Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Geodiversity Inventory for Geotourism in Tanjung Api Central Sulawesi DM, abd Rahman; Fitriana, Tati; Botjing, Muslimin U.
Jambura Geoscience Review Vol 7, No 2 (2025): Jambura Geoscience Review (JGEOSREV)
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jgeosrev.v7i2.30709

Abstract

This study investigates the geological diversity of the Tanjung Api region in Tojo Una-Una Regency, Central Sulawesi, with the aim of identifying potential sites for geotourism and geological heritage designation. Through field observations, lithological and geomorphological mapping, petrographic analysis, and structural interpretation, ten geological sites were inventoried. Among them, Gua Kehidupan and Tanjung Api were identified as fulfilling national criteria for geological heritage due to their exceptional features, including fossil-bearing caves, sinkholes, and active gas seeps related to tectonic brecciation. The remaining sites exhibit significant geotourism value, particularly in coastal, volcanic, and sedimentary contexts. Findings from this study highlight the relevance of geodiversity in supporting sustainable tourism and geoconservation. By integrating geological features with educational and community-based values, Tanjung Api demonstrates strong potential to be developed into a geotourism destination that balances scientific significance, cultural relevance, and ecological preservation. The inventory and qualitative assessment serve as a reference for future geoheritage planning and site management. The study recommends involving local stakeholders in the promotion and conservation of these sites to ensure long-term sustainability and community benefits.
Provenance Determination Of Sandstone Based On Petrographic Analysis In Bambaira And Ako Areas, Pasangkayu District, West Sulawesi Province Noviar Lapalani, Cindy Ziqni; Hamad, Harly; Fitriana, Tati
Jambura Geoscience Review Vol 7, No 1 (2025): Jambura Geoscience Review (JGEOSREV)
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jgeosrev.v7i1.27244

Abstract

West Sulawesi has a very connections with the tectonic process of the Makassar Strait, where the Makassar Strait is influenced by the process of plate expansion, as a result of the process formed a sedimentary basin composed of sedimentary rocks with rocks of diverse origin, the determination of rock origin (provenance) can help to reveal the tectonic setting and rock origin in the, to see the mineral content of existing sandstone constituents in the research area microscopically, the parameters used in determining the origin of rocks are quartz, feldspar and lithic fragments, the calculation of rock constituent minerals using the point counting method and then normalized for plotting on the provenance diagram and tectonic setting. The results of petrographic analysis on sandstone obtained the name of the Rock is lithic graywacke and quartz wacke. Rocks of origin in the research area are from Plutonic igneous rocks, volcanic igneous rocks, metamorphic rocks and sedimentary rocks, which are known based on the presence of monocrystalline quartz and polycstaline Quartz minerals, orthoclase minerals, sanidine minerals, volcanic lithic and sedimentary lithic,while the tectonic setting in the research area is magmatic arc and recycle orogen.
Evaluasi Perubahan Garis Pantai Daerah Lampia Kabupaten Luwu Timur Menggunakan Data Multitemporal Citra Google Earth Mu’min , Risqa Permatasyara; Ulum, Bahrul; Supardi, Nurhikmah; Djamal Adi Nugroho; Fitriana, Tati
J-CEKI : Jurnal Cendekia Ilmiah Vol. 4 No. 5: Agustus 2025
Publisher : CV. ULIL ALBAB CORP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jceki.v4i5.11511

