Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

ANALISA PERBANDINGAN KUAT TEKAN PAVING BLOCK MENGGUNAKAN PASIR COR DANAU BINGKUANG DAN PASIR URUG GARUDA SAKTI Mildawati, Roza; Alvin, Rahmad; Dewi, Sri Hartati
Jurnal Kacapuri : Jurnal keilmuan Teknik Sipil Vol 7, No 1 (2024): Vol 7, No 1 (2024 JURNAL KACAPURI : JURNAL KEILMUAN TEKNIK SIPIL (Edisi Juni 202
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/jk.v7i1.14688

Abstract

Kebutuhan pasir cor sungai yang banyak digunakan sebagai material konstruksi, serta kegiatan penambangannya yang dapat merusak lingkungan mengakibatkan ketersediaannya mulai terbatas. Maka diperlukan jenis pasir yang berbeda yaitu pasir urug. Pasir cor yang dipilih yaitu pasir cor Danau Bingkuang yang berada di bagian hulu sungai Kampar. Sedangkan pasir urug yang digunakan yaitu pasir urug Garuda Sakti Pekanbaru. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui perbandingan kuat tekan paving block dengan menggunakan pasir cor Danau Bingkuang dan pasir urug Garuda Sakti serta mengetahui komposisi campuran pasir cor Danau Bingkuang dan pasir urug Garuda Sakti yang optimal dan dapat menghasilkan kuat tekan yang termasuk ke dalam standar mutu SNI 03-0691-1996. Penelitian ini bersifat eksperimental, dengan melakukan penelitian di laboratorium dan pabrik pembuatan paving block yang mengacu pada SNI 03-0691- 1996. Benda uji paving block dalam penelitian ini berbentuk kubus yang berukuran 10,5 x 10,5 x 10,5 cm yang dibuat secara mekanis. Pembuatan benda uji menggunakan metode mekanis dengan komposisi 1Pc : 4 Ps dengan variasi penggunaan campuran pasir urug terhadap pasir cor sebesar 0%, 5%, 15%, 30%, 70%, 85%, 95%, 100%. Pengujian kuat tekan pada paving block dilakukan pada umur perawatan 28 hari. Hasil kuat tekan rata-rata menunjukkan bahwa penggunaan pasir cor Danau Bingkuang dan pasir urug Garuda Sakti dapat menghasilkan kuat tekan di dua mutu yang berbeda. Mutu A diperoleh dengan penggunaan komposisi pasir cor Danau Bingkuang 100%, 95%, 85%, 70% terhadap pasir urug Garuda Sakti dan memiliki nilai kuat tekan secara berturut-turut sebesar 43,5 MPa, 44,8 MPa, 39,8 MPa, 37,2 MPa. Sedangkan Mutu B diperoleh dengan penggunaan pasir Urug Garuda dengan komposisi 100%, 95%, 85%, 70% terhadap pasir cor Danau Bingkuang dan memiliki nilai kuat tekan secara berturut-turut sebesar 21,7 MPa,27,6 MPa, 28,7 MPa, 31,1 MPa.
Pengaruh Penambahan Limbah Plastik Sebagai Campuran Beton Terhadap Kuat Tekan dan Daya Serap Air Pada Paving Block: The Effect of Addition of Plastic Waste as a Concrete Mix on the Compressive Strength and Water Absorbency of Paving Blocks mildawati, roza
JURNAL SAINTIS Vol. 23 No. 02 (2023)
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/saintis.2023.vol23(02).7966

