Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

UJI KUALITATIF KANDUNGAN HIDROKUINON PADA TIGA MEREK KRIM PEMUTIH WAJAH DENGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS (KLT) Meilyda, Nadira Ayu; Febriani, Alik Kandhita; Balfas, Rifqi Ferry
JFM (Jurnal Farmasi Malahayati) Vol 7, No 2 (2024)
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jfm.v7i2.15818

Abstract

Hidrokuinon merupakan golongan fenol yang memiliki sifat larut dalam air. Bahaya penggunaan hidrokuinon dalam kosmetik antara lain menyebabkan okronosis (kulit berbintil seperti pasir, berwarna coklat kebiruan, terasa gatal dan terbakar). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya kandungan hidrokuinon pada tiga merek krim pemutih wajah yang dijual di media online. Sampel yang diteliti sebanyak 3 krim pemutih wajah yang dijual di media online dengan metode kromatografi lapis tipis. Hasil uji kualitatif hidrokuinon dengan reagen FeCl₃ 1%, memperoleh hasil sampel A, B dan C positif hidrokuinon. FeCl₃ merupakan reagen yang umum digunakan untuk uji kualitatif senyawa siklik, sehingga kurang spesifik karena akan menghasilkan uji positif terhadap senyawa yang mengandung siklik. Hasil uji reaksi warna dengan reagen benedict, O-fenantrolin dan hasil uji Kromatografi lapis tipis dengan menggunakan fase gerak metanol P:kloroform P (50:50), menunjukan sampel krim pemutih yang positif mengandung hidrokuinon yaitu sampel A dan C dengan nilai Rf yang mendekati Rf baku Hidrokuinon. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat 2 sampel positif mengandung hidrokuinon.
FORMULASI & UJI MUTU SEDIAAN SAMPO ANTI KETOMBE DARI EKSTRAK DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L) Novita, Dina; Balfas, Rifqi Ferry; Kandhita, Alik
Jurnal Farmasi Higea Vol 16, No 1 (2024)
Publisher : STIFARM Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52689/higea.v16i1.568

Abstract

Sampo yaitu sediaan kosmetik mengandung surfaktan memiliki sifat detergensi. Daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) yaitu salah satu daun yang dapat berguna menghilangkan kotoran kulit kepala, sehingga dapat dibuat sediaan sampo. Penelitian bertujuan untuk mengetahui uji mutu yang ditambahkan ekstrak daun belimbing wuluh. dan mengetahui formulasi terbaik dari sediaan sampo dari ekstrak daun belimbing wuluh. Metode penelitian eksperimental dengan cara maserasi. Formulasi daun belimbing wuluh dibuat konsentrasi 1g, 3g dan 5g. Setiap formula dilakukan uji formulasi meliputi uji organoleptik, uji homogenitas, uji nilai pH, uji viskositas, dan uji tinggi busa. Uji organoleptik F1, F2 dan F3 diperoleh bentuk sediaan yang sama. Namun, ada perbedaan warna dan bau disetiap formula karena adanya penambahan zat aktif. Uji homogenitas F1, F2 dan F3 semua formula memilki homogenitas yang baik. Uji nilai pH F1, F2 dan F3 memenuhi syarat. Uji viskositas F1 dan F2 memenuhi syarat viskositas namun, F3 tidak memenuhi. Uji tinggi busa F1, F2 dan F3 memenuhi syarat. Hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa daun belimbing wuluh dapat dijadikan formulasi sediaan sampo anti ketombe dari ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L). F1 pada uji organoleptik dan F3 pada uji viskositas tidak memenuhi.
FORMULASI SEDIAAN NUTRASETIKAL POWDER DRINK KULIT BAWANG MERAH BREBES (Allium cepa L. var. aggregatum) Febriani, Alik Kandhita; Balfas, Rifqi Ferry; Purwanti, Yunika; Maesarah, Ifani
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 13, No 3 (2024): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v13i3.7861