Abstract

Perubahan garis pantai merupakan fenomena dinamis yang dipengaruhi oleh interaksi faktor oseanografi dan aktivitas manusia, sehingga perlu dipantau secara berkelanjutan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dinamika perubahan garis pantai di Pantai Lampia, Kabupaten Luwu Timur, dengan memanfaatkan citra Google Earth multitemporal. Data yang digunakan meliputi citra tahun 2016, 2019, dan 2023 yang didigitasi secara on-screen, kemudian dianalisis menggunakan pendekatan komparatif per transek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa periode 2016–2019 ditandai dengan abrasi signifikan pada titik sampel TS1 (−14,82 m) dan TS6 (−14,46 m), sementara beberapa segmen lain mengalami akresi hingga +7,35 m. Pada periode 2019–2023, pola perubahan cenderung lebih moderat dengan amplitudo antara −5,02 m hingga +6,90 m. Zona abrasi yang sebelumnya berada pada bagian timur (TS1, TS6, TS7) bergeser ke segmen barat–tengah (TS9–TS12), sedangkan area yang sebelumnya mengalami abrasi justru mengalami akresi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah garis pantai Lampia bersifat sangat dinamis dengan adanya pergeseran zona abrasi–akresi antarperiode. Pola tersebut menunjukkan adanya redistribusi sedimen yang dipengaruhi kombinasi faktor gelombang, arus sejajar pantai, pasang surut, serta aktivitas antropogenik. Pemanfaatan citra Google Earth terbukti efektif sebagai alternatif pemantauan garis pantai yang murah, praktis, dan aplikatif untuk mendukung pengelolaan wilayah pesisir.
Karakteristik Mineralogi Batugamping di Kecamatan Segeri Kabupaten Pangkep Provinsi Sulawesi Selatan Fitriana, Tati; Harwan, Harwan
Jurnal of Mining Insight Vol 2 No 2 (2024): Journal of Mining Insight
Publisher : CV Insight Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58227/jmi.v2i2.274

Abstract

Batugamping disebut juga batukapur atau limestone merupakan batuan sedimen dengan kandungan mineral kalsium karbonat (kalsit) CaCO3 sebesar 90%, dolomit 3% dan sisanya adalah mineral clay. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik mineral batugamping berdasarkan analisis petrografi dan mengetahui komposisi mineral batugamping berdasarkan analisis XRD serta mengetahui lingkungan pengendapan mineral batugamping. Metodologi penelitian didasari dengan melakukan pengujian berupa analisis XRD dengan menembakkan sinar X pada sampel untuk mengetahui komposisi mineral dan analisis petrografi menggunakan alat mikroskop menyinari berkas cahaya atau elektron pada sampel batuan pada suatu jalur optik untuk mengetahui mineral penyusun pada batuan. Berdasarkan analisis petrografi, pada sampel 1 menunjukan mineral kalsit, grain, opak, dan mud. dengan nama batuan packstone. pada sampel 2 menunjukan mineral kalsit, grain, opak, mud. dengan nama batuan wackstone. pada sampel 3 menunjukan mineral kalsit, grain, opak, mud. dengan nama batuan wackstone. pada sampel 4 yang menunjukan mineral kalsit, grain, mud. dengan nama batuan tersebut packstone. Komposisi mineral berdasarkan analisis XRD pada sampel 1 menunjukkan kandungan kalsit (CaCO3) sebesar 100%. Hasil analisis XRD pada sampel 2 menunjukkan kandungan kalsit (CaCO3) sebesar 100%. Hasil analisis XRD pada sampel 3 menunjukkan kandungan kalsit (CaCO3) sebesar 94,6% dan kandungan dolomite (CaMg(CO3)) sebesar 5,4%. Hasil analisis XRD pada sampel 4 menunjukkan kandungan kalsit (CaCO3) sebesar 100%.
Karakteristik Mineral Batugamping Daerah Binuang Kecamatan Balusu Kabupaten Pangkep Provinsi Sulawesi Selatan Fitriana, Tati; Harwan, Harwan
Jurnal of Mining Insight Vol 3 No 1 (2025): Journal of Mining Insight
Publisher : CV Insight Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58227/jmi.v3i1.289

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik mineral batugamping di Desa Binuang, Kecamatan Balusu, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan. Metode penelitian meliputi pengambilan sampel lapangan dan analisis laboratorium yang terdiri dari analisis petrografi dan difraksi sinar-X (XRD). Dari 13 sampel yang diambil, hanya 4 sampel yang dianalisis lebih lanjut. Hasil analisis petrografi menunjukkan bahwa semua sampel didominasi oleh mineral kalsit dengan tekstur packstone menurut klasifikasi Dunham, ukuran kristal 0,04–0,15 mm, bentuk butir anhedral, serta porositas rendah. Analisis XRD memperkuat temuan tersebut dengan menunjukkan bahwa seluruh sampel tersusun 100% oleh kalsit (CaCO₃) tanpa adanya mineral pengotor yang signifikan. Berdasarkan hasil tersebut, batugamping di lokasi penelitian diinterpretasikan terbentuk pada lingkungan laut dangkal berenergi rendah–sedang, serta memiliki potensi besar sebagai bahan baku industri, khususnya semen dan kapur, karena kemurnian kalsit yang tinggi.