Abstract

[ID] Limbah plastik merupakan material yang sulit terurai oleh tanah sehingga keberadaannya sangat menganggu lingkungan sekitar. Salah satu cara pemanfaatan limbah plastik adalah sebagai bahan substitusi dalam pembuatan paving block. Penelitian ini dilakukan untuk mengurangi penggunaan pasir sebagai bahan pembuatan paving block dengan penggunaan limbah plastik PP (PolyPropylene), tujuannya untuk mengetahui pengaruh terhadap nilai kuat tekan dan daya serap air pada paving block. Penggunaan limbah plastik PP sebagai substitusi sebagian pasir dengan komposisi campuran 0%, 10%, 20% dan 30% dari berat pasir. Pembuatan paving block menggunakan cetakan berukuran 20x10x6 cm dan pengujian dilakukan setelah umur 28 hari dengan metode SNI 03-0691-1996 tentang bata beton (paving block). Nilai kuat tekan rata-rata paving block dengan penggunaan limbah plastik PP sebagai pengganti sebagian pasir mengalami penurunan setiap variasinya. Pada variasi 0% dan 10% didapat nilai kuat tekan sebesar 186,47 kg/cm2 dan 171,13 kg/cm2 yang keduanya masuk mutu B. Sedangkan paving block pada variasi 20% dan 30% didapat nilai kuat tekan sebesar 138,08 kg/cm2 dan 93,24 kg/cm2 yang masuk mutu C dan D. Penyerapan air paving block untuk variasi 0%, 10% dan 20% secara berturut-turut yaitu sebesar 4,89%, 7,42%, dan 9,57% yang masuk mutu B, C, dan D. Sedangkan variasi 30% sebesar 10,77% yang tidak masuk dalam mutu. Ini menunjukkan bahwa semakin besar jumlah penggunaan limbah plastik PP sebagai pengganti sebagian pasir maka semakin meningkat juga persentase penyerapan air dari paving block.   [EN] Plastic waste is a material that is difficult to decompose by the soil so that its existence is very disturbing to the surrounding environment. One way to use plastic waste is as a substitute for making paving blocks. This research was conducted to reduce the use of sand as a material for making paving blocks with the use of PP (PolyPropylene), the aim is to determine the effect of the compressive strength and water absorption value of paving blocks. The use of PP plastic waste as a partial substitute for sand with a mixture composition of 0%, 10%, 20% and 30% by weight of sand. Making paving blocks using molds measuring 20x10x6 cm and testing is carried out after 28 days of age using the SNI 03-0691-1996 method regarding concrete bricks (paving blocks). The value of the average compressive strength of paving blocks with the use of PP plastic waste as a substitute for some sand decreased with each variation. In a variation of 0% and 10% obtained the compressive strength of 186,47 kg/cm2 and 171,13 kg/cm2 are both in the quality of B. While the paving block the variation of 20% and 30% obtained the compressive strength of 138, 08 kg/cm2 and 93,24 kg/cm2 incoming quality C and D. the absorption of water paving blocks for a variation of 0%, 10% and 20% respectively in the amount of 4,89%, 7,42%, and 9,57% which entered the quality B, C, and D. While the 30% variation was 10,77% which did not enter the quality. This shows that the greater the use of PP plastic waste as a substitute for some sand, the greater the percentage of water absorption from the  paving blocks.   
Pemanfaatan Limbah Sayur Sebagai Agen Dalam Pembuatan Beton Pulih Mandiri: Utilization of Vegetable Waste as an Agent in Self Healing Concrete Harmiyati; Syarif, Firman; Mildawati, Roza; Hasyim, Nanda; Iswanto
JURNAL SAINTIS Vol. 23 No. 02 (2023)
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/saintis.2023.vol23(02).11477

