Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

IDENTIFIKASI BATUAN MEGALIT TERPENDAM MENGGUNAKAN METODE GEOMAGNET DI SITUS MEGALITIK TADULAKO KECAMATAN LORE TENGAH KABUPATEN POSO Soro, Bernald Marco; Sandra, Sandra; Rugayya, Sitti; Badaruddin, Badaruddin
Natural Science: Journal of Science and Technology Vol 8, No 1 (2019): Volume 8 Number 1 (April 2019)
Publisher : Univ. Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (536.867 KB)

Abstract

Penelitian tentang identifikasi batuan megalit terpendam menggunakan metode geomagnet telah dilakukan di Situs Megalitik Tadulako Kecamatan Lore Tengah Kabupaten Poso. Penelitian ini bertujuan untuk menginterpretasi posisi dan kedalaman keberadaan batuan megalit terpendam. Pengambilan data dengan menggunakan metode geomagnet akan memperoleh kontur yang menggambarkan distribusi intensitas medan magnetik di bawah permukaan. Pengolahan data dilakukan dengan koreksi harian dan koreksi IGRF, sehingga diperoleh anomali magnetik total. Interpretasi data magnetik dilakukan dengan pemodelan kedepan 2D menggunakan software GM-SYS yang efektif untuk menentukan posisi dan kedalaman berdasarkan nilai suseptibilitas batuan. Hasil yang diperoleh dari ke 4 lintasan menunjukkan posisi keberadaan batuan beku granit di bawah permukaan yang diduga sebagai batuan megalit berada pada arah Barat Laut, Barat, dan Tenggara lokasi penelitian, dengan nilai suseptibilitas batuan 0,05 SI yang berada pada kedalaman 11-72 m bmt.
PENDUGAAN LAPISAN AKUIFER MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK DENGAN TEKNIK VERTICAL ELECTRICAL SOUNDING (VES) DI LOKASI TPA SAMPAH DESA JONONUNU, PARIGI, SULAWESI TENGAH Asrafil, Asrafil; Botjing, Muslimin U; Rugayya, Sitti
Natural Science: Journal of Science and Technology Vol 8, No 1 (2019): Volume 8 Number 1 (April 2019)
Publisher : Univ. Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.882 KB)

Abstract

Daerah penelitian merupakan lokasi dibangunnya sarana pengelolaan sampah (TPA), yang nantinya akan menghasilkan limbah cair yang dapat mencemari air bawah permukaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi lapisan air tanah bawah permukaan (lapisan akuifer) pada lokasi penelitian dengan menerapkan metode geolistrik teknik Vertical Electrical Sounding (VES). Metode ini diterapkan untuk menduga lapisan material di bawah permukaan bumi berdasarkan sifat resistivitas yang diperoleh. Penyelidikan lapangan di daerah penelitian dilakukan dengan konfigurasi elektroda Schlumberger dengan pengolahan data secara inversi menggunakan perangkat lunak PROGRESS. Hasil interpretasi korelasi antara nilai resitivitas dan litologi daerah penelitian diperoleh empat lapisan yang terdiri dari lapisan topsoil yang berupa tanah berpasir dan gembur; lapisan akuiklud terdiri dari lempung, pasirlempungan, lumpur-pasirhalus; lapisan akuifer yang terdiri dari pasir sedang-kasar; dan Lapisan bedrock lapuk. Lapisan akuifer diperoleh memiliki ketebalan 3,44 ? 8,57 meter dengan nilai resistivitas dalam rentang 291,01? 402,01 ?m, pada kedalaman bervariasi dalam rentang 10.97 ? 19.52 meter dari permukaan tanah
Identifikasi Bawah Permukaan Di Daerah Panasbumi Menggunakan Geolistrik Di Desa Tolole Kecamatan Ampibabo Kabupaten Parigi Moutong Moh. Fahri; Abdullah Abdullah; Sitti Rugayya; Badaruddin Badaruddin
Gravitasi Vol. 18 No. 1 (2019)
Publisher : Tadulako University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (544.121 KB) | DOI: 10.22487/gravitasi.v18i1.13305

Abstract

Telah dilakukan identifikasi bawah permukaan di daerah panasbumi menggunakan metode geolistrik di Desa Tolole Kecamatan Ampibabo Kabupaten Parigi Moutong. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lapisan bawah permukaan. Pengukuran dilakukan sebanyak 4 lintasan dengan metode Automatic Array Scanning (AAS) konfigurasi Wenner-Schlumberger. Data hasil pengukuran diolah dengan menggunakan program Res2Dinv 3.53 dan Surfer 11. Hasil penelitian lapisan bawah permukaan di daerah panasbumi terdiri dari 3 lapisan. Lapisan pertama dengan nilai hambatan jenis 2 sampai 17,5 m yang diduga merupakan lempung pasiran, lapisan kedua dengan nilai hambatan jenis 17,5 sampai 104 m yang diduga merupakan pasir dan kerikil. Pada lapisan kedua ini terdapat air panas yang tersebar pada permukaan yang berbentuk manifestasi sampai dengan kedalaman ± 44 m bmt dengan faktor formasi 2 sampai 5 pada formasi aluvium dan endapan pantai. Sedangkan pada lapisan ketiga dengan nilai hambatan jenis 104 sampai 247 m yang diduga merupakan pasir, krikil dan lempung. Kata kunci: Geolistrik, Panasbumi, Res2dinv, Surfer, Wenner-Schlumberger
Pelatihan Penggunaan Alat Ukur Dasar Bagi Siswa Kelas X SMA IT Al Fahmi Palu Sitti Rugayya; Iqbal; Anis Nismayanti; Sandra Kasim; Lulu Syamsiah
Indonesian Journal of Community Empowerment and Service (ICOMES) Vol. 2 No. 2: December 2022
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.892 KB) | DOI: 10.33369/icomes.v2i2.25507

