Dhayal Gustopo
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Nasional Malang

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

I b M KELURAHAN CIPTOMULYO KOTA MALANG DALAM MENGOLAH DAUN TANAMAN ALLOE VERA SEBAGAI BAHAN UTAMA KOMODITAS PRODUK MAKANAN Setiadjit, Dhayal Gustopo; Minah, Faidliyah Nilna; Hidayat, Taufik
Jurnal Industri Inovatif Vol 5 No 2 (2015): Jurnal Industri INOVATIF
Publisher : PRODI TEKNIK INDUSTRI S1 ITN MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan I b M kelurahan Ciptomulyo didanai oleh DIKTI, melalui penugasan untuk pelaksanaan Program Hibah Pengabdian pada Masyarakat mono tahun bagi dosen ini, secara garis besar dikategorikan kedalam 2(dua) aktifitas utama yang saling berketerkaitan. yaitu :aspek Produksi dan aspek Manajemen Usaha. Produksi makanan jeli dengan bahan baku utama adalah daun aloevera diharapkan akan menjadi penciri produk  dari  kelurahan  Ciptomulyo  Kota  Malang.  Hal  tersebut  dikarenakan  belum  banyak  pemanfaatan  daun aloevera sebagai makanan jeli. Saat ini aloevera digunakan sebagai bahan dasar pembuatan produk kosmetik.   Gambaran  dari  Teknologi  terapan  yang  digunakan  meliputi  mesin  mixer  yang  digunakan  untuk memproses daun aloe vera ini dilengkapi dengan pemanas berupa kompor gas dan juga dipasangkan  pengendali suhu atau temperature. Dengan kata lain bahwa mesin ini merupakan integrasi dari fungsi pengaduk, pemanas dan pengendali suhu. Mesin ini tepat digunakan untuk tujuan proses pengentalan dari daun aloevera  dengan karakter dasarnya adalah lembek menjadi produk makanan Jeli dengan karakter dasarnya adalah kenyal. Untuk mencapai tingkat kekenyalan produk jeli dibutuhkan suhu 70  0  C.
Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Perawat Rumah Sakit Islam Dinoyo Malang) Syahrul Ramadhan; Dhayal Gustopo; Prima Vitasari
Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri Vol 1 No 2 (2015): Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri (JTMI)
Publisher : Program Studi Teknik Industri S2 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kompensasi penting bagi karyawan sebagai individu karena besarnya kompensasi mencerminkan ukuran nilai karya mereka di antara karyawan itu sendiri, keluarga dan masyarakat. Penelitian in bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompensasi dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan. Penelitian ini dilakukan terhadap 89 responden perawat pada RSI Dinoyo Malang. Variabel bebas terdiri atas kompensasi dan motivasi, dan variabel terikat adalah kinerja perawat.Pembuktian hipotesis dilakukan dengan analisis regresi berganda menggunakan software SPSS versi 20.Kompensasi (r2=0,256) dan motivasi kerja (r2=0,320) berpengaruh signifikan terhadap kinerja perawa. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kompensasi dan motivasi adalah faktor penentu kinerja perawat. Peranan motivasi kerja adalah lebih kuat dibandingkan dengan kompensasi.
Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Menggunakan Metode Economic Order Quantity Dalam Upaya Meningkatkan Efisiensi (Studi Kasus Pada PT. Pancaran Mulia Sejati) Sutarti; Sutriyono; Dhayal Gustopo
Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri Vol 2 No 2 (2016): Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri (JTMI)
Publisher : Program Studi Teknik Industri S2 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Setiap perusahaan memiliki perencanaan persediaan dan sistem kontrol. Dalam kasus yang melibatkan produk fisik yang diperlukan adalah peramalan permintaan untuk mengetahui berapa banyak untuk memesan dan kapan harus memesan. PT. Pancaran Mulia Sejati yang bergerak di bidang produksi minuman juice dalam proses produksinya mengalami kendala yaitu tidak menentunya bahan baku dari supplier berupa buah segar sehingga menyebabkan biaya persediaan meningkat setiap tahunnya. Biaya persediaan selalu meningkat selama ini sedangkan permintaan relatif stabil maka dipandang perlu untuk dilakukan analisis pengendalian persediaan yang berkaitan dengan efisiensi proses produksi perusahaan, utamanya efisiensi penggunaan modal. Penggunaan metode EOQ dapat membantu suatu perusahaan dalam menentukan jumlah unit yang dipesan agar tercapai biaya pemesanan dan biaya persediaan seminimal mungkin. Dengan menggunakan perhitungan yang ekonomis tentunya suatu perusahaan dapat menentukan secara teratur bagaimana dan berapa jumlah material yang harus disediakan. Dari hasil perhitungan biaya persediaan menurut cara yang diterapkan oleh perusahaan adalah sebesar Rp 62.490.462, sedangkan hasil perhitungan biaya persediaan menurut EOQ untuk tahun 2016 sebesar Rp 61.440.125, terdapat efisiensi sebesar 2%. Hasilnya menyatakan bahwa metode EOQ mampu mereduksi biaya pesan. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka biaya persediaan menurut cara yang dijalankan perusahaan belum mencapai titik minimal. Melalui pendekatan metode EOQ perusahaan produsen juice mampu memperoleh penghematan atau efisiensi penggunaan modal sebesar Rp 1.050.337.