Abstract

[ID] Beton merupakan bahan kontruksi yang terdiri dari campuran material seperti semen, agregat dan air serta bahan tambahan lainnya (additive). Saat ini penggunaan beton semakain meningkat karena beton merupakan bahan kontruksi yang memiliki beberapa kelebihan, seperti mudah dalam proses pengerjaannya dan harga material penyusunnya relatif murah serta mudah didapatkan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perubahan pada fisik beton menggunakan campuran ekstrak limbah sayuran dan menganalisa pengaruh faktor nilai slump 10-30 terhadap nilai kuat tekan beton pada mutu beton self healing dengan metode yang digunakan untuk menghitung campuran beton (Mix Design) berdasarkan SNI 03-2834-2000.  Hasil nilai slump pada penelitian self healing concrete dengan nilai slump 10-30 mm pada beton varian ekstrak limbah sayuran 0% dan 3% memenuhi standar yaitu 20mm dan 30mm. Sedangkan pada varian 5%, 7% dan 9% tidak memenuhi standar yaitu 140mm, 220mm dan 200mm. Hasil kuat tekan beton pada      perendaman umur 28 hari pada pengadukan pertama dengan varian 0%, 3%, 5%, 7% dan 9% mengalami penurunan berturut-turut dari 37,40 Mpa, 28,76 Mpa, 25,01 Mpa, 20,30 Mpa, dan 20,14 Mpa. Untuk pengadukan kedua pada varian  0%, 3% dan 5% mengalami penurunan dari varian 0% yaitu 37,40 Mpa, 29,15 Mpa dan 22,15 Mpa, sedangkan varian 7% mengalami kenaikan yaitu 23,26 Mpa dan varian 9% mengalami penurunan yaitu 18,79 Mpa. Penglihatan secara visual pada beton yang diretakkan pada varian 3% dan 5% mengalami pemulihan di hari ke 14 dan hari ke 21, tetapi tidak dapat memulihkan retakan sepenuhnya pada beton. Sedangkan pada varian 7% dan 9% dapat memulihkan di hari ke 14 dan hari ke 10 hampir pulih sepenuhnya. Kata Kunci: Beton, Self Healing Concrete, Ekstrak Limbah Sayuran, Kuat Tekan,  Nilai Slump. [EN] Concrete is a construction material consisting of a mixture of materials such as cement, aggregate and water as well as other additives. Currently the use of concrete is increasing because concrete is a construction material that has several advantages, such as being easy to process and the price of the material being made is relatively cheap and easy to obtain. The purpose of this study is to determine changes in the physical concrete and analyze the effect of the slump value of 10-30 on the value of the compressive strength of concrete on the quality of self-healing concrete with the method used to calculate the concrete mix (Mix Design) based on SNI 03-2834- 2000. The results of the slump value in the self-healing concrete study with a slump value of 10-30 mm on the 0% and 3% vegetable waste extract variant concrete met the standards, namely 20mm and 30mm. While the 5%, 7% and 9% variants do not meet the standards, namely 140mm, 220mm and 200mm. The results of the compressive strength of concrete at 28 days of immersion in the first mixing with variants of 0%, 3%, 5%, 7% and 9% decreased from 37,40 Mpa, 28,76 Mpa, 25,01 Mpa, 20,30 Mpa and 20,14 Mpa. For the second mixing the 0%, 3% and 5% variants experienced a decrease from the 0% variant, namely 37,40 Mpa, 29,15 Mpa and 22,15 Mpa, while the 7% variant experienced an increase of 23,26 Mpa and variant 9% experienced a decrease of 18,79 Mpa. Visually the cracked concrete in the 3% and 5% variants recoveredon day 14 and day 21, but could not fully restore the cracks in the concrete. Whilethe 7% and 9% variants can recover on day 14 and day 10 almost fully recovered. Keywords: Concrete, Self Healing Concrete, Vegetable Waste Extract, Compressive Strength, slump value.
Pengaruh Campuran Spent Bleaching Earth (SBE) dan Semen Sebagai Bahan Stabilisasi Tanah Lempung Terhadap Nilai California Bearing Ratio (CBR): The Influence of Spent Bleaching Earth (SBE) and Cement Mixture as Clay Soil Stabilization Material on California Bearing Ratio (CBR) Value Alwiyah, Sarah; Anggreana, Vella; Mildawati, Roza
Cantilever: Jurnal Penelitian dan Kajian Bidang Teknik Sipil Vol. 13 No. 2 (2024): Cantilever
Publisher : Department of Civil Engineering and Planning, Faculty of Engineering, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35139/cantilever.v13i2.296

