools, especially for the development of preliminary numeracy skills. The methods used are: a) Focus Group Discussion (FGD) to explore the experiences of teachers regarding the overall picture of learning activities that have been taking place in their respective institutions, b) lectures are used to introduce the concept of the importance of APE for stimulating early childhood student cognitive development and use of educational play tools in supporting the optimization of the development of preliminary numeracy skills. c) performance/ performance of making various educational play tools using a variety of used goods that have been prepared. The results of the activities carried out, the teachers gained knowledge and skills about the function of educational play tools and their use in developing the cognitive aspects of early childhood, gained new knowledge and skills about the benefits of used household goods in making simple educational play tools, and were able to produce educational play tools, both by imitating and based on their own ideas. -Each by using used goods, such as: cardboard, plastic bottle caps, egg boards and others.
PELATIHAN MENYUSUN PANDUAN BELAJAR BAGI ANAK USIA DINI SELAMA BELAJAR DARI RUMAH Beata Palmin; Maria N. Hadiah Sustik; Aprilia V. Edfra; Agustina S. Jaya
Randang Tana - Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 3 (2021): Randang Tana - Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Unika Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36928/jrt.v4i3.873

Abstract

Learning from Home (LFH) is one of the policies that must be taken to prevent the expansion of the COVID-19 pandemic. The application of LFH is certainly a challenge for both students and teachers. The challenges of implementing LFH for early childhood experienced by teachers are very complex. The most basic challenge is the lack of understanding of teachers in making learning designs that are easy for parents and children to understand during LHF, and still accommodate learning outcomes in accordance with the school curriculum. A similar problem is experienced by teachers at the Santa Juliana Playgroup. This activity aims to improve the pedagogic abilities of Santa Juliana Early Childhood Education Teachers in planning play activities for children while LFH and make it easier for teachers to collect developmental assessment data. This guide contains a lesson plan format that is more practical and easier for parents to understand, as well as a form of assessment that can be carried out by parents on various activities carried out by children during LFH
EVALUASI PENYELENGGARAAN KB DAN TKK DI KABUPATEN MANGGARAI BERDASARKAN NORMA, STANDAR, PROSEDUR, DAN KRITERIA DITJEN PAUD Fransiskus De Gomes; Stephanus Turibius Rahmat; Beata Palmin
JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar) Vol. 3 No. 1 (2019): JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar)
Publisher : PGSD UNIKA SANTU PAULUS RUTENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Evaluasi Penyelenggaraan KB dan TKK Di Kabupaten Manggarai Berdasarkan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria Ditjen PAUD. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penyelenggaraan PAUD khususnya jalur Kelompok Bermain (KB) dan Taman Kanak-Kanak (TKK) yang ada di Kabupaten Manggarai Nusa Tenggara Timur. Evaluasi ini mengacu pada Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK) penyelenggaraan sebagaimana yang ditetapkan oleh Direktorat Pembinaan PAUD. Penelitian ini dirasakan sangat mendesak dan penting sebab penyelenggaraan PAUD di Kabupaten Manggarai sungguh memprihatinkan dan meresahkan masyarakat. Metode penelitian ini adalah metode evaluasi dengan pendekatan kuantitatif-deskriptif. Desain evaluasi yang digunakan adalah goal attainment model yang dikembangkan oleh Tyler (1950). Langkah-langkah pendekatan evaluasi yang dilakukan mencakup penentuan tujuan evaluasi, mengembangkan instrumen, menjaring data, dan menganalisis data dengan cara membandingkan data dengan standar yang tersedia. Populasi penelitian berjumlah 158. Penentuan sampel menggunakan dispropotionated stratified random sampling. Jenis data yang dikumpulkan adalah data kuantitatif berkaitan dengan ketersediaan dokumen dan penerapan prinsip-prinsip pendidikan dan penyelenggaraan bagi siswa di KB dan TKK. Instrumen yang dipakai untuk mengumpulkan data angket tertutup. Analisis data dilakukan secara kuantitatif-deskriptif dengan menggunakan teknik persentasi. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa skor masing-masing komponen penyelenggaraan KB dan TKK di Kabupaten Manggarai adalah: (1) izin operasional dan syarat pendirian lembaga sebesar 46,11% atau terkategori cukup baik, (2) persyaratan prasarana dan sarana sebesar 25,24% atau terkategori kurang memadai, (3) kurikulum sebesar 26,81% atau terkategori kurang baik, (4) tenaga pendidik dan kependidikan sebesar 16,99% atau terkategori kurang memadai, (5) manajemen administrasi siswa, kepegawaian, keuangan, dan umum sebesar 29,86% atau terkategori kurang baik, (6) manajemen pembiayaan sebesar 29,52% atau terkategori kurang baik, (7) kemitraan sebesar 7,31% atau terkategori tidak baik, (8) manajemen evaluasi dan pengembangan lembaga sebesar 4,15% atau terkategori tidak baik, (9) penerapan prinsip-prinsip pendidikan bagi anak usia dini sebesar 33,01% atau terkategori kurang baik, (10) deteksi tumbuh kembang anak sebesar 0,12% atau terkategori tidak baik, dan (11) prinsip-prinsip penyelenggaraan PAUD sebesar 100% atau terkategori sangat baik. Secara keseluruhan, skor yang diperoleh dari evaluasi penyelenggaraan KB dan TKK di Kabupaten Manggarai adalah 29,01% atau terkategori kurang baik. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa penyelenggaraan KB dan TKK di Kabupaten Manggarai kurang baik berdasarkan norma, standar, prosedur, dan kriteria penyelenggaraan yang ditetapkan oleh Direktorat Pembinaan PAUD. Hal ini disebabkan oleh rendahnya kualitas sumber daya manusia dan minimnya sarana prasarana yang tersedia.
PENDAMPINGAN GURU DALAM MERANCANG AKTIVITAS BERMAIN KONTEN LOOSE PARTS Felisitas Ndeot; Beata Palmin; Petrus Redy Partus Jaya; Maria Rahayu Anwar; Maria Makdalena Ori
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 2 (2022): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.949 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v6i2.7017