Analisis Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Nasabah PT. Mandala Multi Finance Cabang Banjarmasin Taufik Rahim; Abraham Lomi; Dhayal Gustopo
Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri Vol 2 No 2 (2016): Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri (JTMI)
Publisher : Program Studi Teknik Industri S2 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan yang terjadi pada perusahaan seperti; karyawan dalam melakukan layanan terlalu lambat dan suka mengulur waktu. Penelitian ini bertujuan untuk memberi masukan dalam meningkatkan kepuasan nasabah dari sisi penilaian kualitas layanan. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini seperti; mean gap, mann whitney, dan uji regresi berganda. Hasil uji mean gap dan statistik mann whitney yang paling dominan memiliki kesenjangan (-0,29) dan perbedaan (0,001) yaitu dimensi responseveness. Hasil pengujian regresi berganda dimensi responsiveness persepsi terbukti berpengaruh sebesar (0,001) terhadap kualitas layanan, sedangkan untuk hasil kualitas layanan ada satu dimensi emphaty (0,001) yang berpenga-ruh signifikan terhadap kepuasan. Dapat disimpulkan bahwa dimensi responsiveness dipersepsikan belum terlalu maksimal yang diekspektasikan nasabah, untuk mengatasi masalah tersebut dengan cara peningkatan kualitas waktu jam kerja karyawan tanpa ada tekanan oleh atasan. Kualitas layanan dimensi emphaty harus diperbaiki agar nasabah lebih merasa puas, dengan cara memperkuat hubungan baik dengan nasabah agar mendafatkan informasi tentang keluhan ataupun harapan yang diinginkan secara berkesinambungan.
Implementasi Strategi Line Extension Berdasarkan Marketing Mix Dan Analisa SWOT Di PT. Velesia (Wisata Tas Rajut KABOKI) Sigit Arlandi Sukma Nugraha; Fuad Achmadi; Dhayal Gustopo
Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri Vol 2 No 2 (2016): Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri (JTMI)
Publisher : Program Studi Teknik Industri S2 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Implementasi strategi line extension KABOKI didasarkan atas ekuitas merek, positioning, dan atribut positif yang sudah terbangun kuat. Melalui hubungan variabel marketing mix terhadap line extension, dapat dilakukan analisa SWOT untuk di implementasikan strategi line extension. Implementasi startegi berdampak dalam memperkuat merek serta memperluas segmen baru melalui melalui produk yang diciptakannya yaitu produk yang memiliki variasi warna dan dimensi sesuai persepsi konsumen. Hubungan variabel marketing mix terhadap line extension dalam pengujian asumsi klasik regresi linier berganda diketahui bahwa variabel produk, harga, dan tempat secara parsial memiliki pengaruh signifikan, sedangkan promosi tidak memiliki pengaruh signifikan. Hasil temuan menunjukkan promosi tidak berpengaruh signifikan dikarenakan, line extension secara simultan menjadi bagian dari promosi melalui keragaman produk yang diciptakannya. Analisa SWOT menunjukkan bahwa faktor kekuatan meliputi; kemudahan cara pembayaran, tempat parkir yang luas dan aman, desain, dan citra unik tas rajut memiliki pengaruh 44.6 %. Faktor kelemahan meliputi: potonganharga, tingkatan level harga, keseragaman harga, varian produk dan kualtas berjenjang memiliki pengaruh 55,4 %. Faktor peluang meliputi; outlet atau toko resmi mudah dicari dan dikenali memiliki pengaruh 68.4 %. Faktor ancaman pada kondisi lalu-lintas memiliki pengaruh 31.6 %. Hasil pengaruh pada variabel SWOT ditunjukkan dalam matriks internal-eksternal (IE) pada posisi koordinat sel-1, kategori kuat dan tinggi dengan strategi berbasis pertumbuhan. Dalam analisa demografis responden pada instrumen penelitian diketahui tiga kategori segmen konsumen KABOKI yaitu; berdasarkan jenis kelamin, usia, dan profesi. Rumusan strategi line extension yang dikembangkan adalah strategi yang berfokus kenyamanan berbelanja dengan penguatan brand berbasis produk yang dikemas dengan kelompok varian, tingkatan kualitas, level harga, dan paket potongan, serta bergerak secara simultan memasuki peluang perluasan pilihan dan inovasi dengan sasaran segmen konsumen baru yang berkarakter jenis kelamin, usia, dan profesi.
Meningkatkan Mutu Kain Tenun Ikat Tradisional Di Desa/Kelurahan Roworena Secara Berkesinambungan Di Kabupaten Ende Dengan Pendekatan Metode TQM Firmansyah M; Abraham Lomi; Dhayal Gustopo
Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri Vol 3 No 1 (2017): Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri (JTMI)
Publisher : Program Studi Teknik Industri S2 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/jtmi.v3i1.171

