Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pengaruh Ekstrak Daun Jambu Biji (PSIDIUM GUAJAVA LINN) dan Ekstrak Daun Teh Hijau (CAMELIA SINENSIS) Terhadap Pertumbuhan ESCHERICHIA COLI IN VITRO dan Perbandingannya Dengan KOTRIMOKSAZOL Billy Setianegara; Karneli Karneli; Yusneli Yusneli
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 1 No 12 (2013): Jurnal Kesehatan
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (96.135 KB) | DOI: 10.36086/jpp.v1i12.137

Abstract

Daun jambu biji (Psidium guajava Linn) dan daun teh hijau (Camelia Cinensis) telah lama dikenal masyarakat sebagai obat tradisional. Keduanya secara empiris telah terbukti dapat menghambat dan mematikan beberapa jenis bacteri penyebab diare pada manusia. Menurut WHO, pilihan utama farmakoterapi infeksi bakteri Escherichia coli pada manusia adalah kotrimoksazol, akan tetapi penggunaannya kadang-kadang menimbulkan efek samping dan masalah kesehatan seperti allergi bahkan reaksi hypersensitivitas seperti stephen Johnson Syndrom. Oleh karena itu, masih diperlukan pengkajian pengaruh berbagai tanaman herbal sebagai obat alternatif untuk diare terutama yang disebabkan oleh bakteri E. coli. Penelitian ini bertujuan untuk meperkirakan pengaruh, berapa kekuatan ekstrak daun jambu biji dan ekstrak teh hijau terhadap pertumbuhan Escherichia coli dan perbandingannya dengan pengaruh kotrimoksazol dibuktikan dengan pengukuran zona hambat yang terjadi. Jenis penelitian adalah quasi eksperimen. Sediaan utama berupa daun jambu biji dengan jenis daging buah putih yang berwarna hijau muda dan daun teh hijau segar yang diekstraksi dan dibuat dalam 10 sediaan dengan konsentrasi 10%-100%, sedangkan kotrimoksazol berupa suspensi dibuat dalam 10 sediaan dengan konsentrasi 5 – 50 µg. Penelitian ini menggunakan teknik uji resistensi menurut metode Kirby-Bauer (cakram kertas) dimana masing-masing sediaan diteteskan dalam disc, ditengah media Muller Hinton agar yang ditanami dengan bakteri e. Coli dari strain ATTC dan lokal. Pelaksanaan penelitian dilakukan di Laboratorium Bakteriologi Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Palembang pada bulan oktober 2012. Analisa data yang digunakan adalah regresi linier sederhana, anova dan uji t-independen. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh positif yang kuat ekstrak daun jambu dan ekstrak daun teh hijau terhadap pertumbuhan E.coli baik strain ATCC maupun strain lokal dengan r berkisar dari 0.8883 sampai dengan 0.9967 (Pv < 0.05). Ada pengaruh positif kuat kotrimoksazol terhadap pertumbuhan E.coli strain ATCC dengan r dari 0.9255 sampai dengan 0.9941.(Pv < 0.05), tetapi tidak ada pengaruh kotrimoksazol terhadap pertumbuhan E.coli strain lokal sampai dengan dosis 150 µg. Tidak ada perbedaan significant, pengaruh ekstrak daunn jambu biji dan ekstrak daun teh hijau terhadap pertumbuhan E.coli. (Pv > 0.05) Dengan demikian disimpulkan bahwa ektrak daun jambu biji dan ekstrak daun teh hijau masih potensial sebagai anti infeksi E.coli serta dicurigai adanya kemungkinan resistensi E.coli terhadap antibiotika khususnya kotrimoksazol.
EFEKTIFITAS FRAKSI SAPONIN BIJI KLABET (Trigonella foenum graecum L.) TERHADAP KADAR HORMON TESTOSTERON TIKUS JANTAN SPRAGUE DAWLEY®. Yusneli .; Nyayu Fauziah Zen; Hamril Dani
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 16 No 2 Desember (2021): JPP (JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG)
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jpp.v16i2 Desember.672

