Potensi pengembangan community-based ecotourism (CBT) di Pulau Lusi, yang terbentuk akibat bencana Lumpur Sidoarjo. Fenomena semburan lumpur sejak tahun 2006 membawa dampak besar bagi lingkungan dan masyarakat sekitar. Namun, dengan inovasi berbasis masyarakat, Pulau Lusi dikembangkan sebagai destinasi wisata edukasi dan ekowisata. Masyarakat lokal berperan aktif dalam mengelola wisata ini, termasuk menyediakan layanan wisata perahu, edukasi geologi, serta pelestarian ekosistem mangrove. Pengembangan pariwisata berbasis masyarakat ini tidak hanya meningkatkan ekonomi lokal tetapi juga mendorong kesadaran lingkungan melalui aktivitas pelestarian. Dukungan dari pemerintah dan LSM membantu masyarakat dalam menghadapi tantangan pengelolaan wisata di tengah risiko bencana yang masih ada.