Revolusi industri 4.0 dan pandemi COVID-19 memaksa manusia untuk melakukan perubahan dan adaptasi kebiasaan baru. Tsunami informasi kesehatan mengakibatkan banyaknya informasi dan berita-berita hoaks yang tersebar di media sosial, sedangkan indeks literasi Indonesia masih jauh tertinggal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komunikasi efektif menggunakan media sosial Komunitas Daring Literasi Kesehatan Indonesia (Leksia) terhadap penyebaran informasi kesehatan di masyarakat. Metode penelitian menggunakan riset evaluasi dengan pendekatan audit komunikasi media sosial dan aplikasi pesan instan sebagai media tular nalar kepada warganet. Setiap harinya berbagai informasi dibagikan mulai dari hari senin sampai sabtu. Selain itu terdapat juga kegiatan pengabdian, penyuluhan dan perlombaan yang diadakan diluar dari kegiatan rutin. Rekrutmen relawan dilakukan untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat dari berbagai profesi yang ingin menjadi bagian dari komunitas. Hasil penelitian adalah proses komunikasi komunitas Leksia melalui media sosial instagram dan whatsapp sudah sesuai dengan kaidah-kaidah komunikasi. Konten-konten yang sudah terjadwal setiap hari dan dispesifikasi dengan jelas sehingga tidak tercampur antara satu topik dengan topik yang lainnya. Monitoring dan evaluasi belum optimal. Kontribusi berupa rekomendasi kepada komunitas online diharapkan meningkatkan komunikasi dua arah untuk menarik kepercayaan publik dan melakukan monitoring dan evaluasi secara periodik terhadap konten-konten yang dibagikan agar tidak melanggar UU ITE.