Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Peningkatan Kesadaran Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan Sekolah melalui Penyuluhan di SMK Migas Bumi Melayu Pekanbaru, Provinsi Riau Dinata, Apriyan; Rashid, Mohd Fadzil Abdul; Wahyudi, Ade; Adriati, Yolly; Asteriani, Febby; Putri, Junisya; Luthfi, M. Daffa
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 5 No 5 (2025): JAMSI - September 2025
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.2038

Abstract

Lingkungan hidup merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk dapat terwujudnya pembangunan manusia yang seutuhnya, baik di pedesaan ataupun di perkotaan. Lingkungan hidup yang terjaga dengan baik dan lestari akan dapat menjamin kelangsungan kehidupan di jagad raya, tidak hanya untuk kepentingan umat manusia juga untuk makhluk hidup lainnya. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat bertujuan untuk memberikan pemahaman dan kesadaran lingkungan hidup khususnya berkenaan dengan kebersihan dan kesehatan lingkungan kepada para pelajar/siswa SMK Migas Bumi Melayu Kota Pekanbaru. Kegiatan dilaksanakan dengan memberikan penyuluhan secara langsung kepada para pelajar/siswa tentang pentingya untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah yang sehat dan bersih. Setelah mengikuti kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini sebagian besar peserta merasa mendapat pengetahuan baru yang bermanfaat untuk mengembangkan pola dan gaya hidup yang bersih dan sehat, baik di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. Sebagian besar peserta termotivasi untuk mengimplementasikan pengetahuan yang diperoleh dengan saling bekerjasama antar siswa, guru dan karyawan sekolah. Hal ini dapat dilihat dengan tertanamnya karakter  siswa yang peduli lingkungan, dimana siswa bersedia untuk melakukan gotong royong dalam membuang sampah, membersihkan ruangan dan halaman sekolah, toilet  serta  merawat bunga.
Evaluasi Neraca Air Pada Irigasi Kuok II: Water Balance Evaluation In Kuok II Irrigation Aferta, M Ferdi; Agus, Firdaus; Adriati, Yolly; Harmiyati
JURNAL SAINTIS Vol. 23 No. 01 (2023)
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/saintis.2023.vol23(01).25231

Abstract

[IN] Daerah irigasi kuok II memiliki luas sawah sekitar 200 hektar, sumber air irigasinya di supplay dari sungai irigasi kuok II. Permasalahan ketersediaan air didaerah irigasi ini berdasarkan pra penelitian dilapangan terindikasi kekurangan ketersediaan air, dimana lahan yang dapat diairi hanya 50% pada saat musim kemarau hal ini disebabkan menyusut nya debit air disungai irigasi Kuok II..Perhitungan neraca air ini digunakan untuk mengevaluasi ketersediaan air serta menentukan kondisi suatu daerah mengalami defisit atau surplus. Analisa dilakukan dari data sekunder yaitu analisa hidrologi hujan rata-rata daerah. Setelah itu dilakukan perhitungan analisa evapotranspirasi menggunakan pendekatan penman, dan Metode Thornwhaite & Mather. Daerah Irigasi (D,I) Kuok II terdiri dari 215,71 hektar sawah potensial, dengan perkiraan kebutuhan air sebanyak 244,59 l/hari, Kebutuhan air irigasi di hitung selama masa persiapan lahan dimana Nilai IR tertingggi terjadi pada bulan Maret periode II yaitu, 470,71 l/det/ha, kebutuhan air irigasi paling sedekit terjadi pada bulan Januari periode 1 yaitu, 12,65l /det/ha, Sedangkan ketersediaaan debit air pada irigasi Kuok II berdasarkan perhitungan Run Off, mampu memenuhi kebutuhan dengan total ketersediaan sebesar 851,94 l/dt, Besarnya perbedaan antara kebutuhan air di sawah dengan ketersediaan air disumber irigasi 381,23 l/dt. Dari hasil analisa perhitungan kebutuhan dan ketersediaan air irigasi didapatkan hasil bahwa ketersediaan air pada Daerah Irigasi Kuok II mampu mencukupi kebutuhan air untuk persawahan. Hal ini didasarkan pada besar nya nilai Run Off pada periode 2010-2020, perkiraan kebutuhan air 244,59 l/hari dan ketersediaan debit air pada irigasi Kuok II berdasarkan perhitungan RUN Off sebesar 851,94 l/hari. [EN] The Kuok II Irrigation Area, covering approximately 200 hectares of rice fields, depends on water from the Kuok II irrigation river. Preliminary field observations indicated limited water availability, particularly during the dry season, when only about half of the land could be irrigated due to reduced river discharge. To assess this condition, a water balance analysis was conducted using secondary hydrological data, including rainfall analysis, evapotranspiration estimation with the Penman approach, and the Thornthwaite & Mather method. These methods are widely used in irrigation studies to determine crop water demand and evaluate the balance between supply and requirement. The Kuok II Irrigation Area (D.I) has a potential of 215.71 hectares of rice fields with an estimated daily water requirement of 244.59 liters. The analysis shows that irrigation needs vary throughout the year at 470.71 l/sec/ha during land preparation, while the lowest occurs in January (Period I) at only 12.65 l/sec/ha. Runoff analysis based on data from 2010–2020 indicated that the available water discharge in the Kuok II irrigation river reaches 851.94 l/sec, which exceeds the irrigation demand by 381.23 l/sec. These results suggest that despite seasonal fluctuations, the overall availability of irrigation water is sufficient to meet the needs in the Kuok II area. In conclusion, the integration of rainfall data, evapotranspiration estimation, and water balance calculations demonstrates that water resources in the Kuok II Irrigation Area are adequate to support sustainable rice cultivation, while emphasizing the need for continuous monitoring to maintain efficient and effective water management.
Penentuan Arah Kiblat Mushola Dusun I Pasir Rambah, Rokan Timur, Rokan IV Koto, Rokan Hulu, Riau Elizar, Elizar; Adriati, Yolly; Muttaqin, Muchammad Zaenal; Syahminan, Mohamad; Muhiban, Muhiban
Journal Of Human And Education (JAHE) Vol. 4 No. 1 (2024): Journal Of Human And Education (JAHE)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jh.v4i1.601