Abstract

Ilmu Fisika tidaklah terlepas dari kegiatan eksperimen yakni pengamatan dan pengukuran. Hal ini bertujuan untuk menambah pengetahuan serta keterampilan dalam memahami ilmu Fisika dan juga untuk mendukung capaian dari kurikulum yang berlaku. Siswa kelas X sekolah tingkat menengah telah dibekali pembelajaran ilmu Fisika secara teori mengenai pengukuran. Peningkatan pemahaman mengenai pengukuran sebaiknya dilakukan kegiatan pengukuran secara langsung menggunakan beberapa alat ukur dasar yaitu jangka sorong, mikrometer sekrup, dan neraca o’haus. Kegiatan ini dilakukan dengan metode pendekatan saintifik yakni pelaksanaan pengabdian mengandung unsur pengetahuan di bidang keilmuan Fisika. Sebanyak 45 orang peserta mengikuti kegiatan ini yang berasal dari SMA IT AL Fahmi Palu. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan adanya peningkatan pemahaman dan keterampilan siswa dalam penggunaan alat ukur dasar berdasarkan keberhasilan siswa melakukan pengukuran secara mandiri. Hal ini dibuktikan dengan hasil penilaian yang diperoleh rata-rata 92,7 yang menunjukkan kriteria sangat baik.
Effect of Eco Enzyme on Television Electromagnetic Radiation Nurhamida; Anis Nismayanti; Sitti Rugayya; M. Syahrul Ulum; Kasman; Maskur
Tadulako Science and Technology Journal Vol. 5 No. 1 (2024): Tadulako Science and Technology Journal
Publisher : LPPM Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/sciencetech.v5i1.17177

Abstract

Research has been carried out on the effect of eco enzymes on television electromagnetic radiation. This research aims to determine the amount of electromagnetic radiation on live television before and after using an eco enzyme. Measurements were made of the amount of electromagnetic radiation from the television when it was off, and the television when it was on before and after using eco enzyme, using 2 types of eco enzyme (pineapple eco enzyme and organic material eco enzyme) with a volume of 1 liter (for 1 bottle) and 2 liters (for 2 bottles). The position of the eco enzyme with the surface of the bottle cover open is placed in front of the television screen at a measuring distance of 25 cm, 50 cm, 75 cm, 100 cm, 125 cm, 150 cm, 175 cm, and 200 cm. Television electromagnetic radiation in the form of the highest electric field and magnetic field when the television is on before using eco enzyme at a measuring distance of 25 cm respectively is 30 V/m and 0.22 μT. After using the eco enzyme, the highest reduction in electromagnetic radiation occurred at a measurement distance of 25 cm. Treatment using 2 liters of pineapple eco enzyme can reduce television electromagnetic radiation in the form of electric fields and magnetic fields respectively, namely 6 V/m and 0.18 μT. In the treatment using eco enzyme, a variety of organic materials with a volume of 2 liters can reduce television electromagnetic radiation in the form of electric fields and magnetic fields respectively, namely 7 V/m and 0.19 μT.
STUDY OF ORE MINERALIZATION POTENTIAL IN METAMORPHIC ROCKS IN KAWATUNA AREA, PALU CITY, CENTRAL OF SULAWESI Asrafil, Asrafil; Mukaddas, Abdul; Puspita, Riska; Assidiqi, Muhammad; Rugayya, Sitti
JGE (Jurnal Geofisika Eksplorasi) Vol. 11 No. 1 (2025)
Publisher : Engineering Faculty Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jge.v11i1.484

Abstract

The Kawatuna area has a complex geological structure and lithological condition of metamorphic rock, which is estimated to be a weak zone for hydrothermal solutions to rise and then accumulate as mineralization of veins in the metamorphic rock. Based on this, it makes this area interesting to research. This research aims to identify metal ore minerals and the mineralization characteristics of ores in the research area. The method used is a geological survey of the surface and laboratory analysis through ore microscopic as well as mineral chemistry tests. Based on the results of the research study, it was found that in metamorphic rocks in the Kawatuna area, sulfide metal ore minerals were found including argentite (Ag2S), pyrite (FeS2), chalcopyrite (CuFeS2), sphalerite (ZnS), galena (PbS), and covelite minerals (CuS), Native elements ore minerals include gold (Au), silver (Ag), electrum (Au, Ag), and Oxide ore minerals in the form of hematite (Fe2O3). The mineralization formed is controlled by structures that produce fractures in the rock, which then produces mineralization as the veins of metamorphic rocks. The ore mineralization in the research area occurs through a hypogene process (the formation of a formation zone from primary ore minerals) and a supergene process stage (the formation of a formation or enrichment zone from secondary ore minerals).