Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

DUKUNGAN KELUARGA BERHUBUNGAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN MASA NIFAS Yanti, Popy Apri; Andreinie, Ria
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 10 No 2 (2020): April 2020
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.631 KB)

Abstract

Masa nifas merupakan masa yang paling rawan bagi ibu. World Healty Organization mempromosikan Post Natal Care  atau PNC, Secara khusus bahwa ibu dan bayi baru-menerima PNC awal dalam 24 jam pertama setelah melahirkan dan minimal tiga kunjungan tambahan PNC dalam waktu 48-72 jam, dan 7-14 hari, dan 6 minggu setelah melahirkan. Peran serta dukungan keluarga sangat berpengaruh terhadap frekuensi kunjungan ulang ibu nifas. Tujuan penelitian ini  untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan frekuensi kunjungan ulang nifas di Wilayah Rumah bersalin Citra. Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah populasi sebanyak 100 populasi, sampel penelitian sebanyak 50 responden dengan metode menggunakan kuesioner dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan karakterisitk responden berdasarkan pendidikan, berpendidikan tinggi ada 50 responden dan dukungan keluarga responden sebagian besar mendukung terhadap kunjungan ulang nifas sebanyak 39 responden. Ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan frekuensi kunjungan ulang nifas dengan ? value 0,002. Kata kunci: dukungan keluarga, kunjungan nifas FAMILY SUPPORT ASSOCIATED WITH THE FREQUENCY OF POSTPARTUM REPEAT VISITS ABSTRACT The puerperium is the most vulnerable period for mothers. The World Healty Organization (WHO) promotes Post Natal Care (PNC), specifically that mothers and newborn babies receive initial PNC within the first 24 hours after giving birth and a minimum of three additional PNC visits within 48-72 hours, and 7-14 days, and 6 weeks after giving birth. The role of family support is very influential on the frequency of postpartum mother visits. The purpose of this study was to determine the relationship between family support and the frequency of postpartum repeat visits in the Citra Maternity Home Area. This research is an analytic research with cross sectional approach. Total population of 100 populations, the research sample of 50 respondents using a questionnaire and interview method. The results showed the characteristics of respondents based on education, highly educated there were 50 respondents and most of the family support of respondents supported the postpartum re-visit of 39 respondents. There is a significant relationship between family support and the frequency of childbirth visits with ? value 0.002.  Keywords: family support, postpartum visits
EFEKTIFITAS BERBAGAI METODE PERAWATAN TALI PUSAT TERHADAP LAMANYA PELEPASAN TALI PUSAT PADA BAYI BARU LAHIR DI BPM YOSEPHINE PALEMBANG Ria Andreinie; Janiarti Akhir
Jurnal Kesehatan Abdurrahman Vol 9 No 1 (2020): Jurnal Kesehatan Abdurrahman
Publisher : STIKES Abdurrahman. Pusat Informasi dan Manajemen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.491 KB) | DOI: 10.55045/jkab.v9i1.103

