Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

GAMBARAN GANGGUAN MENSTRUASI PADA AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN (DEPO MEDROXY PROGESTERON ASETAT/DMPA) DI KLINIK PRATAMA SUKASADA MEDIKA Luh Yenny Armayanti; Putu Gita Yustisiani
PROSIDING SIMPOSIUM KESEHATAN NASIONAL Vol. 2 No. 1 (2023): Simposium Kesehatan Nasional
Publisher : LPPM STIKES BULELENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.389 KB)

Abstract

Pendahuluan: Dewasa ini, Indonesia menghadapi salah satu masalah terpenting yaitu ledakan penduduk. Laju pertumbuhan penduduk dapat ditekan dengan cara mengendalikan angka kelahiran. Di Kabupaten Buleleng tahun 2021 menunjukkan bahwa metode kontrasepsi yang paling banyak digunakan oleh wanita usia subur yaitu metode kontrasepsi suntik sebanyak 4.262 akseptor KB suntik atau sekitar 51.7% dari    keseluruhan pengguna kontrasepsi di Kabupaten Buleleng. Penggunaan KB suntik khususnya suntik 3 bulan Depo Medroxy Progesteron Asetat (DMPA) diketahui sering menimbulkan gangguan mentruasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran gangguan menstruasi akseptor KB suntik 3 bulan (Depo Medroxy Progesteron Asetat/DMPA) di Klinik Pratama Sukasada Medika Tahun 2022. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Dengan menggunakan 75 orang sampel yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui distribusi frekuensi data yang dikumpulkan. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian ditemukan sebanyak 31 orang (41,33%) mengalami amenorea, 25 orang (33,33%) mengalami hipomenorea, 13 orang (17,34%) mengalami oligomenorea, dan 6 orang (8%) mengalami hipermenore.  Simpulan: Pengguna suntik 3 bulan Depo Medroxy Progesteron Asetat (DMPA) mengalami berbagai gangguan menstruasi seperti amenorea, hipomenorea, oligiomenorea, hipermenorea.
The Effect of Acupressure Therapy to Reduce The Intensity of Low Back Pain on The Third Semester Pregnant Women Luh Yenny Armayanti; Ketut Eka Larasati Wardana; Putu Pinahyu Pratiwi; Gst. Kade Adi Widyas Pranata
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol. 7 No. 2 (2023)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37294/jrkn.v7i2.505

Abstract

Abstrak Sebanyak 70% ibu hamil trimester III mengalami nyeri punggung bawah. Apabila tidak ditangani dengan baik, dapat menyebabkan kesulitan untuk berdiri, duduk bahkan berpindah apabila nyeri telah menyebar ke area pelvis dan lumbar, sehingga dapat mempengaruhi rutinitas sehari-hari dan kualitas hidup mereka. Akupresur mulai banyak diterapkan untuk mengurangi nyeri punggung bawah pada ibu hamil. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh akupresur terhadap mengurangi nyeri punggung bawah pada ibu hamil trimester III. Penelitian ini menggunakan design pra-eksperimental dengan rancangan one-group pre-post test design. Jumlah sampel yang digunakan adalah 30 orang yang diambil secara Nonprobability Sampling dengan teknik Purposive Sampling. Penelitian ini telah dilaksanakan di Praktik Mandiri Bidan  “EPS” Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi. Data yang diperoleh berupa data kategorik sehingga tidak dilakukan uji normalitas data. Data diuji menggunakan aplikasi SPSS secara Non Parametric Test yaitu Wilcoxon Rank Test. Hasil penelitian menunjukkan terjadi penurunan rata-rata skala nyeri responden dari 5.31 menjadi 2.44 dengan penurunan skala nyeri sebanyak 2.87 (54,04%). dari hasil analisis dapat dilihat bahwa nilai p= 0.00(<0.05) maka dapat disimpulkan bahwa ada pengeruh pemberian akupresur terhadap intensitas nyeri pada punggung bawah pada ibu hamil trimester III. Kata Kunci: Akupresur, nyeri punggung bawah, ibu hamil, trimester III
Peningkatan Pemahaman Remaja Tentang Pentingnya Menjaga Kesehatan Reproduksi Dalam Pencegahan Infeksi Menular Seksual di Desa Mengening Armayanti, Luh Yenny; Ni Made Karlina Sumiari Tangkas, Ni Made Karlina Sumiari Tangkas; Putu Sukma Megaputri, Putu Sukma Megaputri; Lina Anggraeni Dwijayanti, Lina Anggraeni Dwijayanti
Jurnal Abdimas ITEKES Vol 1 No 2 (2022): Jurnal Abdimas ITEKES Bali Terbitan Mei 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37294/jai.v1i2.376