Abstract

One method for enhancing the natural state of the soil is soil stabilization. Spent bleaching earth (SBE) is the solid waste left over after palm oil is refined for use in oleochemical industry processes. When the field test value exceeds 3% and the laboratory test value exceeds 6%, the soil strength is deemed favorable. The test results indicate that as the curing time increased, the natural soil's California Bearing Ratio (CBR) value increased as well. After 0 days of curing, the natural soil's CBR value was 11.91%; after 4 days, it rose to 12.59%; and after 7 days, it reached 13.99%. Furthermore, the soil that underwent a 4-day soak had a CBR value of 4.01%. Concurrently, the CBR value increased with increasing curing time in the mixed soil CBR test, which had a composition of 10% cement and 22.5% SBE. The mixed soil's CBR value at 0 days of curing was 12.66%. Nevertheless, the CBR value increased significantly to 22.64% after 4 days of curing. Furthermore, the CBR value increased to 27.11% after 7 days of curing. The mixed soil's CBR value was 23.52% over the course of the four-day soaking period. We can conclude that the natural soil and the mixed soil exhibit their highest CBR values following a 7-day curing period. This suggests that the CBR value is influenced by the curing time. In both soil types, a higher CBR value was noted with longer curing times.
Pengaruh Pemanfaatan Limbah Karbit Sebagai Filler Terhadap Nilai Karakteristik Marshall Pada Campuran AC-BC Mildawati, Roza; Dewi, Sri Hartati; Asri, Riski Al
SAINSTEK Vol. 12 No. 2 (2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35583/js.v12i2.266

Abstract

Dalam campuran aspal digunakan bahan pengisi filler, Filler digunakan sebagai bahan pengisi antar partikel agregat yang lebih kasar, filler juga berfungsi meningkatkan energi ikat (kohesi) pada aspal beton. Penelitian ini menggunakan limbah karbit sebagai alternatif pengganti filler pada campuran aspal AC-BC. Limbah karbit adalah hasil sisa pembakaran karbit yang tidak terpakai, diperoleh dari bengkel las karbit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil pengujian marshall test yaitu VMA, VFA, VIM, stabilitas, dan Flow. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Eksperimen. Komposisi Variasi Substitusi limbah karbit yang digunakan sebesar 0%, 1%, 2%, 3%, dan 4% dari berat filler. Hasil penelitian didapatkan campuran limbah karbit variasi 0% nilai VMA sebesar 15,585 %, VFA 83,166 %, VIM 3,142 %, Stabilitas 1290,081 Kg, dan flow 3,51 mm. variasi 1% nilai VMA sebesar 15,727 %, VFA 84,066 %, VIM 3,305 %, Stabilitas 1317,676 Kg, dan flow 3,60 mm. variasi 2% nilai VMA sebesar 15,802 %, VFA 83,167 %, VIM 3,391 %, Stabilitas 1359,069 Kg, dan flow 3,78 mm. variasi 3% nilai VMA sebesar 15,376 %, VFA 82,700 %, VIM 3,391 %, Stabilitas 1400,462 Kg dan flow 3,89 mm. variasi 4% nilai VMA sebesar 15,043 %, VFA 87,419 %, VIM 2,779 %, Stabilitas 1407,361 Kg, dan flow 3,90 mm. Berdasarkan dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan limbah karbit pada variasi 3% adalah campuran yang paling efektif sesuai spesifikasi bina marga 2018, Revisi 2.
Analisis Efektifitas Penggunan Excavator Long Arm dan Excavator Standart Arm Pada Kegiatan Normalisasi Sungai Muara Kelantan Kabupaten Siak Sri Indrapura: Efectivity Analysis of The Usilization of Standard and Long Arm Exavator on The Project of Muara Kelantan River Normalisation in The District of Siak Sri Indrapura Saputra, Rakhamat Danney; Mildawati, Roza
JURNAL SAINTIS Vol. 16 No. 2 (2016)
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (106.684 KB)