Abstract

The umbilical cord is a channel of life for the fetus during the womb because the umbilical cord is what supplies oxygen and food from the placenta to the fetus. Good cord care after birth is one of the efforts to prevent neonatal infections. Various methods of umbilical cord care are developed in order to accelerate the release of the umbilical cord thereby reducing the risk of infection in infants. The length of release of the remaining umbilical cord varies from 5-7 days, some even up to 2 weeks. The purpose of this study was to determine the effectiveness of various methods of umbilical cord care (breast milk, dry gauze, betadine and alcohol) on the length of umbilical cord release in newborns. The design of this study used a quasi-experimental study using a prospective approach. The population in this study was all babies born at BPM Yosephine Palembang at the time of the study and obtained a total sample of 40 respondents who met the inclusion and exclusion criteria, sampling by accidental sampling. The research instrument was a questionnaire and observation sheet while the data analysis used the Chi-Square test statistic. The results showed umbilical cord care using breast milk, dry gauze, betadine and alcohol were categorized as normal. Statistical test results obtained a P-value of 1,000> 0.05 so that there is no relationship between cord care and the length of umbilical cord release in newborn babies at BPM Yospehine Palembang. It is recommended for future researchers to look for other methods that are more effective in treating cord care so that the time of release is faster. Tali pusat merupakan saluran kehidupan bagi janin selama di dalam kandungan sebab tali pusat inilah yang menyalurkan oksigen dan makanan dari plasenta ke janin. Perawatan tali pusat yang baik setelah kelahiran merupakan salah satu upaya untuk mencegah terjadinya infeksi neonatal. Berbagai metode perawatan tali pusat dikembangkan agar mempercepat pelepasan tali pusat sehingga mengurangi resiko kejadian infeksi pada bayi. Lama pelepasan sisa tali pusat bervariasi yaitu 5-7 hari, bahkan ada yang sampai 2 minggu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas berbagai metode perawatan tali pusat (ASI, kassa kering,betadine dan alkohol) terhadap lamanya pelepasan tali pusat pada bayi baru lahir. Desain penelitian ini menggunakan quasi eksperimen dengan menggunakan pendekatan prospektif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua bayi yang lahir di BPM Yosephine Palembang pada saat penelitian dan diperoleh jumlah sampel sebanyak 40 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, pengambilan sampel secara accidental sampling. Instrumen penelitian adalah kuesioner dan lembar observasi sedangkan analisis data menggunakan uji statistik Chi-Square test. Hasil penelitian didapatkan perawatan tali pusat yang menggunakan ASI, kassa kering, betadine dan alkohol dikategorikan normal. Hasil uji statistik diperoleh nilai P-value 1,000 > 0,05 sehingga tidak ada hubungan antara perawatan tali pusat dengan lamanya pelepasan tali pusat pda bayi baru lahir di BPM Yospehine Palembang. Disarankan bagi peneliti yang akan datang untuk mencari lagi metode yang lain yang lebih efektif dalam merawat perawatan tali pusat sehingga lama pelepasannya lebih cepat.
ANALISIS EFEKTIVITAS KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN Ria Andreinie
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2016: PROSIDING KONTRIBUSI HASIL PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT DALAM PROGRAM SUSTAINABLE DEVE
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.719 KB)

Abstract

Rasa nyeri saat persalinan merupakan fenomena yang kompleks, tidak menyenangkan dan sangat berbeda pada tiap individu baik dalam komponen sensorik, maupun emosional. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengurangi nyeri persalinan, salah satunya adalah kompres hangat. Kompres hangat merupakan tindakan dengan memberikan kompres hangat yang bertujuan memenuhi kebutuhan rasa nyaman,mengurangi atau membebaskan nyeri, mengurangi atau mencegah terjadinya spasme otot, dan memberikan rasa hangat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas pemberian kompres hangat terhadap penurunan nyeri persalinan. Dengan menggunakan metode studi literatur maka dilakukan analisis terhadap hasil penelusuran jurnal (e-journal) dan artikel dengan tinjauan teori yang ada. Penelitian ini mengungkapkan bahwa efektivitas pemberian kompres hangat dipengaruhi oleh media yang digunakan, lama pemberian, dan suhu kehangatannya. Sehingga disarankan bagi tenaga kesehatan, khususnya bidan, untuk dapat memberikan asuhankompres hangat untuk mengurangi nyeri persalinan sebagai terapi alternatif nonfarmakologi.Kata Kunci : nyeri persalinan, kompres hangat.
Hubungan Breastfeeding Father Dengan Pemberian Asi Eksklusif Ria Andreinie; Sinta Riyana
Cendekia Medika: Jurnal Stikes Al-Ma`arif Baturaja Vol. 4 No. 2 (2019): Cendekia Medika
Publisher : LPPM STIKES Al-Ma'arif Baturaja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.114 KB)

Abstract

Breastfeeding Father adalah dukungan penuh seorang suami sebagai ayah kepada istrinya agar dapat berhasil dalam proses menyusui, dukungan suami merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan ibu dalam pemberian ASI Eksklusif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan Breastfeeding Father dengan pemberian ASI Eksklusif. Desain penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan retrospektif, populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu menyusui di Wilayah Puskesmas Talang Ratu Palembang dengan sampel 100 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, instrumen penelitian menggunakan lembar kuisioner dan analisa penelitian ini menggunakan uji statistic Chi-Square. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa pelaksanaan Breastfeeding Father sebanyak 88 responden (88,0%), pencapaian ASI Eksklusif  91 responden (91,0%). Hasil uji statistic diperoleh nilai P.Value 0,011 ≤ 0,05 sehingga ada hubungan Breastfeeding Father dengan pemberian ASI Eksklusif  di Wilayah Puskesmas Talang Ratu Palembang. Disarankan bagi Puskesmas dapat memberikan penyuluhan pada masyarakat mengenai pentingnya peran suami/ ayah dalam keberhasilan pemberian ASI Eksklusif.
Dukungan Keluarga Berhubungan Dengan Frekuensi Kunjungan Masa Nifas Popy Apri Yanti; Ria Andreinie
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 10 No 2 (2020): April 2020
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.631 KB)