Abstract

Saponins are active compounds contained in the seeds of klabet, which may inhibit the development of spermatogenic cells through hormonal effects. The aim of this study was to determine the effectiveness of giving klabet seed saponins (Trigonella foenum-graecum L.) on testosterone levels in male Sprague Dawley® rats. The study was a laboratory experimental study, the number of samples was 24 male rats and the saponin material of klabet seeds with a dose per 300gr BW of 40mg, 80mg and 120mg, and control, treatment for 24 days. The study through the Anova test on all variables showed a significant decrease with a value of p = 0.000 followed by the Post Hoc test which resulted in a significant decrease in testosterone levels in all groups. From the results, it can be concluded that the saponin fraction of klabet seeds can reduce testosterone levels.
Edukasi Dan Senam Lansia Sebagai Upaya Pencegahan Dan Pengendalian Lansia Dengan Hipertensi Maksuk Maksuk; Yusneli Yusneli
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 4 Nomor 3 Juni 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v4i3.3810

Abstract

ABSTRAK Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang secara angka mengalami peningkatan setiap tahunnya terutama pada kelompok lansia, karena itu upaya pencegahan dan pengendalian merupakan salah satu program pengelolaan penyakit kronis. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu mencegah dan mengendalikan hipertensi pada lansia melalui edukasi dan senam lansia di wilayah kerja puskesmas. Target capaian dalam kegiatan ini yaitu meningkatkan pengetahuan lansia tentang cara mencegah hipertensi dan latihan senam lansia secara rutin di puskesmas agar lansia mampu melakukan kegiatan senam secara mandiri di rumah. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan pada tanggal 19-20 November 2020, dengan sasaran sebanyak 18 peserta terdiri dari ibu-ibu lansia dan kader di puskesmas. Setelah dilakukan kegiatan edukasi lansia mengetahui cara mencegah hipertensi dan mau mengikuti program senam yang diadakan oleh puskesmas dan akan menjadikan senam lansia sebagai aktivitas rutin saat di rumah. Semua ibu – ibu lansia merasa bersemangat mengikuti senam dan akan melakukan senam sebagai aktivitas fisik di rumah. Kata Kunci : Hipertensi,  Edukasi,  Senam, Lansia.  ABSTRACT Hypertension is a non-communicable disease that is increasing in numbers every year, especially in the elderly group, therefore prevention and control are one of the chronic disease management programs. This activity aims to help prevent and control hypertension in the elderly through education and exercise for the elderly. The target achievement in this activity is increasing the knowledge of the elderly about how to prevent hypertension and exercising routine elderly gymnastics during elderly posyandu at the health center. Community service activities were carried out on 19-20th November 2020, with a target of 18 participants consisting of elderly mothers and cadres at the public health center. After educating the elderly, they know how to prevent hypertension and are willing to take part in the exercise program held by the health center and will make elderly exercise a routine activity at home. All elderly mothers feel enthusiastic about participating in gymnastics and will do gymnastics as physical activity at home. Keywords: Hypertension,  Education,  Gymnastics, Elderly
EDUKASI JAMUR KUKU PADA IBU RUMAH TANGGA WARGA RW.04 KELURAHAN SUKAJADI KECAMATAN TALANG KELAPA KABUPATEN BANYUASIN Herry Hermansyah; Refai Refai; Sri Sulpha Siregar; Yusneli Yusneli
Jurnal Mitra Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2022): Volume 3 Nomor 2: Jurnal Mitra Masyarakat
Publisher : STIKes Mitra Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Infeksi jamur kuku atau dalam bahasa medis Tinea unguinum adalah kondisi umum yang dimulai bintik atau kuning dibawah ujung kuku. Infeksi jamur yang parah menyebabkan kukumenghitam, menebal dan hancur di tepi. Infeksi jamur kuku dapat menyerang pekerja yang kontak langsung dengan lingkungan yang lembab dan kotor seperti ibu rumah tangga. Tujuan kegiatan untuk memberikan pengetahuan tentang penyakit disebabkan oleh jamur yang menginfeksi kuku ibu rumah tangga di Kelurahan SukajadiKecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan. Dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat dapat disimpulkan bahwa ibu-ibu PKK sudah mengetahui keberadaaan jamur pada kuku namun mereka belum tahu bahwa itu adalah jamur.. Melalui penyuluhan yang dilakusanakan oleh dosen mereka sangat antusias mengikuti sampaiakhir kegiatan dan mereka mengajukan beberapa pertanyaaan terkait jamur kuku tersebut.. Saran kepada ibu-ibu agar memanfaatkan/membaca bahan tentang penyakit kuku yang disebabkan jamur yang diberikan oleh dosen sehingga dapat melakukan tindakan pencegahan.
KARAKTERISTIK PENDERITA DIABETES MELITUS DENGAN HIPERTENSI TERHADAP KADAR ASAM URAT DI RS BHAYANGKARA PALEMBANG Nurhidayah Nurhidayah; Nurhayati Nurhayati; Diah Navianti; Yusneli Yusneli; Itail Husna Basa; Anton Syailendra
Journal of Medical Laboratory and Science Vol 1 No 2 (2021): JMLS : Journal of Medical Laboratory and Science
Publisher : Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.46 KB) | DOI: 10.36086/medlabscience.v1i2.1102

