Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Sikap Kelompok Rentan (Lansia) dalam Melaksanakan Kebijakan Physical Distancing dan Personal Hygiene sebagai Pencegahan Penularan Covid-19 Yuliana Suryati; Fransiska Yuniati Demang; Heribertus Handi; Maria Sriana Banul; Epifania Lestari Mihen
Jurnal Keperawatan Vol 15 No 4 (2023): Jurnal Keperawatan: Desember 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/keperawatan.v15i4.804

Abstract

Salah satu sindrom pernapasan akut yang sedang marak terjadi saat ini disebabkan oleh virus Covid-19. Pada sebagian orang penyakit ini hanya seperti flu biasa, namun pada beberapa kelompok masyarakat (seperti lansia dan orang dengan penyakit penyerta) dapat berkembang menjadi pneumonia, sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS) dan kegagalan multi organ. Sebagian besar pasien yang terinfeksi adalah lansia, disebabkan karena penurunan fungsi dan kualitas tubuh, selain itu lansia yang menderita penyakit penyerta. Kasus Covid-19 dapat diturunkan melalui penerapkan tindakan-tindakan pencegahan yang sesuai seperti pelaksanaan physical distancing dan personal hygiene yang berlaku bagi seluruh masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis sikap kelompok rentan (kelompok lansia) dalam melaksanakan kebijakan physical distancing dan personal hygiene dalam mencegah penularan covid-19. Desain penelitian menggunakan metode survey melalui pendekatan cross sectional. Physical distancing dan personal hygiene merupakan variabel dependen sedangkan variabel independennya yaitu sikap lansia. Penelitian dilakukan di Wilayah Kerja Pustu Karot. Populasi target penelitian adalah lansia dengan usia > 55 tahun di Wilayah 3 Paroki Karot. Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling melalui kriteria inklusi dan eksklusi. Penilaian sikap Physical distancing dan personal hygiene menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan analisis univaiat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar lansia memiliki sikap Physical Dictancing cukup (61,8%). Lansia yang memiliki sikap Personal Hygiene cukup berjumlah 78,2%. Usia, jenis kelamin, dan pendidikan tidak berhubungan dengan Physical distancing dan personal hygiene.
INCREASING KNOWLEDGE AND SKILLS IN THE EARLY DETECTION OF MENTAL DISORDERS THROUGH TRAINING MENTAL HEALTH CADRES AT CITY HEALTH CENTERS Angelina Roida Eka; Kornelia R Iwa; Bonavantura Nursi Nggarang; Heribertus Handi
Abdi Dosen : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol. 7 No. 3 (2023): SEPTEMBER
Publisher : LPPM Univ. Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/abdidos.v7i3.1895

Abstract

Mental disorders are still a global concern, including in Indonesia. According to basic health research conducted by the Indonesian Ministry of Health, as much as 0.14% of Indonesia's population has severe mental disorders. This is mainly due to the lack of mental health services, especially in remote areas such as East Nusa Tenggara which have limited health services. The purpose of community service is to optimize the role of mental health cadres in community mental health programs by providing mental health cadre training so that cadres can carry out their roles which include primary, secondary, and tertiary prevention. This research method was carried out by providing educational training to mental health cadres. This training is expected to be able to help puskesmas increase the coverage and sustainability of mental health services to ODGJ by optimizing the role of the community, in this case, especially mental health cadres by carrying out early detection and mobilizing ODGJ and their families to carry out treatment so that there are no more ODGJ who are shackled but can instead recover and be productive.
HEALTH EDUCATION HEALTH REPRODUCTION IN ADOLESCENTS AT SMPK SANTU STEFANUS KETANG Maria Getrida Simon; Bonavantura N. Nggarang; Lusia Henny Mariati; Yohana Hepilita; Heribertus Handi
Abdi Dosen : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol. 7 No. 3 (2023): SEPTEMBER
Publisher : LPPM Univ. Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/abdidos.v7i3.1701

