Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Studi Numerik Karakteristik Aliran Taylor-Couette dengan Perpindahan Kalor Assagaf, Iman Pradana A.; Sutrisno, Sutrisno; Prajitno, Prajitno
Seminar Nasional Teknik Mesin 2019: Prosiding Seminar Nasional Teknik Mesin 2019
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Simulasi Computanional Fluid Dynamic (CFD) telah dilakukan untuk mengetahui pola aliran Taylor-Couette dengan perpindahan kalor. Penelitian dilakukan untuk parameter geometri aspect ratio 10 dengan radius ratio 0,716 dan parameter dinamis bilangan Reynold melingkar 81-5200. Hasil penelitian menunjukkan pola diperoleh adalah Couette Laminer, Taylor Vortex, Wavy Vortex, serta Vortex Turbulent dan Profil kecepatan tangensial saat ?Re?_?= 81,14 berupa profil linear peningkatan bilangan Reynold semakin besar maka profil kecepatan tangensial akan terlihat semakin landai. Semakin tinggi bilangan (Nu) ? dari dinding silinder bagian dalam menunjukkan abiliti perpindahan kalor yang lebih kuat.
RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH BATANG PISANG MULTI FUNGSI Jufri, Jufri; Assagaf, Iman Pradana A.; Lousagatra, Arya Dhimas; Nurhidayat, Nurhidayat
MUSTEK ANIM HA Vol 13 No 01 (2024): MUSTEK ANIM HA
Publisher : Faculty of Engineering, Musamus University, Merauke, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mustek.v13i01.5932

Abstract

Perkembangan di sektor peternakan di Indonesia telah berkembang pesat; namun, terdapat tantangan dalam hal ketersediaan lahan dan pakan yang terbatas. Pemanfaatan limbah pertanian sebagai alternatif pakan ternak menjadi solusi yang tepat. Penggunaan batang pisang sebagai limbah pertanian untuk pakan ternak belum dioptimalkan sepenuhnya. Salah satu masalah yang muncul adalah metode pencacahan batang pisang yang masih dilakukan secara manual atau menggunakan tenaga manusia, sehingga kurang efektif dan efisien. Selain itu, setelah dicacah, batang pisang harus dicampur dengan berbagai unsur lain, sehingga diperlukan mesin pencacah yang bersifat multifungsi. Tujuan penelitian ini adalah merancangbangun mesin pencacah batang pisang multifungsi untuk memudahkan peternak sapi mencacah batang pisang dan mengolah limbah pertanian menjadi pakan ternak alternatif. Metode penelitian ini bersifat eksperimental dengan merancang-bangun mesin pencacah batang pisang multifungsi dan melakukan pengujian kapasitas pada tiga variasi kecepatan mesin serta tiga variasi kemiringan sudut mata pisau. Pengujian juga mencakup kapasitas penghancuran tongkol jagung serta tongkol jagung beserta bijinya dengan menggunakan sistem hammer. Mesin ini menggunakan motor penggerak bensin 5,5 HP dengan putaran maksimum 3600 rpm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sudut corong input sebesar 45˚ memberikan hasil cacahan yang lebih baik, sehingga corong input dengan sudut tersebut dianggap sebagai paten. Proses pengujian melibatkan variasi sudut kemiringan mata pisau pencacah sebesar 0˚, 20˚, dan 40˚. Kapasitas pencacahan mesin pada rpm 840 adalah 850 kg/jam, pada rpm 988 adalah 1345 kg/jam, dan pada rpm 1088 adalah 1471 kg/jam.
Analisis Tingkat Akurasi Pengaplikasian Program Kode CAM Pada Proses Pembuatan Fixed Handle Menggunakan Mesin CNC Turning Mazak Quick Turn Smart 150 S Amaluddin, Muh. Nurul Haq; Sulfiana, Enni; Assagaf, Iman Pradana A.; Dahlan, Masbin
Majamecha Vol. 6 No. 1 (2024): Majamecha
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Islam Majapahit, Mojokerto, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36815/majamecha.v6i1.3263