Abstract

Tenun ikat khas Ende adalah salah satu dari sekian banyak produk budaya tradisional khas Indonesia yang dibuat secara tradisional dan bernilai seni tinggi dan indah. Di kabupaten Ende terdapat salah satu desa / kelurahan, yaitu Desa Roworena, desa yang sebagian masyarakatnya menggantungkan penghasilan hidup mereka dengan menenun. Adanya Permasalahan yang terjadi pada industri kelompok tenun ikat adalah adanya penurunan mutu atau kecacatan pada kain tenun ikat yang disebabkan oleh berbagai faktor yang menyebabkan menurunnya keuntungan produk kain tenun ikat yang didapatkan pada kelompok industri kain tenun ikat itu sendiri. Dengan teori pendukung dalam penelitian ini adalah teori tentang kualitas, pengendalian kualitas, metode Fishbone (Tulang Ikan) dan Quality Control Circle (QCC) atau Gugus Kendali Mutu (GKM). Dari hasil penelitian di dapatkan 11 proses pembuatan kain tenun ikat yang belum berjalan dengan baik. Upaya peningkatan mutu kain tenun ikatdilakukan melalui perbaikan 11 tahapan proses pembuatan kain tenun ikat, di mana Dilakukan pengendalian kualitas berupa pengawasan pada setiap proses penenunan kain tenun ikat agar mendapatkan kualitas produk kain tenun ikat yang berkualitas. Selanjutnya dapat disimpulkan, Kelompok penenun kain tenun ikat melakukan pengendalian kualitas terhadap semua hal yang berkaitan dengan proses produksi. dari bahan baku yang digunakan dari proses bahan baku disiapkan seperti kapas, dan bahan pewarna sampai dengan proses penjahitan / penyatuan kain tenun ikat. Darisemua proses pembuatan kain tenun ikat itu perlu di kontrol dan dilakukan perbaikan secara terus menerus apabila terdapat kecacatan produk.
Upaya Meningkatkan Penjualan Minyak Kayu Putih Ruu Dengan Metode Marketing Mix, Berdasarkan Analisis SWOT Dan STP Di Wasur Kabupaten Merauke Muhamad Ibnu Baha Udin; Dhayal Gustopo; Ellysa Nursanti
Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri Vol 5 No 1 (2019): Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri (JTMI)
Publisher : Program Studi Teknik Industri S2 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/jtmi.v5i1.257

Abstract

Kelompok penyuling kayu putih merupakan salah satu UKM yang terletak di daerah Wasur kabupaten Merauke dan memproduksi minyak kayu putih jenis Astromyrthus sympiocarpa yang diberi nama Ruu. Hasil produksi minyak kayu putih Ruu dipasarkan sekitar kampung Wasur dan belum diserap pasar secara maksimum. Tujuan penelitian untuk dapat memetakan posisi UKM minyak kayu putih Ruu dan pasar sasaran yang nantinya dapat meningkatkan penjualan. Hasil penelitian analisis SWOT menunjukan bahwa Ruu berada pada posisi Diversifikasi. Selanjutnya untuk analisis STP (Segmentation, Targeting, dan Positioning) menghasilkan targetinguntuk minyak kayu putih Ruu yaitu jenis kelamin perempuan, kisaran usia antara 17-22 tahun dan memiliki pekerjaan sebagai pelajar/ mahasiswa yang berada pada daerah wilayah kabupaten Merauke. Sedangkan untuk positioning produk Ruu berada diposisi market follower. Pada analisis marketing mix4P ini produk tetap menjaga kualitas dan pengemasan menggunakan botol plastik, sehingga Ruu dapat mengikuti harga pesaing sesuai ukuran botol, memberikan potongan harga dan pemberian komisi bagi agen perantara yang memasarkan produk Ruu. Maka untuk distribusi mengadakan kerjasama dengan agen perantara yang dapat mengantarkan produk Ruu dengan cepat dan tepat waktu serta promosi dapat dilakukan melalui media sosial.
Sosialisasi Pembuatan Sabun Melalui Kegiatan Pelatihan Di Dusun Nampes Desa Baturetno Kecamatan Singosari Kabupaten Malang Dhayal Gustopo Setiadjit; Ida Bagus Suardika; Ady Utomo
Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri Vol 5 No 1 (2019): Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri (JTMI)
Publisher : Program Studi Teknik Industri S2 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/jtmi.v5i1.261