Abstract

Masa nifas merupakan masa yang paling rawan bagi ibu. World Healty Organization mempromosikan Post Natal Care atau PNC, Secara khusus bahwa ibu dan bayi baru-menerima PNC awal dalam 24 jam pertama setelah melahirkan dan minimal tiga kunjungan tambahan PNC dalam waktu 48-72 jam, dan 7-14 hari, dan 6 minggu setelah melahirkan. Peran serta dukungan keluarga sangat berpengaruh terhadap frekuensi kunjungan ulang ibu nifas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan frekuensi kunjungan ulang nifas di Wilayah Rumah bersalin Citra. Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah populasi sebanyak 100 populasi, sampel penelitian sebanyak 50 responden dengan metode menggunakan kuesioner dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan karakterisitk responden berdasarkan pendidikan, berpendidikan tinggi ada 50 responden dan dukungan keluarga responden sebagian besar mendukung terhadap kunjungan ulang nifas sebanyak 39 responden. Ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan frekuensi kunjungan ulang nifas dengan ρ value 0,002. Kata kunci: dukungan keluarga, kunjungan nifas FAMILY SUPPORT ASSOCIATED WITH THE FREQUENCY OF POSTPARTUM REPEAT VISITS ABSTRACT The puerperium is the most vulnerable period for mothers. The World Healty Organization (WHO) promotes Post Natal Care (PNC), specifically that mothers and newborn babies receive initial PNC within the first 24 hours after giving birth and a minimum of three additional PNC visits within 48-72 hours, and 7-14 days, and 6 weeks after giving birth. The role of family support is very influential on the frequency of postpartum mother visits. The purpose of this study was to determine the relationship between family support and the frequency of postpartum repeat visits in the Citra Maternity Home Area. This research is an analytic research with cross sectional approach. Total population of 100 populations, the research sample of 50 respondents using a questionnaire and interview method. The results showed the characteristics of respondents based on education, highly educated there were 50 respondents and most of the family support of respondents supported the postpartum re-visit of 39 respondents. There is a significant relationship between family support and the frequency of childbirth visits with ρ value 0.002. Keywords: family support, postpartum visits
The mTOR and total protein levels of stunted children Andreinie, Ria; Mudjihartini, Ninik; Chandra, Dian Novita; Sekartini, Rini
Paediatrica Indonesiana Vol. 65 No. 1 (2025): January 2025
Publisher : Indonesian Pediatric Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/pi65.1.2025.26-36

Abstract

Background Malnutrition is still a major health problem for children, with stunting being one of its manifestations. Human growth is in part controlled by the mammalian target of rapamycin (mTOR) pathway. Studies reviewing mTOR level and growth disorders in children are still limited and no research has described mTOR levels in stunted children in Indonesia. Objective To assess for a relationship between mTOR and total protein levels in blood plasma in stunted children aged 6-24 months and compare these levels with those in non-stunted children. Methods This case-control study was conducted in South Sumatra Province, Indonesia. Subjects were children aged 6-24 months. The inclusion criteria for the case group are children who have a length-for-age of <-2SD and the control group are children who have a body length according to age of more than or equal to -2 SD from the WHO growth standard chart. Anthropometric measurements were plotted on the WHO Growth Standards chart, while mTOR and total protein levels were measured using an ELISA method and spectrophotometry, respectively. Results Of 142 subjects, 71 children were allocated into each case and control group. Child characteristics that were significantly different between the two groups were age (P=0.002), birth length (P=0.012), weight-for-age Z-score (WAZ) (P<0.001), and body mass index (BMI) (P=0.015). WAZ status with the categories underweight and severely underweight had a higher risk of stunting. The mTOR and total protein levels between the two groups were not significantly different. Conclusion Further research is needed to explain the mechanism of mTOR signal deviations in children's growth and development, as mTOR and protein levels are not significantly different in stunted and non-stunted children.
Edukasi Gizi Seimbang Selama Masa Kehamilan di Kecamatan Sako, Kota Palembang Sari, Sagita Darma; Marlisa Rahmadayanti, Ade; Tri Zelharsandy, Vika; Sepiwiryanti, Wika; Andreinie, Ria
Idea Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 03 (2025)
Publisher : PT.Mantaya Idea Batara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53690/ipm.v5i03.436