Abstract

Kesehatan reproduksi remaja mulai menjadi perhatian selama beberapa tahun terakhir. Meningkatnya kasus infeksi menular seksual (IMS), pernikahan dan kehamilan usia dini, serta kasus aborsi dikalangan remaja menunjukkan pentingnya pemahaman remaja tentang pentingnya menjaga kesehatan reproduksi sebagai bentuk investasi dimasa depan. Kegiatan edukasi mengenai pentingnya menjaga kesehatan reproduksi ini dilakukan di Desa Mengening Kecamatan Kubutambahan Kabupaten Buleleng. Kegiatan diikuti oleh 30 orang remaja dimana mereka diberikan edukasi/penyuluhan mengenai hal tersebut. Untuk mengukur keberhasilan kegiatan, remaja diminta untuk mengisi pretest dan postest yang terdiri dari 20 pertanyaan yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi. Kegiatan ini berhasil dilakukan karena terdapat peningkatan pemahaman remaja yang signifikan mengenai pentingnya menjaga kesehatan reproduksi. Kegiatan sejenis sebaiknya terus dilakukan secara berkelanjutan untuk menjamin remaja memperoleh akses informasi yang tepat seputar kesehatan reproduksi. Kata Kunci: Kesehatan Reproduksi, Infeksi Menular Seksual
Pemberdayaan Suami Dalam Mendukung Ibu Hamil Untuk Menghadapi Persalinan Di Puskesmas Gerokgak I Triguno, Yopita; Armayanti, Luh Yenny; Pratama, Agus Ari; Wardana, Ketut Eka Larasati
Jurnal Abdimas ITEKES Vol 2 No 1 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37294/jai.v2i1.453

Abstract

Pandemi Covid-19 saat ini sangat mempengaruhi kondisi ibu hamil terutama saat akan menghadapi persalinan. Meningkatnya kasus ibu hamil terkonfirmasi Covid-19 di sejumlah kota besar di Indonesia dalam keadaan yang berat (severe case). Perhatian dan dukungan dari orang-orang terdekat terutama suami sangat membantu dalam mengatasi kecemasan yang dialami ibu hamil begitu pula akan dampak buruk dari sikap ibu hamil yang cemas akan memicu terjadinya rangsangan kontraksi rahim, preeklamsi dan keguguran. Kegiatan edukasi pemberdayaan suami dalam mendukung ibu hamil menghadapi persalinan dilakukan di Puskesmas Gerokgak 1. Kegiatan ini diikuti oleh 25 orang suami dimana mereka diberikan edukasi/penyuluhan terkait hal tersebut. Untuk mengukur keberhasilan kegiatan, responden diminta untuk mengisi pretest dan posttest yang terdiri dari 25 pertanyaan yang berkaitan dengan dukungan suami. Kegiatan ini berhasil dilakukan karena terdapat peningkatan pemahaman suami yang signifikan mengenai pentingnya dukungan suami dalam menghadapi persalinan. Kegiatan seperti ini sebaiknya terus dilakukan secara berkelanjutan untuk menjamin kesiapan ibu hamil dalam menghadapi persalinan. Kata Kunci :   Dukungan, Sikap, Kesiapan  Menghadapi Persalinan
Pendampingan Penggunaan Buku Kia Dalam Memberikan Informasi Dan Edukasi Pada Ibu Hamil Sebagai Upaya Meningkatkan Kesehatan Ibu Dan Janin Di Masa Pandemi Covid 19 Armayanti, Luh Yenny; Dewi, Komang Ayu Purnama; Nurtini, Ni Made; Puspita Dewi, Ni Wayan Erviana
Jurnal Abdimas ITEKES Vol 2 No 2 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37294/jai.v2i2.464