Abstract

[ID] Perkembangan pembangunan di Provinsi Riau pada umumnya dan pada Kabupaten Siak Sri Indrapura khususnya sudah menunjukkan peningkatan yang cukup pesat dan menjanjikan. Selain gedung dan infrastruktur pendukung lainnya, Pemerintah Kabupaten Siak Sri Indrapura juga membangun saluran irigasi sekunder dan primer sebagai aliran untuk pertanian dan untuk pencegah banjir. Mengingat luas area galian di dua titik, sehingga tidak mungkin dikerjakan dengan menggunakan tenaga konvensional biasa, karena memerlukan waktu dan biaya yang sangat besar, maka di lakukan pemindahan tanah secara mekanis. Alat berat yang di gunakan yaitu excavator long arm dan excavator standart arm. Berdasarkan hasil penelitian pada pekerjaan normalisasi Sungai Muara Kelantan Kabupaten Siak dapat diketahui efektifitas dan hasil produktivitas,waktu, dan biaya. Dengan menggunakan alat excavator long arm untuk pekerjaan galian saluran sekunder diketahui total quantitas volume galian 130.290 M3. Besar biaya per jam yaitu Rp 514.360,- , maka total biaya yang diperlukan yaitu Rp Rp 579.683.720,- dan menggunakan excavator standart arm diketahui total quantitas volume galian 130.290m3, dengan besar biaya sewa per jam yaitu Rp 467.286 maka total biaya yang diperlukan Rp 549.528.336. Penggunaan alat excavator standart arm lebih efisien dari pada penggunaan alat excavator standart arm. [EN] Development in Riau Province in general and on the Siak Sri Indrapura in particular has shown a considerable increase rapidly and promising. In addition to building and supporting infrastructure, the Government of Siak Sri Indrapura also build irrigation canals as a secondary and primary school for agriculture and for flood prevention. Given the area excavated at two points, so it can not be done with the use of conventional, because it takes time and a very large cost, then do earthmoving mechanically. Heavy equipment in use that long arm excavators and excavator standard arm. Based on the results of research on the work of the normalization of Muara Sungai Kelantan Siak knowable effectiveness and productivity gains, time, and cost. By using a long arm excavator for excavation work secondary channel known total volume quantities of excavation 130 290 M3. The cost per hour of USD 514 360, -, then the total cost needed is Rp Rp 579 683 720, - and using standard arm excavator known total 130.290m3 excavation volume quantities, with large hourly rental fee of USD 467 286, the total cost required USD 549 528 336. The use of standard arm excavator more efficient than the use of a standard excavator arm.
Analisa Kebutuhan Ruang Parkir Di Bandar Udara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang Kepulauan Riau Saputra, Edison; Harmiyati, Harmiyati; Mildawati, Roza
JURNAL SAINTIS Vol. 17 No. 1 (2017)
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (787.924 KB)

