Penelitian ini membahas pemberdayaan nelayan perempuan di Pesisir Paciran, Lamongan, yang menghadapi berbagai hambatan dalam pengelolaan ikan, seperti keterbatasan akses teknologi, modal, pelatihan, serta ketergantungan pada pihak ketiga dalam pengolahan dan pemasaran. Pemberdayaan masyarakat adalah komponen penting dalam mewujudkan kemandirian ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup komunitas. Namun, hambatan-hambatan tersebut menghalangi peningkatan kualitas produk, perluasan pasar, dan kemandirian ekonomi nelayan perempuan. Mengacu pada pentingnya peran nelayan perempuan dalam ekonomi keluarga, penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hambatan-hambatan yang ada dan memberikan rekomendasi strategis untuk mengatasinya, serta meningkatkan efektivitas program pemberdayaan yang telah berjalan. Metode kualitatif dengan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan analisis dokumen. Informan utama meliputi nelayan perempuan, anggota komunitas lokal, serta perwakilan lembaga pemerintah dan LSM yang terlibat. Data dianalisis tematik untuk memahami pola, tantangan, dan peluang dalam pemberdayaan nelayan perempuan. Pendekatan ini membantu mengevaluasi sejauh mana program pemberdayaan yang ada telah memberikan dampak positif. Hasil penelitian menunjukkan adanya keberhasilan dalam peningkatan pengetahuan dan keterampilan nelayan perempuan. Namun, tantangan signifikan seperti keterbatasan teknologi, pelatihan, modal, dan ketergantungan pada pihak ketiga masih menghalangi pencapaian kemandirian ekonomi. Kesimpulannya, meskipun program pemberdayaan telah membawa perubahan positif, diperlukan peningkatan dalam implementasi dan dukungan yang lebih terfokus.