Latar Belakang: Stunting pada anak dapat berkembang selama dua tahun pertama kehidupan dan sebagian besar disebabkan kurangnya asupan gizi. Stunting mempengaruhi sekitar seperempat dari anak di bawah lima tahun di seluruh dunia . Unicef menyebutkan bahwa terdapat berbagai hambatan yang menyebabkan tingginya angka balita stunting usia 6-23 bulan di Indonesia, salah satu hambatan utamanya adalah pengetahuan yang tidak memadai dan praktik-praktik gizi yang tidak tepat. Peranan ibu sebagai pengasuh utama anaknya sangat diperlukan mulai dari pembelian hingga penyajian makanan. Jika pendidikan dan pengetahuan ibu rendah akibatnya ia tidak mampu untuk memilih hingga menyajikan makanan untuk anak dalam rangka memenuhi syarat gizi seimbang. Informasi dalam pendidikan kesehatan (edukasi) dapat mengubah pola pikir menjadi lebih baik sehingga terjadi perubahan sikap dalam pemberian makan.Tujuan: Menganalisis pengaruh edukasi feeding practice pada ibu dalam pemberian makanan pada anakMetode: Penelitian ini menggunakan metode quasy experiment. Desain penelitian yang digunakan yaitu one-group pretest-post test design. Populasi penelitian adalah ibu yang mempunyai anak usia 6 -24 bulan di wilayah kerja puskesmas Kotabumi II Lampung jumlah total populasi. Analisis data dengan univariat dan bivariat (uji T)Hasil: Terdapat peningkatan pada rerata skor pemberian dari 6,91 menjadi 13,36. ada perbedaan nilai praktik pemberian makan bayi dan anak sebelum dan setelah diberikan adukasi (p<0.05).Kesimpulan: Edukasi feeding practice dapat meningkatkan pemberian makan yang baik dalam upaya mencegah stunting.Saran: Meningkatkan pemberian edukasi gizi sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap dalam pemenuhan nutrisi dan dapat menjadi salah satu intervensi alternatif untuk meningkatkan perilaku kesehatan dalam mencegah stunting. Kata kunci edukasi, feeding practice, stunting ABSTRACT Background: Stunting in children can develop during the first two years of life and is mostly caused by lack of nutritional intake and infectious diseases. Stunting affects around a quarter of children under five years old worldwide. Unicef Indonesia's study shows that there are various obstacles that cause the high number of stunted toddlers aged 6-23 months in Indonesia, one of the main obstacles is inadequate knowledge and inappropriate nutritional practices. The mother's role as the main caregiver of her child is very necessary, from purchasing to serving food. If the mother's education and knowledge is low, the result is that she is unable to choose and serve food to the child in order to meet the requirements for balanced nutrition. Information in health education (education) can change thought patterns for the better, resulting in changes in attitudesObjective: Analyzing the influence of feeding practice education on mothers in providing food to children.Method: This study This type of research is a quasi experiment. The research design used is one-group pretest-post test design. The research population was mothers who had children aged 6 -24 months in the working area of the Kotabumi II Lampung community health center, the total population. Data analysis using univariate and bivariate (T test).Results: There was an increase in the mean giving score from 6.91 to 13.36. There was a difference in the value of infant and child feeding practices before and after being given adulation (p<0.05)Conclusion: The results showed that Feeding practice education can improve good feeding in an effort to prevent stunting.Suggestion: Increasing the provision of nutrition education so that it can increase knowledge and attitudes in fulfilling nutrition and can be an alternative intervention to improve health behavior in preventing stunting Keywords: aducation, feeding practice, stunting