Abstract

Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi global membawa dampak akan kebutuhan sarana transportasi udara, hal ini menyebabkan jumlah rute penerbangan menjadi meningkat. Adapun salah satu sarana fisik dibandara Raja Haji Fisabilillah adalah sarana parkir. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik parkir dan luas kebutuhan parkir pada Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang. Metode penelitian yang digunakan menggunakan pedoman dari Dirjen Perhubungan Darat tahun 1996 dan perhitungan karakteristik kendaraan yaitu: akumulasi, turn over, indek parkir, rata-rata parkir dan luas kebutuhan parkir. Penelitian ini dilakukan selama 7 hari dimulai pada pukul 05.00 WIB sampai dengan pukul 21:00 WIB. Dari hasil analisis diperoleh karakteristik parkir kendaraan roda empat yaitu: akumulasi parkir tertinggi sebanyak 63 kend/jam, durasi parkir tertinggi sebesar 1,779 kend/jam, turn over tertinggi sebesar 0,382 kend/jam, Indek parkir tertingi sebesar 25,301%, rata-rata parkir tertinggi sebesar 27,688 kend/jam. Luas lahan parkir yang dibutuhkan sebesar 748,11894 m² yaitu sekitar 63 SRP, sedangkan yang tersedia sebesar 2956,875 m² dari jumlah 249 SRP dan masih ada lahan sebesar 2208,756 m² yang dapat digunakan pada jam puncak. Karakteristik parkir kendaraan roda dua yaitu: akumulasi tertinggi sebanyak 46 kend/jam, durasi parkir tertinggi sebesar 1,727 kend/jam, turn over tertinggi sebesar 0,504 kend/jam, indek parkir tertinggi sebesar 39,316%, rata-rata parkir kendaraan roda dua tertinggi terjadi pada hari minggu 18 september 2016 sebesar 20,250 kend/jam. Luas lahan parkir yang dibutuhkan kendaraan roda dua sebesar 68,99958 m² yaitu sekitar 45 SRP, sedangkan yang tersedia sebesar 175,5 m² dari jumlah 117 SRP dan masih ada lahan sebesar 106,500 m² yang dapat digunakan pada jam puncak. Ditinjau dari karakteristik parkir, kebutuhan ruang parkir kendaraan roda empat dan kendaraan roda dua pada Bandara Raja Haji Fisabilillah masih dapat menampung permintaan.
Evaluasi Keandalan Sistem Proteksi Kebakaran Pada Bangunan Gedung (Studi Kasus Gedung PT. PLN Wilayah Riau Dan Kepulauan Riau): Reliability Evaluation of Fire Protection SystemsIn building (Case Study of PT. PLN Building in Riau and Riau Islands Region) Ruspianof, Arda Dwi Cahyo; Retno, Deddy Purnomo; Mildawati, Roza
JURNAL SAINTIS Vol. 17 No. 2 (2017)
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (513.193 KB)

Abstract

[ID] Bangunan gedung merupakan wujud fisik dari hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian maupun seluruhnya berada di atas, di dalam tanah dan air, yang berfungsi sebagai hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial budaya, maupun kegiatan khusus. Faktor keselamatan menjadi persyaratan penting yang harus dipenuhi oleh suatu bangunan gedung (UURI,2002) Salah satu aspek keselamatan kerja tersebut adalah keselamatan dari bahaya kebakaran maupun ledakan. Kebakaran merupakan suatu peristiwa atau kejadian yang sangat merugikan semua pihak, baik pihak pengelola atau pengguna gedung, pemilik gedung, maupun masyarakat yang berada di sekitar gedung (UURI, 1970). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif. Dimana untuk mendapatkan data yang dibutuhkan, dilakukan pengamatan langsung di lapangan. Komponen yang diidentifikasi yaitu kelengkapan tapak, sarana penyelamatan, sistem proteksi aktif dan sistem proteksi pasif. Pengamatan ini dilakukan untuk mengetahui ketersediaan alat proteksi dan Nilai Keandalan Sistem Keselamatan Bangunan (NKSKB) pada gedung PT. PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa sistem proteksi kebakaran pada gedung PT. PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau sebagian besar telah tersedia. Dengan nilai keandalan pada lantai dasar (87,878%), lantai 1 (87,878%), lantai 2 (87,878%), lantai 3 (87,878%), dan lantai 4 (87,878%). Sedangkan nilai keandalan pada gedung PT. PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau sebesar 86,47%, hal ini berarti menurut Pd–T–11–2005–C nilai keandalan bangunan terhadap bahaya kebakaran adalah andal. [EN] Building is a physical manifestation of the work of construction that blends with its domicile, partly or wholly located above and / or in the soil and / or water, which serves as a dwelling or residence, religious activities, business activities, social culture activities, as well as special events. Safety factors become essential requirements that must be met by a building (Act No. 28 of 2002 Section 1 on Building). One aspect of the work safety is the safety of the danger of fire or explosion. Fire is an event or events that are very detrimental to all parties, either the manager or the user of the building, the owner of the building, and the people who were around the building (Act No. 1 of 1970 Chapter II Article 2 of the Scope of Work Safety). The method used in this research is descriptive analysis method. Where to get the required data, direct observation was conducted in the field. Components were identified as completeness footprint, rescue facilities, active protection system and passive protection system. These observations were made to check the availability of protective devices and Value of Building Safety System Reliability (NKSKB) on building the PT. PLN Region Riau and Riau Islands. The results of this study stated that the fire protection systems in buildings PT. PLN Riau and Riau Islands region has been largely unavailable. With the value on the ground floor (87.878%), 1st floor (87.878%), 2nd floor (87.878%), 3rd floor (87.878%), and the 4th floor (87.878%). While the value of reliability in building the PT. PLN Riau and Riau Islands region at 86.47%, which means according to the Pd-T-11-2005-C value of the reliability of the building against fire is reliably.
Perbandingan Perhitungan Perencanaan Tebal Perkerasan Jalan Lentur Dengan Dua Metode Pada Jalan Simpang Fajar – Lintas Bono Kabupaten Pelalawan: Calculation comparation for pavement thickness design of flexural road with two method in Fajar – Lintas Bono Crossroad Pelalawan District Mildawati, Roza
JURNAL SAINTIS Vol. 17 No. 2 (2017)
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1099.482 KB)

