p-Index From 2020 - 2025
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Silva Tropika
Aini, Yasri Syarifatul
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Ekologi Punak (Tetrameristra glabra Miq.) Di Hutan Lindung Gambut Sungai Buluh Kecamatan Mandahara Ulu Kabupaten Tanjung Jabung Timur: Ecology of Punak (Tetrameristra glabra Miq.) in the Sungai Buluh Peat Protected Forest, Mandahara Ulu District, East Tanjung Jabung Regency Nursanti, Nursanti; Saleh, Zuhratus; Wulandari, Wulandari; Puri, Suci Ratna; Aini, Yasri Syarifatul
Jurnal Silva Tropika Vol. 8 No. 1 (2024): Jurnal Silva Tropika
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jurnalsilvatropika.v8i1.26133

Abstract

ABSTRACT Punak (T. glabra Miq.) is a type of tree that grows in peat swamp forest in Sungai Buluh HLG. Punak wood is classified as strong class III in fresh condition, while in dry wind conditions it is classified as strong class II and durable class III. This research was conducted at HLG Sungai Buluh, Mandahara Ulu District, Tanjung Jabung Timur Regency. with the aim of knowing the ecological conditions of punk plants in the Sungai Buluh HLG. Data collection was done by making 30 sample plots placed by purposive sampling where there were peaks. The data taken in the sample plot is tree vegetation with a diameter of 10 cm dbh. In addition to vegetation data, the physical environment for growth was also taken in the form of temperature, humidity, light intensity and soil pH. The results of the study found 60 individuals of punak trees (T. glabra Miq.) with a density of 50 individuals/ha. The punak habitat in the Sungai Buluh HLG is composed of 45 plant species from 22 families with a total of 569 individuals. The diversity index is 1.48 which is included in the moderate or moderate category. Punak plants have a high level of association with other plants, namely D. confentiflora with an association index value based on the Jaccard index of 0.77, M. motleyana of 0.77, D. siamang of 0.76, S.uliginosa 0.67, S. scorpioides 63 and K. laurina 0.57. Punak trees have environmental data that the daily temperature ranges from 24.25-280C, daily humidity ranges from 68.25-80.50C and the average value of light intensity is 505 lux, with soil pH ranging from 3-4 and into the category of sapric peat maturity or peat with a high level of maturity. Keyword : Ecologi,Tetramerista glabra Miq.,HLG sungai Buluh ABSTRAK Punak (T. glabra Miq.) merupakan salah satu jenis pohon yang tumbuh di hutan rawa gambut di HLG Sungai Buluh. Kayu punak tergolong kelas kuat III dalam kondisi segar sedangkan dalam kondisi kering angin masuk dalam kelas kuat II dan kelas awet III. Penelitian ini dilakukan di HLG Sungai Buluh Kecamatan Mandahara Ulu Kabupaten Tanjung jabung Timur,dengan tujuan untuk mengetahui kondisi ekologi tumbuhan punak di HLG Sungai Buluh. Pengambilan data dengan cara membuat 30 plot contoh yang diletakkan secara purposive sampling pada tempat terdapat punak. Data yang diambil dalam plot contoh yaitu vegetasi pohon dengan diameter ≥10 cm dbh. Selain data vegetasi, juga diambil fisik lingkungan tumbuh berupa suhu, kelembaban,intensitas cahaya dan pH tanah. Hasil penelitian ditemukan 60 individu pohon punak (T. glabra Miq.) dengan kerapatan 50 individu/ha. Habitat punak di HLG Sungai Buluh disusun oleh 45 jenis tumbuhan dari 22 suku dengan total 569 individu. Indeks keanekaragaman sebesar 1,48 yang termasuk kedalam katagori sedang atau cukup melimpa. Tumbuhan punak memiliki tingkat asosiasi yang tinggi dengan tumbuhan lain yaitu D. confentiflora dengan nilai indeks asosiasi berdasarkan indeks jaccard sebesar 0,77, M. motleyana sebesar 0,77, D. siamang sebesar 0,76, S.uliginosa 0,67, S. scorpioides 63 dan K. laurina sebesar 0,57.pohon punak memiliki data lingkungan yang bersuhu harian berkisar antara 24,25- 280C, kelembaban harian berkisar antara 68,25-80,50C dan nilai rata-rata intensitas cahaya sebesar 505 lux, dengan pH tanah berkisar antara 3-4 dan masuk kedalam katagori kematangan gambut saprik atau gambut dengan tingkat kematangan yang tinggi. Kata kunci : Ekologi,Tetramerista glabra Miq.,HLG sungai Buluh.
Etnobotani pada Suku Anak Dalam di Taman Nasional Bukit Dua Belas Wilayah Air Hitam: Ethnobotany of Suku Anak Dalam in Bukit Dua Belas National Park Air Hitam Region Albayudi, Albayudi; Sardi, Idris; Putra, Firmansyah; Nur'aini, Hanifah; Darsono, Beti Septiana; Aini, Yasri Syarifatul
Jurnal Silva Tropika Vol. 9 No. 1 (2025): Jurnal Silva Tropika
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jurnalsilvatropika.v9i1.45063