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang : Komplikasi diabetes menyebabkan terjadi proses oksidasi Keadaan ini merusak dinding bagian dalam dari pembuluh darah, dan menarik lemak yang jenuh menempel pada dinding pembuluh darah, sehingga reaksi inflamasi terjadi yang membuat dinding pembuluh darah menjadi keras, kaku dan akhirnya timbul penyumbatan yang mengakibatkan perubahan tekanan darah yang dinamakan hipertensi. Selanjutnya hipertensi akan menurunkan aliran darah ke ginjal, sehingga menstimulasi reabsorpsi asam urat juga memperbesar risiko penyakit mikrovaskuler yang dapat memicu iskemia jaringan.Tujuan Penelitian: Mengetahui kadar asam urat pada penderita asam urat dengan hipertensi. Metode Penelitian: Penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari – Mei 2020 Sampel pasien dm tipe 2 dengan hipertensi di Rumah Sakit bhayangkara Palembang Tahun 2020. Hasil Peneltian : dari 37 pasien kadar asam urat tinggi sebanyak 16 orang (42,3%). Berdasarkan umur,> 50 tahun diperoleh 11 orang (47,8 %) kadar asam urat tinggi dan ≤ 50 tahun diperoleh 5 orang (35,7%) kadar asam urat tinggi. Berdasarkan jenis kelamin laki-laki 14 orang (66,7%) kadar asam urat tinggi dan perempuan 2 orang (16,7%) kadar asam urat tinggi. Berdasarkan Indeks masa tubuh kategori normal 4 orang (26,7%) kadar asam urat tinggi, kategori kurus 1 orang (16,7%) kadar asam urat tinggi dan kategori gemuk 11 orang (31,3%) kadar asam urat tinggi. Kesimpulan : masih ditemukannya kadar asam urat yang tinggi pada penderita diabetes melitus tipe 2 dengan hipertensi. Kata kunci : Diebetes, Hipertensi, Asam Urat ABSTRACT Background: Complications of diabetes occur because a high change in blood sugar will stick to the walls of blood vessels and there is an oxidation. This condition damages the inner wall of the blood vessels, and pulls the saturated fat attached to the blood vessel walls, so that inflammatory reactions occur, stiff and eventually arises blockages resulting in a change of blood pressure called hypertension. Further hypertension will lower the blood flow to the kidneys, thus stimulating the reabsorption of uric acid also enlarges the risk of microvascular diseases that can trigger tissue ischemia. Research Purposes: To describe the uric acid level in type 2 Diabetes mellitus patients with hypertension. Research method: It was a descriptive research with cross sectional approach. The study was held in February – May 2020. Sample was type 2 DM patient with hypertension at Bhayangkara Hospital Palembang year 2020. Results: 16 of 37 (42.3%) patients have high uric acid levels. Based on age, 11 people (47.8%) among > 50 years have high uric acid levels and 5 people (35.7%) among ≤ 50 years have high uric acid levels. Based on gender, 14 (66.7%) male respondents habe high uric acid levels and 2 women (16.7%) have high uric acid levels. Based on body mass index, 4 people (26.7%) with normal BMI have high uric acid levels, 1 skinny person (16.7%) has high uric acid levels and 11 respondents of fat category (31.3%) have high uric acid levels. Conclusion: Patients with diabetes mellitus type 2 with hypertension have high levels of uric acid. Keywords: Diabetics,Hypertension, Gout
KADAR HEMOGLOBIN PADA PENDERITA KUSTA YANG MENJALANI MULTI DRUG THERAPY (MDT) DI RS KUSTA DR. RIVAI ABDULLAH PALEMBANG yusneli - yusneli; Ifryani Ifryani; Nurhayati Nurhayati; Itail Husna Basa; Sri Sulpha Siregar
Journal of Medical Laboratory and Science Vol 2 No 2 (2022): JMLS: Journal of Medical Laboratory and Science
Publisher : Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.362 KB) | DOI: 10.36086/medlabscience.v2i2.1406