Abstract

Latar belakang: Penggunaan buku KIA berdasarkan Riskesdas tahun 2013, kurang dari 50% Ibu hamil yang membawa Buku KIA saat memeriksakan diri ke tenaga kesehatan. Riskesdas 2018 menunjukkan pencatatan hasil pelayanan pada Buku KIA juga belum optimal, hanya 10,5% Buku KIA yang terisi lengkap. Di Desa Kesiman Petilan, dari 5 orang ibu hamil yang mengikuti kelas ibu hamil hanya 3 orang ibu hamil yang memiliki buku KIA dan 2 orang ibu hamil tidak memiliki buku KIA. Tujuan: meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya dan penggunaan buku KIA terutama pada masa pandemi covid 19. Metode: Kegiatan PkM ini dilaksanakan di Desa kesiman Petilan dengan sasaran seluruh ibu hamil di Desa Kesiman Petilan yang mengikuti kelas ibu hamil. Kegiatan dilaksanakan dalam  waktu 3 bulan (Agustus – Oktober 2021) yang dibagi menjadi tiga tahap pertemuan dengan waktu dua jam tiap pertemuan. Pada tahap awal dilakukan pemetaan ibu hamil, tahap kedua dilakukan penyuluhan pentingnya buku KIA bagi ibu hamil pada masa pandemi covid 19, tahap akhir dilakukan penyuluhan tentang penggunan buku KIA sebagai media informasi dan edukasi pada ibu hamil. Penyuluhan dilakukan langsung dengan media buku KIA dan lembar balik. Hasil: Terdapat 5 orang ibu hamil yang belum memiliki buku KIA dan sudah diberikan buku KIA. Pemahaman terhadap pentingnya buku KIA meningkat sebesar 58,3% dengan nilai rata-rata kuesioner prestes 6,0 dan postes 9,5. Pemahaman terhadap penggunaan buku KIA meningkat sebesar 40% dengan nilai rata-rata kuesioner prestes 6,5 dan postes 9,1. Jadi pemberian penyuluhan dapat meningkatkan pemahaman ibu hamil tentang pentingnya dan penggunaan buku KIA.   Kata kunci: buku KIA, pandemic covid 19
EFEKTIVITAS MOBILISASI DINI TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA SECTIO CAESAREA (SC) DI RUANG NIFAS RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KLUNGKUNG Armayanti, Luh Yenny; Nataningrat, Anak Agung Istri; Sumiari Tangkas, Ni Made Karlina
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol. 8 No. 1 (2024)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37294/jrkn.v8i1.562