Abstract

Indonesia, known for its rich biodiversity, boasts many medicinal plants with significant development potential. One such plant is shallots (Allium cepa L.), a valuable vegetable commodity that plays an important role in society due to its economic and nutritional value. Shallots are rich in various secondary metabolites, including flavonoids, tannins, saponins, essential oils, kaempferol, flavonglycosides, phloroglucin, dihydroaliin, cycloaliin, metiallin, quercetin, and polyphenols, with sulfur also present in the tubers. This research aims to formulate shallot skin into a nutraceutical powder drink. Using experimental laboratory methods, we formulated the shallot skin powder drink and conducted physical tests on the preparation. The results indicated that while the formulations met the criteria for ash content, pH, dissolution time, flow time, and compressibility, not all formulas satisfied the requirements. Specifically, the shallot skin powder drink did not meet the standards for water content and angle of repose.
Identification of Paracetamol in Herbal Medicine for Aches and Pains Using Thin Layer Chromatography (TLC) Method Ullaeli, Syifa; Febriani, Alik Kandhita; Balfas, Rifqi Ferry
QISTINA: Jurnal Multidisiplin Indonesia Vol 3, No 2 (2024): December 2024
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/qistina.v3i2.3090

Abstract

Jamu adalah salah satu obat tradisional yang banyak digunakan oleh masyarakat untuk mencegah dan atau membantu menyembuhkan penyakit, jamu juga sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Peningkatan minat masyarakat serta kebutuhan untuk mengkonsumsi jamu telah disalahgunakan oleh produsen jamu dengan menambahkan Bahan Kimia Obat (BKO), paracetamol merupakan salah satu BKO yang sering ditambahkan dalam jamu yang memiliki khasiat cepat serta keuntungan yang besar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya kandungan paracetamol dalam jamu pegal linu dianalisis secara kualitatif berupa uji reaksi warna dan uji kromatografi lapis tipis. Tiga pereaksi warna yang digunakan yaitu pereaksi FeCl₃ 10%, K₂Cr₂07, dan NaN0₂. Berdasarkan hasil pengamatan dari sampel yang ditetesi larutan kalium dikromat menghasilkan sampel yang negatif paracetamol, sedangkan larutan FeCl₃ dan natrium nitrit yang dihasilkan sampel jamu positif mengandung paracetamol. Analisis kualitatif menggunakan KLT dan dibaca bercaknya dibawah sinar UV 254 nm lalu di hitung nilai Rf-nya. Hasil analisis kualitatif penelitian ini menunjukkan terdapat dua sampel jamu yang mengandung BKO parasetamol dari 3 sampel yang dikumpulkan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat 2 sampel positif mengandung paracetamol.
GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG SUNSCREEN PADA REMAJA DI DESA BULUSARI: Gambaran Pengetahuan Tentang Sunscreen pada Remaja Di Desa Bulusari Dinda Ana Rizky; Fajarini, Hanari; Balfas, Rifqi Ferry
Jurnal Ilmiah JOPHUS : Journal Of Pharmacy UMUS Vol. 6 No. 01 (2024): Agustus
Publisher : Program Studi Farmasi, Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/jophus.v6i01.1526

Abstract

Sunscreen merupakan kosmetik pelindung kulit yang memilik peran penting dalam menjaga kesehatan kulit, mengingat aktifitas sehari-hari sebagian besar yang kita lakukan di luar rumah yang cenderung terpapar sinar matahari. Berdasarkan pengamatan awal peneliti di Desa Bulusari banyak remaja yang melakukan aktivitas di luar ruangan tanpa menggunakan sunscreen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan tentang sunscreen pada remaja di Desa Bulusari. Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dengan penentuan sampelnya berdasarkan metode snowball sampling, metode pengumpulan datanya melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini mengikut sertakan remaja di Desa Bulusari yang memenuhi kriteria inklusi dengan jumlah 20 responden. Hasil rekapitulasi skor ini menunjukan rata-rata sebesar 83,3%. Sehingga disimpulkan bahwa pengetahuan tentang sunscreen pada remaja di Desa Bulusari adalah baik.
GAMBARAN PENGETAHUAN MASYARAKAT KELURAHAN PASARBATANG TENTANG PENGGUNAAN OBAT TRADISIONAL: Gambaran Pengetahuan Masyarakat Kelurahan Pasarbatang Tentang Penggunaan Obat Tradisional Chumayroh, Chumayroh; Fajarini, Hanari; Balfas, Rifqi Ferry
Jurnal Ilmiah JOPHUS : Journal Of Pharmacy UMUS Vol. 6 No. 01 (2024): Agustus
Publisher : Program Studi Farmasi, Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/jophus.v6i01.1533