Abstract

Teeneger is a dynamic development in an individual's life which is characterized by accelerated physical, emotional and social growth. Physical changes that occur are the process of maturation of the genitals, besides that psychological changes also occur. This causes changes in attitudes and behavior, such as attention to appearance, interest in the opposite sex, seeking attention and seeking love, which then lead to sexual desire, because adolescence tends to have a high level of sexuality due to maturity. sex hormones and development of the reproductive organs. This Community Service is carried out to increase the knowledge of teeneger about reproductive health.
EDUCATION OF HEIMLICH MANEUVERS IN CHILDREN IN THE GRIEVING MARIA MONASTERY TPA IN OVERCOMING AIRWAY CLOCKIES Yuliana Reginaldis Rosali Krowa; Paskaliana Hilpriska Danal; Angelina Roida Eka; Fransiskus Xaverius Meku; Heribertus Handi
Abdi Dosen : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol. 7 No. 4 (2023): DESEMBER
Publisher : LPPM Univ. Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/abdidos.v7i4.1904

Abstract

Choking is one of the causes of increased morbidity and mortality in children, especially at the age of 3 years or below. In Indonesia, it is stated that around 10% of the 430 cases of infant mortality are caused by choking while breastfeeding. Most people don't know what to do when their child chokes, including the babysitter at the TPA Maria Berdukacita Monastery. Caregivers of children have insufficient knowledge in preventing, and recognizing signs of choking and being able to perform first aid for a child who is choking. This condition can be treated by providing information and skills on the Heimlich maneuver technique which is simple, cheap, and applicable to be applied by caregivers in preventing, recognizing, and performing first aid for choking. By providing information and practice, caregivers' knowledge increases regarding the Heimlich maneuver technique in overcoming airway obstruction in children.
Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Sosial tentang Sunat di Kabupaten Manggarai, NTT Heribertus Handi; Lidwina Dewiyanti Wea; Paskaliana Hilpriska Danal; Lusia Henny Mariati
Malahayati Nursing Journal Vol 6, No 1 (2024): Volume 6 Nomor 1 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v6i1.10304