Abstract

Persalinan adalah suatu proses mendorong keluar hasil konsepsi (janin, plasenta dan ketuban) dari dalam rahim lewat jalan lahir atau dengan jalan lain. Persalinan  buatan yaitu bila  persalinan dibantu dengan tenaga dari  luar misalnya ekstraksi forsep atau dilakukan operasi sectio caesarea. Pasca dilakukannya section caesarea sudah bisa dipastikan akan menimbulkan luka. Penyembuhan luka akan lebih cepat jika didukung dengan melakukan mobilisasi dini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas mobilisasi dini terhadap penyembuhan luka section casarea di Ruang Nifas RSUD Klungkung. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental semu (quasi experimental) yaitu penelitian eksperimen yang dilaksakanan pada satu kelompok saja tanpa ada kelompok pembanding atau kelompok kontrol. Jumlah sampel yang digunakan sebnayak 22 orang yang diambil dengan menggunakan teknik nonprobability sampling dengan metode consecutive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan berupa SOP dan juga kuesioner. Data diuji menggunakan aplikasi SPSS menggunakan uji Pearson Correlation. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden yaitu 18 orang (81,8%)  melakukan mobilisasi dengan cepat dan sebanyak 4 orang (18,2%) melakukan mobilisasi lambat. Sebanyak 17 orang (77,3%) mengalami penyembuhan luka baik dan 5 orang (22,7%) mengalami penyembuhan luka kurang baik. Nilai p didapatkan sebesar 0,000 (<0,05) yang menyatakan bahwa mobilisasi dini efektif dalam mempercepat penyembuhan luka post sectio caesarea di Ruang Nifas RSUD Klungkung.  Kata Kunci: Mobilisasi Dini, Sectio Caesarea, Penyembuhan Luka
EDUKASI PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL PADA REMAJA DI DESA SILANGJANA Putu Sukma Megaputri; Ni Made Karlina Sumiari Tangkas; Luh Yenny Armayanti; Gede Agus Sastra Wijaya
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sundaram Vol. 1 No. 1 (2023): JPMS
Publisher : LPPM STIKes Buleleng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52073/jpms.v1i1.17

Abstract

Kekerasan seksual saat ini Kembali marak terjadi dan seharusnya generasi muda memiliki upaya pertahanan diri dalam mencegah kekerasan seksual. Pemberian eduaksi untuk meningkatkan pengetahuan remaja merupakan satu hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pencegahan kekerasan seksual khususnya pada remaja. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk dapat memberikan informasi mengenai edukasi pencegahan kekerasan seksual pada remaja. Jumlah sasaran mitra yaitu 30 orang remaja perempuan dan laki-laki dengan didampingi oleh Psikolog Remaja. Kegiatan ini dievaluasi menggunakan kuesioner yang meliputi identitas dan informasi kekerasan seksual serta pencegahannya dan apa yang dilakukan untuk menangani pencegahan kekerasan seksual. Bahan yang disiapkan adalah LCD, proyektor, materi yang disampaikan secara bergantian dimulai dengan psikolog remaja dan selanjutnya oleh dosen pelakasana. Metode yang dilaksanakan dimulai dengan tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan. Hasil pengabdian ini tampak bahwa terdapat perbedaan rata-rata remaja sebelum diberikan edukasi dan sesudah diberikan edukasi dinilai dari pengetahuan sebelum dengan rata-rata 67,8 dan pengetahuan sesudah diberikan edukasi meningkat menjadi 80,5. Simpulannya bahwa edukasi memiliki efektifitas yang tinggi untuk dapat meningkatkan pengetahuan remaja tentang pencegahan kekerasan seksual.
The Level of Knowledge as a Predictor of Husband’s Participation in Vasectomy: A Study at Buleleng I Community Health Center, 2023 Armayanti, Luh Yenny; Mentari, Ketut Sri; Pratama Karma, Putu Rama
Sriwijaya Journal of Medicine Vol. 8 No. 1 (2025): Vol 8, No 1, 2025
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/sjm.v8i1.330