Abstract

Jumlah pengobatan tradisional saat ini semakin meningkat karena efek samping yang relatife kecil. Sejauh ini masyarakat menganggap bahwa pengobatan menggunakan obat herbal lebih aman dibandingkan dengan pengobatan konvensional. Masyarakat  juga percaya bahwa obat herbal memiliki efek samping yang relatif lebih rendah, namun bukan berarti tidak ada laporan tentang reaksi merugikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan pada masyarakat tentang penggunaan obat tradisional. Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Dengan penentuan sampel berdasarkan metode sowball sampling, metode pengumpulan data melalui observasi, wawancaran dan dokumentasi. Penelitian ini mengikut sertakan masyarakat Kelurahan Pasarbatang yang memenuhi kriteria inklusi dengan jumlah 50 responden. Hasil rekapitulasi skor menunjukkan rata-rata sebesar 79,9%. Sehingga disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat tentang penggunaan obat tradisional di Kelurahan Pasarbatang adalah baik.
Formulasi dan uji mutu sediaan masker gel Peel off dari ekstrak daun kelor (Morinaga Oleifera L) : Formulasi dan Uji Mutu Sediaan Masker Gel Peel Off Dari Ekstrak Daun Kelor (Morinaga Oleifera L) rizmarahmaniar; Balfas, Rifqi Ferry; Febriani, Alik Kandhita
Jurnal Ilmiah JOPHUS : Journal Of Pharmacy UMUS Vol. 6 No. 01 (2024): Agustus
Publisher : Program Studi Farmasi, Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/jophus.v6i01.1620

Abstract

Masker gel sering disebut sebagai masker peel off yang merupakan jenis masker yang mudah dan cepat digunakan karena dapat dilepas setelah mengering. Daun kelor (Moringa Oleifera L) mengandung senyawa-senyawa antioksidan yang tinggi. Antioksidan pada daun kelor (Moringa Oleifera L) membantu melindungi kulit dari kerusakan sel-sel oleh radikal bebas, yang dapat menyebabkan kulit menjadi kering, kusam, dan bersisik dengan merusak jaringan epidermis dan kolagen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sediaan terbaik dan hasil uji mutu sediaan masker gel peel off dari ekstrak daun kelor (Moringa Oleifera L). Metode yang digunakan eksperimental laboraturium dengan analisis deskriptif yang diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti. Konsentrasi sediaan F1 5gr, F2 10gr, F3 20gr. Uji mutu sediaan masker gel peel off meliputi. Uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji daya lekat, uji daya sebar, dan uji kecepatan mengering. Hasil dari uji organoleptik pada F1, F2, dan F3 memiliki warna hijau kecoklatan dengan bau khas ekstrak daun kelor dan berbentuk gel. Uji homogenitas ketiga formula homogen. Uji pH, uji daya lekat, uji daya sebar, dan uji kecepatan mengering ketiga formula memenuhi syarat nilai sediaan masker gel peel off yang baik dengan penambahan ekstrak daun kelor sebanyak 3gr. Kesimpulan formula terbaik dari sediaan masker gel peel off dari ekstrak daun kelor yaitu pada F2 sebanyak 10gr dan hasil uji mutu yang dilakukan ketiga formula memenuhi syarat nilai sediaan masker gel peel off. Kata kunci: Masker gel peel off, daun kelor, uji fitokimia
Utilization of Herbal Medicines as Alternative Hypertension Therapy: A Review of Effectiveness and Safety Balfas, Rifqi Ferry; Mainassy, Meilisa Carlen; Rejeki, Desi Sri; Nurhidayati, Lailiana Garna
International Journal of Health Sciences Vol. 3 No. 4 (2025): IJHS : International Journal of Health Sciences
Publisher : Asosiasi Guru dan Dosen Seluruh Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59585/ijhs.v3i4.887