Abstract

Penggunaan kode program Computer-Aided Manufacturing (CAM) dalam proses manufaktur menawarkan sejumlah kelebihan signifikan. Keakuratan tinggi dalam pembuatan produk, efisiensi produksi melalui otomatisasi, dan kemampuan menghasilkan desain yang rumit adalah beberapa keunggulan utama. Program CAM juga memberikan konsistensi produksi, mengurangi kesalahan manusia, dan meningkatkan efisiensi dengan simulasi sebelum produksi sebenarnya. Hasil penelitian menunjukkan akurasi pengaplikasian program kode CAM yang baik dalam proses pembuatan fixed handle menggunakan mesin CNC turning. Metodologi penelitian melibatkan pengumpulan data eksperimental dari implementasi program kode CAM pada mesin CNC turning, dengan fokus pada akurasi hasil produksi fixed handle. Evaluasi dilakukan terhadap dimensi, geometri, dan toleransi sesuai dengan desain yang diinginkan. Data hasil produksi dianalisis menggunakan teknik statistik untuk menilai tingkat keakuratan proses CNC turning yang berkaitan dengan penggunaan program kode CAM. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa presisi dan efisiensi dalam proses manufaktur menggunakan mesin CNC turning sudah sesuai dengan penerapan program kode CAM.
Pembuatan Briket dengan Variasi Ukuran Partikel Cangkang Kelapa Sawit (CKS) dan Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) Junianti, Fitri; Diana, Sri; Ramdhani , Anugrah; Lestari , Rianti Indah; Assagaf, Iman Pradana A.; Ranggina, Dian
Majamecha Vol. 6 No. 1 (2024): Majamecha
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Islam Majapahit, Mojokerto, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36815/majamecha.v6i1.3297

Abstract

Biomassa dapat dijadikan sebagai salah satu sumber energi yang ramah terhadap lingkungan dengan tidak mengandung unsur sulfur penyebab polusi udara. Biomassa di Indonesia ketersediaannya cukup melimpah baik yang berasal dari limbah pertanian, perkebunan maupun dari industri. Pada industri pengolahan sawit, cangkang kelapa sawit (CKS) dan tandan kosong kelapa sawit (TKKS) merupakan limbah biomassa dengan komposisi cangkang kelapa sawit terdiri dari 53,85% lignin, 26,16% hemiselulosa, dan 6,92% selulosa serta nilai kalor yang tinggi sehingga dapat memenuhi kriteria sebagai bahan bakar briket. Selain nilai kalor yang tinggi, kualitas briket juga dipengaruhi oleh nilai kadar air dan kadar abu yang rendah. Pada pembuatan briket beberapa hal yang menjadi faktor penting seperti penggunaan jenis perekat, komposisi bahan baku dan ukuran partikel. Olehnya itu pada penelitian ini akan dilakukan pembuatan briket dengan memvariasikan ukuran partikel dari CKS dan TKKS. Penelitian ini terdiri dari tiga tahapan. Tahapan pertama merupakan preparasi cangkang dan tandang kelapa sawit secara mekanik dan karbonisasi. Selanjutnya tahapan kedua, pembuatan briket dengan perbandingan bahan baku dan perekat 10:1 pada variasi ukuran partikel 60, 80, dan 100 mesh. Tahapan terakhir yaitu analisa kualitas briket terdiri dari kadar air, kadar abu, kadar zat terbang, dan nilai kalor. Hasil penelitian untuk semua variasi ukuran partikel telah memenuhi SNI 01-6235-2000 tentang briket arang. Pada pengujian kadar air, kadar abu, dan zat terbang terjadi penurunan sejalan dengan semakin kecilnya ukuran partikel. Kadar air terendah pada sampel briket ukuran 100 mesh sebesar 4,9197%, untuk kadar abu sebesar 3,9698%, dan kadar zat terbang terendah pada sampel ukuran partikel 100 mesh sebesar 10,1453%. Nilai kalor yang dihasilkan dari ukuran partikel yang semakin kecil cenderung meningkat. Nilai kalor tertinggi pada sampel briket ukuran partikel 100 mesh sebesar 6257 kal/g.
Pelatihan Pengolahan Air yang Berkelanjutan di Desa Pasiang, Polewali Mandar Prameswara, Gyan; Setyorini, Dwi; Dahlan, Masbin; Assagaf, Iman Pradana A.; Raihan, Ahmad Zaki
Journal of Community Services in Sustainability Vol. 2 No. 2 (2024): Journal of Community Services in Sustainability (Oktober 2024)
Publisher : Politeknik STMI Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52330/jocss.v2i2.374

Abstract

The increasing demand for sustainable water treatment in regions with constrained access to clean water underscores the necessity for targeted interventions. This community service initiative (PKM) focused on establishing a sustainable water treatment training program in Pasiang Village, Polewali Mandar, with an emphasis on biofiltration technology. Utilizing a SWOT analysis and a pre- and post-program evaluation framework, the study assessed both the challenges and opportunities related to implementing a localized water treatment system. Findings highlighted the community’s reliance on groundwater sources and limited familiarity with surface water treatment technologies as primary obstacles. The training program encompassed both informational sessions on biofiltration technology and hands-on practice in operating the treatment system. Evaluations revealed notable advancements in participants' competencies, including a 50% improvement in practical skills, a 47% increase in technology utilization, and a 40% gain in foundational knowledge. Participant satisfaction ranged from 85% to 100% across program aspects, with particularly high ratings in program benefits and alignment with community needs. The adoption of biofiltration technology has demonstrated its viability as a sustainable water treatment solution in rural contexts, supported by substantial community engagement and comprehension of the technology. This PKM program thus offers a replicable model for developing sustainable water treatment training frameworks adaptable to similar communities.