Abstract

ABSTRACT Circumcision is generally performed on males through surgical procedures for various reasons such as religious, cultural, social, and medical. Indonesia is a country with a majority Muslim population and is one of the countries with the highest Muslim population in the world. Along with the development of the world of health, circumcision has been carried out for health, medical and sexual reasons, but morals, religious, and cultural concepts greatly determine a person's belief system, including against circumcision, which in turn affects his attitude. This study was to identify the relationship between knowledge and attitudes of the Manggarai community towards circumcision, especially with religion and culture. This study followed 108 respondents by filling out an online questionnaire in March 2022. The questionnaire consisted of 2 types, the first about knowledge and the second is attitude questionnaires related to circumcision. The results showed a significant relationship between knowledge and attitudes (p-value: 0.018). Public knowledge about circumcision in the high and sufficient categories, but the decision to circumcise children is still closely related to religious and cultural beliefs. People do not want to circumcise children because it is not religious or cultural, even though it is very beneficial for health. Therefore, the role of health workers is to encourage and continue to educate the public about the medical benefits of circumcision people feel agreeing to do circumcision for their children even though the number is still the smallest. Keywords: Circumcision, Social Perception, Attitude  ABSTRAK Sunat umumnya dilakukan pada laki-laki melalui prosedur bedah karena berbagai alasan seperti agama, budaya, sosial dan medis. Indonesia yang merupakan negara dengan mayoritas penduduknya beragama Islam dan merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk beragama Islam tertinggi di dunia. Seiring perkembangan dunia kesehatan, sirkumsisi telah banyak dilakukan karena alasan kesehatan, medis dan seksual, namun di sisi lain konsep moral, agama dan budaya sangat menentukan sistem kepercayaan seseorang termasuk terhadap sunat, yang pada akhirnya mempengaruhi sikap. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi keterkaitan antara pengetahuan dan sikap masyarakat Manggarai terhadap sunat. Penelitian ini diikuti oleh 108 responden dengan mengisi kuesioner online pada bulan Maret 2022. Kuesioner tersebut terdiri dari kuesioner pengetahuan tentang covid dan sikap masyarakat terhadap covid. Hasil penelitian menunjukkan adanya relasi yang signifikan antara pengetahuan dan sikap (p-value: 0,018).  Masyarakat memiliki pengetahuan yang baik tentang sunat namun keputusan untuk menyunatkan anak masih erat kaitannya dengan keyakinan agama dan budaya. Masyarakat tidak mau menyunatkan anak karena bukan merupakan kewajiban secara agama dan budaya meskipun secara kesehatan sangat bermanfaat. Karena itu, peran tenaga kesehatan adalah mendorong dan terus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang manfaat sunat secara medis tentunya dengan tanpa adanya paksaan. Sebagai tenaga kesehatan, salah satu perannya adalah sebagai edukator dan fungsi tersebut memang harus terus berjalan. Kata Kunci: Sirkumsisi, Persepsi Sosial, Sikap
ANALISIS HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI BLUD RUMAH SAKIT dr. BEN MBOI RUTENG Handi, Heribertus
Wawasan Kesehatan Vol. 1 No. 1 (2016): JURNAL WAWASAN KESEHATAN
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan dan Pertanian Unika Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.579 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur secara kuantitatifperilaku caring perawat dan menganalis hubungan perilaku caring perawat dengan kepuasanpasien di BLUD Rumah Sakit dr. Ben Mboi Ruteng. Desain penelitian ini menggunakan desaincrossectional study yang merupakan salah satu jenis penelitian observasional. Penarikan sampelini menggunakan teknik purposive sampling dengan memilih responden berjumlah 60 orangpasien. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara umum responden merasa puas dengandengan perilaku caring perawat. Hai ini dibuktikan oleh data bahwa sekitar 81,0 % respondenmerasa puas dengan perilaku verbal perawat dan 18,3% responden merasa kurang puasdengan perilaku verbal perawat, dan sekitar 65% responden merasa puas dengan perilakunon verbal perawat dan yang tidak puas dengan perilaku non verbal perawat mencapai angka35 %. Dengan demikian ditemukan adanya hubungan antara kepuasan pasien dengan perilakucaring perawat di BLUD Rumah Sakit dr. Ben Mboi Ruteng.
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG OBESITAS DI SDK RUTENG IV TAHUN 2018 Handi, Heribertus; Wua, Pudensia
Wawasan Kesehatan Vol. 4 No. 1 (2019): JURNAL WAWASAN KESEHATAN