Abstract

[ID] Kabupaten Pelalawan memprioritaskan pembangunan pada sektor transportasi darat dengan memperluas jaringan jalan, hingga menuju pelosok-pelosok desa yang selama ini masih terisolir sebagai akibatnya ketidaklancaran transportasi dan pertumbuhan ekonomi masyarakat didaerah tersebut. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui jumlah lalu lintas harian rata-rata yang melalui jalan perkerasan lentur Simpang Fajar – Lintas Bono Kabupaten Pelalawan dan membandingkan tebal perkerasan lentur pada ruas jalan Simpang Fajar – Lintas Bono Kabupaten Pelalawan dengan menggunakan Metode Pt.T 01-2002 B dan Metode Bina Marga (analisa komponen 1987). Pada penelitian ini menghitung perkerasan lentur dengan menggunakan Metode Pt.T 01-2002 B dan Metode Analisa Komponen 1987 yang sesuai dengan tujuan penelitian dengan mempertimbangkan kondisi tanah dan lingkungan sekitar, menghitung besar tingkat pertumbuhan lalu lintas pada ruas jalan Simpang Fajar –Lintas Bono Kabupaten Pelalawan. Berdasarkan hasil analisa data lalu lintas tahun 2016 didapat besar persentase pertumbuhan lalu lintas pada ruas jalan Simpang Fajar –Lintas Bono Kabupaten Pelalawan adalah ( i ) = 4.7 %. Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapat LHR untuk analisa lalu lintas harian rata-rata pada hari senin, rabu, jumat dan minggu pada ruas Jalan Simpang Fajar – Lintas Bono dengan total LHR pada tahun 2015 sebesar 1678 (kend/hari/2 arah) dan tahun 2016 yang berjumlah 1777 (kend/hari/2 arah). Untuk hasil analisa Metode Pt.T 01-2002 B diperoleh total tebal perkerasan 50 cm dengan D1 = 8 cm, D2 = 11 cm, D3 = 31 cm dan untuk Metode Analisa Komponen 1987 diperoleh total tebal perkerasan 58.5 dengan D1 = 7.5 cm, D2 = 15 cm, D3 = 36 cm. Berdasarkan hasil penelitian penulis mengambil kesimpulan bahwa Metode Pt.T 01-2002 B lebih sesuai dengan standart yang digunakan karena Metode Pt.T 01-2002 B sudah memperhitungkan koefisien drainase. [EN] Pelalawan Regency prioritizes the development of the land transportation sector by expanding the road network, to the remote areas of the village that has been isolated as a result of the lack of transportation to the area. The purpose of this research is to know the average daily traffic quantity through the flexible pavement road of Simpang Fajar - Lintas Bono Pelalawan Regency and compare the thickness of the flexible pavement on Simpang Fajar - Lintas Bono Road in Pelalawan Regency using Pt.T 01-2002 B and the DGH method (component analysis 1987). In this study, calculate the flexible pavement using Method Pt.T 01-2002 B and Component Analyzer Method 1987 in accordance with the objectives of the study by considering the condition of the soil and the surrounding environment, calculate the level of traffic growth on Simpang Fajar -Lintas Bono, Pelalawan.Based on the results of traffic data analysis in 2016 obtained a large percentage of traffic growth on the road Simpang Fajar -Lintas Bono Pelalawan District is (i) = 4.7%. Based on the research, LHR obtained for daily traffic analysis on Monday, Wednesday, Friday and Sunday at Simpang Fajar - Lintas Bono with total LHR in 2015 of 1678 (kend / hari / 2 arah) and 2016 which amounted to 1758 (kend / hari / 2 direction). For the result of Pt.T 01-2002 B method, the total of pavement thickness 50 cm with D1 = 8 cm, D2 = 11 cm, D3 = 31 cm and for Component Analyzer Method 1987 obtained total thickness of pavement 58.5 with D1 = 7.5 cm, D2 = 15 cm, D3 = 36 cm. Based on the results of research the authors conclude that the method Pt.T 01-2002 B more in accordance with the standard used because the method Pt.T 01-2002B has taken into account the drainage coefficient.
Pengaruh Dimensi Tiang Mini Dan Faktor Aman Terhadap Lendutan Pelat Terpaku Tiang Tunggal: The Effect of Mini Pile Dimensions And Safe Factors on The Deflection of Single-Pile Nailed Slab Oktavia, Ferly; Puri, Anas; Mildawati, Roza
JURNAL SAINTIS Vol. 18 No. 2 (2018)
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2086.784 KB) | DOI: 10.25299/saintis.2018.vol18(2).3188

