Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Effect of Ultrasonic Assisted Extraction with Ethanol for Removing Lipid on Catfish (Pangasius sp.) Skin as a Collagen Source and Its Characteristics Agustina, Maulida; Patmawati, Patmawati; Mubarok, Shofy; Sulmartiwi, Laksmi; Wulandari, Diah Anggraini; Zai, Khadijah; Siva, Raseetha; Pujiastuti, Dwi Yuli; Nirmala, Dwitha; Carattri Kusuma Werdani, Money; Moechthar, Oemar; Alwi Husein, Mohamad Akmal
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 16 No. 1 (2024): JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jipk.v16i1.46061

Abstract

Abstract Fish skin is rich in collagen (80%-90%). However, catfish (Pangasius sp.) skin has a high lipid content, which can reduce the quality of collagen. Therefore, treatment is needed to remove the lipid using ultrasonic assisted extraction (UAE) with ethanol. Hence, the aim of the present study was to remove lipid content from catfish skin as a raw material for collagen by using UAE with different concentrations of ethanol (25, 50, and 75%). The research was conducted in three stages: removing impurities, collagen extraction, and characterization of collagen. The result exhibited that UAE-ethanol treatment was capable of removing up to 85.6% of lipid content, and the produced collagen had the potential to be utilized as an alternative source of collagen based on its properties. Highlight Research Ethanol could be used as extractor of lipid from catfish skin of Pangasius Ultrasonic assisted extraction could increase efficiency of lipid extraction from catfish skin. Fish skin of Pangasius sp. has a potential source for collagen. Collagen from skin of Pangasius sp. has a good characteristic with high protein content.
DIVERSITAS MOLUSKA DI PANTAI PAMEUNGPEUK, GARUT SELATAN, JAWA BARAT Mudjiono; Safaat, Muhammad; Sugara, Ayub; Wulandari, Diah Anggraini
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 14 No. 1 (2022): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitkt.v14i1.34718

Abstract

Moluska memiliki cara unik dalam mempertahankan dirinya pada daerah intertidal, selain itu moluska di daerah ini memiliki keanekaragaman yang berbeda dibandingkan zona lainnya. Oleh karena itu, perlu kajian mendalam terkait keanekaragaman dan cara adaptasi moluska pada daerah tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis dan keanekaragaman moluska, cara adaptasi moluska pada gelombang tinggi, potensi ekonomis moluska, serta menentukan klaster komunitas moluska di Pantai Pamengpeuk, Jawa Barat. Penelitian ini berlokasi di Pantai Bubujung, Pantai Karang Paranje, Pantai Santolo Indah, Pantai Karang Papak, Pantai Taman Manalusu, Pantai Cicalobak, Pantai Karang Wangi, Pantai Ranca Buaya 2 dan Pantai Ranca Buaya 1 dengan menggunakan metode purposive sampling. Hasil pengamatan ditemukan 37 spesies moluska yang terdiri dari 33 jenis gastropoda dan 4 jenis bivalvia. Moluska di daerah ini beradaptasi dengan cara bersembunyi pada bebatuan dan mencari daerah yang lembab untuk mempertahankan kadar air di dalam tubuhnya. Famili dengan jumlah individu dan penyebaran tertinggi adalah Nodilittorina, Trochoides, dan Littorinidae. Indeks keanekaragaman (H') moluska tertinggi yaitu Pantai Ranca Buaya 1 dengan indeks keanekaragaman 2,8, sedangkan indeks kemerataan tertinggi (e) yaitu Pantai Parenje (0,92). Moluska yang berpotensi ekonomis untuk dikembangkan di Pantai Pamengpeuk, Garut Selatan antara lain Planaxis sulcata, Nerita polita, Nerita picea, Cerithium eburneum, dan Turbo setosus. Pantai Pemengpeuk memiliki tingkat keanekaragaman yang tinggi sehingga berpotensi untuk dikembangkan dalam rangka meningkatkan kelestarian dan perekonomian masyarakat di wilayah tersebut.