Abstract

Mushola menjadi prasarana ibadah yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat. Selain sebagai tempat ibadah, dapat juga menjadi wadah dalam peningkatan Pendidikan Agama Islam maupun kegiatan lain. Penentuan arah kiblat merupakan aspek krusial dalam perencanaan pembangunan mushola karena mengarahkan jamaah untuk melaksanakan ibadah sholat yang sesuai dengan tuntunan agama Islam. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk membantu masyarakat dalam penentuan arah kiblat mushola. Metode yang digunakan untuk mengukur sudut arah kiblat dengan presisi tinggi dengan mengggunakan alat bantu kompas digital. Pengukuran tersebut dilakukan oleh pihak Kantor Urusan Agama agar hasil yang diperoleh valid. Hasil pengukuran diperoleh bahwa arah kiblat berada pada sudut 294° 38’ 6,32”. Hasil tersebut dapat menjadi panduan bagi arsitek, insinyur dan pihak terkait dalam merancang dan membangun mushola dengan memperhatikan aspek keagamaan dan keakuratan arah kiblat. Respon Masyarakat sangat antusias dengan dilakukan pengukuran arah kiblat untuk dasar perencanaan mushola. Dengan penentuan arah kiblat diharapkan pembangunan mushola dapat memenuhi kebutuhan jamaah dalam melaksanakan ibadah shalat dengan khusyuk dan sesuai ajaran Islam.
PEMANFAATAN AIR HUJAN SEBAGAI AIR BERSIH DI DESA BINUANG KECAMATAN BANGKINANG KABUPATEN KAMPAR PROVINSI RIAU Mildawati, Roza; Agus, Firdaus; Fitrianti, Fitrianti; Hartati Dewi, Sri; Adriati, Yolly; Annisa, Bismi; Cahyaningsih, Carur; Sarah Alwiyah, Sy; Husnul Hidayah, Elvi; Sandi Triyusman, Ibnu
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 8, No 6 (2025): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v8i6.2244-2248

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai cara pemanfaatan air hujan di Desa Binuang, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar sebagai air bersih untuk kebutuhan Masyarakat sehari hari. Pemanfaatan air hujan dengan cara menampung air hujan dengan bak bak penampung yang diletakan pada tiap tiap talang air dirumah Masyarakat karena desai binuang dikeliling oleh Sungai Kampar dimana setiap hujan  secara otomatis air Sungai keruh dan tidak bisa dimanfaatkan. Karena air hujan juga salah satu air bersih yang belum terkontakminasi bisa dimanfaatkan. Masyarakat desa binuang dan aparatur desa bisa membuat bak bak penampung air hujan untuk dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari hari dengan setelah diberikan informasi melalui penyuluhan bagaimana membuat bak penmpung dan posisi letak bak penampung air hujan serta berapa diameternya dan kedalaman yang sederhana menjadi alternatif jika tidak ada air bersih didesa binuang. Dengan cara ini suplai air bersih dari PDAM maupun dari air tanah dapat dihemat dan kelebihan airnya dapat diresapkan di sumur resapan sehingga dapat membantu pengisian kembali air tanah.
Handling River Overflows as an Effort to Maintain Community Health in Siabu Village, Kampar Regency, Riau Province: Penanganan Luapan Air Sungai Sebagai Upaya Menjaga Kesehatan Masyarakat Desa Siabu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau Mildawati, Roza; Dewi, Sri Hartati; Fitrianti, Fitrianti; Adriati, Yolly; Annisa, Bismi; Anas Puri; Pratama, Rheda; Akbar, Muhammad Farhan
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 8 No. 3 (2024): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v8i3.16631