Abstract

Kelompok yang paling berisiko mengalami masalah gizi adalah ibu hamil. Pertumbuhan janin dapat terpengaruh oleh masalah gizi yang dihadapi ibu selama kehamilan. Salah satu teknik untuk meningkatkan pengetahuan gizi seseorang atau kelompok masyarakat adalah melalui konseling, yang dapat digunakan sebagai alat pengajaran untuk memperluas pengetahuan dengan menawarkan terapi yang dipantau dan direncanakan. Dengan memberikan saran gizi, masyarakat akan memahami pentingnya makanan dan gizi serta lebih cenderung bertindak dan berperilaku sesuai dengan anjuran diet., Kegiatan ini dilakukan di Praktik Bidan Mandiri Ferawati dengan jumlah peserta sebanyak 25 ibu hamil. Hasil kegiatan ini sebelum dilakukan penyuluhan pengetahuan ibu hamil dengan hasil ukur baik sebanyak 2 orang (8%) setelah dilakukan penyuluhan pengetahuan ibu hamil dengan hasil ukur baik meningkat sebanyak 14 orang (56%). Setelah dilakukan penyuluhan dan kegiatan ini, pemahaman ibu hamil tentang perlunya gizi yang baik selama masa kehamilan semakin meningkat
Apakah APAKAH PENGETAHUAN MEMENGARUHI KESIAPAN MENTAL IBU DALAM MENGHADAPI KEHAMILAN? Andreinie, Ria; Zelharsandy, Vika Tri
Jurnal Kesehatan Abdurrahman Vol 14 No 2 (2025): Jurnal Kesehatan Abdurahman
Publisher : STIKES Abdurahman. Pusat Informasi dan Manajemen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55045/jkab.v14i2.237

Abstract

Teenagers are vulnerable to various risky behaviors, including early marriage which can have negative impacts on physical and psychosocial health. The phenomenon of early marriage still occurs at a fairly high rate, reported to be around 25% of total marriages in Indonesia involving individuals under the age of 16. One of the main impacts of early marriage is early pregnancy, which can bring great challenges for young mothers, both physically and mentally. This study aims to analyze the relationship between knowledge about early pregnancy and mental preparedness for pregnancy. The research method is quantitative with a descriptive correlational design. The research sample was prospective brides or primigravida pregnant women, aged less than 20 years who live in Tanjung Baru Village. The results showed that all respondents had knowledge of early pregnancy in the moderate category, all respondents were classified as not mentally ready to face pregnancy, and there was a significant relationship between knowledge about early pregnancy and mental readiness to face pregnancy (r = 0.430; p-value 0.020). This finding confirms the importance of adequate knowledge about early pregnancy in influencing the mother's mental readiness.
EFEKTIVITAS MINUMAN JAHE MERAH TERHADAP DERAJAT DISMINORE PADA REMAJA PUTRI DI SMPN 6 TULUNG SELAPAN Purwani, Rani; Andreinie, Ria
Jurnal Kesehatan Abdurrahman Vol 14 No 2 (2025): Jurnal Kesehatan Abdurahman
Publisher : STIKES Abdurahman. Pusat Informasi dan Manajemen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55045/jkab.v14i2.266

Abstract

Disminorea atau nyeri haid merupakan salah satu keluhan yang sering dialami oleh remaja putri dan wanita usia subur. Jahe merah (Zingiber officinale var. rubrum) merupakan salah satu tanaman herbal yang dikenal luas dalam pengobatan tradisional untuk mengatasi nyeri dan inflamasi. Kandungan gingerol dan shogaol dalam jahe merah diketahui memiliki efek antiinflamasi dan analgesik melalui mekanisme penghambatan produksi prostaglandin dan penurunan sensitivitas reseptor nyeri. Penelitian ini bertujuan menganalisa Efektivitas Minuman Jahe Merah Terhadap Derajat Dismenore Pada Remaja Putri di SMPN 6 Tulung Selapan. Jenis penelitian ini menggunakan Quasi – Eksperimental dengan menggunakan rancangan penelitian pretest-posttest dengan teknik purposive sampling. Sebanyak 10 responden yang diberikan jahe merah. Sebelum dan setelah pemberian jahe merah kemudian diukur tingkat nyeri disminorea responden menggunakan lembar checklist. Analisa data menggunakan data bivariat dan univariat dengan wilcoxon. Hasil penelitian ini didapatkan dari 10 responden yang telah diberikan jahe merah. Berdasarkan hasil uji wilcoxon statistic diperoleh hasil (0.004) < nilai α (0.05) dengan nilai Z 2,919. Dengan demikian terdapat Pengaruh Minuman Jahe Merah Terhadap Derajat Dismenore Pada Remaja Putri di SMPN 6 Tulung Selapan.