Abstract

Male participation in Family Planning (FP) programs, particularly in permanent contraceptive methods such as vasectomy, remains significantly low in Indonesia. This study aimed to examine the relationship between the level of husband’s knowledge and their participation in vasectomy use within the working area of Buleleng I Public Health Center in 2023. Purposive sampling was used to choose 76 male respondents of reproductive age who were already parents in a cross-sectional, quantitative analytical study. A systematic questionnaire addressing two main variables knowledge of vasectomy and involvement in its use was used to gather data. Both univariate and bivariate techniques were used to analyze the data, and Pearson's correlation test was used to look at how the variables related to one another.  A mean score of 80.80 (SD ±10.05) indicated that respondents had a high level of knowledge, whereas a mean score of 4.63 (SD ±0.72) indicated moderate participation in the vasectomy program. Knowledge and participation were shown to be significantly correlated by the correlation analysis (p = 0.001). These findings suggest that a husband's propensity to use vasectomy as a form of contraception increases with his degree of understanding. This study comes to the conclusion that one of the main factors influencing men's participation in vasectomy is knowledge. Therefore, community-based educational interventions and health promotion initiatives should be strengthened to enhance men’s awareness and involvement in family planning programs, as part of broader efforts to promote gender equity in reproductive health.
Relationship between knowledge and parity with parental participation in child developmental screening Dey, Titin Novayanti; Yuni Dyantari, Putu Eva; Armayanti, Luh Yenny; Dara Mestika, Luh Citrarasmi; Citra Laksmi, Ni Putu
Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada Vol 14 No 1 (2025): Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Akademi Keperawatan Sandi Karsa (Merger) Politeknik Sandi Karsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35816/jiskh.v14i1.1262

Abstract

Introduction: Child development is a fundamental aspect determining their future quality of life. Stunting, as a long-term nutritional disorder, remains a significant health issue in Indonesia, with a prevalence of 30.8%, according to Riskesdas 2018. Developmental check-ups play a key role in detecting developmental deviations. Yet, parental involvement remains low and is closely related to the level of understanding and number of children they have. Method: his research employed a cross-sectional approach using a questionnaire on parental knowledge and participation in child development screening, involving 47 respondents. Results: Chi-square test results showed a significant correlation between knowledge level and parental participation (p=0.01), while parity was not significantly associated with parental involvement (p=0.60). Conclusion: The analysis results indicate a significant relationship between knowledge and parental participation in child developmental screening, whereas parity does not show a statistically significant relationship with parental involvement.
Perbedaan Tumbuh Kembang pada Balita Usia 2-5 Tahun dengan Stunting dan Non-Stunting Armayanti, Luh Yenny; Putu Ayu Ratna Darmayanti
Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA Vol 12 No 1 (2022): Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA
Publisher : LPPM ISTeK ICsada Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37413/jmakia.v12i1.184

Abstract

Indonesia termasuk dalam salah satu negara dengan angka prevalensi stunting tertinggi di ASIA. Stunting akan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan balita dan mempengaruhi masa depannya kelak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan perkembangan tumbuh kembang pada balita usia 2-5 tahun dengan stunting dan non stunting. Penelitian ini merupakan penelitian komparatif observasional dengan desain cross sectional. Sebanyak 49 balita usia 2-5 tahun menjadi responden dalam penelitian ini stunting yang berasal di daerah Blahbatuh Gianyar, yang ditentukan dengan menggunakan teknik simple random sampling. Alat pengumpulan data yang digunakan berupa KPSP, timbangan berat badan, Mikrotoa. Data dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif, dan komparatif dengan tingkat kepercayaan 95%. Berdasarkan hasil analisis data, didapatkan bahwa pada balita yang mengalami stunting, sebanyak 10 orang menunjukkan penyimpangan perkembangan dan 2 orang meragukan, sedangkan pada balita non stunting sebanyak 6 orang perkembangannya meragukan dan 31 orang perkembangannya sesuai usia. Pada balita nonstunting rerata berat badan dan tinggi badan 15,72±2,3 kg dan 99,29±7,6 cm. Sedangkan pada balita stunting rerata berat badan dan tinggi badan 9,25±1,19 kg dan 86,91±5,0 cm. Berdasarkan hasil uji komparasi ditemukan terdapat perbedaan signifikan perkembangan dan pertumbuhanbalita usia 2-5 tahun dengan stunting dan non stunting dengan nilai p-0,001 (<0,05). Terdapat perbedaan signifikan perkembangan balita usia 2-5 tahun dengan stunting dan non stunting. Diharapkan para orang tua untuk menjaga kebutuhan balita khususnya pemenuhan nutrisi sehingga kondisi stunting dapat dihindari dan balita dapat bertumbuh dan berkembang dengan optimal Kata Kunci : Tumbuh Kembang, Balita, Stunting