Abstract

ABSTRACT Knowledge about the interaction between indigenous communities and plants is documented in ethnobotanical studies. One manifestation of the interaction between traditional communities and plants is the use of plants for religious purposes. Suku Anak Dalam (SAD), located in Air Hitam, Sarolangun Regency, Jambi Province, is an indigenous community that utilizes plants in the performance of traditional rituals. The traditional knowledge held by the community embodies local wisdom, particularly in terms of environmental stewardship. This study aims to identify and analyze the use of plants for religious purposes by the Suku Anak Dalam (SAD) community living in the Bukit Dua Belas National Park area, Air Hitam District, Sarolangun Regency, Jambi Province. The research method employed was an ethnobotanical survey through in-depth interviews with key informants and direct field observation. The results showed that 48 plant species are used in 8 cultural expressions related to religious practices, these are: rumah adat, pohon sialang, setubung anak, balai mandi budak atau Turun de ayek, tanah pranoon, tanah banuaron, tanah bebalai, dan ruang berburu. The most frequently used plant part is the stem (36%), while the least used is the seed (6%). This knowledge reflects the local wisdom of the SAD community in preserving both spiritual values and the surrounding natural environment.   Keywords: anak dalam tribe, ethnobotany, plants, religion   ABSTRAK Pengetahuan mengenai interaksi antara masyarakat adat dengan tumbuhan didokumentasikan dalam studi etnobotani. Salah satu bentuk interaksi masyarakat adat dengan tumbuhan adalah dalam penggunaan pada aspek religi. Suku Anak Dalam (SAD) yang terletak di Air Hitam, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi adalah salah satu kelompok masyarakat adat yang menggunakan tumbuhan dalam pelaksanaan ritual adat. Pengetahuan tradisional yang ada di masyarakat memiliki nilai-nilai kearifan masyarakat dalam hal menjaga lingkungannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis pemanfaatan tumbuhan dalam aspek religi oleh masyarakat Suku Anak Dalam (SAD) yang tinggal di wilayah Taman Nasional Bukit Dua Belas, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi. Metode yang digunakan adalah survei etnobotani melalui wawancara mendalam dengan informan kunci serta observasi langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 48 spesies tumbuhan yang digunakan dalam delapan bentuk ekspresi budaya yang berkaitan dengan aspek religi, yaitu rumah adat, pohon sialang, setubung anak, balai mandi budak atau Turun de ayek, tanah pranoon, tanah banuaron, tanah bebalai, dan ruang berburu. Bagian tumbuhan yang paling banyak digunakan adalah batang (36%), sedangkan bagian yang paling sedikit digunakan adalah biji (6%). Pengetahuan ini mencerminkan kearifan lokal masyarakat SAD dalam menjaga nilai spiritual serta kelestarian alam sekitarnya.   Kata kunci: etnobotani, suku anak dalam, tumbuhan, religi