Abstract

Banjir adalah kondisi meluapnya air dari dalam saluran akibat tidak tertampungnya air atau terhambatnya aliran air. Bencana banjir dapat disebabkan oleh faktor alami dan akibat manusia. Banjir dapat diatasi dengan beberapa cara seperti pembuatan dinding penahan tanah atau turap guna mencegah terjadinya luapan air sungai. Namun dalam pembuatan dinding penahan tanah dan turap perlu adanya perencanaan yang terperinci agar dinding penahan tanah atau turap yang di buat bekerja dengan maksimal. Untuk itu dilakukan penyuluhan mengenai penanganan luapan air sungai sebagai upaya menjaga kesehatan masyarakat Desa Siabu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau guna memberikan informasi kepada masyarakat. Metodologi pelaksanaan kegiatan ini terdiri dari tahap persiapan, sosialisasi, implementasi dan evaluasi. Pada tahap Penyuluhan ini peserta pelatihan diberikan materi penanganan luapan air sungai sebagai upaya menjaga kesehatan masyarakat Desa Siabu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Penyuluhan ini juga memberikan test kesehatan gratis kepada masyarakat Desa Siabu. Penyuluhan juga dilakukan dengan sistem pre-test dan post-test digunakan untuk menyelesaikan kegiatan sosial ini yang sebelumnya telah diisi oleh penduduk. Kuesioner yang dibagikan berisi pertanyaan pengetahuan mengenai penanganan luapan air sungai. Dari hasil tes kemampuan pre test umumnya mitra tidak mengetahui terkait penanganan luapan air sungai. Setelah dilakukannya kegiatan sosialisasi berserta diskusi di Desa Siabu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau terjadi peningkatan pengetahuan tentang penanganan luapan air sungai. Dengan dilakukannya penyuluhan ini diharapkan masyarakat Desa Siabu dapat memahami metode penanganan luapan air sungai dan dengan diadakannya tes kesehatan gratis bagi masyarakat diharapkan dapat meingkatkan kesehatan masyarakat Desa Siabu.
Digital Mapping Based on Geographic Information Systems for the Village Apparatus of Siabu: Pemetaan Digital Berbasis Sistem Informasi Geografis Untuk Aparatur Desa Siabu Mildawati, Roza; Dewi, Sri Hartati; Fitrianti, Fitrianti; Adriati, Yolly; Annisa, Bismi; Arizona, Rafil; Astuti, Puji; Anggellika, Revina Evellyn; Febriani, Nadila
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 8 No. 5 (2024): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v8i5.16980

Abstract

Spatial planning is already a standard government tool that is made periodically at the National, Provincial, District and even Village levels, however, this tool often loses its meaning and function due to inappropriate approaches and manufacturing processes. This is mostly caused by a lack of human resource capacity and skills, and mapping skills that have not been mastered by government officials at the basic level, including at the kelurahan and sub-district levels. It is necessary to present geospatial information using maps and disseminate it from the highest level of government to the lowest village/kelurahan level. As one of the administrative areas of Siabu Village, Salo District, Kampar Regency, it still has problems in conducting administrative mapping of its area due to the absence of competent personnel and the absence of digital mapping skills by utilizing geographic information system technology. This community service activity is to provide counseling regarding digital mapping based on geographic information systems for Siabu Village apparatus. The methodology for implementing this activity consists of the preparation, socialization, implementation and evaluation stages. By carrying out this counseling, it can help the surrounding community as well as provide information in the administrative mapping of the area in Siabu Village. For the next program, it is important to conduct counseling by directly surveying the condition of Siabu Village. Apart from that, the provision of a map of Siabu Village to Siabu Village Apparatuses is expected to help Siabu Village apparatus. By carrying out this counseling, it is hoped that the Siabu Village apparatus can understand digital mapping methods based on geographic information systems that can help the performance of Siabu Village apparatus.