Abstract

Abstrak: Masalah-masalah yang dihadapi guru PAUD PKG Kota Komba adalah kesulitan dalam menyediakan dan merancang media pembelajaran karena tidak memiliki kemampuan untuk membuat sendiri; kesulitan menentukan alat dan bahan untuk aktivitas anak; dan belum sepenuhnya memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai media dan sumber belajar. Tujuan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan dan pemahaman guru PAUD PKG Kota Komba dalam merancang dan menerapkan aktivitas bermain menggunakan loose parts. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah workshop, mitra kegiatan ini adalah anggota PKG Kota Komba yang berjumlah 45 orang, dengan tahapan: (1) pra kegiatan, dengan menentukan waktu dan lokasi kegiatan; (2) pelaksanaan kegiatan, melalui workshop dan penugasan; serta (3) monitoring dan evaluasi menggunakan lembar observasi. Hasil kegiatan ini menunjukkan peningkatan kemampuan guru PAUD anggota PKG Kota Komba dalam merancang aktivitas bermain konten loose parts yang meningkat mencapai 88% dari 33%. Guru-guru sudah mampu memanfaatkan bahan-bahan yang tersedia di sekitar yang merupakan bahan-bahan lepasan yang dapat digunakan untuk membentuk, menyusun, menalar, meronce, memasang, mengaitkan, menempel, menganyam, dan sebagainya oleh anak sebagai media bermain yang menyenangkan serta dapat mengembangkan berbagai apek perkembangan anak.Abstract: The problems faced by teachers of PKG PAUD in Komba city are difficulty in providing and designing learning media because they do not have the ability to create their own; difficulty determining tools and materials for the child's activities; and have not fully utilized the surrounding environment as a medium and learning resource. The purpose of this devotion is to improve the ability and understanding of PAUD PKG Kota Komba teachers in designing and implementing playing activities using loose parts. The method used in this service is a workshop, this activity partner is a member of PKG Kota Komba which numbers 45 people, with stages: (1) pre-activity, by determining the time and location of the activity; (2) the implementation of activities, through workshops and assignments; and (3) monitoring and evaluation using observation sheets. The results of this activity showed an increase in the ability of PAUD teachers of PKG members of Komba City in designing loose parts content playing activities which increased by 88% from 33%. Teachers have been able to utilize the materials available around which are loose materials that can be used to form, arrange, reasoning, arranging thing together using a piece of string, install, hook, stick, weed, and so on by children as a fun playing medium and can develop a variety of child development.
KESULITAN GURU DALAM MENYUSUN PERANGKAT PEMBELAJARAN Maria Fatima Mardina Angkur; Beata Palmin; Relita Yurnia
JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar) Vol. 6 No. 2 (2022): JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar)
Publisher : PGSD UNIKA SANTU PAULUS RUTENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36928/jipd.v6i2.1386

Abstract

Dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran guru harus menyusun perangkat pembelajaran. Hal ini penting karena perangkat pembelajaran merupakan rencana sekaligus cara yang dijadikan pedoman dalam melaksankan kegiatan pembelajaran. Perangkat pembelajaran merupakan bagian dari kurikulum itu sendiri, di mana dalam kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini perangkat pembelajaran dijabarkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yaitu dalam dokumen 2. Hal ini tentunya menuntut kompetensi dari guru untuk dapat menyusun rancangan program berupa perangkat pembelajaran yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik anak. Dengan demikian, penyusunan perangkat pembelajaran harus dilakukan sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Tugas guru dalam menyusun perangkat pembelajaran harus berpedoman pada kurikulum yang berlaku, sehingga rencana yang telah disusun tersebut memiliki arah yang jelas dan pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Akan tetapi realitasnya di lapangan tetap saja ditemukan banyaknya kendala yang dialami oleh guru dalam menyusun perangkat pembelajaran.
Pelatihan Membuat Buku Penghubung Di PAUD Wejang Asih Felisitas Ndeot; Petrus Redy Partus Jaya; Beata Palmin
Murhum : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol. 1 No. 2 (2020): Desember
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal (PPJ) PAUD Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/murhum.v1i2.15

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan untuk mengoptimalkan keterlibatan orang tua dalam menstimulasi aspek-aspek perkembangan anak di rumah. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan dengan metode brain storming bersama orang tua dan guru serta pendampingan pembuatan buku penghubung bersama guru. Adapun hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berupa buku penghubung PAUD Wejang Asih Mano dan keikutsertaan orang tua dalam menstimulasi aspek-aspek perkembangan anak di rumah. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dapat menjadi acuan guru dalam mengamati tindak lanjut stimulasi yang sudah diberikan selama anak berada di satuan PAUD sehingga orang tua tidak lagi menganggap hanya guru di satuan PAUD saja yang bertanggung jawab untuk menstimulasi anak-anak mereka. Kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan mampu menyadarkan orang tua akan pentingnya kesinambungan antara peran guru dan orang tua dalam mengoptimalkan aspek-aspek perkembangan pada anak agar anak lebih siap saat memasuki sekolah dasar.