Produksi kerupuk singkong (Manihot utilisima) merupakan salah satu usaha mikro kecil menengah (UKM) yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan, terutama di Desa Apung, Kabupaten Bulungan. Salah satu tantangan utama dalam proses produksi adalah efisiensi waktu dan kualitas potongan kerupuk. Proses produksi kerupuk singkong secara manual seringkali menjadi kendala bagi pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) karena membutuhkan waktu lama, tenaga kerja besar, dan hasil yang kurang konsisten. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mengimplementasikan mesin pemotong kerupuk singkong semi-otomatis pada UKM di Desa Apung, Kabupaten Bulungan, sebagai solusi untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi. Metode yang digunakan meliputi metode observasi, wawancara, dan pengujian langsung mesin. Hasil implementasi menunjukkan bahwa mesin semi-otomatis mampu meningkatkan kapasitas produksi hingga 50% dan menghasilkan potongan kerupuk yang lebih seragam dibandingkan metode manual, mengurangi tingkat kesalahan potongan, serta menurunkan biaya operasional. Selain itu, program ini berhasil meningkatkan kapasitas dan keterampilan pengrajin kerupuk singkong dalam menghasilkan produk kerupuk singkong yang berkualitas dan berdaya saing tinggi dengan penerapan teknologi tepat guna mesin semi-otomatis pemotong kerupuk. Melalui kegiatan ini, mitra pengrajin kerupuk singkong merasa lebih percaya diri dan termotivasi untuk mengembangkan usahanya.