Abstract

[ID] Perkerasan Sistem Pelat Terpaku merupakan pengembangan Sistem Cakar Ayam yang berfungsi sebagai salah satu alternatif solusi untuk mengatasi permasalahan konstruksi jalan pada tanah lunak. Selain itu, kenaikan kapasitas dukung tanah dasar akibat pengaruh dukungan tiang-tiang pada pelat akan mengurangi kebutuhan tebal perkerasan beton dan memperkaku sistem perkerasan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh diameter tiang masif dan faktor aman terhadap lendutan pelat terpaku tiang tunggal. Dimensi struktur pelat terpaku dan data material mengacu pada Puri (2017). Sistem ini dibebani dengan pembebanan tekan sentris. Perhitungan lendutan dan gaya dalam pelat menggunakan metode BoEF, berdasarkan tambahan modulus reaksi tanah dasar ekivalen yang dibandingkan dengan lendutan hasil pengamatan. Hasil analisis menunjukkan bahwa besaran faktor aman mempengaruhi nilai lendutan hitungan. Lendutan hitungan meningkat dengan peningkatan faktor aman. Penggunaan faktor aman 1,0 memiliki pola lendutan mendekati lendutan pengamatan untuk tiang bulat. Analisis perhitungan lendutan dengan ukuran mini pile yang semakin besar menghasilkan lendutan pelat yang semakin kecil. Variasi SF tidak berpengaruh signifikan terhadap momen pelat. [EN] The Nailed-Slab Pavement System is the development from the pavement of the Cakar Ayam System which as an alternative solution to solve the problem of road construction in soft soil. In addition, the increase in bearing capacity of the subgrade due to the influence of the poles support on the plate will reduce the need for thick concrete pavement and strengthen the pavement system. This study aims to learn the effect of massive pole diameter and safe factors on the deflection of single-pile Nailed Slab. The dimensions of the Nailed-slab structure and material refer to Puri (2017). This system is burdened with press centric loading. Calculation of deflection and force in plates uses the BoEF method, based on the additional modulus of the subgrade equivalent reaction which is compared to the deflection observed. The results of the analysis show that the magnitude of the safe factor affects the value of the deflection calcutation. This deflection increases with an increase in safe factors. The use of the safe factor 1.0 has a deflection pattern that is closer to the observation deflection for the round pile. Analysis of the deflection calculation with the size of the mini pile which gets bigger results in a smaller slab deflection. SF variations have no significant effect on the plate moment.