Abstract

Latar Belakang: Penyakit kusta merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae. Dalam upaya pemutusan mata rantai penularan kusta dilakukan pengobatan Multi Drug Therapy (MDT), salah satu efek samping dari obat MDT adalah anemia. Indikasi adanya anemia salah satunya dapat diukur dengan estimasi kadar hemoglobin darah. Hemoglobin adalah suatu protein sel darah merah yang memiliki peranan penting dalam proses transport oksigen, karbondioksida serta proton dalam tubuh. Oleh karena itu, perlu diketahui kadar hemoglobin pada penderita kusta yang menjalani MDT. Tujuan: Untuk mengetahui gambaran kadar hemoglobin pada penderita kusta yang menjalani MDT di RS Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang tahun 2018. Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif. Sampel yang digunakan adalah semua penderita kusta yang sedang menjalani pengobatan MDT di RS Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang. Sampel yang diambil berjumlah delapan belas responden yang memenuhi kriteria penelitian. Hasil: Dari hasil penelitian didapatkan 55,6% mengalami anemia, berdasarkan umur remaja 0%, dewasa 60%, lansia 80%. Berdasarkan jenis kelamin laki-laki 57,1%, perempuan 50%. Berdasarkan jenis pengobatan MDT PB 40%, MDT MB 61,5%. Berdasarkan lama pengobatan 1-3 bulan 20%, 4-6 bulan 40%, 7-9 bulan 87,5%. Sedangkan 44,4% tidak anemia. Bedasarkan umur remaja 100%, dewasa 40% , lansia 20%. Berdasarkan jenis kelamin laki-laki 42,9%, perempuan 50%. Berdasarkan jenis pengobatan MDT PB 60%, MDT MB 38,5%. Berdasarkan lama pengobatan 1-3 bulan 80%,4-6 bulan 60% dan untuk 7-9 bulan 12,5%. Kesimpulan: Hasil penelitian didapatkan yang mengalami anemia lebih banyak pada umur lansia, jenis kelamin laki-laki, jenis pengobatan MDT MB, dan lama pengobatan 7-9 bulan. Kata kunci: Kusta, kadar hemoglobin, MDT
ANALISIS JUMLAH TROMBOSIT PADA IBU HAMIL PREEKLAMSIA DI KOTA PALEMBANG Ardiya Garini; Erisa Febriyani; Sri Hartini Harianja; Septi Wulandari; Yusneli Yusneli; Tiara Oktavia
Journal of Medical Laboratory and Science Vol 3 No 1 (2023): Journal of Medical Laboratory and Science
Publisher : Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/medlabscience.v3i1.1696

Abstract

Latar Belakang: Preeklamsia merupakan kondisi pada ibu hamil dengan tekanan darah tinggi dan proteinuria tinggi pada akhir kehamilan atau lebih dari 20 minggu kehamilan. Preeklamsia menyebabkan disfungsi endotel, dan vasospasme atau vasokontriksi. Vasospame memicu agregasi trombosit sehingga menyebabkan penggunaan trombosit meningkat dan menyebabkan trombositopenia. Metode: Jenis penelitian yang digunakan deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang mengalami preeklamsia di RSIA Rika Amelia Kota Palembang tahun 2021 dan mempunyai rekam medis pemeriksaan jumlah trombosit dan diambil dengan teknik total sampling berjumlah 105 pasien. Pemeriksaan hitung jumlah trombosit menggunakan metode otomatik dengan alat hematology analyzer Dirui BCC-3600. Hasil: Didapatkan rata- rata jumlah trombosit 296.77 K/μl dengan jumlah trombosit terendah 107 K/μl dan jumlah trombosit tertinggi 548 K/μl. Berdasarkan umur, pada 35 ibu hamil preeklamsia dengan umur berisiko didapat rata- rata jumlah trombosit 277 K/μl sedangkan pada 70 pasien dengan umur tidak berisiko didapatkan rata- rata jumlah trombosit adalah 306 K/μl, dari pengujian T-test di peroleh P value = 0,149. Berdasarkan usia kehamilan, pada 35 ibu hamil preeklamsia dengan usia kehamilan < 37 minggu diperoleh rata- rata jumlah trombosit adalah 306 K/μl sedangkan pada 70 ibu hamil preeklamsia dengan dengan usia kehamilan ≥ 37 minggu diperoleh rata- rata jumlah trombosit adalah 292 K/μl, dari pengujian T-test di peroleh P value = 0,514 Kesimpulan: Tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap jumlah trombosit pada ibu hamil preeklamsia berdasarkan umur ibu dan usia kehamilan.