Abstract

Peluang pemenuhan kebutuhan sehari-hari di masyarakat untuk produk pembersih (sabun) sesungguhnya dapat dipenuhi secara swa-sembada oleh masyarakat itu sendiri. Untuk mewujudkan kemandirian tersebut. diperlukan suatu kegiatan bagi masyarakat yang bersifat pemberdayaan pengetahuan (transfer of knowledge). Untuk keperluan tersebut diakukan kegiatan pengabdian yang bertajuk sosialisasi pembuatan sabun cair bagi masyarakat, serta merupakan salah satu bentuk pengabdian pada masyarakat yang dilakukan oleh dosen prodi teknik industri ITN-Malang. Hasil dari sosialisasi dan pelatihan tersebut, sebanyak 12 Warga dusun telah mampu untuk memproduksi sabun cair. Profil dari warga yang dilatih adalah mayoritas berprofesi sebagai buruh tani. Pada saat pelatihan masing-masing warga mampu untuk memproduksi 1 liter sabun. Beberapa metode dalam pemberian aroma wewangian turut serta di terapkan dalam proses produksi sabun tersebut.
IbM KELURAHAN CIPTOMULYO KOTA MALANG DALAM MENGOLAH DAUN TANAMAN ALLOE VERA SEBAGAI BAHAN UTAMA KOMODITAS PRODUK MAKANAN Dhayal Gustopo Setiadjit; Faidliyah Nilna Minah; Taufik Hidayat
Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri Vol 5 No 2 (2015): inovatif Vol. 5 No. 2
Publisher : Prodi Teknik Industri S1 Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan IbM kelurahan Ciptomulyo didanai oleh DIKTI, melalui penugasan untuk pelaksanaan ProgramHibah Pengabdian pada Masyarakat mono tahun bagi dosen ini, secara garis besar dikategorikan kedalam 2(dua)aktifitas utama yang saling berketerkaitan. yaitu :aspek Produksi dan aspek Manajemen Usaha.Produksi makanan jeli dengan bahan baku utama adalah daun aloevera diharapkan akan menjadi penciriproduk dari kelurahan Ciptomulyo Kota Malang. Hal tersebut dikarenakan belum banyak pemanfaatan daunaloevera sebagai makanan jeli. Saat ini aloevera digunakan sebagai bahan dasar pembuatan produk kosmetik.Gambaran dari Teknologi terapan yang digunakan meliputi mesin mixer yang digunakan untukmemproses daun aloe vera ini dilengkapi dengan pemanas berupa kompor gas dan juga dipasangkan pengendalisuhu atau temperature. Dengan kata lain bahwa mesin ini merupakan integrasi dari fungsi pengaduk, pemanasdan pengendali suhu. Mesin ini tepat digunakan untuk tujuan proses pengentalan dari daun aloevera dengankarakter dasarnya adalah lembek menjadi produk makanan Jeli dengan karakter dasarnya adalah kenyal. Untukmencapai tingkat kekenyalan produk jeli dibutuhkan suhu 70 0 C.
PELATIHAN PENGGUNAAN E-LEARNING DI SMP MUHAMMADIYAH 08 BATU Thomas Priyasmanu; Dhayal Gustopo; Emmalia Adriantantri; Joseph Dedy Irawan
Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri Vol 5 No 1 (2015): inovatif Vol. 5 No. 1
Publisher : Prodi Teknik Industri S1 Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan informasi yang kami terima dari SMP Muhammadiyah 08 Batu, yang ingin memacu prestasi akademik peserta didik terutama kelas unggulan, maka disiapkanlah berbagai sarana. Termasuk diantaranya adalah tersedianya fasilitas e-learning sebagai model pembelajaran. Namun sayangnya sebagian besar guru-guru belum mengerti tentang E-Learning.Melihat situasi tersebut, maka kami mengadakan pelatihan e-learning di SMP Muhammadiyah 08 Batu. Untuk melatih guru-guru agar dapat menggunakan e-learning dengan baik. Sesuai dengan yang diinginkan oleh pihak sekolah.Melalui pelatihan ini, maka guru-guru yang sebelumnya belum mengerti tentang e-learning, setelah pelatihan dapat menggunakan e-learning dan menerapkannya. Sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan lebih mudah dan lancar