Abstract

Hypertension remains a leading cause of global morbidity and mortality, contributing to an increased risk of coronary heart disease, kidney failure, and stroke. Conventional hypertension treatment using synthetic drugs is effective in lowering blood pressure, but often causes side effects such as dizziness, dry cough, hypokalemia, and metabolic disorders that can reduce patient compliance with therapy. Therefore, people are starting to turn to complementary and alternative treatments based on herbal plants. This study aims to review the effectiveness and safety of using herbal medicines as an alternative therapy for hypertension based on the latest scientific evidence. The research method used is systematic review. literature review of 35 scientific articles from the database PubMed, ScienceDirect, and Garuda Dikti during the period 2015–2024. The results of the study showed that plants such as garlic (Allium sativum), celery (Apium graveolens), soursop leaves (Annona muricata), and pegagan (Centella asiatica) has the effect of lowering blood pressure through the mechanism of vasodilation, increasing the production of nitric oxide oxide , diuretic effects, and antioxidant activity. Although most studies show positive results, most of the trials are still preclinical and require confirmation through large-scale clinical trials. In conclusion, herbal medicines have the potential to be used as complementary therapies for hypertension with minimal side effects. However, their use must be monitored by medical personnel to avoid interactions with synthetic antihypertensive drugs.
Aktivitas antioksidan produk nutrasetikal powder drink dari sari kulit bawang merah brebes (Allium cepa L. var. aggregatum): Antioxidant activity of nutraceutical powder drink products from brebes red onion peel juice (Allium cepa L. var. aggregatum) Febriani, Alik Kandhita; Purwanti, Yunika; Balfas, Rifqi Ferry; Maesarah, Ifani
TEKNOLOGI PANGAN : Media Informasi dan Komunikasi Ilmiah Teknologi Pertanian Vol 16 No 1 (2025)
Publisher : Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Yudharta, Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35891/tp.v16i1.5801

Abstract

Red onion peel (Allium cepa L. var. aggregatum) is waste from red onion processing products whose utilization has not been maximized. It is known that red onion peel contains bioactive compounds such as flavonoids, anthocyanins and phenolic acids, which have antioxidant potential. Even onion peels have higher antioxidant activity than the bulb. The aim of this research is to make powder drink from Brebes red onion peels with a red onion peel concentration of 20% (SKB20), 40% (SKB40) and 60% (SKB60). Apart from that, this research also aims to evaluate the antioxidant activity of powder drink compared to onion peel juice. Red onion peel extraction uses a filtering process with water. This powder drink was made using the foam mate drying method. The antioxidant activity was measured using the DPPH method. In phytochemical testing, red onion peel contains flavonoids, saponins, terpenoids and polyphenols. The antioxidant activity test results for the red onion peel juice, powder drink with SKB20, SKB40, SKB60 formulas were 151,70 ± 0,10 ppm, 726,77 ± 0,22 ppm, 647,14 ± 0,25 ppm, 192,3 ± 0,25 ppm respectively. The highest IC50 value was SKB60 formula, which is an active antioxidant in the weak antioxidant category. At concentrations of 20% (SKB20) and 40% (SKB40), the IC50 showed non-active antioxidants. These results showed that red onion peel made into powder drink decreases antioxidant activity compared to the antioxidant activity of onion peel juice (151,7 ppm).