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan dan Pertanian Unika Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gambaran Tingkat Pengetahuan Orang Tua Tentang Obesitas di SDK Ruteng IV Tahun 2018. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran tingkat pengetahuan orang tua tentang obesitas di SDK Ruteng IV. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan survey. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan total sampling dengan jumlah responden 40 responden. Petnelitian ini dilakukan pada bulan maret 2018 dilakukan dirumah orang tua murid SDK Ruteng IV yang anaknya mengalami obesitas. Hasil penelitian berdasarkan analisis univariat menunjukan bahwa sebagian besar orang tua memiliki pengetahuan tentang obesitas dengan kategori baik yaitu sebanyak 15 orang (37,5%), cukup sebanyak 20 orang (50%), dan kurang sebanyak 5 orang (12,5%). Dari data demografi responden diketahui bahwa sebagian besar berjenis kelamin perempuan (92,5%) dan pendidikan terakhir perguruan tinggi (55%). Peneliti menyarankan pada orang tua perlu meningkatkan lagi pengetahuan tentang gizi agar dapat mengatur dan mengontrol pola makan sehingga anak mendapat kebutuhan nutrisi yang baik
HUBUNGAN STRESS DAN MEKANISME KOPING LANSIA DENGAN PENYESUAIAN DIRI TERHADAP KEHILANGAN PASANGAN HIDUP DI DESA NUCA MOLAS TAHUN 2019 Irdawati, Irdawati; Dewi, Claudia Fariday; Handi, Heribertus
Wawasan Kesehatan Vol. 5 No. 2 (2020): JURNAL WAWASAN KESEHATAN
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan dan Pertanian Unika Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stress merupakan respon individu terhadap keadaan atau kejadian yang memicu pada (stressor). Stress juga suatu bagian dari hidup manusia yang tidak bisa dihindari oleh siapapun. Jumlah lansia di Indonesia mencapai 20,04 juta orang atau sekitar 8,05% dari seluruh penduduk Indonesia, dan pada tahun 2014 jumlahnya meningkat menjadi 20,24 juta jiwa atau sekitar 8,03% dari seluruh penduduk Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan stress dan mekanisme koping lansia dengan penyesuaian diri terhadap kehilangan pasangan hidup.Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasional dengan melibatkan 55 lansia yang kehilangan pasangan hidup yang di ambil menggunakan teknik purposive sampling, tempat penelitian dilakukan di Desa Nuca Molas Satar Mese Barat, waktu penelitian dilaksanakan pada 15 maret sampai dengan 18 april 2019. Hasil penelitianmenunjukan stress normal 3 orang (5,5%), stress ringan 11 orang (20,0%), stress sedang 11 orang (20,0%), stress berat 14 orang (25,5%) dan stress sangatberat 16 orang (29,1%). Analisis data menggunakan uji chi square, antarastress dan mekanisme koping dengan hasil uji nilai p value 0,000 <(ɑ 0,05), uji chi square antara stress dan penyesuaian diri dengan hasil uji nilai p value 0,000 <(ɑ 0,05), dan uji chi square antara mekanisme koping lansia dengan penyesuaian diri pada lansia dengan hasil uji nilai p value 0,000 <(ɑ 0,05). Hasil analisis statistik didapatkan bahwa ada hubungan antara stress dan mekanisme koping lansia, stress dengan penyesuaian diri pada lansia, dan mekanisme koping lansia dengan penyesuaian diri pada lansia. Kesimpulannya semakin baik tingkat stress pada lansia maka semakin baik penyesuaian diri yang dilakukan oleh lanjut usia.
TINGKAT PENGETAHUAN PRA KEHAMILAN DI KALANGAN MAHASISWI FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN PERTANIAN UNIKA SANTU PAULUS RUTENG Ximenes, Clara Cabral Ornai; Wea, Lidwina Dewiyanti; Handi, Heribertus
Wawasan Kesehatan Vol. 6 No. 2 (2021): JURNAL WAWASAN KESEHATAN
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan dan Pertanian Unika Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pra-kehamilan adalah Kehamilan Sehat yang membutuhkan persiapan fisik dan mental setiap ibu. Merencanakan kehamilan yang sehat sebaiknya dilakukan sebelum kehamilan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan pra-kehamilan pada mahasiswi Unika Santu Paulus Ruteng. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, dengan sampel sebanyak 183 mahasiswi, dengan menggunakan teknik pengambilan sampel adalah accidental sampling. pertanyaan tertutup telah digunakan untuk menilai tingkat pengetahuan responden. Hasil penelitian didapatkan 13 responden memiliki pengetahuan baik (7,1%), pengetahuan cukup sebanyak 73 responden (39,9%), dan pengetahuan kurang sebanyak 97 responden (53,0%). Kesimpulan yang diambil dari penelitian bahwa tingkat pengetahuan mahasiswi tentang pra-kehamilan di Fakultas Kesehatan dan Pertanian UNIKA Santu Paulus Ruteng sebagian besar dalam kategori kurang yaitu 97 responden (53,0%).
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING TENAGA KESEHATAN SELAMA MASA PANDEMI COVID-19 DI PUSKESMAS PONGGEOK SATAR MESE TAHUN 2022 Yunas, Yohana Intan Fulgentinus; Handi, Heribertus; Simon, Maria Getrida
Wawasan Kesehatan Vol. 7 No. 2 (2022): JURNAL WAWASAN KESEHATAN
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan dan Pertanian Unika Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stres adalah gangguan fisik dan mental yang disebabkan oleh perubahan tuntutan hidup yang dipengaruhi oleh lingkungan maupun penampilan individu di lingkungan. Strategi coping merupakan upaya untuk mengatasi dan mengontrol stres. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan tingkat stres dengan strategi koping tenaga kesehatan pada masa pandemi Covid-19 di Puskesmas Ponggeok Satar Mese. Penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Pengambilan sampel menggunakan total sampling. Subjek penelitian adalah 63 sample. Data uji yang digunakan adalah chi-square. Hasil penelitian tingkat stres tenaga kesehatan di Puskesmas Ponggeok Satar Mese yaitu tenaga kesehatan mengalami tingkat stres sedang, dengan mekanisme koping adaptif. Dengan p-value sebesar 0,002, artinya ada hubungan antara tingkat stres dengan strategi koping tenaga kesehatan selama masa pandemi Covid-19 di Puskesmas Ponggeok Satar Mese.