Cakupan pemberian ASI eksklusif yang terhimpun di Sumatera Selatan mengalami penurunan dari 57,8% pada tahun 2021 menjadi 51,6% pada tahun 2022, sedangkan target pencapaian ASI eksklusif menurut WHO adalah sebesar 70% pada tahun 2030. Rendahnya cakupan pemberian ASI secara Eksklusif salah satunya disebabkan karena kurangnya produksi ASI sehingga menimbulkan kecemasan pada ibu menyusui. Hal ini mendorong ibu untuk memberikan susu formula kepada bayi untuk memenuhi kebutuhan bayinya. Pijat oksitosin dan aroma terapi lavender dapat memberikan efek relaksasi pada sistim syaraf pusat pada hipotalamus yang membantu meningkatkan produksi hormon oksitosin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh kombinasi pijat oksitosin dan aroma lavender terhadap produksi ASI. Desain penelitian ini adalah Pre Experiment pretest dan posttest menggunakan rancangan One group pretest-posttest. Subjek penelitian adalah ibu postpartum primi para yang berjumlah 16 orang yang dipilih dengan menggunakan teknik Accidental Sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi kemudian analisis dengan Paired sample T-test. Intervensi yang dilakukan berupa pemberian kombinasi pijat oksitosin dan aroma terapi lavender selama selama 5 hari dimana setiap harinya diberikan selama 10 menit. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata volume ASI sebelum diberikan intervensi kombinasi pijat oksitosin dan aroma terapi lavender adalah 7.38 cc dan setelah diberikan intervensi adalah 78 cc. Pada uji Paired sample T-test di dapatkan hasil bahwa p=0,001, dimana p<0,005, hal ini menunjukkan bahwa pemberian kombinasi pijat oksitosin dengan aroma terapi lavender berpengaruh terhadap produksi ASI pada ibu post partum primipara. Pemberian kombinasi pijat oksitosin dan aroma terapi lavender dapat dijadikan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan produksi ASI secara alami.